Anda di halaman 1dari 76

Fakta DIABETES : Jumlah penderita DM

Diabetes Mellitus
(DM) adalah penyakit
kronis yang
disebabkan oleh
ketidak mampuan
tubuh untuk
memproduksi hormon
insulin atau karena
penggunaan yang
tidak efektif dari
produksi insulin

Diabetes Tipe 1
Diabetes Tipe 2
Diabetes Gestational
(Kehamilan)
Diabetes Melitus
Tipe lain

Diabetes
Melitus
Tipe 2
Keluhan Klasik
Poliuria
(Banyak Kencing)
Polidipsia
(Banyak Minum)
Polifagia
(Banyak Makan)
Penurunan Berat
Badan yang tidak
ada sebabnya
Keluhan Lain
Badan lemah, Kesemutan,
Gatal, Mata kabur, Disfungsi
ereksi.
Tujuan Pengobatan Diabetes
Mengurangi gejala, memperbaiki kualitas hidup dan
mencegah terjadinya komplikasi mikrovaskular dan
makrovaskular melalui pencapaian:
Normoglikemia
Normolipidemia
Kendali tekanan darah
Usaha menghentikan merokok
Terapi anti-thrombolitik
Monitoring / Pemantauan
Pemantauan
Diabetes
(Monitoring)
Untuk dapat
mencegah
terjadinya
komplikasi
diperlukan
pengendalian DM
yang baik

Pembuluh Darah Normal
Pembuluh Darah Pasien Diabetes

16
prediabetes /
non diabetes
Diabetes
Diabetes
Komplikasi
diabetes
17
Pengendalian gula darah
Diabetes Komplikasi
Mengendalikan gula darah terkontrol baik :
1. Kegiatan Jasmani
2. Perencanaan Makan
3. Menggunakan obat-obat yang dianjurkan dokter
5 PILAR
MANAJEMEN
DIABETES
EDUKASI
OLAH RAGA
DIET
OBAT
MONITORING
Pasien diharapkan mampu memahami diabetes secara
menyeluruh, baik mengetahui faktor risikonya, cara
pengobatannya maupun pencegahan komplikasinya.
Pemeriksaan Laboratorium
DM
Gula Darah Sewaktu (GDS)
Adalah Pemeriksaan profil gula darah yang dapat dilakukan
kapan saja tanpa harus puasa.

Nilai Diagnostik :
Normal < 200 mg/dl
Diabetes > 200 mg/dl

Gula Darah Puasa (GDP)
Adalah pemeriksaan gula darah yang memiliki persyaratan harus puasa 8-10
jam sebelum pemeriksaan.
Nilai Diagnostik :
Normal < 126 mg/dl
Diabetes > 126 mg/dl

Gula Darah 2 jam Post Prandial (GD2PP)
Pemeriksaan ini dilakukan setelah pemeriksaan gula darah puasa. Anda
diminta menghabiskan 75 gram glukosa yang dilarutkan ke 200 mL air dalam 5
menit. Selanjutnya Anda istirahat tanpa melakukan aktivitas berlebihan
selama 2 jam kemudian diperiksa.
Nilai Diagnostik :
Normal < 140 mg/dl
Diabetes > 140 mg/dl

HbA1C (GlikoHemoglobin)
Hemoglobin adalah salah satu substansi sel darah merah yang berfungsi
untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Ketika gula darah tidak
terkontrol (yang berarti kadar gula darah tinggi) maka gula darah akan
berikatan dengan hemoglobin (terglikasi).
Ikatan HbA1C yang terbentuk bersifat stabil dan dapat bertahan hingga 2-3
bulan (sesuai dengan usia sel darah merah). Kadar HbA1C akan
mencerminkan rata-rata kadar gula darah dalam jangka waktu 2-3 bulan
sebelum pemeriksaan.

