Gejala Defisiensi Mn
Mn merupakan unsur yang relatif imobil dan gejala defisiensi muncul pertama kali
pada daun-daun muda. Gejalanya beragam, mulai dari klorosis intervenial (diantara
pembuluh) hingga pembercakan atau penodaan pada daun. Keracunan Mn telah terbukti di
beberapa lokasi dan nampak sebagai pengkerutan daun. Hal ini sering terlihat dalam keadaan
yang sangat asam (pH 5,0).
Fungsi Seng (Zn) bagi Tanaman
Seng diserap akar dalam bentuk ion Zn
2+
, dan bisa juga diserap sebagai suatu
kompleks molekuler. Penyerapan lewat daun merupakan bentuk yang siap dari serapan Zn.
Zn bertindak sebagai activator logam dari enzim dan terlibat dalam kegiatan auksin (hormone
pertumbuhan). Dari bukti yang ada, nampak bahwa Zn memegang peran vital dalam jalur
metabolism dari tritofan menjadi auksin melalui triptophamin.
Gejala Defisiensi Zn
Defisiensi Zn telah diamati pada berbagai jenis tanaman, karena sifat imobilitasnya.
Defisiensi Zn terjadi pertama kali pada daun muda. Gejala awal adalah klorosis intervenial
yang diikuti dengan penurunan laju pemanjangan batang yang diduga disebabkan oleh
menurunnya kegiatan auksin.
Pada jagung defisiensi dikenal sebagai pita putih pada jaringan daun yang memucat,
terbentuk pada kedua sisi tulang tengah dan dimulai pada pangkal daun. Sedangkan warna
daun tetap hijau.
Fungsi Tembaga (Cu) bagi Tanaman
Cu diserap tanaman dalam bentuk ion Cu
2+
(kuprit) dan sebagai kompleks Fe-organik
seperti asam tetra etilen-diamina (EDTA). Cu juga bisa diserap melalui daun tanaman. Cu
merupakan logam activator beberapa jenis dalam tanaman yang terlibat dengan sintesis
protein dan respirasi. Cu juga berperan dalam reaksi cahaya di dalam proses fotosintesis.
Gejala Defisiensi Cu
Seperti halnya defisiensi unsure lain, efisiensi Cu berkaitan dengan sintesa protein dan
bisa mengakibatkan kenaikan kadar senyawa N terlarut. Gejala visual defisiensi Cu beragam
dari jenis tanaman satu dengan lainnya. Pada tanaman jagung, daun termuda menguning dan
terhambat pertumbuhannya. Semakin parah defisiensi daun muda semakin memucat dan daun
tua mengalami mati pucuk. Pada tahap lanjut terbentuk jaringan mati dibagian ujung dan tepi
daun tua dalam pola yang sama dengan gejala defisiensi K.