Anda di halaman 1dari 2

EPIDEMIOLOGI

Frekuensi Internasional
Bukti serologis infeksi HSV-1 pada dewasa muda berkisar antara 56-85%, bervariasimenurut
negara. Seroprevalensi HSV-2 telah dilaporkan bervariasi 13-40% di seluruhdunia. Lebih dari
sepertiga populasi dunia telah infeksi klinis berulang HSV.Di negara membangun, HSV-2
adalah penyebab umum dari penyakit ulkus kelamin,terutama di negara-negara dengan
prevalensi tinggi infeksi HIV. Studi internasionalmenunjukkan bahwa prevalensi pada orang
koinfeksi dengan HIV hampir 90% untukHSV-1 dan 77% untuk HSV-2. [2]
Umur
Frekuensi infeksi HSV-1 pada anak bervariasi dengan status sosial ekonomi. Kira-
kira,sepertiga anak-anak dari keluarga sosial ekonomi yang rendah menunjukkan
beberapabukti infeksi HSV-1 pada usia 5 tahun. Frekuensi meningkat menjadi 70-80% oleh
awalremaja / dewasa. Sebaliknya, hanya 20% dari anak-anak dari keluarga kelas
menengahseroconvert. Frekuensi infeksi tetap cukup stabil sampai dekade ketiga
kehidupanketika itu meningkat menjadi 40-60%. tingkat serokonversi HSV-2 tertinggi pada
orangdewasa muda yang aktif secara seksual.
Jenis Kelamin
Frekuensi antibodi HSV-1 dan HSV-2 sedikit lebih tinggi pada wanita dibandingkanpada
pria. Namun, wanita lebih mungkin dilindungi dari infeksi HSV genitaldibandingkan pria
untuk dengan menggunakan metode penghalang. Dalam studi lebihdari 600 wanita hamil,
63% adalah seropositif untuk HSV-1, 22% untuk HSV-2, dan13% untuk kedua, dan 28%
adalah seronegatif. Ras non-kulit putih dan yang telahmemiliki 4 atau lebih pasangan seksual
berkorelasi independen dengan peningkataninfeksi HSV-2. Wanita non-Hispanik kulit putih
hamil memiliki persentase tertinggiseronegativity untuk kedua HSV 1 dan HSV-2. Namun,
kelompok ini memiliki resikotertinggi memiliki anak dengan herpes neonatal, menunjukkan
kerentanan merekaterhadap infeksi baru HSV selama trimester ketiga kehamilan mereka
(seorang ibuyang paling mungkin untuk menularkan infeksi kepada bayinya.)




1 Saenang RH, Djawad K, Amin S. Herpes Genetalis. Dalam: Amiruddin MD, editor. Penyakit Menular seksual.
Makassar: Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedoktera Univesitas Hasanuddin; 2004. hal.179-
196.
4 Syahputra E, Harun E.S. Herpes Genetalis. Dalam : Berkala ilmu penyakit kulit dan kelamin Airlangga
periodical of Dermeto-Venereology, vol.13 April 2001 No.1.Surabaya: Lab/SMF Penyakit Kulit & Kelamin FK
Airlangga RSUD Dr.Soetomono;2001, p 45-53.
5 Marques AR, Straus SE, Herpes Simplex.In Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith ZA, Katzi,
Editors.Fitzpatricks dermatology. In general medicine.6thed. New York: McGraw Hill Medical Publishing
Divition:2003, p 2059-065.
6 Clutterbuck D, Genital Herpes. In Specialist training in sexually transmitted infection snd HIV. Edinburg,
London, New York. 2004:Elsevien Mosby, p 139-151.

Anda mungkin juga menyukai