Anda di halaman 1dari 3

CIRI-CIRI TAQWA

Makna Taqwa
Thalq bin Habib mengatakan : Takwa adalah taat kepada
Allah berdasarkan cahaya dari Allah dengan mengharap
pahala dari Allah, dan meninggalkan maksiat kepada Allah
berdasarkan cahaya dari Allah dengan rasa takut akan
hukuman Allah.
Ciri-ciri Taqwa
Mari kita perhatikan surah Ali Imron 134-135, ketika Allah
menjelaskan ciri-ciri muttaqin sejati.





134. (yaitu) orang-orang yang menakahkan (hartanya), baik
di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan mema!a-kan (kesalahan) orang.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat keba"ikan.
13#. dan ("uga) orang-orang yang apabila menger"akan
perbuatan ke"i atau menganiaya diri sendiri
$%%&'
, mereka ingat
Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka. (an
siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah. (an
mereka tidak meneruskan perbuatan ke"inya itu, sedang
mereka mengetahui.
Pertam
a,

Bentuk realisasi takwa adalah orang-orang yang menakahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit.
Mudah bagi kita untuk berinfaq, ketika kita dalam limpahan
rizki. Namun, masihkah kita untuk tetap berinfaq ketika sempit
rizqi kita !!
Ke!
a,

Bukti ketakwaan "ang lain "aitu orang-orang yang menahan
amarahnya.
#iapakah "ang tidak pernah marah. Namun "ang dimaksud di
sini adalah, sese$rang "ang ketika datang kemarahan dalam
dirin"a, dia mampu menahan amarahn"adari melakukan hal-
hal "ang merusak dan menghinakan diri sendiri.
Bahkan Nabi menjanjikan surga bagi $rang "ang mampu
menahan amarahn"a: laa taghdhob, walakal jannah,
"anganlah kamum marah, maka bagimu surga.
(alam riwayat lain, )abi mengukur kekuatan itu bukan pada
otot kita, tapi pada kemampuan kita menahan amarahkita.
Keti
"a,

%akwa "ang benar harus memiliki sifat ini, mema!akan
(kesalahan) orang.
#aat $rang lain melakukan kesalahan terhadap kita, maka kita
pun"a hak untuk membalasn"a secara setimpal. Namun,
se$rang muttaqin sejati justru lebih suka mema&afkan
kesalahann"a. Bahkan, ini menjadi ciri dia bahwa tidaklah
$rang lain berbuat kesalahan kepadan"a, kecuali dia berkenan
mema&afkann"a dengan ikhlas mengharap ridha Allah.
'etahuilah, ketiga perbuatan ini, "akni berinfak(bersedekah
dalam keadaan lapang maupun sempit, menahan kemarahan
di saat kita mampu melampiaskann"a dan memaafkan
kesalahan $rang "ang berbuat salah kepada kita, adalah
perbuatan "ang bersumber dari ketakwaan hati dan bersih
dari kepentingan pribadi serta memperturutkan hawa nafsu.
Maka bagaimana dengan diri kita saat ini #udahkah ada
sifat tersebut dalam diri kita
'etiga sifat di atas belumlah lengkap, kecuali kita juga
memiliki sifat ini :
Keem#
at,


apabila menger"akan perbuatan ke"i atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat Allah, lalu memohon ampun atas dosa-
dosa mereka.
)adi, se$rang muttaqin sejati bukanlah sese$rang "ang tidak
pernah melaku-kan d$sa(kesalahan sama sekali. Namun,
muttaqin sejati adalah sese$rang "ang setiap kali terjebak
dalam d$sa(kesalahan, maka dia ingat Allah dan segera
bertaubat dari kesalahan tersebut, kemudian bertekad untuk
tidak mengulangin"a lagi.
Bagaimana dengan sese$rang "ang selalu mengulang dan
mengulang d$sa(kesalahan, selalu lupa kepada Allah dan tidak
mau bertaubat. *adahal dia men"adari kesalahan tersebut !!

Anda mungkin juga menyukai