Anda di halaman 1dari 3

Tuhan yang Tak Kupercaya

Sekilas
Metode ini dirancang agar peserta dapat memahami bahwa selama ini terdapat banyak konsep
mengenai Allah yang tidak kristiani dan alkitabiah. Pemahaman yang salah mengenai siapa Allah
mengakibatkan cara dan sikap hidup yang salah pula. Peserta juga diajak untuk melihat bahwa
ilah-ilah lain dalam larangan kedua ("Jangan menyembah patung" - Keluaran 20:4) dapat
dijumpai pula dalam konsep yang salah tentang Allah.
Bahan Alkitab
Keluaran 20:4
Bahan yang Dibutuhkan
Fotokopi Tuhan yang tak Kupercaya sejumlah peserta
Pelaksanaan
1. Ajak peserta membaca perintah/larangan kedua dalam Keluaran 20:4. Kemudian berilah refleksi
mengenai ayat itu:
o Ilah-ilah lain di masa modern ini tidak hanya dijumpai dalam patung yang disembah,
praktik perdukunan, sesajen dan sebagainya, namun juga ketika orang percaya memiliki
pemahaman yang keliru tentang karakter Allah.
o Tanpa sadar kita bisa saja melanggar perintah kedua ini, walaupun kita percaya dengan
Allah yang satu, namun dengan pemahaman yang keliru.
o Diperlukan pemahaman yang tepat tentang siapa Allah yang diberitakan Alkitab.
2. Kemudian paparkan beberapa konsep yang keliru mengenai Allah, seperti yang didaftarkan di
bawah. Anda bisa menambahkannya jika perlu.
o Allah Warisan; yaitu konsep Allah yang hanya kita terima dari orangtua, pendeta, atau
pembimbing rohani, namun tidak dialami secara nyata.
o Allah Budaya; yaitu konsep Allah yang berasal dari nilai budaya, namun tidak bersumber
dari Alkitab. Misalnya, bahwa Allah itu selalu menghendaki anak-anak-Nya sukses dan
kaya.
o Allah Perusak Kebahagiaan; yaitu konsep Allah yang selalu dipahami tidak menghendaki
anak-Nya bahagia. Ia tak pernah punya rasa humor dan selalu menyeramkan.
o Allah Polisi; yaitu konsep Allah sebagai pemegang hukum yang kaku, yang selalu
menghukum semua kesalahan, sekecil apapun.
o Allah Sakit-Sakitan; yaitu konsep Allah yang lemah dan tak berdaya ketika terjadi
ketidakadilan. Ia tak kuat menghadapi penguasa dan penindas dan karena itu selalu
diam ketika kita memohon.
o Allah Tradisional; yaitu konsep Allah yang hanya diajarkan oleh gereja dan denominasi
kita, yang kemudian memerintahkan kita menghakimi ajaran gereja dan bahkan agama
lain.
o Allah Tukang Arloji; yaitu allah yang bertindak seperti tukan pembuat jam/arloji, yang
sekali menciptakan dunia lantas berhenti dan membiarkan ciptaan-Nya berjalan sendiri.
o Allah Sinterklas; yaitu konsep Allah seperti Sinterklas, yang selalu memberi apa yang kita
minta, yang bisa kita suruh melakukan apapun yang kita kehendaki.
3. Anda bisa menambah daftar di atas dengan istilah dan pengamatan Anda sendiri.
4. Kemudian, bagikan kepada peserta fotokopi tulisan Juan Arias, The God I Don't Believe In. Minta
salah seorang membaca dengan suara keras.
5. Kemudian, ajak peserta secara pribadi melihat apakah ada konsep tentang Allah yang mereka
miliki yang selama ini yang ternyata keliru. Minta beberapa orang memberikan hasil perenungan
mereka.
6. Kemudian diskusikanlah, bagaimana sebenarnya Alkitab menyatakan dengan jelas siapa Allah.
Naskah
Tuhan yang Tidak Kupercayai
Tidak, saya tidak akan percaya pada:
Tuhan yang tiba-tiba menangkap manusia dalam dosa karena
kelemahan;
Tuhan yang mengutuk benda-benda materi;
Tuhan yang mencintai penderitaan;
Tuhan yang menyalakan lampu merah kegembiraan manusia;
Tuhan yang membuat diri-Nya ditakuti;
Tuhan yang tidak mengizinkan manusia berbicara secara akrab
dengan-Nya;
Tuhan - kakek yang dapat memuntir jari kecil seseorang;
Tuhan - undian yang hanya dapat ditemukan secara kebetulan;
Tuhan, hakim yang memberikan keputusan hanya dengan sebuah
buku peraturan di tangan-Nya;
Tuhan yang tidak dapat tersenyum atas kesalahan manusia yang
janggal;
Tuhan yang main kutuk;
Tuhan yang selalu menuntut seratus persen dalam ujian-ujian;
Tuhan yang dapat dijelaskan sepenuhnya oleh filsafat;
Tuhan yang tidak dapat memahami bahwa anak-anak akan selalu
kotor dan lupa;
Tuhan yang menuntut bahwa jika seseorang percaya ia harus
berhenti menjadi manusia;
Tuhan yang tidak mau duduk dalam pesta-pesta kegembiraan
manusia;
Tuhan yang hanya dapat dimengerti oleh orang dewasa, orang bijak,
atau teolog.
Tuhan yang berkata, "Kamu harus membayar untuk itu!"
Tuhan yang tidak merasakan apa-apa tentang masalah penderitaan
manusia;
Tuhan yang murid-Nya membelakangi dunia dan tak acuh pada
hidup saudaranya;
Tuhan yang tidak keluar menemui orang yang telah meninggalkan
Dia;
Tuhan yang tidak dapat membuat segalanya menjadi baru;
Tuhan yang tidak pernah menangis bagi manusia;
Tuhan yang lebih suka kemurnian daripada cinta;
Tuhan yang tidak hadir di tempat manusia saling mencintai;
Tuhan yang bukan misteri, yang tidak lebih besar dari kita;
Tuhan yang tidak akan menjadi manusia dengan segala akibatnya;
Tuhan yang kepada-Nya saya tidak dapat berharap.
Tidak, saya tidak akan pernah percaya pada Tuhan semacam itu.
Sumber: Juan Arias, The God I Dont Believe In, St. Meinrad, Abbey Press, 1973, hlm. 196-199.

Anda mungkin juga menyukai