Anda di halaman 1dari 29

PENGEMBANGAN PEGAWAI DAERAH

BERBASIS KOMPETENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI:
( Solusi bagi p!g"ba!ga! I"pl"!#asi $Go%&!"!# 'i Da&a( )
BAB I
A* PENDAHULUAN
Memasuki era otonomi daerah, peran dan fungsi kewenangan daerah dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat
di daerah menjadi semakin luas. Dalam menciptakan good governance serta
penyelenggaraan otonomi daerah, pemanfaatan Teknologi Informasi dan
KomunikasiInformation Communication Technology (ICT) pada setiap kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan tidak dapat dihindarkan lagi. !enerapan I"T yang
terintegrasi dalam satu kesatuan sistem merupakan kebutuhan yang tidak dapat
ditawar lagi dalam rangka mendukung pertukaran data dan informasi serta
penyaluran berita secara cepat, akurat dan aman. !enguasaan terhadap teknologi
informasi dan komunikasi akan sangat mendukung penerapan sistem informasi yang
merupakan solusi bagi organisasi dalam setiap pemecahan permasalahan manajemen.
I"T merupakan suatu alat yang digunakan dalam menjalankan usaha atau organisasi
untuk menyediakan suatu #istem Informasi $#I% yang dipakai sebagai penunjang
pengambilan keputusan.
!ermasalahan lemahnya kemampuan !egawai lembaga Teknologi Informasi
dan jajaran !&# lainnya dalam bidang I"T kemudian muncul mengiringi upaya
pemanfaatan I"T untuk penyelenggaran pemerintah di Daerah $'()overnment%.
*arus diakui, bahwa keberadaan pegawai dalam organisasi memiliki posisi yang
sangat vital. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh kualitas pegawai yang
bekerja di dalamnya. !erubahan lingkungan yang begitu cepat menuntut kemampuan
mereka dalam menangkap fenomena perubahan tersebut, menganalisa dampaknya
terhadap organisasi dan menyiapkan langkah(langkah guna menghadapi kondisi
tersebut. Dengan demikian, maka peran manajemen sumber daya manusia dalam
organisasi tidak hanya sekedar administratif tetapi justru lebih mengarah pada
bagaimana mampu mengembangkan potensi sumber daya manusia agar menjadi
kreatif dan inovatif serta mampu memenuhi kebutuhan kerja organisasi. #etiap
organisasi membutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kompentensi
khusus, memiliki keahlian dan kemampuan yang unik sesuai dengan visi dan misi
dan kebutuhan kerja organisasi.
!engembangan pegawai berbasis kompetensi mutlak harus dilakukan untuk
menjawab permasalahan tersebut. !engembangan pegawai dilakukan agar dapat
memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi serta kebutuhan
tuntutan kerja organisasi. Kompentensi menyangkut kewenangan setiap individu
untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannya dalam
organisasi yang relevan dengan keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Kompetensi yang dimiliki pegawai secara individual harus mampu
mendukung pelaksanaan strategi organisasi dan mampu mendukung setiap perubahan
yang dilakukan manajemen. Dengan kata lain kompentensi yang dimiliki individu
dapat mendukung system kerja dan kebutuhan beban kerja organisasi.
Tulisan ini akan memaparkan gagasan tentang pengembangan pegawai daerah
berbasis kompetensi bidang teknologi informasi dan komunikasi Information
"ommunication Technology $I"T%. +kan dijelaskan pula mengapa kompetensi
berbasis I"T menjadi sangat penting bagi pegawai daerah. Terkait dengan kedua hal
tersebut, akan diuraikan juga kebijakan dan kondisi pengembangan implementasi e(
)overnment di daerah yang pada dasarnya menjadi penyebab kebutuhan
pengembangan pegawai daerah dalam bidang I"T.
BAB II
B* PEMBAHASAN
+* KONSEP DAN APLIKASI E$GO,ERNMENT
E-government adalah istilah yang menurut beberapa kalangan, didefinisikan
secara beragam. intinya adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat
untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efisien. Karena itu,
dalam melihat e(government, jangan terpaku oleh unsur ,e, ( nya semata, tetapi yang
lebih penting lagi adalah proses dan jalannya pemerintahan melalui fasilitas internet
atau media online. #ehingga terdapat dua hal utama dalam pengertian e(government
di atas, pertama adalah penggunaan teknologi komunikasi informasi $salah satunya
adalah internet% sebagai alat bantu, dan kedua adalah tujuan pemanfaatannya
sehingga jalannya pemerintahan dapat lebih efisien. Melalui teknologi
informasiinternet, seluruh proses atau prosedur yang ada di pemerintahan dapat
dilalui dengan lebih cepat sesuai degan aturan main yang telah ditetapkan. '(
government bukan berarti mengganti cara pemerintah dalam berhubungan dengan
masyarakat. !ada konsep e(government, masyarakat masih bisa berhubungan dengan
pos(pos pelayanan, berbicara melalui telepon untuk mendapatkan pelayanan
pemerintah, atau mengirim surat. '(government hanya berfungsi pada konteks
penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara
pemerintah dan pihak(pihak lain.
!ada pelaksanaan e(government, informasi, komunikasi, dan transaksi antara
masyarakat dan pemerintah dilakukan via internet. #ehingga ada beberapa manfaat
yang dihasilkan seperti misalnya, komunikasi dalam sistem administrasi berlangsung
dalam hitungan jam, bukan hari atau minggu. +rtinya, pelayanan pemerintah pada
masyarakat menjadi sangat cepat, service dan informasi dapat disediakan -. jam
sehari, tujuh hari dalam seminggu. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, bahkan
mobile dimanapun tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan atau
tempat(tempat pelayanan umum. +kselerasi kecepatan pelayanan berarti juga
merupakan penghematan dalam waktu, energi maupun sumber daya.
#elain manfaat tersebut, akses informasi ke pemerintah menjadi terbuka
sangat sangat lebar sehingga tidak ada lagi istilah ,warga kelas satu, dan ,warga
kelas dua, di hadapan pemerintah. /aik pemerintah dan masyarakat dari semua
golongan saling terbuka dalam interaksi dan komunikasinya yang mengarah pada
keterbukaan.
Terciptanya keterbukaan $transparansi% diharapkan akan terjadi proses
demokratisasi dan transparansi politik serta administrasi. Dengan demikian cara
ini akan mampu meminimalisir penyelewengan kebijakan pemerintah, karena
transparansi kebijakan dan pelaksanaan otonomi daerah akan makin mudah
dikelola dan diawasi. #ecara sederhana, berbagai keunggulan yang bisa didapat
jika pemerintah daerah beralih dari sistem pelayanan bersifat birokratis menuju
pelayanan bersifat e-government dapat digambarkan melalui tabel seperti berikut
ini0
Tabel 1. !ergeseran !aradigma Dalam !enyampaian !elayanan !ublik.
Pa&a'ig"a Bi&o-&a#is Pa&a'ig"a E-Government
O&i!#asi 'fisiensi biaya produksi
2leksibel, pengawasan dan kepuasan
pengguna $customer%.
P&oss o&ga!isasi
Merasionalisasikan peranan,
pembagian tugas dan pengawasan
hirarki vertical
*irarki horisontal, jaringan
organisasi dan tukar informasi
P&i!sip "a!a."!
Manajemen berdasarkan peraturan
dan mandat $perintah%
Manajemen bersifat fleksibel, team
work antar departemen dengan
koordinasi pusat.
Ga/a -p"i"pi!a! Memerintah dan mengawasi
2asilitator, koordinatif dan
entrepreneurship inovatif.
Ko"u!i-asi i!#&!al *irarki $berperingkat% dan top-down
3aringan banyak tujuan dengan
koordinasi pusat dan komunikasi
langsung.
Ko"u!i-asi -s#&!al Terpusat, formal dan saluran terbatas
2ormal dan informal, umpan balik
langsung, cepat dan banyak saluran
0a&a p!/a"paia!
pla/a!a!
Dokumen dan interaksi antar
personal
!ertukaran elektronik dan interaksi
non face-to-face.
P&i!sip$p&i!sip
p!/a"paia!
pla/a!a!
Terstandarkan, keadilan dan sikap
adil
!enyeragaman bagi semua pengguna
dan bersifat personal
Manfaat lainnya, pada konteks agenda pembangunan nasional, penerapan e(
government dapat membuka peluang bagi pemerintah untuk melakukan re(
inventing untuk dapat menjadi lembaga sosial yang lebih dekat $up close% dengan
masyarakat, membangun aliansi dan partnership yang lebih erat dengan beberapa
komunitas dalam masyarakat yang memiliki kepentingan, praktek, dan keahlian
yang berbeda(beda.
Model e(government yang diterapkan di negara(negara luar adalah
menggunakan model empat tahapan perkembangan yang meliputi0 a%. 2ase
pertama, berupa penampilan website $web presence% yang berisi informasi dasar
yang dibutuhkan masyarakat4 b%. 2ase kedua, fase interaksi yaitu isis informasi
yang ditampilkan lebih bervariasi, seperti fasilitas download dan komunikasi e(
mail dalam website pemerintah4 c%. Fase ketiga, tahap transaksi berupa
penerapan aplikasiformulir untuk secara online mulai diterapkan4 d%. Fase
eempat, fase transformasi berupa pelayanan yang terintegrasi, tidak hanya
menghubungkan pemerintah dengan masyarakat tetapi juga dengan organisasi
lain yang terkait $pemerintah ke antarpemerintah, sektor nonpemerintah, serta
sektor swasta%.
5ujud nyata dari aplikasi e-government yang telah umum dilaksanakan
dan diatur pelaksanaannya adalah pembuatan situs we! pemerintah daerah.
#itus we! pemerintah daerah merupakan salah satu strategi didalam
melaksanakan pengembangan e-government secara sistematik melalui tahapan
yang realistik dan terukur. #itus we! pemerintah daerah merupakan tingkat
pertama dalam pengembangan e-"overnment di Indonesia yang memiliki
sasaran agar masyarakat Indonesia dapat dengan mudah memperoleh akses
kepada informasi dan layanan pemerintah daerah, serta ikut berpartisipasi di
dalam pengembangan demokrasi di Indonesia dengan menggunakan media
internet $/uku panduan Kominfo, -66-, 7%
Dari aplikasi tersebut dapat diketahui bahwa pengembangan e-
government di Indonesia dilaksanakan melalui . $empat% tingkatan, yaitu0
a. Tingkat 1 merupakan tingkat !ersiapan berupa pembuatan situs web sebagai
media informasi dan komunikasi pada setiap lembaga serta sosialisasi situs
web untuk internal dan publik.
b. Tingkat - merupakan tingkat !ematangan yang berupa !embuatan situs web
informasi publik yang bersifat interaktif dan !embuatan antar muka
keterhubungan dengan lembaga lain.
c. Tingkat 7, tingkat !emantapan yang berisi !embuatan situs web yang
bersifat transaksi pelayanan publik dan !embuatan interoperabilitas
aplikasi dan data dengan lembaga lain.
d. Tingkat . adalah tingkat !emanfaatan yang berisi !embuatan aplikasi untuk
pelayanan yang bersifat )overnment to )overnment $)-)%, )overnment
to /usiness $)-/%, )overnment to "onsumers $)-"%.
