Anda di halaman 1dari 15

Bab 1

UMUM
1.1 Tujuan
Spesifikasi ini bersama dengan gambar Rencana Umum, dimaksudkan
sebagai petunjuk bagi pelaksanaan pembangunan kapal - kapal
penyeberangan untuk digunakan dalam lintas penyeberangan perintis di
perairan Indonesia.
Bagian haluan dan buritan dilengkapi dengan pintu pendarat dan
digunakan sebagai tempat keluar-masuknya penumpang dan kendaraan.
Kapal memiliki konstruksi lambung tunggal dengan ; geladak utama
terbagi untuk ruang kendaraan dan ruang penumpang tatami; geladak
antara untuk ruang penumpang ekonomi duduk; geladak penumpang
untuk ruang penumpang duduk eksekutif dan akomodasi; serta geladak
navigasi untuk rumah kemudi.
Kapal digerakkan oleh 2 (dua) buah mesin induk yang masing-masing
memutar sebuah baling-baling. Di belakang tiap baling-baling dipasang
sebuah kemudi gantung. Arah putar baling-baling adalah arah luar dan
berlawanan. Kapal dibangun dari bahan baja kapal biasa dan konstruksi
las penuh.
Gambar dan spesifikasi teknis satu sama lain saling melengkapi. Sesuatu
yang tertulis dalam spesifikasi dan tidak ada dalam gambar atau
sebaliknya, dianggap ada pada kedua-duanya.
1.2 Ukuran Utama
Panjang Keseluruhan (Loa) : 45,50 m
Panjang Antara Garis Tegak (Lpp) : 40,15 m
Lebar (moulded) (B
mld
) : 12,00 m
Tinggi (moulded) (H
mld
) : 3,20 m
Sarat Air d : 2,15 m
Jarak Jelajah (Khusus Bahan
Bakar)
: 500 Mil laut
Kecepatan Percobaan (V
T
) : 12 knot
UMUM UMUM UMUM UMUM

1- 2 SPESI FI KASI TEKNI S KAPAL PENYEBERANGAN 500 GRT
Tenaga Penggerak Utama
(Marine Diesel Engine) Jumlah : 2 (dua) Unit
Daya : 800 HP
RPM : 1850
Rasio Roda Gigi (Gear Ratio) : 1:3.5
Tenaga Mesin Bantu
(Marine Auxiliary Engine) Jumlah : 2 (dua) Unit
Daya : 80 kVA 50 Hz
Kelas : Klasifikasi Indonesia
Lambung : + A 100 P
Mesin : + SM
1.3 Kapasitas
- Penumpang 202 Orang
Penumpang Duduk Kelas
Eksekutif (Reclining Seat)
: 40 Orang
Penumpang Duduk Kelas
Ekonomi (Fiberglass+Busa)
: 130 Orang
Penumpang Tatami-Susun : 32 Orang
- Kendaraan
Truck : 12 Buah
Muatan rata-rata/truck : 8 Ton
Sedan : 7 Buah
- Tanki Bahan Bakar
(BJ = 0,870)
: 52 ton di dasar ganda
- Tangki Air Tawar
(BJ = 1,000)
: 60 ton di dasar ganda
- Tangki Ballast
(BJ = 1,025)

: Disesuaikan
dengan stabilitas,
trim, dan benaman
baling-baling
1.4 Awak Kapal
Jumlah awak kapal waktu operasi 18 orang.
UMUM UMUM UMUM UMUM

1- 3 SPESI FI KASI TEKNI S KAPAL PENYEBERANGAN 500 GRT
Jumlah awak kapal tersebut dapat berubah-ubah disesuaikan dengan
kebutuhan dan atau peraturan yang berlaku.
1.5 Klasifikasi dan Peraturan-Peraturan
Kapal dibangun dan diperlengkapi menurut peraturan Biro Klasifikasi
Indonesia dengan tanda kelas A 100 (I) P Kapal Penyeberangan
Penumpang dan Kendaraan, untuk lambung dan SM untuk instalasi
mesin termasuk instalasi listrik.
Selain itu kapal harus memenuhi ketentuan Pemerintah yang berlaku
yaitu:
1. Peraturan Keselamatan Kapal.
2. Peraturan Garis Muat Kapal-kapal Pelayaran Dalam Negeri Indonesia
(PGMI 1986).
3. Peraturan Radio Kapal.
4. Peraturan MARPOL.
5. Peraturan SOLAS
6. Peraturan Pengukuran Kapal.
7. ISM Code (dilaksanakan setelah kapal diserahkan kepada operator)
8. Peraturan-peraturan lain yang berlaku untuk kapal jenis ini.
1.6 Perencanaan Standar Khusus
1.6.1 Ketentuan Umum
1. Perencanaan dilakukan dengan pertimbangan agar dapat dihasilkan
kapal yang dapat dioperasikan dengan aman, mudah
pemeliharaannya, dan tersedia atau mudah mendapatkan suku
cadangnya.
2. Ukuran-ukuran konstruksi (scantling) harus memenuhi persyaratan BKI
edisi terbaru.
3. Standar minimal untuk pelaksanaan konstruksi adalah Japanese
Shipbuilding Quality Standard (JSQS).
4. Standar peralatan dan perlengkapan geladak baik dari ukuran maupun
kualitas produk menggunakan Japanese Industrial Standard (JIS) for
marine.
1.6.2 Stabilitas, Trim, dan Garis Muat
1. Kapal harus memiliki stabilitas dan trim yang memenuhi persyaratan
SOLAS 1974 serta mampu dioperasikan dalam semua kondisi normal.
2. Perhitungan stabilitas untuk kapal kosong dan berbagai jenis kondisi
kerja harus mendapat persetujuan/pengesahan dari DITJEN
Perhubungan Laut.
UMUM UMUM UMUM UMUM

1- 4 SPESI FI KASI TEKNI S KAPAL PENYEBERANGAN 500 GRT
3. Penentuan/Penempatan garis muat harus memenuhi Peraturan Garis
Muat Kapal-Kapal Pelayaran dalam negeri (PGMI 1986).
1.6.3 Tingkat Kebisingan (Noise)
Tingkat kebisingan dari sumber-sumber bising seperti permesinan, baling-
baling, dan lain-lain harus tidak melebihi batas dibawah ini ;
- Ruang Kemudi Max. 65 db (A)
- Ruang Penumpang Max. 65 db (A)
- Geladak Kendaraan Max. 75 db (A)
- Ruang Kontrol Mesin Max. 75 db (A)
Untuk ruangan-ruangan ABK dapat dilihat pada IMO.
1.6.4 Getaran (Vibration)
Getaran harus diukur dan dievaluasi sesuai dengan standar ISO 6954 dan
harus berada dalam daerah No Complain , atau daerah getaran yang
masih diijinkan dalam grafik.
1.6.5 Pengecekan Berat
Pengecekan berat hasil perencanaan harus dilakukan sebelum
pembangunan kapal. Perubahan daya muat untuk sarat yang ditentukan
dalam perencanaan harus seijin perencana.
1.6.6 Perlindungan, Deteksi dan Pemadaman Kebakaran
menurut SOLAS 1974
Tujuan dari persyaratan ini adalah untuk membatasi api dalam ruang asal
api itu saja. Untuk tujuan tersebut, persyaratan berikut harus dipenuhi:
1. kapal harus disekat-sekat oleh pembatas panas dan pembatas
konstruksi (thermal boundaries and structural boundaries)
2. Isolasi panas pada pembatas harus memperhatikan risiko kebakaran
dalam suatu ruangan dan ruangan di sebelahnya
3. Kemampuan menahan api dari pembatas harus dipertahankan pada
bukaan dan penembusan (openings and penetrations)
1.6.6.a Pembagian Zona Kebakaran Pada Kapal
Badan kapal (hull), bangunan atas dan rumah geladak harus disekat-sekat
menjadi beberapa zona vertikal dan horisontal utama oleh penyekat kelas
A-60. Sejauh memungkinkan, sekat-sekat yang membentuk batas zona
vertikal utama di atas geladak sekat harus sebidang dengan sekat kedap
air subdivisi yang langsung berada di bawah geladak sekat. Sekat yang
tidak diminta sebagai penyekat kelas A, harus paling sedikit berupa
penyekat kelas B atau C. Sekat kelas A dan B harus dibuat
sedemikian sehingga dapat menghalangi lewatnya asap dan api.
UMUM UMUM UMUM UMUM

