Anda di halaman 1dari 2

HUKUM PIDANA INTERNASIONAL

PERISTILAHAN
1. International Criminal Law : cabang ilmu hukum yang mencakup aspek hukum pidana
nasional ,dan aspek hukum internasional, yan keduanya bersifat komplementersatu sama lain.
2. States sovereignty : Prinsip kedaulatan Negara.
3. Jus cogens : Alat analisis teoritik berupa prinsip dasar hukum Internasional yang
diakui oleh komunitas internasional sebagai norma yang tidak boleh dilanggar untuk
mempertahankan perdamaian dunia dari ancaman kejahatan internasional.
4. Concurrent jurisdiction : Yurisdiksi yang bersamaan.
5. Conflicting jurisdiction : Konflik yurisdiksi criminal antar Negara- Negara yang bersangkutan .
6. Grondwet : Hukum dasar.
7. Collective Responsibility : Masalah tanggung jawab bersama.
8. Collective Security : Menjadi keamanan bersama.
9. Crimes against international community : Kejahatan terhadap masyarakat internasional.
10. Crimes against the state : Kejahatan terhadap Negara.
11. Community value : Nilai-nilai kemasyarakatan.
12. Piracy : Pembajakan.
13. Extraterritorial jurisdiction : Masalah perluasan yurisdiksi criminal.
14. Territorial integrity : Kesatuan territorial.
15. Equality of states : Kesetaraan kedudukan Negara.

PENGERTIAN
Hukum Pidana Internasional merupakan kerangka teoritik hukum pidana dengan muatan aspek
transnasional/internasional yang secara filosofis, yuridis,dan sosiologis , dapat menjelaskan secara
sistematis dan logis perkembangan dan relevansi dan kegunaannya di dalam mencapai kepastian
hukum dan keadilan dalam penyelesaian kejahatan-kejahatan transnasional dan kejahatan
internasional.
Hukum Pidana Internasional juga dapat ditafsirkan sebagai hukum pidana nasional yang
mengatur kerja sama internasional dalam hal pencegahan dan pemberantasan kejahatan
transnasional dan kejahatan internasional. Dapat juga ditafsirkan bahwa dalam perjanjian dari tiap
masing-masing Negara dalam ruang lingkup perundingan diplomatik, masing-masing Negara akan
mempertimbangkan kepentingan nasional ke dalam kepentingan bersama (internasional).

RUANG LINGKUP
Hukum pidana internasional merupakan perkembangan penerapan hukum pidana nasional ke
luar batas territorial suatu Negara ,dan penerapan hukum internasional ke dalam system hukum
nasional. Dalam penerapannya hukum pidana internasional telah membuka wawasan baru ,bahwa
tak ada satu pun ancaman kejahatan transnasional dan kejahatan internasional yang tidak memiliki
solusi dan antisipasi tentang bagaimana seharusnya Negara-negara secara universal menyikapi
dengan tata cara yang telah disepakati dalam kerangka hubungan internasional dilandasi tujuan dan
prinsip yang telah dicantumkan dalam piagam PBB.
Hukum pidana internasional juga mencakup mengenai pertanggungjawaban pidana seorang
individu dalam hal kejahatan jus cogens, beserta kedudukan lembaga peradilan hukum pidana
internasional di dalam hubungan internasional, dengan kewenangan yang bersifat supra-nasional
,dengan menggunakan asas universal yang semakin menguat dalam kalangan teoritis dan praktisi
hukum dalam penyelidikan, penuntutan dan peradilan kejahatan-kejahatan jus cogens.
SUMBER HUKUM PIDANA INTERNASIONAL (BASSIOUNI)
1. Tidak selalu unsur-unsur dari kejahatan internasional terakomodasi di dalam hukum
nasional yang telah diakui oleh universal. Dapat ditafsirkan bahwa dalam hal ini hukum
nasional melengkapi hukum internasional.
2. Pertanggung jawaban internasional dibentuk oleh hukum internasional dan dilengkapi
oleh prinsip-prinsip hukum nasional.
3. Bagian umum hukum pidana internasional dibentuk oleh prinsip-prinsip hukum umum
yang menjadi sumber hukum internasional dan system hukum nasional. Namun,
berkaitan dengan penegakan hukum terhadap kejahatan internasional di level nasional,
tetap hukum nasional yang diberlakukan.Sumber hukum ini menegaskan bahwa
efektivitas hukum pidana internasional tetap bergantung pada efektivitas hukum
nasional.
4. Prosedur hukum pidana internasional yang merupakan gabungan prosedur diakui dalam
hukum internasional dan hukum nasional.
5. Sanksi hukum pidana internasional membahas tentang pelaksanaan prosedur oleh
badan internasional maupun lembaga nasional.
6. Penegakan sanksi pidana menjadi subjek hukum nasional, yang menegaskan bahwa
dengan sarana yang dimiliki setiap Negara akan lebih efektif apabila dilaksanakan
berdasarkan ketentuan hukum nasional
7. Kerjasama internasional dalam masalah pidana merupakan wujud nyata hukum pidana
internasional.

DAFTAR PUSTAKA
Antonia Cassese, International Criminal Law; Oxford University Press; 2003
Cherif Bassiouni ,Introduction to International Criminal Law; Transnational Publisher;2003
Romli Atmasasmita, Hukum Pidana Internasional Dalam Kerangka Perdamaian Dan Keamanan Dunia;
PT Fikahati Aneska; 2010

Anda mungkin juga menyukai