Oleh:
DEWI KHUSNIAWATI
(201210461011019)
PATOFISIOLOGI
Semakin kecil dan semakin prematur bayi, maka akan semakin tinggi risiko
GEJALA KLINIS
Secara umum gambaran klinis pada bayi berat badan lahir rendah sebagai
berikut:
1. Berat badan lahir < 2500 gram, panjang badan 45 Cm, lingkar dada < 30 Cm,
lingkar kepala < 33 Cm.
2. Masa gestasi < 37 minggu.
3. Penampakan fisik sangat tergantung dari maturitas atau lamanya gestasi; kepala
relatif lebih besar dari badan, kulit tipis, transparan, banyak lanugo, lemak sub
kutan sedikit, osifikasi tengkorak sedikit, ubun-ubun dan sutu lebar, genetalia
immatur, otot masih hipotonik sehingga tungkai abduksi, sendi lutut dan kaki
fleksi, dan kepala menghadap satu jurusan.
4. Lebih banyak tidur daripada bangun, tangis lemah, pernafasan belum teratur
dan sering terjadi apnea, refleks menghisap, menelan, dan batuk belum
sempurna.
Gangguan yang mungkin terjadi pada bayi BBLR antara lain:
1. Suhu tubuh yang tidak stabil karena pusat pengaturan suhu badan yang masih
dalam taraf perkembangan, cadangan energi yang kurang (glikogen dan lemak
coklat di subkutan kurang), jaringan lemak subkutan tipis sehingga
memudahkan penguapan, luas permukaan tubuh relative lebih luas sehingga
resiko kehilangan panas dan air lebih besar.
2. Sistem immunologi belum berkembang dengan baik sehingga rentan infeksi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Radiologi
a. Foto thoraks/baby gram pada bayi baru lahir dengan usia kehamilan kurang
bulan, dapat dimulai pada umur 8 jam.
b. USG kepala terutama pada bayi dengan usia kehamilan 35 minggu dimulai
pada umur 2 hari.
2. Laboratorium
a. Darah rutin
b. Gula darah (812 jam post natal).
c. Analisa gas darah
d. Elektrolit darah (k/p)
e. Tes kocok/shake test
Interpretasi:
1)
H.
KOMPLIKASI
0
2. Hipoglikemi simtomatik.
3. Asfiksis neonatorum
5. Hiperbilirubinemia.
PENATALAKSANAAN
1. Tindakan Umum
a. Membersihkan jalan nafas.
b. Mengusahakan nafas pertama dan seterusnya.
c. Perawatan tali pusat dan mata.
2. Tindakan Khusus
a. Suhu tubuh dijaga pada 36,5-37,5 oC pengukuran aksila, pada bayi barulahir
dengan umur kehamilan 35 minggu perlu perhatian ketat, bayi dengan BBL
2000 garm dirawat dalam inkubator atau dengan boks kaca menggunakan
lampu.
b. Awasi frekwensi pernafasan pada 24 jam pertama untuk mengetahui
sindroma aspirasi mekonium.
c. Setiap jam hitung frekwensi pernafasan, bila > 60x/mnt lakukan foto thorax.
d. Berikan oksigen sesuai dengan masalah pernafasan yang didapat.
e. Pantau sirkulasi dengan ketat (denyut jantung, perfusi darah, tekanan darah).
f. Awasi keseimbangan cairan.
g. Pemberian cairan dan nutrisi bila tidak ada masalah pernafasan dan keadaan
umum baik:
1) Berikan makanan dini early feeding untuk menghindari terjadinya
hipoglikemia.
2) Periksa kadar gula darah 812 jam post natal.
3) Periksa refleks hisap dan menelan.
4) Motivasi pemberian ASI.
5) Pemberian nutrisi intravena jika ada indikasi, nutrien yangdapat
diberikan meliputi; karbohidrat, lemak, asam amino, vitamin, dan
mineral.
6) Berikan multivitamin jika minum enteral bisa diberikan secara kontinyu.
h. Tindakan pencegahan infeksi:
1) Cara kerja aseptik, cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
2) Mencegah terlalu banyak bayi dalam satu ruangan.
3) Melarang petugas yang menderita infeksi masuk ke tempat bayi dirawat.
4) Pemberian antibiotik sesuai dengan pola kuan.
5) Membatasi tindakan seminimal mungkin.
PROGNOSIS
Tergantung dari berat ringannya masalah perinatal, seperti; masa gestasi
(semakin muda dan semakin rendah berat badan bayi makin tinggi angka
kematiannya), komplikasi yang menyertai (asfiksia/iskemia, sindrom gangguan
pernafasan, perdarahan intra ventrikuler, infeksi, gangguan metabolik, dll).
J.
Diagnosa
Keperawatan
Pola nafas tidak
efektif b.d imaturitas
otot pernafasan
Tujuan
Intervensi
Rasionalisasi
- Memfasilitasi kepatenan jalan
nafas.
- Mengetahui kemampuan
pengembangan paru
pernafasan
- Bebas dari suara nafas
tambahan
- Irama pernafasan dalam batas
normal
- NGT/OGT membantu
tercukupinya nutrisi klien
- Peristatik usus merupakan
indikasi kesiapan saluaran
pencernaan untuk menerima ASI
- Untuk mengetahui penyerapan
nutrisi dalam saluran pencernaan
bayi
Thermoregulasi tidak
efektif b.d imaturitas
menit
Minimal ibu menyusui 8 kali
dalam sehari
Eliminasi antara 6 atau lebih
dalam sehari
Berat badan menngkat
Bayi puas setelah menyusu.
Resiko infeksi
berhubungan dengan
belum sempurnanya
status imun
normal
Akral hangat
DAFTAR PUSTAKA
Doegus ME. Moorhause. MF.2001.RENCANA KEPERAWATAN MATERNITAS / BAYI.
EDISI 2. egc. JAKARTA.
Mc.Closkey,J.C., Bulechek,G.M,1996, NURSING INTERVENTION CLASSIFICATION
(NOC0, Mosby, St.Louis.Philadelpia.
NANDA INTERNASIONAL, 2005. NURSING DIAGNOSIS ; DEFINITION &
CLATIFICATION 2005- 2006. Nanda. Philadelphia.
Nelson KA,JAFFE.Ms.1989. MATERNAL INFANT HEALT CARE PLANNING SECORD.
Edition Sptinghouse Laporation, Pennsyvaria.
------------,1994. ILMU KESEHATAN ANAK, Jilid I , ECG. Jakarta.
Prawirohardjo,S., 1999, ILMU
Prawirohardjo, Jakarta
KEBIDANAN,
Yayasan
Bina
Pustaka
Sarwono
Short,JR, et.al, Alih bahasa Eric Gultom, 1994, IKHTISAR PENYAKIT ANAK, Binarupa
Aksara, Jakarta
Sujono A, 1998. PENATALAKSANAAN NEONATUS RESTI, Naus & Canarff, EGC.
Jakarta.