Anda di halaman 1dari 7

9/7/14 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI | kualitasproses

kualitasproses.wordpress.com/pengantar-teknik-industri/ 1/7
PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
PENGANTAR TEK NIK INDUSTRI
MODUL 1
SEJARAH DAN PENGERTIAN TEKNIK INDUSTRI


DOSEN
Ir.Amin Syukron, MT
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA



PENGANTAR TEK NIK INDUSTRI
MODUL 1
SEJARAH DAN PENGERTIAN TEKNIK INDUSTRI


A. TUJUAN INTRUKSIONAL
Setelah kuliah selesai mahasiswa diharapkan dapat memahami sejarah dan perkembangan teknik
industry, serta mengetahui ruang lingkup teknik industri.
B. MATERI PEMBAHASAN
1. Sejarah teknik industry.
2. Pengertian teknik I ndustri
3. Program pendidikan teknik industri.
9/7/14 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI | kualitasproses
kualitasproses.wordpress.com/pengantar-teknik-industri/ 2/7

C. TUJUAN
Mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai teknik idustri, dapat mengetahui posisi sarjana
teknik industry di lingkungan kerja.
SEJARAH DAN PENGERTIAN TEKNIK INDUSTRI
SEJARAH TEKNIK INDUSTRI
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak berlangsung secara mendadak, melainkan terjadi secara
bertahap, dimana para ilmuwan memberikan sumbangan menurut kenampuannya. Penemuan-
penemuan yang dilakukan oleh manusiasia tidak terpusat melainkan menyebar dari Babylonia,
Mesir, Cina, India, Irak, Yunani hingga ke daratan Eropa. Hal ini membuktikan bahwa manusia
dihadapkan pada tantangan yang memacu daya kreativitasnya.
Kapan profesi teknik industri lahir? Teknik Industri lahir sejak persoalan produksi, sejak manusia
harus mewujudkan sesuatu untuk memenuhi keperluan hidupnya. Persoalan produksi muncul
pada zaman Pra-Yunani kuno, saat manusia menggunakan batu sebagai peralatannya. Pada masa
itu manusia menggunakan batu untuk peralatan bekerja, sebagai alat pemotong atau pembelah.
Alat seperti jarum yang digunakan untuk menjahit, terbuat dari tulang. Alat-alat yang digunakan
mengalami perubahan secara terus-menerus dangan cara coba-coba dan manusia melakukan
seleksi alat yang sesuai untuk keperluan kerja. Perbaikan-perbaikan ini tidak lain hanya untuk
meningkatkan produktivitas pada persoalan produksi dan ini terjadi sampai saat ini. Meskipun
konsep teknik industri sudah muncul pada zaman Pra-yunani kuno, namun disiplin Teknik
Industri berakar kuat pada masa Revolusi Industri (1750-an). Disiplin ini pada awalnya
dikembangkan oleh beberapa individu yang berusaha mencari mengembangkan prinsip-prinsip
organisasi dan manajemen produksi tingkat lanjut. Revolusi Industri yang terjadi di Inggris
dianggap sebagai era modern disiplin teknik industri. Revolusi Industri telah mengubah secara
dramatis proses manufaktur dan membantu lahirnya konsep-konsep ilmu pengetahuan di
kemudian hari. Inovasi teknologi yang terjadi pada waktu itu ditujukan untuk membantu dalam
mekanisasi beberapa operasional manual tradisional pada industri tekstil. Beberapa penemuan
teknologi pada masa revolusi industri dapat disebutkan, antara lain penemuan mesin pintal yang
dilakukan oleh James Hargreaves (1765), pengembangan water frame oleh Richard Arkweight
(1769), dan mungkin salah satu inovasi terpenting pada masa revolusi industri adalah
ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Hasil inovasi Watt dipercaya akan memberikan somber
tenaga lebih murah, biaya dan harga produksi lebih rendah dan mampu memperluas pasar.
Revolusi industri juga melahirkan penemuan-penemuan baru di bidang kelistrikan. Misalnya
Samuel Morse yang berjasa dalam pengembangan pesawat telegram (1840), penemuan bola lampu
oleh Thomas Alfa Edison (1880) yang merupakan awal digunakannya listrik untuk penerangan.
Dan berturut-turut dikembangkannya teknologi pembangkit dan transmisi listrik.
Penemuan-penemuan tersebut di atas merupakan bagian Sari sejarah panjang munculnya disiplin
teknik industri, dilihat dan sisi pengembangan aspek teknologi. Di sisi lain berkembang pula
pengembangan konsep-konsep yang ditujukan untuk mencari proses kerja yang efektif dan efisien
dari aspek manusia dan metode kerja. Beberapa nama dapat disebutkan antara lain Adam Smith,
Charles babbage, henry towne, Frederick w ttaylor, dan sebagainya.
9/7/14 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI | kualitasproses
kualitasproses.wordpress.com/pengantar-teknik-industri/ 3/7
Adam Smith (the wealth of nations, 1776) mengemukakan konsep perancangan proses produksi
untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga-tenaga kerja, yang menekankan pentingnya
spesialisasi. Disiplin ini akhirnya berkembang untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dan
terampil dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian serta pengendalian suatu sistem
produksi yang luas dan kompleks. Kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
merupakan pendorongberdirinya disiplin Teknik Industri.
Demikian pula Charles Babbage sebagai seorang pendahulu dalam pengembangan konsep teknik
industri mengemukakan perlunya pembagian kerja untuk meningkatkan produktivitas dalam
bukunya on economy of machinery and manufacrurers 1832. Dangan pembagian kerja (sesuai
dangan specialisasinya) pekerjaan akan menjadi lebih sederhana, hemat waktu dan biaya.
Dada tahun 1886, Henry Towne mengemukakan pentingnya para insiyur memperhatikan unsur
profitabilitas dari keputusan yang diambil dalam tulisannya The Engineers as Economist yang
dimuat pada Transactions of the American Society of Mehcanical Englneers. Towne menekankan
pada pentingnya ilmu ekonomi untuk para engineer dalam mengambil keputusan.
Fredanc W. Taylor merupakan anggota dari The AmericanSociety of Mechanical Engineers (ASME)
dikenal sebagai bapak teknik industry. Konsep-konsepnya banyak dipengaruhi oleh
Towne tahun 1874. Taylor bekerja di perusahaan hidrolik
yang mekanik. Sembilan tahun kemudian menikah dan menerima gelar sarjana Teknik Mesin dari
Stevens Institute, kemudian dipromosikan menjadi kepala teknik pada pabrik di Amerika. Usaha-
usahanya pada perusahaan baja membawa pemikiran apa yang dikenal sebagai `Scientific
Management. Di sini bidang engineering harus ikut bertanggung jawab terhadap hal-hal yang
menyangkut perancangan, pengukuran, perencanaan, penjadualan maupun pengendalian kerja.
Pada tahun 1881, Taylor melakukan studi tentang pemotongan baja selama 25 tahun dan
dipublikasikan di Transaction of The American Society of .Mechanical Engineers pada tahun 1907
yang merupakan paper terpanjang.
Selanjutnya di Bethlehem Steel, Taylor melakukan analisis tentang percobaan penyekopan untuk
mengangkat biji batubara dan biji besi. Satu skop penuh untuk biji batu bara beratnya hanya 3,5
pound. Sedangkan satu skop penuh biji besi beratnya 38 pound. Dari kasus ini, Taylor
menyimpulkan bahwa jenis skop yang sama tidak cocok digunakan untuk semua pekerjaan.
Untuk itu Taylor menugaskan dua orang untuk melakukan pekerjaan penyekopan dangan
ukuran skop yang bervariasi dari yang berkapasitas kecil sampai besar. Setelah melakukan
beberapa eksperimen dia temukan bahwa skop dangan kapasitas 21,5 pounds merupakan bobot
yang ideal. Produktivitas penyekopan dapat ditingkatkan secara dramatis sehingga dalam periode
3,5 tahun jumlah pekerja penyekopon dapat dikurangi dari 500 menjadi 140 tenaga kerja.
