Anda di halaman 1dari 4

A.

PENDAHULUAN
Tumor adalah benjolan atau pembengkakan abnormal dalam tubuh, tetapi dalam artian khusus tumor
adalah benjolan yang disebabkan oleh neoplasma. Secara klinis, tumor dibedakan atas golongan
neoplasma dan nonneoplasma misalnya kista, akibat reaksi radang atau hipertrofi.
Neoplasma dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasma ganas atau kanker terjadi karena timbul dan
berkembang biaknya sel secara tidak terkendali sehingga sel-sel ini tumbuh terus merusak bentuk
dan fungsi organ tempat tumbuhnya. Kanker, karsinoma, atau sarkoma tumbuh menyusup
(infiltrative) ke jaringan sekitarnya sambil merusaknya (destruktif), dapat menyebar ke bagian lain
tubuh, dan umumnya fatal jika dibiarkan. Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas
dan tidak menyusup, tidak merusak, tetapi membesar dan menekan jaringan sekitarnya (ekspansif),
dan umumnya tidak bermetastasis, misalnya lipoma.
Klasifikasi patologik tumor dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik pada jaringan dan sel
tumor. Dari pemeriksaan mikroskopik ini tampak gambaran keganasan yang sangat bervariasi, mulai
dari yang relatif jinak sampai ke yang paling ganas. Pada satu organ dapat timbul satu atau lebih
neoplasma yang sifatnya berlainan.
Sel tumor ialah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom lepas dari
kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk dan
strukturnya. Perbedaan sifat sel tumor bergantung pada besarnya penyimpangan dalam
pertumbuhan, dan kemampuannya mengadakan infiltrasi danmenyebabkan metastasis.

B. TUMOR DAN KANKER JARINGAN LUNAK
Bila kulit diatas benjolan masih baik dan tidak ada luka berupa borok, kemungkinan benjolan tersebut
berasal dari bawah kulit yaitu dari jaringan lunak yang ada dibawah kulit atau bisa juga dari tulang
iga, namun kemungkinan paling besar adalah dari jaringan lunak bila pembesarannya relatif cepat
dalam waktu yang singkat.
Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh
bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain adalah otot, tendon, jaringan ikat, lemak dan
jaringan synovial (jaringan di sekitar persendian)
Tumor jaringan lunak dapat terjadi diseluruh bagian tubuh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Tumor jaringan lunak ini ada yang jinak dan ada yang ganas. Tumor ganas atau kanker pada jaringan
lunak dikenal sebagai sarcoma jaringan lunak atau Soft Tissue Sarcoma (STS) .
Kanker jaringan lunak termasuk kanker yang jarang ditemukan, insidensnya hanya sekitar 1% dari
seluruh keganasan yang ditemukan pada orang dewasa dan 7-15 % dari seluruh keganasan pada
anak. Bisa ditemukan pada semua kelompok umur. Pada anak-anak paling sering pada umur sekitar
4 tahun dan pada orang dewasa paling banyak pada umur 45-50 tahun.
Lokasi yang paling sering ditemukan adalah pada anggota gerak bawah yaitu sebesar 46% dimana
75%-nya ada di atas lutut terutama di daerah paha.
Di anggota gerak atas mulai dari lengan atas, lengan bawah hingga telapak tangan sekitar 13%. 30%
di tubuh bagian di bagian luar maupun dalam, seperti pada dinding perut, dan juga pada jaringan
lunak di dalam perut maupun dekat ginjal atau yang disebut daerah retroperitoneum. Pada daerah
kepala dan leher sekitar 9% dan 1% di tempat lainnya, antara lain di dada.
Penyebaran atau metastasis kanker ini paling sering melalui pembuluh darah ke paru-paru (paling
sering), ke liver, tulang. Jarang menyebar melalui kelenjar getah bening.
Gejala dan tanda kanker jaringan lunak tidak spesifik, tergantung pada lokasi dimana tumor berada,
umumnya gejalanya berupa adanya suatu benjolan dibawah kulit yang tidak terasa sakit. Hanya
sedikit penderita yang mengeluh sakit, yang biasanya terjadi akibat perdarahan atau nekrosis dalam
tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada saraf-saraf tepi.
Tumor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak cepat membesar, bila diraba terasa lunak
dan bila tumor digerakan relatif masih mudah digerakan dari jaringan disekitarnya dan tidak pernah
menyebar ke tempat jauh.
Kanker jaringan lunak umumnya pertumbuhannya relatif cepat membesar, berkembang menjadi
benjolan yang keras, bila digerakkan agak sukar bergerak dan dapat menyebar ke tempat jauh ke
paru-paru, liver maupun tulang.
Kalau ukuran kanker sudah begitu besar, dapat menyebabkan borok dan perdarahan pada kulit
diatasnya.
Metode diagnosis yang paling umum selain pemeriksaan klinis, adalah dengan pemeriksaan biopsi,
bisa dapat dengan biopsi aspirasi jarum halus (FNAB) atau biopsi dari jaringan tumor langsung
berupa biopsi insisi yaitu biopsi dengan mengambil jaringan tumor sebagian sebagai contoh bila
ukuran tumornya besar.
Bila ukuran tumor kecil, dapat dilakukan biopsi dengan pengangkatan seluruh tumor. Jaringan hasil
biopsi diperiksa oleh dokter patologi anatomi, dan dapat diketahui apakah tumor jaringan lunak yang
jinak atau ganas. Bila ganas, dapat juga dilihat dan ditentukan jenis subtipe histologis tumor tersebut,
yang sangat berguna untuk menentukan tindakan selanjutnya.
Bila diagnosis sudah ditegakkan, maka penanganannya tergantung pada jenis tumor jaringan lunak
itu sendiri. Bila jinak, maka cukup hanya benjolannnya saja yang diangkat dan tidak ada tindakan
tambahan lainnya.
Bila tumor jaringan lunak hasilnya ganas atau kanker, maka pengobatannya bukan hanya tumornya
saja yang diangkat, namun juga dengan jaringan sekitarnya sampai bebas tumor menurut kaidah
yang telah ditentukan, tergantung dimana letak kanker ini. Tindakan pengobatannya adalah berupa
operasi eksisi luas.
Penggunaan radioterapi dan kemoterapi hanyalah sebagai pelengkap, namun responsnya kurang
begitu baik, kecuali untuk jenis kanker jaringan lunak yang berasal dari otot yang disebut embrional
rhabdomyosarcoma.
Untuk kanker yang ukurannya besar, setelah operasi, ditambah dengan radioterapi. Pada kanker
jaringan lunak yang sudah lanjut, dengan ukuran yang besar, resiko kekambuhan setelah dilakukan
tindakan operasi masih dapat terjadi. Oleh karena itu setelah operasi biasanya penderita harus sering
kontrol untuk memonitor ada tidaknya kekambuhan pada daerah operasi ataupun kekambuhan
ditempat jauh berupa metastasis di paru, liver atau tulang.
Berikut adalah salah satu contoh tumor jaringan lunak (Soft Tissue Tumor).

C. LIPOMA
1. Definisi
Lipoma merupakan tumor mesenkim jinak (benign mesenchymal tumors) yang berasal dari jaringan
lemak (adipocytes).

2. Variant Lipoma
a. Adenolipoma, variasi lipoma di payudara. Seringkali memiliki komponen marked fibrotic. Biasanya
dianggap sebagai hamartoma.
b. Angiolipoma mengandung banyak pembuluh darah kecil.
c. Lipoma jantung (cardiac lipomas) dapat mengapur mengikuti nekrosis lemak.

3. Patofisiologi
Pada umumnya tumor-tumor jaringan lunak (soft tissue tumors [STTs]) adalah proliferasi masenkimal
yang terjadi di jaringan nonepitelial ekstraskeletal tubuh, tidak termasuk visera, selaput otak, dan
sistem limforetikuler. Dapat timbul di tempat di mana saja, meskipun kira-kira 40% terjadi di
ekstermitas bawah, terutama daerah paha, 20% di ekstermitas atas, 10% di kepala dan leher, dan
30% di badan dan retroperitoneum. Parameter-parameter yang penting untuk menentukan
penatalaksanaan klinisnya adalah:
a. Ukuran makin besar massa tumor, makin buruk hasil akhirnya.
b. Klasifikasi histologi dan penentuan stadium (grading) yang akurat (terutama di dasarkan pada
derajat diferensiasinya), dan perkiraan laju pertumbuhan yang didasarkan pada mitosis dan
perluasaan nekrosis.
c. Staging.
d. Lokasi tumor. Makin superfisial, prognosis makin baik.

