Anda di halaman 1dari 3

Perpindahan panas adalah salah satu dari displin ilmu teknik termal yang mempelajari cara

menghasilkan panas, menggunakan panas, mengubah panas, dan menukarkan panas di antara
sistem fisik. Perpindahan panas diklasifikasikan menjadi konduktivitas termal, konveksi
termal, radiasi termal, dan perpindahan panas melalui perubahan fasa.
Konduksi termal adalah pertukaran mikroskopis langsung dari energi kinetik partikel melalui
batas antara dua sistem. Ketika suatu objek memiliki temperatur yang berbeda dari benda
atau lingkungan di sekitarnya, panas mengalir sehingga keduanya memiliki temperatur yang
sama pada suatu titik kesetimbangan termal. Perpindahan panas secara spontan terjadi dari
tempat bertemperatur tinggi ke tempat bertemperatur rendah, seperti yang dijelaskan oleh
hukum kedua termodinamika.
Konveksi terjadi ketika aliran bahan curah atau fluida (gas atau cairan) membawa panas
bersama dengan aliran materi. Aliran fluida dapat terjadi karena proses eksternal, seperti
gravitasi atau gaya apung akibat energi panas mengembangkan volume fluida. Konveksi
paksa terjadi ketika fluida dipaksa mengalir menggunakan pompa, kipas, atau cara mekanis
lainnya.
Radiasi termal terjadi melalui ruang vakum atau medium transparan. Energi ditransfer
melalui foton dalam gelombang elektromagnetik.
[1]

Daftar isi
1 Mekanisme
o 1.1 Konduksi
o 1.2 Konveksi
o 1.3 Radiasi
2 Lihat pula
3 Referensi
4 Bahan bacaan terkait
5 Pranala luar
Mekanisme
Bentuk-bentuk dasar perpindahan massa adalah:
Konduksi atau difusi
Perpindahan energi antara objek-objek yang mengalami kontak fisik.
Konveksi
Perpindahan energi antara sebuah objek dengan lingkungannya karena adanya
pergerakan fluida.
Adveksi
Perpindahan energi dari satu lokasi ke lokasi lain sebagai efek samping dari objek
berenergi yang bergerak.
Radiasi
Perpindahan energi dari atau ke tubuh akibat pelepasan atau penyerapan radiasi
elektromagnetik.
Konduksi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Konduksi termal
Pada skala mikroskopik, konduksi panas muncul sebagai "rasa panas", atom yang bergetar
atau berpindah sedemikian cepat berinteraksi dengan atom dan molekul sekelilingnya
sehingga memindahkan sejumlah energi mereka ke partikel di sekelilingnya. Dengan kata
lain, panas dipindahkan dengan konduksi ketika atom yang saling berdampingan
menggetarkan satu sama lain, atau ketika elektron berpindah dari satu atom ke atom lain.
Konduksi adalah bentuk perpindahan panas paling umum pada benda padat pada kontak
termal. Fluida-terutama gas-kurang konduktif. Konduktansi kontak termal adalah studi
konduksi panas antara benda padat yang saling bersentuhan.
[2]

Konduksi steady state (lihat hukum Fourier) adalah bentuk konduksi yang terjadi ketika
perbedaan temperatur yang terjadi pada konduksi berlangsung spontan, maka setelah waktu
kesetimbangan, distribusi spasial temperatur pada benda terkonduksi tidak berubah-ubah
lagi.
[3]
Pada konduksi steady state, jumlah panas yang memasuki suatu bagian sama dengan
jumlah panas yang keluar.
[2]

Konduksi transient (lihat persamaan panas) muncul ketika temperatur objek berubah sebagai
fungsi waktu. Analisis pada sistem transient lebih kompeks dan sering dipakai untuk aplikasi
dari analisis numerik oleh komputer.
[2]

Konveksi
Perpindahan panas konveksi atau konveksi adalah perpindahan panas dari satu tempat ke
tempat lain karena adanya perpindahan fluida, proses perpindahan panas melalui perpindahan
massa. Gerak serempak fluida menambah perpindahan panas pada banyak kondisi, seperti
misalnya antara permukaan solid dan permukaan fluida.
[4]
Konveksi adalah perpindahan
panas yang umum pada cairan dan gas.
Konveksi bebas muncul ketika gerak fluida disebabkan oleh gaya apung yang berasal dari
perbedaan massa jenis akibat perbedaan temperatur di dalam fluida. Konveksi tak bebas
adalah istilah yang digunakan ketika aliran di dalam fluida diinduksi oleh benda eksternal,
seperti kipas, pengaduk, dan pompa, sehingga menyebabkan konveksi induksi buatan.
[5]

Pendinginan atau pemanasan konveksi di banyak kasus dapat dijelaskan oleh Hukum Newton
tentang pendinginan: "Kecepatan hilangnya panas pada benda sebanding dengan perbedaan
temperatur antara benda tersebut dengan lingkungannya." Meskipun begitu, dari definisinya,
hukum Newton tentang pendinginan ini membutuhkan kecepatan panas hilang yang
membentuk garis linear pada grafik fungsi ("sebanding dengan"). Padahal, secara umum,
konveksi tidak pernah membentuk gradien garis lurus. Maka, hukum Newton tidak berlaku.
Lihat juga: Bilangan Nusselt
Radiasi
Radiasi termal adalah energi yang dilepaskan oleh benda sebagai gelombang
elektromagnetik, karena adanya tumpukan energi termal pada semua benda dengan suhu di
atas nol mutlak.
[6]

Radiasi termal muncul sebagai akibat perpindahan acak dari atom dan molekul benda. Karena
atom dan molekul ini terdiri dari partikel bermuatan (proton dan elektron), pergerakan
mereka menghasilkan pelepasan radiasi elektromagnetik yang membawa energi.
Radiasi dari matahari dapat digunakan untuk panas dan tenaga listrik.
[7]
Tidak seperti
konduksi dan konveksi, radiasi termal dapat dikumpulkan di sebuah titik kecil menggunakan
kaca pemantul, kemudian dimanfaatkan untuk pembangkit listrik solar.
[8]

Lihat pula
Fisika pindah panas
Hukum StefanBoltzmann
Konduktansi kontak termal
Fisika termal
Resistansi termal
Sains termal
Referensi
1. ^ Geankoplis, Christie John (2003). Transport processes and separation process
principles: (includes unit operations) (ed. 4th ed.). Upper Saddle River, NJ: Prentice
Hall Professional Technical Reference. ISBN 0-13-101367-X.
2. ^
a

b

c
Abbott, J.M. Smith, H.C. Van Ness, M.M. (2005). Introduction to chemical
engineering thermodynamics (ed. 7th ed.). Boston ; Montreal: McGraw-Hill. ISBN 0-
07-310445-0.
3. ^ "Thermal-FluidsPedia | Heat conduction".
4. ^ engel, Yunus (2003). Heat Transfer: a practical approach. McGraw-Hill series in
mechanical engineering. (ed. 2nd). Boston: McGraw-Hill. ISBN 978-0-07-245893-0.
OCLC 300472921. Diakses 2009-04-20.
5. ^ "Convection Heat Transfer". Engineers Edge. Engineers Edge. Diakses 2009-04-
20.
6. ^ "Thermal-FluidsPedia | Radiation"
7. ^ Mojiri, A., Spectral beam splitting for efficient conversion of solar energyA
review, Renewable and Sustainable Energy Reviews Volume 28, December 2013,
Pages 654663
8. ^ Taylor, R.A., Applicability of Nanofluids in High Flux Solar Collectors JOURNAL
OF RENEWABLE AND SUSTAINABLE ENERGY 3, 023104, 2011

Anda mungkin juga menyukai