Anda di halaman 1dari 53

Faqih Radina 113020109

Nurhuda 113020105
Masalah gizi adalah hal yang sangat penting dan mendasar
dari kehidupan manusia Kekurangan gizi selain dapat
menimbulkan masalah kesehatan, juga menurunkan kualitas
sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa. Dalam skala yang
lebih luas, kekurangan gizi dapat menjadi ancaman bagi
ketahanan dan kelangsungan hidup suatu bangsa.
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein
(KEP) tingkat berat akibat kurang mengkonsumsi makanan
yang bergizi dan atau menderita sakit dalam waktu lama.
Ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB
terhadap TB) dan atau hasil pemeriksaan klinis menunjukkan
gejala marasmus, kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor.


Sanitasi Air Bersih/
Pelayanan
kesehatan
ASUPAN
GIZI Tidak Seimbang
INFEKSI
PENYAKIT
Perilaku/asuhan
Ibu dan Anak
Ketersediaan
Pangan tingkat
Rumah Tangga
KEMISKINAN, PENDIDIKAN RENDAH,
KETERSEDIANAN PANGAN, KESEMPATAN KERJA
KRISIS POLITIK DAN EKONOMI
Penyebab
LANGSUNG
Penyebab
TAK
LANGSUNG
Masalah
UTAMA
Masalah
DASAR
PENYEBAB MASALAH GIZI
STATUS GIZI
DAMPAK KURANG GIZI
Sumber : FKM UI & Unicef, 2002
Gizi kurang & infeksi
Otak Kosong bersifat permanen
Tak terpulihkan
MUTU SDM RENDAH
BEBAN
Gizi cukup & sehat
Anak cerdas
dan produktif
MUTU SDM TINGGI
ASET
1. Masalah Gizi Kurang:
A. Masalah Gizi Makro :
- Kurang Energi Protein (KEP) pd anak dan
Kurang Kalori dan Protein.
B. Masalah Gizi Mikro :
- Anemia Gizi
- Kurang Vitamin A (KVA)
- Gangguan akibat kekurangan Yodium
(GAKY)





Malnutrisi yaitu gizi buruk atau kurang energi protein
(KEP) dan defisiensi mikronutrien adalah status kondisi
seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nitrisinya dibawah
standar rata-rata. Gizi buruk dibagi menjadi tiga bagian
yakni: gizi buruk karena kekurangan protein disebut
kwashiorkor, kekurangan karbohidrat atau kalori disebut
marasmus dan kekurangan kedua-duanya yang disebut
marasmus-kwashiorkor.


Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti
wasting merusak. Marasmus adalah bentuk malnutrisi
kalori protein yang terutama akibat kekurangan kalori
yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun
pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah
kulit dan otot. Marasmus adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh kekurangan kalori protein.
1.Masukan makanan yang kurang
2. Infeksi
3. Kelainan struktur bawaan
4.Prematuritas dan penyakit pada masa neonates
5.Pemberian ASI
6. Gangguan metabolic
7.Tumor hypothalamus
8.Penyapihan
Kwashiorkor ialah suatu keadaan kekurangan gizi (
protein ). Walaupun sebab utama penyakit ini adalah
defisiensi protein, tetapi karena bahan makanan yang
dimakan kurang mengandung nutrisi lainnya ditambah
dengan konsumsi setempat yang berlainan, maka akan
terdapat perbedaan gambaran kwashiorkor di berbagai
negara.
ciri-ciri sebagai berikut:
Gagal menambah berat badan
Rambut pirang kusam dan mudah dicabut
Pertumbuhan linear terhenti
Edema general (Muka sembab, punggung
kaki dan perut buncit)
Diare terus menerus
Dermatitis, perubahan pigmen kulit
Penurunan masa otot
Perubahan mental seperti apatis
Gangguan fungsi ginjal, anemia
Pada keadaan akhir, shock berat, coma dan
bahkan kematian
Dapat terjadi pada bayi, anak-anak,
maupun orang dewasa



1.Pola makan
2.Faktor sosial
3.Faktor ekonomi
4.Faktor infeksi dan penyakit lain


1. Pemberian makanan bergizi dan seimbang
2. Dilakukan penyuluhan terkait pemberian ASI
selama 2 tahun sebagai energi yang paling
bagi energi
3. Meningkatkan kebersihan lingkungan dan
perorangan
4. Pemantauan yang teratur pada balita dengan
cara penimbangan berat badan tiap bulan
serta pemberian imunisasi

Anemia sedang dan ringan dapat
menimbulkan gejala lesu, lemah, letih,
lelah dan lalai (5 L), Disamping itu
seringkali disertai keluhan pusing dan
mata berkunang-kunang,
anak sekolah akan mengurangi kapasitas
dan kemampuan belajar.
dewasa akan menurunkan produktivitas
kerja
Anemia pada ibu hamil menambah risiko perdarahan
sebelum dan pada saat persalinan yang dapat
menyebabkan kematian ibu dan bayinya bilamana ibu
hamil tersebut menderita anemia berat. Selain itu
bayi yang dilahirkan cenderung mempunyai berat
badan rendah (BBLR).

Kurangnya konsumsi makanan kaya besi, terutama
sumber hewani
Kekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkat
seperti (misalnya malaria).
Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan
termasuk
Tidak seimbangnya antara kebutuhan tubuh akan zat
besi
Kurang mengkonsumsi makanan kaya besi
Mengalami haid setiap bulan
Melaksanakan diet
Gangguan/hambatan pada pertumbuhan, baik sel
tubuh maupun sel otak,
Pada ibu hamil dapat mengalami keguguran, lahir
sebelum waktunya, anemia berat dapat menyebabkan
kematian ibu dan bayi
Anak yang mengalami gangguan pertumbuhan tidak
dapat mencapai tinggi
Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan
kurangnya oksigen yang
Penderita kekurangan besi akan turun daya tahan
tubuhnya, akibatnya mudah terkena infeksi
Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber
alami makanan sumber hewani (heme-iron),
makanan yang banyak mengandung vitamin C dan
vitamin A untuk membantu penyerapan zat besi
dan proses pembentukan Hb.
Fortifikasi bahan makanan
Suplementasi besi-folat secara rutin

Xeroftalmia adalah istilah yang menerangkan gangguan
kekurangan vitamin A pada mata, termasuk terjadinya
kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina
yang berakibat kebutaan.
Kurang vitamin A pada awalnya akan menderita buta senja
yaitu ketidak mampuan melihat pada cahaya remang-
remang pada sore hari.
Fungsi vitamin A pada mata terutama pada proses
penglihatan dimana vitamin A berperan dalam
membantu proses adaptasi dari temopat yang terang ke
tempat yang gelap.
Kekurangan vitamin A mengakibatkan kelainan
tersebut karena terjadinya proses metaplasi sel-sel
epitel, sehingga kelenjar-kelenjar tidak memproduksi
cairan yang dapat menyebabkan terjadinya kekeringan
pada mata, disebut xerosis konjungtiva. Bila kondisi ini
berlanjut akan terjadi yang disebut bercak Bitot (Bitot
Spot).
Konsumsi makan yang tidak mengandung cukup
vitamin A atau pro vitamin A untuk jangka waktu
yang lama
Tidak diberikan ASI eksklusif
Menu tidak seimbang
Adanya gangguan penyerapan vitamin A atao Pro
vitamin A
Adanya kerusakan hati
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah
sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan karena
tubuh menderita kekurangan iodium secara terus menerus
dalam waktu yang lama yang berdampak pada pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup (manusia dan hewan)
(DepKes RI, 1996).
Gangguan akibat kekurangan yodium adalah sekumpulan
gejala yang dapat ditimbulkan karena tubuh seseorang
kekurangan unsur yodium secara terus-menerus dalam waktu
cukup lama. (DepKes RI, 2000).
Akibat GAKI:
Pembesaran kelenjar gondok
Gangguan pertumbuhan (cebol, bisu, tuli)
Gangguan mental
Gangguan neuro motor
Faktor Defisiensi Iodium dan Iodium Excess
Faktor Geografis dan Non Geografis
Faktor Bahan Pangan Goiterogenik

Rata-rata
Kadar Urine (g/L)
Asupan Yodium Status Yodium
<20 Tidak cukup
Kurang yodium berat
20-49 Tidak cukup
Kurang yodium sedang
50-99 Tidak cukup
Kurang yodium ringan
100-199 Cukup
Optimal
200-299 Lebih dari cukup
Risiko hipotiroidisme yang
diimbas yodium pada 5-10
tahun ke depan setelah
suplementasi garam beryodium
bagi golongan rentan
>300 Berlebihan
Risiko hipertiroidisme diimbas
yodium dan penyakit tiroid
autoimmun
Penanggulangan GAKI dilakukan dalam dua jangka
waktu, yaitu :
Jangka Panjang: suplementasi tidak langsung melalui
fortifikasi garam konsumsi dengan iodium dimana
program ini disebut garam iodium.
Jangka pendek: suplementasi langsung dengan ,minyak
iodium baik secara oral maupun suntikan lipiodol.
Upaya ini hanya ditunjukkan pada daerah endemik
berat dan telah dilaksanakan sejak tahun 1974

Menurut ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI 1986, kandungan KIO
3
yang dianjurkan
adalah 40 ppm. Iodium diperlukan semata mata untuk biosintesis hormon thyroid yang
mengandung iodium. Kebutuhan iodium meningkat pada kaum remaja dan kehamilan.
Banyaknya metoda suplementasi Iodium tergantung pada beratnya GAKI pada populasi,
grade iodium urine dan prevalensi goiter dan kretinism.
GAKI ringan:
Akan lenyap dengan sendirinya jika status ekonomi penduduk ditingkatkan.
GAKI sedang :
Dapat dikontrol dengan garam berjodium (biasanya 20 40 mg/kg pada tingkat rumah
tangga). Disamping itu minyak beriodium diberi secara oral atau suntik yang dikoordinasi
melalui puskesmas.
GAKI berat :
Penanganannya : minyak beriodium diberikan (secara oral pada 3, 6, dan 12 bulan maupun
suntikan setiap 2 tahun) sampai sistim garam berjodium efektif, jika sistim saraf pusat
dicegah dengan sempurna.

2. Masalah Gizi Lebih
Obesitas didefinisikan memiliki
kelebihan lemak di dalam tubuh
Obesitas meningkatkan risiko penyakit
lain, seperti diabetes dan tekanan darah
tinggi.
Obesitas ekstrim atau obesitas parah dikeal dengan
istilah obesitas morbid. Merupakan sebuah kondisi
dimana seseorang memiliki BMI di atas 40 atau
lebih. Bila Anda masuk dalam kategori obesitas
morbid, Anda terancam mengalami gangguan jantung
yang serius.
BMI Status berat badan
Dibawah 18,5 Kurang
18,5 24,9 Normal
25,5 29,5 Kelebihan
30,0 dan lebih tinggi Obesitas
Gejala Obesitas

Gejala yang berhubungan dengan obesitas antara lain:
Sulit tidur
Mendengkur
Henti napas untuk sementara secara tiba-tiba saat tidur
Nyeri punggung atau sendi
Berkeringat secara berlebihan
Selalu merasa panas
Ruam atau infeksi pada lipatan kulit
Sulit bernapas
Sering ngantuk dan lelah
Depresi
Ada pengaruh genetik
Tidak aktif secara fisik
Makan makanan tinggi kalori
Kurang tidur
Obat-obatan tertentu
Melahirkan

Gaya hidup
Faktor Genetik
Faktor Lain

Untuk mencegah obesitas dapat melakukan tindakan
sebagai berikut :
Sering berolahraga
Makan makanan sehat rendah lemak
Jaga berat badan sehat anda
Selalu konsisten terhadap perencanaan mengenai gaya
hidup sehat anda sehari-hari

Diabetes mellitus atau kencing manis terjadi karena kadar gula
dalam darah meningkat akibat gangguan sistem metabolisme dalam
tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon
insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Jika anda memiliki diabetes tipe apapun, itu berarti anda memiliki
terlalu banyak glukosa. Terlalu banyak glukosa dalam darah akan
menyebabkan masalah yang serius. Diabetes kronis terdiri dari
diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 adalah dua jenis Diabetes. Diabetes
Mellitus adalah suatu kondisi dimana tingkat glukosa darah
meningkat melebihi tingkat normal dan fungsi insulin
terhambat. Pada Diabetes Mellitus tipe 1, terjadi kekurangan
jumlah insulin karena pancreas tidak bisa memproduksi
insulin. Sedangkan Diabetes Mellitus tipe 2, insulin bisa
diproduksi, tetapi reseptor untuk insulin tidak bekerja dengan
baik
Gejala Diabetes Tipe1 (pada anak-anak)
Mengenali gejala diabetes tipe satu pada anak tak selalu
mudah karena gejala-gejalanya sering salah dikira penyakit
flu. Selain itu gejalanya terkadang baru muncul setelah
penyakit berjalan cukup panjang.
Anak dengan diabetes tipe 1 biasanya memiliki gejala awal
sebagai berikut:
1. Sering berkemih
2. Banyak minum
3. Berat badan berkurang
4. Mudah lelah


Gejala-Gejala Diabetes Tahap Lanjut
Diabetes tipe 1 umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja
meskipun pada dasarnya dapat terjadi pada usia berapapun.
Diabetes tipe 2 yang merupakan tipe yang paling umum dapat
terjadi pada usia berapapun dan sering dapat dicegah.
1. Berat badan turun dengan cepat
2. Sering Kesemutan
3. Luka yang sulit sembuh


Gejala Diabetes Pada Wanita
Infeksi vagina yang ditandai dengan munculnya keputihan
secara berulang, meskipun telah mendapatkan pengobatan.

