Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN


Bagian ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, dan
definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah
Pengembangan kemampuan berpikir merupakan kegiatan penerimaan
stimulus atau rangsangan berupa informasi dari luar. Informasi dapat diperoleh
melalui bahasa ataupun berasal dari kegiatan yang terpola. Informasi yang
diperoleh melalui bahasa dapat dilakukan melalui komunikasi, sedangkan
informasi melalui kegiatan yang terpola dapat diperoleh berdasarkan ide yang
diperoleh berdasarkan kebiasaan.
Pengembangan kemampuan berpikir harus dilakukan melalui pembelajaran
bahasa Indonesia. Kementerian Pendididikan Nasional (2012:10) menjelaskan
bahwa model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan
kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan
keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
Salah satu mata pelajaran tersebut adalah bahasa Indonesia.
Teori mengenai hubungan kemampuan berbahasa dengan pengembangan
kemampuan berpikir diungkapkan oleh Alexander Bloom dan De Bono. De Bono
(1994:22) menyatakan bahwa kemampuan berpikir manusia lebih mudah
2


menciptakan, menyimpan dan mengenali pola komunikasi satu arah. Dalam
kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi erat hubungannya dengan
berpikir. Sedangkan komunikasi secara jelas ada hubungannya dengan konteks
tulis dan lisan yang merupakan bentuk bahasa.
Penelitian ini dimulai dengan menelaah konteks yang melatarbelakangi
pengembangan kemampuan berpikir melalui pembelajaran bahasa Indonesia. Hal
itu perlu dilakukan sebagai landasan berpikir bahwa pengembangan kemampuan
berpikir merupakan hal yang penting dilakukan pada pembelajaran berbahasa.
Setelah menelaah konteks yang melatarbelakangi pengembangan kemampuan
berpikir pada pembelajaran berbahasa, selanjutnya dilakukan telaah lebih lanjut
pada strategi pembelajaran berbahasa Indonesia. Kemudian agar strategi tersebut
efektif, langkah yang dilakukan adalah mengaji penggunaan strategi tersebut pada
karya ilmiah yang sudah ada.
Mbulu (2011:11) berpendapat bahwa tugas belajar di sekolah dapat
diselesaikan oleh semua siswa jika setiap siswa diberikan waktu yang mereka
butuhkan. Dari pendapat itu, diperlukan strategi khusus yang tertata agar siswa
mampu menyelesaikan tugas dengan waktu yang efisien. Strategi-strategi yang
dikaji adalah strategi yang pernah dikembangkan dalam penelitian-penelitian
sebelumnya, terutama yang mengandung unsur-unsur berbahasa dan berpikir dan
juga contoh penerapannya dalam kelas.
Penelitian ini dilakukan agar pembelajaran berbahasa, khususnya
pembelajaran bahasa Indonesia dapat menjadi pembelajaran yang mampu
mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
mengkaji strategi dan contoh aplikasi yang telah dilakukan di negara lain.
3


Penggunaan strategi dan contoh aplikasi strategi dapat diterapkan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia secara spesifik dalam kegiatan sehari-hari oleh
guru.

1.2 Rumusan Masalah
(1) Bagaimana konteks yang melatarbelakangi perlunya pengembangan
kemampuan berpikir dipadukan melalui pembelajaran berbahasa
Indonesia?
(2) Bagaimana strategi pengembangan kemampuan berpikir dipadukan
melalui pembelajaran berbahasa Indonesia?
(3) Bagaimana contoh-contoh aplikasi strategi pengembangan kemampuan
berpikir dipadukan melalui pembelajaran berbahasa Indonesia?

1.3 Tujuan Kajian
(1) Untuk mendeskripsikan konteks yang melatarbelakangi perlunya
pengembangan kemampuan berpikir dipadukan melalui pembelajaran
berbahasa Indonesia.
(2) Untuk memaparkan strategi pengembangan kemampuan berpikir dan
berbahasa Indonesia yang dapat dilakukan melalui pembelajaran berbahasa
Indonesia.
(3) Untuk menunjukkan contoh aplikasi strategi pengembangan kemampuan
berpikir dan berbahasa Indonesia melalui pembelajaran berbahasa
Indonesia.




4


1.4 Kegunaan Kajian
(1) bagi pendidikan. Kajian ini dapat menjadi acuan ke depannya agar
pembelajaran bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai sarana
pengembangan kemampuan berpikir dan berbahasa sekaligus.
(2) bagi para pendidik. Kajian ini dapat dijadikan acuan agar dalam
pembelajaran berbahasa dapat dilakukan pengembangan kemampuan
berpikir pula.
(3) bagi peneliti lain. Kajian ini dapat dijadikan pengetahuan dan acuan bagi
peneliti lain yang ingin meneliti hal-hal lain yang berkaitan dengan
kemampuan berpikir dalam pembelajaran.
1.5 Metode Kajian
Penelian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian
yang digunakan adalah desain kajian pustaka, terutama studi dokumen. Desain
penelitian kajian pustaka ini digunakan untuk memeriksa hubungan antara
kemampuan berpikir, kemampuan berberbahasa Indonesia dan pembelajaran
Bahasa Indonesia, strategi pembelajaran yang digunakan serta contoh penerapan
strategi.
Instrumen yang digunakan berupa matriks analisis sebagai alat seleksi dan
verifikasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah matriks untuk
mengumpulkan dan menyeleksi data. Dalam proses pengolahan data, peneliti
menerjemahkan data dengan melakukan pengkodean. Kode yang digunakan untuk
menunjuk data adalah MAR. MAR adalah singkatan dari Matrik Analisis
Rumusan.
5


Kriteria penyaringan dan analisis data menggunakan alur analisis yang
diperoleh dari buku Zed (2008). Proses analisis data terbagi menjadi proses
seleksi dan verifikasi. Proses seleksi dilakukan menggunakan metode kritik teks.
Metode kritik teks adalah kritik yang dilakukan terhadap teks yang dikaji.
Kebenaran dalam teks harus diuji. Proses pengujian dilakukan dengan
menggunakan beberapa cara, (1) membaca teks, (2) memeriksa konteks (situasi
yang berhubungan dengan suatu kejadian), dan (3) memeriksa wacana: dilihat
secara utuh maksud dari teks.
Setelah proses seleksi selesai, selanjutnya adalah proses verifikasi.
Verifikasi adalah proses pemeriksaan mengenai kebenaran suatu laporan. Dalam
proses verifikasi ini, peneliti menggunakan metode yang disebut sebagai kritik
sumber. Kritik sumber adalah mengecek keabsahan sumber yang digunakan untuk
merujuk data. Kritik sumber sendiri dibagi menjadi dua, yakni kritik ekstern dan
kritik intern. Kritik intern dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap
kebenaran. Pengujian kebenaran dilakukan dengan membandingkan hipotesis
yang sudah ada, sedangkan kritik ekstern dilakukan dengan menguji keaslian
bahan. Keaslian bahan merupakan ide orisinal dari penulis, bukan hasil menjiplak
tanpa menyebutkan sumber.
Buku- buku dan jurnal-jurnal yang digunakan sebagai objek penelitian ini
adalah buku dan jurnal yang berkaitan dengan Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi (KBTT) atau High Order Thinking Skill (HOTS), strategi pembelajaran,
dan pembelajaran bahasa Indonesia.


6


ALUR ANALISIS



Metode Kritik Sumber



Uji keaslian bahan

Uji kesahihan pernyataan-pernyataan dalam teks


Metode Kritik Teks







Bagan 1. Alur analisis





Sumber: Zed, Mestika. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.




Verifikasi Seleksi
Melalui Dasar
Terbagi
Menjadi
Intelektualitas
Common Sense
Keyakinan
Skeptisisme
Pengetahuan
Kritik Ekstern
Kritik Intern
Melalui
Teks
Wacana
Konteks
7


1.6 Instrumen Penelitian
(1) Rumusan masalah satu
Bagaimana konteks yang melatarbelakangi perlunya pengembangan
kemampuan berpikir dipadukan melalui pembelajaran berbahasa?








(2) Rumusan masalah dua
Bagaimana strategi pengembangan kemampuan berpikir dipadukan
melalui pembelajaran berbahasa?









DATA A1
DATA A2, A3
dan seterusnya
DATA B1
DATA B2,B3 dan
seterusnya
KONTEKS A
KONTEKS B
DATA A1
DATA A2,A3 dan
seterusnya
DATA B1
DATA B2,B3 dan
seterusnya
STRATEGI A
STRATEGI B
8


(3) Rumusan masalah tiga
Bagaimana contoh-contoh aplikasi pengembangan kemampuan berpikir
dipadukan melalui pembelajaran berbahasa?







1.7 Definisi Operasional
(1) Kemampuan berpikir
Kemampuan berpikir adalah kemampuan seseorang menggunakan akal
budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu.
Dalam konteks penggunaan siswa di sekolah, kemampuan berpikir
digunakan untuk memahami konsep pada pelajaran.
(2) Kemampuan berbahasa
Kemampuan berbahasa adalah kemampuan seseorang menggunakan
bahasa yang memadai dilihat dari sistem bahasa. Dalam konteks
penggunaan siswa di sekolah, kemampuan berbahasa digunakan untuk
menyampaikan konsep pada pelajaran.
(3) Pembelajaran Berbahasa
Pembelajaran berbahasa adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
terhadap peserta didik yang bertujuan untuk membelajarkan bahasa di
DATA A1
DATA A2, A3
dan seterusnya
DATA B1
DATA B2, B3
dan seterusnya
APLIKASI
STRATEGI A
APLIKASI
STRATEGI B
9


dalam kelas. Dalam pembelajaran berbahasa, perpaduan antara
kemampuan berpikir dan berbahasa harus dipadukan.
(4) Konteks
Konteks adalah situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian.
Dalam hal ini, konteks penggunaan bahasa berhubungan dengan
pengembangan kemampuan berpikir.
(5) Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran adalah rencana cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pembelajaran. Dalam hubungan dengan pembelajaran berbahasa
Indonesia, strategi pembelajaran memegang peranan penting.
(6) Aplikasi Strategi Pembelajaran
Penggunaan rencana pembelajaran secara cermat dalam praktik
pembelajaran di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai