A. Metode Pengumpulan Data A.1. Kegiatan Pengumpulan Data Kegiatan pengumpulan data terdiri dari 3 komponen yaitu : (1) Persiapan survei meliputi : Studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran keadaan wilayah perencanaan masa lalu dan sekarang; menyiapkan metoda dan jadwal survei, kuesioner/daftar isian, daftar peta, daftar peta, daftar peralatan; serta menyiapkan administrasi, peta, peralatan dan tenaga yang diperlukan. (2) Pelaksanaan survei meliputi : Pelaksanaan survei meliputi survei instansional terkait (pemerintah dan swasta) untuk mendapatkan data tertulis atau peta; serta survei lapangan untuk memperoleh informasi dengan cara pengamatan, pengukuran dan wawancara dengan pihak industri pariwisata (Hotel, Biro Perjalanan, Rumah makan, Obyek wisata), dan wisatawan (mancanegara/ nusantara), serta masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat. (3) Kompilasi Awal, meliputi : Seleksi dan pengelompokan data sesuai kebutuhan analisis Mengubah bentuk data ke dalam peta, tabel, diagram, grafik, gambar dan uraian sesuai dengan tujuan analisis; yang dihimpun dalam suatu dokumen data. A.2. Jenis dan Kedalaman Data Data yang dimaksud meliputi data yang berhubungan dengan wilayah perencanaan.Data yang dikumpulkan disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang akan digunakan, dapat dikelompokkan dalam aspek-aspek : a. Kebijakan Pembangunan: o investasi, o arah pembangunan dan pengembangan wilayah yang berkaitan dengan wilayah perencanaan dan wilayah yang lebih luas (propinsi, kebijakan untuk kawasan khusus), o fungsi dan peran wilayah perencanaan dalam lingkup regional dan nasional. 2
b. Karakterstik Daerah: o ekonomi wilayah, o kondisi sektor-sektor, SDM dan kependudukan, sosial kemasyarakatan, kondisi alam/fisik lingkungan, sumber daya alam dan sumber daya buatan di wilayah perencanaan. c. Sediaan Produk Wisata: o obyek dan daya tarik wisata (alam, budaya, minat khusus), o event-event, o sarana pariwisata (akomodasi, biro perjalanan/agen perjalanan wisata, restoran), o paket-paket perjalanan yang ada. o ketersediaan sarana dan prasarana pendukung/penunjang kepariwisataan seperti transportasi, perbankan dan tempat penukaran uang, fasilitas hiburan, dan Olah Raga, rumah sakit, pos dan telekomunikasi, serta ketersediaan air bersih, dan lain-lain. d. Sisi Pasar : kunjungan wisatawan mancanegara (eksisting) dan wisatawan nusantara yang meliputi pola perjalanan eksternal dan internal, karakteristik wisatawan (asal, usia, jenis kelamin, maksud kunjungan, obyek yang dikunjungi) dan lain-lain.
B. Metode Analisis 1) Analisis Kebijakan Pembangunan. Analisis Kebijakan Pembangunan, dilakukan terutama untuk menemukenali tujuan/sasaran pembangunan berupa target-target pembangunan antara lain pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi, perkembangan sector serta arahan pengembangan tata ruang wilayah. 2) Analisis Kewilayahan. Analisis wilayah termasuk di dalamnya mengenai kependudukan, daya dukung lingkungan, ekonomi wilayah, geografi, kesempatan. Analisis ini terutama untuk mengetahui potensi wilayah untuk mendukung pengembangan pariwisata seperti kesempatan kerja, potensi sumber daya manusia, adat istiadat, daya 3
dukung alam, kesesuaian lahan, kemampuan lahan, kemampuan sektor-sektor dan dukungan sektor terhadap pengembangan sektor pariwisata. 3) Analisis Sisi Sediaan. Analisis sisi sediaan (supply side) terutama untuk menemukenali potensi dan permasalahan daya tarik wisata serta kesiapan sarana penunjang pengembangan yang ada di wilayah perencanaan. Analisis sisi sediaan meliputi kajian terhadap aspek : o Potensi obyek dan daya tarik wisata (yang berbasis pada alam, serta buatan manusia, dan budaya) o sarana kepariwisataan (akomodasi, restoran, biro/agen perjalanan, angkutan wisata, sarana) o transportasi (darat, laut dan udara) yang memberikan gambaran aksesibilitas ke, di dalam, dan dari wilayah perencanaan o paket-paket perjalanan wisata o prasarana penunjang lainnya seperti ketersediaan air bersih, listrik, rumah sakit, kantor pos, sarana telekomunikasi, bank/money changer, dan lain-lain. o kebutuhan fasilitas dan infrastruktur, proyeksi akomodasi dan kebutuhan lahan, kebutuhan modal transportasi dan lainnya. 4) Analisis Pasar dan Proyeksi Wisatawan Analisis pasar dimaksudkan untuk menemukenali potensi dan karakteristik calon pasar bagi wilayah perencanaan antara lain dari segi kuantitatif (jumlah wisatawan yang ingin diraih) dan kualitatif yang meliputi asal wisatawan, lama tinggal, karakteristik wisatawan. Analisis pasar ini akan menentukan arah pengembangan atraksi dan produk wisata yang akan dikembangkan, kebutuhan sarana transportasi serta kebutuhan akomodasi. Analisis pasar ke wilayah perencanaan harus memperhatikan: pola kunjungan wisatawan (mancanegara dan domestik) ke wilayah yang lebih luas (lingkup propinsi, atau wilayah tujuan wisata yang lebih luas). Mengingat wilayah perencanaan adalah Kota Bima, analisis kunjungan wisatawan harus dilakukan dengan lebih detail. Metoda survei langsung/ wawancara dengan wisatawan merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui karakteristik wisatawan yang melakukan perjalanan. 4
Analisis ini merupakan masukan penting dalam perencanaan obyek dan daya tarik wisata, penentuan pengembangan fasilitas pariwisata, pelayanan, transportasi dan prasarana pendukung lainnya. Selain itu analisis pasar juga merupakan dasar untuk merumuskan strategi pemasaran dan promosi. Fokus utama dalam analisis pasar adalah sebagai masukan dalam persiapan perencanaan pariwisata. Namun karena perkembangan pariwisata secara umum, produk wisata dan daya saing dari sektor ini terpisah dan kontinyu dapat merupakan suatu elemen penting dalam pengembangan pariwisata di suatu daerah. Dalam proses penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kota, analisis pasar tidak dilakukan secara mendalam, namun lebih bersifat umum mengingat bahwa kunjungan wisatawan tidak dapat dibatasi oleh batasan administrasi tetapi merupakan suatu bagian yang terintegasi dengan wilayah- wilayah sekitarnya. Trend kunjungan serta pola perjalanan wisatawan ke suatu propinsi menjadi acuan di dalam melakukan analisis pasar pada tingkat Kabupaten/Kota. Proyeksi wisatawan di lakukan untuk kerangka waktu 5 tahun, serta dirinci pertahun.