1- 5 SPESI FI KASI TEKNI S KAPAL PENYEBERANGAN 500 GRT
1.6.6.b Penentuan Kelas Sekat Ruangan
Penentuan kelas sekat ruangan harus ditentukan berdasarkan Tabel 9.1
untuk sekat yang tidak membatasi zona vertikal dan horisontal utama dan
Tabel 9.2 untuk geladak zona vertikal dan horisontal utama. (SOLAS
Chapter II-2, Regulations 9)

1.6.6.c Material dan Bahan
Sekat kelas A-60 harus diisolasi dengan bahan tak terbakar (non-
combustible materials) yang disetujui sedemikian sehingga ;
suhu rata-rata dari sisi terlindung tidak naik melebihi 140
0
C di atas
suhu awal
UMUM UMUM UMUM UMUM

1- 6 SPESI FI KASI TEKNI S KAPAL PENYEBERANGAN 500 GRT
suhu pada sembarang titik termasuk sambungan tidak naik melebihi
180
0
C di atas suhu awal dalam waktu 60 menit kebakaran
Sekat kelas B-15 harus diisolasi dengan bahan tak terbakar (non-
combustible materials) yang disetujui sedemikian sehingga ;
suhu rata-rata dari sisi terlindung tidak naik melebihi 140
0
C di atas
suhu awal
suhu pada sembarang titik termasuk sambungan tidak naik melebihi
225
0
C di atas suhu awal dalam waktu 15 menit kebakaran
Sekat kelas C harus diisolasi dengan bahan tak terbakar (non-
combustible materials) yang disetujui.
1.7 Bahan dan Pengerjaan
1. Bahan, mesin-mesin dan perlengkapan kapal harus baru, tidak cacat,
dan cocok untuk dipakai di lautan tropis serta untuk keperluan
penggunaan di bidang maritim. Komponen-komponen yang dibeli
untuk keperluan kapal harus melalui agen tunggal atau pemasok lokal
(local supplier) yang ditunjuk, khusus untuk motor induk dan motor
bantu. Komponen yang diutamakan adalah produksi atau hasil
perakitan dalam negeri, dengan sertifikasi dari BKI.
2. Setiap bahan, mesin dan perlengkapan kapal yang diatur dalam
peraturan klasifikasi, harus memiliki sertifikasi Biro Klasifikasi
Indonesia ( BKI) dan mendapat persetujuan dari proyek dan konsultan
pengawas (owner surveyor).
3. Mesin-mesin dan perlengkapan tertentu harus diberi label tetap yang
berisi nomor seri, kapasitas dan data-data lainnya yang diperlukan
untuk memudahkan pemeliharaannya.
4. Mesin-mesin dan perlengkapan kapal tertentu harus dilengkapi alat-
alat dan suku cadang sesuai dengan peraturan BKI.
5. Pembangunan kapal harus dilaksanaakan dengan cara dan sistem
yang baik, mempergunakan tenaga-tenaga ahli dan berpengalaman di
bidangnya. Sistem pembangunan harus disetujui pemesan.
Perlengkapan dan perlakuan pelat (bending, press dan roll) harus
dilakukan dengan mesin press dan roll. Untuk pelaksanaan pekerjaan
pemasangan instalasi mesin induk, mesin bantu, pengecatan dan lain-
lain harus sesuai dengan petunjuk dan standar pabrik pembuat
(manufacturer).
6. Pelaksanaan pekerjaan pembangunan, pemilihan bahan mesin-mesin
dan perlengkapan kapal harus dapat menghasilkan kapal yang baik
dalam pengoperasiannya serta mudah dalam pemeliharaannya.
7. Pelaksanaan pengerjaan harus memenuhi syarat teknis bangunan
kapal yang baik dan bermutu tinggi. Pekerjaan pengelasan harus
dilaksanakan sesuai ketentuan-ketentuan Biro Klasifikasi Indonesia
UMUM UMUM UMUM UMUM