Hasil penelitian yang lainnya dari Taylor adalah penentuan metode untuk pengaturan jam kerja
yang optimum. Pada penelitian ini Taylor melakukan pemindahan besi gumbal untuk me-
nentukan metode pemindahan, kecepatan, waktu kerja dan waktu istirahat optimal. Sebelum
melakukan penelitian Taylor memilih pekeria dan diberi pengarahan yang intinya bahwa
penelitian yang dilakukan bukan untuk mengukur kekuatan maksimum pekeria, tetapi untuk
mengetahui seberapa besar tenaga yang dikeluarkan oleh seorang pekerja agar dapat member
hasil yang sebesar-besarnya. Sebelum dilakukan penelitian pekeria yang dipilih dilatih terlebih
dahulu agar mempunyai keseragaman dalam melakukan pekerjaan. Hasil penelitian
menyebutkan bahwa pekerjaan sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu bekerja, lamanya waktu
istirahat, dan frekuensi istirahat. Analisis spesifikasi dan kebutuhan kerja yang dikembangkannya
dikenal sebagai Work Assign or Method Study. Taylor juga dikenal sebagai peiopor aktivitas yang
9/7/14 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI | kualitasproses
kualitasproses.wordpress.com/pengantar-teknik-industri/ 4/7
sekarang dikenal dangan pengukuran kerja. AktAitas ini ditekankan pada penentuan waktu baku
dangan menggunakan jam henti bagi seorang pekerja yang melakukan pekerjaan. Studi yang
dilakukan Taylor pada dasarnya ditekankan pada peningkatan efisiensi yang diterapkan pada tiap
bagian. Peningkatan efisiensi pekerjaan manual di tiap bagian dilakukan dangan mengeliminir
gerakan yang tidak bermanfat, gerakan yang lambat dan gerakan yang mengganggu. Pekerjaan
mekanik ditingkatkan dangan memanfaatkan peralatan bantu seperti jigs dan fixture. Sistem yang
dikembangkan Taylor dalam upaya peningkatan efisiensi kerja difokuskan pada perbaikan metode
kerja, mengurangi waktu kerja dan mengembangkan standar kerja. Pada sisi lain, ide Taylor
mengenai peningkatan efisiensi dan produktivitas di atas tidak lepas dari perasaan khawatir,
bahkan timbul kecaman dari perkumpulan tenaga kerja Amerika yang menilai pendapat Taylor
tersebut sebagai rencana serius untuk mengurangi keterlibatan manusia yang digantikan dangan
mesin.
Tokoh Teknik Industri lainnya adalah Frank B. Gilbreth yang lahir di Maine Fairfield 7 Juli 1868.
Beliau memperkenalkan analisis gerakan yang disebut Micromotion Studies pada pertemuan
American Society of Mechanical Englneers (ASME). Pada mulanya ia adalah seorang kontraktor
bangunan yang berhasil di Amerika Serikat. Bersama isterinya seorang Doktor di bidang psikologi,
telah memperkuat peranan faktor manusia pada konsep Teknik Industri. Gllbreth sangat berjasa
dalam usaha memberi landasan untuk mengidan tifikasi dan menganalisis gerakan-gerakan dasar
manusia pada seat melakukan kerja manual. Selain itu, Gllbreth banyak sekli memberi kesadaran
bagi manajemen arti pentingnya penyederhanaan di dalam perancangan, cara lain prosedur kerja
guna memperoleh cara kerja yang efektif din efisien. Berbeda dangan Tayior yang lebih fokus pada
aspek waktu, Gilberth lebih menekankan pada aspek metode kerja.
