Anda di halaman 1dari 3

Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS?

Nama Pelajaran : Yesus adalah untuk Semua Orang dan Hakim untuk
Semua Orang
Kode Referensi : SYK-R06a
Referensi SYK-06a diambil dari:
Judul Buku : Ensiklopedi Alkitab Masa Kini
Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta, 1998
Halaman : 294 - 296
REFERENSI PELAJARAN 06a - YESUS ADALAH UNTUK SEMUA ORANG
DAN HAKIM UNTUK SEMUA ORANG

DALAM PENGAJARAN YESUS
======================
a. Segi Sekarang
Pemberitaan Yesus tentang Kerajaan memakai kata Yohanes, tapi sifatnya
lebih luas. Yohanes memperhatikan penampilan Yesus beberapa lama,
kemudian mulai ragu-ragu apakah Yesus betul-betul yang akan datang
yang diberitakannya (Mat. 11:2,3). Pemberitaan Kerajaan oleh Yesus
berbeda dengan pemberitaan Yohanes dalam dua hal. Pertama, meskipun
pemberitaan tentang penghakiman dan panggilan untuk bertobat tetap ada
dan tidak dikurangi maknanya, namun unsur penyelamatan dalam Kerajaan
lebih ditekankan. Kedua (inilah inti dari perbedaannya), Yesus
memberitakan bahwa Kerajaan bukan hanya dekat tapi sudah ada dalam
Pribadi dan pelayanan Yesus sendiri. Yesus tidak banyak berkata
langsung bahwa Kerajaan sudah ada (lih. khususnya Mat. 12:28 dan ayat-
ayat sejajar), namun seluruh pemberitaan dan pelayanan-Nya diwarnai
kenyataan itu. Dalam Dia, masa depan yang mulia telah menjadi "masa
kini".
Segi masa kini dari Kerajaan nampak dalam bermacam-macam cara pada
Pribadi dan perbuatan Kristus. Dapat kelihatan dalam pengusiran setan
(bnd Luk. 11:20) dan umumnya dalam kuasa Yesus untuk membuat mujizat.
Dalam penyembuhan orang yang kerasukan setan, jelas bahwa Yesus telah
memasuki rumah "orang kuat" untuk mengikatnya erat, dan karena itu
siap menyita harta bendanya (Mat. 12:29). Kerajaan Sorga menyerbu ke
dalam wilayah si jahat. Kuasa Iblis dipatahkan. Yesus melihatnya jatuh
dari sorga seperti kilat. Ia memiliki dan menganugerahkan kuasa untuk
menginjak-injak kekuasaan lawan. Tidak ada yang mustahil bagi mereka
yang dianugerahi kuasa Yesus untuk pergi ke dalam dunia sebagai saksi
Kerajaan (Luk. 10:18 dst). Segenap kegiatan Yesus melakukan mujizat
adalah bukti dari kedatangan Kerajaan. Murid-Nya melihat dan mendengar
kedatangan zaman keselamatan, yang banyak nabi dan orang saleh rindu
untuk melihatnya tapi tidak bisa (Mat. 13:16; Luk. 10:23). Pada saat
Yohanes mengutus muridnya untuk bertanya: "Engkaukah yang akan datang
itu, atau haruskah kami menantikan orang lain?" mereka ditunjukkan
perbuatan ajaib Yesus yang sesuai dengan janji nubuat yang membuktikan
Kerajaan; orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang tuli
mendengar, orang kusta ditahirkan, orang mati dibangkitkan, dan kabar
kesukaan diberitakan kepada orang miskin (Mat. 11:2 dst; Luk. 7:18
dst). Dalam hal terakhir ini juga, yaitu pemberitaan Kabar Kesukaan,
kelihatan terobosan Kerajaan. Karena keselamatan diumumkan dan
ditawarkan sebagai anugerah yang siap diberikan kepada orang miskin di
hadapan Allah, orang lapar dan orang berdukacita, maka Kerajaan adalah
milik mereka. Demikian juga keampunan dosa diberitakan, bukan kelak
terjadi di sorga, bukan kemungkinan masa kini, tapi terjadi hari ini
di bumi ini melalui Yesus sendiri: "Anak-Ku, dosa-dosamu telah
diampuni; karena Anak Manusia memiliki kuasa di dunia untuk mengampuni
dosa-dosa" (lih. Mrk. 2:1-12 dan ayat lain).
Seperti jelas dalam Firman yang penuh kuasa dan yang baru dikutip,
semuanya ini didasarkan pada kenyataan bahwa Yesus adalah Kristus,
Anak Allah. Kerajaan telah datang dalam Dia dan dengan Dia: Dia-lah
auto-basileia (Ia sendiri Kerajaan). Penyataan diri Yesus sebagai
Mesias, Anak Manusia dan Hamba Tuhan, adalah rahasia dan sekaligus
penjelasan seluruh Injil.
Mustahil untuk menerangkan perkataan Yesus tentang diri-Nya seperti
beberapa orang ingin membuatnya, seolah Yesus menganggap diri hanyalah
Mesias pada masa datang, Anak Manusia yang akan datang di atas awan
kelak. Memang segi keakanan dari Kerajaan adalah unsur hakiki Injil,
tapi dalam Injil, Yesus adalah Mesias yang hadir sekarang dan di sini.
Itu tidak hanya diproklamasikan pada pembaptisan-Nya dan pada saat Dia
dipermuliakan di atas gunung. Dia bukan hanya disebut Dia yang
dikasihi dan dipilih Allah (judul terang tentang ke-Mesias-an), tapi
juga Roh Kudus turun ke atas-Nya (Mat. 3:16) dan melengkapi-Nya dengan
kekuasaan ilahi sepenuhnya (Mat. 21:27). Kitab Injil penuh dengan
pernyataan bahwa Ia memiliki kuasa mutlak, Ia diperkenalkan sebagai
Dia yang diutus oleh Bapak, Dia datang untuk menggenapi nubuat para
nabi. Dalam kedatangan dan ajaran-Nya Alkitab digenapi bagi pendengar-
Nya (Luk. 4:21). Ia datang bukan untuk meniadakan tapi untuk
menggenapi Taurat (Mat. 5:17 dab), untuk memberitakan Kerajaan (Mrk.
1:38), untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang (Luk. 19:10), untuk
melayani orang lain, dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi
banyak orang (Mrk. 10:45). Rahasia Kerajaan terletak dalam hati
menjadi milik Dia (Mat. 7:23; 25:41). Ringkasnya, Yesus Mesias adalah
pusat dari segala berita dalam Kitab Injil tentang Kerajaan, baik segi
masa kininya, maupun segi akan datangnya.
b. Segi Akan Datang
Walaupun dalam Kitab Injil jelas bahwa Kerajaan nampak kini dan di
sini, ditunjukkan juga bahwa penampakan dalam dunia ini bersifat
sementara. Itulah sebabnya pemberitaan kegiatan waktu itu yang
terdapat dalam rumusan "Orang buta melihat, orang mati dibangkitkan,
kepada orang miskin diberitakan Kabar Baik" diikuti dengan peringatan,
"Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku" (Mat.
11:6; Luk. 7:23). "Kekecewaan" itu terletak dalam sifat tersembunyi
dari Kerajaan pada masa ini. Mujizat hanyalah tanda dari tatanan lain
yang berbeda dari tatanan sekarang. Belum tiba saatnya setan
diserahkan pada kegelapan abadi (Mat. 8:29). Injil Kerajaan masih
benih yang sedang ditaburkan. Dalam perumpamaan tentang penabur, benih
yang tumbuh diam, lalang antara gandum, biji sesawi dan ragi, Yesus
mengajar murid-Nya mengenai segi tersembunyi Kerajaan itu. Anak
Manusia sendiri, dengan segenap kekuasaan Allah, yang akan datang di
atas awan, Dia-lah Penabur benih Firman Allah. Ia digambarkan sebagai
Manusia tergantung pada orang lain; burung, semak duri, manusia lain,
dapat mengganggu pekerjaan-Nya. Ia harus menunggu untuk melihat hasil
dari taburan-Nya. Bahkan rahasia Kerajaan lebih dalam lagi: Raja-nya
datang dalam wujud hamba. Burung mempunyai sarangnya, tapi Anak
Manusia (Dan. 7:13) tidak mempunyai tempat untuk meletakkan
kepala-Nya. Supaya dapat menerima segala sesuatu, terlebih dahulu Ia
harus menyerahkan segala sesuatu. Menurut gambar Hamba Tuhan yang
menderita pada Yesaya 53, Ia harus dihisabkan pada kelompok orang
berdosa. Kerajaan telah datang, Kerajaan akan datang. Tapi
kedatangannya adalah melalui salib. Sebelum Anak Manusia melaksanakan
kekuasaan atas semua kerajaan dunia (Mat. 4:8; 28:18), Ia harus
menempuh jalan ketaatan kepada Bapak supaya menggenapi segala
kebenaran (Mat. 3:15). Sebab itu perwujudan Kerajaan mempunyai sejarah
dalam dunia ini. Kerajaan harus diberitakan pada semua makhluk. S
Sebagai benih ajaib, Kerajaan tumbuh, tidak ada orang yang mengetahui
caranya (Mrk. 4:27). Dengan kekuatan di dalamnya Kerajaan menembusi
rintangan dan berkembang mengatasi segalanya, karena ladang tempat
benih itu ditaburkan adalah dunia (Mat 13:38). Injil Kerajaan keluar
sampai kepada semua bangsa (Mat. 28:19) karena Raja dari Kerajaan
adalah juga Tuhan dari Roh. Kebangkitan-Nya mendatangkan zaman baru,
pemberitaan Kerajaan dan Raja-nya mencapai ujung bumi. Keputusan sudah
diambil, tapi penggenapannya masih bersifat akan datang. Apa yang
mulanya nampak sebagai kedatangan Kerajaan satu dan sama, diumumkan
sebagai satu kenyataan yang tak terpisahkan, hampir tiba dan dekat,
itu mengembangkan diri meliputi zaman baru dan wilayah jauh. Batas
Kerajaan tidak sama dengan perbatasan atau sejarah Israel. Kerajaan
mencakup semua bangsa dan memenuhi segala zaman sampai kedatangan
akhir dunia.
----------------------------------------------------------------------
PESTA ======Pendidikan Elektronik Studi Teologia Kaum Awam====== PESTA

Anda mungkin juga menyukai