Anda di halaman 1dari 5

Konsep Triase

A. Definisi Triage
Triage adalah usaha pemilahan korban sebelum ditangani, berdasarkan tingkat
kegawatdaruratan trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan prioritas penangnanan dan
sumber daya yang ada. Kata ini berasal dari bahasa Perancis trier yang berarti memisahkan,
memilah dan memilih. Penggagas awalnya adalah Dominique Jean Larrey, seorang dokter bedah
Perancis pada Pasukan Napoleon.
Triage atau triase adalah proses untuk menentukan prioritas perawatan pasien
berdasarkan tingkat keparahan kondisi mereka. Hal ini terutama diperlukan ketika sumber daya
yang ada tidak mencukupi untuk semua pasien. Triage adalah suatu proses yang mana pasien
digolongkan menurut tipe dan tingkat kegawatan kondisinya.
Hal itu diatur untuk mendapatkan :
- Pasien yang benar ke ....
- Tempat yang benar pada ....
- Waktu yang benar dengan
....
- Tersedianya perawatan yang benar ....
B. Tujuan
Memberikan penanganan terbaik pada korban dalam jumlah yang banyak untuk menurunkan
angka kematian dan kecacatan maupun resiko cedera bertambah parah.

C. Prinsip Triase
Pada keadaan bencana massal, korban timbul dalam jumlah yang tidak sedikit dengan
resiko cedera dan tingkat survive yang beragam. Pertolongan harus disesuaikan dengan sumber
daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Hal tersebut merupakan
dasar dalam memilah korban untuk memberikan perioritas pertolongan.
Pada umumnya penilaian korban dalam triage dapat dilakukan dengan :
Menilai tanda vital dan kondisi umum korban
Menilai kebutuhan medis
Menilai kemungkinan bertahan hidup
Menilai bantuan yang memungkinkan
Memprioritaskan penanganan definitif
Tag Warna
Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik/pasien dan setiap pertolongan harus dilakukan
sesegera mungkin.
Kategori :
Setelah melakukan penilaian, korban dikategorikan sesuasi denagn kondisinya dan diberi tag
warna, sebagai berikut:
1. MERAH (Immediate)
Setiap korban dengan kondisi yang mengancam jiwanya dan dapat mematikan dalam ukuran
menit, harus ditangani dengan segera.
2. KUNING (Delay)
Setiap korban dengan kondisi cedera berat namun penganannya dapat ditunda.
3. HIJAU (Walking Wounded)
Korban dengan kondisi yang cukup ringan, korban dapat berjalan
4. HITAM (Dead and Dying)
Korban meninggal atau dalam kondisi yang sangat sulit untuk diberi pertolongan.

D. Sistem Triage
Non Disaster :
Untuk menyediakan perawatan sebaik mungkin bagi setiap individu pasien

Disaster :
Untuk menyediakan perawatan yang lebih efektif untuk pasien dalam jumlah banyak

E. Type Triage Di Rumah Sakit
Type 1 :
Traffic Director or Non Nurse
- Hampir sebagian besar berdasarkan system triage
- Dilakukan oleh petugas yang tak berijasah
- Pengkajian minimal terbatas pada keluhan utama dan seberapa sakitnya
- Tidak ada dokumentasi
- Tidak menggunakan protocol

Type 2 :
Cek Triage Cepat
- Pengkajian cepat dengan melihat yang dilakukan perawat beregristrasi atau dokter
- Termasuk riwayat kesehatan yang berhubungan dengan keluhan utama
- Evaluasi terbatas
- Tujuan untuk meyakinkan bahwa pasien yang lebih serius atau cedera mendapat perawatan
pertama
Type 3 :
Comprehensive Triage
- Dilakukan oleh perawat dengan pendidikan yang sesuai dan berpengalaman
- 4 sampai 5 sistem katagori
- Sesuai protokol

F. Klasifikasi
Klasifikasi Triage
Klasifikasi berdasarkan pada :
- Pengetahuan
- data yang tersedia
- situasi yang berlangsung
Sistem Klasifikasi
Sistem klasifikasi menggunakan nomor, huruf atau tanda. Adapun klasifikasinya sebagai berikut
:
Prioritas 1 atau Emergensi
- Pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan evaluasi dan intervensi segera
- Pasien dibawa ke ruang resusitasi
- Waktu tunggu 0 (Nol)
Prioritas 2 atau Urgent
- Psien dengan penyakit yang akut
- Mungkin membutuhkan trolley, kursi roda atau jalan kaki
- Waktu tunggu 30 menit
- Area Critical care
Prioritas 3 atau Non Urgent
- pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis yang minimal
- luka lama
- kondisi yang timbul sudah lama
- area ambulatory / ruang P3
Prioritas 0 atau 4 Kasus kematian
- tidak ada respon pada segala rangsangan
- tidak ada respirasi spontan
- tidak ada bukti aktivitas jantung
- hilangnya respon pupil terhadap cahaya

G. Model Triage
1. Single Triage
Digunakan untuk keadaan dimana pasien datang satu persatu, seperti misalnya di Instalasi atau
Unit Gawat Darurat sehari-hari. Atau pada MCI (mass casualty incident) / bencana dimana fase
akut telah terlewati (setelah 5 10 hari).
Jika beban jumlah pasien terlalu banyak, atau permasalahan yang ada terlalu kompleks, sistem
ini akan kacau.

2. Simple Triage
Pada keadaan bencana massal (MCI) awal-awal, dimana sarana transportasi belum ada, atau ada
tapi terbatas, dan terutama sekali, belum ada tim medis atau paramedis yang kompeten.
Pemilahan dan pemilihan pasien terutama ditujukan untuk prioritas transportasi pasien dan
kemudian tingkat keparahan penyakitnya. Biasanya, digunakan triage tag/kartu triase.

3. S.T.A.R.T. (Simple Triage And Rapid Treatment)
Penambahan kata Rapid Treatment berarti ada tim atau orang-orang yang cukup kompeten
melakukan perawatan dan penanganan korban/pasien. Jika keadaannya masih melampaui
kemampuan penolong, maka START dapat pula berarti Simple Triage and Rapid Transportation.
Dahulu masih ada kategori Biru, untuk pasien yang kecenderungan selamatnya kecil atau dapat
selamat dengan penanganan yang cepat tetapi kompleks dan rumit. Pasien ini biasanya
diletakkan setelah kategori merah. Tapi saat ini kecenderungannya sudah tidak dilakukan
kategorisasi untuk ini. Jerman masih memakai ini, tetapi urutan prioritasnya setelah hijau.

Anda mungkin juga menyukai