4. Manifestasi Klinis
Lipoma seringkali tidak memberikan gejala (asymptomatic). Gejala yang muncul tergantung dari
lokasi, misalnya:
a. Pasien dengan lipoma kerongkongan (esophageal lipoma) dapat disertai obstruction, nyeri saat
menelan (dysphagia), regurgitation, muntah (vomiting), dan reflux. Esophageal lipomas dapat
berhubungan dengan aspiration dan infeksi saluran pernapasan yang berturutan (consecutive
respiratory infections).
b. Lipoma di saluran napas utama (major airways) dapat menyebabkan gagal napas (respiratory
distress) yang berhubungan dengan gangguan bronkus (bronchial obstruction). Pasien datang
dengan lesi parenkim (parenchymal lesions) atau endobronchial.
c. Lipoma juga sering terjadi pada payudara, namun tak sesering yang diharapkan mengingat luasnya
jaringan lemak.
d. Lipoma di usus (intestines), misalnya: duodenum, jejunum, colon dapat menyebabkan nyeri perut
(abdominal pain) dari obstruksi atau intussusception, atau dapat menjadi jelas melalui perdarahan
(hemorrhage).
e. Lipoma jantung (cardiac lipomas) terutama berlokasi di subendocardial, jarang intramural, dan
normalnya tidak berkapsul (unencapsulated). Terlihat sebagai suatu massa kuning di kamar/bilik
jantung (cardiac chamber).
f. Lipoma juga dapat muncul di jaringan subkutan vulva. Biasanya pedunculated dan dependent.

5. Indikasi
Lipoma dihilangkan dengan alasan sebagai berikut:
a. kosmetika (jenis subcutaneous lipomas).
b. untuk evaluasi jaringan (histology).
c. bila disertai gejala.
d. saat tumbuh, membesar, lebih dari 5 cm.

6. Terapi Medis
Terapi medis termasuk eksisi endoskopik tumor di traktus gastrointestinal bagian atas (misalnya:
esophagus, perut (stomach), dan duodenum) atau colon.

7. Terapi Pembedahan (Surgical Therapy)
Pembedahan (complete surgical excision) dengan kapsul sangatlah penting untuk mencegah
kekambuhan setempat (local recurrence). Terapi tergantung lokasi tumor. Pada lokasi yang tidak
biasanya, pemindahan lipoma menyesuaikan tempatnya.
a. Pemindahan setempat diindikasikan pada lipoma di dekat saluran nafas utama (major airways).
Lipoma paru-paru memerlukan resection parenkim paru-paru atau saluran pernafasan yang terlibat
(the involved airway).
b. Pemindahan setempat (Local removal) diindikasikan pada lipoma usus (intestinal lipomas) yang
menyebabkan obstruction.
c. Jika lipoma esophagus tidak dapat dipindahkan dengan endoskopi, maka diperlukan pembedahan
(surgical excision).
d. Lipoma pada payudara (breast lipomas) dihilangkan jika pada dasarnya meragukan.
e. Lipoma usus, khususnya duodenum, sebaiknya dihilangkan baik secara endoskopi maupun
pembedahan karena dapat menyebabkan obstruction, jaundice, atau perdarahan (hemorrhage).
f. Lipoma pada vulva dapat dihilangkan di tempat (locally excised).

8. Catatan
a. Lipoma terjadi pada 1% populasi.
b. Lipoma merupakan tumor jaringan lunak (soft tissue tumor) yang paling umum dijumpai.
c. Liposuction dapat dikerjakan pada lipoma kecil di wajah (small facial lipomas) karena alasan
estetika.
d. Liposuction diindikasikan untuk perawatan lipoma sedang atau medium (misalnya, 4-10 cm) dan
besar (large) (misalnya, >10 cm). Pada lipoma yang kecil, tidak ada keuntungan yang dilaporkan
karena tumor dapat diekstraksi (extracted) melalui irisan kecil (small incisions).

Anda mungkin juga menyukai