DENGAN MASALAH ISOLASI DENGAN MASALAH ISOLASI SOSIAL SOSIAL DISAMPAIKAN OLEH: DISAMPAIKAN OLEH: HADI SUTOMO, S.Kep., Ns. HADI SUTOMO, S.Kep., Ns. GANGGUAN HUBUNGAN GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL SOSIAL Gangguan hubungan sosial (GHS) adalah suatu gangguan Gangguan hubungan sosial (GHS) adalah suatu gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada tingkah laku yang adaptif, kepribadian yang tidak fleksibel pada tingkah laku yang adaptif, mengganggu seseorang dalam hubungan sosial. Menarik diri mengganggu seseorang dalam hubungan sosial. Menarik diri merupakan salah satu dari gangguan hubungan sosial. Menarik merupakan salah satu dari gangguan hubungan sosial. Menarik diri merupakan usaha menghindari interaksi orang lain yang diri merupakan usaha menghindari interaksi orang lain yang ditandai dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian, ditandai dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian, dan tidak sanggup membagi pengalaman orang lain (Stuart & dan tidak sanggup membagi pengalaman orang lain (Stuart & Sundeen 1991) Sundeen 1991) Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu/kelompok Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu/kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatannya dengan orang lain tetapi tidak meningkatkan keterlibatannya dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak.(Carpenito, 1998) mampu untuk membuat kontak.(Carpenito, 1998) Dari dua definisi tersebut terlihat bahwa individu menarik diri Dari dua definisi tersebut terlihat bahwa individu menarik diri mengalami gangguan dan kesulitan dalam berhubungan dengan mengalami gangguan dan kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain. orang lain. Perilaku menarik diri : Perilaku menarik diri : Adalah usaha menghidari interaksi Adalah usaha menghidari interaksi dengan orang lain dimana individu merasa dengan orang lain dimana individu merasa bahwa kehilangan hubungan akrab, tidak bahwa kehilangan hubungan akrab, tidak mempunyai kesempatan membagi rasa, mempunyai kesempatan membagi rasa, fikiran, prestasi / kegagalan, ia mempunai fikiran, prestasi / kegagalan, ia mempunai kesulitan berhubungan secara spontan kesulitan berhubungan secara spontan dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian dan tak sanggup membagi perhatian dan tak sanggup membagi pengalaman dengan orang lain. pengalaman dengan orang lain. KARAKTERISTIK PERILAKU KARAKTERISTIK PERILAKU MENARIK DIRI MENARIK DIRI FISIK: FISIK: Gangguan pola makan : tidak ada nafsu makan / minum Gangguan pola makan : tidak ada nafsu makan / minum berlebihan berlebihan Berat badan menurun /meningkat dratis Berat badan menurun /meningkat dratis Tidur berlebihan Tidur berlebihan Banyak tidur siang Banyak tidur siang Menurunnya kegiatan seksual Menurunnya kegiatan seksual Aktivitas menurun Aktivitas menurun Kemunduran kesehatan fisik Kemunduran kesehatan fisik Penampilan diri kurang. Penampilan diri kurang. Keberanian diri kurang. Keberanian diri kurang. EMOSI: EMOSI: Bicara tdk jelas, merengek, menangis seperti anak kecil. Bicara tdk jelas, merengek, menangis seperti anak kecil. Merasa malu, merasa bersalah. Merasa malu, merasa bersalah. Mudah panik dan tiba2 marah. Mudah panik dan tiba2 marah. Meminta untuk sendirian. Meminta untuk sendirian. Apatis, ekspresi tumpul, atau afeksi terlalu sedih. Apatis, ekspresi tumpul, atau afeksi terlalu sedih. 2 SOSIAL: SOSIAL: Senang duduk menyendiri. Senang duduk menyendiri. Senang melamun dlm waktu lama. Senang melamun dlm waktu lama. Tak mempedulikan lingkungan Tak mempedulikan lingkungan Tingal ditempat tidur dalam waktu yang lama Tingal ditempat tidur dalam waktu yang lama Menghindar dari orang lain Menghindar dari orang lain Tergantung kepada orang lain. Tergantung kepada orang lain. Tidak komunikatif: klien tampak tidak bercakap Tidak komunikatif: klien tampak tidak bercakap- -cakap cakap dg temannya. dg temannya. Asyik dengan pikirannya sendiri. Asyik dengan pikirannya sendiri. INTELEKTUAL: INTELEKTUAL: Mengatakan putus asa. Mengatakan putus asa. Merasa hidup sendiri, tidak ada sokongan. Merasa hidup sendiri, tidak ada sokongan. Kurang percaya diri. Kurang percaya diri. FAKTOR FAKTOR FAKTOR PREDISPOSISI FAKTOR PREDISPOSISI GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL Faktor perkembangan: Faktor perkembangan: Gangguan dalam pencapaian tingkat Gangguan dalam pencapaian tingkat perkembangan perkembangan Sistem keluarga yang terganggu Sistem keluarga yang terganggu Norma keluarga kurang mendukung hubungan Norma keluarga kurang mendukung hubungan keluarga dengan pihak lain diluar keluarga. keluarga dengan pihak lain diluar keluarga. Setiap gangguan dalam pencapaian tugas Setiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan akan menyebabkan seseorang perkembangan akan menyebabkan seseorang mempunyai masalah respon sosial yang maladaptif. mempunyai masalah respon sosial yang maladaptif. Setiap tahap tumbuh kembang memiliki tugas yang Setiap tahap tumbuh kembang memiliki tugas yang harus dilalui individu dengan baik. Bila tugas harus dilalui individu dengan baik. Bila tugas perkembangan ini tidak dapat dilalui dengan baik perkembangan ini tidak dapat dilalui dengan baik maka akan menghambat tahap perkembangan maka akan menghambat tahap perkembangan selanjutnya selanjutnya TUGAS PERKEMBANGAN BRHUBUNGAN TUGAS PERKEMBANGAN BRHUBUNGAN DENGAN DENGAN PERTUMBUHAN INTERPERSONAL PERTUMBUHAN INTERPERSONAL Faktor biologik Faktor biologik Genetik, neurotransmiter Genetik, neurotransmiter masih perlu penelitian masih perlu penelitian lebih lanjut lebih lanjut Faktor komunikasi dalam keluarga. Faktor komunikasi dalam keluarga. Dimana masalah komunikasi dalam keluarga dapat Dimana masalah komunikasi dalam keluarga dapat menjadi kontributor untuk mengembangkan gangguan menjadi kontributor untuk mengembangkan gangguan tingkah laku. Masalah komunikasi tersebut antara lain tingkah laku. Masalah komunikasi tersebut antara lain sikap bermusuhan , selalu mengkritik, menyalahkan, sikap bermusuhan , selalu mengkritik, menyalahkan, kurang kehangatan, kurang memperhatikan anak, kurang kehangatan, kurang memperhatikan anak, emosi ( emosi (- -) yang tinggi. Komunikasi dalam keluarga ) yang tinggi. Komunikasi dalam keluarga amatlah penting dengan memberikan pujian,adanya amatlah penting dengan memberikan pujian,adanya tegur sapa dan komunikasi tegur sapa dan komunikasi terbuka . Kurangnya terbuka . Kurangnya stimulasi, kasih sayang dan perhatian dari ibu, akan stimulasi, kasih sayang dan perhatian dari ibu, akan memberikan rasa tidak aman yang akan menghambat memberikan rasa tidak aman yang akan menghambat terbentuknya rasa percaya diri. terbentuknya rasa percaya diri. Faktor sosio cultural: Faktor sosio cultural: Isolasi akibat dari norma yang tidak mendukng Isolasi akibat dari norma yang tidak mendukng Kelarga yg gagal dan diasingkan oleh lingkungan Kelarga yg gagal dan diasingkan oleh lingkungan 3 SUMBER KOPING SUMBER KOPING Keterlibatan dalam hubungan yang luas Keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam keluarga dan teman. dalam keluarga dan teman. Hubungan yg bermakna dengan orang Hubungan yg bermakna dengan orang lain, komunikasi secara langsung dan lain, komunikasi secara langsung dan hangat dg teman. hangat dg teman. Gunakan kreatifitas utuk mengekspresikan Gunakan kreatifitas utuk mengekspresikan stress interpersonal seperti stress interpersonal seperti kesenian,musik,tulisan. kesenian,musik,tulisan. LANGKAH LANGKAH- -LANGKAH LANGKAH PROSES KEPERAWATAN PROSES KEPERAWATAN PENGKAJIAN PERAWAT PENGKAJIAN PERAWAT Lembar pengkajian Kesehatan Jiwa meliputi: Lembar pengkajian Kesehatan Jiwa meliputi: Identitas klien. Identitas klien. Keluhan utama/ alasan masuk. Keluhan utama/ alasan masuk. Faktor predisposisi. Faktor predisposisi. Pengkajian aspek fisik/biologis. Pengkajian aspek fisik/biologis. Pengkajian aspek psikoklogis. Pengkajian aspek psikoklogis. Pengkajian status mental. Pengkajian status mental. Pengkajian persiapan pulang. Pengkajian persiapan pulang. Pengkajian mekanisme koping. Pengkajian mekanisme koping. Pengkajian masalah psikososial dan lingkungan. Pengkajian masalah psikososial dan lingkungan. Pengkajian Pengkajian Pengkajian Pengkajian Pengkajian aspek medik (lab, terapi, dll) Pengkajian aspek medik (lab, terapi, dll) SELAYANG PANDANG SELAYANG PANDANG . . PENGKAJIAN KEPERAWATAN (umum) PENGKAJIAN KEPERAWATAN (umum) Pengkajian 11 pola kesehatan dari Gordon. Pengkajian 11 pola kesehatan dari Gordon. Pengkajian 13 Divisi dari Doengoes dan Moorhouse. Pengkajian 13 Divisi dari Doengoes dan Moorhouse. Pengkajian NANDA. Sekarang NANDA II thn 2005 Pengkajian NANDA. Sekarang NANDA II thn 2005- -2006. 2006. Pengkajian keperawatan lain: Pengkajian keperawatan lain: Gabungan 3N: NANDA, NIC (Nursing Intervention Gabungan 3N: NANDA, NIC (Nursing Intervention Classification), NOC (Nursing Outcome Criteria) Classification), NOC (Nursing Outcome Criteria) ICNP (International Classification for Nursing Process) ICNP (International Classification for Nursing Process) HHCC (Home Health Care Classification) HHCC (Home Health Care Classification) NMMDS (Nursing Management Minimum Data Set) NMMDS (Nursing Management Minimum Data Set) Pengakjian per sistem Pengakjian per sistem Pengakjian head to toe Pengakjian head to toe Silahkan dipilih. Silahkan dipilih. 4 Pohon masalah Pohon masalah Ketidak efektifan koping keluarga Gg. Konsep diri: HDR (penyebab) Gangguan interaksi sosial:menarik diri (Masalah utama) Gangguan sensori persepsi: halusinasi (akibat) Resiko mencederai diri sendiri Defisit perawatan diri Gg pemeliharaan kesehatan Ketidakefe ktifan program trapeutik DIAGNOSA KEPERAWATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. 1. Resiko perilaku mencederai diri sendiri Resiko perilaku mencederai diri sendiri b.d halusinasi. b.d halusinasi. 2. 2. Resiko terjadi perubahan persepsi Resiko terjadi perubahan persepsi sensori: Halusinasi berhubungan sensori: Halusinasi berhubungan dengan menarik diri dengan menarik diri 3. 3. Isolasi sosial menarik diri b.d harga diri Isolasi sosial menarik diri b.d harga diri rendah kronis. rendah kronis. 4. 4. Gangguan konsep driri: HDR B.d Koping Gangguan konsep driri: HDR B.d Koping keluarga inefektif keluarga inefektif 8. 8. Gangguan pemeliharaan kesehatan B.D Gangguan pemeliharaan kesehatan B.D Defisit perawatan diri. Defisit perawatan diri. 9. 9. Menarik diri berhubungan dengan Menarik diri berhubungan dengan waham curiga. waham curiga. 10. 10. Potensial defisit cairan berhubungan Potensial defisit cairan berhubungan dengan defisit merawat diri dengan defisit merawat diri 11. 11. Kerusakan komunikasi verbal B.D Kerusakan komunikasi verbal B.D Menarik diri. Menarik diri. DIAGNOSA KEPERAWATAN JIWA SATU DIAGNOSA SAJA DIAGNOSA KEPERAWATAN JIWA SATU DIAGNOSA SAJA TANPA ETIOLOGI TANPA ETIOLOGI ? ? ATAU ISTILAHNYA PROBLEM SOLVING BUKAN ETIOLOGI ATAU ISTILAHNYA PROBLEM SOLVING BUKAN ETIOLOGI SOLVING SOLVING ? ? INFO SELENGKAPNYA SILAHKAN BUKA: INFO SELENGKAPNYA SILAHKAN BUKA: http://www.inna http://www.inna- -ppni.or.id ppni.or.id http http://nursinginformatic.wordpress.com ://nursinginformatic.wordpress.com http://banyumasperawat.wordpress.com/2008/03/22/aplikasi http://banyumasperawat.wordpress.com/2008/03/22/aplikasi- - praktis praktis- -nanda nanda- -nic nic- -noc noc- -secara secara- -manual manual- -1 1 http://deasbatamisland.blogspot.com/feeds/posts/default http://deasbatamisland.blogspot.com/feeds/posts/default SUDAH MULAI DITERAPKAN DI SUDAH MULAI DITERAPKAN DI RSJP Marzuki Mahdi Bandung Sejak Februari 2008. RSJP Marzuki Mahdi Bandung Sejak Februari 2008. 5 Sebelumnya kita mengenal rumusan Sebelumnya kita mengenal rumusan diagnosa problem related to etiology, diagnosa problem related to etiology, namun sejak Konas III lalu di Semarang namun sejak Konas III lalu di Semarang disepakati rumusan diagnosa disepakati rumusan diagnosa keperawatan jiwa adalah menyebutkan keperawatan jiwa adalah menyebutkan problem tanpa perlu dituliskan etiologi problem tanpa perlu dituliskan etiologi Rumusan diagnosa tanpa menyebutkan Rumusan diagnosa tanpa menyebutkan etiologi atau dikenalkan sebagai diagnosa etiologi atau dikenalkan sebagai diagnosa tunggal keperawatan jiwa ini mengacu tunggal keperawatan jiwa ini mengacu pada North American Diagnosis pada North American Diagnosis Association (NANDA) 2005 Association (NANDA) 2005- -2006. 2006. RENCANA INTERVENSI RENCANA INTERVENSI RENCANA INTERVENSI RENCANA INTERVENSI 6 ALHAMDULILLAH ALHAMDULILLAH SEKIAN SEKIAN TERIMA KASIH ATAS TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA PERHATIANNYA SELAMAT BELAJAR SELAMAT BELAJAR ..!!! ..!!!