SPLN I OB 3 1993 I-ampiran Keputusan Direksi PLN No. : 133.WO594/DLR/1993, tanggal 22 September 1993 PEMUTUS TENAGA MINI UNTUK PEMBATAS DAN PENGAMAN ARUS LEBIH UNTUK INSTALASI GEDUNG DAN RUMAH D E P A R T E ME N P E R T A MB A N G A N D A N E N E R G I PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA JALAN TRUNOJOYO NO. I 35 , KEBAYORAN BARU . JAI ( ARTA T2T60 I SPLN 108: 1993 PEMUTUS TENAGA MINI UNTUK PEMBATAS DAN PENGAMAN ARUS LEBIH UNTUK INSTALASI GEDUNG DAN RUMAH Disusun oleh : l. Kelompok Pembakuan Bidang Distribusi dengan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No.: 076/DIR/88 tanggal 21 September 1988; 2. Kelompok Kerja Lengkapan Listrik dengan Surat Keputusan Kepala Pusat Penyelidikan Masalatr Kelistrikan No. 086. Kl 495tpPMK/1992 tanggal 28 Oktob er 1992; Diterbitkan oleh : DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA Jln. Trunojoyo No.l35-Kebayoran Bam JAKARTA 12160 1993 - l - SPLN l 0t : 1993 - i l - SPLN I 08: 1993 l . Kepala Dinas Pembakuan, Pu (ex+fficio) (*) 2. Masgunafto Budiman, MSc 3. Ir. Agus D.iumhana: 4. Ir. Bambang lrawadi 5. Ir. Hasim Soerotaroeno 6. Ir. Sambodho Sumani 7. Ir. Soemarto Soedirman 8. Ir. Adiwardojo Warsito 9. Ir. Alfian Helmv Hasvim 10. Ir. Hartoyo 11. Ir. Dirlik Dianvanto 12. Ir. Soenyoto 13. Ir. Samiudin 14. Ir. J.Soekarto 15. Ir. Rosid 16. Ir.Soenario Sastrosewo.io 17. Ir. Hoedoi o 18. Ir. Soetopo Sabar 19. Ir. Rahardjo 2(1. Ir. Pieter Mabikatbla (*) Masgunafto Budi man, MSc Susunan Anggota Kelompok Pemhakuan Bidang Distribusi Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No.: 076/DIR/88 tanggal 2l September l98B sat Penyelidikan Masalah Kelistrikan Scbagai Ketua mcrangkap Anggota Tctap Scbagai Kctua Harian merlngkalr Anggota Tetap Sebagai Sekretaris meran gkall Anggota Tetap Sebagai Wakil Sekretaris merangkap Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Teta;l Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Scbagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap l l l - SPLN 108: 1993 susunan Angg0ta Kelompok Kerja Lengkapan Listrik Surat Keputusan Kepala Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan No.: Ogfr.K/495/PPMKtl992 tanggal 28 Oktotter 1992 1. Ir. Achmarl Sudj ana 2. Ir. Ali Albahar 3. Ir. Dalyanto A.W. 4. Darto Gianto, BE 5. Ir. Pranyoto 6. Ir. Ishak Sastranegara 7, Ir. C.Sapto P. 8. Ir. Ari yono Gunadi 9. Ir. Wirliastomo S. 10. Ir. Eko Buditomo 11. Ir. Kuntj oro 12. Clemens Kristiatli' BE 13. Ir. Mashutl Yusuf 14. Ir. Prasetyo Utomo 15. Ir. Budi Si swanto 16. Ir. Harr-r Sur-vanto Sebagai Ketua merangkap Anggota Sebagai Sekretaris merangkap Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota - i v - SPLN 108: 1993 DAFTAR ISI Hal aman : Pasal Satu RUANG LINGKUP DAN TUJUAN t . 2. Ruang Lingkup I 2 Tujuan Pasal Dua D E F I . N I S I 3. Peralatan I z 4. Istilah Umum z 5. El emen-el emenkonst mksi . . . . . t 6. Kondisi Operasi 6 7. Besar anKar akt er i st i k. . . . . . . . j tt. Macam Uji . l0 Pasal Tiga KLASIFII(ASI ') Klasifikasi Pemutus Tenaga l0 9. 1 Menur ut j uml ahkut ub . . . . . . l 0 9 2 Menurut penganum terhadap pengaruh luar . lo ; I Menurut cara pemasangan I I , { Menurut cara hubungan I I ' : Menur ut penggur nannya. . . . l l '/ rr Menurut karakteristik I2t I I Pasal Empat KARAKTERISTIK PEMUTUS TENAGA l l t2 t2 t2 SPLN 108: 1993 t2 DAFTAR ISI (lajutan) I 1.3 Frekuerui pengenal I 1.4 Kapasitas hubung-singkat pengenal (I"n). . Nilai standar dan nilai vang lebih disukai 12.l Nilai tegangan pengenal 12.2 Nilai pengcnal 12.3 Nilai frekuensi pengenal 12.4 Nilai kapasitas hubung-singkat pengenal 12.5 Standar dari julat trip seketika Pasal Li ma PENANDAAN Pasal Enam KONDISI STANDAR OPERASI PELAYANAN Julat suhu udara sekitar. Halaman: t 2 T2 t 2 t 2 t 2 t 3 l 3 l 3 t 5 l 5 l 5 l 5 l 3 14. 1 5 . 1 6 . t 7 . Ketinggran Kondisi atmosfir Kondisi pemasangan. . . Pasal Tuj uh PERSYARATAN KONSTRUKSI DAN OPERASI I tt Desain mekanis 15 I tt. l Uurum 15 1 8 . 2 Me k a r u s me . . . . . . . . ' ' 1 6 I t t . 3 Jar akbebasdanj ar akr ambat . . ' . . . 16 18..1 Sekrup. bagian yang menghantar arus dan sambungan. . . . 17 ttt,s Tcrnunal untuk penghantar luar ltl I tt.(r Sifat tidak dapat dipertukarkan . . 20 19. Pengaman terhadap kejut listrik 2l 2o Sifat dielektrik. 2l - v i - SPLN 108: 1993 DAFTAR ISI (lajutan) 21. Kenarkan suhu . 2l .l Batas kenarkan suhu 21 2 Suhu udara scki tar 22. Kcrya tak terputus . . . . 23. Opcresi otomatis 23 | Dacrah arus-waktu standar 23.2 Besaran konveruional . . 23.3 Karakteristiktrip 24. Ketalnnan listrik dan mekarus . . . . 25. Kine{a pada arus hubung-singkat 2(t. Ketahanan terhadap benturan dan kejut mekanis 2'7. Ketaharnn terhadap panas 28. Ketahanan terhadap api dan panas abnormal 29. Ketahanan terhadap karat Pasal Delapan PENGUJIAN 30. I Uji jenis d.rn urutan pengujian 30.2 Ui i Ruti n 30.3 Uj i Contoh . . . Kondisi Uji . . Pemeriksaan sifat tanrpak Uji ketidak hapusan penandaan Pengujian keandalan sekrup, bagian yang menghantar arus dan sarnbungan . . U1i keandalan terminal untuk penghantar luar U.ii pcrlindungan terhadap kejut listrik L rr srfi rt di el ektri k r - I Ketahanan terhadap tegangan impuls 17 2 Kctahanan terhadap kelembaban j7 i Tahanan rsolasi sirkit utama Halaman: 2 l 2 l z2 22 22 22 23 21 24 21 21 25 25 25 25 25 2() 26 26 27 28 28 29 :r0 : l l 3 l 3 l 3 l - v n - SPLN 108: 1993 40 DAFTAR ISI (lajutan) 37.1 Kuat drelektrik sirkit utama 37.-5 Kekuatan dielektrik sirkit bantu. 37 6 Nilai tegangan uji 3ti. LJji kenaikan suhu 3tt.I Suhu udara sekitar 38.2 Proseduruj i . . 38.3 Pengukuran suhu pada bagian-bagian pemutus-tenaga 38.4 Kenarkan suhu pada bagian pemutus-tenaga Pengujian 28 hari Uji karaktenstk tnp . , 40.1 Uji karaktenstk arus-waktu 1o.2 Uji tnp seketika .10.3 Uji pengamh pembebanan kutub-tunggal pada karak-tenstik tnp pcntutus-tenaga kutub-banvak . . . 40 4 Uji pengaruh suhu sekitar pada karaktenstik trip Uji ketahanan mekanik dan listrik -l l. I Kondisi uji umum 11.2 Proseduruji . . -t 1.3 Kondisi pemutus-tenaga sesudah diuji Uji hubung singkat 42.1 Umum. 12.2 Nilai besaran uji . . 12.3 Tolemnsi pada besaran uJi . . 42.1 Sirkit uji untuk kinerya hubung-singkat 12.5 Faktor kerja sirkit uji . . 12.6 Pengukuran dan venfikasi I2t dan arus puncak (lp). . 