Anda di halaman 1dari 7

ANALISA PROSES INTERAKSI

Initial keluarga : Ny.S



Usia : 40 tahun

Interaksi ke : 1 (fase perkenalan)

Lingkungan : Di teras ruangan depan kamar klien, duduk berhadapan, jarak lebih kurang 1 meter suasana tenang tidak ada klien maupun
perawat lain yang lalu lalang.
Diskripsi : Ny. S memakai baju warna cokelat lengan pendek, celana panjang warna cokelat, rambut rapi, keluarga kooperatif, ekspresi
tenang.



Tujuan interaksi : Keluarga mampu merawat klien dengan harga diri rendah.

Waktu interaksi : Senin, 28 April 2014. Pukul 11.15 -Selesai (15 Menit)








ANALISA PROSES INTERAKSI


Nama keluarga : Ny.S
Ruang : Wijaya Kusuma
No. CM : -
Mahasiswa : Rina Optiana

KOMUNIKASI
VERBAL
KOMUNIKASI NON
VERBAL
ANALISA
BERPUSAT PADA
KLIEN
ANALISA
BERPUSAT PADA
PERAWAT
RASIONAL
P : Selamat siang bu





K : Selamat siang
mbak.





P :Perkenalkan nama
saya Rina Optiana
dari STIKES
Mataram, Lombok
yang akan merawat
P : Kontak mata,
berjabat tangan.
Mendekati keluarga.



K : Kontak mata dapat
dipertahankan,
ekspresi tenang,
bicara pelan dan
jelas.


P : Memperhatikan
keluarga dan reaksi
non verbal.








Merasa terkejut disapa
oleh perawat










Berharap keluarga
dapat kooperatif .










Merasa senang karena
keluarga mau duduk
mendekat. Berharap
dapat melanjutkan
bincang-bincang.

Ucapan salam sebagai tanda awal
dari terjadinya hubungan saling
percaya.









Untuk menimbulkan rasa percaya
bagi keluarga terlebih dahulu
perawat memperkenalkan diri.





D mulai hari ini.
Nama ibu siapa?


K : Nama Saya Ny. S




P : Bagaimana perasaan
ibu hari ini? Senang
bisa bertemu dengan
D?

K :Alhamdulillah Baik
mbak.




P : Bu, Bagaimana
kalau kita
membicarakan
tentang masalah
yang dialami D. Kita
ngobrol tentang cara
merawat D.
Lamanya kurang
lebih 15 menit.




K :Kontak mata dapat
dipertahankan,
duduk tegak.


P : Mempertahankan
kontak mata.



K : Kontak mata dapat
dipertahankan.
Duduk tegak, bicara
jelas.


P : Mengamati non
verbal keluarga.
Kontak mata hangat,
tangan
mempersilakan.








Mampu merespon
dengan baik terhadap
perawat.







Kooperatif terhadap
pertanyaan.






















Perawat berharap dapat
berlangsung pertemuan
perkenalan ini








Perawat membuat
kontrak dengan
keluarga.















Mencoba mengeksplorasi
perasaan keluarga.









Hubungan saling percaya sudah
terbina. Kontrak dibuat untuk
mempersiapkan diri keluarga.








Bagaimana kalau
kita duduk di teras
depan?


K : Iya





P : Apa yang ibu
ketahui tentang
masalah D?


K : Dia mengalami
harga diri rendah
karena merasa tidak
diperhatikan oleh
keluarga dan saya
jarang pulang.


P : Ya memang benar,
D memang sering
tidak percaya diri,
cemas terhadap
lingkungannya





K : Menjawab.Kontak
dapat dipertahankan
bicara cepat, suara
lancar.


P : Kontak mata hangat
sambil
mempersilakan
menjawab.

K : Kontak mata dapat
dipertahankan,
bicara jelas.





P : Kontak mata,
mengamati ekspresi
keluarga







Keluarga menyetujui
kontrak kegiatan.
































Perawat berharap klien
mengingat












Perawat memberikan
penjelasan mengenai
masalah yang dialami
D.











Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang masalah yang dihadapi
klien untuk menentukan tindakan
keperawatan jiwa selanjutnya.










Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang masalah yang dihadapi
klien untuk menentukan tindakan
keperawatan jiwa selanjutnya.



apakah bisa diterima
atau tidak
mengatakan malu
karena tidak
diperhatikan oleh
keluarga dan sulit
bergaul. Sampai
disini apakah ibu
mengerti?


K : Iya mbak.




P : Oleh Karena itu kita
perlu mengetahui
cara merawat D.
Caranya adalah
membantu dia
menilai kemampuan
yang dia miliki,
menilai aspek positif
keluarga dan
lingkungan. Selain
itu jangan lupa
memberikan pujian
di setiap usahanya.











K : Kontak mata dapat
dipertahankan.



P : Mengamati non
verbal klien.






















Keluarga mampu
memahami penjelasan
perawat.































Mengajak keluarga
berdiskusi cara
merawat klien.





















Evaluasi pemahaman diperlukan
untuk keberehasilan tindakan.



Meningkatkan pengetahuan
keluarga tentang cara merawat
klien dengan harga diri rendah.












Sampai disini ada
yang ingin
ditanyakan bu?


K : Bagaimana kalau
harga diri rendahnya
kambuh lagi mbak?



P : Ajak D melakukan
kegiatan atau bawa
ke RS Jiwa terdekat.


K: Iya mbak.



P: Bagaimana perasaan
ibu setelah kita
ngobrol tentang
masalah D?. Ini
contoh jadual
kegiatan D bisa ibu
buat atau bawa
besok pas D pulang.






K : Merespon dengan
baik.




P : Mengamati respon
keluarga.



K : Kontak mata dapat
dipertahankan,
tersenyum.

P: tersenyum dan
mempertahankan
kontak mata.











Keluarga menunjukkan
pemahaman karena
adanya timbal balik.








Keluarga merespon
dengan baik.






















Senang karena adanya
timbal balik.







Perawat berharap
keluarga mampu
membuat jadual
kegiatan untuk klien.
















Timbal balik menunjukkan
adanya pemahaman keluarga.







Menanyakan perasaan keluarga
meningkatkan rasa percaya
perawat-keluarga.








K: Iya mbak.



P: Bu, besok kalau ibu
datang lagi kesini,
kita ngobrol lagi
masalah D. Terima
kasih sudah
memberikan saya
kesempatan.
Silahkan lanjukan
bincang-bincangnya
dengan D. Selamat
siang.

K: Iya mbak, terima
kasih juga. Selamat
siang.
K: Kontak mata dapat
dipertahankan.


P: tersenyum dan
berjabat tangan.










K: Tersenyum,
membalas jabatan
tangan.
K: mampu merespon
dengan baik.














Menyetujui rencana
tindakan selanjutnya.





Perawat menutup fase
perkenalan keluarga.
Terminasi diperlukan untuk
meningkatkan rasa percaya klien
terhadap perawat dan validasi
kontrak selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai