Anda di halaman 1dari 1

Perempuan Di Balik Wanita Yang Jadi Ibu

aku menyebutnya dengan panggilan mamak


entah kenapa aku suka dengan kosakata itu
struktur perluasannya lebih desa dan sederhana
mamak
sulit ku telisik lebih rinci perjalanan dan usaha mamakku
pelik aku lihat, meskipun hanya tembang kemungkinan
tapi aku tahu, usahanya besarkanku
dan majukan harkat keluargaku sungguh digdaya
gelambir disekitar lutut dan siku
keriput di rongga mata
terkadang di antara pipi dan mulutmu basah karna wudhu
aku masih bisa lihat, bekas sujud dan hardik doamu
kadang masih ada amarah di setiap senyumanmu mak
aku sering lihat mamak lagi nangis saat aku tertawa semerbak
tak pernah ada hari aku lewatkan tanpa memanggilmu mak
aku juga sering bohong sambil mengumpatmu mak
sadar itu durhaka, kau hanya balik doakan kelancaran langkah hidupku
mulai sedih berpikir, aku
ya, mulai aku sedih berpikir perilakuku
jadi siapa yang beruntung ?
aku ? adikku ? saudaraku ? ayahku ?
jelas itu aku
punya kau ibu macam punyaku ?
punya kau mamak macam punyaku ?
punya kau ?
mak, ini puisi buat kau mak
hina sedikit bahasaku, aah mamak tak akan tahu
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai