Anda di halaman 1dari 27

TATA LINGKUNGAN

PERUMAHAN

Karya Widyawati,MT

LUAS KAPLING RUMAH

Berdasarkan peraturan pedoman lingkungan pemukiman
kota, 1 (satu) orang memerlukan 15 m3/jam udara segar
dalam ruang bila tinggi plafond rata-rata untuk Indonesia
2,5 m, sehingga kebutuhan luas lantai per-orang adalah
15/2,5 = 6m2.
Bila satu keluarga terdiri dari 5 orang, maka kebutuhan
luas lantai minimum:
Luas lantai utama 5 x 6 m2 = 30 m2
Luas lantai pelayanan 50% x 30 m2 = 15 m2
Luas total lantai 45 m2
Bila building covered 50%, maka luas kepling minimum
untuk sebuah keluarga adalah:
50% : 45 m2 = 90 m2
Contoh perhitungan kebutuhan perumahan
pada Kecamatan Padang Bolak-Tapanuli Selatan









PERSYARATAN BANGUNAN
PERUMAHAN
a) Ruang bertinggal;
Standar minimum luas ruang per penghuni yang ditentukan dalam
Keputusan Menteri Kimpraswil No. 403/2002 tentang persyaratan
rumah sederhana sehat, yaitu 7,2 m2 (standar ambang) ataupun 9
m2 (standar nasional).
b) Kualitas ruang;
` Pengudaraan dan pencahayaan alami
c) Ruang terbuka hijau;
Ketersediaan halaman rumah dan tanaman
d) Air bersih;
Sumber air bersih untuk keperluan sehari-hari dan fasilitas kamar
mandi
e) Pembuangan limbah.
Sistem pembuangan sampah dan air kotor

Global Strategy for Shelter to the year 2000
ditetapkan PBB pada 12/1988 (GSS 2000), rumah
layak didefinisikan lebih baik, yaitu meliputi
Kelayakan privacy,
Kelayakan ruang,
Kelayakan sekuriti,
Kelayakan penerangan dan ventilasi,
Kelayakan prasarana dasar (PSD) dan
Kedekatannya pada berbagai sarana dasar urban,
semua dalam batas keterjangkauan mencapainya

UN Economy and Social Commission (ECOSOC) PBB pada
keputusan Sidang Umum PBB No 4 Tahun 1991 lebih lanjut
yakin bahwa aspek-aspek kelayakan rumah berikut ini perlu
diperhatikan yaitu:
(i) Jaminan kepemilikan yang dilindungi hukum;
(ii) Ketersediaan servis,bahan,fasilitas dan prasarana;
(iii) Kemampuan beli dari masyarakat;
(iv) Layak huni atau habitable;
(v) Dapat diakses oleh siapa saja;
(vi) Lokasinya mendukung bagi kehidupan;
(vii) Kelayakan budaya, termasuk menjalankan keyakinan yang
luas.

10 Patokan Rumah Ekologis Sebagai
Rumah Sehat
1. Menciptakan kawasan penghijauan di antara kawasan pembangunan
sebagai paru-paru hijau
2. Memilih tapak bangunan yang bebas gangguan geo-biologis
3. Menggunakan bahan bangunan alamiah
4. Menggunakan ventilasi alam untuk menyejukkan udara dalam bangunan
5. Memilih lapisan permukaan dinding dan langit-langit ruang yang mampu
mengalirkan uap air
6. Menghindari kelembapan tanah yang naik ke dalam konstruksi bangunan
dan memajukan sistem bangunan kering
7. Mempertimbangkan kesinambungan pada struktur dan masa pakai
bagian gedung yang menerima beban dan yang membagi saja
8. Mempertimbangkan bentuk/proporsi ruang berdasarkan aturan
harmonis
9. Menjamin bahwa bangunan yang direncanakan tidak mencemari
lingkungan maupun membutuhkan energi yang berlebihan
10. Menjamin bahwa pembangunan berkelanjutan dapat diterapkan secara
luas sehingga tidak mengakibatkan efek samping yang merugikan


Tatanan Fisik Perumahan
Habraken (1978) menjelaskan bahwa tatanan fisik
permukiman merupakan satu kesatuan sistem yang terdiri
dari: spatial system, physical system dan stylistic system.
Spatial system, yaitu sistem yang berkaitan dengan organisasi
ruang, mencakup: hubungan ruang, orientasi, pola hubungan
ruang dan sebagainya.
Physical system, yaitu sistem mengenai penggunaan
konstruksi dan material,
Stylistic system merupakan kesatuan yang mewujudkan
bentuk meliputi: fasad atau muka bangunan, bentuk pintu dan
jendela serta unsur-unsur ragam hias (craftmanship), baik di
dalam maupun di luar.

