Anda di halaman 1dari 22

SOFYAN DJAMIL

POTONGAN (IRISAN)
Fakultas Teknologi Industri
Program Studi Teknik Industri
Potongan
Sering ditemui benda-benda dengan
rongga-rongga didalamnya
Untuk menggambarkan bagian-bagian ini
dipergunakangaris gores, yang
menyatakan garis tersembuny.
Penyajian potongan
Secara umum bidang potong dibuat
melalui sumbu dasar (gbr.8.1) dan
potongannya disebut potongan utama
Bidang potong dapat dibuat diluar sumbu
dasar, dalam hal ini bidang potongnya
harus diberi tanda dan arah penglihatannya
dinyatakan dengan anak panah (gbr.8.2)
Letak potongan dan garis potong
Jika letak bidang potong sudah tampak jelas
pada gambar , tidak diperlukan penjelasan
lebih lanjut (gbr.8.3)
Jika letak bidang potong tidak jelas , atau ada
beberapa bidang potong, maka bidang
potongnya harus diterankan dalam gambar.
Pada gambar proyeksi bidang potong yang
dinyatakan oleh sebuah garis potong, yang
digambar dengan garis sumbu dan pada
ujung-ujungnya dipertebal,dan pada tempat-
tempat dimana garis potongnya berubah arah.
Pada ujung-ujung garis potong diberi tanda
dengan huruf besar dan diberi anak panah
yang menunjukkan arah penglihatan (gbr.8.4)
Potongan dalam satu bidang
1. Potongan oleh bidang potong melalui garis
sumbu dasar.
Jika bidang potong melalui garis sumbu dasar,
pada umumnya garis potong nya dan tanda-
tandanya tidak perlu dijelaskan pada gambar
2. Potongan yang tidak melalui sumbu dasar
Jika diperlukan potongan yang tidak
melaluisumbu dasar, letak bidang potongan
harus dijelaskan pada garis potongnya.
Potongan oleh lebih dari satu
bidang
1. Potongan meloncat
Untuk menyederhanakan gambar dan
penghematan waktu potongan-potongan
dalam bidang sejajar dapat disatukan
(gbr.8.5)
2. Potongan oleh dua bidang berpotongan.
Bagian semetrik dapat digambar pada dua
bidang potong yang saling berpotongan.
Satu bidang potong merupakan potongan
utama, sedangkan bidang lain menyudut
dengan bidang pertama (gbr.8.6)
3. Potongan pada bidang berdampingan
Potongan pipa berbentuk spt
gbr.8.7,dapat dibuat dengan bidang-bidang
yang berdampingan melalui garis sumbu.
Potongan separuh
Bagian-bagian simetrik dapat digambar
setengahnya sebagai gambar-gambar
potongan dan setengahnya lagi sebagai
pandangan
Potongan oleh lebih dari satu
bidang
Sering diperlukan gambaran dari bagian
kecil saja dari benda, yang tersembunyi
(gbr.8.9 a)
Gambar 8.9 b dan c, memperlihatkan
gambar yang dipotong setempat dan
potongan penuh
Gambar 8.9 d, potongan setempat juga
dilakukan pada bagian bagian yang tidak
boleh dipotong.
Potongan yang diputar di tempat
atau dipindahkan
Bagian-bagian benda tertentu, gambarnya
dapat digambarkan stempat (gbr.8.10) atau
setelah potongannya diputar kemudian
dipindahkan ke tempat lain (gbr.8.11)
Susunan potongan potongan
berurutan
Potongan-potongan berurutan dapat
disusun seperti gbr.8.12 dan gbr.8.13
Potongan penampang tipis
Penampang tipis: benda-benda yang
terbuat plat dan profil dapat digambar
dengan garis tebal atau seluruh
dihitamkan (gbr.8.14)
Jika bagian-bagian terletak berdampingan ,
bagian yang berbatasan dibiarkan
putih.(gbr.8.15 dan 8.16)
Bagian benda atau bendayang
tidak boleh di potong
Bagian-bagian benda rusk penguat , baut
paku keling ,pasak, poros, dsb, tidak boleh
dipotong arah memanjang (gbr.8.17)
Arsir
Untuk membedakan gambar potongan dari
gambar pandangan, dipergunakan arsir yaitu
garis-garis tipis miring
Kemiringn garis arsir 450 terhadap garis
sumbu atau terhadap garis gambar (gbr.8.18)
Jarak garis-garis arsir disesuaikan dengan
besarnya gambar
Arsiran dari bagian-bagian yang
berdampingan harus dibedakan sudutnya,
agar jelas (gbr.8.19)
Penampaqng-penampang yang luas dapat
diarsir secara terbatas, yaitu hanya
kelilingnya (gbr.8.20)
Potongan-potongan sejajar dari benda
yang sama, yang terdapat pada potongan
meloncat diarsir serupa (gbr.8.21)
Garis-garis arsir dapat dihilangkan untuk
menulis huruf atau angka, jika ini tidak
dapat dilakukan diluar daerah arsir
(gbr,8.22)
Beberapa catatan tentang
potongan
1. Potongan dapat dipergunakan jika bentuk
dalam dapat di perjelas dengan
memotong bendanya.
2. Elemen mesin yang tidak boleh di potong
dalam arah memanjang, dapat digambar
dengan potongan setempat (gbr.8.17)
3. Bendagbr,8.23, diperlihatkan dalam
gambar potongan
Fakultas Teknologi Industri
Program Studi Teknik Industri

Anda mungkin juga menyukai