!ada situs we! pemerintah daerah ada sejumlah kriteria yang ditetapkan
oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi 8epublik Indonesia $Kominfo%
dalam buku panduan penyelenggaran situs we! pemerintah daerah. Kriteria
yang diberikan merupakan gambaran ciri(ciri kunci bentuk dasar situs we!
pemerintah daerah yang terdiri dari0
1. 2ungsi, aksesbilitas, kegunaan4 Isi informasi situs web pemerintah daerah
berorientasi pada keperluan masyarakat, yaitu menyediakan informasi dan
pelayanan yang diinginkan oleh masyarakat. !ada kriteria ini ditekankan
adanya anti diskriminasi bagi pengguna, artinya situs web pemerintah daerah
dapat dibuka tanpa membedakan fasilitas dan kemampuan komputer yang
dimiliki oleh pengguna. Disain situs web pemerintah daerah adalah
profesional, menarik, dan berguna. /erita atau artikel yang ditujukan
kepada masyarakat sebaiknya disajikan secara jelas, dan mudah dimengerti.
-. /ekerjasama4 #itus web pemerintah daerah harus saling bekerjasama untuk
menyatukan visi dan misi pemerintah. #emua dokumen pemerintah yang
penting harus memiliki 98: (#niform $esource %ocator) yang tetap,
sehingga mesin pencari (search engine) dapat menghubungkan kepada
informasi yang diinginkan secara langsung.
7. Isi yang 'fektif4 Masyarakat pengguna harus mengetahui bahwa informasi
tertentu akan tersedia pada situssitus pemerintah daerah manapun.
!engguna memiliki hak untuk mengharapkan isi dari suatu situs web
pemerintah daerah adalah data terbaru dan tepat, serta mengharapkan berita
dan materi baru selalu diketengahkan.
.. Komunikasi Dua +rah4 komunikasi yang disediakan pada situs web pemda
dalam bentuk dua arah $interaktif%. #itus web pemerintah daerah harus
memberikan kesempatan pengguna untuk menghubungi pihak(pihak
berwenang, menjelaskan pandangan mereka, atau membuat daftar
pertanyaan mereka sendiri.
;. 'valuasi Kesuksesan4 #itus(situs web pemerintah daerah harus memiliki
sistem untuk mengevaluasi kesuksesan, dan menentukan apakah situs
webnya memenuhi kebutuhan penggunanya. +rtinya #itus(situs web
pemerintah daerah harus mengumpulkan, minimal, statistik angka
pengguna, pengunjung, jumlah halaman, permintaan yang sukses dan tidak
sukses, halaman yang sering dikunjungi dan jarang dikunjung, halaman
rujukan utama. Informasi tambahan mengenai siapa yang menggunakan
situs ini, tingkat transfer data. 'valuasi empat bulanan sangatlah
direkomendasikan.
<. Kemudahan Menemukan #itus4 pihak pemda harus mempromosikan situs
webnya dan mendaftarkannya ke mesin pencari. Masyarakat pengguna
mungkin tidak bisa menemukan suatu situs web pemerintah daerah kecuali
pengelola mempromosikannya dan memastikan bahwa mesin pencari
mendaftarkannya. #erta mensosialisaikannya melalui pemberitahuan lewat
pers, *ubungan Masyarakat dan brosur.
=. !elayanan yang diatur dengan baik4 !ihak pemda harus menggunakan
sumber yang terpercaya4 strategi yang jelas, tujuan, dan target pengguna4
serta strategi pengembangan masa depan, termasuk langkah menuju pusat
data yang dinamis dari media digital lainnya.
1* IMPLEMENTASI E$GO,ERNMENT DI DAERAH
Dasar dari pelaksanaan e(government adalah Instruksi !residen &o 7 tahun
-667 tentang Kebijakan Dan #trategi &asional !engembangan E-government.
:atar belakang kebijakan ini adalah tentang pertimbangan pemanfaatan
teknologi komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan yang diyakini
akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi serta akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan. #edangkan tujuan utama pelaksanaannya
adalah untuk peningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien.
E-government sebagai bagian dari produk internet menjadi topik
pembicaraan dalam diskusi internet maupun media massa dan populer setelah
dihubungkan dengan otonomi daerah. !ada konteksnya pengertian e-
government adalah e-government refers to the processes and structures
pertinent to the electronic delivery of government services to the pu!lic
$www.eu.come(government.html %. #ementara itu, Kementerian Kominfo
memberi definisi e-government sebagai aplikasi teknologi informasi yang
berbasis internet dan perangkat digital lainnya yang dikelola oleh pemerintah
untuk keperluan penyampaian informasi dari pemerintah ke masyarakat, mitra
bisnis, pegawai, badan usaha, dan lembaga(lembaga lainnya secara online&
intinya e -government adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai
alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efisien.
!engembangan e-government dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat
kompleksitas pengembangan dan fasilitas yang disediakan untuk melayani
masyarakat. /eberapa institusi dan pakar telah mengemukakan pendapat tentang
level pengembangan e-government, namun pada intinya level pengembangan e(
government terdiri dari . level yaitu0
1. :evel informasi4 dimana e(government hanya digunakan untuk sarana
publikasi informasi pemerintah secara on-line, misalnya profil daerah,
peraturan, dokumen, dan formulir.
-. :evel interaksi4 dimana e(government sudah menyediakan sarana untuk
interaksi dua arah antara pejabat pemerintah dengan masyarakat sebagai
pengguna layanan publik, misalnya dalam bentuk sarana untuk menampung
keluhan, forum diksusi, atau hotline nomor telepon atau email pejabat.
7. :evel transaksi4 di mana e(government sudah menyediakan sarana untuk
bertransaksi bagi masyarakat dalam menggunakan layanan publik, yakni
transaksi yang melahirkan kesepakatan $deal% yang dapat disertai dengan
pembayaran sebagai akibat dinikmatinya layanan publik yang telah digunakan.
Misalnya trasaksi untuk pembayaran pajak atau retibusi.
.. :evel integrasi, dimana semua pelayanan publik yang disediakan oleh
pemerintah disamping disediakan secara konvensional juga disediakan secara
online melalui e-government.
9ntuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang dijiwai oleh
nilai(nilai good gevernance, !emerintah 8I dalam hal ini Departemen Komunikasi
dan Informatika pada tahun -667 telah mengeluarkan beberapa panduan
berkenaan dengan pengembangan e(government yang ditujukan kepada setiap
instansi pemerintah, antara lain4 !anduan !embangunan Infrastruktur !ortal
!emerintah, !anduan Manajemen #istem Dokumen 'lektronik !emerintah,
!anduan !enyusunan 8encana !engembangan '()overnment :embaga, !edoman
!enyelenggaraan Diklat I"T dlm Menunjang '()overnment, !edoman tentang
!enyelenggaraan #itus 5eb !emerintah Daerah.
#elanjutnya pada tahun -66. dan -66< Depkominfo juga mengeluarkan
enam panduan tentang pengembangan e(government bagi seluruh instansi
pemerintah. Keenam panduan ini yaitu4 #tandar mutu dan jangkauan pelayanan
serta pengembangan aplikasi (e-services), Kebijakan tentang kelembagaan,
otorisasi, informasi dan keikutsertaan swasta dalam penyelenggaraan, Kebijakan
pengembangan kepemerintahan yang baik dan manajemen perubahan,!anduan
tentang pelaksanaan proyek dan penganggaran e(government, #tandar kompetensi
pengelola e(government, /lue(print aplikasi e(government pemerintah pusat dan
daerah. Kemudian pada tahun -66<, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang
berhubungan dengan pemanfaatan I"T di negara kita yang secara tidak langsung
memperkuat kebijakan dalam pengembangan e(government. Kebijakan tersebut
adalah pembentukan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi &asional
$Detiknas%. Dewan yang dibentuk !residen #/> melalui Keppres &o. -6, 11
&ovember -66<. Dewan ini diberi amanah untuk merumuskan kebijakan umum
dan arahan strategis pembangunan nasional, melalui pendayagunaan $I"T%. #elain
itu Dewan juga diminta untuk melakukan pengkajian dalam menetapkan langkah(
langkah penyelesaian permasalahan strategis yang timbul dalam rangka
pengembangan I"T. Melakukan koodinasi dengan instansi pemerintah
pusatdaerah, /9M&/9MD, dunia usaha dan lembaga profesional dalam rangka
pengembangan TIK juga menjadi tugas Dewan, selain memberikan persetujuan
atas pelaksanaan program I"T yang bersifat lintas departemen agar efektif dan
efisien. $Majalah e(Indonesia, -66=%
#aat ini sudah ada instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah
otonom yang berinisiatif mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan
komunikasi dan informasi dalam bentuk situs we!& Melalui data yang ada di
Kementrian Komunikasi dan Informasi per &ovember -66= dapat dilihat
rincian pemerintah daerah yang mengembangkan e-government adalah sebagai
berikut0
Tabl 1* Ko!'isi Si#us Wb Rs"i P"&i!#a( Da&a(
2u"l* Si#us Bisa T'- Bisa
Dept.Kem.:embaga Tinggi 7= 7= 7= $166?% 6 $6?%
:embaga !em. &on Departemen 7- -@ -@ $166?% 6 $6?%
P"p&o%*3P"-ab*3P"-o#* 451 667 17+ (8+9) 16 (59)
#umber0 depkominfo
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa untuk pemerintah provinsi kota
atau kabupaten baru =6? yang memiliki situs we!, sedangkan lembaga dan
departemen hampir 166? telah memiliki. Dari situs yang dimiliki oleh
pemerintah daerah $provkotakabupaten% hanya <1? yang lancar dapat
diakses, sedangkan -.1-? tak dapat diakses atau dibuka. Disamping itu, dalam
perkembangan e(government di daerah, diketahui bahwa dari 76 kabupaten dan
enam kota, hanya -. kabupaten $@6?% dan lima kota $@7?% yang sudah
mempunyai website yang dapat diakses, selebihnya setelah dilakukan pencarian
dengan menggunakan search engine "oogle dan 'ahoo, website kabupaten dan
kota yang bersangkutan tidak ditemukan. Mayoritas website pemerintah
kabupaten dan kota yang sudah dapat diakses masuk dalam level pertama yakni
hanya mempublikasikan informasi seputar profil daerah tersebut, dan kebanyakan
terdiri dari menu utama0 $1% profil daerah, $-% prosedur pelayanan publik, dan $7%
berita daerah bersangkutan yang sumbernya sebagian besar bukan dari kabupaten
atau kota sendiri tapi hanya mengambil dari media lain. /erita yang ditampilkan
juga tidak selamanya ter(update dengan baik karena ada daerah yang menyajikan
berita yang sudah basi.
Terkait dengan perkembangan level situs, dari -. kabupaten dan lima kota
yang websitenya dapat diakses, hanya 1- dari website kabupaten $.6?% yang
dapat dikategorikan pada level interaksi. #edangkan lima website kota semuanya
$166?% sudah ber(level interaksi. +plikasi fasilitas interaksi yang disediakan
antara lain0 $1% /uku tamu, $-% forum, $7% chatting, $;% link kontak, dan $<%
polling. *asil survei menunjukkan fasiltas tersebut kurang berfungsi dengan baik
diperlihatkan dengan buku tamu hanya menampilkan keluhan masyarakat tanpa
ada respon dari pejabat atau staf birokrasi terkait ataupun dari admin website.
/ahkan ada buku tamu yang hanya ditujukan kepada admin yang hanya bersifat
interaksi satu arah. Disamping itu, forum diskusi juga masih kosong tidak ada
aktivitas. /eberapa website baru membuat topik diskusi namun sama sekali tidak
ada aktivitas.
Diluar data tersebut diatas, #esuai dengan aturan yang berlaku $ID&I"
dan !anduan !enyelenggaraan #itus 5eb pemerintah Daerah%, nama domain
untuk situs web pemerintah adalah .go.id. !ada sejumlah kecil pemerintah
daerah, nama domain situs webnya ada yang menggunakan nama domain .com
$sekitar < situs web%, untuk hal ini situs web pemerintah daerah bersangkutan
tidak dimasukkan pada kategori situs web resmi pemerintah daerah.
!ermasalahan yang cukup banyak ditemukan pada situs web pemerintah adalah
nama alamat atau 98: situs web pemerintah daerah, dalam hal ini memang
belum ada suatu aturan baku yang dikeluarkan oleh Kementrian Komunikasi
dan Informasi $sebagai tindak lanjut I&!8'# &o. 7 Tahun -667%.
&ama alamat situs web pemerintah daerah ternyata juga sangat
bervariasi, mulai yang mudah diingat sampai yang sulit diketahui asallokasi
situs web pemerintah daerah bersangkutan. !enamaan alamat situs web
pemerintah daerah cukup beragam, ada yang menggunakan nama yang sesuai
dengan nama pemerintah daerah bersangkutan, ada yang menggunakan
singkatan $yang umum dan yang tidak umum% dari nama pemerintah daerah
bersangkutan. #elain itu, cara peletakan atau singkatan dari jenis pemerintahan
daerah $provinsi, kabupaten,kota% juga cukup beragam. !ada daftar di bawah
ini dapat dilihat beragamnya nama alamat situs web pemerintah daerah,
misalnya0
!rovinsi
#umatera 9tara
8iau
#umatera #elatan
3awa Tengah
3awa Timur
Maluku
DI >ogyakarta
pempropsu.go.id
riau.go.id
pempropsumsel.go.id
jawatengah.go.id
jatim.go.id
malukuprov.go.id
pemda(daerah.go.id
Ketimpangan jumlah situs, lambatnya perkembangan situs web dan
rendahnya tingkat kemudahan aksestabilitas situs yang dimiliki pemerintah
pusat dan daerah itu, setidaknya telah mengisyaratkan adanya perbedaan
kemampuan, kesiapan dan infrastruktur yang dimiliki masing(masing
pemerintah. Dalam konteks kesiapan dan kemampuan pegawai sebagai
pelaksana dan pengelola program, maka pemerintah daerah dapat dikatakan
memiliki pegawai dengan kemampuan yang lebih rendah dibanding pemerintah
pusat. Aleh karenanya, sangat diperlukan upaya pengembangan kompetensi
pegawai daerah khususnya dalam bidang I"T. 9paya ini mutlak dilakukan
untuk mengimbangi tuntutan penerapan e(government yang harus dilakukan
oleh masing(masing pemerintah daerah.
6* PENGEMBANGAN SUMBER DA:A MANUSIA : PERSPEKTIF
TEORITIS
!engembangan sumber daya manusia ditujukan untuk mewujudkan
manusia pembangunan yang berbudi luhur, tangguh cerdas, terampil, mandiri, dan
memiliki rasa kesetiakawanan, bekerja keras, produktif, kreatif dan inovatif,
berdisiplin serta berorientasi ke masa depan untuk men(ciptakan kehidupan yang
lebih baik. !eningkatan kualitas sumber daya manusia diselaraskan dengan
persyaratan keterampilan, keahlian, dan profesi yang dibutuhkan dalam semua
sektor pembangunan $Kartasasmita 1BB;%.
9ntuk itu, /ryant dan 5hite $1B@=% mengungkapkan bahwa terdapat
empat aspek yang terkandung dalam pengembangan sumber daya manusia, yaitu0
a. Memberikan penekanan pada kapasitas $capacity%, yaitu upaya
meningkatkan kemampuan beserta energi yang diperlukan untuk itu.
b. !enekanan pada aspek pemerataan $eCuity% dalam rangka
menghindari perpecahan di dalam masyarakat yang dapat menghancurkan
kapasitasnya.
c. !emberian kekuasaan dan wewenang $empowerment% yang lebih
besar kepada masyarakat. Dengan maksud agar hasil pembangunan dapat
benar(benar bermanfaat bagi masyarakat, karena aspirasi dan partisipasi
masyarakat terhadap pembangunan dapat meningkat. Di samping adanya
wewenang untuk memberikan koreksi terhadap keputusan yang diambil
tentang alokasi resources.
d. !embangunan mengandung pengertian kelangsungan pembangunan
yang harus diperhatikan mengingat keterbatasan sumber daya yang ada.
#ecara khusus, #chuler dan >oungblood $1B@<% mengungkapkan bahwa
pengembangan sumber daya manusia pada suatu organisasi akan melibatkan
berbagai faktor, seperti 0 pendidikan dan pelatihan4 perencanaan dan manajemen
karir4 peningkatan kualitas dan produktivitas kerja4 serta peningkatan kesehatan
dan keamanan kerja.
#ementara itu, Klingner dan &albandian $1B@;% memasukkan pula faktor
motivasi kerja, dan penilaian prestasi kerja sebagai aspek yang tercakup dalam
pengembangan sumber daya manusia. :ain daripada itu, Asborne dan )aebler
$1BB<% justru lebih mementingkan pengembangan visi dan misi aparat pemerintah
dalam memberikan pelayanan kepada publik.
!elatihan dan !engembangan merupakan kegiatan yang bermaksud
memperbaiki dan mengembangkan sikap, perilaku, ketrampilan, dan pengetahuan
para pegawai sesuai dengan keinginan perusahaan. #ecara teoritis istilah pelatihan
(training) berbeda pengertian dengan pengembangan (development)& #ecara
definisi, pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek bagi para
pegawai operasional untuk memperoleh ketrampilan teknis operasional secara
sistematis. #edangkan pengembangan merupakan proses pendidikan jangka
panjang bagi para pegawai manajerial untuk memperoleh penguasaan konsep(
konsep abstrak dan teorotis secara sistematis. $Tulus, 1BB-0@@(@B%
9ntuk mengetahui secara lebih jelas perbedaan mendasar antara pelatihan
dan pengembangan maka dapat digambarkan melalui tabel seperti berikut ini0
Tabl 6
P&ba!'i!ga! A!#a&a Pla#i(a! 'a! P!g"ba!ga!
Fo-us
P!ggu!aa! P!gala"a!
K&.a
Tu.ua!
Pa&#isipasi
Pla#i(a! P!g"ba!ga!
#aat ini
8endah
!ersiapan untuk
pekerjaan saat ini
5ajib
Masa Depan
Tinggi
!ersiapan untuk
perubahan
#ukarela
#umber0 #imamora, -66.0-=.
Tabel di atas menjelaskan secara nyata adanya perbedaan yang mendasar
antara pelatihan dan pengembangan. Dengan demikian, secara singkat dapat
dikatakan bahwa suatu organisasi ataupun perusahaan mengadakan pelatihan
untuk tujuan penguasaan ketrampilan jangka pendek, dengan kisaran peserta atau
sasaran utamanya yaitu para pegawai bagian operasional dan sifatnya wajib
diikuti oleh peserta pelatihan yang telah ditentukan oleh organisasiperusahaan.
#edangkan pengembangan diadakan untuk tujuan penguasaan teoritis dan konsep
serta memerlukan pengalaman kerja dan proses pendidikan yang lebih panjang, di
mana peserta atau sasarannya meliputi para staf manajerial organisasiperusahaan.
Dalam #edarmayanti $-66=01=6% disebutkan bahwa tujuan umum pelatihan
dan pengembangan pegawai yaitu meningkatkan produktifitas organisasi melalui
berbagai kegiatan antara lain0
+* Mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
secara rasional.
1* Mengembangkan ketrampilankeahlian, sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan lebih cepat dan efektif.
6* Mengembangkanmerubah sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerja
sama dengan sesama pegawai dan manajemen $pimpinan%.
Dengan demikian pada prinsipnya tujuan pelatihan dan pengembangan
pegawai adalah0 1% Menambah pengetahuan4 -% Menambah ketrampilan4 7%
Merubah sikap. #ecara sederhana tujuan umum dan khusus pelatihan dan
pengembangan bisa digambarkan sebagai berikut0
Ga"ba& +* P&i!sip 'a! Tu.ua! Pla#i(a! 'a! P!g"ba!ga!
#umber0 #edarmayanthi, -66=.
Dalam konteks pengembangan pegawai di daerah, pendidikan dan latihan
yang berintikan pemberdayaan manusia mempunyai peran kunci dalam
mengembangkan sumber daya aparaturpegawai daerah yang berkualitas.
!endidikan dan latihan tersebut dalam pelaksanaannya didasarkan pada empat
pilar $!admowihardjo, 1BBB%, yaitu0 $1% %earning to know $penguasaan konsep%,
komunikasi informasi, pemahaman lingkungan, rasa senang memahami, mengerti
dan menemukan sesuatu%, $-% %earning to do $penekanan pada pelatihan, tingkat
rendah, tingkat tinggi, untuk menuju ke kompetensi%, 7% %earning to live together
$mengenal diri sendiri, mengenal orang lain, menemukan tujuan bersama,
bekerjasama dengan orang lain atau lihat0 (utward !ound training, )ensitivity
training, "roup dynamic, *ehavioral agenda%, dan $.% %earning to !e
$memecahkan masalah sendiri, mengambil keputusan dan memikul tanggung
jawab, mengembangkan diri sendiri secara utuh, belajar untuk disiplin%.
4* KONSEPSI KOMPETENSI; PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BERBASIS PADA KOMPETENSI
Kompetensi didefinisikan $Mitrani, 1BB-4 #pencer and #pencer,1BB7%
sebagai an underlying characteristicDs of an individual which is causally related to
criterion(referenced efective and or superior performance in a job or situasion.
+tau karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektifitas
kinerja individu dalam pekerjaannnya. /erangkat dari pengertian tersebut
kompentensi seorang individu merupakan sesuatu yang melekat dalam dirinya
yang dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kinerjanya. #esuatu yang
dimaksud bisa menyangkut motif, konsep diri, sifat, pengetahuan maupun
kemampuankeahlian. Kompentensi individu yang berupa kemampuan dan
pengetahuan bisa dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan. #edangkan
motif kompentensi dapat diperoleh pada saat proses seleksi.
#elanjutnya menurut #pencer and #pencer $1BB7% kompetensi dapat dibagi
atas - $dua% kategori yaitu Ethreshold competenciesF dan Edifferentiating
compentenciesF. Threshold competencies adalah karakteristik utama yang harus
--dimiliki oleh seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaannya. Tetapi tidak
untuk membedakan seorang yang berkinerja tinggi dan rata(rata. #edangkan
Edifferentiating competienciesF adalah factor(faktor yang membedakan individu
yang berkinerja tinggi dan rendah. Misalnya seorang dosen harus mempunyai
kemampuan utama mengajar, itu berarti pada tataran Ethreshold competenciesF,
selanjutnya apabila dosen dapat mengajar dengan baik, cara mengajarnya mudah
dipahami dan analisanya tajam sehingga dapat dibedakan tingkat kinerjanya maka
hal itu sudah masuk kategori Edifferentiating competenciesF.
!endidikan dan !elatihan /erbasis pada Kompetensi(!!/K $competency(
based education and or training% merupakan salah satu pendekatan dalam
pengembangan #DM yang berfokus pada hasil akhir $outcome%. !!/K merupakan
suatu proses pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk mengembangkan
kemampuan dan ketrampilan secara khusus, untuk mencapai hasil kerja yang
berbasis target kinerja $performance target% yang telah ditetapkan. Aleh karena itu
!!/K sangat fleksibel dalam proses kesempatan untuk memperoleh kompetensi
dengan berbagai cara.
Tujuan utama !!/K adalah Menghasilkan kompetensi dalam menggunakan
ketrampilan yang ditentukan untuk pencapaian standar pada suatu kondisi yang
telah ditetapkan dalam berbagai pekerjaan dan jabatan. !enelusuran $penilaian%
kompetensi yang telah dicapai dan sertifikasi. *asil !!/K hendaknya
dihubungkan dengan kebutuhan #tandar kompetensi yang akan diberikan,
program !endidikan dan !elatihan didasarkan atas uraian kerja, kebutuhan multi(
skilling, alur karir $career path%.
#alah satu perbedaan antara !!/K dan !endidikan dan !elatihan tradisional
adalah hasil pembelajaran, bukan penyampaian !endidikan dan !elatihan. Dalam
!!/K, kita hanya memperhatikan dan berfokus pada apabila orang yang dilatih
memperoleh kompetensi yang diharapkan dan bukan bagaimana mereka
memperolehnya. !roses pembelajaran yang dipergunakan lebih berfokus pada
perbantuan dan fasilitasi untuk mereka belajar dan ketrampilan yang dipelajari
akan lebih mudah diadaptasikan.
#alah satu model !!/K yang sederhana dan banyak dipergunakan adalah
model ; tahap yang dikembangkan oleh Dubois, 1BB<. Model tersebut dirancang
untuk peningkatan kompentensi pegawai yang dapat dimodifikasi dan disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi yang ada agar dapat mencapai hasil seperti yang
diharapkan. 9ntuk mencapai hasil yang optimal pada !!/K hendaknya
diperhatikan faktor yang dapat berpengaruh pada hasil akhir !endidikan dan
!elatihan. 2aktor(faktor ini antara lain, keselarasan tujuan program dengan
kebutuhan dan kebijakan organisasi, dukungan dan anggaran dari manajemen4
kurikulum4 peserta didik dan latih4 instruktur, metode dan teknik penyampaian,
sarana dan prasarana, manajemen dan administrasi, litbang, sosialisasi program
dan evaluasi program
<* MODEL PENGEMBANGAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI
I0T
Dari konsep tersebut pengembangan #DM sangatlah penting untuk
keberlangsungan organisasi dalam hal ini pengembangan #DM untuk mengelola
e-government ada tiga program utama yang perlu direncanakan untuk mendukung
pengembangn #DM dalam hal teknologi informasi yaitu0 $1% pelatihan #DM
dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk menunjang
pengoperasian e-government, $-% pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan
profesionalitas tenaga fungsional teknologi informasi dan komunikasi, $7%
pemberian kepastian karier dan kesejahteraan yang memadai bagi #DM bidang
teknologi informasi dan komunikasi. /erbagai informasi atau data yang sudah
dipaparkan diatas terbukti bahwa ada masalah dalam segi teknologi terutama
dalam hal #DM karena yang terjadi selama ini dalam bidang teknologi, #DM
kurang begitu di perhatikan oleh karena itu untuk pengembangan e-government
sampai saat ini masih dalam proses perbaikan +da beberapa hal yang menjadi
hambatan atau tantangan dalam mengimplementasikan e-government di daerah.
Tantangan utama dari pengembangan egovernment adalah kemampuan dan
kesiapan manajemen serta para pelakunya bukan teknologi. #uksesnya terletak
pada kerja sama yang erat antara tenaga profesional telematika dan para
manajer dalam merencanakan dan menerapkan perubahan(perubahan dalam
berbagai kegiatan dan praktek pemerintahan.
!enulis akan memberikan penjelasan terkait pengembangan #DM di bidang
teknologi informasi dalam menunjang penerapan e-government&
Dari gambar tersebut terlihat bahwa untuk mengembangkan #DM untuk
bisa menerapkan e-government ada 7 hal yang perlu diperhatikan, akan tetapi
dalam penulisan ini hanya memfokuskan pada bagaimana model pengembangan
#DM di bidang teknologi untuk menunjang penerapan e-government yang ideal.
Model pengembangan disini bukan hanya pada tenaga operasional tetapi juga
tataran top leader. Dalam pengembangan #DM bidang teknologi yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut0
1. Model konseptual dimaksudkan bahwa para aparatur daerah bisa mengenal
lebih jauh masalah teknologi.
-. Model praktek dimaksudkan bahwa para aparatur daerah lebih bisa
mengenal dan mengorasikan teknologi sesuai dengan kebutuhan, misal0
membuat we!site atau mengoperasikan komputer agar lebih mahir lagi.
Kedua model tersebut merupakan model yang sederhana yang akan
membuat para aparatur daerah lebih bisa menguasai bidang teknologi. +da
beberapa tahapan agar model tersebut bisa terealisasi, antara lain0
a. *arus ada kesepakatan antara pimpinan dengan bawahan yang
selanjutnya adalah adanya komitmen bersama
b. +da tim khusus I"T
c. !elatihan yang diselenggarakan bukan hanya formalitas tetapi ada
follow up atau tindak lanjut
d. Mendatangkan tim ahli yang bisa menjamin perubahan dalam
mengembangkan #DMIT
e. +da pendampingan setelah melalui pelatihan pengembangan
tersebut
#elain permodelan pengembangan tersebut, hal yang tidak kalah penting
adalah penyediaan materi atau kurikulum pengembangan sesuai dengan
kompetensi yang memadai. Dalam konteks kebutuhan kompetensi pegawai.
9ntuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
maka setidaknya ada beberapa kompetensi dasar yang harus diberikan kepada
pegawai daerah sebagai pengelola e(government, yaitu0
1. !embangunan Infrastruktur !ortal !emerintah daerah.
-. Manajemen #istem Dokumen 'lektronik !emerintah.
7. !enyusunan 8encana !engembangan '()overnment :embaga.
.. !enyelenggaraan #itus 5eb !emerintah Daerah.
;. #tandar mutu dan jangkauan pelayanan serta pengembangan aplikasi (e-
services).
<. !elaksanaan proyek dan penganggaran e(government.
=. /lue(print aplikasi e(government pemerintah pusat dan daerah.
BAB III
PENUTUP
Dalam konteks kesiapan dan kemampuan pegawai sebagai pelaksana dan
pengelola program, maka pemerintah daerah dapat dikatakan memiliki pegawai
dengan kemampuan yang lebih rendah dibanding pemerintah pusat. Aleh
karenanya, sangat diperlukan upaya pengembangan kompetensi pegawai
daerah khususnya dalam bidang I"T. 9paya ini mutlak dilakukan untuk
mengimbangi tuntutan penerapan e(government yang harus dilakukan oleh
masing(masing pemerintah daerah.
DAFTAR PUSTAKA
+nonim. -66@. Konsep Dasar '()overnment. Diakses pada www.eu.come(
government.html
+rief, 'dwi #osiawan. -66@. 'valuasi Implementasi '()overnment !ada Si#us
Wb P"&i!#a( Da&a( Di I!'o!sia: P&sp-#i= 0o!#!# Da!
Ma!a."!* UPN ,#&a!* :og/a-a&#a*
Depkominfo. Kondisi #itus 5eb !emerintah Daerah. Diakses melalui
http0www.depkominfo.go.idportalG
actHdetaildanmodHartikeldanviewH1danidH/8T6<611<1-.-61
Dessler, )ary. 1BB=, Manajemen #umberdaya manusia, $*uman 8esources
Management% +Iih bahasa /enyamin Molan, !T. !renhallindo, 3akarta
*ayat !adje, )ud 8eacht. !elatihan dan !engembangan !egawai #ebagai +lat
!enunjang Kesuksesan !elayanan /irokrasi
Instruksi !residen &o 7 tahun -667 tentang Kebijakan Dan #trategi &asional
!engembangan E-government
!ergeseran !aradigma dalam !enyampaian !elayanan !ublik. Diakses melalui
(##p33io*ppi$.pa!g*o&g3 a&#i-l p(p>i'?186
#etyowati, 'ndah. !engembangan #dm /erbasis Kompetensi0 #olusi 9ntuk
Meningkatkan Kinerja Arganisasi. Diakses melalui
@@@*publi-*b&a@i.a/a*aA*i'
3urnal Ilmiah +dministrasi !ublik dan !embangunan, Iol.7, &o.<, 3anuari(3uni
-66B

Anda mungkin juga menyukai