Anda di halaman 1dari 4

1

4.1. Metode Pendekatan


A. Metode Pengumpulan Data
A.1. Kegiatan Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data terdiri dari 3 komponen yaitu :
(1) Persiapan survei meliputi :
Studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran keadaan wilayah
perencanaan masa lalu dan sekarang; menyiapkan metoda dan jadwal survei,
kuesioner/daftar isian, daftar peta, daftar peta, daftar peralatan; serta
menyiapkan administrasi, peta, peralatan dan tenaga yang diperlukan.
(2) Pelaksanaan survei meliputi :
Pelaksanaan survei meliputi survei instansional terkait (pemerintah dan swasta)
untuk mendapatkan data tertulis atau peta; serta survei lapangan untuk
memperoleh informasi dengan cara pengamatan, pengukuran dan wawancara
dengan pihak industri pariwisata (Hotel, Biro Perjalanan, Rumah makan, Obyek
wisata), dan wisatawan (mancanegara/ nusantara), serta masyarakat dan
tokoh-tokoh masyarakat.
(3) Kompilasi Awal, meliputi :
Seleksi dan pengelompokan data sesuai kebutuhan analisis
Mengubah bentuk data ke dalam peta, tabel, diagram, grafik, gambar dan
uraian sesuai dengan tujuan analisis; yang dihimpun dalam suatu dokumen
data.
A.2. Jenis dan Kedalaman Data
Data yang dimaksud meliputi data yang berhubungan dengan wilayah
perencanaan.Data yang dikumpulkan disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang
akan digunakan, dapat dikelompokkan dalam aspek-aspek :
a. Kebijakan Pembangunan:
o investasi,
o arah pembangunan dan pengembangan wilayah yang berkaitan dengan
wilayah perencanaan dan wilayah yang lebih luas (propinsi, kebijakan untuk
kawasan khusus),
o fungsi dan peran wilayah perencanaan dalam lingkup regional dan nasional.
2

b. Karakterstik Daerah:
o ekonomi wilayah,
o kondisi sektor-sektor, SDM dan kependudukan, sosial kemasyarakatan,
kondisi alam/fisik lingkungan, sumber daya alam dan sumber daya buatan di
wilayah perencanaan.
c. Sediaan Produk Wisata:
o obyek dan daya tarik wisata (alam, budaya, minat khusus),
o event-event,
o sarana pariwisata (akomodasi, biro perjalanan/agen perjalanan wisata,
restoran),
o paket-paket perjalanan yang ada.
o ketersediaan sarana dan prasarana pendukung/penunjang kepariwisataan
seperti transportasi, perbankan dan tempat penukaran uang, fasilitas
hiburan, dan Olah Raga, rumah sakit, pos dan telekomunikasi, serta
ketersediaan air bersih, dan lain-lain.
d. Sisi Pasar :
kunjungan wisatawan mancanegara (eksisting) dan wisatawan nusantara yang
meliputi pola perjalanan eksternal dan internal, karakteristik wisatawan (asal,
usia, jenis kelamin, maksud kunjungan, obyek yang dikunjungi) dan lain-lain.

B. Metode Analisis
1) Analisis Kebijakan Pembangunan.
Analisis Kebijakan Pembangunan, dilakukan terutama untuk menemukenali
tujuan/sasaran pembangunan berupa target-target pembangunan antara lain
pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi, perkembangan sector serta arahan
pengembangan tata ruang wilayah.
2) Analisis Kewilayahan.
Analisis wilayah termasuk di dalamnya mengenai kependudukan, daya dukung
lingkungan, ekonomi wilayah, geografi, kesempatan. Analisis ini terutama untuk
mengetahui potensi wilayah untuk mendukung pengembangan pariwisata
seperti kesempatan kerja, potensi sumber daya manusia, adat istiadat, daya
3

dukung alam, kesesuaian lahan, kemampuan lahan, kemampuan sektor-sektor
dan dukungan sektor terhadap pengembangan sektor pariwisata.
3) Analisis Sisi Sediaan.
Analisis sisi sediaan (supply side) terutama untuk menemukenali potensi dan
permasalahan daya tarik wisata serta kesiapan sarana penunjang pengembangan
yang ada di wilayah perencanaan.
Analisis sisi sediaan meliputi kajian terhadap aspek :
o Potensi obyek dan daya tarik wisata (yang berbasis pada alam, serta buatan
manusia, dan budaya)
o sarana kepariwisataan (akomodasi, restoran, biro/agen perjalanan, angkutan
wisata, sarana)
o transportasi (darat, laut dan udara) yang memberikan gambaran aksesibilitas
ke, di dalam, dan dari wilayah perencanaan
o paket-paket perjalanan wisata
o prasarana penunjang lainnya seperti ketersediaan air bersih, listrik, rumah
sakit, kantor pos, sarana telekomunikasi, bank/money changer, dan lain-lain.
o kebutuhan fasilitas dan infrastruktur, proyeksi akomodasi dan kebutuhan
lahan, kebutuhan modal transportasi dan lainnya.
4) Analisis Pasar dan Proyeksi Wisatawan
Analisis pasar dimaksudkan untuk menemukenali potensi dan karakteristik calon
pasar bagi wilayah perencanaan antara lain dari segi kuantitatif (jumlah
wisatawan yang ingin diraih) dan kualitatif yang meliputi asal wisatawan, lama
tinggal, karakteristik wisatawan. Analisis pasar ini akan menentukan arah
pengembangan atraksi dan produk wisata yang akan dikembangkan, kebutuhan
sarana transportasi serta kebutuhan akomodasi.
Analisis pasar ke wilayah perencanaan harus memperhatikan: pola kunjungan
wisatawan (mancanegara dan domestik) ke wilayah yang lebih luas (lingkup
propinsi, atau wilayah tujuan wisata yang lebih luas). Mengingat wilayah
perencanaan adalah Kota Bima, analisis kunjungan wisatawan harus dilakukan
dengan lebih detail. Metoda survei langsung/ wawancara dengan wisatawan
merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui karakteristik wisatawan
yang melakukan perjalanan.
4

Analisis ini merupakan masukan penting dalam perencanaan obyek dan daya
tarik wisata, penentuan pengembangan fasilitas pariwisata, pelayanan,
transportasi dan prasarana pendukung lainnya. Selain itu analisis pasar juga
merupakan dasar untuk merumuskan strategi pemasaran dan promosi.
Fokus utama dalam analisis pasar adalah sebagai masukan dalam persiapan
perencanaan pariwisata. Namun karena perkembangan pariwisata secara umum,
produk wisata dan daya saing dari sektor ini terpisah dan kontinyu dapat
merupakan suatu elemen penting dalam pengembangan pariwisata di suatu
daerah.
Dalam proses penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kota,
analisis pasar tidak dilakukan secara mendalam, namun lebih bersifat umum
mengingat bahwa kunjungan wisatawan tidak dapat dibatasi oleh batasan
administrasi tetapi merupakan suatu bagian yang terintegasi dengan wilayah-
wilayah sekitarnya. Trend kunjungan serta pola perjalanan wisatawan ke suatu
propinsi menjadi acuan di dalam melakukan analisis pasar pada tingkat
Kabupaten/Kota.
Proyeksi wisatawan di lakukan untuk kerangka waktu 5 tahun, serta dirinci
pertahun.

Anda mungkin juga menyukai