TUMPANG SARI TANAMAN JAGUNG dan KEDELAI Disusun Oleh : Eko Ariyanto Firli Anisaningrum Iqbal Pratama Putra Siti Rahayu Syafius Zuhdi : 20100122026 : 20100122029 : 201001220 : 20100122099 : 20110122003 DOSEN PENGAJAR : Dra. F. Woro Rismiyatun, M.Pd INSTITUT PERTANIAN (INTAN) YOGYAKARTA T.A 2012 / 2013 Page 2 Kata Pengantar Puji syukur hanya milik Allah SWT, atas rahmat serta karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah BUDIDAYA TANAMAN PANGAN Tumpang Sari Tanaman Jagung dan Kedelai . Penulisan makalah adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata Kuliah Budidaya Tanaman Pangan di INTAN ( Institut Pertanian ) Yogyakarta. Sholawat serta salam selalu dikirim kehadirat Nabi Muhammad SAW selaku Nabi yang membawa kehidupan yang dulunya gelap menjadi terang seperti sekarang ini dengan penuh kebahagian dunia sampai akhirat nanti. Tidak lupa kami menyampaikan rasa syukur / ucapan terimakasih yang tidak terhingga kepada pihak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini, khususnya kepada : 1.Allah SWT yang selalu memberikan kesempatan, kekuatan dan kesehatan serta fikiran kepada kami. 2.Ibu Dra. F. Woro Rismiyatun, M.Pdselaku dosen mata kuliah Budidaya Tanaman Pangan. 3.Orang tua dan keluarga tercinta, serta teman-teman yang telah memberikan semangat. Kami berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal kepada pihak pihak yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah dalam penulisan makalah ini. Kami merasa masih banyak kekurangan kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini. Demikian, akhir kata kami ucapkan Wabillahhitaufik walhidayah wassalammualaikum warrohmatullahhiwabarokatuh. Yogyakarta, 17 Desember 2012 Penulis, Page 3 Daftar Isi Kata Pengantar ... Daftar Isi PENDAHULUAN . Latar Belakang ... PEMBAHASAN A. DEFINISI TUMPANG SARI ... 1. Keuntungan Tumpang Sari 2. Dasar Menentukan Tanaman Tumpang Sari Yang Tepat .. B. TUMPANG SARI TANAMAN JAGUNG dan KEDELAI .. 1. Kandungan Gizi . 2. Syarat Tumbuh 3. Mutu Benih .... 4. Pengolahan Tanah (Lahan) .. C. METODE PENANAMAN ............................................................................. D. PEMELIHARAAN ............................................................................................. 1. Penyulaman dan Penjarangan .. 2. Pemupukan .................................................................................. 3. Pengendalian Gulma dan Hama ...................................................................... 4. Pengairan ............................................................................. 5. Panen ........................................................................... E. ANALISA USAHA TANI .................................................................................. 1. Tabel Analisa Usaha Budidaya Jagung ....................................................... 2. Tabel Analisa Usaha Budidaya Kedelai ...................................................... 3. Tabel Analisa Usaha Tumpang Sari Jagung dan Kedelai ................................ Daftar Pustaka .. Lampiran . 