Nilai Diagnostik :
Normal 4 6 %
Diabetes > 6,5 %
Diabetes tidak terkontrol dengan obat 8 10 %
Diabetes dengan ancaman komplikasi > 10 %

24
Hb A1c : Kadar Gula Dalam Sel Darah Merah,
Menggambarkan Kadar Rata Rata Gula Darah
Selama 2-3 Bulan Yang Lalu
8%
Target pengendalian = 7%
7%
6%
Gula darah
mg/dl
160
130
HbA1c
200
100
25
Hasil penelitian UKPDS
Menurunkan HbA
1c
, mengurangi resiko komplikasi
Komplikasi
mikrovaskular
Myocardial infarction
HbA
1c

37%
14%
Kematian karena
diabetes
21%
1%
Stratton IM, et al. BMJ 2000; 321: 405412.
15
Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Salah satu komplikasi dari Diabetes Melitus adalah gangguan
fungsi ginjal. Untuk itu pada penderita Diabetes diharuskan
untuk rutin memeriksa kondisi ginjalnya tiap 3 -6 bulan sekali.

Ureum
Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam
amino yang telah dipindah amonianya di dalam hati dan
mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari.
Nilai Rujukan :
Dewasa : 5 25 mg/dl
Anak-anak : 5 20 mg/dl
Bayi : 5 15 mg/dl
Lanjut usia : kadar sedikit lebih tinggi daripada dewasa.


Kreatinin
Kreatinin merupakan produk penguraian keratin. Kreatin disintesis di hati dan
terdapat dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dengan dalam
bentuk kreatin fosfat.
Jumlah kreatinin yang dikeluarkan seseorang setiap hari lebih bergantung
pada massa otot total daripada aktivitas otot atau tingkat metabolisme
protein, walaupun keduanya juga menimbulkan efek.

Nilai Rujukan

DEWASA : Laki-laki : 0,6-1,3 mg/dl. Perempuan : 0,5-1,0 mg/dl. (Wanita
sedikit lebih rendah karena massa otot yang lebih rendah daripada pria).

LANSIA : Kadarnya mungkin berkurang akibat penurunan massa otot dan
penurunan produksi kreatinin.
Target Pengendalian:
Latihan Jasmani
Upaya penanganan pada pasien DM yang sekaligus juga
pencegahan terjadinya komplikasi adalah terarturnya
pasien DM dalam melakukan aktifitas fisik / berolahraga.

Dengan berolahraga diharapkan terjaganya kebugaran
tubuh, menurunkan berat badan dan memperbaiki
sensitivitas insulin, sehingga dapat memperbaiki kadar
gula dalam darah.
Latihan Jasmani
Memulai Kegiatan Jasmani
Hati- hati bila
Gula darah >250 mg/dl
Kontol Gula Darah Sebelum Olah Raga

Blood Glucose Exercise Guide:

Glukosa Darah Ideal Untuk Olah Raga: 120 180 mg/dl

Glukosa darah < 100 mg/dl Makan makanan ringan sebelum berolah raga

Glukosa darah 100-250 mg/dl Bisa melakukan olahraga

Glukosa darah >250 mg/dl Tunda Olahraga
(or ketones) Lakukan pengecekan: ketone
Segera konsultasikan ke dokter sebelum berolahraga
Memulai Kegiatan Jasmani
Beginning Exercisers:
Minggu pertama - 3 kali seminggu
Pagi: Jalan santai 5-10 menit
Siang: Jalan santai 5-10 menit
Setelah makan malam: Jalan santai 5-10
menit
Keep track of how long and how far you walk
each day
Olah Raga Aerobic

Olah raga Aerobic untuk
meningkatkan kapasitas
jantung dan paru-paru.
Membuat insulin
berkerja lebih efisien
Dapat mengurangi
lemak dan membantu
menurunkan berat
badan.
Gerakan Aerobic
Jalani kaki
Naik tangga
Bersepeda
Joging
Berenang
Senam aerobic
Menari
Pasien DM disarankan untuk berolahraga
minimal 3 kali sepekan selama paling
sedikit 30 menit.
Diet Diabetes
Modifikasi Gaya Hidup
Penderita Diabetes
Edukasi
Nutrisi &
Diet
Aktivitis
Fisik &
Latihan
Obat-
obatan
Penurun
Gula
Darah
Mengapa Harus Diet
Tujuan Diet adalah membantu pasien memperbaiki
kebiasaan makan dan untuk mendapatkan kontrol
metabolik yang baik dengan cara :
o Mempertahankan kadar glukosa darah supaya
mendekati normal
o Mencapai dan mempertahankan kadar lipid serum
normal
o Memberi cukup energi
o Menghindari komplikasi yang mungkin timbul
o Meningkatkan derajat kesehatan
Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes
hampir sama dengan anjuran makan untuk
masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan
sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing
masing individu. Pada penyandang diabetes perlu
ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal
jadwal makan, jenis, dan jumlah makanan, terutama
pada mereka yang menggunakan obat penurun
glukosa darah atau insulin
Karbohidrat
45 - 65 %
Protein
10 20 %
Lemak
20 25 %
Cukup
Vitamin &
mineral
Porsi makan besar
diberikan 3x sehari
yaitu :
Makan pagi (20 %)
Makan siang (30 %)
Makan sore (25 %)
2 3 porsi kecil
untuk makanan
selingan (10-15 %)
Bahan Makanan yang Dianjurkan
Karbohidrat Kompleks
Nasi
Mie
Roti
Kentang
Singkong
Ubi
Sagu
Protein Rendah
Lemak
Ikan
Ayam tanpa kulit
Susu skim
Tempe
Tahu
Kacang-kacangan
Lemak Terbatas
Minyak zaitun
Minyak Jagung
Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan
Mengandung banyak gula sederhana, seperti :
Gula pasir, gula jawa
Sirup, selai, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula,
susu kental manis, minuman botol ringan
Kue-kue manis, dodol, cake dan tarcis
Perhitungan berat badan Ideal (BBI) dengan rumus Brocca
yang dimodifikasi adalah sbb:
Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg.
Bagi pria dengan tinggi badan di bawah 160 cm dan wanita
di bawah 150 cm, rumus dimodifikasi menjadi :
Berat badan ideal (BBI) = (TB dalam cm - 100) x 1 kg.
BB Normal : BB ideal 10 %
Kurus : < BBI - 10 %
Gemuk : > BBI + 10 %
Kebutuhan kalori
Perhitungan berat badan ideal menurut Indeks
Massa Tubuh
(IMT).Indeks massa tubuh dapat dihitung dengan
rumus:
IMT = BB(kg)/ TB(m2)
Klasifikasi IMT*
BB Kurang < 18,5
BB Normal 18,5-22,9
BB Lebih 23,0
Dengan risiko 23,0-24,9
Obes I 25,0-29,9
Obes II > 30
Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan
kalori antara lain :
1. Jenis kelamin
2. Umur
3. Aktivitas fisik/pekerjaan
4. Berat badan
PILIHAN MAKANAN
1. Sumber karbohidrat dikonsumsi 3-7
porsi/penukar sehari (tergantung status gizi).
2. Sumber vitamin dan mineral: sayuran 2-3
porsi/penukar, buah 2-4 porsi / penukar
sehari.
3. Sumber protein: lauk hewani 3
porsi/penukar, lauk nabati 2-3 porsi/penukar
sehari.
4. Batasi konsumsi gula, lemak / minyak dan
garam
Diabetes dan Terapi
Obat Pemicu
Pengeluaran Insulin
Obat Penambah
Sensitifitas Insulin
Obat Penghambat
Absorpsi Glukosa
Menekan pembentukan
gula di Liver
Sulfonilurea



Thiazolidinediones
Acarbose
Biguanid
OBAT PENURUN GULA DARAH
Gol. Obat Sulfonilurea
Merupakan sekretagok insulin yang memiliki efek
menurunkan kadar gula darah (hipoglikemik) dengan cara
merangsang pengeluaran insulin dari sel beta pankreas.

Contohnya : Klopramid (Diabenese), Glibenklamid (Daonil),
Glikazid (Diamicron), Glikuidon (Glurenorm), Glimepirid
(Amaryl, Gluvas)
Gol. Thiazolinediones
Golongan Tiazolinediones atau Glitazone adalah golongan
obat yang memiliki efek meningkatkan sensitifitas insulin
dalam membawa glukosa darah.

Contohnya: Rosiglitazon (Avandia), Pioglitazon (Actos,
Deculin)
Gol. Biguanid
Cara kerja golongan ini adalah dengan meningkatkan
pemakaian glukosa oleh usus sehingga menurunkan kadar
glukosa darah dan juga diduga menghambat absorpsi glukosa
di usus sesudah asupan makan.

Contohnya : Metformin (Gluchopage, Glumin)
Gol. Penghambat Alfa Glukosidase
Obat golongan ini bekerja dengan cara menghambat kerja
enzim Alfa Glukosidase didalam saluran cerna, sehingga
dengan demikian dapat menurunkan penyerapan glukosa dan
dapat menurunkan kadar gula darah setelah makan.

Contohnya : Acarbose (Glucobay)
Obat Kombinasi Tetap
Pemberian obat kombinasi ini diperuntukkan pada penderita
diabetes yang tidak dapat mengkontrol kadar gula darahnya
dengan pemberian mono-terapi.

Contoh : Metformin + Glibenklamid (Glucovance) ,
Metformin + Rosiglitazon (Avandamet).
Insulin
Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam
amino, dihasilkan oleh kelenjar sel beta pankreas.
Dalam keadaan normal, bila ada rangsangan pada sel beta,
insulin disintesis dan kemudian dikeluarkan kedalam darah
sesuai kebutuhan tubuh, untuk keperluan regulasi glukosa
darah.
Apabila ada gangguan pada mekanisme kerja insulin,
menimbulkan hambatan dalam utilisasi glukosa serta
peningkatan kadar glukosa darah.
Insulin berdasarkan masa kerjanya dibagi menjadi masa kerja pendek,
sedang dan panjang.

Insulin masa kerja pendek
Insulin ini mencapai kerja maksimal dalam waktu beberapa menit hingga 6
jam setelah penyuntikan dan digunakan untuk mengkontrol kenaikan gula
darah setelah makan.
Contoh : Lispro, Regular (crystalline zinc)

Insulin masa kerja sedang
Insulin ini mencapai kerja maksimal antara 6 hingga 8 jam setelah
penyuntikan, dan digunakan untuk pengontrolan harian pasien dengan
Diabetes.
Contoh : NPH
Insulin masa kerja panjang.
Insulin ini mencapai puncaknya dalam waktu 14 hingga 20 jam
setelah pemberian dan jarang digunakan untuk pemakaian
rutin.

Pemberian insulin injeksi haruslah direkomendasikan oleh dokter
pribadi anda, dan penggunaannya dilakukan secara teratur.
Apa Itu Hipoglikemi?
Hipoglikemia
(Kadar Gula Darah Rendah)

Glukosa darah kurang dari
60 mg/dL
Pemicu Kadar Gula Darah Rendah /
Hipoglikemia
Mengabaikan makan atau kurang makan dari
seharusnya
Aktivitas yang meningkat
Olahraga yang berlebihan tanpa penambahan
makan
Minum obat terlampau banyak
Suntikan insulin dosis tinggi
Gejala Kadar Gula Darah Rendah /
Hipoglikemia
Rasa gemetar
Rasa lemas dan lapar
Berkeringat dingin
Sakit kepala
Pandangan kabur/gelap
Bibir / lidah terasa kelu/tebal
Susah bicara
Kurang / hilang konsentrasi
Penurunan kesadaran (koma)

Hipoglikemi
Hipoglikemia ringan, yg diobati tepat pada
wahtunya, tidak akan mengganggu kesehatan.

Hipoglikemia berat, sampai jatuh pingsan dan
mungkin juga kejang-kejang, haruslah di
hindarkan dan segera dibawa ke rumah sakit
terdekat.

Pengobatan Awal
Hipoglikemia

Diberikan makanan yang mengandung
karbohidrat (roti, kue manis, nasi)
Gula pasir / Air gula
Limun atau minuman ringan (soft
drink)
Permen (jangan yang sugar free)
Madu atau sirop


Sikap Mengatasi
Hipoglikemia
Segera periksa gula darah sewaktu (rapid test)
untuk memastikan bahwa glukosa darah rendah.
Ambilah salah satu dari: setengah gelas sari buah,
2-4 sendok teh gula pasir, madu atau sirop, 5 buah
cube gula atau manisan.
Ulangi urutan tindakan di atas bila 10-15 menit
kemudian tidak ada perbaikan.
Sikap Mengatasi
Hipoglikemia

Bila sendiri dan merasa akan pingsan, SEGERA
HUBUNGI DOTER atau TENAGA KESEHATAN atau
AMBULANS
Setelah merasa lebih baik, makanlah snack / kudapan (roti,
biskuit, atau susu) atau makan yang seharusnya anda
makan.
Periksa kembali glukosa darah jam lemudian untuk
memastikan apakah glukosa sudah lebih baik.
Cara Mencegah Hipoglikemia

Ikuti obat dan anjuran dokter dengan baik
Makan sesuai dengan jadwal secara teratur
Makan tambahan sebelum melakukan
aktivitas yang berat
Bila makan tertunda, makanlah buah atau
saribuah terlebih dahulu
Selalu sediakan sesuatu yang manis dan
gunakan segera setelah didapat tanda dini
hipoglikemi.

Perawatan Luka
Tiga keadaan menyebabkan penyembuhan luka pada
kaki penderita menjadi lebih sulit dan memerlukan
penatalaksanaan yang menyeluruh :
1. Kaki penderita diabetes sering mendapatkan
gangguan peredaran darah (vascular)
2. Gangguan persarafan (neuropati)
3. Mudah terjadi infeksi
LUKA PLANTAR
LUKA PLANTAR : Luka kronis yang terjadi di telapak kaki di
daerah yg memikul berat tubuh di mana terdapat gangguan
saraf perifer
4
8
25
15
15
4
8
15
25
15
12,5%
16,5%
4
4
Distribusi luka di telapak kaki
a. Setiap luka harus dibersihkan dengan air yang mengalir. Bila
tidak segera diguyur, jangan menggunakan antiseptic karena
akan merusak kulit dan memperlama sembuh, gunakan cairan
yang isotonis seperti cairan Nacl.
b. Bila terdapat luka tusuk, luka perlu diguyur dengan memijat
sekitar luka sampai keluar darah. Bila terkena tusuk paku yang
kotor, segera ke rumah sakit karna memerlukan perlakuan yang
khusus untuk membersihkannya.

Perawatan Luka di Rumah :
c. Bila terdapat perdarahan pada luka (terlihat darah yang mengalir terus
menerus). Segera hentikan darah dengan berbagai cara seperti:
o menekan bagian yang luka
o meninggikan bagian yang luka
o menekan urat darah besar yang mendarahi daerah luka
o bebat di pagian atas luka atau di bagian yang lebih dekat ke jantung
d. Tutup luka dengan kasa steril atau kain bersih (yang telah di cuci dengan air
panas) tetapi JANGAN dengan kapas. Kasa steril dan kain bersih dapat
menghisap air hingga kotoran luka terangkat, tetapi kapas sebaliknya, kapas
tidak menghisap air hingga kotoran luka tertumpuk diatas luka

e. Untuk pencegahan infeksi, luka bersih yang dirawat dengan baik tidak
memerlukan antibiotika kecuali suntikan tetanus pada luka dalam akibat
tusukan benda tajam yang kotor atau berkarat seperti paku dan gigitan
binatang termasuk manusia.


f. Bila luka telah mengering, terkadang terasa gatal tetapi JANGAN di keleteki
atau digaruk. Biarkan kulit kering yang mati bercampur sisa darah dan nanah
mengelupas sendiri. Mengeleteki keropeng luka berarti membuka lapisan kulit
yang masih muda dibawahnya terpapar dunia luar, kulit muda belum siap
terpapar dunia luar dan belum kuat menghadapi ifeksi. Biarkan secara alami,
begitu kulit muda sudah cukup matang, kulit akan mendesak keropeng di
atasnya untuk terkelupas dengan sendirinya. Lepasnya keropeng secara tidak
sengaja (tersenggol) biasanya akan mengeluarkan darah, tanda kulitnya masih
rapuh. Dalam keadaan demikian, berikan antibiotic topical untuk melindungi
kulit muda agar tidak terinfeksi dan terjadi borok baru.

g. Bila terdapat luka lama yang tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan ke
dokter untuk mendapatkan tatalaksana yang lebih lanjut agar terhindar dari
masalah kaki diabetes.

Anda mungkin juga menyukai