1- 7 SPESI FI KASI TEKNI S KAPAL PENYEBERANGAN 500 GRT
dan persiapan pengelasan harus diperiksa oleh pengawas yang
ditunjuk Pemesan. Untuk menjamin mutu pekerjaan las, di tempat-
tempat tertentu sesuai peraturan BKI, diadakan pemeriksaan dengan
X-Ray atau ultrasonic test.
8. Jadual pelaksanaan Network Planning pembangunan kapal harus
disampaikan kepada pemesan selambat-lambatnya 14 hari (empat
belas) hari setelah kontrak ditandatangani. Apabila dalam pelaksanaan
pembangunan terjadi penyimpangan dari jadual, maka pemborong
harus mengambil langkah-langkah seperlunya agar jadual
penyelesaian dan penyerahan kapal tetap terpenuhi.
9. Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus menunjuk
pimpinan pelaksana yang diberi wewenang penuh mengatur
pelaksanaan pekerjaan dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan jadual yang telah disepekati bersama
pemesan. Surat penunjukkan pimpinan pelaksanaan agar disampaikan
kepada pemesan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
10. Apabila terjadi perubahan pekerjaan karena adanya perubahan kontrak
(addendum), pemborong harus menyampaikan pengaruh perubahan
tersebut terhadap ;
Jadual pelaksanaan pekerjaan dan penyerahan
Bobot mati kapal (deadweight)
Ketahanan (endurance)
Kecepatan dan Kapasitas Kapal
Perubahan-perubahan pekerjaan hanya dapat dilakukan setelah
disetujui oleh pemesan.
1.8 Pengawasan
Pengawasan pembangunan kapal dilakukan oleh pihak ke-tiga sesuai
dengan wewenang yang diberikan oleh pemesan.
Pemesan (owner) dan pengawas harus diberi kebebasan memasuki
galangan pemborong untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan.
Pemborong harus menyediakan tempat kerja berikut peralatannya untuk
keperluan pemesan dan pengawas di lokasi pembangunan kapal. Untuk
keperluan pengawasan, pemesan dan pengawas dapat mempergunakan
fasilitas yang tersedia di galangan seperti telepon, telex, fax, internet, dll.
Pemborong harus menunjuk petugas pengawasan mutu (Quality Control)
yang bersama-sama dengan pengawas melaksanaan pemeriksaan mutu
pekerjaan.
Pemborong menunjuk seorang kepala proyek yang bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan dan perkembangan pekerjaan dengan mengacu
pada jadual yang telah diserahkan kepada pemesan.
UMUM UMUM UMUM UMUM

