Anda di halaman 1dari 34

Oleh :

Ana Fauziah Fitri Ajei 2009730124



Pembimbing : dr. Camelia Khirun Nissa, Sp. PD
Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Penyakit Dalam
RS. BLUD Sekarwangi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta
Periode 02 Juni 2014 10 Agustus 2014
Diskusi Ilmiah :
Goiter dan Graves Disease
Struma = Goiter
Struma disebut juga goiter adalah suatu pembengkakan pada leher oleh
karena pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid dapat
berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan
morfologinya.
Dampak struma terhadap tubuh terletak pada pembesaran kelenjar tiroid
yang dapat mempengaruhi kedudukan organ-organ di sekitarnya. Struma
dapat mengarah ke dalam sehingga mendorong trakea, esophagus dan
pita suara sehingga terjadi kesulitan bernapas dan disfagia. Bila pembesaran
keluar maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat asimetris.
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
2
Memiliki dua bagian lobus yang
dihubungkan oleh ismus, berbetuk
lonjong berukuran 2,5-5 cm x 1,5 cm, x
1-1,5 cm dan berkisar 10-20 gram.
Fungsi : mengatur metabolisme dan
normalitaskerja setiap sel tubuh.
Memproduksi hormon tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3) dan menyalurkan
hormon tersebut ke dalam aliran
darah.
Dikendalikan oleh TSH (thyroid
stimulating hormone) yang dihasilkan
oleh lobus anterior kelenjar hipofisis.
Yodium adalah bahan dasar
pembentukan T3 dan T4.
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
3
4
Fungsi Fisiologis Kelenjar Tiroid
Memiliki efek pada pertumbuhan sel, perkembangan dan metabolisme
energi
Mempengaruhi pertumbuhan pematangan jaringan tubuh dan energi
Mengatur mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan reaksi metabolik
Menambah sintesis asam ribonukleat (RNA)
Menambah produksi panas
Absorpsi intestinal terhadap glukosa
Merangsang pertumbuhan somatis
Berperan dalam perkembangan normal sistem saraf pusat
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
5
Patogenesis

9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
6
Klasifikasi Struma
Berdasarkan Fisiologisnya
Eutiroidisme : Hipertrofi pada kelenjar
tiroid yang disebabkan stimulasi
kelenjar tiroid yang berada di bawah
normal sedangkan kelenjar hipofisis
menghasilkan TSH dalam jumlah
yang meningkat, tidak menimbulkan
gejala.

Eutiroidisme
Hipotiroidisme
Hipertiroidisme
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
7
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme : Kelainan struktural atau fungsional
kelenjar tiroid sehingga sintesis dari hormon tiroid
menjadi berkurang atau kegagalan dari kelenjar
untuk mempertahankan kadar plasma yang cukup
dari hormon.
Gejala hipotiroidisme :
Penambahan berat badan
Sensitif terhadap udara dingin
Dementia, Sulit berkonsentrasi
Gerakan lamban
Konstipasi
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
8
Kulit kasar
Rambut rontok
Mensturasi berlebihan
Pendengaran terganggu
Penurunan kemampuan bicara

Hipertiroidisme / Tirotoksikosis / Graves
Respon jaringan-jaringan tubuh
terhadap pengaruh metabolik
hormon tiroid yang berlebihan
Timbul spontan atau adanya antibodi
dalam darah yang merangsang
kelenjar tiroid, sehingga tidak hanya
produksi hormon yang berlebihan
tetapi ukuran kelenjar tiroid menjadi
besar.
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
9
Gejala hipertiroidisme :
Berat badan menurun
Nafsu makan meningkat
Keringat berlebihan
Kelelahan,
Lebih suka udara dingin
Sesak napas
Jantung berdebar-debar
Tremor pada tungkai bagian atas,
Mata melotot (eksoftalamus),
Diare
Haid tidak teratur,
Rambut rontok
Atrofi otot.
9
September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
10
Klasifikasi Berdasarkan Klinisnya
Struma Diffusa Toksik
Struma Nodusa Toksik
Struma
Toksik
Struma Diffusa Non Toksik
Struma Nodusa Non Toksik
Struma Non
Toksik
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
11
Sumber :
Struma Toksik
Struma Nodusa Toksik mengarah kepada perubahan bentuk anatomi
dimana struma toksik akan menyebar luas ke jaringan lain dan jika tidak
diberikan tindakan medis sementara maka akan memperlihatkan benjolan
yang secara klinik teraba satu atau lebih benjolan (struma multinoduler toksik)
Struma diffusa toksik (tiroktosikosis) merupakan hipermetabolisme karena
jaringan tubuh dipengaruhi oleh hormon tiroid yang berlebihan dalam darah.
Penyebab tersering adalah penyakit Grave (gondok eksoftalmik/exophtalmic
goiter).
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
12
Struma Non Toksik
Struma non toksik disebabkan oleh kekurangan yodium yang kronik
Disebut sebagai simple goiter, struma endemik, atau goiter koloid yang sering
ditemukan di daerah yang air minumya kurang sekali mengandung yodium
dan goitrogen yang menghambat sintesa hormon oleh zat kimia.
Kebanyakan penderita tidak mengalami keluhan karena tidak ada
hipotiroidisme atau hipertiroidisme, penderita datang berobat karena
keluhan kosmetik atau ketakutan akan keganasan.
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
13
Pencegahan
Edukasi pemakaian garam yodium
Mengkonsumsi makanan yang merupakan sumber yodium seperti ikan laut
Iodisai air minum untuk wilayah tertentu dengan resiko tinggi
Memberikan kapsul minyak beryodium (lipiodol) pada penduduk di daerah
endemik berat dan endemik sedang. Sasaran pemberiannya adalah semua
pria berusia 0-20 tahun dan wanita 0-35 tahun, termasuk wanita hamil dan
menyusui
Memberikan suntikan yodium dalam minyak (lipiodol 40%) diberikan 3 tahun
sekali dengan dosis untuk dewasa dan anak-anak di atas 6 tahun 1 cc dan
untuk anak kurang dari 6 tahun 0,2-0,8 cc.
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
14
Penegakan Diagnosis
Inspeksi : pemeriksa yang berada di depan penderita yang berada pada
posisi duduk dengan kepala sedikit fleksi. Jika terdapat pembengkakan atau
nodul, perlu diperhatikan lokasi, ukuran, jumlah nodul, bentuk (diffus atau
noduler kecil), gerakan pada saat pasien diminta untuk menelan dan pulpasi
pada permukaan pembengkakan.
Palpasi : pasien diminta duduk dengan leher dalam posisi fleksi. Pemeriksa
berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid dengan menggunakan ibu jari
kedua tangan pada tengkuk penderita.
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
15
Tes Fungsi Hormon
Kadar total tiroksin dan triyodotiroin
serum diukur dengan radioligand
assay
Tiroksin bebas serum mengukur kadar
tiroksin dalam sirkulasi yang secara
metabolik aktif.
Kadar TSH plasma dapat diukur
dengan assay radioimunometrik.
Tes ambilan yodium radioaktif (RAI)
digunakan untuk mengukur
kemampuan kelenjar tiroid dalam
menangkap dan mengubah yodida.
Radiologi
FOTO RONTGEN LEHER
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
melihat struma telah menekan atau
menyumbat trakea (jalan nafas).

ULTRASONOGRAFI
Memperlihatkan ukuran gondok
Kemungkinan adanya kista/nodul
yang mungkin tidak terdeteksi waktu
pemeriksaan leher.

9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
16
Scan Tiroid
Cara : menyuntikan sejumlah substansi
radioaktif bernama technetium-99m
dan yodium125/yodium131 ke dalam
pembuluh darah.
Setengah jam kemudian di scan.
Hasil pemeriksaan dengan radioisotop
adalah teraan ukuran, bentuk lokasi
dan yang utama adalh fungsi bagian-
bagian tiroid.

Biopsi Aspirasi Jarum Halus
Dilakukan khusus pada keadaan yang
mencurigakan suatu keganasan.
Yang harus diperhatikan :
Lokasi biopsi harus tepat
Pembuatan preparat yang baik
Untuk menghindari hasil pemeriksaan
yang positif palsu karena salah
intrepertasi oleh ahli sitologi.
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
17
Graves Disease
Pendahuluan
Graves disease berasal dari nama Robert J. Graves, MD, circa tahun1830,
adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan hipertiroidise (produksi
berlebihan dari kelenjar tiroid) yang ditemukan dalam sirkulasi darah.
Graves disease lazim juga disebut penyakit Basedow.


(Sjamsuhidajat dan Jong, 1996).
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
19
Definisi
Penyakit Graves (goiter difusa toksika)
Penyebab tersering hipertiroidisme
Suatu penyakit autoimum yang biasanya ditandai oleh produksi autoantibodi
yang memiliki kerja mirip TSH pada kelenjar tiroid.
Penderita penyakit Graves memiliki gejala-gejala khas dari hipertiroidisme
dan gejala tambahan khusus yaitu pembesaran kelenjar tiroid/struma difus,
oftamopati (eksoftalmus / mata menonjol) dan kadang-kadang dengan
dermopati

(Subekti, 2001; Corwin, 2001; Stein, 2000; Harrison, 2000).
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
20
Etiologi
Salah satu penyakit autoimun yang disebabkan thyroid-stimulating antibodies
(TSAb).
Antibodi ini berikatan dan mengaktifkan thyrotropin receptor (TSHR) pada sel
tiroid yang mensintesis dan melepaskan hormon tiroid.
Memiliki manifestasi klinis yang spesifik, seperti hipertiroid, vascular goitre,
oftalmopati, dan yang paling jarang infiltrative dermopathy

(Karasek dan Lewinski, 2003).
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
21
Faktor Resiko
Faktor genetik
Faktor imunologis
Infeksi
Faktor trauma psikis
Iod Basedow
Penurunan berat badan secara drastis
Chorionic gonadotropin
Periode post partum
Kromosom X



Radiasi eksternal (Moelyanto, 2007).
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
22
Manifestasi Klinis
Ciri-ciri tiroidal :
Cepat lelah
Gemetar
Tidak tahan panas
Keringat semakin banyak
Kulit lembab
Berat badan menurun walaupun nafsu
makan meningkat
Palpitasi
Takikardi
Diare
Kelemahan serta atrofi otot.
Manifestasi ekstratiroidal :
Oftalmopati (50-80% kasus)
Mata melotot
Fissura palpebra melebar
Kedipan berkurang
Lid lag
Kegagalan konvergensi
Infiltrasi kulit lokal yang biasanya terbatas
pada tungkai bawah.
Amenore atau infertilitas
(Price dan Wilson, 1995).
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
24
26
Penegakan Diagnosis
Menegakkan diagnosis klinis dengan indeks diagnosis klinis
Memastikan tirotoksikosis dengan FT4 tinggi dan TSHs tersupresi.
Menegakkan graves dengan menunjukkan adanya stimulator diluar TSH yaitu
TSAb (yang efeknya tidak berbeda dengan TSH, padahal TSHs dalam sirkulasi
justru rendah) atau dengan test tangkap radioaktif (RAIU) yang meningkat.
Ada beberapa pemeriksaan rutin yang sering memberikan petunjuk kearah
diagnosis ini yaitu hiperkalsemi, kadar kolesterol rendah atau dibawah normal
dan alkali fosfatase meningkat.
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
27
Komplikasi : Krisis Tiroid
Merupakan eksaserbasi akut dari semua gejala tirotoksikosis yang berat
sehingga dapat mengancam kehidupan penderita.
Manifestasi klinis :
Demam tinggi, dimana suhu meningkat dari 38C sampai mencapai 41C disertai
dengan flushing dan hiperhidrosis.
Takhikardi hebat, atrial fibrilasi sampai payah jantung.
Gejala-gejala neurologik seperti agitasi, gelisah, delirium sampai koma.
Gejala-gejala saluran cerna berupa mual, muntah,diare dan ikterus
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
28
Burch Wartofsky Score
Interpretasi :
45 : Krisis Tiroid
25 44 : Impending Krisis Tiroid
< 25 : Kemungkinan Kecil Krisis Tiroid
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
30
Penatalaksanaan Graves Disease
Patogenesis terjadinya sindrom penyakit Graves adalah proses autoimun,
namun penatalaksanaannya terutama ditujukan untuk mengontrol keadaan
hipertiroidisme.
Dikenal ada tiga jenis pengobatan terhadap hipertiroidisme akibat penyakit
Graves, yaitu: Obat anti tiroid, Pembedahan dan Terapi Yodium Radioaktif.
Pilihan pengobatan tergantung pada berat ringannya tirotoksikosis, usia
pasien, besarnya struma, ketersediaan obat antitiroid dan respon atau reaksi
terhadapnya serta penyakit lain yang menyertainya
(Subekti, 2001; Shahab, 2002).
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
31
Pilihan
pengobatan
Sediaan Obat Dosis Awal Maintenance
Gol. Tionamid Tiourasil Propiltiourasil (PTU) 100-200 mg/d 50 mg/d
Tiamazol 20-40 mg/d
dosis terbagi
5-10 mg/d
Imidazol Metimazol 20-40 mg/d
dosis terbagi
5-10 mg/d
Karbimazon
Gol. Penyekat
Beta
Propanolol hydroclorida 80 mg / d
Atenolol 50 mg / d
Metoprolol 40 mg / d
Nadolol 40 mg / d
Terapi Kombinasi
Pembedahan
Yodium Radioaktif (13II) 100 CI/g berat jaringan tiroid
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
32
Opthalmopathy Graves
Konsul Mata
Tetes mata lubricating ointments
Cegah keratitis
Berhenti merokok
Menghindari cahaya dan debu
Tidur dengan kepala di tinggikan
9 September
2014
STASE INTENA - BLUD SEKARWANGI
33
Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai