Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem hepatobilier adalah sistem yang mengatur pengeluaran atau seksresi cairan
empedu yang berasal dari hati dan kandung empedu untuk diekskresikan ke dalam usus halus
untuk pencernaan lemak dalam makanan. Fungsi hati adalah pembentukan dan eksresi
empedu. Hati mengeksresikan empedu sebanyak satu liter perhari ke dalam usus halus. Unsur
pertama empedu adalah air, elektrolit, garam empedu.
Penyakit hati dapat bersifat fokal atau difus, ringan atau parah dan reversibel, atau
irreversibel. Akibat yang berasal langsung dari kerusakan akut sel fungsional hati terutama
hepatosit, tanpa gangguan kemampuan hati untuk melakukan regenerasi, umumnya
reversibel. Akibat lain penyakit hati irreversibel, yang biasanya dijumpai pada sirosis.
atu empedu merupakan penyakit yang terjadi di saluran empedu. Faktor pencetusnya
meliputi hiperkolesterolemia, penyumbatan saluran empedu, dan radang saluran empedu.
!bat yang sering digunakan untuk membantu melarutkan batu empedu adalah asam
kenodioksilat dan asam empedu dengan cara mengurangi penjenuhan kolesterol"empedu
dengan cara mengurangi seksresi kolesterol dan meningkatkan sekresi asam empedu.
Ultrasonografi merupakan salah satu imaging diagnostic #pencitraan diagnostik$ untuk
pemeriksaan alat"alat tubuh, dimana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis,
gerakan, serta hubungan dengan jaringan disekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat noninvasif,
tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman, dan data
yang diperoleh mempunyai nilai dignostik yang tinggi. %idak ada kontra indikasinya, karena
pemeriksaan ini sama sekali tidak akan memperburuk penyakit penderita. &alam '( tahun
terakhir ini, diagnostik ultrasonik berkembang dengan pesatnya, sehingga saat ini US)
mempunyai peranan yang penting untuk menentukan kelainan berbagai aggota tubuh.
*asing"masing jaringan tubuh mempunyai impendance acustic tertentu. &alam
jaringan yang heterogen akan ditimbulkan bermcam"macam eko, jaringan tersebut akan
dikatakan echogenic. Sedang pada jaringan yang homogen hanya sedikit atau sama sekali
tidak ada eko. Suatu rongga berisi cairan bersifat anechoic, misalnya + kista, asites, pembuluh
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 1
darah besar, perikardial atau pleural efusion. &engan demikian kista dan suatu massa solid
akan dapat dibedakan.
Ultrasonografi hati merupakan suatu modalitas pencitraan yang akurat untuk penyakit
hati fokal atau difus, menentukan staging tumor primer, mendeteksi deposit sekunder,
pemeriksaan penunjang untuk kalkulus dan jaundice, dan sebagai bantuan pada biopsi hati
atau prosedur intervensional. Ultrasonografi akan memvisualisasi kandung empedu, duktus
bilier komunis, vena hepatik dan vena porta.
Ultrasonografi pankreas berguna untuk tersangka pankreatitis atau tumor dan untuk
mendampingi biopsi pankreas.
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Anatomi dan Fiiologi He!ar
Hepar adalah organ intestinal dengan berat pada pria de,asa -,'"-,. kg dan pada
,anita de,asa antara -,'" -,/ kg atau kurang lebih ',01 dari berat badan orang de,asa.
e,arna coklat kemerahan dengan konsistensi padat kenyal.

Hepar terletak dibagian atas cavitas abdominalis tepat diba,ah diafragma.
Hepar menempati sebagian besar regio hypocondriac de2tra dan regio epigastrica
dansebagian kecil didaerah hypocondriac sinistra.
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 3
Perm"kaan #e!ar

Facies diafragmatica + facies ini menghadap de2tra, anterior dansuperior
Facies visceral + facies ini menghadap posterior dan inferior, yang berhubungan
dengan pars abdominal oesophagus, gaster, duodenum,fle2ura coli de2tra, ren de2tra
dan glandula suprarenalis de2tra sertavesica fellea. Peralihan antara facies anterior
dan facies inferior merupakan pinggiranyang tajam yang disebut margo inferior.
Hepar dibagi menjadi ' lobus +
3obus hepatis de2tra, yang lebih besar dan dibagi lagi menjadi lobus 4uadratus dan lobus
caudatus. 3obus hepatis sinistra dengan ukuran yang lebih kecil. Peritoneum hampir
menyelubungi seluruh permukaan hepar kecuali suatu daerah yang disebut bare area yang
terletak pada facies posterior hepatik.
Bata
atas hepar +
Superior + sejajar dengan ruang intercosta 5 kanan.
6nferior + menyerong ke atas dari iga 67 kanan ke iga 5666 kiri ,fle2ura colica de2tra,
duodenum, curvatura minor gaster.
Anterior + peritoneum.
Posterior + omentum minor, ren de2tra, vena cava inferior,oesophagus bagian distale.
&e2tra + peritoneum.
Sinistra + gaster, oesophagus.
Ligamen
3igamen falciforme, yang merupakan lipatan ganda peritoneum, berjalan keatas dari
umbilicus ke hepar. 3igamen ini menggantungkan hepar ke diafragma dan dinding
anterior depan.
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 4
3igamentum teres hepatis #round ligament$ merupakan bagian ba,ah ligament
falciformis.
3igamentum falciformis berjalan ke permukaan anterior dan kemudian ke permukaan
superior hepar dan akhirnya membelah menjadi dua lapisan yang disebut ligamentum
coronarium, lapisan kiri disebut ligamentum triangulare sinistrum dan sebelah kanan
disebut ligamentum triangulare de2tra. 3igamentum coronarium hepatis
menggantungkan hepar ke puncak diafragma, sedangkan ligamentum triangulare
menggantungkan hepar kediafragma kanan dan kiri.
3igamentum gastrohepatica dan ligamentum hepatoduodenale, merupakan bagian dari
omentum minus yang terbentang dari curvatura minor gaster danduodenum pro2imal
ke hepar. &idalam ligamentum ini terdapat Aa.Hepatica, 5.porta dan duct. 8holedocus
communis. 3igamentumhepatoduodenale juga membentuk tepi anterior dari Foramen
9islo,.
3igamentum venosum, merupakan suatu pita fibrosa, melekat pada ramussinister vena
porta hepatis dan berjalan ke atas didalam fibrosa pada faciesvisceralis hepar dan
diatas melekat pada vena cava inferior.
Pada posisi supine, akan dijumpai hubungan hepar dengan alat sekitarnya sbb +

Facies superior, yang meliputi permukaan atas lobus de2tra dan lobus sinistra yang
terletak langsung diba,ah kubah diafragma.
Facies anterior, yang merupakan anterior lobus de2tra dan sinistra,
sebagian bersentuhan dengan diafragma bagian depan dan sebagian lagi bersentuhan
dengan dinding depan abdomen pada regio epigastricac.
Facies de2tra, menempel pada diafragma.
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 5
Facies posterior hepatis, merupakan permukaan belakang lobus de2tra dan sinistra.
Permukaan belakang lobus de2tra, menempel pada diafgrama pada bagian are area,
vena cava inferior dan glandula suprarenalis de2tra. Permukaan belakang lobus
sinistra berhungan dengan oesophagus parsabdominalis dan fundus dari ventrikel.
Facies inferior hepatis, meliputi lobus permukaan ba,ah lobus de2tra, lobus caudatus,
lobus 4audratus dan lobus sinistra. Pada permukaan ba,ah initerlihat vesika fellea
terletak antara lobus 4audratus, vena cava inferior terdapat diantara lobus de2tra dan
lobus caudatus. 3igamen venosum terletak antara lobus sinistra dan caudatus. 8elah
porta hepatik yang berisi duct. 8holedocus disebelah kanan, A. Hepatica disebelah
kiri, dan 5. Porta dibelakang, terletak antara lobus caudatus dan lobus
4uadratus.!rgan"organ yang berhadapan dengan lobus de2tra adalah fleksura
colide2tra, ren de2tra dan pars decendens duodeni. !rgan"organ yang berhadapan
dengan lobus sinister adalah permukaan depan gaster !rgan"organ yang berhadapan
dengan lobus 4audratus adalah duodenum pars superior.
Perdara#an

Arteri + Arteri hepatica memba,a darah arterial ke hepar. Arteri hepatica propia,cabang dari
trunchus coeliacus, berakhir dengan bercabang menjadi ramus de2tra dan sinistra yang akan
masuk ke dalam porta hepatis.
5ena + 5ena porta adalah vena yang memba,a darah venous dari saluran cerna yang kaya
dengan :at sari makanan. 5ena porta bercabang dua menjadidua cabang terminal, yaitu
ramus de2tra dan ramus sinistra. 5ena porta menampung darah dari 5. 3ienalis, v.
*esenterica superior, 5 paraumbilicalis, 5. )astrica sinistra langsung ke 5ena porta.
Sedangkan 5. *esenterica inferior tidak langsung ke 5ena porta tapi ke 5. 3ienalis
Fiiologi He!ar
Hepar merupakan kelenjar yang menghasilkan empedu. ;omposisi getah empedu
antara lain+
;olesterol
Asam empedu dan garam empedu
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 6
*acam"macam asam empedu+ asam kolat, asam deoksikolat, dan asam
kenodioksikolat.
)aram empedu+ <atrium atau ;alium yang berasal dari asam"asam empedu.
Pigmen empedu+
ilirubin #paling banyak$
iliverdin
*esobilirubin
*esobiliverdin
*esobilicyanin
=mpedu disekresikan dalam dua tahap oleh hepar+
Sekresi oleh sel"sel fungsional hepar > hepatosit mengandung sejumlah besar asam
empedu dan kolesterol sekresi ke dalam kanalikuli biliaris kecil. ;analikuli biliaris
> canalis biliferis > ductulus biliaris > ductus biliaris > ductus hepaticus de2tra
dan sinistra > ductus hepaticus communis > ductus cysticus > vesica biliaris
;ontraksi vesica biliaris > pengeluaran getah empedu menuju ductus cysticus > ?
ductus hepaticus communis > ductus choledochus > ? ductus pancreaticus >
ampulla 5ateri > papilla 5ateri > duodenum pars descenden.
Fungsi asam empedu+
=mulsifikasi+ mempermudah emulsifikasi lemak dengan menurunkan tegangan permukaan
air.
<etralisasi asam+ adanya ion ikarbonat > pH empedu @,A"A,.
=kskresi+ bilirubin, kolesterol, obat"obatan, toksin, dan lain"lain
&aya pelarut kolesterol +
" ;olesterol ? lesitin dalam empedu akan membentuk misel
" Absorbsi produk akhir lemak yang telah dicerna melalui membran mukosa intestinal
" =mpedu + 3esitin + ;olesterol B A( + -0 + 0
Indikai US$ !ada Hati
6ndikasi US) pada hati adalah sebagai berikut +
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 7
-. <yeri diperut kanan atas
isa disebabkan oleh abses hepar maupun kanker hepar. &apat juga karena penyakit
pada organ lain di daerah tersebut, yaitu kandung empedu dan salurannya, ginjal
kanan, kaput pankreas, usus dua belas jari.
'. Pembesaran hati
Cang diperhatikan adalah gambaran gema jaringan parenkim, permukaan hati, tepi
hati, pembuluh"pembuluh darah, misal vena porta, vena hepatis, saluran"saluran
empedu. %eraba massa di perut kanan atas.
D. 6kterus cholestatik
6kterus intraheptal dengan ekstraheptal dapat dibedakan dengan US). Pada ikterus
ekstraheptal ditemukan pembesaran kandung empedu dan pelebaran saluran"saluran
empedu. ila tidak ditemukan pembesaran, tetapi terdapat gambaran kasar di jaringan
parenkim hati, berarti menunjukkan adanya gambaran cholestatik intraheptal.
/. )angguan kondisi badan
Penderita dengan keluhan lemah badan, berat badan menurun, panas yang tidak
diketahui sebabnya, sebaiknya dilakukan US) pada hati, karena bisa merupakan
abses atau kanker.
0. *etastase di hati
Penderita dengan tumor primer pada organ lain perlu dipertimbangkan adanya
kemungkinan mengalami metastase di hati.
.. ;elainan di diafragma kanan
Akibat efusi pleura, tumor paru, abses subfrenik, abses hati, tumor hati, dll.
2.1.2 Kelainan%kelainan !ada #e!ar &
-. Hepatomegali non spesifik + pembesaran hepar dapat menyeluruh atau salah satu
lobus dengan ekhostruktur yang masih tetap homogen, permukaan rata, tepi tajam ,
tanpa kelainan vaskularisasi.
'. Perlemakan hepar #fatty liver$ + terlihat gambarn infiltrasi lemak yang dapat merata
sehingga mengesankan perubahan yang homogen atau tidak merata sehingga
mengesankan perubahan ekhostruktur hepar yang heterogen, bahkan perubahan dapat
terjadi hanya di suatu tempat saja memberikan gambaran suatu lesi fokal
intrahepatik. Perlemakan menyebabkan suatu perubahan yang menyebabkan
parenchym hepar lebih echogenik dari normal, menyebabkan bagian belakangnya
kehilangan ekhogenitanya. Perubahan ini tidak selalu diikuti pembesaran hepar.
Permukaan hepar rata, tepi tajam, kecuali perlemakan yang disebabkan alkohol tepi
hepar agak tumpul. Perubahan yang terlihat tergantung dari etiologi perlemakan hati
yang beragam. Perubahan dapat terjadi dari tahun ke tahun yang selalu diikuti secara
teratur. Salah satu perubahan yang menarik adalah nonalcoholic steatose hepatitis
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 8
yang dalam perjalanan penyakit dapat memberikan tampilan yang berbeda dari tahun
ke tahun. pembuluh darah hepar masih berdiameter normal, hanya kadang"kadang
tampak kabur, dindingnya masih rata. Seringkali dapat dijumpai lesi"lesi dengan
berbagai macam bentuk, hypoechoic, batas dapat tegas, dapat pula tidak tegas
didalam hepar yang merupakan sisa"sisa jaringan hepar yang sehat atau belum
mengalami perlemakan lesi bebas lemak (fat sparring lession). 3esi ini dapat begitu
jelas dittengah perlemakan hati sehingga menyerupai tumor dan dikenal dengan
pseudomonas tumor.
D. Proses dapat dimasukkan kronik intrahepatik
&isini dapat terlihat bermacam"macam perubahan ekhostruktur parenchym hepar
yang belum dapat dimasukkan kelainan hepar yang mempunyai perubahan
ekhostruktur parenchym hepar yang khusus, spesifik, seperti perlemakan hepar atau
sirosis hepatis. Pada umumnya dapat dijumpai +
" Hepar yang membesar, ekostruktur masih homogen, permukaan rata, tepi kurang
tajam atau menumpul.
" Hepar membesar, ekhostruktur heterogen, permukaan rata, tapi masih tajam.
" Hepar membesar, ekhostruktur heterogen, permukaan tidak rata, tepi tajam atau
tumpul.
/. Sirosis Hepatis
Hepar terlihat heterogen, permukaan tidak rata halus atau kasar, tumpul, ekhostruktur
dapat memberikan kesan lebih kasar dari normal. 3obus kiri dapat membesar, lobus kanan
mengecil, suatu saat memberikan gambaran lebih besar dari lobus kanan, tetapi dapat pula
mengecil menyeluruh. Pembuluh darah intrahepatik tampak lebih berkelok dengan kaliber
yang mengecil. &apat juga dijumpai kumpulan cairan disekitar hepar, kumpulan cairan ini
dapat begitu banyak sehingga mengesankan hepar dan organ lain terapung"apung
didalamnya. ;umpulan cairan ini dikenal dengan asites.
0. Penyakit atau lesi fokal hati
;ista
&apat soliter maupun multiple#polikistik$.terlihat sebagai lesi lesi anekoik yang
bulat atau oval dalam berbagai ukuran yang mempunyai dinding tipis dan rata
dengan struktur eko diba,ahnya lebih hiperekoik
Hemangioma
Sangat jarang ditemukan .biasanya sub kapsular atau
subdiafragmatik.bentuknya bulat,tepi tegas tidak licin.struktur eko dengan
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 9
sonosdensitas rendah,kadang kadang terdapat bercak bercak kalsifikasi
didalamnya .struktur eko diba,ahnya tidak ada peningkatan densitas seperti
pada kista.
Abses
Sangat sukar dibedakan antara abses piogenik dan amebik .biasanya sangat
besar,kadang kadang multilokular .struktur eko rendah sampai cairan
#anekoik$dengan adanya bercak"bercak hiperekoik#debris$ didalamnya.tepinya
tegas ,ireguler yang makin lama makin tambah tebal.
.. %umor hati
o Hepatoma primer E karsinoma hepatoseluler
Sering diikuti gejala gejala klinis seperti teraba massa pada daerah
hati,hepatomegali,berat badan yang menurun cepat ,ikterus ,fungsi hati
yang terganggu,mungkin juga adanya asites dan splenomegali . juga
sering diiringi dengan serum AFP #alfa feto protein$ yang sangat tinggi.
Secara umum pada usg sering diketemukan adanya hepar yang membesar ,permukaan
yang bergelombang dan lesi lesi fokal intra hepatic dengan struktur eko yang berbeda dengan
parenkim hati normal .biasanya menunjukkan struktur eko yang lebih tinggi disertai dengan
nekrosis sentral berupa gambaran hipoekoik sampai anekoik akibat adanya nekrosis,tepinya
ireguler. yang sangat sulit ialah menentukan hepatoma pada stadium a,al dimana gambaran
struktur eko yang masih isoekoik dengan parenkim hati normal .
o metastasis
)ambaran eko bergantung pada jenis asal tumor primer. Fadi dapat berupa struktur
eko yang mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari pada jaringan hati normal.misalnya
pada metastase adenokarsinoma sering meperlihatkan gambaran lesi fokal,bulat,tepinya
hipoekoik dan struktur eko yang lebih tinggi atau hipeerekoik ,disertai dengan nekrosis
sentral,dapat tunggal atau multiple.keadaan tersebut dikenal sebagai target cellGs sign.
3imfoma lebih memberikan gambaran lesi lesi fokal yang hipoekoik sedang sarcoma
memberikan gambaran lesi lesi fokal yang kompleks yaitu campuran hipo dan hiperekoik .
sampai saat ini belum dikenal klasifikasi tumor berdasarkan gambaran usg ,yang lebih
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 10
penting adalah menentukan ukuran dan lokasinya yang sangat berguna untuk biopsy dan
diagnosis dini.
Ultrasonografi Hepar

)ambar -. Hepar <ormal )ambar '. Sirosis Hepatis
)ambar D. Hepatitis Akut )ambar /.Hemangioma

)ambar 0. Abses Hati )ambar .. ;eganasan
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 11

2.1.' Anatomi Kand"ng Em!ed"
Untuk menginterpretasikan patologi sistem empedu memerlukan pemahaman tentang
anatomi sistem empedu, perkembangan umum tentang anomali dan hubungannya terhadap
teknik pembedahan pencahayaan dan drainase empedu, akibatnya radiologi anatomi paralel
dengan pembedahan. &eskripsi yang saat ini dapat diterima berasal dari 8ouinaud dan
Healey dan Schroy.
;andung empedu merupakan kantong berongga berbentuk pir yang terletak tepat di
ba,ah lobus kanan hati. =mpedu yang disekresikan secara terus menerus oleh hati masuk ke
saluran empedu yang kecil di dalam hati. Saluran empedu yang kecil bersatu membentuk dua
saluran lebih besar yang keluar dari permukaan ba,ah hati sebagai duktus hepatikus kiri dan
kanan yang segera bersatu membentuk duktus hepatikus komunis.
&uktus hepatikus bergabung dengan duktus sistikus membentuk duktus koledokus. &uktus
koledokus bersatu dengan duktus pankreatikus membentuk ampula vateri sebelum bermuara
ke usus halus. agian terminal dari kedua saluran dan ampula dikelilingi oleh serabut otot
sirkular yang dikenal dengan sfingter oddi.
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 12
$am(ar 2. Kand"ng Em!ed"
Anatomi Sal"ran Em!ed" Intra#e!atik
=mpedu mengalir dari jaringan rongga duktular dan kanikular. Saluran ini bergerak
dengan cabang"cabang vena porta dan arteri hepatic pada persimpangan porta. Saluran
interlobular terkecil bergabung untuk membentuk saluran empedu septal, dan akhirnya
menyatu untuk membentuk saluran kiri dan kanan hepatic. Hati terbagi menjadi ' bagian
utama dan sebuah lobus kauda. Sebelah kiri #ruas ',D,/$ dan kanan #ruas 0,.,@,A$ dibagi oleh
bagian utama yang mele,ati dari dasar tengah kantung empedu sebelumnya, ke bagian kiri
vena cava inferior setelahnya. Setiap bagian ini kemudian terbagi menjadi ' sektor dengan
fisura kiri dan kanan, sesuai dengan jalur vena hepatic kiri dan kanan. 3obus kauda, disebut
ruas -, adalah bagian bagian otonom hati dengan vaskular dan aparatus empedu yang
terpisah.
Saluran hepatic kiri mengalir D ruas hati kiri dan saluran hepatic kanan mengalir /
ruas hati kanan. Saluran hepatic kanan muncul dari penyatuan dari ' saluran utamaH devisi
anterior mengalir ruas 0 dan A dan devisi posterior mengalir . dan @. 3obus kauda #ruas -$
mempunyai pola drainase yang bervariasi tetapi kebanyakan #@A1$ drainase mengalir ke
kedua saluran utama.
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 13
Anatomi Sal"ran Em!ed" Ektra#e!atik
Saluran hepatic kanan dan kiri berpadu di hilum, anterior ke percabangan ' vena
portal, untuk membentuk saluran hepatik, yang bergerak secara kauda di tepi bebas omentum.
Saluran kanan ruas e2trahepatic pendek tetapi saluran kiri mempunyai aliran e2trahepatic
yang lebih panjang dan karenanya, ketika terkena pembedahan di tingkat pelat hilu, dapat
menfasilitas anastomosis usus dan empedu.
Saluran empedu utama terbagi menjadi ' ruas + saluran hepatic dan saluran empedu,
oleh penyisipan saluran kistik. Sedangkan saluran kistik bergabung dengan saluran hepatic di
ruas supraduodenal itu sebesar A(1, mungkin memanjang keba,ah ke retroduodenal atau
retropankreatik. Saluran empedu mele,ati posterior inferior ke bagian a,al duodenum dan
kepala pankreas. ;ebanyakan saluran empedu kemudian membentuk sebuah saluran pendek
dengan saluran pankreas utama dalam dinding duodenum., disebut ampula vater. 5ariasi pada
jalur anatomi mempunyai se4uela patologi.
;antung empedu, bekerja sebagai reservoir, berbaring di fossa kistik. ;antong
empedu sangat jarang tertanam di parenkim hati atau sebagai ganti mungkin di lampiran
mesenterik panjang yang kemudian bertanggung ja,ab ke volvulus.
S"!lai Arteri
Pengetahuan tentang perdarahan sistem empedu penting karena pengkontribusian
iskemi terhadap perkembangan striktur, sekarang lebih banyak dikenal dengan laparoskopi
kholesistomy. %iga segmen penyuplai adalah hilus, supraduodenal dan retropankreas.
2.1.) Perkem(angan Anomali Anatomi Sitem Em!ed"
Anomali Intra#e!atik
&eskripsi variasi adalah +
-. %iga pertemuan dari sector posterior kanan, sektor anterior kanan dan saluran utama
kiri hepatik #-'1$
'. Pemasukan secara langsung saluran kanan ke saluran empedu utama #'(1$
D. Pemasukan saluran bagian kanan ke saluran kiri hepatik #.1$
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 14
/. ;etiadaan dari pertemuan hepar utama #D1$
0. Pemasukan saluran posterior kanan ke saluran cytic atau kantong empedu
;egagalan dalam mengenal variasi anatomi pada kolangiografi, pembedahan, laparoskopi,
dapat menyebabkan kebocoran pada empedu atau kegagalan drainase empedu dengan gejala
klinis kolangitis dan sirosis empedu skunder.
Anomali E*tra#e!atik
sejumlah anomali dengan implikasi penting radiologi telah menggambarkan
1. Agenesis kantong empedu. 6ni adalah jarang, dengan insiden kurang dari (,- 1 dari
populasi.
2. ilobar kantong empedu dengan satu saluran cystic tetapi dua fundi
'. lipatan kantong empedu, ini mungkin retroserosal diantara badan dan fundus ,
biasanya disebut deformitas phyrgian cap dan persentasinya sampai dengan -A1 dari
individu.kemungkinan, itu mungkin serosal diantara badan dan infundibulum
). divetriculum kongenital
+. duplikasi saluran cystik dengan sebuah kantung empedu unilocular
,. septum kantung empedu
pentingnya anomali diatas terletak pada hubungan mereka dengan formasi kalkulus
-. anomali posisi kantung empedu
.. anomali saluran empedu masuk kedalam salah satu kiri atau kanan saluran hepatik
atau kedalam retroduodenal atau segmen retropankreatik dari saluran empedu.
Ultraonogra/i Kand"ng Em!ed"
Pemeriksaan ultrasound adalah sebuah teknik pemeriksaan yang dapat membantu
mendiagnosa penyakit atau patologi sistem empedu. Umumnya pemeriksaan ini hanya
dilakukan untuk mendiagnosa penyakit kalkulus, daya sensitivitas ultrasound sangat berguna
untuk memeriksa keadaan patologis sehingga memberi sebuah pengertian pada korelasi
gejala klinis dan pemeriksaan ultrasound itu sendiri.
Kantong Em!ed" Normal
Untuk mendapatkan visual atau penampakan lumen, pasien harus berpuasa minimal . jam
Pencitraan dilakukan pada ' posisi supine dan lateral kiri dengan menggunakan probe D.0
atau 0 *H: untuk mendapatkan visual atau penampakan yang optimal. ;andung empedu
yang normal mengandung anekoik empedu dan mempunyai ketebalan mural Dmm atau
kurang. Pemeriksaan dengan frekuensi tinggi dapat memancarkan visual D lapisan mukosa
,muskularis dan serosa.
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 15
Fig. 11 large stone #arro,$ impacted in the neck of the gallbladder. <ote the dense
acoustic shado,
Bat" Em!ed"
%ingkat akurasi dari ultrasound dalam mendeteksi batu empedu adalah lebih dari
IA1. Fika terdapat kesalahan , biasanya disebabkan kesalahan pemeriksa atau keterbatasan
teknis seperti pada pasien obesitas. ;arakteristik batu empedu adalah ekogenik dengan
bayangan akustik posterior yang diakibatkan dari matriks cristalin.
Fig. 12 multiple small stones #arro,s$ in the dependeny part of the gallbladder. <o
acoustic shado,.
Koleititi
Pada kolesititis akut karakteristiknya berupa lingkaran halo dengan ekogenik rendah
dengan penebalan mural lebih besar dari Dmm pada keadaan puasa. =mpedu ekogenik yang
muncul sebagai hasil dari stasis dan hiperkonsentrasi empedu, mungkin muncul, tetapi
obstruksi dan inflamasi bukan merupakan faktor etiologi. ;olesititis kronis menunjukkan
kronologi empedu yang berkontraksi dan kadang dengan obliterasi lumen dan penampakan
atau visual bayangan porta terlihat.
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 16
Poli! Kantong Em!ed" dan De!oit Koleterol
6ni adalah differensial yang penting dalam demonstrasi pusat ekogenik. 9alaupun, %idak
terdapat bayangan akustik atau pergerakan postural.
Fig. 1' acalculous cholecystitis. %he gallbladder ,all is thickened and reduced in
echogenicity.

Fig. 1) #A$ chronic cholecystitis #see te2t$. #$ inflammatory thickening of the ,all of the
bile duct seen in transverse section at the level of the biffurcation #arro,s$
Fig. 1+ gallbladder poylp fi2ed to the ventral ,all of the gallbladder.
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 17
Intra% dan Ektra#e!atik Sitem Em!ed"
ukuran normal duktus empedu pada de,asa bisa mencapai A mm. Pada pasien
asimtomatik dengan fungsi hati normal dan tidak terdapat ri,ayat penyakit dyskinesia
empedu, ukuran salurannya bisa mencapai -' mm. Pada obstruksi saluran empedu
pemeriksaan ultrasound dapat menegakkan diagnosa dengan tingkat akurasi I01 pada
penyakit saluran empedu, dan J@I1 pada penyakit sumbatan akibat batu empedu.

Fig. 1, #A$ calculus obstruction. <ote acoustic shado, and the thin rim of bile around the
front edge of the stone #arro,$. #$ 8oronal *6P image of an *K
cholangiopancreatogram #*K8P$ #%S= 'D'(EDA($ sho,ing pro2imal stoneses #arro,$ of
the common bile #b$ and pancreatic #p$ ducts from a cholangiocarcinoma. %here is a
plastic F0 catheter in situ ,ithin the common bile duct ,hich is not producing any signal
artefact. gB gallbladderH 3B left. #8$ *K cholangiography sho,ing billiary dilatation due
to anastomotic bile duct stricture follo,ing liver transplant.
$angg"an kantong em!ed"
Bat" Em!ed"
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 18
=stimasi sebanyak -@1 populasi de,asa mengidap batu empedu tetapi sebagian tidak
mempunyai gejala atau asimtomatik. 6nsiden bertambah sering seiring usia bertambah.
Studi membuktikan J 0(1 pasien dengan kalkuli mempunyai gejala asimtomatik.
6nsiden bertambah pada pasien dengan penyakit liver kronis, gangguan hemolitik dan
diabetes. ;olelitiasis jarang pada anak"anak prepubescan kecuali adanya hubungan
dengan gangguan atau penyakit hemodinamik
Ti!e (at"
D tipe utama
-. 8ampuran
'. ;olesterol
D. atu pigmen murni
Koleititi Kalk"l"
*erupakan sumbatan batu pada duktus sistik. 6nfeksi transmural dapat menyebabkan
kantong empedu gangren dan dapat perforasi. =mpiema atau mukokel dapat terjadi jika
sumbatan masih terjadi. 6nfeksi organisme atau clostridium ,elchii dapat menyebabkan
empisematos kolesistitis, umumnya pada pasien dm atau imunosupresan. Pemeriksaan
ultrasoun dapat dijadikan teknik diagnosa +
-. adanya kalkuli
'. penebalan mural JD mm
D. formasi abses perikolitiasis
/. pengembangan empiema atau mukokel
pemeriksaan tambahan seperti H6&A"scan dapat dilakukan sebagai tindakan suportive
Fig. 2- =mpyema of the gallbladder. %he true nature of the fine internal echoes can only
be determined by aspiration.
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 19
2.1.-. Anatomi Pankrea
Pankreas adalah suatu organ retroperitoneal yang terletak melintang mulai dari pars
descendens, duodenum, sampai ke hilus limpa dan secara anatomi terbagi atas kaput, korpus
dan kauda.
Sebagian besar dari panjang pankreas terletak di depan vena lienalis. ;aput pankreas terletak
sebelah dorsal hati, sebelah anterior vena cava inferior. Arteri mesentrica superior letaknya
persis dibelakang caput pankreas. Susunan vaskuler pada daerah abdomen atas tersebut dapat
digunakan sebagai titik"titik pengenal #landmark$ pemeriksaan usg pankreas.
Indikai !emerikaan US$ !ada !ankrea &
6ndikasi pemeriksaan pada pankreas adalah +
a. evaluasi pasien dengan +
-. nyeri di epigastrik
'. massa tumor di daerah epigastrik
D. pasien dengan diagnosis klinis pankreatitis
/. untuk mencari komplikasi bedah pada pankreatitis misalnya abses Epseudokista.
b. Serial ultra sonogram yang dibuat untuuk mengevaluasi keaadaan proses
penyembuhan suatu pankreatitis.
;elainan"kelainan Pankreas +
-. Pankreatitis akut
ila intensitas ekho pankreas lebih rendah daripada intensitas ekho hati, maka hal ini
merupakan suatu keadaan yang abnormal. Pada peradangan pankreas akan terjadi
pembengkakan yang menyeluruh karena edema sehingga pankreas akan membesar
dan intensitas ekhonya akan berkurang bahkan kadang"kadang bisa hampir sonolusen
# ekho free$ . batas pankreas menjadi kabur dan irreguler. Pada irisan transversal
tampak pembesaran yang merata dari semua bagian pankreas.
'. Pankreatitis kronik
Pada pankreatitis kronik didapatkan peninggian intensitas ekho jaringan yang
menyeluruh atau dapat juga pada bagian kecil pankreas. Pankreas biasanya juga
membesar, konturnya menjadi irreguler dan gambaran ekho struktur jaringan menjadi
agak heterogen. Sering ditemukan pelebaran saluran pankreas yang irreguler. ila
terdapat kalsifikasi pada pankreas dan ini dapat dilihat dengan US), maka suatu
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 20
diagnosis pankreatitis kronik dapat ditegakkan. ;etepatan diagnosis pankreatitis
kronik secara ultrasonografi adalah A0 1.
Ultrasonografi Pankreas
Pankreatitis Akut
&uktus Pankreatikus
Pankreatitis ;ronis
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 21
BAB III
KESI0PULAN
Sistem hepatobiler merupakan sistem yang bekerja pada tubuh manusia yang terdiri
dari organ hati, pankreas, saluran empedu, dan kandung empedu. Sistem ini bekerja dalam
tubuh untuk mengatur sistem pencernaan. Ada beberapa penyakit yang dapat menyerang
organ pada sistem hepatobilier diantaranya sirosis, hepatomegali nonspesifik, fatty liver,
proses kronik intrahepatik, kista, hemangioma, abses, dan keganasan..
Ultrasonografi hati merupakan suatu modalitas pencitraan yang akurat untuk penyakit
hati fokal atau difus, menentukan staging tumor primer, mendeteksi deposit sekunder,
pemeriksaan penunjang untuk kalkulus dan jaundice, dan sebagai bantuan pada biopsi hati
atau prosedur intervensional. Ultrasonografi akan memvisualisasi kandung empedu, duktus
bilier komunis, vena hepatik dan vena porta.
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 22
Ultrasonografi pankreas berguna untuk tersangka pankreatitis atau tumor dan untuk
mendampingi biopsi pankreas.
DAFTA1 PUSTAKA
-. Sidharta, H. Atlas Ultrasonografi Abdomen dan eberapa !rgan Penting
=disi ke"'. alai Penerbit F;U6 + Fakarta +
'. Kasad, S. Kadiologi &iagnostik =disi ke"'. alai Penerbit F;U6 +
Fakarta +/0A"/AI
D. Patel, Pradip K. 3ecture <otes Kadiologi =disi ke" '. =rlangga + Fakarta +
/. )ha:ali *alueka, Kusdy. Kadiologi &iagnostik. Pustaka Alam +
Cogyakarta
0. ,,,.josephin,idya.,ordpress.comE Fisiologi dan iokimia Hepatobilier
Gambaran USG Pada Kelainan Hepatobilier Sistem Page 23

Anda mungkin juga menyukai