Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL APPRAISAL IN

JOURNAL READING

KELOMPOK C:

ALAIX MUNA KAMALA
DIANA MAZAYA A
HASBI ARROZIQ ASSIDIQI
QORRY AMANDA
SITI NURUL HASANAH
VANDA GIZELA HAMI


HUBUNGAN ANTARA
JENIS KEPRIBADIAN,
RIWAYAT DIABETES
MELLITUS DAN
RIWAYAT PAPARAN
MEROKOK DENGAN
KEJADIAN TB PARU
DEWASA DI WILAYAH
KECAMATAN
SEMARANG UTARA
TAHUN 2011
JUDUL
1. Judul tidak memenuhi kriteria
penulisan karena lebih dari 12 kata
dan ada singkatan
2. Kalimat pada judul sudah
menggambarkan secara jelas
kedudukan dan hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat.;
a. variabel bebas : jenis kepribadian,
riwayat diabetes mellitus dan riwayat
paparan merokok
b. variabel tergantung : TB paru
dewasa
3. Judul informatif
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Menganalisis hubungan antara jenis
kepribadian, riwayat penyakit penyerta dan
riwayat paparan rokok terhadap kejadian
Tuberkulosis paru dewasa di wilayah
Semarang Utara
tujuan sudah sesuai dengan judul
Manfaat penelitian tidak disebutkan dalam
jurnal

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian: Observasional Analitik
Desain penelitian: Studi Case Control
Tempat: Kecamatan Semarang Utara
Waktu penelitian: tidak dicantumkan, hanya
menunjukan waktu kriteria pengambilan
sampel
Populasi
Penduduk usia 15 tahun atau lebih yang bertempat
tinggal di wilayah Kecamatan Semarang Utara minimal
satu tahun terakhir yaitu Januari- Desember tahun
2011



Sampel
30 orang untuk tiap kelompok yaitu kelompok penelitian
dan kelompok kontrol. Dengan perbandingan 1:1 maka
jumlah sampel adalah 60 responden.
Kriteria inklusi dan eksklusi
Kriteria inklusi kasus, yaitu tercatat
sebagai pasien TB paru BTA positif
berdasarkan data register puskesmas
Bandarharjo dan puskesmas Bulu Lor
Semarang Utara pada periode Januari
Desember 2011, bertempat tinggal di
wilayah Semarang Utara.
Kriteria eksklusi tidak disebutkan.

Cara sampling -> non random sampling dengan
teknik purposive sampling
Cara perlakuan : mengambil data di puskesmas
Bandarharjo dan Bulu Lor yang memenuhi kriteria
inklusi, kemudian data primer diperoleh dari
wawancara dengan responden dengan
menggunakan kuesioner dan melakukan
pengukuran gula darah responden isi dan
pedoman kuesioner dan wawancara tidak
dijelaskan secara rinci; cara pengukuran dan nilai
rujukan gula darah yang dipakai tidak dicantumkan.

Kemungkinan terdapat bias recall karena tehnik
pengambilan data dengan wawancara.




VARIABEL PENELITIAN
Variabel bebas:
Jenis kepribadian, riwayat diabetes mellitus dan riwayat
paparan merokok
Variabel tergantung:
TB paru dewasa

Variabel Perancu
Dalam penelitian ini variabel perancu tidak
disebutkan dan tidak diketahui apakah sudah
dikendalikan atau belum


DEFINISI OPERASIONAL
TB
Pasien yang menderita TB paru
dengan BTA positif dan tercatat
di puskesmas Bandarharjo dan
Bulu Lor semarang pada periode
januari sampai desember 2011
T
Definisi operasional variabel tergantung
tidak disebutkan secara jelas.


Komisi etnik dan inform consent tidak
disebutkan dalam jurnal ini.

ANALISA DATA
uji korelasi Chi-square (X2) untuk mengetahui
hubungan antara jenis kepribadian, riwayat
diabetes mellitus dan riwayat terpapar rokok
dengan kejadian TB Paru Dewasa.

Analisa sudah tepat karena penelitian ini
komparatif tidak berpasangan dengan skala
pengukuran kategorik sehingga yang digunakan
Chi-square

HASIL PENELITIAN
Subjek yang diteliti 30 orang untuk tiap kelompok yaitu
kelompok penelitian dan kelompok kontrol. Dengan
perbandingan 1:1 maka jumlah sampel adalah 60
responden
Tidak ada drop out
Tabel karakteristik tidak ditampilkan

HASIL & PEMBAHASAN
1. Kepribadian : p=0,19 tidak signifikan
2. Riwayat DM : p=0,038 signifikan
3. Paparan rokok :p=0,438 tidak signifikan
HASIL & PEMBAHASAN

1. Jenis kepribadian tidak ada hubungan dengan TB paru
dewasa sehingga tidak sesuai dengan dasar teori yang
mengatakan bahwa kepribadian tipe A yang
mempengaruhi sisten imun sehingga lebih rentan terkena
TB
2. Responden yang menderita DM lebih banyak terinfeksi TB
paru dibandingkan dengan bukan penderita DM.
Menunjukan bahwa penyakit DM berpengaruh terhadap
kejadian Tb sesuai dasar teori
3. Paparan rokok tidak sesuai dengan teori. Dalam penelitian
didapatkan yang terkena paparan rokok lebih sedikit
terkena Tb paru.
Umumnya makanan etnik Minahasa mengandung asam lemak jenuh 0,01-10,46 % per 100 gramnya.
Seseorang yang mengomsumsi jenis makanan berisiko PJK seperti babi putar dengan frekuensi
makan 2 kali/bulan mempunyai kemungkinan terkena PJK 4,43 kali lebih besar dibanding dengan
yang mengonsumsi 1 kali/bulan, setelah dikontrol oleh babi hutan (OR=4,3 95% CI:1,66-11,05),
kotey/saut (OR=7,15 95%CI: 1,70-30,08), merokok (OR=2,76 95% CI: 1,36-5,61), usia (OR=1,96
95%CI: 1,36-2,83), jenis kelamin (OR=2,86 95%CI: 1,41-5,78), dan hipertensi (OR=5,86 95%CI: 2,94-
11,66).
Berda-sarkan 41 jenis makanan yang dikomposit, seseorang yang mempunyai kebiasaan makan
makanan etnik Minahasa dengan frekuensi sering (total skor nilai mean) mempunyai kemungkinan
5,4 kali lebih besar untuk terkena PJK dibanding dengan yang mempunyai kebiasaan makan jarang
(total skor nilai mean), setelah dikontrol oleh faktor jenis kelamin, riwayat PJK dalam keluarga, dan
diabetes.
PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan oleh Tanjung (1998) mendapatkan hasil
bahwa dari 733 penderita TB Paru, penderita juga menderita
diabetes mellitus 11,7%, hipertensi 9,28%, kelainan hati 2,7%,
kelainan jantung 1,9%, kelainan ginjal 0,9% dan struma 0,4%.(10)
Penderita diabetes mellitus memiliki risiko 2-3 kali lebih sering
untuk terkena penyakit tuberculosis paru.(11) Hasil penelitian
Indra J anis (2008), dari 46 penderita tb paru dengan DM, TB paru
dengan DM terkontrol 35 penderita (76,1%) dan TB paru dengan
DM tidak terkontrol 11 penderita (23,9%). Terjadi konversi BTA
sebesar 91,4% pada penderita TB paru dengan DM tidak terkontrol
dan 72,7% pada TB paru dengan DM tidak terkontrol.
PENELITIAN INI SESUAI DENGAN PENELITIAN SEBELUMNYA
PENGUJIAN VALIDITAS EKSTERNA
Hasil penelitian tidak bisa
digeneralisasikan karena teknik
pengambilan sampling non probability
sampling dengan purposive sampling

Anda mungkin juga menyukai