2 3 4 4 5 5 5 5 6 6 6 7 7 8 9 9 9 10 10 10 11 11 12 13 14 15 Page 4 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pemanfaatan sumber daya alam (SDA)dengan baik dan bijak akan sangat membantu kita dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Seiring dengan kemajuan zaman,bertambahnya masyarakatdan penyempitan lahan.Manusia dituntut untuk lebih dalam memenuhi kebutuhan ekonomi yang sesuai, khususnya pangan demi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Salah satu usaha dalam menjaga kelestarian sumberdaya alam adalah melalui diferisifika / menigkatkan nilai tambah dalam usaha tani.Sistem pertanaman Intercroppingmerupakan salah satu usaha pelestarian tersebut.Dengan sistem Intercropping sumberdaya lahan dapat dimaanfatkan secara optimal.Lebih penting lagi usaha tersebut dapat mencegah kegagalan penanaman apabila terjadinya serangan hama dan penyakit pada salah satu jenis tanaman yang dikombinasikan tersebut. Salah satu jenis tanaman yang dapat dijadikan sebagai tanaman sela pada tanaman jagung adalah tanaman kedelai. Tanaman jagung dan kedelai memungkinkan untuk ditumpangsari karena tanaman jagung menghendaki nitrogen tinggi, sementara kedelai dapat memfiksasi nitrogen dari udara bebas sehingga kekurangan nitrogen pada jagung terpenuhi oleh kelebihan nitrogen pada kedelai(Jumin, 1997). Page 5 PEMBAHASAN A.DEFINISI TUMPANG SARI Apa itu Tumpang Sari ? Tumpang sari merupakansuatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) / cara bercocok tanam pada satu petak (satu areal) lahan tanam dengan melibatkan dua atau tiga (lebih) jenis tanaman yang umumnya penanaman dalam waktu bersamaan. Tumpangsari adalah penanaman dua atau lebih jenis tanaman secara berdekatan pada lahan yang sama dan terdapat interaksi diantara tanaman tersebut. (Whigham dan Bharati, 1985; Vandermeer,1989; Sullivan, 2003). 1. Keuntungan Tumpang Sari Menambah keragaman pangan sehubungan dengan perbaikan gizi Mencegah dan mengurangi pengangguran musim Adanya pengelolaan tanah minimal Memperbaiki sifat fisik tanah Meningkatkan nilai tambah produktivitas hasil Mengurangi erosi dan jika salah satu tanaman gagal panen, dapat diperoleh tanaman yang satu lagi(Thahir, 1999). Jagung dan kedelai , jagung akan menaungi kacang - kacangan dan kacang akan memberi nitrogen bagi jagung (Turmudi, 1998). 2. Menentukan Tanaman Tumpang Sari yang tepat, dapat diatur berdasarkan : Sistem Perakaran Ciri akar dari jenis tanaman yang ditumpangsarikan harus berbeda, jika sistem perakaran sama maka tanaman tersebut akan memperebutkan unsur hara yang terkandung dalam tanah yang dapat mengakibatkan penghambatan tubuh tanaman. Jenis Tanaman Usahakan jenis tanaman tidak satu keluarga. Page 6 B.TUMPANG SARI TANAMAN JAGUNG dan KEDELAI Apa arti penting tanaman jagung dan kedelai ? Jagung dan kedelai sangatdiperlukan masyarakat banyak,karena tanaman ini sangat penting sebagai penyedia protein dan gizi serat kasar,sehinggakedua tanaman ini mempunyai aspek penting di Negara kita. Jagung dan kedelai merupakan tanaman yang telah lama dikenal dan di budidayakan di Indonesia. 1. Kandungan Gizi. Komoditas Air (g) Protein (g) Karbohidrat (g) Lemak (g) Serat (g) Padi (beras) 12 7,5 77,4 1,9 0,9 Jagung 10 10 70 4,5 2 Talas 70 1,1 26 - 1,5 Ubi kayu 62 1,8 92,5 0,3 2,5 Ubi jalar 70 5 85,8 1 3,3 Kedelai 10 35 32 18 4 Kacang tanah 5,4 30,4 11,7 47,7 2,5 Kacang hijau 10 22 60 1 4 2. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung dan Kedelai. JAGUNG KEDELAI Curah hujan 85 -200 mm/bln. Suhu yang dikehendaki 21 -34 C. Suhu optimum 23 -27 C. Benih jangung memerlukan suhu sekitar 30 C. PH tanah 5,6 - 7,5 dan berdrainase baik. Kemiringan tanah yang optimum untuk tanaman jagung maksimum 8 % Curah hujan yang baik 100-400 mm/bln.Untuk hasil optimal kedelai membutuhkan curah hujan 100-200 mm/bln. PH tanah tanaman kedelai 5,8 7. Tanah yang cocok untuk pertumbuhan kedelai yaitu aluvial,regosol,grumusol,latosol dan andosol. Benih dapat tumbuh dengan suhu 30 C. Kedelai biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian tidak lebih dari 500 m dpl. 3. Mutu Benih. Kuantitas dan kualitas hasil panen sangat ditentukan oleh mutu umum,benih yang bermutu tinggi dapat di tandai dari beberapa hal berikut : Biji matang dan kering dengan kadar air maksimum 11%. Daya kecambah lebih dari 80%. Asli yang mencerminkan sifat unggul farietas. Mempunyai figor yang cukup baik. Bersih yaitu : tidak tercampur biji gulma.atau biji tanaman lain. Sehat,tidak ada bibit virus 4. Pengolahan Tanah (Lahan) Pengolahan tanah bertujuan tanah seperti kompos,pupuk kandang dan kapur dolomid. meperbaiki komponen dari tanah tanaman berkembang lebih baik. Karena kebutuhan unsur hara makro dan mikro sedikit demi sedikit sudah terpenuhi.Proses pembalikan tanah sedalam 30 cm dapat dilakukan secara sederhana den Page 7 litas hasil panen sangat ditentukan oleh mutu benih yang bermutu tinggi dapat di tandai dari beberapa hal berikut : Biji matang dan kering dengan kadar air maksimum 11%. Daya kecambah lebih dari 80%. Asli yang mencerminkan sifat unggul farietas. Mempunyai figor yang cukup baik. Bersih yaitu : tidak tercampur biji gulma.atau biji tanaman lain. Sehat,tidak ada bibit virus dan tidak terinfeksi jamur cencawan. Pengolahan Tanah (Lahan). Pengolahan tanah bertujuan untuk menggemburkan tanah, men ,pupuk kandang dan kapur dolomid. Yang secara langsung akan meperbaiki komponen dari tanah, secara fisika dan biologi.Agar dapat me tanaman berkembang lebih baik. Karena kebutuhan unsur hara makro dan mikro sedikit demi sedikit sudah terpenuhi.Proses pembalikan tanah sedalam 30 cm dapat dilakukan secara sederhana dengan cangkul atau menggunakan traktor litas hasil panen sangat ditentukan oleh mutu benih.Secara benih yang bermutu tinggi dapat di tandai dari beberapa hal berikut : Bersih yaitu : tidak tercampur biji gulma.atau biji tanaman lain. dan tidak terinfeksi jamur cencawan. untuk menggemburkan tanah, menambah kebutuhan ang secara langsung akan gar dapat membantu tanaman berkembang lebih baik. Karena kebutuhan unsur hara makro dan mikro sedikit demi sedikit sudah terpenuhi.Proses pembalikan tanah sedalam 30 cm dapat raktor. Page 8 C. METODE PENANAMAN (Tumpang Sari Tanaman Jagung dan Kedelai) Penanaman secara tumpangsari (intercropping) dapat dilakukan diakhir musim penghujan atau awal masuknya musim kemarau. Penanaman dilakukan dengan mengatur jarak tanam dari dua jenis komoditas. Contoh : Keterangan : X : jagung 250 cm x 30 cm o: kedelai 40 cm x 20 Gambar : 1. Tugalan Tugalan yaitu proses pembuatan lubang dengan menggunakan kayu yang ujungnya membentuk seperti krucut. 2. Penguluran Penguluran yaitu proses memasukkan benih atau calon tanaman kedalam tugalan. 3. Pencekeran Pencekeranyaitu proses penutupan lubang tugalan yang sudah diisi benih. Contoh Tugalan : xoooo x oooo x oooo xoooo x xoooo x oooo x oooo xoooo x xoooo x oooo x oooo xoooo x D. PEMELIHARAAN Pemeliharaan ialah kegiatan yang menentukan hasil dapat membantu untuk meningkatk 1. Penyulaman dan Penjarangan. Penyulaman adalah kegiatan penanamankembali bagian tanaman yang mati /diduga akan mati atau rusak sehingga terpe yang normal. Tujuan : Meningkatkan persen jadi tanaman dalamsatu kesatuan luas tertentu. Memenuhi jumlah tanaman perhektar sesuai dengan jarak tanamnya. 