Belajar, dan Budaya Organisasi Rengganis Banitya Rachmat
EKMA4116 Manajemen Kenapa Persaingan itu Perlu? Setiap Keunggulan akan mengalami Aus Mempertahankan keunggulan bertahan lama merugikan diri sendiri Tujuan suatu strategimeruntuhkan keungulan yang dimiliki, menciptakan keunggulan baru Mengambil inisiatif dengan langkah-langkah pendek Jenis Arena Persaingan Harga dan Kualitas Arena persaingan yang paling sederhana perusahaan dituntut mempunyai diferensiasi yang tinggi c.t persaingan di mobile phone
Waktu dan Pengetahuan Berusahan memasuki pasar lebih dahulu dengna penguasaan teknologi Jenis Arena Persaingan Wilayah Kekuasaan Berusahan membatasi jumlah pesaing dalam wilayah kekuasaan dengan membuat perintang masuk (entry berriers)
Saku Tebal (Deep-Pocket) Menggunakan sumberdaya yang lebih banyak dibandingkan pesaing Inovasi dan Keungulan bersaing Inovasi: proses dan atau hasil pengembangan dan/atau pemanfaatan / mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial) Implementasi Kegiatan Inovasi Organizational Knowledge Creation Kapabilitas dari perusahaan dalam menguasai berbagai pengetahuan baru, selanjutnya mnrapkannya dalam dunia kerja sehingga mampu menciptakan produk ungulan, dan merupakan landasan untuk melakukan inovasi secara terus menerus Proses terciptanya inovasi Knowledge Creation (Menguasai Pengetahuan Baru) Continuous Innovation (inovasi secara berkelanjutan) Competitive Advantage (Keunggulan Bersaing) Keunggulan bersaing dimulai dari penguasaan terhadap ilmu pengetahuan
Melalui knowladge creation yang berkelanjutan, perusahhan akan melahirkan suatu inovasi-inovasi
Persaingan dimasa depan merupakan persainagn memperebutkan opportuniy sahre daripada marketshare
Peran SDM dalam Mewujudkan Learning Organization Organizational Knowledge Creation SDM yang berkualitas
Peter senge(1990) Organisasi yang paling berhasil adalah perusahaan yang disebut organisasi belajar, yang hanya dapat diwujudkan melalui individu- individu pembelajar (knowladge worker), sehingga akan menghasilkan produk/jasa yang inovastif, dan menghasilkan keunggulan yang abadi
Definisi Learning Organization Peter Senge organisasi yang secara terus menerus mengembangkan kemampuan untuk menciptakan masa depan yang lebi baik
Gravin(1993) penengorganisasian kreatifitas, kompetensi, dan transfer pengetahuan yang diharapkan mampu memperbaiki perilaku keorganisasian sebagai dampak dari pengetahuan baru tersebut Ciri-ciri Organisasi Belajar Memandang ketidakpastian lingkungan sebagai kesempatan untuk berkembang Menciptakan pengetahuan baru dengan menggunakan informasi yang ojectif Antusias terhadap perubahan Mempunyai budaya umpan-balik dan keterbukaan Mendorong rasa tanggung jawab pada semua jajaran Dsb.. (modul 7 hal 7.10-7.11) Faktor yang mewujudkan Learning organization Penguasaan/Pengembangan individu Pembelajaran dalam Kelompok Visi Bersama Budaya pembelajaran dalam organisasi Struktur dan sistem yang mendukung Budaya Perusahaan (Corporate Culture) Suatu filosofi, norma, kepercayaan dan nilai-nilai yang menjadi pedoman seluruh jajaran anggota oranisasi dalam menghadapi masalah eksternal dan internal sehingga senua jajaran anggota organisasi enerima an memahami filosofi, norma, kepercayaan dan nilai-nilai tersebut sebagai dasar bertindak dan berperilaku Tingkatan Budaya Perusahaan ARTIFAK Struktur organisasi Nilai-nilai yang didukung Strategi sasaran, filosofi (alasan yang didukung) Asumsi Dasar (Bahawa sadar, keyakinan yang dianggap sudah ada 1. Artifak hal-hal yang dapat dilihat dan dirasakan jika seseorang berhubungan dengan sebuah kelompok baru dengan budaya yang tdk dikenalnya ctn. Produk, Jasa, Struktur organisasi
2. Nilai-Nilai yang didukung Nilai-nilai utama dari perusahaan yang merupakan alasan pegawai untuk berkorban memberikan yang terbaik untuk perusahaan
