Anda di halaman 1dari 27

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA



1
Seorang laki-laki berinisial A, usia 25th yang bekerja sebagai tukang bangunan,
menemukan beberapa bagian tulang di lokasi pembangunan tempat dia bekerja,
tulang-tulang tersebut diduga adalah tulang manusia.
Setelah kejadian tersebut, Sdr A. melaporkan kepada pihak yang berwajib, kemudian
beberapa saat setelah laporan tersebut diterima, polisi dan dokter datang ke tempat
tersebut untuk melakukan identifikasi dan pemeriksaan pada tulang-tulang tersebut.

2
Apa tujuan dilakukannya identifikasi tulang?
Bagaimana cara membedakan tulang manusia dan tulang hewan?
Bagaimana proses identifikasi tulang?
Dapatkah kita menentukan perkiraan waktu kematian dari identifikasi tulang? Jika iya,
bagaimana caranya?
Tulang-tulang apa saja yang dapat digunakan untuk identifikasi ?
Faktor-faktor apa saja yang mempersulit proses identifikasi tulang?
Dapatkah kita mengetahui umur dari mayat tersebut ?
Dapatkah kita menentukan jenis kelamin dari tulang tersebut ?
3

Identifikasi tulang
Tujuan
Usia
Tinggi badan
Ras/suku
Jenis kelamin
Waktu kematian
Proses
identifikasi
Membedakan
tulang manusia
dan tulang hewan
Pemeriksaan
yang dilakukan
Jenis-jenis tulang
yang dapat
digunakan
sebagai alat
untuk identifikasi
Tengkorak
Tulang paha
Tulang panjang
Tulang dada
Tulang panggul
Pemeriksaan
penunjang pada
identifikasi tulang 4
Untuk kepentingan penyidik perkara pidana misalnya pada kasus mass disaster atau
korban masalah atau peristiwa yang ditemukan oleh orang yang demensia atau
kelainan jiwa. Selain itu juga untuk melakukan penyidikan pada korban mati yang
tidak dapat dikenali dengan keaddaan yang sudah membusuk atau rusak.

5
Metode identifikasi :
Metode sederhana
Metode visual
Metode ini dilakukan dengan cara keluarga/rekan memperhatikan korban (terutama wajah). Oleh karena metode ini
hanya efektif pada jenazah yang masih utuh (belum membusuk), maka tingkat akurasi dari pemeriksaan ini kurang
baik.

Metode kepemilikan
Metode ini dilakukan dengan dokumen seperti kartu identitas (KTP, SIM, kartu golongan darah, paspor dan lain-lain)
yang kebetulan dijumpai dalam saku pakaian yang dikenakan. Namun perlu diingat bahwa dalam kecelakaan massal,
dokumen yang terdapat dalam saku, tas atau dompet pada jenazah belum tentu milik jenazah yang bersangkutan

Metode ekslusi
Metode ini digunakan pada identifikasi kecelakaan massal yang melibatkan sejumlah orang yang dapat diketahui
identitasnya. Bila sebagian besar korban telah dipastikan identitasnya dengan menggunakan metode identifikasi lain,
sedangkan identitas sisa korban tidak dapat ditentukan dengan metode tersebut di atas, maka sisa diidentifikasi
menurut daftar penumpang.


6
Metode ilmiah :
Sidik jari
Metode ini membandingkan gambaran sidik jari jenazah dengan data sidik jari
antemortem. Pemeriksaan sidik jari merupakan pemeriksaan yang diakui paling tinggi
akurasinya dalam penentuan identitas seseorang, oleh karena tidak ada dua orang
yang memiliki sidik jari yang sama.
Medik
Metode ini dilakukan dengan menggunakan data pemeriksaan fisik secara keseluruhan,
meliputi tinggi dan berat badan, jenis kelamin, warna rambut, warna tirai mata, adanya
luka bekas operasi, tato, cacat atau kelainan khusus dan sebagainya. Metode ini
memiliki akurasi yang tinggi, oleh karena dilakukan oleh seorang ahli dengan
menggunakan berbagai cara atau modifikasi.


7
Odontologik
Pemeriksaan ini meliputi pencatatan data gigi yang dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan
manual, sinar x, cetakan gigi serta rahang. Odontogram memuat data tentang jumlah, bentuk, susunan,
tambalan, protesa gigi dan sebagainya. Bentuk gigi dan rahang merupakan ciri khusus dari seseorang,
sedemikian khususnya sehingga dapat dikatakan tidak ada gigi atau rahang yang identik pada dua orang
yang berbeda, bahkan kembar identik sekalipun.

Antropologik
Antropoli adalah bidang ilmu physical anthropologist yang mengaplikasikan ilmu dalam bidang biologi,
sains, budaya dan proses hukum

Serologic
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan golongan darah yang diambil baik dari tubuh korban atau
pelaku, maupun bercak darah yang terdapat di tempat kejadian perkara. Ada dua tipe orang dalam
menentukan golongan darah, yaitu:
Sekretor : golongan darah dapat ditentukan dari pemeriksaan darah, air mani dan cairan tubuh.
Non-sekretor : golongan darah hanya dari dapat ditentukan dari pemeriksaan darah.

8
Pada orang yang tak dikenal dan masih hidup :
1. Penampilan umum (general appearance) : tinggi badan, berat badan, jenis
kelamin, umur, warna kulit dan rambut
2. PAKAIAN
3. SIDIK JARI
4. Jaringan parut
5. Tattoo
6. Kondisi mental
7. Antropometri

9
Pada orang yang sudah meninggal :
1. Jenazah yang masih baru dan utuh
2. Jenazah yang sudah membusuk dan utuh
3. Bagian bagian dari tubuh jenazah

Pada jenazah yang masih baru dan utuh :
Hal hal yang ditemukan pada otopsi seorang dokter adalah penyakit, cacat tubuh,
bekas operasi dan bekas trauma.



10
Pada jenazah yang sudah membusuk dan utuh :
Cara pemeriksaan yang masih dapat diketahui adalah jenis kelamin, tinggi badan dan umur.
Tetapi jika tingkat pembusukan sudah berlanjut sisa pakaian perhiasan jaringan parut, tatoo,
kecacatan fisik akan bermanfaat sebagai identifikasi. Sedangkan identifikasi yang lebih
akurat dapat dimanfaatkan seperti gigi geligi karena merupakan bagian tubuh manusia yang
paling tahan terhadap pembusukann, kebakaran, reaksi kimia.

Pada jenazah yang sudah membusuk dan tidak utuh :
1. Tentukan apakah ini potongan dari manusia atau hewan
2. Menentukan jenis kelamin
3. Memperkirakan umur
4. Mempekirakan interval waktu kematian
5. Memperkirakan ras
11
Kadang banyak bagian hewan menyerupai manusia, seperti cakaran beruang hampir
mirip dengan tangan manusia. Hal ini agak sulit jika yang ditemukan bukan bagian
tulang yang tidak khas ( unidentifiable bones ) atau jaringan lunak maka dilakukan
pemerikasaan imunilogik presipitin test)
Tes precipitin yang dikonduksi dengan serum anti-human dan ekstrak dari fragmen
juga dapat dipergunakan untuk mengetahui apakah tulang tersebut tulang manusia.
Tulang manusia dan binatang juga dapat dibedakan melalui analisa kimia debu
tulang.


12
Jaringan lunak tertentu
Uterus dan prostat merupakan jaringan lunak yang lebih tahan lama terhadap
pembusukan dan dapat digunakan untuk menentukan jenis kelamin.
Tulang-tulang tertentu
1. Tulang panggul
2. Tulang pelvis
3. Tulang tengkorak
4. Tulang dada
5. Tulang panjang
13
Ciri utama adalah tonjolan di atas orbita (supraorbital ridges), processus mastoideus,
palatum, bentuk rongga mata dan rahang bawah. Ciri-ciri tersebut akan tampak jelas
setelah usia 14-16 tahun. Menurut krogman ketepatan penentuan jenis kelamin atas
dasar pemeriksaan tengkorak dewasa adalah 90%.
Luas permukaan processus mastoideus pada pria lebih besar dibanding pada wanita,
hal ini dikaitkan dengan adanya insersi otot leher yang lebih kuat pada pria.