2. Pemupukan. Pedoman umum pemupukan No Kegiatan Pemupukan Page 9 Pemeliharaan ialah kegiatan yang menentukan hasil dari tanaman yang dibudidayakan, dapat membantu untuk meningkatkan hasil panen yang diinginkan. Penyulaman dan Penjarangan. Penyulaman adalah kegiatan penanamankembali bagian- bagian yg kosong bekas tanaman yang mati /diduga akan mati atau rusak sehingga terpenuh Meningkatkan persen jadi tanaman dalamsatu kesatuan luas tertentu. emenuhi jumlah tanaman perhektar sesuai dengan jarak tanamnya. Pedoman umum pemupukan pada tanaman jagung : Waktu Pemupukan (MST) Cara Pemupukan Penjarangan tanaman pada umur 2 minggu setelah tanam.Ditinggalkan tanaman yang sehat dan tegap sehingga diperoleh populasi tanaman yang diinginkan. Jenis & Dosis Pemupukan dibudidayakan, agar bagian yg kosong bekas nuhi jumlah tanaman Meningkatkan persen jadi tanaman dalamsatu kesatuan luas tertentu. emenuhi jumlah tanaman perhektar sesuai dengan jarak tanamnya. Cara Pemupukan Penjarangan tanaman pada umur 2-3 minggu setelah tanam.Ditinggalkan tanaman yang sehat dan tegap sehingga diperoleh populasi tanaman Page 10 UREA TSP KCL 1 Pupuk dasar 100 0 (sampai tanam) Dimasukkan lubang, kiri & kanan. Kedalaman 10 cm, jauh 7 cm 2 Susulan 1 100 100 50 2 4 Kedalaman 100 cm, jauh 15 cm 3 Susulan 2 100 100 50 5 - 6 Seperti pada pemupukan 1 Pedoman umum pemupukan pada tanaman kedelai : Tanaman kedelai mampu bersimbiosis dengan bakteri pengikat nitrogennamun,simbiosisbaru berlangsung efekif setelah 4 MST.Oleh karena itu,diharapkan pemberian pupuk terlebih dahulu. No Kegiatan Pemupukan Jenis &Dosis Pemupukan Waktu Pemupukan UREA TSP KCL 1 2 MST 50 50 50 0 (saat tanam) 2 6 MST 50 JUMLAH 50 100 50 - 3. Pengendalian Gulma dan Hama. Langkah-langkah pengendalian gulma dan hama dapat dilakukan dengan cara : Mekanis Fisis Biologis Kimia Kultur teknis UU (Undang-undang) PHT 4. Pengairan. Pada usia tanaman 10 hari tanaman jagung perlu mendapat kocoran air pada usia ini petak sawah tidak boleh dialiri menggunakan air sungai maupun air pompa disel karena tanaman kedelai masih belum memerlukan pengairan, tunggu usia 21 hari. Namun karena jagung sudah membutuhkan air menggunakan ember atau alat pengocor pertanian. 5. Pemanenan (panen) Tanaman Jagung dan Kedelai. NO KOMODITAS 1 2 Page 11 Namun karena jagung sudah membutuhkan air maka perlu disiram atau menggunakan ember atau alat pengocor dari jerigen yang banyak Pemanenan (panen) Tanaman Jagung dan Kedelai. KOMODITAS CIRI-CIRI PANEN Berumur 80 -10 masa tanam Bobot telah mengering Biji mengkilat kuning tua Kadar air 3040 Setelah pemipilan dilakukan pengeringan Daun telah menguning 70 % Polong keras berubah menjadi kecoklatan maka perlu disiram atau dikocor dari jerigen yang banyak dijual ditoko CIRI PANEN 100 hari setelah obot telah mengering iji mengkilat kuning tua 40% etelah pemipilan dilakukan Daun telah menguning 70 % Polong keras berubah warna menjadi kecoklatan Page 12 E. ANALISA USAHA TANI TABEL : E.1.ANALISA USAHA BUDIDAYA JAGUNG PIPILAN Uraian Volume satuan Harga /satuan (Rp) Nilai (Rp) A Biaya produksi 1 Sewa lahan 0,3 Tahun 3.000.000 900.000 2 Benih 20 Kg 25.000 500.000 3 Pupuk - Urea 300 Kg 1.600 480.000 - Sp 36 200 Kg 1.600 320.000 - KCL 100 Kg 2.250 225.000 4 Kapur 500 kg 300 150.000 5 Pestisida - Insektisida 2 Liter 80.000 160.000 - Insektisida butiran 10 Kg 10.000 100.000 - Fungisida 2 Liter 60.000 120.000 6 Tenaga kerja - Pengolahan tanah 30 HOK 20.000 600.000 - Penanaman 10 HOK 20.000 200.000 - Pemupukan 5 HOK 20.000 100.000 - Penyiangan dan pembumbunan 10 HOK 20.000 200.000 - Panen 10 HOK 20.000 200.000 7 Penyusutan alat 1 paket 100.000 100.000 Total biaya 4.355.00 B Pendapatan 5000 kg 1.250 6.250.000 C Keuntungan 1.895.000 D Parameter kelayakan usaha R/c ratio 1.44 ANALISA USAHA BUDIDAYA JAGUNG PIPILAN Usaha budidaya jagung pipilan yang dilakukan pada lahan sewa selama 4bulan membutuhkan biaya produksi sebesar Rp 4.355.000 dengan benih sebanyak 20 kg.dengan biaya tersebut,akan dihasilkan jagung pipilan sebanyak 5.000 kg. Jika asumsi harga jagung pipilan sebesar 1.250/kg maka, usaha tersebut akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 6.250.000.Berdasarkan nilai pendapatan dan biaya produksi tersebut,nilai rasionya adalah 1,44. Page 13 TABEL: E.2.ANALISA USAHA BUDIDAYA KEDELAI Uraian Kebutuhan Satuan Harga/satuan(Rp) Nilai (Rp) A. Biaya produksi 1. Sewa lahan (satu musim tanam) 1 ha 750.000 750.000 2. Benih 40 kg 10.000 400.000 3. Pupuk dan kapur - - Urea 50 Kg 1.600 80.000 - SP 36 100 Kg 1.600 160.000 - KCL 50 Kg 2.250 112.500 - Kapur 1.000 Kg 300 300.000 4. petisida - Pestisida 2 liter @Rp 100,00,0 2 liter 60.000 120.000 - Insectisida butiran 10 Kg 10.000 100.000 - Legin 1 paket 180.000 180.000 5. Tenaga kerja - Pengolahan tanah 30 OH 30 HOK 20.000 600.000 - Penanaman 60 OH 30 HOK 20.000 600.000 - Pemeliharaan 30 OH 40 20.000 800.000 6. Penyusutan alat 1 Paket 100.000 100.000 7. Penen dan paska panen 30 HOK 20.000 600.000 Jumlah biaya produksi 4.902.500 B. Pendapatan 1.800 Kg 4000 7.200.000 C. Keuntungan 2.297.500 D. Paramter kelayakan usaha -R/C rasio 1.47 ANALISA USAHA BUDIDAYA KEDELAI Usaha budidaya kedelai yang dilakukan pada lahan sewa selama satu musim tanam membutuhkan biaya produksi sebesar Rp 4.902.500 dengan bibit sebayak 40 kg.Dengan biaya tersebutakan dihasilkan kedelai sebanyak 1.800 kg. Jika asumsi harga jual kedelai sebesar Rp 4.000/kg maka, usaha tersebut akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 7.200.000.Berdasarkan nilai pendapatan dan biaya produksi tersebut, nilai rasionya adalah 1,47. Page 14 TABEL: E.3. ANALISA USAHA TUMPANGSARI TANAMAN JAGUNG dan KEDELAI Uraian Kebutuhan Satuan Harga/Satuan (Rp) Nilai (Rp) A Biaya produksi 1 Sewa lahan (1 musim tanam) 1 Ha 750.000 750.000 2 Benih - Kedelai 42 Kg 10.000 420.000 - Jagung 9 kg 25.000 225.000 3 Pupuk - urea 185 Kg 1.600 296.000 - SP 36 190 Kg 1.600 304.000 - KCL 95 kg 2.250 213.750 4 Kapur 1000 300 300.000 5 Pestisida - Insektisida cair 2 Liter 80.000 160.000 - Insektisida butiran 10 Kg 10.000 100.000 - Fungisida 2 Liter 60.000 120.000 6 Tenaga kerja - Pengolahan tanah 30 HOK 20.000 600.000 - Penanaman 10 HOK 20.000 200.000 - Pemupukan 5 HOK 20.000 100.000 - Penyiangan dan pembumbunan 10 HOK 20.000 200.000 7 Panen 10 HOK 20.000 200.000 - Kedelai 1.800 Kg 4000 7.200.000 - Jagung 2.980 Kg 1.250 3.725.000 7 Penyusutan alat 1 paket 100.000 100.000 Total biaya 4.288.750 B Pendapatan 10.925.000 C Keuntungan 6.636.250 D Parameter kelayakan usaha R/c ratio 2.5 ANALISA USAHA TUMPANG SARI TANAMAN JAGUNG dan KEDELAI Usaha budidaya tumpang sari kedelai dan jagung dengan sistem tumpang sari selama 4 bulan membutuhkan biaya produksi sebesar 4.288.750 dengan benih 42kg kedelai dan 9 kg jagung.Dengan biaya tersebut akan memperoleh jagung pipilan sebanyak 2.980 dan kedelai 1.980 jika harga jagung pipilan sebesar 1.250/kg dan harga kedelai 4000/kg.Usaha tersebut akan menghasilkan pendapatan sebesar 10.925.000.Berdasarkan nilai pendapatan dan biaya produksi tersebut,nilai rasionya adalah 2,5. DIK : Tongkol jagung kering 12 gr ROI : Hasil keuntungan dibagi Nilai Infest X 100 %. Untuk mendapatkan R/C Rasio adalah:dengan membagi Pendapatan dengan Nilai Infest. Page 15 Daftar Pustaka Effendi, Suryatna.1977. Bercocok Tanam Jagung. CV Yusaguna. Jakarta Purnamawati,Heni dan Purwono.2009. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta Suprapto.1991. Bertanam Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta http://books.google.co.id/books?id=gfof4R0hk34C&pg=PA36&lpg=PA36&dq=cara+menghitung+keb utuhan+benih+kedelai+per+hektar&source=bl&ots=UDSKECXHgA&sig=1Zx3cFQrVRyoXJa3tSP5lupuh UM&hl=en&sa=X&ei=HL_mUKfZIMKokAXFtIHwAg&redir_esc=y#v=onepage&q=cara%20menghitung %20kebutuhan%20benih%20kedelai%20per%20hektar&f=false Page 16 LAMPIRAN Tanggapan dari peserta diskusi yaitu : Pertanyaan sesi 1 : 1. Kenapa dalam tumpangsari tidak dari tanaman yang satu famili ? dan bagaimana pola tanam dalam tumpangasari ini serempak atau tidak ? 2. Dalam syarat tumbuh antara kedelai dan jagung berbeda, bagaiman menyamakannya ? 3. Dalam budidaya mengapa memilih tanaman kedelai dan jagung untuk tumpangsari ? Jawaban : 1. Tujuannya budidaya tumpangsari tidak satu famili adalah jika terjadi serangan hama yang hebat dan mungkin tanaman salah satu gagal masih ada satu tanaman yang dapat diselamatkan, kemudian jika tanaman beda famili akan memiliki morfologi berbeda sehingga tidak terjadi persaingan antara tanaman yang satu dengan yang lain, contohnya dengan beda akar antara serabut dan tunggang untuk menghindari adanya perebutan unsur hara dan sumber makanan bagi tanaman, memiliki jenis daun, tinggi dan luas tajuk yang berbeda untuk menghindari adanya persaingan mendapatkan cahaya matahari. Pola tanam dilakukan berbeda yaitu terlebih dahulu menanam jagung kemudian setelah jagung berumur sekitar 10-15 hari atau tinggi tanaman jagung sekitar 15-20 cm baru mulai menanam kedelai tujuannya untuk menyerempakkan pada saat panen selain itu jagung ditanam terlebih dahulu karena jagung memiliki umur yang lebih lama. 2. Untuk pH jagung dan kedelai yaitu 5,6-7,5 dan 5,8-7,0 berbedaan tersebut tidak terlalu jauh, dan tanaman masih dapt mentoleransi batas tersebut. Dan untuk menetralkan pH dapat dilakukan pada saat pengolahan lahan ditambahkan kapur dolomit yang disebarkan secra merata 3. Pemilihan antara jagung dan kedelai yaitu karena keduanya merupakan tanaman pangan yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi. Antara kedua tanaman terdapat adanya simbiosis mutualisme yaitu tanaman kedelai dpat menambat N bebas di udara yang dibantu oleh bakteri Rhizobium sp dan jagung dapat menambat P dengan batuan jamur Mikoriza. Pertanyaan sesi 2 : 1. Dalam pengendalian hama dan penyakit apa yang menjadi kendalanya untuk kedua tanaman yang berbeda ? Jawaban : Sebelum melakukan pengendalian kita harus melihat terlebih dahulu kemudian mengelompokkan agar dapat menentukan tindakan apa yang tepat untuk mengendalikan hama dan penyakit, bila serangan belum diatas ambang ekonomi umumnya yang dilakukan pengendalian secara mekanis dan khemis. Namun bila serangan sudah diatas ambang ekonomi dilakukan pemusnahan atau embakaran saja, karena jika dilanjutkan budidaya tidak akan optimal dan tidak mencukupi modal awal.