1.27 Kal i brasi si rki tuj i . . . +2.tt lnterprctasi terhadap rekarnan 12.9 Kondisi pcmutus-temga untuk diuji -12.l0 Kineqa pemutus-tenaga selama u1i hubung-singkat - t 2. 1I Pr osedur uj i . . 12.12 Venfikasi pernutus-tenaga setelah -ti Uji kctahanan kejut dan benturan mekanis -t3 l Kejutan mekanis Halaman: 32 32 32 a a -) _) a a -') -) 33 a a -) -) -t -) 33 34 34 34 35 35 35 35 36 36 36 3(r - ) l - ) t - t l 3tt 3 9 3 9 3 9 39 3 9 3 9 44 -t,l 11 - i l . 12 - \ ' l l 1' SPLN 108: 1993 DAFTAR ISI (l aj utan) 43.2 Benturan mekanis 44. Uji ketahanan terhadap panas +-5. Kctahanan tcrhadap panas abnornnl dan api 46. Uji ketahanan terhadap karat LAMPIRAN : Halaman: 45 47 rl tt 4tf 68 72 t - ) I J 7(, 77 7tt 79 80 Lampiran A Lampiran B Lampiran C Lampiran D Lampiran E Penentuan Faktor kerja hubung singkat Penentuan Jarak Bebas dan rambat . . . . Urutan uji dan jumlah contoh uji yars diperlukan untuk tujuan sertifikasi Koordinasi antara pemutus-tenaga dengan pengaman lebur terpisah yang digabungkan dalam sirkit yang sarna Persyaratan khusus untuk sirkit bantu untuk pelavanan keamanan tegangan ektra rendah Contoh dan terminal . . Persyaratan kotak penutup untuk pemutus-tenaga jenis CL . Kurva Karakteristik Arus-waktu untuk Pemutus-Tenaga Jenis B . . . Kurva Karakteristik Arus-waktu untuk Pemutus-Tenaga Jenis CL . . Kurva Karakteristik Arus-waktu untuk Pemutus-Tenaga Jenis C Kurva Karakteristik Arus-waktu untuk Pemutus-Tenaga Jenis D . . . Luas penampang minimum kabel yang disambung ke terminal dan diamankan oleh pemutus-tenaga dalam penggunaannya . . . . 59 (r0 63 Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lanrpiran Lampiran Lampiran F G H I H 2 H 3 H 4 I ! - i x - SPLN 108: 1993 l . PEMTJTUS TENAGA MINI UNTUK PEMBATAS DAN PENGAMAN ARUS LEBIH IJNTUK INSTALASI GEDUNG DAN RUMAH Pasal Satu RUANG LI NGI ( UP DAN ' TUJUAN Ruang Li ngkup Standar ini digunakan unhrk pentutus-tcnaga media-udara arus bolak-balik untuk pengopcrasian pada 50 Hz. yang mempunYai tegangan pengenal tidak lebih dari 440 V (antar fase). arus pengelal trdak iebih dari 125 A dan kapasitas hubung singkat pengenal tidak lebih d^n25 (XX) A Standar ini berlaku untuk pcmutus-tenaga jenis CL vang digunakan uriluk pcngiunan arus lebih dan pembatas daYa konsumen PLN. serta pemutus-tenaga jerus B. C dan D yang digunakan untuk penganan terhadap arus lebih instalasi pengawatan bangunan rumah. geduni serla pengguruum se.ienisnl'a. Pemuttrs teruga tersebut didisain untuk digunakan oleh setiap orang dan tidak memerlukan pemeliharaatr. Standar i1i berlaku.f uga untuk pemutus tenaga )'ang nlempunyai arus pengenal lebih dari satu. asalkan cara merobalr dari saitr pengenal ke pengernl vrurg lainnya tidak dapat dilakukan dalam pelavanan normal d.rn urnpa rncrnakai suiltu perkalcas. Standar ini tidak digunakan untuk - penrutus-tenaga unfuk penganun motor - pclttutus-tcnaga. yang penyetelan arusnva dapat diatur scsuai dcngan kcinginan pcmakai. Keterangan : l) Pemutus-lenaga dalam ruang lingkup standar ini dianggap sesuai unhrk pemiszrh (liftat Sub-ayat ltt.3). Pcrhatian khusus bila tegiurgan yang lebih besar mungkin tertadi pada sisi supplai (rnisahrva supplai clari saluran udara vang misal menggunakan penangkap petir). 2) Pemutus-tenaga dalam ruang lingkup standar ini clapat.juga digunakan untuk perlrnclungi.l tcrfiadap kejut listnk, .f ika ada giillgguan, vzng tergantung pada karakteristrlt tripnva dtur pacla karaktenstik nstalasi. Knteria pemakaian untuk tujuan demikian disesuaikan dengan pcraturan instllasi. Standar ini llreliptttt sentua persvaratan vang dipcrlukan rrntuk mcnjzunin kcscsuaiern dcngan klraktcnstik ke{a yang dis' aratkan untuk pemutus-tenaga. Stand.rr ini -juga meliputi rincian yallg berhubungan tcrlradap pcrsl,aratan-pcrsvaratan rtii clan nrctodc pengujian vang diperlukan untuk menjamin reproduksibilitas hasil uji Standar ini menetapkan : I ) karakteristrk pemutus-tenaga mini: I ) kondisi ]' ang harus dipenuhi oleh pemutus-tcnaga. dcngarr lltengacu kcpada : a) operasi dan sifatnya dalam pelayanan normal: b) operasi dar sifatnya lika berbeban lebih: c) operasi dan sifatnva jika terhubung-singkat sanrpai dengan kapasitas hubung singkat peugenalnya: d ) sifat-sifat dielektriknva: SPLN 108: 1993 3) pengujian dimaksudkan untuk menentukan bahwa kondisi pengujian telah dipenutu dan metode yang dipakai urttuk Pengujian; 1) data vang dicantumkan pada peralatan: 5) urutan pengujian yang dilakukan dan jumlah contoh yang diserahkan untuk sertifikasi (lihat LamPiran C); (r) koordinasi dengan pengaman lebur terpisah vang berada dalzun sirkuit Yang sama (lihat Lampiran D): 2. Tuj uan Standar ini dlnnksudkan unfuk memberikan pegangall vang terarah dalam pcrlgtrliut nuupull perencanaan sena penggunaan pemutus-tenaga nuru sebagai pemuatas dan pcngaman arus lebih untuk instalasi gedung dan rumah, khususnva yang menyambung pada instalasi PLN. Pasal Dua DEFINISI 3. Peral atan 3.1 Al at hubung Alat hubung adalah alat l,ang didisain untuk menghubungkan atau memutuskan anrs dalant satu sirkit listrik atau lebih. 3.2 Alut hubung mekanik Alat hubung mekanik adalah alat hubung yang didisarn untuk menghubungkan dan memutuskan satu sirkit listrik atau Gbih dengan menggunakan kontak-kontak yang dapat dipisahkan. 3.3 Pengaman lebur r/ pengaman lebur adalah alat hubung yang membuka sirkit dan memutus arus bila melampaui nilai tertentu dalam waktu tertentu dengan meleburnya satu atau lebih komponen yang didisain khusus dan sesuai' 3.1 Pemutus tenaga (mekanik) pemutus tenaga adalah alat hubung nrckaruk I'ang dapat ruenutup. ntengalirkan dan memutus ams dalanl kondisi sirkit normal dan juga menutup. mengalirkan selama rvaktu tertentu. dan tnemuttts arus secara otomatis pada koldisi sirkit abnormal yang tertentu sepe rti hubung singkat. 4. I st i l ah umum '1.1 Arus lebih Arus lebih adalah setrap arus yang melebilu ams pengenal. 4.2 Arus beban lebih Arus beban lebih adalah arus lebih l,ang terjadi dalam suatu sirkrt yang tidak terganggu secara listrik' Suatu arus beban l ebi h dapat menyebabkan kerusakan, bi l a mengal i r terus menerus dal am rvaktu yang oukup' - 2 - SPLN 108:1993 J.3 Arus hubung singkat Arus ltubung singkat adalah anrs lebih vang diakibatkan oleh dari suatu gangguan dengan inrpedarsi yang dapat diabaikan antnn dua titik yarg nlcmpunyai beda potcnsial dalam pelayanan nornal. Suatu arus hubung si ngkat dapat di ahbatkan ol eh suatu gangguan atau suatu hubungan yang sal ah. J."l Sirkit utuma (dari suutu pemutus-tenaga) Sirkit utama adalah semua bagian penghantar dari pemuhrs tenaga yang terdapat dalam sirkit yang didisain untuk menutup dan membuka. '1.5 Sirkit kontrol (dari suatu pemutus tcnaga) Sirkit kontrol adalah sirkit (selarn sirl*ji utrutx:l rang drmaksudkan untuk operasi penufupan atau operasi pembukaan, atau kedua-duanya dan pemutus-tcnaga. "1.6 Sirkit buntu (dari suulu pemutus tenuga) Sirkit banftr adalah scmul bagian penghantar suatu sirkrt lain dari utama dan sirkit kontrol dari pcmutus-tenaga. J.7 Kutub (dari suatu pemutus tenaga) Kutub adalah bagiat clan suatu pentutus tenaga varg tcrhubung secara khusus dengan satu jalur penghantar yang terpisah secara listrik dari sirkit utamanya yang dilengkapi dengan kontak untuk menghubung dan ntemutus sirkrt utanranya dan tidak tennasuk bagian yang dilengkapi alat unhrk pemasangan dan pengoperasian kutub . 4.7.1 Kutub berpengaman Kutub berpengaman adalah suatu kutub yang dilengkapi dcngan pelepas arus lebih (lihat Sub-ayat 5.6) 4.-1.2 Kutub tanpa pengaman Kr-rtub tanpa pengaman adalah suatu kutub tanpa pelepas arus lebih (lihat Sub-ayat 5.6) rnmun umumnya lllenipunyai unjuk ke{a yarg sama sepertr suatu kutub berpengaman dari pemutus tenaga yang sama. i ) Untuk menjarnin persyaratan irri, krrtub tanpa pengaman dapat berkonstruksi sama seperti kutub berpengaman atau konstruksi tertentu. 2) Bila kemampuan hubung singkat dan kutub tanpa berpengeunan berbeda dari kutub berpengaman harus dinyatal,ian oleir pembuat. 4.7.3 Kutub netral bersakelar Kutub netral bersakelar adalah kutub yzulg hanya dimaksudkan unfuk menghubungkan netral, dan tak dirnaksudkan untuk mempunyai suatu kemampuan hubung singkat. 1.8 Posisi tertutup Posisi terftrtup adalah posisi dimana kontinuitas sirkit utama pemutus ternga -yang ditentukan sebelumnya, te{amin. J.9 Posisi buka Posisi buka adalah posisi dimana jarak bebas antara kontak-kontak yang tertuka dari sirkit utama pemutus tenaga. l' ang ditenfttkan sebelumnya te{amin. J.I0 Sul ru udura I ltr 1 SLrhLr udara sckitiu Stthu udara sekitar adalah suhr. lrang ditentukan pada kondisi sebelurnnya dari udara sekitar pemutus l-'nl gl ( urttuk pemutus tenaga berselungkup, adalah udara diluar selungkup). -3 - SPLN 108: 1993 1. t 0.2 Suhu udara sekitar ocuon Suhu udara sekitar acuan adalah suhu udara sekitar t-ang ntendasari karakteristik zrrus-u'aktu. 4.11 OPerasi operasi adalah transfer kontak gerak dan posisi buka keposisi tuftrp atau sebalikrya. .Ti ka perl u cl i bedakan. suatu opera-si vang bersi fat,l i stnk (umpama hubung atau putus) di sebutopera' si hubungan dan opcrasi yang bersi f-at mekani s (umpama . tutup atau buka) di sebut operasi mekani s' 4.12 SiklusPengoPerasian Sirkit pengoperasian ad2lah operasi -vang bcrurutan dan satu posisi ke posisi I'ang larn dan kenrbali ke posisi pertama. ,t.13 (Jrutan OPerusi Urutan operasi adalah urutan operasi tertentu dengan inten'al r,r'aktu tcrtcnttt. 4.14 Keria Yang tak terPutus Ke'a yang tak terputus adalah ke4a dimana kontak utama dari pemunrs-tcnaga tetap tertutup. nengalirkan arus ajeg tanpa terpurus untuk ieriode vang lama (dapat bernringgu-rrunggu, berbulan-bulaq atau ber- tahun-tahun). 5. El emen-el emen konstruksi 5.1 Kontak utuma Kontak utann adalah kontak yang temrasuk dalam sirkrt utama pemutus tenaga dan dimaksudkan untuk mengalirkan arus dari sirkit utama pada keadaan posisi tertutup. 5.2 Kontak busur aPi Kontak busur api adalah kontak dimana busur api dimrrlar. suatu kontak busur apr dapat di pakai sebagai kontak utarna. Kontak tersebut dapat j uga sebagai kontak terpi sah vang di desai n sedemi ki an ^,po ,"[i nggu' [,rntot tei sebut membuka sesudah dan menutup i ebel um kontak l ai n vang di maksudkan untuk mol i ndungi dari kerusakan' 5.3. Kontak kontrol Kontak kontrol adalah kontak yang terdapat dalam sirkit kontrol suatu pemutus-temga dan dioperasikan secara mekanis oleh pemutus-tenaga' 5.'l Kontak bantu Kontak ba't' adalah kontak yang tcrdapat dalam suatu sirkit bantu droperasikan secara mekards olch pemutus- tel,itgzl (misalnva untuk indikasi kedudukan kontak). 5.5 Pelepas pelepas adalah 1lat. valg dihubungkan secrua mekanis ke (atau tergabung dalanl) sttatu penlutus-tenlgzl' yang mclepaskun alat p.-.gung dau meugakibatkur dapat tuenrbuka secam ctonatis' 5.6 Pelepas arus lehih pelepas anls lcbil adalah pclepas . :lrlg nleugakibatkar pemtttus-tcnaga nrembuka. dengan atatt tanpa rvaktu-tunda. bila ams dalam-pclepas mclcbihi snatu nilai vang ditentukan scbelutnnYa. Dal am bctrcrapa hal ni l ai i ni dapat tersantuns pada l ai u kenai kan arus. - + - SPLN 108: 1993 5.7 Pelepus arus lehih wuldu-tundu inverse Pclcplrs urus lebih u' aktu lundlt iltvcrsc adalah pelepas arus lebih yang bckena scsudaS 1,1ktu-tultda ilr,crsc tcrgantung pada ri l l ai anrs l cbi l r. I ' cl cpas dcnr i kr an dapat di di sai n agr r r r vr kt u- l unda r t r cndckat i suat u ni l ai t er t ent u mi ni mum unt uk ar us l cl l i h vl r ns l i r r qI i . 5.8 Pelepus urus lehih lungsung Pelcpin arus lcbih lattgsuttg adalah pclcpas arus lcbih sccara langsung di caru olch arus dalapr sirkit ut:1111 dari suatrr pcrnul us-tcnaga. 5.9 Pclcpus hehun lchilr Pcl cpas bcbi tn l cbi h adal ah pcl cpus anrs l cbi h vi urg di nr:rksl dkl rn uptuk bcbi yr l cbi l 5.10 llugiun kondulctip Bagian konduktip adalah bagian vllng dapat tttcngluuttar :rnrs. rvalaupun mungkin tid2k digu11ka1 sptuk mengalirkan arus pelayanzur. 5.1I Bagian kondufuif yang terhuka Bagian kondtrktif vang tctbuka adalah bagian konduktip )' :ulg dapat discntuh dcngan nrudah da1 r,ang sccall normal tid'lk bcrtegangan. tetapi dapat menjadi bertcgarigan dalam kondisi ganggun. I l agr an kondukt i pvang t cr bukaadal ah nt cr upakan di ndi ng scl unukup l o11anr . t uas kcr . i a l . 1sxp, t 1an l ai n- l ai 1. 5.12 'l'crminul Tcntrtnal adalah bagizur konduklrp dari stntu pcralatan ]' ang drpcrlcngkapi untuk lrubungap listrik kc sirkit Itnr vang dapat dipakai sccara bcnrlang. 