Salah satu penelitian yang dilakukan Gilberth didasari atas apa yang dilihatnya bahwa dalam
proses pembangunan, gerakan yang dilakukan para tukang batu sangat tidak efektif. Untuk itu
dia mengajukan konsep tentang gerakan-gerakan dasar yang dilakukan manusia dalam bekerja.
Prosedur yang dilakukan adalah dangan membagi pekerjaaan menjadi elemen-elemen gerakan
dasar. Dalam penelitian tentang pemasangan batu bata pada pekerjaan bangunan, Gilberth
membuat analisis tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja, dan konsep yang diajukan
akan memberikan pengurangan jumlah gerakan dari 18 menjadi 5. Sebelum ini, tukang bata
dalam kondisi normal hanya dapat memasang 120 batu bata per jam per orang. Hasil inovasi
Gilberth inemberikan tingkat rata-rata pemasangan sebanyak 350 bata bata per jam per pekerja.
Tingkat kenaikan ini tidak diperoleh dangan mempercepat waktu pengerjaan, melainkan dangan
metode yang iebih efektif. Secara tradisional, cara pesangan bata bata dan pengambilan batu Bata
sering tidak konsisten. Pemasangan batu Bata dangan pengambilan batu bata memaksa pekerja
harus membungkukkan badan dan memutar batu Bata untuk mencari sisi !erbaik. Batu bata
ditempatkan pada kotak di mana tangga untuk menempatkan kotak realitif tidak dapat
disesuaikan, berbeda halnya dangan usulan Gilberth di mana batu Bata dibawa ke suatu tempat
yang disusun rapi yang kesemuanya saling bersentuhan, pada suatu palet. Beliau
mempertimbangkan bahwa pengambilan satu batu bata akan diganti posisinya dangan batu Bata
yang lain, dangan cara satu dari dua bata didorong untuk menempati posisi batu bata yang
terambil sebelumnya pekerja mengambil batu bata lagi. Gilbreth berharap bahwa kepala tukang
batu bata dapat mengambil batu Bata dangan sangat efisien. Oleh karena itu, Beliau dapat
meminimkan biaya tenaga kerja dalam menyusun batu bata dari sebuah palet. Dia kemudian
menyediakan tangga yang dapat disesuaikan, lokasi yang tepat untuk batu bata dan adukan
semen, dan hasil inovasi merupakan kemajuan yang pesat dalam hal produktivitas kerja.
Tokoh lain yang mengembangkan disiplin Teknik Industri ialah Henry Gantt yang
9/7/14 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI | kualitasproses
kualitasproses.wordpress.com/pengantar-teknik-industri/ 5/7
Tokoh lain yang mengembangkan disiplin Teknik Industri ialah Henry Gantt yang
mengembangkan prosedur penjadualan rencana kerja dangan menggunakan peta balok atau peta
Gantt. .Ralph Barnes, Doctor Teknik Industri pertama dari Cornell Uniersity tahun 1933. Karya
beliau adalah buku klasik yaitu Motion end Time Study. H. B. Maynard, G.J. Stegmerten dan S.M
Loury (1927) menulis buku Motion and Time Study dan menekankan pada pentingnya studi
gerakan dan metode kerja yang baik. Pada tahun 1932, A.H, Mogenson mempublikasikan
Common Sense Applied to Time and Motion Study menfokuskan pada konsep studi gerakan
dangan pendekatan penyederhanaan kerja. Di samping tokoh-tokoh tersebut di atas masih
banyak pelopor-pelopor yang dianggap berjasa dalam memberi landasan pengembangan Teknik
Industri, seperti L.F. Alford, Arthur C Anderson, W. Edward Deming, Eugene L. Grant, Roberth
Hoxle, Joseph Juran, titarvzn E. Mundel dan Walter She wart.




PENGERTIAN TEKNIK INDUSTRI
Pengertian Teknik Industri menurut IIE (Institute of Industrial Engineering) adalah industrial
Engineering is concernd with the design, improvement and installation of integrated system of people,
materials, information, equipment and energy. It draw upon specialized knowledge and skill in the
mathematical, physical, and social science together with the prinsiples and method of engineering
analysis and design to specify, predict and evaluate the result to be obtained from such system.
Dari definisi tersebut di atas dapat ditarik beberapa hal
pokok sebagai berikut; Teknik industri adalah disiplin engineering/teknik bukan science
dikarenakan Teknik Industri menangani pekerjaan-pekerjaan perancangan (design), perbaikan
(lmpravemertt}, dan penginstalasian (Instalation) dan juga me
nangani masalah manusianya. Bidang garapan Teknik Industri
adalah sistem integral yang terdiri dari manusia, material /bahan.,
informasi, peralatan, dan energi. Dangan definisi sistem integral tersebut, maka bidang garapan
Teknik Industri semakin luas dan
di setiap segi kehidupan selalu dapat berperan. Dasar keilmuan Teknik Industri lebih multidisiplin
bila dibandingkan dengan disiplin teknik lainnya karena Teknik Industri tidak hanya bertumpu
pada pads ilmu matematika dan fisika tetapi juga ilmu sosial dan, rnanajemen. Masuknya ilmu
sosial karena Teknik Industri menangani masalah manusia dan ilmu manajemen yang digunakan
sebagai alat untuk manajerial. Analisis manajemen dalam suatu industri haruslah didasarkan pada
analisis dan proses pengambilan keputusan terhadap sistem integral.
Dan uraian tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa disiplin Teknik Industri akan memiliki
kelebihan-kelebihan di dalam menangani persoalan-persoalan industri yang kompleks. Dangan
penguasaan teknologi ataupun dasar-dasar engineering yang kuat dikombinasikan dengan
pengetahuan ilmu-ilmu social, ekonomi maka ilmu Teknik Industri akan dapat mensintesiskan
industry.
Aktivitas-aktivitas yang biasa digarap oleh disiplin teknik industry menurut American institute of
9/7/14 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI | kualitasproses
kualitasproses.wordpress.com/pengantar-teknik-industri/ 6/7
Aktivitas-aktivitas yang biasa digarap oleh disiplin teknik industry menurut American institute of
industrial engineering (AIIE) adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan dan pemilihan metode-metode kerja yang efektif dan efisien dalam proses
produksi.
2. Pemilihan dan perancangan dari perkakas kerja serta peralatan sang dibutuhkan dalam proses
produksi.
3. Desain fasilitas pabrik, termasuk perencanaan tata letak fasilitas produksi, peralatan
pemindahan bahan dan fasilitastasilitas untuk penyimpanan bahan baku atau produk jadi.
4. Desain dan perbaikan sistem perencanaan dan pengendalian antuk distribusi barang/jasa
produksi, pengendalian persediaan, pengendalian kualitas, dan reabilitas.
5. Pengembangan sistem pengendalian ongkos produksi seperti pengendalian budget, analisis
biaya dan standar biaya produksi.
6. Penelitian dan pengembangan produk.
7. Desain dan pengembangan sistem pengukuran performasi serta standar kerja.
8. Pengembangan dan penerapan sistem pengupahan dan pemberian insentif.
9. Perencanaan dan pengembangan organisasi, prosedur kerja.
10. Analisis lokasi dangan mempertimbangkan potensi pemasaran, sumber bahan baku, suplai
tenaga kerja, dll.
11. Aktivitas penyelidikan operasional dangan analisis matematika, sistem simulasi, program
linear, teori pengambilan keputusan.
PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK INDUSTRI
Peranan lembaga pendidikan bagi perkembangan profesi atau disiplin teknik industri tidak dapat
diabaikan. Topik-topik yang erat berhubungan dangan disiplin teknik industri mulai diajarkan
pertama kali oleh Prof. Hugo Diemer di Departemen Teknil: Mesin, University of Kansas, Amerika
Serikat pada tahun 1902, dangan mengambil topik bahasan perancangan pabrik, peralatan, dan
organisasi. Kemudian pada tahun 1908, Prof Dexter Kimball menawarkan mata kuliah pilihan
Teknik Industri kepada mahasiswa akhir teknik mesin di Cornel University. Pada tahun 1908, Prof
William Kent memprakarsai adanya kurikulum teknik industri di Syracuse University.
Program studi Teknik Industri pertama kali dibuka di Pennsylvania State University pada tahun
1908 dangan Prof Diemer sebagai kepala program. Cikal bakal berdirinya program studi ini
berawal dari Prof. Diemer yang dikontrak oleh Pennsylvania State University untuk mengajar
sebuah pendekatan teknik industri pada teknik mesin atas rekomendasi F.W. Taylor, yang
kemudian disusun kurikulum Teknik Industri yang terpisah dangan teknik mesin. Istilah-istilah
klasik maupun populer seperti manufaktur, produktivitas, efisiensi, manajemen, faktor manusia,
time and motion study, teknik tata cara, konsep ekonomi gerakan dan sebagainya telah mewarnai
dan mendasari konsep Teknik Industri pada awal pertumbuhannya.
Tulisan pertama Diemer tentang teknik industri diberi judul Factory Organization and
Administration (1910). Tiga tahun kernudian Kimbal dari Cornel University membuat tulisan
Principles oi Industrial Organization dan dijadikan sebagai buku standar.
Sebelum Perang Dunia II, program pendidikan teknik industri mempunyai ciri khusus tumbuh
dari departemen teknik mesin, namun setelah perang dunia II, dangan munculnya riset
operasional, manajemen bisnis dan komputer membawa perspektif dan latar belakang berbeda
9/7/14 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI | kualitasproses
kualitasproses.wordpress.com/pengantar-teknik-industri/ 7/7
bagi pendidikan teknik industri. Perkembangan lebih lanjut adalah masuknva beberapa disiplin
ilmu human factor, statistik, psikologi industri, dan ilml-ilmu sosial sebagai background dari
program pendidikan Teknik Industri.
Perkembangan pendidikan teknik industri di Amerika Serikat sendiri dilihat dari jumlah kelulusan
baik pada sarjana S-1, tingkat master, maupun tingkat doktor dari tahun 1988 sampai dangan
tahun 1997 seperti pada pada tabel 1.1. Dari tabel 1.1. terlihat jumlah siswa yang mendapat gelar
master dan doctor mengalami peningkatan, sebaliknya untuk tingkat S-1 mengalami peurunan
sekitar 20%. Hal ini dimungkinkan karma sekarang ini, lebih dari 200 perguruan tinggi, di seluruh
dunia terutama di Asia menawarkan program studi teknik industri. Oleh sebab itu, sekolah-
sekolah tinggi dan universitas-universitas di AS melakukan perampingan, beberapa diantaranya
melakukan perubahan dangan menekankan program studinya pada sistem manufacturing,
sedang beberapa yang lain melakukan penggabungan lagi ke daiam disiplin teknik mesin.
Pendidikan Teknik Industri di Indanesia mulai diperkenalkan

oleh Bapak Matthias Aroef pada
tahun 1958 setelah menyelesaikan studinya di Cornell University. Tahun 1960 ITB membuka
jurusan Teknik Produksi di Jurusan Teknik Mesin, sebagai
embrio berdirinya Teknik Industri. Baru pada tahun 1971 didiri
lurusan Teknik Industri yang terpisah dangan Teknik Mesin
kemudian mengawali pendidikan Teknik Industri di Indonesia.
Pada saat ini telah berkembang pendidikan Teknik Industri
baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Pada tahun 1967 berdiri persatuan ahli teknik
industry (persati) yang hanya aktif bebrapa tahun, kemudian pada tahun 1987berdirilah ikatan
sarjana teknik industry (ISTMI) sampai saat ini.
COMMENTS (0)
Leave a comment
Create a free website or blog at WordPress.com. The Fusion Theme.
Follow
Follow kualitasproses
Powered by WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai