Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola
penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronchi dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya. Bronkopneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh bermacam- macam etiologi jamur dan seperti bakteri, virus, dan benda asing. Bronkopneumonia adalah bronkolius terminal yang tersumbat oleh eksudat, kemudian menjadi bagian yang terkonsolidasi atau membentuk gabungan di dekat lobules, disebut juga pneumonia lobaris. Bronkopneumonia berasal dari kata bronchus dan pneumonia berarti peradangan pada jaringan paru-paru dan juga cabang tenggorokan (broncus). Bronkopneumonia suatu cadangan pada parenkim paru yang meluas sampai bronkioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui cara penyebaran langsung melalui saluran pernafasan atau melalui hematogen sampai ke bronkus. Kesimpulannya bronkopneumonia adalah jenis infeksi paru yang disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing yang mengenai daerah bronkus dan sekitar alveoli. Etiologi atau predisposisi Secara umum individu yang terserang bronchopneumonia diakibatkan oleh adanya penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme pathogen. rang yang normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas ! reflek glottis dan batuk, adanya lapisan mucus, gerakan silia yang menggerakan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral setempat. "imbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, proto#oa, mikrobakteri, mikoplasma, dan riketsia antara lain! $. Bakteri ! Streptococcus, Staphylococus,%. &nfluen#a, Klebsiella. '. (irus ! )egionella pneumonia *. +amur ! ,spergillus spesies, -andida albicans .. ,spirasi makanan, sekresi orofariengal atau isi lambung kedalam paru /. "erjadi karena kongesti paru yang lama. Sebab lain dari pneumonia adalah akibat flora normal yang terjadi pada pasien yang daya tahannya terganggu, atau terjadi aspirasi flora normal yang terdapat dalam mulut dank arena adanya pneumocystis crania, 0ycoplasma. Patofisiologi Bronchopneumonia selalu didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus, %aemophilus influen#a atau karena aspirasi makanan dan minuman. 1ari saluran pernafasan dengan gambaran sebagai berikut! $. &nfeksi saluran nafas bagian ba2ah menyebabkan tiga hal, yaitu dilatasi pembuluh darah alveoli, peningkatan suhu, dan edema antara kapiler dan alveoli '. 3kspansi kuman melaui pembuluh darah kemudian masuk kedalam saluran pencernaan dam menginfeksinya mengakibatkan terjadinya peningkatan flora normal dalam usus, peristaltic meningkat akibat usus mengalami malabsorbsi dan kemudian terjadilah diare yang beresiko terhadap gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Manifestasi Klinik Bronchopneumonia biasanya didahului oleh infeksi traktusrespiratoris bagian atas selama beberapa hari suhu tubuh naik sangat mendadak sampai *4-.5 derajat celcius dan kadang disertai kejang karena demam yang tinggi. ,nak sangat gelisah, dispenia pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung serta sianosis sekitar hidung dan mulut, kadang juga disertai muntah dan diare. Batuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan penyakit tapi setelah beberapa hari mula-mula kering kemudian menjadi produktif. 6ada stadium permulaan sukar dibuat diagnosis dengan pemeriksaan fisik tetapi dengan adanya nafs dangkal dan cepat, pernafasan cuping hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut dapat diduga adanya pneumonia. %asil pemeriksaan fisik tergantung luas daerah auskultasi yang terkena, pada perkusi sering tidak ditemukan kelainan dan pada auskultasi mungkin hanya terdengar ronchi basah nyaring halus dan sedang. Penatalaksanaan $. ksigen $-' liter per menit '. +ika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makan eksternal bertahap melaui selang nasogastrik dengan feeding drip *. +ika sekresi lender berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta agonis untuk transport muskusilier .. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa elektrolit (,rief 0ansjoer, '555) A. Keluhan utama Saat dikaji biasanya penderita bronchopneumonia akan mengeluh sesak nafas, disertai batuk ada secret tidak bisa keluar. B. Riwayat penyakit sekarang 6enyakit bronchitis mulai dirasakan saat penderita mengalami batuk menetap dengan produksi sputum setiap hari terutama pada saat bangun pagi selama minimum * bulan berturut- turut tiap tahun sedikitnya ' tahun produksi sputum (hijau, putih7 kuning) dan banyak sekali. 6enderita biasanya menggunakan otot bantu pernfasan, dada terlihat hiperinflasi dengan peninggian diameter ,6, bunyi nafas krekels, 2arna kulit pucat dengan sianosis bibir, dasar kuku. C. Riwayat penyakit dahulu Biasanya penderita bronchopneumonia sebelumnya belum pernah menderita kasus yang sama tetapi mereka mempunyai ri2ayat penyakit yang dapat memicu terjadinya bronchopneumonia yaitu ri2ayat merokok, terpaan polusi kima dalam jangka panjang misalnya debu7 asap. D. Riwayat penyakit keluarga Biasanya penyakit bronchopneumonia dalam keluarga bukan merupakan faktor keturunan tetapi kebiasaan atau pola hidup yang tidak sehat seperti merokok. 1. Pernafasan 8ejala ! 9afas pendek (timbulnya tersembunyi dengan batuk menetap dengan produksi sputum setiap hari ( terutama pada saat bangun) selama minimum * bulan berturut- turut) tiap tahun sedikitnya ' tahun. 6roduksi sputum (%ijau, putih7 kuning) dan banyak Sekali :i2ayat pneumonia berulang, biasanya terpajan pada polusi kimia7 iritan pernafasan dalam jangka panjang (misalnya rokok sigaret), debu7 asap (misalnya ! asbes debu, batubara, room katun, serbuk gergaji) 6engunaaan oksigen pada malam hari atau terus menerus. "anda ! )ebih memilih posisi tiga titik ( tripot) untuk bernafas, penggunaan otot bantu pernafasan ( misalnya ! meninggikan bahu, retraksi supra klatikula, melebarkan hidung) 1ada ! 1apat terlihat hiperinflasi dengan peninggian diameter ,6 ( bentuk barel), gerakan difragma minimal. Bunyi nafas ! Krekels lembab, kasar ;arna ! 6ucat dengan sianosis bibir dan dasar kuku abu- abu keseluruhan. . !irkulasi 8ejala ! 6embengkakan ekstremitas ba2ah "anda ! 6eningkatan tekanan darah 6eningkatan frekuensi jantung 7 takikardi Berat, disritmia 1istensi vena leher (penyakit berat) edema dependen, tidak berhubungan dengan penyakit jantung. Bunyi jantung redup ( yang berhubungan dengan peningkatan diameter ,6 dada). ;arna kulit 7 membrane mukosa ! normal atau abu-abu7 sianosis perifer. 6ucat dapat menunjukan anemia. "anda ! "urgor kulit buruk Berkeringat 6alpitasi abdominal dapat menyebabkan hepatomegali. ". Aktifitas # istirahat 8ejala ! Keletihan, keletihan, malaise Ketidakmampuan melakukan aktifitas sehari- hari karena sulit bernafas Ketidakmampuan untuk tidur, perlu tidur dalam posisi duduk tinggi . 1ispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktifitas atau istirahat "anda ! Keletihan 8elisah7 insomnia Kelemahan umum 7 kehilangan masa otot Pemeriksaan Penun$ang <ntuk dapat menegakkan diagnose kepera2atan dapat digunakan cara! $. 6emeriksaan laboratorium a. 6emeriksaan darah 6ada kasus bronkopneumonia oleh bakteri akan terjadi leukositosis ( meningkatnya jumlah neutrofil) ( Sandra 0,9ettina '55$! =>.). b. 6emeriksaan sputum Bahan pemeriksaan diperoleh dari batuk yang spontan dan dalam. 1igunakan untuk pemeriksaan mikroskopis dan untuk kultur serta tes sensifitas untuk mendeteksi agen infeksius. c. ,nalisa gas darah untuk mengevaluasi status oksigenasi dan status asam basa. d. Kultur darah untuk mendeteksi bakterimia e. Sampel darah, sputum, dan urin untuk tes imunologi untuk mendeteksi antigen mikroba '. 6emeriksaan radiologi a) :ontgenogram thoraks 0enunujukan konsolidasi lobar yang seringkali dijumpai pada infeksi pneumokokal atau klebsiella. &nfilrate multiple seringkali dijumpai pada infeksi stafilokokus dan haemofilus. )aringoskopi 7 bronkoskopi untuk menentukan apkah jalan nafas tersumbat oleh benda padat. Komplikasi Komplikasi dari bronchopneumonia adalah ! $. ,telektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna atau kolaps paru yang merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau reflek batuk hilang '. 3mpyema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalm rongga pleura yang terdapat disatu tempat atau seluruh rongga pleura. *. ,bses paru adalah pengumpulan pus dala jaringan paru yang meradang .. 3ndokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial /. 0eningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.