3. Asumsi Dasar Keyakinan yang dianggap sudah mengakar oleh anggota organisasi Karakteristik Budaya Perusahaan 1. Inisiatif individual 2. Toleransi terhadap Resiko 3. Arah 4. Integrasi 5. Dukungan Manajemen 6. Pengawasan 7. Identitas 8. Sistem Imbalan (Reward) 9. Toleransi terhadap Konflik 10. Pola komunikasi (modul 7 hal 7.21-7.22) Budaya dan kinerja Perusahaan Teori 1: Suatu Budaya perusahaan dianggap kuat apabila nilai-nilainya sudah terinternalisasi secara mendalam dan dipegang teguh oleh para organisasi tersebut Jika terdapat nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut bersama maka anggota tersebut akan mempunyai komitmen sehingga mereka lebih kompak Akan menghasilkan keseragaman arah dalam mencapai tujuan Budaya dan kinerja Perusahaan Teori 2: Kinerja akan meningkat jika budaya perusahan sesuai dengan Konteks industrynya Suatu budaya dikatakan baik apabila budaya tersebut serasi dan selaras dengan kontek atau kondisi objektif industry
Teori 3: Budaya yang adaptif mampu meningkatkan kinerja dalam jangk waktu panjang Dalam hal ini, pemimpin perusahaan harus mampu mengadaptasikan diri dengan kepentingan para stakeholder
Manfaat Budaya Perusahaan 1. Mengarahkan sumber daya manusia dalam mencapai visi, misi, perusahaan tersebut 2. Meningkatkan kekompakan tim antar unit kerja divisi 3. Membentuk dan memperbaiki perilaku keorganisasian pada segenap SDM dalam perusahaan tersebut dengan cara mendorong perpaduan sehingga memungkinkan perusahaan bekerja lebih baik 4. Meningkatkan motivasi Pegawai karena mereka sudah mempunyai nilai-nilai, kepercayaan yang diyakini dan disepakati sehingga menjadi lebih loyal 5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan Merubah Budaya Perusahaan Situasi yang mendorong perusahaan merubah budayanya: Terjadinya krisis yang dramatis Penggabungan Perusahaan Pergantian Pimpinan Kondisi Internal yang tidak Kondusif Perusahaan Masuk kedalam industri yang berbeda Budaya perusahaan yang lemah Merubah Budaya Perusahaan Cara Mencapai Perubahan Budaya Perusahaan: Melakukan Analisis Budaya Melakukan Penjelasan tentang Rencana Perubahan Menunjuk Kepemimpinan yang memiliki visi baru Memprakarsai Re-organisasi Sosialisasi kepada semua pegawai untuk mengenalkan budaya yang baru Melakukan dukugan untuk budaya baru Menata Unsur-Unsur Budaya Perusahaan Untuk menggerakan suatu perubahan, pemimpin harus dapat mengkomunikasikan perubahan pada unsur- unsur budaya tersebut: 1. Sejarah Perusahaan 2. Pahlawan 3. Core Value (nilai-nilai utama) dan Belief (keyakinan) 4. Slogan 5. Simbol-simbol yang kasat mata 6. Ritual dan Upacara (ceremony)
Manajemen Multibudaya Semakin Intens-nya Globalisasi, semakin intens pula hubungan kita dengan masyarakat multibudaya, multi ras
Sulti bagi kita untuk memahami masyarakat lain jika sangat etnosentrik (sikap pandangan bahwa segala sesuatu didasarkan pada/dalam kelompoknya sendiri)
Bentuk pandangan etnosentrik antaral lain Stereotip generalisasi terhadap sekelompok orang atau objek yang secara luas dianut suatu budaya Manajemen Multibudaya Latar Belakang konsep multibudaya, menurut Tradis(1995): 1. Beragamnya orang-orang yang berada dalam lingkungan organisasi di suatu negara 2. Derasnya pengaruh globalisasi menjadikan dunia semakin tidak terbatas 3. Adanya Perubahan dalam proses produksi yang berorientasi pada efisiensi dan efektivitas manajemen 4. Adanya dfegradasi lingkungan 5. Beragamnya Segmen Pasar yang dilayani 6. Menurunnya tingkat kelahiran negara2 industri maju
Manajer berwawasan multibudaya Karakteristik Manajer yang multibudaya: 1. Berpikir melampaui persepsi lokal 2. Selalu siap dengan pemikiran-pemikiran baru 3. Siap menyesuaikan diri dengan lingkungan serta gaya hidup baru 4. Bersedia menciptakan sinergi budaya kapan saja dan dimana saja 5. Bekerja efektif dalam lingkungan multinational atau multibudaya 6. Memimpikan kesempatan dan usah transnasional 7. Menciptakan skenario untuk masa depan yang optimistik dan dapat diwujudkan Referensi Modul Manajemen Universitas Terbuka Slide Tutorial Manajemen Widita Rarasati Fadia Dewanda