Anda di halaman 1dari 1

1 = emilsalim yang membuatsoehartomengambillangkahpertamadalampembangunanekonomi.

2 =
maaftidakadagrafikpenurunanlajuinflasikarenaudhdicaribatasgrafikygdiperlihatkanolehBadanpusat
statistic cm daritahun 1979 2014. Tapi kami menampilkangrafikbiayahidup yang mnurunscra
drastic dalamkurun 2 tahun.Membuktikanjikalajuinflasimenurun, makabiayahiduprakyat pun
akanmenurunkarenahargasandang, pangan, papan yang menurunjuga.
3 =
Kabinet Ampera I adalah Kabinet yang dibentuk dan bertugas mulai tanggal 25 Juli 1966 - 17
Oktober 1967. Kabinet ini diumumkan langsung oleh Letjen Soeharto sebagai Ketua Presidium
Kabinet atas persetujuan Presiden Soekarno.
Kabinet Ampera II adalah Kabinet yang dibentuk dan bertugas mulai tanggal 17 Oktober 1967 -
6 Juni 1968. Kabinet ini diumumkan langsung oleh Pejabat Presiden RI, Jenderal TNI Soeharto.
Pemerintahan Orde Lama (Orla) tercatat mewariskan utang ke negeri ini sebesar Rp 794
miliar atau setara dengan 2,4 miliar dollar Amerika Serikat atau 29 persen terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) pada waktu itu.
Debirokrasi= tindakan atau proses mengurangi tata kerja yang serba lamban dan rumit agar
tercapai hasil dengan lebih cepat,
a. Op.pajak= meneliti sejauh apa sih perusahan negara dan swasta dalam pemenuhan
membayar pajak
b. Cara pemungutan pajak baru Menghitung Pajak Sendiri / MPS dan Mnghitung Pajak
Orang/MPO
SELF ASSESMENT/MPS , artinya wajib pajak diperbolehkan menghitung, menyetor dan
melaporkan pajaknya sendiri. Apapun hasil perhitungan, penyetoran dan pelaporan wajib
pajak, itu dianggap benar sampai ada pemeriksaan dari instansi direktorat jenderal pajak dan
hasil pemeriksaan menyatakan lain. Kalao arti OFFICIAL ASSESMENT/MPO, yaitu pajak
dihitung oleh petugas pajak (pegawai kantor pelayanan pajak), kemudian wajib pajak
menerima hasilnya dan menyetor lewat petugas pajak
c. Arti kredit impor= Kredit modal kerja yang khusus diberikan untuk membiayai barang
impor.
Revolusi hijau = perubahan rotasi tanaman, penemuan alat pertanian, dan perubahan
sistem irigasi

LATER: Peningkatan utang yang sangat tajam justru terjadi pada akhir periode Orde Baru
(Orba). Waktu itu, total utang dari Rp 552,5 triliun atau 57 persen terhadap PDB pada akhir
1998 meningkat menjadi Rp 939,5 triliun atau 85 persen terhadap PDB pada akhir 1999.

Anda mungkin juga menyukai