Anda di halaman 1dari 5

MASALAH UTAMA PADA PLTP

Setiap jenis unit pembangkit memiliki masalah yang memiliki perbedaan masalah yang
karakteristik sesuai dengan penggerak mulanya. Menggunakan penggerak mula berjenis uap panas bumi
memang memliki beberapa jenis kendala diantaranya:
1. KUALITAS UAP YANG DIGUNAKAN PLTP
Kualitas uap yang dihasilkan oleh pengebor sumber daya tenaga panas bumi akan berbeda
dengan kualitas uap pada PLTU. Uap yang dihasilkan dari sumur-sumur pengeboran umumnya
masih mengandung mineral, butir air dan non condesables gas (NCG), hal itu memberikan
pengaruh / efek terhadapa operasi maupun umur peralatan yang beroperasi.

Adapun kualitas kandungan dari uap sumur adalah :
a. Mineral, diantaranya Natrium Na+, kalium Ka+, calcium ca++, magnesium mg++, lithium Li+,
ammonium NH4+ , besi Fe2+, flour F-, bikarbonat HCO3, boron HBO2 silica (SiO2)
b. Non condensables gas diantaranya carbon dioksida CO2, Hidrogen sulfide H2S, gas sisa seperti
NH3, N2, H2, CH4, Ar.
c. Butir air
d. Total dissolved solid
Sedangkan syarat kualitas uap air yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik adalah :
a. Uap harus kering dan tidak mengandung bintik-bintik kondensasi atau partikel-partikel padat.
b. Tidak mengandung partikel-partikel bersifat korosif
c. Tekanan uap yang keluar harus tinggi sehingga dapat memutar turbin sesuai dengan tekanan
yang diperlukan
Di Indonesia dengan bermacam-macam jenis uap panas bumi, maka kualitas uap masih menjadi factor
yang sangta mendominasi.

2. MATERIAL / BAHAN BANGUNAN UNTUK PERALATAN PADA PLTP
Mengingat uap panas bumi mengandung unsur yang bersifat korosif seperti H2S, gas terlarut
berupa CO2, zat padat terlarut TDS dan SiO2 maka material yang dipilih perlu disesuaikan dengan sifat
uap yang ada,hal ini untuk menjamin kelangsungan operasi peralatan-peralatan PLTP khususnya pada
instalasi-instalasi listrik. Bebrapa jenis alat yang digunakan untuk mendukung diantaranya : separator,
dermister, flasher.


PRINSIP KERJA PLTP
PLTP pada dasranya memiliki prinsip kerja yang sama dengan PLTU biasa, yaitu dengan
mengguanakan uap air sebagai energy primer. Energy yang terkandung dalam uap tersebut
dikonversikan dari energy enthalphy menjadi energy listrik oleh generator. Perbedaan hanyalah terletak
pada uap, pada PLTP ini menggunakan reservoir magma dalam perut bumi bukan menggunakan
pemanas buatan yang menggunakan bahan bakar fosil, gas ataupun sampah dalam proses
pembakarannya.
Bila diatas lapisan berpori terdapat satu lapisan batu padat, maka batu berpori berfungsi sebagai boiler.
Uap dan air panas bertekanan akan berusaha keluar mencapai permukaan bumi akibatnya
adanyaperbedaan perbedaan berat jenis. Dengan demikian terbentuklah system vapor dominated
reservoir. Untuk memmperoleh sumber uap panas bumi maka akan dilakukan pengeboran, yang
kemudian mengahsilkan sumur uap panas bumi. Sumur-sumur produksi tersebut akan dihubungkan oleh
pipa-pipa untuk mendistribusikan uap panas bumi yang dihasilkan ke PLTP
Uap dari sumur mula-mula dialirkan ke system pengolahan uap awal. Pengolahan uap awal bergantung
pada jenis uap panas bumi yang digunakan steam. Selanjutnya uapa dialirkan menuju turbin. Didalam
turbin uap itu berfungsi untuk memutar sudu turbin yang dikople dengan generator. Proses ini
menghasilkan energy listrik dengan arus 3 fasa. Melalui step-up transformer, daya lsitrik dinaikan
tegangannya, selanjutnya dihubung secara parallel dengan system.
System pendingan PLTP merupakan system pendingin dengan sirkulasi tertutup dari hasil kondensasi
uap, dimana kelebihan kondensat yang terjadi diinjeksikan kembali kesumur reinjeksi. Sekitar 70% uap
yang terkondensasi akan hilang karena penguapan dalam cooling tower, sedangkan sisanya diinjeksikan
kembali kedalam reservoir.
Ir nenny miryani saptadji, Phd : TEknik panas bumi ITB









INSTALASI-INSTALASI PADA PLTP
a. Reservoir
Uap panas terdiri dari dua macam yaitu yang dibentuk dari magma (magmatic steam) dan yang
dibentuk dari air tanah yang dipanasi oleh magma (meteoric steam). Pada PLTU, fungsi
reservoir sama dengan boiler, yaitu berfungsi melaukan proses pembakaran untuk
mendapatkan uap panas bertekanan untuk menggerakan turbin. Namun pada PLTP, reservoir itu
merupakan perut bumi, dimana didalamnya terdapat air tanah yang dipanaskan oleh magma.
Sehingga didalam reservoir terdapat uap panas yang bertekanan.

b. System pengolahan uap awal
Uap yang dibutuhkan pada proses pembangkitan untuk memutar turbin adalah uap kering,
karena uap berasal dari alam dan masih banyak mengandung zat padat, mineral, uap air maka
dibutuhkan system pengolahan uap awal. Berikut adalah peralatan system pengolahan uap
awal:
1. Steam receiving header
Steam receiving header sebagai pengumpul uap sementara sebelum didistribusikan
untk menggerakan turbin, alat ini digunakan sebagai pengendali tekanan
berlebih,maksudnya tekanan dari beberapa sumur produksi uap akan menjadi sama
pada steam receiving header ini, sehingga pasokan uap tidak akan terganggu.
2. Separator
Steam yang keluar dari sumur produksi mengandung silica dan zat pada lainnya.
Separator digunakan untuk membersihkan uap dari partikel partikel berat agar tidak
menempel pada nozzle tingkat pertama turbin yang mengakibatkan penyempitan
dan penurunan flow uap serta peningkatan tekanan pada steam chest.
3. Demister
Demister digunakan untuk menyaring butiran air yang kecil (mist) yang timbul akibat
panjangnya transmisi uap dari sumur ke unit pembangkit. Alat berupa saringan yang
dapat menyaring uap dari separator yang sudah disaring terlebih dahulu pertikel
padatnya, hingga terbebas ari butiran air yang kecil (mist), maka uap yang menuju
turbin adalah uap kering.

4. TURBIN
turbin PLTP di Indonesia umumnya menggunakan turbin jenis silinder tunggal dua aliran
(single silinder double flow) yang merupakan kombinasi tingkat aksi dan reaksi. Biasanya terdiri dari lima
tingkat, 3 tingkat pertama turbin aksi, dan 3 tingkat berikutnya turbin reaksi. Turbin dilengkapi dengan
barring gear(turning gear) yang berguna untuk memutar poros turbin sewaktu unit dalam keadaan
berhneti agar tidak terjadi distorsi pada rotor akibat pendinginan yang tidak merata, uap preparat untuk
menjaga poros turbin, sedangkan sebagai pengaman turbin dilengkapi main stop valve dan governor
valve yang berfungsi untuk mengatur jumlah aliran uap yang masuk. *gambar main stop valve dan
governor valve dan gambar turbin PLTP
5. GENERATOR
Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mengubah energy mekanik
menjadi enrgi listrik. System penguatan generator dapat berupa system penguatan
sendiri maupun system penguatan terpisah. Generator sendiri terdiri dari 3
kumparan, yaitu kumparan stator dan kumparan rotor. *gambar generator
Kumparan rotor berfugnsi untuk membangkitkan medan magnet setelah diberi arus
penguat dari main exiciter. Kumparan stator menimbulkan tegangan yang
bermanfaat besar sebagai sumber listrik bila kumparan rotor yang bermuatan
medan magnet terbuka berputar.

6. TRANSFORMATOR UTAMA
Trafo utama yang digunakan adalah tipe trafo step up, yang berfungsi menaikan
tegangan output dari generator. Tegangan output generator dihubung ke system.
*gambar tarfo

7. SISTEM PENDINGIN UTAMA (MAIN COOLING WATER SYSTEM)
System pendingin terdiri dari kondensor, cooling water pump (CWP) dan cooling
tower. System ini mempertahankan vakum, dengan cara ,emgkondensasikan uap
bekas turbin dengan air dingin juga mendinginkan non-condensables gas di
kondensor oleh ejector tingkat satu dan dua. *gambar MCWS

8. KONDENSOR
Kondensor adalah alat untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin dengan
kondisi hampa. Jenis kondensor yang dipakai adalah jenis kondensor kontak
langsung, artinya uap bekas bersentuhan langsung dengan air sebagai media
kondensasi. *gambar kondensor

9. POMPA AIR PENDINGIN UTAMA
Main cooling water pump MCWP atau pompa air pendingin utama adalah suatu
pompa yang dipergunakan untuk mengalirkan air pendingin dari kondensor menuju
cooling tower.

10. MENARA PENDINGIN
Cooling tower ini dilengkapi dengan kipas isap paksa yang berfngsi untuk membantu
proses pendinginan air kondensat. Pemancar-pemancar (nozzles) yang terletak di

bak bak tersebut bak bak tersebut memancarkan beberapa butiran-butiran halus
dan didinginkan dengan cara kontak langsung dengan udara pendiingin *gambar
cooling tower

11. SISTEM ALAT PENGHAMPA GAS (GAS EJECTOR SYSTEM)
Gas ejector ini berfungsi untuk mengeluarkan gas gas tersebut dai dalam kondensor
kemudian membuangnya ke atmosfer. *gambar ejector gland steam system


BEBERAPA FAKTOR YANG DITIMBULKAN AKIBAT KOROSI
a. Turunnya kualitas uap panas bumi dari hasil produksi
b. Tingginya biaya bahan bakar dan energy akibat kebocoran uap, bahan bakar, air atau udara
mampat dari pipa-pipa yang terkena korosi
c. Adanya tambahan modal kerja karena piningkatan biaya pekerja dan besarnya persediaan suku
cadang
*korosi, KR. Trethewey and J. chamberkain

Uap yang dikeluarkan dari sumur sering mengandung berbagai unsur kimia yang terlarut dan bahan-
bahan padat sehingga uap tidak begitu murni. Diantara pengotoran dapat disebut Fe, Cl, SiO2, CO2, H2S
dan NH4 dan bahan bahan padat berupa batuan kecil serta lumpur. Pengotoran-pengotoran ini
mengurangi efisiensi PLTP, merusak sudu-sudu turbin, dan mencermari lingkungan. Cara mengurangi
masalah itu dengan pembersihan uap (scrubbing) , pembersihan turbin, dan ekstrasi dari kondensor.
Limbah cair injeksi kembali ke bumi, selanjutnya dapat pula disebut kebisingan yang dapt dikurangi
dengan mempergunakan peredam suara.

Anda mungkin juga menyukai