1- 8 SPESI FI KASI TEKNI S KAPAL PENYEBERANGAN 500 GRT
1.9 Percobaan dan Pengujian
1.9.1 Percobaan dan Pengujian di Galangan
1. Pengujian (testing) yang meliputi procedure test dan record test yang
meliputi semua bahan dan peralatan yang akan ditempatkan/dipasang
pada kapal sepeti berikut ;
Prosedur dan jadual pengujian harus mendapat persetujuan
pemesan. Pengujian untuk persyaratan klasifikasi harus pula
mendapat persetujuan BKI.
Pengujian kekedapan tangki-tangki dan instalasi pipa dengan
pressure test dan hdyrostatic test memakai air tawar. Pengujian
kekedapan dengan hose test dan pengujian kampuh las
dengan X-Ray (radiography).
Mesin-mesin dan peralatan harus diperiksa kesempurnaan
instalasinya dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang
dipersyaratkan.
2. Percobaan Dok (Dock Trial) dilaksanakan sebelum Percobaan
Berlayar (Sea Trial) dilakukan dan sesuai dengan persyaratan BKI dan
Pemesan. Percobaan dok meliputi ;
Percobaan Mesin Induk dan Mesin Bantu
Pompa-pompa dan perlengkapan kamar mesin lainnya
Kemudi dan Mesin Kemudi
Uji Mekanis Pintu Pendarat (Ramp Door)
Panel dan Lampu Penerangan, Navigasi dan Peralatan
Komunikasi
1.9.2 Percobaan Kemiringan (Inclining Test)
Percobaan Kemiringan/Inclining Test, harus dilakukan untuk mengetahui
berat dan letak titik berat kapal kosong setelah selesai dibangun.
Perhitungan stabilitas kapal harus dilakukan berdasarkan hasil percobaan
kemiringan tersebut.
Percobaan ini dilakukan menurut Petunjuk pengujian kemiringan dan
periode oleng kapal edisi terakhir dari BKI.
Pelaksanaan percobaan inclining test harus dihadiri oleh BKI kelas,
Syahbandar, Konsultan Pengawas, dan pemesan atau wakil yang ditunjuk.
1.9.3 Pelayaran Percobaan
Pelayaran percobaan harus dilakukan berdasarkan surat program yang
disetujui oleh pemesan dan harus pula memenuhi persyaratan BKI yaitu
Petunjuk percobaan berlayar kapal motor edisi terakhir.
Sebelum melakukan pelayaran percobaan, kompas harus disesuaikan
(compasseren) oleh pihak yang berwenang.
UMUM UMUM UMUM UMUM

1- 9 SPESI FI KASI TEKNI S KAPAL PENYEBERANGAN 500 GRT
Norma untuk melakukan pengukuran kecepatan percobaan adalah ;
- Displacement sebesar 80% dari dispacement pada muatan penuh.
Sarat air diburitan diusahakan minimal sama dengan sarat air penuh.
- Perairan dengan area yang cukup dalam dan lebar.
- Permukaan air tenang (calm)
- Kecepatan angin maksimum dengan skala beaufort 3.
Apabila norma-norma tersebut tidak dapat dipenuhi, harus diadakan
perhitungan koreksi kecepatan dan vibrasi serta dilaksanakannya langkah-
langkah penanggulangan/perbaikan.

Percobaan kapal harus dihadiri oleh BKI Klas, Marine Inspector,
Pemesan/pengawas, calon Operator kapal dan pihak pembuat mesin
utama (main engine) atau wakil yang ditunjuk.
Pelayaran percobaan meliputi ;
- Percobaan pada tenaga motor : 1/4, 2/4, 3/4, 4/4 dan 110 % dari
tenaga kontinu (MCR). Hasil pengukuran kecepatan-kecepatan
tersebut dibuat dalam curves dan diserahkan kepada Pemesan.
- Selanjutnya harus dilaksanakan pula pengujian ketahanan motor
selama 4 (empat) jam. Pengujian ketahanan motor dilakukan pada
tenaga motor yang sesuai untuk kecepatan dinas 10 knot dihitung
dengan displacement 80 %. Pada waktu pengujian ketahanan motor
ini dilakukan pula pengukuran pemakaian bahan bakar.
- Pengujian cikar kiri/kanan
- Pengujian maju, mundur dan crash stop
- Pengujian olah gerak (manoeuvring test)
- Pengujian spiral test dan reverse spiral test
- Pengujian pengoperasian peralatan jangkar dan peralatan-peralatan
lainnya.
- Low speed rudder effective test
- Vibration dan Noise measurement

Setelah selesai pelayaran percobaan harus dilakukan pemeriksaan
menyeluruh dari mesin-mesin induk, motor-motor bantu dan peralatan-
peralatan bantu lainnya yang penting. Hasilnya dinyatakan dalam berita
acara.
1.10 Sertifikat dan Surat-Surat Kapal
Sertifikat-sertifikat berikut harus diserahkan oleh Penyedia Jasa kepada
Pemesan pada waktu penyerahan kapal.
1. Sertifikat Pembangunan.
2. Sertifikat Kesempurnaan Kapal.
3. Sertifikat Klasifikasi Lambung.
UMUM UMUM UMUM UMUM

1- 10 SPESI FI KASI TEKNI S KAPAL PENYEBERANGAN 500 GRT
4. Sertifikat Klasifikasi Mesin.
5. Sertifikat Garis Muat.
6. Surat Kebangsaan.
7. Surat Ukur.
8. Sertifikat Radio.
9. Sertifikat MARPOL.
10. Sertifikat-sertifikat dari SOLAS dan lainnya yang diperlukan untuk
pengoperasian kapal.
1.11 Suku Cadang
Pemborong harus memperlengkapi kapal dengan suku cadang untuk
motor induk, gigi reduksi dan alat-alat bantu lainnya sesuai dengan
persyaratan BKI dan standard pabrik pembuat.
1.12 Gambar-gambar Rancangan dan Dokumen-
dokumen Operasional
1.12.1 Gambar dan Dokumen yang Disediakan
Pemborong akan membangun kapal berdasarkan gambar-gambar berikut
yang disediakan oleh pemesan.
1.12.1.a Gambar dan Dokumen yang Disediakan Pemesan
No

Rancangan 500 GT
No.Gbr
I. Desain Dasar dan Unjuk Kerja
1.1 Rencana Umum
1.2 Rencana Garis (Station)
1.3 Rencana Garis (Gading)
1.4 Tabel Hidrostatik
1.5 Kurva Hidrostatik

1.6 Grafik BHP & Kecepatan
1.7 Perhitungan Lambung Timbul
1.8 Perhitungan GRT & NRT
1.9 Kapasitas & Skala Pemuatan
1.10 Rencana Keselamatan

1.11 Lengkung Lengan Stabilitas Bentuk
1.12 Preliminary Stability
1.13 Spesifikasi Teknis

1.14 Kurva Bonjean
1.15 Kurva Kebocoran
UMUM UMUM UMUM UMUM

1- 11 SPESI FI KASI TEKNI S KAPAL PENYEBERANGAN 500 GRT
No

Rancangan 500 GT
No.Gbr
1.16 Rencana Pengikatan Kendaraan

II. Desain Konstruksi Lambung
2.1 Rencana Konstruksi
2.2 Penampang Melintang
2.3 Konstruksi Sekat Kedap
2.4 Bukaan Kulit
2.5 Konstruksi Gading-Gading



2.6 Konstruksi Kamar Mesin
2.7 Konstruksi Ceruk & Linggi Haluan
2.8 Konstruksi Ceruk & Linggi Buritan
2.9 Konstruksi Rumah Geladak :
a. Navigasi
b. Penumpang
c. Antara
d. Kendaraan
e. Buritan & Penopang Rampa
f. Haluan & Penopang Rampa
2.10 Pengelasan (Welding)

2.11 Konstruksi Pondasi Mesin Induk
2.12 Konstruksi Daun Kemudi
2.13 Konstruksi Tongkat Kemudi
2.14 Konstruksi Tabung Poros Baling-Baling
2.15 Konstruksi Penopang Poros Baling-Baling

2.16 Konstruksi Rampa
2.17 Jangkar
2.18 Tiang Radar
2.19 Skeg
2.20 Kerangan Laut

III. Desain Permesinan, Propulsi & Sistem
3.1 Denah Kamar Mesin
3.2 Poros Baling-Baling
3.3 Baling-Baling :
a. Port Side
b. Starboard Side
3.4 Sistem Pipa Duga, isi & Udara
3.5 Sistem Air Tawar & Pendingin

3.6 Sistem Bahan Bakar
3.7 Sistem Minyak Lumas
UMUM UMUM UMUM UMUM

1- 12 SPESI FI KASI TEKNI S KAPAL PENYEBERANGAN 500 GRT
No

Rancangan 500 GT
No.Gbr
3.8 Sistem Ballas & Pipa
3.9 Sistem Pemadam Kebakaran
3.10 Sistem Sanitasi
3.11 Sistem Pengeringan Geladak
3.12 Sistem Gas Buang
3.13 Sistem Pembuangan Air Kotor
3.14 Sistem Pembuangan Minyak Kotor
3.15 Sistem Kemudi




IV. Desain Kelistrikan
4.1 Blok Diagram Listrik
4.2 Sistem Jaringan Listrik


1.12.1.b Gambar-Gambar yang Disediakan Pemborong
Gambar-gambar lain termasuk gambar kerja (gambar detail) yang
diperlukan untuk pembangunan kapal harus dibuat oleh pemborong.
1.12.1.c Dokumen-Dokumen yang Harus Diserahkan Pemborong
Dokumen-dokumen berikut harus diserahkan oleh Pemborong kepada
Pemesan :
1. Spesifikasi untuk pembangunan (building specification).
2. Spesifikasi mesin induk.
3. Spesifikasi mesin-mesin geladak.
4. Spesifikasi mesin bantu dan generator.
5. Spesifikasi pompa-pompa dan motor penggeraknya.
6. Spesifikasi peralatan permesinan lainnya.
7. Buku petunjuk dan pemeliharaan mesin induk, mesin bantu dan
peralatan lainnya.
8. Dokumen-dokumen lain yang diperlukan untuk konstruksi dan
pengoperasian kapal.
1.12.2 Dokumen dan Gambar yang Terpasang di Kapal
Pada waktu penyerahan kapal harus diserahkan pula kepada Pemesan,
gambar-gambar dan dokumen-dokumen kapal sesuai keadaan yang
terpasang di kapal (final drawing/finish plan) dalam rangkap 5 (lima).
Gambar dan dokumen yang harus diserahkan adalah :
1. Semua gambar dan dokumen yang tersebut pada 1.12.1.
2. Diagram isi tangki-tangki (Sounding Table and Curves).
UMUM UMUM UMUM UMUM

1- 13 SPESI FI KASI TEKNI S KAPAL PENYEBERANGAN 500 GRT
3. Keterangan stabilitas untuk 8 (delapan) keadaan kapal yang dihitung
berdasarkan berat dan titik berat kapal yang sesungguhnya dari hasil
percobaan kemiringan, dengan memperhatikan faktor-faktor pengaruh
angin, penum-pang berkumpul di satu sisi, kapal dalam keadaan
turning circle, yang diberikan menurut standard IMO.
i. Kapal dalam keadaan muatan penuh siap berangkat (bahan
bakar dan air tawar 100%).
ii. Kapal dalam keadaan muatan penuh, tiba ditempat (bahan bakar
dan air tawar tinggal 10%).
iii. Kapal dalam keadaan penumpang 100%, tanpa kendaraan, siap
berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).
iv. Kapal dalam keadaan penumpang 100%, tanpa kendaraan, tiba
ditempat (bahan bakar dan air tawar tinggal 10%).
v. Kapal dalam keadaan tanpa penumpang, kendaraan 100%, siap
berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).
vi. Kapal dalam keadaan tanpa penumpang, kendaraan 100%, tiba
ditempat (bahan bakar dan air tawar tinggal 10%).
vii. Kapal dalam keadaan kosong dengan balas penuh, siap
berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).
viii. Kapal dalam keadaan kosong dengan balas penuh, tiba ditempat
(bahan bakar dan air tawar 10%).
4. Hasil pelayaran percobaan dan pengujian-pengujian.
5. Daftar suku cadang dan alat-alat/inventaris kapal.
6. Buku petunjuk pengoperasian dan perawatan mesin-mesin (mesin
induk dan mesin bantu).
1.13 Asuransi dan Jaminan
Pemborong harus mengasuransikan kapal selama dibangun sampai
penyerahan.
Kapal diasuransikan atas nama Pemesan dan semua surat-surat tanda
pengasuransian harus diserahkan kepada Pemesan.
Asuransi mulai berlaku pada saat peletakan lunas dan berakhir sesudah
penyerahan kapal.
Pemborong harus memberi jaminan bahwa kapal dan peralatannya
bekerja dengan baik selama 12 (dua belas) bulan dihitung sejak
penyerahan kapal. Jaminan untuk mesin induk selama 1 (satu) tahun dan
untuk mesin bantu selama 3 (tiga) bulan.
Semua biaya perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dalam masa
jaminan yang bukan disebabkan oleh kesalahan pengoperasian harus
ditanggung oleh Pemborong.
UMUM UMUM UMUM UMUM

1- 14 SPESI FI KASI TEKNI S KAPAL PENYEBERANGAN 500 GRT
1.14 Penyerahan
Setelah kapal selesai dibangun dan semua percobaan/pengujian yang
ditentukan telah dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan, maka
semua tangki, void space, bilga, ruangan-ruangan lain harus dalam
keadaan bersih tanpa ada kerusakan.
Kapal harus diserahkan kepada Pemesan selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan setelah pengedokan terakhir, dalam keadaan siap berlayar dengan
bahan bakar, minyak lumas, dan air tawar penuh dan dilengkapi dengan :
1. Berita acara serah terima.
2. Sertifikat dan surat-surat sesuai dengan 1.10.
3. Gambar-gambar dan dokumen sesuai dengan 1.12.
4. Suku cadang dan daftar inventaris kapal sesuai BKI.
5. Daftar perlengkapan kapal sesuai persyaratan.
6. Gambar-gambar yang diberi bingkai dan dipasang di kapal.
Gambar rencana umum
Gambar penempatan pemadam kebakaran dan alat keselamatan
(safety and fire control plan)
Sijil kebakaran dan sijil sekoci
7. Foto-foto kapal berukuran 30 cm x 50 cm berwarna dan dicetak pada
standar glass yang dilekatkan pada hardboard, diambil dari 2 (dua)
arah, masing-masing 1 (satu).
8. 3 (dua) buah Model kapal dengan skala 1 : 100.
9. Sebelum kapal diserahkan, nahkoda dan 2 (dua) orang ahli mesin dan
1 (satu) orang ahli listrik diberikan latihan (training dan familiarisasi)
pengoperasian kapal, mesin-mesin dan perlengkapannya.
10. Tempat serah terima adalah sebagai berikut:
a. Penumpang RO-RO 500 GT lintas Manggar Ketapang
diserahkan di salah satu pelabuhan penyeberangan di Manggar
(Propinsi Bangka Belitung) atau di Ketapang (Propinsi
Kalimantan Barat) yang akan ditetapkan kemudian;
b. Penumpang RO-RO 500 GT lintas Kamaru Wanci diserahkan
di salah satu pelabuhan penyeberangan di Kamaru atau di
Wanci (Propinsi Sulawesi Tenggara) yang akan ditetapkan
kemudian;
UMUM UMUM UMUM UMUM

1- 15 SPESI FI KASI TEKNI S KAPAL PENYEBERANGAN 500 GRT

1.15 Perubahan Desain
Desain kapal penyeberangan 500 GRT yang terdapat di dalam spesifikasi
teknis ini adalah milik Direktorat LLASDP, Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan.
Perubahan dan atau modifikasi desain kapal penyeberangan 500 GRT
yang meliputi desain dasar, konstruksi, permesinan, peralatan dan
perlengkapan, propulsi, sistem dan lain-lain yang mengakibatkan
perubahan pada berat, kapasitas, gaya-gaya hidrostatik, stabilitas dan
trim, tahanan dan kecepatan, gerak dan manuver kapal serta kenyamanan
dan keselamatan penumpang, harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Direktorat LLASDP, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,
Departemen Perhubungan.

Anda mungkin juga menyukai