Anda di halaman 1dari 8

Awal tahun 2014 ini, tepatnya 1 Januari 2014, kita dikejutkan dengan berita

tentang kenaikan harga LPG 12kg yang diumumkan oleh Pertamina. enaikan
harga LPG 12 kg ter!ebut dari !emula berharga "p.#$#0%kg menjadi "p.&$0&%kg,
!ehingga harga pokok dari Pertamina naik dari "p.'0.200%tabung menjadi
"p.11'.'0$. (aik !ebe!ar "p. 4'.#0$ atau )','*. enaikan ini adalah akibat dari
pengalihan beban di!tribu!i kepada kon!umen. +ang lebih menyakitkan lagi
adalah, di !aat kenaikan harga yang !angat tinggi terhadap LPG 12kg, produk
LPG ,kg ber!ub!idi, program kon-er!i Pemerintah ju!tru !angat langka di
pa!aran. .ntah tertimbun atau memang habi! karena o-er demanded akibat
kenaikan harga LPG 12kg yang tinggi itu. /ni yang !epertinya tidak teranti!ipa!i
dengan baik oleh Pertamina !ebagai badan u!aha pelak!ana, !ebagai akibat dari
kebijakan mereka !endiri.
ebijakan ini !angat memberatkan warga, khu!u!nya ma!yarakat kela!
menengah dan bawah yang di!inyalir !ebagai pengguna terbe!ar LPG 12 kg.
enaikan itu juga akan menambah lebarnya ke!enjangan pendapatan antara !i
kaya dan !i mi!kin. 0elum lagi !ekarang ini, 1akta di lapangan menunjukkan
bahwa kenaikan harga LPG 12 kg ter!ebut !udah bergerak liar. 0ahkan harganya
lebih tinggi dari yang ditetapkan Pertamina. 0ukan hanya "p 11'.'0$ ribu per
tabung, tetapi bahkan !udah ada yang dijual pada ki!aran "p 140 ribu per
tabung.
+a, walaupun memang terkait dengan biaya di!tribu!i yang berbeda2beda untuk
pengiriman ke !etiap wilayah di /ndone!ia, namun hal ini haru!lah menjadi
pertimbangan dan perhitungan !endiri. Apalagi, !emakin jauh !ebuah wilayah
dari pu!at (egara, yaitu
Jakarta, tidaklah !emakin !ejahtera ma!yarakatnya, namun ju!tru !ebaliknya.
3ehingga hal ini !emakin memberatkan rakyat di daerah2daerah yang jauh dari
Pu!at .konomi negeri ini. 4engan pertimbangan dan kondi!i ter!ebut, tidak
terlihat pelak!anaan dari janji pengawa!an dan penindakan yang di!ampaikan
Pertamina dan Pemerintah. emudain, kenaikan harga ini juga !angat berpoten!i
menimbulkan gejolak ekonomi karena akan memi5u kenaikan harga dan juga
rendahnya daya beli. 4i !aat yang !ama, mengutip 0ang 6arry a7har A7i!, kita
menghadapi an5aman in8a!i 2014 yang diperkirakan men5apai $,4* juga !udah
di depan mata.
Ala!an Pertamina menaikkan !epihak harga LPG 12kg ini adalah karena LPG
12kg adalah bi!ni! non !ub!idi 9Publi5 3er-i5e :bligation%P3:;, di mana
pertamina mera!a berhak untuk mengalihkan beban biaya di!tribu!i kepada
kon!umen dengan menaikkan harga !e5ara !epihak. (amun yang !eolah
dilupakan adalah bahwa berda!arkan putu!an <, harga 00< tidak lagi menjadi
kewenangan pelaku u!aha terma!uk Pertamina. Pola dan penetapan harga LPG,
!ebagaimana bahan bakar minyak dan ga! lainnya, tunduk pada == (o 22 tahun
2001, tentang minyak dan ga! bumi 9== <iga!; !ebagaimana diubah dengan
Putu!an <ahkamah on!titu!i 9<; (o. 002%P==2/%200, tanggal 1# 4e!ember
2004 yang menyatakan tidak mengikat pa!al 2$ == <iga! ini.
Pa!al 2$ == <iga! yang dianulir oleh putu!an < itu !emula menentukan bahwa>
?92; harga 00<%ga! bumi di!erahkan pada mekani!me per!aingan u!aha yang
!ehat dan wajar ?. Lalu < dalam putu!annya menyatakan tidak mengikat pa!al
ini dan menetapkan bahwa 5ampur tangan pemerintah dalam kebijakan
penentuan harga haru!lah menjadi kewenangan yang diutamakan untuk 5abang2
5abang produk!i yang penting bagi negara dan mengua!ai hajat hidup rakyat
banyak !eperti 00< dan ga! bumi. Putu!an itu tidak bi!a memiliki pena1!iran lain
ke5uali bahwa Pertamina haru! melibatkan Pemerintah dan mendapatkan
per!etujuan untuk penetapan harga dan tidak bi!a hanya berdalih mengikuti
harga pa!ar dan mengkambinghitamkan kerugian u!aha yang haru! ditutupi.
Jadi bi!a dikatakan bahwa tindakan Pertamina yang telah menaikkan harga LPG
12kg ini merupakan tindakan yang tidak memiliki da!ar kewenangan, dan karena
dilakukan oleh pelaku u!aha yg memiliki kekuatan pa!ar penjualan LPG di ata!
#0*. 4engan be!aran harga yang diduga di!krikiminati1 terma!uk dugaan
penahanan !uplai LPG ,kg !ehingga mengkondi!ikan kon!umen hanya bi!a
membeli LPG 12 kg, maka perilaku ini berpoten!i melanggar pa!al 1' tentang
praktek monopoli oleh peru!ahaan yg berpo!i!i monopoli dan pa!al 1& jo pa!al
2# == (o # tahun 1&&& tentang penyalahgunaan po!i!i dominan.
+ang lebih menarik untuk diamati adalah !itua!i politik akibat tindakan Pertamina
ini. 3eperti mi!alnya ala!an Pemerintah !aat pengumuman kenaikan harga
ter!ebut baru !aja dilakukan Pertamina !eperti yang diungkapkan oleh <enko
Perekonomian 6atta
"aja!a bahwa pemerintah tidak bi!a menginter-en!i Pertamina karena ga! yang
dinaikkan harga ter!ebut tidak ber!ub!idi.
Pernyataan ini ?a!al nyablak@ karena !eolah2olah <enko Perekonomian tidak
mengetahui aturan terbaru terkait dengan kebijakan penjualan miga! yang
diputu!kan oleh <. Lalu !tatu! Pertamina !ebagai 0=<(, di mana 100*
!ahamnya dimiliki pemerintah. 6al ini !ebetulnya memberikan kewenangan
penuh pada pemerintah untuk mengatur dan melakukan inter-en!i lang!ung jika
memang berniat !ejak !emula untuk mere-i!i kebijakan ter!ebut.
emudian bagaimana 4PP Partai 4emokrat juga mengeluarkan rili! re!mi
mende!ak Pertamina agar mere-i!i kenaikan harga ter!ebut. <edia rili! yang
ditandatangani oleh 3ekretari! Jenderal Partai 4emokrat, .dhie 0a!koro
+udhoyono, mengatakan bahwa kebijakan menaikkan harga LPG 12kg ini adalah
kebijakan korporat Pertamina dan dia juga yakin bahwa ren5ana kenaikan harga
elpiji ini tidak dilaporkan kepada Pre!iden. <ungkin benar bahwa ini adalah
kebijakan korporat dan tidak dilaporkan kepada pre!iden. (amun, jika !aja dia
paham akan perkembangan aturan yang mengatur tentang penetapan harga
produk miga!, mereka tidak perlu melakukan hal yang !eolah2olah menunjukkan
ketidaktahuannya tentang itu. 4PP Partai 4emokrat tinggal berkon!ulta!i !aja
dengan Pre!iden "/, yang juga merupakan etua =mum Partainya dan <enteri
.34<, Jero Aa5ik, yang juga !alah !atu petinggi partai untuk !egera mengambil
kebijakan untuk menginter-en!i kebijakan Pertamina ter!ebut. (amun memang,
hal2hal !eperti ini lebih penting untuk diekploiti!ir untuk pen5itraan, !eolah2olah
Partai 4emokrat menjadi pahlawan dengan mengeluarkan penolakan ter!ebut.
+a, 2014 memang tahun politik. 4an !etiap pelaku dunia politik !ah2!ah !aja
meman1aatkan momen untuk mendapatkan !impati dari rakyat yang notabene
adalah 5alon pemilih pada !etiap konte!ta!i politik. (amun begitu, agak kurang
elegan jika untuk melakukan hal ter!ebut, mereka mempertontonkan
ketidaktahuan mereka tentang hal yang !edang mereka perhatikan dengan
!eriu!, menolak dan prote! kera!. 4an jika ditelaah lebih lanjut, !ebagai partai
yang berkua!a !aat ini, !eharu!nya mereka bi!a melakukan politik pen5itraan
yang lebih elegan, yaitu dengan melakukan kerja2kerja konkrit dan mendukung
!etiap kebijakan
Pemerintah yang berkua!a agar benar2benar dapat dira!akan oleh rakyat. 0ukan
melakukan manu-er yang ju!tru mempertontonkan ketidakmengertian terhadap
per!oalan kepada publik. 4an ini !ebetulnya mempermalukan diri !endiri.
Jadi, manu-er2manu-er politik yang dilakukan di tahun politik ini !eharu!nya bi!a
benar2benar diman1aatkan oleh pelaku2pelaku politik untuk berbuat yang lebih
berman1aat dan benar2benar bi!a dira!akan oleh rakyat untuk menarik !impati
mereka menjadi pemilih. 0ukan ju!tru membuat manu-er2manu-er politik yang
merugikan rakyat hanya demi pen5itraan dan kepentingan politik !emata dan
teru! menganggap bahwa rakyat /ndone!ia !enantia!a diliputi oleh kebodohan.
<ereka yang melakukan itu !alah. 0ahwa "akyat /ndone!ia !udah !emakin
5erda! dan ra!ional dalam memberikan pilihan dan keputu!an dukungan politik
mereka. /ni haru! dijaga dan dipertahankan dengan memberikan dan
menawarkan gaga!an2gaga!an 5erda!, memberikan !olu!i dan kegiatan2kegiatan
konkrit berke!inambungan bagi rakyat. +ang dibutuhkan rakyat adalah !olu!i,
bukan pembodohan baru.
Bepat tanggal 1 Januari kemarin Pertamina menaikkan harga jual LPG 12 kg, rata2
rata kenaikan "p ,.&#& per kg, di!e!uaikan jarak 3P00. ke !upply point.
/mba!nya, tentu akan terjadi kenaikan !ejumlah kebutuhan pokok. Lagi2lagi
rakyat menanggung beban.
Cenaikan ini di!ebabkan karena LPG kita !ebanyak 12 per!en didapat dari ha!il
kilang minyak Pertamina, ,1 per!en dari peru!ahaan !wa!ta dome!tik, #' per!en
impor. Bingginya impor mengakibatkan LPG 12 kg terpengaruh nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika. /ni bukti praktik neoliberal. Pengelolaan <inyak dan Ga!
/ndone!ia han5ur berantakan,C ke5am Aakil etua =mum 4PP Partai Gerindra,
Dadli Eon, 3abtu 94%1%2014;.
Pemerintah berala!an tak bi!a inter-en!i Pertamina dalam menentukan harga
jual LPG 12 kg menurut Dadli Eon, !ungguh aneh.
4engan kepemilikan 100 per!en !aham di Pertamina, lanjut Dadli, pemerintah
!eharu!nya bi!a mengatur harga jual LPG 12 kg agar tidak naik membebani
rakyat.
3ebagaimana amanat Pa!al ,, ==4 1&4# dan Putu!an <ahkamah on!titu!i
terkait uji materi == (o. 22%2001 tentang <inyak dan Ga!
0umi yang menyatakan bahwa 5ampur tangan Pemerintah dalam kebijakan
penentuan harga haru!lah menjadi kewenangan yang diutamakan untuk 5abang
produk!i yang penting dan%atau mengua!ai hajat hidup orang banyak.
CP perlu menelu!uri berbagai indika!i korup!i yang menyebabkan karut
marutnya pengelolaan <iga! (a!ional. Perlu juga adanya audit in-e!tigati1 di
tubuh Pertamina. Jangan !ampai Pertamina yang pada 2012 memperoleh laba
men5apai 2) triliun, di 201, men5apai ,0 triliun, dan proyek!i laba di 2014
!ebe!ar ,4 triliun, ju!tru menjadi me!in uang bagi para koruptor,C pungka! Dadli
Eon.
omi!i Pengawa! Per!aingan =!aha 9PP=; melihat poten!i perilaku praktik
monopoli yang dilakukan PB Pertamina 9Per!ero; dalam menaikkan harga elpiji
12 kilogram 9kg;.
3ebagaimana diberitakan pada 1 Januari 2014, Pertamina telah menaikkan harga
elpiji 12 kg dari !emula "p #.$#0 per kg menjadi "p "p &.$0& per kg. 6al itu
membuat harga pokok ga! elpiji dari Pertamina naik )','* menjadi "p 11'.'0$
dari !emula "p '0.200 per tabung.
CPadahal berda!arkan putu!an <ahkamah on!titu!i, harga bahan bakar minyak
900<; dan ga! tidak lagi menjadi kewenangan pelaku u!aha terma!uk
Pertamina,C kata etua PP= (awir <e!!i dalam keterangan tertuli!nya, 3enin
9)%1%201,;.
Pola per!aingan dan penetapan harga elpiji, !ebagaimana bauan bakar minyak
dan ga! lainnya tunduk pada =ndang2undang 9==;
(omor 22 Bahun 2001 tentang minyak dan ga! bumi 9== <iga!;, yang kemudian
diubah dengan putu!an < (omor 002%P==2/%200, tanggal 1# 4e!ember 2004
yang menyatakan tidak mengikat pa!al 2$ == <iga! ini.
Pa!al 2$ == <iga! !emula menentukan bahwa> C92; harga 00<%ga! bumi
di!erahkan pada mekani!me per!aingan u!aha yang !ehat dan wajar C.
< dalam putu!annya menyatakan tidak mengikat pa!al ini dan menetapkan
bahwa 5ampur tangan pemerintah dalam kebijakan penentuan harga haru!lah
menjadi kewenangan yang diutamakan untuk 5abang25abang produk!i yang
penting bagi negara dan mengua!ai hajat hidup rakyat banyak !eperti 00< dan
ga! bumi ini.
arenanya < berpendapat bahwa penentuan%penetapan harga 00< tetap di
tangan pemerintah. 4alam putu!an ini < tidak membedakan 00< dan ga! bumi
!ub!idi atau non !ub!idi !ehingga putu!an ini !ebenarnya men5akup pula
penetapan%penentuan harga LPG yang menurut deFni!i pa!al 1 angka 2 dan ,
== <iga! merupakan bagian dari produk 00< dan ga! bumi.
4engan demikian tindakan Pertamina yang telah menaikkan harga elpiji ini
merupakan tindakan yang tidak memiliki da!ar kewenangan dan karena
dilakukan oleh pelaku u!aha yang memiliki kekuatan pa!ar penjualan elpiji di
ata! #0* dengan be!aran harga yang diduga di!krikiminati1 terma!uk dugaan
penahanan !uplai elpiji , kg !ehingga mengkondi!ikan kon!umen hanya membeli
elpiji 12 kg.
Perilaku ini berpoten!i melanggar pa!al 1' tentang praktek monopoli oleh
peru!ahaan yg berpo!i!i monopoli dan pa!al 1& jo pa!al 2# == (o # tahun 1&&&
tentang penyalahgunaan po!i!i dominan.
CBindakan Pertamina mengambil alih peran pemerintah !e!uai putu!an < perlu
diklariFka!i. ami akan meminta keterangan
ementerian terkait !erta memanggil Pertamina untuk klariFka!i, C jela! (awir.
3ebelumnya, Pengamat Perminyakan urtubi mende!ak agar kebijakan
Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg ditinjau ulang.
Penentuan harga elpiji tidak boleh di!erahkan ke pelaku u!aha karena !aat ini
Pertamina ma!ih memonopoli bi!ni! elpiji.
Cebijakan harga elpiji tidak boleh di!erahkan ke pelaku u!aha, me!ki elpiji 12 kg
tidak di!ub!idi. Apalagi bi!ni! ini
dimonopoli oleh Pertamina, kalau harga ditentukan pelaku u!aha, jadi bi!a
!eenaknya tentukan harga,C jela! urtubi !aat
berbin5ang dengan Liputan).5om, Jumat, , Januari 2014.
urtubi berpendapat, untuk komodita! energi yang dibutuhkan orang banyak
!eharu!nya kebijakan harganya ditentukan pemerintah.
Calau harga ga! ditentukan Pertamina, itu !ama dengan melanggar putu!an
<,C terang dia.
3ementara itu, Pertamina membantah telah melakukan monopoli elpiji non
!ub!idi kema!an 12 kg. Peru!ahaan menilai !elama ini peru!ahaan !wa!ta
umumnya enggan ma!uk dalam bi!ni! ter!ebut karena dijual di bawah harga
keekonomian.
Gi5e Pre!iden Horporate Hommuni5ation Pertamina, Ali <undakir menyatakan
bi!ni! elpiji non !ub!idi !elama ini terbuka untuk
peru!ahaan manapun. (amun dengan harga jual .lpiji 12 kg yang terbilang
rendah, peru!ahaan pe!aing menjadi enggan ma!uk dalam bi!ni! ter!ebut
C0i!ni! elpiji non !ub!idi bukan monopoli, pa!ar terbuka !iapa !aja boleh bi!ni!
elpiji, kalau Pertamina jual dengan harga !eperti ini !iapa yang mau ma!ukIC
kata Ali, !aat menghadiri rapat terbata!, di Lapangan =dara 6alim Perdana
u!uma, Jakarta,
<inggu, # Januari 2014.
=ntuk membuktikan tak adanya monopoli ga! .lpiji 12 g, Ali mengungkapkan
!elama ini telah beredar produk ga! dari peru!ahaan !wa!ta. (amun, harga ga!
yang dijual ter!ebut umumnya berada di le-el keekonomian.
Caya 0lue Ga7 "p &# ribu untuk ukuran #,# g itu 1' ribu lebih 9per g;. /ni
menujukan tidak ada monopoli untuk bi!ni! elpiji non !ub!idi,C jela!nya.
Putu!an < yang bernomer 002%P==2/%200, dan bertanggal tanggal 21
4e!ember 2004 mengatur beberapa Pa!al didalam == (o.22%2001 yang
dikorek!i oleh <, antara lain adalah >
Pa!al 12 ayat 9,; <enteri menetapkan 0adan =!aha atau bentuk =!aha
Betap yang diberi wewenang melakukan kegiatan
u!aha ek!plora!i dan ek!ploita!i pada wilayah kerja !ebagaimana dimak!ud
dalam ayat 92;.
Pa!al 22 ayat 91; 0adan =!aha atau 0entuk =!aha Betap wajib menyerahkan
paling banyak 2# per!en bagiannya dari ha!il
produk!i <inyak 0umi dan%atau ga! bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri.
Pa!al 2$ ayat 92; 6arga bahan bakar minyak dan ga! bumi di!erahkan pada
mekani!me per!aingan u!aha yang !ehat dan wajar.
Pa!al 2$ ayat 9,; Pelak!anaan kebijak!anaan harga !ebagaimana dimak!ud
dalam ayat 92; tidak mengurangi tanggung jawab !o!ial pemerintah terhadap
golongan ma!yarakat tertentu.
4alam amar putu!annya, < menyatakan bahwa pa!al 2$ ayat 92; dan ayat 9,;
== (o.22%2001 bertentangan dengan ==4 1&4#.
< melakukan pen5abutan ata! pa!al 2$ ayat 92; yang mengatur kenaikan harga
00< berda!arkan per!aingan u!aha yang !ehat dan wajar. <enurut keputu!an
<, 5ampur tangan pemerintah dalam kebijakan penentuan harga haru!lah
menjadi kewenangan yang diutamakan untuk 5abang produk!i yang penting
dan%atau mengua!ai hajat hidup orang banyak.

Anda mungkin juga menyukai