14
Tanda Pria Wanita
Ukuran, volume
endokranial
Besar Kecil
Arsitektur Kasar Halus
Tonjolan supraorbital Sedang besar Kecil sedang
Prosessus
mastoideus
Sedang besar Kecil sedang
Daerrah oksipital,
linea muskularis dan
protuberensia
Tidak jelas Jelas/menonjol
Emensia frontalis Kecil Besar
Emensia parietalis Kecil Besar
15
Tanda Pria Wanita
Orbita Persegi, rendah, relatif
kecil, tepi tumpul
Bundar, tinggi, relatif
besar, tepi tajam
Dahi Curam, krang
membundar
Membundar penuh,
infantil
Tulang pipi Berat, arkus lebih ke
lateral
Ringan, lebih memusat
Mandibula Besar, simfisisnya
tinggi, ramus
assendingnya lebar
Kecil, dengan ukuran
korpus dan ramus lebih
kecil
Palatum Besar dan lebar,
cenderung seperti
huruf U
Kecil, cenderung
seperti pagoda
Kondilus oksipitalis
gigi-geligi
Besar-besar, MI bawah
sering 5kuspid
Kecil-kecil, molar
biasanya 4 kuspid
16
Rasio panjang manubrium sterni dan corpus sterni menentukan jenis kelamin.
Pada wanita, manubrium sterni melebihi separuh panjang corpus sterni (ketepatan
80%).
(Lordanidis, 1961)
17
Laki-laki Perempuan
Bentuk Sempit dan panjang Lebar dan pendek
Arcus pubis < 90 > 90
Foramen ischiadica Oval Segitiga
Incisura ischiadica Lebih dalam Lebih dangkal
Os sacrum Kurang lebar Lebih lebar
18
Pria pada umumnya memiliki tulang yang lebih panjang, lebih berat dan lebih kasar,
serta impresinya lebih banyak. (Idries,1997)
Sudut antara kaput femoris terhadap batangnya yang lebih kecil pada laki-laki,
perforasi fosa olekrani menunjukkan jenis wanita, serta adanya belahan pada sigmoid
notch pada laki-laki.(Budiyanto, dkk., 1997) .
Pemeriksaan terhadap pusat penulangan (osifikasi) dan penyatuan epifisisi tulang
sering digunakan untuk memperkirakan umur pada tahun-tahun pertama kehidupan
pemeriksan ini dapat dilakukan menggunakan foto-foto radiologis atau dengan
melakukan pemeriksaan langsung terhadap pusat penulangan pada tulang
19
Perkiraan tinggi badan
Tinggi permukaan persamaan linear berbagai tulang panjang yaitu humerus, femur,
radius dan tibia dengan rumusan trotter dang lesser, Stevenson, karl pearson, dupertus
dan hadden, perkiraan tinggi badan dengan pengukuran tulang :
Humerus 35% TB
Femur 27% TB
Tibia 22% TB
Tulang belakang 35% TB
20
Anak dan dewasa sampai umur 30 tahun :
Persambungan speno-oksipital terjadi pada umur 17 tahun
sampai 25 tahun
Tulang selangka tulang panjang yang terakhir unifikasi
Unifikasi dimulai umur 18 25 tahun
Unifikasi lengkap 25 30 tahun
Tulang belakang < 30 tahun menunjukkan alur yang dalam
dan radier pada perm.atas dan bawah

Dewasa > 30 tahun :
Sutura cranium menyatu.
Iga berhubungan dengan sternum melalui tulang rawan,
ujung iga selama terbentuknya tulang rawan berbentuk
datar, namun selama proses penuaan ujung iga mulai
kasar dan tulang rawan berbintik-bintik.

Umur Panjang
1 bulan 1 cm
2 bulan 4 cm
3 bulan 9 cm
4 bulan 16 cm
5 bulan 25 cm
6 bulan 30 cm
7 bulan 35 cm
8 bulan 40 cm
9 bulan 45 cm
10 bulan 50 cm
21

22
Penghancuran tulang memakan waktu bertahun-tahun. Keasaman tanah mempercepat proses ini.
Perkiraan waktu kematian berdasarkan penelitian Universitas Tennesse sbb:
3 minggu : tulang dengan sendi masih utuh
5 minggu : sebagian tulang terpisah sebagian sendi masih utuh
4 bulan : tulang sudah terpisah-pisah
1 tahun : tulang-tulang kecil hilang dan terjadi disartikulasi komplit
2-4 tahun : sebagian tulang besar hilang
12 tahun : tulang hancur dan dapat terkubur oleh daun, badai, dan erosi
15-20 tahun : sudah tidak ada bukti ditemukan


23
Ras Kaukasoid
- Tipe kranium dolichocephalic (panjang)
- Tulang zygomaticus cenderung mundur terhadap tulang fasial
- Apertura nasalis sangat sempit dan tajam tepi bawahnya
- Dasar tulang orbita cenderung miring ke bawah
- Palatum relatif sempit dan cenderung berbentuk segitiga
- Sutura zygomaticomaxillaris cenderung membelok
- Persentase sutura metopika cenderung lebih tinggi dibanding 2 ras lainnya.
24
Ras Mongoloid (Cina, Jepang, Indian Amerika)
- Tipe kranium cenderung memiliki tulang zygomaticus yang menonjol
- Lebar apertura nasalis sedang dan tepi bawah nasal agak runcing
- Tulang orbita cenderung sirkulair
- Tulang palatum lebarnya sedang
- Sutura zygomaticomaxillaris cenderung lurus
25
Ras Negroid (semua kulit hitam/Negro Afrika, Amerika dan Indian
Barat)
- Tipe kranium mesocephalic (sedang)
- Tulang zygomaticus tidak begitu menjorok ke depan relatif
terhadap tulang fasial
- Apertura nasalis sangat lebar dan tepi bawah tulang nasalis
tumpul
- Tulang orbita cenderung persegi empat dan jarak interorbital lebar
- Tulang palatum cenderung sangat lebar dan agak persegi empat
- Alveolus anterior pada maxilla dan mandibula cenderung sangat
prognathis
- Sering didapati depresi coronal posterior pada sutura coronaria
- Sutura zygomaticomaxillaris cenderung membentuk huruf S
26
27

Anda mungkin juga menyukai