Faktor risiko terkena diabetes
Faktor risiko diabetes didasarkan pada tipe diabetes:
Faktor risiko diabetes tipe 1
Meskipun penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui, faktor keturunan
mungkin mempengaruhi. Faktor lainnya adalah terkena penyakit yang
disebabkan virus.
Faktor risiko diabetes tipe 2
Lemak.
Semakin banyak lemak pada jaringan tubuh anda, semakin
tinggi pula resistensinya terhadap insulin.
Perilaku pasif.
Perilaku pasif akan membuat lemak dalam tubuh tidak
terbakar. Aktifitas fisik akan membantu mengontrolnya dan
semakin banyak penggunaan glukosa untuk energi maka
semakin sensitif sel anda terhadap glukosa.
Usia.
Gestational diabetes.
Polycystic ovary syndrome.
Kondisi lain yang terkait diabetes antara lain:
Tekanan darah tinggi
Kolesterol


Pencegahan Penyakit Diabetes
Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Akan tetapi
diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan menerapkan gaya
hidup sehat.
Makan makanan sehat rendah kalori dan lemak
Lebih aktif secara fisik, khususnya dengan berolahraga
Jaga berat badan ideal

penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang
diakibatkan oleh pembuluh arteri koroner yang menyempit
atau tersumbat karena adanya endapan lemak yang semakin
lama semakin menumpuk di dinding arteri. Yang juga dapat
mengakibatkan daya pompa jantung melemah, sehingga
menyebabkan darah tidak beredar sempurna ke seluruh tubuh.

Rasa sakit di dada dapat menyebar kearah punggung,
lengan kiri.
Rasa Jantung berdebar-debar dapat teratur, tidak teratur atau
seperti melompat.
Kekuatan Fisik yang menurun.
Rasa tidak nyaman, berat ( seperti tertindih barang berat )
atau sakit pada daerah dada
Rasa Panas atau rasa berat didada atau ulu hati
Nafas terasa pendek, keringat dingain, mual, muntah, rasa
pusing bisa dalam keadaan tidak m elakukan aktivitas
apapun atau saat sedang dalam melakukan aktivitas.

Tekanan Darah Tinggi/Hipertensi
Kegemukan ( obesitas )
Keturunan
Stres
Kadar Kolesterol Tinggi
Trombosis ( gumpalan darah pada arteri atau vena)
Penuaan
Merokok
Kurang Olahraga,dll.
Kadar Kolesterol Total dan LDL tinggi
Kadar Kolesterol HDL rendah
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Merokok
Diabetes Mellitus
Kegemukan
Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga
Kurang olah raga
Stress

Pola makan yang sehat
Perbanyak konsumsi buah dan serat.
Berhenti merokok.
Pilih daging ayam dan ikan daripada
daging merah.
Menghindari obesitas
Kurangi asupan refined carbohidrate
Olahraga secara teratur




Data Gizi Buruk
Menurut data
Riskesdas

Tahun Jumlah
1990 31%
2010 17,90%
Data Obesitas Pada Balita
Tahun Jumlah
2007 12,20%
2010 14%
Dewasa 16,3%
Menurut Menteri Kesehatan pada Seminar
Nasional Pangan dan Gizi Tahun 2013 :
Sekitar 60 persen kematian pada kelompok usia
dewasa disebabkan penyakit tidak menular
seperti penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes
melitus serta penyakit saluran pernafasan.
Sementara itu anak-anak yang dilahirkan dalam
keadaan normal dan tumbuh baik pada waktu
anak-anak, tetapi karena faktor gaya hidup yang
tidak sehat seperti makan tidak seimbang,
aktivitas fisik rendah maka juga berisiko
menimbulkan penyakit tidak menular.


Faktor kemiskinan tidak sepenuhnya
penyebab gizi buruk. Fakta yang lebih kuat
menyatakan bahwa ternyata masyarakat kita
belum sepenuhnya memahami gizi dengan
benar
Pemberian Asi pada bayi harus optimal
Keberagaman Pangan
Gaya Hidup


Artikel kesehatan di :
http://www.tanyadok.com/anak/laporan-gizi-di-awal-
tahun-2014-kurus-vs-obesitas
(Sumber : Entos Zaenal, SP, MPHM) Seminar Nasional
Pangan dan Gizi Tahun 2013 Oleh : hukormas pada 23
August 2013
GIZI D3. FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS . 2013.
TUGAS MAKALAH BIOKIMIA KELAINAN METABOLISME
KWASHIORKOR . MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Esti Nurwanti, S.Gz., Dietisien., MPH on: 27 Januari 2012 .
Mengapa Asupan Karbohidrat Berlebihan dapat
menyebabkan Obesitas
Dr.drg Helwiah Umniyati MPH.2007. Masalah Gizi Di
Indonesia.ppt.
SRI KUSPARTIANINGSIH. 2011. Masalah Gizi. Universitas
Syarif Hidayatullah Jakarta

Anda mungkin juga menyukai