Beberapa Pola Penataan Permukiman
Beberapa Pola Penataan Permukiman
Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Sarana
1. Taman Kanak- kanak (4 - 6 tahun)
2. Lingkungan berbelanja di rukun kampong
Pasar jumlah 5 petak penjualan untuk tiap 1.000
penduduk. Luas tanah minimum 500 m untuk tiap 1.000
penduduk.
Jumlah toko 5 toko untuk tiap 1000 penduduk. Jumlah
tanah minimum 1000m untuk tiap 1000 penduduk.
3. Balai Pertemuan
Balai pertemuan digunakan untuk mengadakan pertemuan
pertemuan, hiburan, keperluan sosial dan keperluan
pendidikan. Luas tanah yang diperlukan minimum 250 m
untuk tiap 1000 penduduk.




4. Balai Kesehatan
sebagian dari pusat lingkungan tetapi harus ditempatkan
jauh dari tempat yang kotor dan bising seperti pasar,
sekolah,dll. Balai kesehatan ini harus memiliki jalan masuk
tersendiri dan dilengkapi dengan ruang tunggu, ruang
periksa, KM/WC, tempat parkir ,dan sebagainya. Luas tanah
minimal 200 m untuk tiap 1000 penduduk.
5. Musholla atau Masjid
Minimal satu musholla atau masjid disediakan dalam tiap
rukun kampung dan sebagai pusat lingkungan kediaman.
Disamping memperhatikan syarat-syarat keagamaan,
syarat- syarat lain harus pula diperhatikan, seperti letaknya
harus jauh dari tempat- tempat ramai. Luas tanah minimal
250 m untuk tiap 1000 penduduk.

6. Rekreasi dan daerah hijau
Taman di rukun kampung
Harus disediakan sebuah taman di rukun kampung. Luas
tanah minimum 3000 m untuk tiap 1000 penduduk.
Tempat bermain
Tempat bermain disediakan untuk anak yang belum
bersekolah dan disebarkan secara merata diseluruh daerah
kediaman dalam suatu rukun kampung serta harus berada
dalam jarak yang tidak boleh lebih dari 0,5 km dari tiap-
tiap rumah. Jumlah luas tanah minimal 1000 m untuk tiap
1000 penduduk, masing- masing berukuran minimal 500
m.



Prasarana
1. Air, listrik, gas
Persediaan air bersih untuk keperluan minum, masak,
mandi dan mencuci perlu ada dalam tiap rumah, dan di
setiap tempat bekerja, pendidikan, rekreasi dan sebagainya.
2. Pembuangan kotoran dan air hujan
Tiap rumah mempunyai kakus yang memenuhi persyaratan
kesehatan, yaitu yang dihubungkan dengan septictank atau
dengan sistem riol. Kakus harus pula disediakan untuk
keperluan umum dan di tempat- tempat yang banyak orang
berkumpul. Suatu sistem pengaliran air, yang direncanakan
dengan baik, untuk mengalirkan air kotor, air hujan yang
datang dari bangunan, pekarangan, jalan, dan sebagainya,
dan untuk mencegah kebanjiran selama ada hujan lebat.

3. Penempatan-penempatan utilitas
Saluran-saluran air dan gas serta listrik di bawah tanah,
haruslah mudah dicapai bila perlu mengadakan
pemeriksaan, penggantian, atau pembetulan. Saluran-
saluran tidak boleh di tempatkan di bawah jalan- jalan
yang diperkeras untuk menghindarkan gangguan lalu lintas
bila diperlukan pembongkaran. Apabila terpaksa dibuat
melintang jalan, dibuatlah lorong cukup besar untuk
pemeriksaan.
4. Pembuangan sampah
Berupa tong-tong kosong yang dapat ditutup dan mudah
dibersihkan. Disediakan pula di pekarangan tiap rumah dan
di pekarangan bangunan lainnya serta mudah dicapai dari
jalan.

Anda mungkin juga menyukai