5.13 Terminal jenks sekrup Tcnttinal -icnis scrkup adalah tcntunal untuk mcnghubungkan dan nrcnrutusk:rn hubung:ur suatu pc1g5:yrtur ittau interkoncksi dua atau lcbih pcnghantar. hubungan tersebut dapat dilaku- km sccua langsung atau Udlrk langsung. dcngan sckrup atau nrur berbagai jcnis. 5.11 Terminal Pilar Tcnninal pilar adalah terminal jenis sckrup dimana pcnghantarnva dimasukkan kedllanr lobang atau rongga. dan dijcpit oleh rangkai sckrup. TckananJepitan dapat diterapkan langsung oleh tangkai sekrup atau nrclalui plat pcnckan dari sckmp. Cont oh dar i t er mi nal pi l ar dapat di l i hat pada l anr pi r an [ ] . ( i ar nbar l r r 5. / - t ' l ' er mi nul sekr up Tcntl i l tl tl scrkup.rdal ah tcnti nal .i cni s sckrup di rnl ura pcl tghantar di i cpi t di baul rh kcpal a scknrp. Tckarul r .icpitan bolch diterapkiut langsung olch kcpala sekerup atau nrelatui irntu bagian antara. scpcrti nng. pl' t .j cpi tan atau pl at srrrrgkup. Cot t t oh dar i t cnt r i r t r l sekr t r p dapat dr l i hut padu l unr pi r an l ; . ( i ur nbl r l : : 5.16 'ferminul berkepala bulat Tenninal bcrkcpala bulat adalah lcnttitt:tl .icnis scknrp dimana penghantar dijepit dibarvlh lurr. Tckaruyr .icpitan bolch ditcrapkan langsung lcw' at ntur dcngan bcntuk discsuaikan atau niclalui suatu bagill aptara. scpcrti ring. pclat jepit atau plat sungkup. Conl ol t cl ur i t er nt i nal bcr kepul a bul at l i hl t pada l anr pi nr n I i . ( i l nr bar l i 2 - l - SPLN 108: 1993 J.17 ' l' erminal sadel Tcn' l ral sadcl l dl l ah tcnpi l ul .j cni s scknrp di nranu pcngl utntar di .i cpi r di bauah sadcl ol ch drur :rtatr l cbi h scknrP atltu tnttr. contoh' l ' ermi nal sadcl l i hat padu l arrrpi ran l r. (i utl tbar l :l 5./S Terminul sePutu Tcnui nal scpat. l dal ah tcnni nal sckrup atau termi nal bcrkcpal a bul at vi ul g di dcsi ti n tttttuk menj cpi t scpatu kabcl atau batang pcnghanLrr dcngan mur atau sckrup' cont oh t cr mi nal sepat u l r hat pada l ar npi r an F. ( i ambar l ; . t 5.1g ' l' ernrinul tunPu sekruP Tenrri.al ta.pa scknrp adal:rh tcntrinal pcnghubung untuk tncugltubttltgkatt dlttt ntclepaskatt scc:lra bcrunrta. sat' pclghantar atau intcrkorcksi r,ang dapat dilcpas dari dur atau lcbih pcrtghant:lr vang dapat dipisah-pisah. liubungan terlaksana secara langsung atau tak langsung. deng:rn pcgas- trapcsiuttl logam atau kcnrcut dan scbagainya. tiulpa persiapan khusus dan pcnghantiu sclain ltrcllgtlpas isolasi. 5.20 Sekrup talt Scknrp tap adalah sckmp 1,ang dibuat dari bahan yang mempunvai kctahattatt dcfomrasi ]' allg lcbih tinggi bila ditcrapkan dcnga,r siripa,i putar kc dalant lobang pada balran vAtrg rtlclllptlnYai ketaharurn dcfornrasi r ang lcbih rcnd.rh. .Scknrp di bu:rt dcngan ul i r r ang nrcnnrci ng. di tcrapkan pada di antctcr i nti rrl i r di ui trrrg scknrp' Ulir dibuat dcngan menggunakal scknrp )' ang dibcntuk secara tcpat dcngan tttctttutar sckrup nrclcbihi iunrlah ul i r 1' ang di buat. 5.2I SekruP taP Pemhentuk ulir Scknrp tap pcnrbcntuk ul i r adal ah scknrp vaug nrcnrpunvai ul i r tak tcrputtts. Ul i r i rl i ti &k bcrl i rngsi tttl tuk rttcmindahkan bahan dan lobattg. Suat u sont oh sckr up t ap pcmbcnt uk ul i r dapat di l i hat pada ( i ur nbar l . 5.22 SekruP taP ulir terPutus Seknrp tap ulir terputrrs adnlah sckrup tap vang rnempunvai ulir terputtrs. Ulir dimaksudkatl tttttuk nrcmindahkan bzrhan dan lubang. Suat u cr . nt oh sckr up t "r p ul i r t or put us dapat di l i hat pada ( i ar t t bur 2 Kondi si Oper asi Oparusi penutuputt Opcrasi pclutupap ldalah opcrasi dimana pcnrutus-tcrulga diubah dari posisi tcrbtrka kc posisi tcrtutttp' Operasi penthukaan opcrasi pembukaan adalzrh operasi dimarur penrutus-tcnaga diubah dari posisi te(utup kc posisi tcrbuka' ( ) perusi man ual depen den Opcrasi nranurl dcpenden adal ah opcl ":rsi Yutl g scl l l ata-mata dcl tgi ttt canl l l tcl l ggtttnkatt cl l ctgi tttl ttttnl sccara l ' i rgsung sedcpri ki an schi ngga kcccpatan dan ga\ a opcnrsi tcrgattttrrl g dari aksi opcrl l l or' ( )perusi trtun u al in dePen den Opcrasi u' r' ual rpdcpcl dcn adal ah opcnrsi cncrgr r ung tcrsi rrl pan di ttrana crtcrgi bcrl tsi tl cl tri dl tr l r tttattual ' cl i sr' rpa' dan di l epas dal anr satu opcftl si konti nu. scdci ni ki an schi ngga keccpatatt dan gl l \ l l opcl ' i tsi r attg tl l k tcrgutttuttg dart l &si opcmtor 6. 6 . 1 6. 2 6. 3 - 6 6, J SPLN 108: 1993 6.5 Pemutus-tenagu trip heba.s Pcnluttts-l.clnga tnp bcbiu adalah pcttrutus-tcnaga. kontak gerak yallg kcnrbali dan tctap pada posisi tcrbukir. bila operasi pcnlbukaiut otontatis dkcrliftart sctclah dimulainva opcrasi pcnutuplrn. u:ilaupu1 pcriptaS pcnutupiur masih ada. I Jr l t t r l : r nct nast i kut t pct nut usan ar t t s dcnuan scmpt t r na vang t cl ah di t cnt ukan. kcr nungki nan pcr l u auar scsaat konl l r k nt cl capai posi si t cr l ut up. 7. Besar an kar akt er i st i k Bi l a ti dak di tcntukart l i ti tt scnura ni l ai :rnrs dan tcgungan adal uh ni l ai cfckti p. 7.1 Nilui pengenul Nilai pcngcnal adalah rulai vang drtcUtpkan dan salzrh satu bcsaran karaktcristik untuk lrcnrpcrolch koldisi keqa untuk mana penrutus-tenaga drdisain dzur dibuat. 7.2 Arus bukal (dari suatu sirkit dan herkenaun dengun pemutus tenagu) Anrs bakal adalalr arus vang akan nrcngalir dalarn sirkit lika riap-tiap kutub pcrnutus-tcnagil digaltikal olch suatu pcnghantar y uulg impcdiursi nv a diabaikan. Anr s bakal dapat di ku' al i l i kasi kan scbagai mana ar us nvat & sct r asai cor r t oh ar us pcr nut usan br kul . ur us pul ci . r k bak1l . I l nt uk t uj uun st andar i ni . ar us bakal dan suat u si r ki t ar us bol ak- bul i k di ni ' at akan denqan ni l ai el chi l i r vr 7.3 Arus puncak hukul Ants pttttcak adaliilr nilai ptrrrcak dari arus bakal selanra pcnode lrarsicn vang nlcnvusrrl anrs rlul1 : l ) ot i ni sl l l l ct l gasunl si kan bahnu ar us di l ct apkun ol el r per nut us- t or r aga i dcal . r ' ai t u dcngan l nr nsi si scsaut i l r pcdul si l ak t cr hi ngga kc i nr pcdansi nol . t Jnt uk si r kj t di mana ar us dapat nr cl al ui beber apa. j al ur yanf ber l r cci l r . sebagai cont ol i si r ki t l l se banl ' ak. del i ni si t er scbut r ncng. Lsunl si kan l cbi h l unl ut bahr r i ar s di l et apkul r sooar a ser cnt i i k pada scr l ua l ut ub. l r r l l upur r r . r 1r s di per l i mbanqkan hanva ada dal am sat u kut ub. 7.1 Arus puncak hukal maksimum (dari sirkit arus holak-halik) Ams puncak bakal maksimum adalah arus puncak bakal bila arus mula teryadi pada saat vang nlcnuju ke nilai tertinggi vang mungkin. l ]ntuk pcmutus-tenaga kutub banvak dal am si rki t t' a-se banvak- arus puncuk bak"rl maksi mum hanya mensacu pada kutub t unggal . 7.5 Kupasitas hubung-singkut (penutupan dan pemutusun) Ki tpasi tas hubung-si ngkat l dal ah kontponcn bol ak-bal i k cl ari l l nts bakal di nl l rti ftan dcngart rul ai cfekti pnya. dinrana pctnutus-tenaga didisain untuk tllcnutup. nlcnrpertitlurnkan waktu pcnrbukalulllva dllt ltcnultuskarr ilnls dalatn kondisi vang ditcnnlkan. 7.5. I Kapa.tita,t penrulu.tan hubung-,singkat kritis Kapasitas kritis penluttls huburrg-singkat adalah kapasitas pcnrutusall untuk lllanil kondisi \' :1lg diuraikal sebelumnya sesuai dengan tlrutan qii ,vang ditentukan tak termasuk kemampuan pcmurus-tcllaga ulltuk ntengalirkan arus sebesar 0.85 .x arus non-trip untuk rvaktu konvensional. 7.-i.2 Kopa.tita.s pcnrutu,;an hubunc-.:ingkat pela.r,anan Kap:rsitas pcntuttts hubung-singkat pcla!' anan adalah kapasitas penlutusan untuk kondisi r' :r1g ditrraikun scbel ul tttl va scstt:ti dcng:tn ttnttal t ui i vi tng di tcntukan tak tcnn:rstrk kcnramptral l pcnl url s-tcl l i l gl rrpttrk nrcngal i rkl l n zl nts scbcsar 0.l i -5 x anl s l totr-l ri p untuk u l *l u konvcnsi onl rl . - 7 - 7. 6 SPLN 108: 1993 Arus pemutusun Ams pcrnutus ad:tlltlt ants p:tda sttltttr kutub ditri pcnlttltts-t ct ut gl t padl r saat pct t t t t l l t -l t t t bt t st t r : t pi scl l t t t t i t 7. 7 opcrasi pcmutttsatl. I Jnt t r k ar us bol ak- br t l i k acuur t di bt r at pada ni l ai et ckt i p' 'l'egungun terPakui Tcgangiur tcrpakai adalah tegangan yang terdapat pada tcrmirul kutub dan suatu pcnltttus-tcnagtl scbcltttll di al i n ants. t cr t ni nal supl ai Pcr al at an. 'l'el4utrgun pu lih kcmh uli Tegangan pulih kcrlbali adalah tegangan r ang tinrbul pada tcrtttinal ktrtub dari stratu pcntttttts-tctlaga scsudah pcntutusan arus. . l . cgangan i ni bol ch t l i anggap t cr t Ji r i t l an dua se l ang r l akt u bcr ur ut an. r ' ang sat u scl at t t a ada t e Sanqut l t r al l si ct t ' di st r sul i .;;g;; r' ang kcdua ."l um, hont' a ada tegangan l i ckucnsi ker.i a I ) el l ni si i ni bcr l aku unt uk pcr al ut ' n t t ut ui "i i u f l nt ut ' p' or ul at ar l kut ub banvl k l ugangat r pt r l i h hcr nbal i adal al r t equt t t at t puda t er r r r i t t t r l supl ai Per al at an' 'l'egangon pu li h kemh ali tt'ansien Tcgangm pul i h kernbal i transi cn adal ah tcgangan pul i h kcmbal i scl al l l a \\' l l kl u di ttt:ttta tcgattgal l tcrscbttt nrcnlpunYai sifat tratrsictt vang bcrarti' l ) ' l . cganga. t r a. si en dapat bcr osi l asi at au suat u kombi nasi dar i kcduan' a t . : r gant ung dar i kar akt cr i st i k si r ki t dar t pcl r l ut t l s- tenusa. ' l egangan i ni te nna^suk por!,escran tcgungart netral dan si rki t t' tr^se banvak' 2) . l . egungan pul i h konr bal i t r ansi en pada si r ki t l asc t i g. r - br l a t i t Jak di t cnt ukan l ai n. adi l l . r l r t cuar l gal l pada kut ub per t r nl i t r a' g di bcbaskan. kar cna t egangan r ni bi ' . sanva l cbi h t i nggi dar i t egangan ' ang t i mbul pada t i ap- t i ap dua kut ub l ui nnYa' 7.,\. I i . , \ . l 'l?gongon putih kemboli ./rekuensi kerju Tcgangan pulih kcmbali frekuersi keqa adalah tcgangan bcrkurang. ll/aHu huku pul i h kcmbal i scsudah gcl al a tcgangl ut tral l sl cl l 1. 8 7. 9 Waktu buka adalah u' aktu 1' ' ang diuktlr dan saal sirkit utanra nrcncapai nilar operasi dan pelepas dimala pclrutus-tcltaga dalarlr posisi tcrtutup. ilnls pad:l arus lebih. santpai saat kontak busur api tcrpisahkan di semua kutub. r r l kt u l t uk1 cl l n saat t l i nt at t a pcr i nt ah bukt t adi t i duk dapat di hut r l kur l ' 7. 10 l Vuf f i u husur aPi 7.10.1 l l ' aktu hu' sur api dari suatu kutuh waktu busur api dari suatu kutub adalah selallg waktu busttr api vang teraklur pada kufub tenebut' 7. t0.2 II' akru htt.st.rr upi dari pentutus-tenaga kutuh han,r-ak al l ti tra Saat nl ul i l i l l \' :l bustl r api dl n Saat pcl l l adi ttttl ttl waktu busur upi dan pelllutus-tenaga kunrb banYak adalah $'aktu llntllra sililt llltll:liltr ll bttsttr api r ang pcrtama da1 sait pcnladanran busur api vallg teraklur pada scllltur kutub' 7.1I l4/aWu putus Wakt' putl l s adal ah scl ang u' :i l i tu anl ara ni ul ai nr a \\' aktu buka cl i rri sttattl pcttl ttl tts-tcni l ga &l tl bcrl ftl ti rl tvi t u rt k{t t brt st rr aPi . - l i - SPLN 108: 1993 l 7.12 I-t (Inte5;rul.ioulv)' l nt cgr i t l . j ot r l c l t dl t l l t l t I nt cgr : r l dun ku' acl r al : r nr s d: t l unr scl : ur g nakt t r l cr l cnl u 7.1 3 KuruWeristik I"t dari pentutus-tenugu Karakteri sti k I2t dari pcnrtrtus l cnag:t adal ah kun' a \ang nl cnrbcri kan ni hi nurksi nrrrrrr l 2t scb:rsai l i rnesi duri anrs b:&al dalanr kondisi opcnrsi l,ang ditctapkzur. 7'lJ Kttordinasi untur perulutun pengumun urus lehih !,un!l terhuhung seri 7 ! 1. L l r t r.:' .:t, l a A' t i t, t t rt,;' -h o t o.t' ( /, t Anrs scl ckti vi tl rs-batas ad^al ah koordi rutt l tnrs di tn pcrpotongan l l nti l nl ki rrl rktcri sti k l rnrs-*,:rktrr pcrpul rrsl l r l l l i tksi ttl tttrl dari al at pcrl gi l l l l al l pada si si bcbl tn dan prl r-busur api ( rrntuk pcngi l nl :yl l cbur ) :r(l 1r ki i nrktcri sti k :l nl s- $l tkttt tri p (ul ttuk pcntutus-tcnaga) d:rrr :tl at pcngarnan l l ri n. | ) Ni l ai hatas anrs sel ekti vi tas ba!.rs tcrscbut . - di ba$al t batas tcrsebttt dettgi ut adattt' a dtta al at pcr)sal naur i trus l chi h Yang tcrhubuus scri . al at pcpu1pr11 1;1du sr si bcbar l r ncl cl t gkapi opcr asi l l ct t r r t t t t saul t Vi l di l l ar n $akt u unt t r k nr c. r r ccei r h al at pcr r l al l l al i \ . i ul g l i l i r r r nr r l ui opcra.si ( l ,a i tu scl ektrv i tu.s tcrj anri n ). - cl i at as baLr s t cr scbt t t det t gat t i t di ut t ' a t l t ur i t l i t t l ) cngi unan anr s l cbi h vr ur g t cr t r r br nr g scr i . i r l r r t pepgi upup 1l 1du sr sr bebt t I t t i di i i di r 1l i r t t t t cl eI l gki r pt . t l pcr i r si 1l ct t i t t t t t vt t t t t t i l 1l i t di t r r i t kt t i r r r t t t r kt t l ct l c. ' - 9i . h ol l cr i t sl uvi t ( t , ar t u. scl ckt r vt t a. snt , l r t i &r k l cr 1a1r i 1 ) I t Kl r t ' l r kl cr i st i k i u- t t s l i t dl r pl r t dt gr ur i r ki r r r r ncn! gi ur l i ki r n kur l r kl cnsl r k i r r r r s ui r kt r r 7. 11. 2 . l t ' t r . s' ur t hi l ol i h ( l n ) Koor dr l ur t i l nl s dar i pcr pot ol l gl l l t l t t l t i l r l l kar l r kt cr i st i k pcr nut usi r n l r nr s- ni r kt r r nur ksi nl unl cl l r r i cl r ur r r l l r t pcngl l t ni l n l r nr s l cbi h. l ) An r s i u l t l l i l a l i l r a d i r l i r l r l r i 1 a i b a t l t ' s i t r r t s d i t n i u t a a d a d t u r a l a t 1 l c t i t . t t u t l , I t i n . , l c b t l i r a t t : | . l l l l t t l nI l \ , i l a| at 1l cI l gt ut l t r t i . t ct api t r di r kpcr l t r padi r si si l r l i r t l l cnganr i ur l i r i r t . 2l t <, , r , , f t . r i r t i k l r t t s l l t dapat r hgr ut r kan r r r cnggeur t r kan kar akt cr i st i k anr s- u1k( 1. 7.15 Arus turtltu trip konvensional (Int) Ant s t l t t l pl l t r l P kot t vcnsi or ut l i t dl r l ah r t i l l r i i l nt s t cr t cnt u l ang nl i ul l pl t cl i : r l i r kl ur ol ch pcnr ut gs- l el l i 4l i t upl uk $ l r kt r r t cr t cl t t u ( u l r kt r r kor t r _' nsi ot ur l ) t : r npa t r i l t 7.16 Arus trilt konvansionul (It) Ar us t np konvcr ui ot t l t l l t dl l l l t l t ni l l r i : l t 1t s l cr l cnl r r r ang nl cnvcbabkan pcr r r ul us- t cl l i t gu t r i p dl l ar r t 11akl t r l cr t cnl r r ( u akt t r konr cnsi onl l ) . 7.1 7 Arus trip seketika Ants tri p scsal l t adal ah tl ti tti l ttttnt ants l i l ng l l tcnvcbabkan pcntrrttrs-tcrurg:r bckcri l r sccl l ti t otol l i l ti s ti l l pl l \\' i tktu-tunda vang di tcntukan. 7.1 8 Jarak hehus (lihat Lumpiran l)) Jamk bcbl ts ad:rl ah.i arak tcrpcndck nrcl al ui udanr anl i l nl chur bagi l rn kondukti p. dl r put di scr t t t t l t dct t gan l i t ngan at au dcnqan i ar i ui i sl andar scsuai ( i ar pLar , ) . ' - r - - - - ' "- ' : ""' ' "": 7.Ig Jarak rumbat (lihat Lampirun B) Jarak tcrpcndck adalah jarak tcrpendek sepanjang permukaan suatu- bahan isolasi :tntara du bagian kondukttp. tJntuk tu.i uan penentuan l arak rarnbat terhadap bagi an_yang dapat d.i scntuh. pcrmukaan vang dapat di scntuh dati suatu scl ungkup i sol a^si harus di a.ggap kondukti p seol ah-ol ah s"l ungl i up?l f.rut dengan kertas l ogant puJu t"*uu bagi an vang dapal di sentuh dcngan tangan atau standar j ari uj i scsuai Gambar 9' 8. 8. 1 8.3 8.2 Macam uj i Uji Jenis Uji Jcrus adalah pcngujian ),mg dirnaksud untuk rnengetahui sifat-sifat lnenYeluruh (lcngkap) dari Pemutus-tenaga Mini. pengujian iru pada umumnva hany,a dilakukan sekali untuk setiap jcnis dari setiap pabrik penlbuat' lullllun npoiilu 'engaland perubahzur baha'. konstruksi dan proses harus diuji ultng. Uii Contoh Uji Contoh adalah pcngujian yang dilaksanakan pada bebcrapa contoh vang dianrbil nlcntrrut car:t tcrtcntu scdernikian rupa sehingga dianggap mewakili sejumlah barang teflentu' ' Uji Rutin Uji Rutin adalnh pcngujian yang dimaksudkan untuk menusahkan barang yallg cacat atau meuvinrpang dari pJrsl,aratan. pcngujian iru Aitat ut<an pada setiap barang yang diproduksi Pasal Tiga K L A S I F I K A S I Klasifikasi i' emutus Tenaga Menurutiumlah kutub : - pemutus-tenaga satu kutub: - pcmutus-tenaga dua kutub dengan satu kutub bcrpengaman: - pcmutus-tenaga dua kutub dengan dtra kutub berpengannn: - penutus-tenaga tiga kutub dengan tiga kutub berpengaman: - pemutus-tenaga cmpat kutub dengan tiga kutub bcrpcttgatttatt: - pen-rutus-tenaga empat kuhrb dengan empat kutub berpengaman' Kutub yiulg tidak berpengarnan boleh : - tanpa penganun (lihat Sub sub-avat 4.7.2). atatt - netral bersaklar (lihat Sub sub-avat 4.7 3)' Menurut pengunranan terhadap pengaruh luar : -.jenis tertutup (tidak memerlukan penutup )'ang sesuu): - lcnis tak tertutup (untuk dipakai dengan penutup )'ang scsuai)' 9. 9. 1 9.2 l 0 - SPLN 108: 199J 9.3 Menurut cara pemasangan : - jenis pasangan permukaan: - jenis pasangan teftanam: - jcnis pasangan pancl. juga bisa discbut jenis panel distribusi. . l cni s - j cni s i r r i di r put di pa. sr r nu pr r da r cl . 9.J Menurut curu huhungun : - pcl t t t t t t t s- t cl l i l gl l . di t t t l t l t i t r l t l t g l t t t bul l gal ul . \ a t i dak di gl r bt r ng cl cngi r n pcnl i t st l l g: r 1 r r r ck; r r r i s. - pctl tttttts-l ctti tga. di l l ti ttl i t ri tl l g l tttbutl g:ul ttl a di g:rbtrrrg dcngan pcnl i l si ul gan i rrckl l i s. scbl rgl ri col rl ol t : l cni s t usuk. . 1cni s baut : . j cni s sekrup. I Scbcr apa pemut us- t cnaga bol eh. i cni s t usuk at au i cni s buut hanva pada si si l r cr l eganr l up. t cr r l i nl l 6e6un Si asl r r r l l r c. cr k t r r r t uk hubunc,an frcnqawatan 9.5 Menurut penggunaannya : - Jerus CL. r' i urg di gunakarl untuk pcl l ganl al l tcrhadap anrs l cbi h dun pcntbl rtl s ct51 kopsul tcl pLN. - j ctti s B.C dan D. -r' ang di gunakan ul ttuk pcngi ul tal t l crh:rdap :tnrs l cbi h dan ti dl k ul tuk pcl l bl tus 61r a konsumen PLN. Jcni s-j cni s tcncbut dal anr pcnggunaann\' :r di bcdakan nl cnunrt :rnrs tri p sckcti kani ,a (l i l ut Tabcl VI). dan bi l a di koordi n:rsi kan dcngan pcnganl an l cbur. l i l urt L:urrpi prp D. l ' cnr i l i han. j cr r i s t cr l cnt u dapat nr cngi kut i pcr at ur an i nsr al asi 9.6 Menurut karuHeristik lt Dalarn pertinrbangan. Pasal Empat KARAKTERISTTK PEMUTUS TENAGA 10. Daftar karalcteristik Karift tcristik pcnr utus-lcltag.a lu nrs di nr atlft an dcngan i sti lalr bcnkut : - . j uml ah kut ub ( Sub- avat 9 l ) - pengamanan terhadap pengaruh luar (Sub-avat 9.2) - ci l nl pcntasangl rn (Sub-ar at 9.3). - cara hubungan (Sub-avat 9..1). - ni l ai te gangan kena pengcnal (Sub-avat 12. I ). - ni l ai arus pcngenal (Sub-avat l 2 2). - ni l ai frckqucnsi pengcml (Sub-ar,at l 2 3). - . i ul at anr s t r i p scsaal ( Sub- : t r at 9. - 5 dan 12. - sy. - ' i l ai kapasi tas hubu.g-si ngkat pengenal (Sub-avat 12.l ). - krtntkl cri sti k l 2r ( Srrb-l n trt 7 t -l ). - kl asi fi kasi l zr(d:rl arrr pcrti nrbangan. l i hat Sub-aJ,i l t 9.(r). - i l - I 08: I 993 l l . Besar an pengenal I 1. 1' I ' egangan Pengenul t 1.1.t T' egangan keria pengenal ((' tc) Tega'gan kerya pengenal (sclanjutnva disebut tegangan pengenal) dari suatu pcmutus-tenaga adalah niliu tegangan y-g ' diientukan oteh pabrikan yang unjuk keqanva dinrjuk (khtrsusnva unjuk ke[a hubung-singkat). pemutus-tenaga vang sama dapat di tcntukan untuk penggunarn se.i unrl al t tcgansan petrr:ctral dan kapasi tas l tttbtttrr si ngkat pcngcnal l er kai t . t t. t.2 ' fegctngan i sol asi pengenol 1Ui 1 Tcgangan isolasi pengenal pemutus-tcnaga adalah nila-r tegangan. l'ang ditentukan olch pabnkarr- scbagai rujuf.an untuk rnenentukan tcgangan uji dielektrik dan jarak rambat. Jika trdak ditentukan larn. rulai tcgangan isolasi pengenal adalah nilai tcgangan pcngcnal maksimum pemutus-tenaga. Dalam hal apapun tcgangan pengenal nurksimum tidak mclebihi tcgangan isolasi pcngcrurl' I 1.2 Arus pengenal (1") Arus yang ditenrukan oleh pabnk. scbagai arus pemutus- tcnaga vang didisain tttttttk nlcngalirkan bcban Lrk terpurus (lihat Sub-ayat 4.14) pada suhu udara sekitar acuan l-ang tenentu. Acuan standar suhu ttdara sckitar adalah 30 "C' Jika drgunakan acuan suhu udara sekitar yang berbeda untuk pcmutus-tenaga. pcngaruh pengallran beban lebih dari kabel harus diperhitungkan. karena irerupakan dasar acuan pada suhu ttdara sckitar 30 "C sesuiti dengan Perafuran instalasi. I 1.3 Frekuensi Pengenul Frckuensi pcngenal dan pemutus,tenaga adalah frekucnsi kcqa vang didisaill ttntuk pcnltttus-tcnaga d'rn nilai karakte ristik lain di sesuaikan frekuensi kerj a' pemutus-tenaga yang sama dapat digunakan beberapa frekuensi pengenal. I I.J Kapasitas hubung singkd pengenal (Ic) Kapasitas hubung singkat pengenal dan suatu pemutus- tenaga adalah rulai kapasitas kritis pemtttttsan Subung singkat tfifrt SuU-avat 7.S. f ) yang ditentukan pada pemutus-tetuga oleh pabnkan' suatu pemutus-ten^ga dengan kapasi tas hubung si ngkat pengenal tcrtentu mempun' ai kapasi tas' hubung si ngkat pel avanan vang scsuai ( 1"- ) ( l i hat ' l ' abel XV) 12. Ni l ai st andar 12.1 lYilui tegangan Pengenul Nilai tegangan pengenal adalah : 230/-l(X) Volt' 12.2 Nilai arus pengenal 12.2.1 l tti l ai arus pengenol unl uk.j ctti ' s /J, (' ' ( 1-) : ( r . 8. 10. 13. l ( r . 20. 2532. - 10. 50. ( r 3. t t O. l ( x) dan 125 A 1 2.2.2 ,\' ilai arus pengenal urttuk.leni,s (' l' ' 2. 1. 6, 10. l ( r . 20. 25. 35 d. ' l n 50 A t 2 - SPLN 108: 1993 12.3 Nilaifrekuensipengenul Nilai frekuensi pengerral adalah 5(l Hz 12.4 Nilai kapasitas hubung-singkut pengenal I2.1.I ltlitai stanclar sanrpai dengan 10 000 .-1 Nilai standar kapasitas hubung-singkat pcngenal sarnpai dengan l0 000 A tercantum pada Tabel I. TABEL I NILAI STANDAR NGKAT PENGENAL li- Julat faktor dat'a r,ang tcrkail tcrcantum pada Sub-avi:i -12.5 12.1.2 lrlilai diatas I0 000 sontpai tlengan 25 000.q Untuk nilai diatas l0 000 A sampar dengan 25 000 A. nilai yang lebih clisukai adalah 20 000 A. Julat faktor daya,vang terkart tercantum pada Sub-avat:12.-5 12.5 Standar dari.julat trip sekaika Standar dari julat trip seketika tercantum pada Tabel ll. TABEL II JULAT TRIP SEKETIKA Julat In In I n In B CL C D di atas di atas di atas 3 In sampai dengan 5 4 In sampar dengan 6 5 In sampai dengan l0 10 In sampai dengan 50 t 3 . Pasal Li rna PENANT}AAN Penandaan Sctiap pemutus-tel!-lga hams diberi {iurda vang i.ahan iama, sebagar berikut : a) Nama pabnkan atau mcrek dagurg. b) Penzurdaan jerus. ltomor katalog atau noinor serinva. c) Tcgangan pengenal. I { - 1 3 - SPLN 108:1993 d) Arus pengernl tanpa simbol ,,A,' didahulukan dengan sinrbol jenisnya B, CL. C atau D, misalnya B 16, e) Frekuersi Pengenal 50 Hz' 0 Kapasitas hubung-singkat pengenal, dalam ampere' g) Diagram pengawatan, jka tidak ada cara hubung yang jelas' h) Acuan suhu udara sekitar, bila berbeda dari 30 oC' Khusus untuk jenis CL harus rlilengkapi pula : i) pada salah satu klem terminal dibagian yang tidak dapat dilepas dibubuhi tulisan arus pengenal yang ditulis aengan cara cetak lekuk ou" riu-r iuput dibaca d-engan jelas apabila baut termrrnl dilepas' j )Tuasyangdi gunakanberwarnabi rumud4bukanhasi l pengecatan. Keterangan: Buur d) dan i) diatas khusus untuk jenis cL, larus mudah dilihat ketika pemutus-tenaga terpasang' Jika unt*k peralatan kecil, ruang yung t*r.dia tidak mencukupi, maka butir-butir a), b)' c), e) dan D dapat dicantumkan di bagian samping atau di bagian belakang pemutus-tenaga, butir g) dapat dicantumkan di bagian dalam O* f".r,utop yang-harus dibukiuntuk menghubungkan kawat suplai' Diagram ini tidak boleh dicantumkan pada label yang terpisah dari pemutus-tenaga' Atas permintaarL pabrikan hanrs dapat memberikan karakteristik I2t (lihat sub-ayat '7 .13)' Bagi pemut's-tenaga selain yang dioperasikan dengan perantaraan tombol-tekan maka posisi buka harus ditandai dengan siriuot ,,o,, dan posisi tutup dengan simbol "I" (suatu garis lurus pendek)' Bagi pemutus-tenaga yang dioperasikan dengan perantaraan dua tombol-tekan, tombol-tekan yang didesatn hanya untuk kerja membuka harus diberi tanda merah dan/atau diberi tanda dengan simbol "o"' warna merah tidak boleh digunakan untuk tombol-tekan lainnya dari pemutus-tenaga' Bila tombol-tekan digunakan untuk penutupan kontak dan dapat dengan jelas diketahui sedemikian rupa ,.f""ggu pbsisi *.n k* dapat cukup menunjukkan posisi menutup. Jika digunakan tombol-tekan tunggal untuk menutup dan membuka kontak' dan dapat diketahui sedemikian rupa sehingga tombol yang t.tap piOa posisi menekan dapat cukup menunjukkan posisi menutup' Dalam hal lain, jika tombol tidak tetap berada pada posisi menekaq maka suatu peralatan tambahan perlu dilengkapi untuk menunjukkan posisi kontak' Bagi pemutus-tenaga dengan arus pengern-l ean{ (muluple) yang banyak, nilai-maksimum harus ditandai sesuai dengan butir d) dan sebatJ lr*brl,ui! nilai arus pengenal yang ditentukan untuk pemutus-tenaga harus dinYatakan dengan jelas' Hams dibedakan antara terminal suplai dengan terminal beban, terminal suplai harus ditandai dengan an'ak panah yang berarah ke pemutor-i.iugu dai terminar beban dengan anak panah yang berarah keluar dari pemutus-tenaga. Terminal khususitersendiri untuk netral harus ditandai dengan huntf "N"' Termina1untukpenghantarpengaman,jkaada,harusditandaidengansinrbo1 Simbol yang telah ditentukan terlebih dahulu. akan digantikan oleh simbol yang lebih disukai di atas' penandaan harus rnudah terlihat terbaca dan tahan hapus, serta tidak boleh ditempatkan pada sekrup' ring atau bagian lainyang mudah dtlepas' Kesesuaian harus dicek dengan pemeriksaan dan pengujian sesuai Ayat 33' 1 4 - 14. SPLN 108: 1993 Pasal Enam KONDISI STANDAR OPERASI PELAYANAN Pcmttttts-tetlaga ]' ang sesuai dengan standar iru hanrs dapat beroperasi pada kondisi standar bcrikut : Jul at suhu udar a seki t ar Sulttt udara sckitar tidak rtrclarnpaui + -10 "C dan suhu rata- ratanya tidak mclampaui + 35 uC scl:una pcnodc 2- l . i l r r r r . Batas banah sul ur udi ua scki tar l rdal ah - 5 "C. Pcl tttttus-tctutga ul tl uk pcrtu&ai an pada suhu rrdaru scki tar di atl rs + -10 "C :rtau di barvah - -5 "C l unrs didesain secara khusus atau dipakai scsruri infonnasi vang dibenkan dalarn katalog pabrik. Ket i nggi an Kctinggian lokasi pcmasangan dan pcrmukaan laut tidak nrelcbihi 2 (XX) nretcr. Untuk pcnlasangan pada kctinggian )' iurg teditr tinggi. pcrlu dipcrhitungkan kondisi stiurdur opcnrsi pcnurunau kckuatarr diclcktnk dan penganrh pcndingirurn dan udara. Pcttlutus-tcllaga vatlg dinraksudkan utttuk dipakai dcmikiiur hanrs didcsiun sccar:l khusus ltau diplkai scsuli pcrsctuju:ln antara pcnrbuat dan pcniakai. Kondi si at mosf i r Pi tda kondi si rrdara bcrsi h d:rn kcl cnrbab:trt rcl ati fnt,l r ti dak nrcl anrpari S},,l ,pl rda suhu rtraksi rnul rr + -10 "C. Kelenlbabm rclatif )' ang lebih tinggi dapat dirjinkan pada suhu vang lcbih rcndah. ulnpamany a 90,,/,, pada 2( t "C. Utttuk tncntcutthi kondisi tcrsebttt perlu pcrhatian dcngan cara kondensasi viulg cukup ),ang kadang-kadapg tcryadi oleh karena variasi suhu (umpanunva membut lobang pcngalir). Kondi si pemasangan Pcrnutus-tenaga l urnr; di pasang scsuui dcngan pctunj uk ftrbnkan ' Kl tustts unl rtk l cni s CL. dal anl pcl tti l sangannva l nrus di l engkapi dasar-kotak/pcl at-dasar dan koti ft scl ungkgp (l i l ut Larnpi ran G) Pasal Tuj uh PERSYARATAN KONSTRUKSI DAN OPERASI Desai n mekani s Umunt Penl uttts-tenaga hants di dcsai n darr di buat scdcnri ki an nl p:l schi ngga d:rl ant pcl trakai al l on1al rrtti uk-kcrl al tva di l pat di andal kan dan ti dak bcrbrthavl r tcrhadap pcnral i ai l tl au sckcl i l i l grf l . 15. t 6. 17. t 8 . I 8. 1 l-s SPLN 108: 1993 U' tuk pcnrur.us l crurga yi l ng nrc' rpunvai dcri rl at penganun l cbi h ti nggi dari IP 20- r:r' g di pakai pada l okasi dcngan kondisi lingkungan u.rni niisa,lnr a kcte muiuan Yang tinggi panas atau dingin atatt pengcrldapatt dcbu dan d' larn lokasi bcrbahaya nrisalnva : dinriura kcmungkinan icoit<an dapat tcnadi' kollstnrksi khusus bolch disvaratkatt. pcrs'aratan tanrbaSa' diperlukar untuk pemutus-tenaga vang drgabungkan dengan alat pemutus ants bocor' pcrs'aratan tambaSan mungkin diperlukin untuk pemutus-t.ttngi dan jcnis tusuk kontak dan dari jenis putar kontak. pada u'rumnya. kcscsuaran drcek dengan rnelakukan semua pengujian terkart vang ditentuken' I5.2 MekunLsme Ko.,,rk gcrak dan penutus-tenaga bcrkutub banyak secara mekatus lt:rnts dihubtrngklu] sclllua ktttubt'tv:t' kccuali ' etral bersakelar. bila aia. membuka dan mcnutup secara bcrsltnlaatt- apakah dikcriakatr sccaril .ra' ual atau secara otomatis. meskipun suatu bcban lebih tc4adi lutnYa pada satu kuttrb bcrpcngtttttittt' Suatu kutub netral bersakelar (lihat sub-sub avat .1.7.3) harus mcntbuka sesudah kutub bcrpcnganlatl tcrbttka' dan harus menutttp sebelum kltub bcrpcngantan tcrhttttp' Jika suatu kutub menuliki kapasitas pembukaan dan pemutusan hubung-singkat v:urg scsuai dipakai scbagai kutub netral dan pcmutus-tenaga menuliki opcrasi manual indcpcndent (lihat Sub-avat (r -t). nraka scnlua kutub termasuk kutub netral dapat beke4a Secara bersamaan' Pe ntutus-tenaga lr.rrus nre mpu nY a i mekanis mc tn p-beb as' Mckanisntc h.rrus memungkinkan untuk rnemasuk:ut dan ntcmbuka pcmutus-tcnaga dcngan taugau dittratta gava yang drpcrlukan unttit< itu tidak mclcbihi l(x) N. Untuk pe mutui-tcruga jcnis ttrsuk lanpa tuas opcrasi' pcrsyaratan ini tidak dianggap scstni. mcskipun kcnyataan balrrva pctrtutus-tcnaga dapat dilcpas dan dasanrya. pcnrutus-tcnaga lurus drbrnt scdcmikian mpa schingga konurk gcrak dapat bcrada pada kcadaan istiriillat han-v-a pada posisi ternrtup (lihat Sub-ayat +.s) otuu posisi terbuka (lihat Sub-avat "1.9). meskipun sarana operasi dilepas pada posisi antara' pcmutus-tcnaga harus dilcngkapi dcngan sarana untuk penunjukan posisi buka dan tutup' yang ltarus rnudah rcrlihat d1n depzur pemutus-tcnaga bila dipasang tutup atau plat penutup- bila ada (lihat Avat l3) Jika sarana operasi digurnkan untuk n-renunjuk posisi fontak. pada saat sarana operasi dilepas hants secAra otomatis berada pada posisi sestni dengan r,ontur gerak; daiam hal ini sarana operasi harus nlenlputl\':ri dua posisi istirahat yang berbeda sesuai dengan posisl konterk. tetapi untuk pcmbukaan otomatis' stntu posisi i<ctiga yang bcrbeda pada sarzura opcrasi dapat drlengkapi. Gcrakan mekanisme hanrs tid.lk dipengaruhr oleh posisi selungkup atau tuttrp datl ltanls indcpcndcnt dari bagian Yang daPat dilePas Suatu tutup bcrscgel yang dipasang oleh pabnkan diiurggap scbagai bagian r arlg tidak dapat dilcpas' Jika t' tup drgunakan scbagu peturluk tombol-tekan. maka harus tidak ttlcnluugkinkart tlnttk ntclcptts tombol dan luer pemutus-tellaga' S:rra.a opcrasi hanrs dipasang secrua kuat pada porosnvil dau hanrs tidak tnctnttltgkittkan trntuk tttclcpltsttr it tanpa Perkakas. Sar:ura opcrasi diiiilkiur dipaslng scca-ra langsung pada tutttp' Jika sara' a opcrasl ncmpunvai gerakan naik-tumn. pada saat pcntutus-tctutga dipasang sccllra ttorttral' tttltka kont:rk ltants tcrtutup dengan gerakan keatas' Kesesuatrtrt dicek tlan.qan pemcrik.saan rlan pcngu.liotr manrrnl' t s.3 .Iuruk hehus dun.iuruk ramhut (lihut Luntpirun I|) J,mk bebas dan l arak ri unbat ti dak bol eh kurang dan rri l ai vang tcrcatttttttl dal am Tabcl III' bi l l l pcnruttts-tcnaga tcrpaszrrlg sccara nonttal' l 6 SPLN 108: 1993 rARAK BEBAItIil:ii:K RAMBAT Uraian lil Atrtara bagian bcrtcgangin vang tcrpis;rh kctika pcnutus-tcnilga pada posisi buka a) ii2 Antara bagiar bertcgangan vang berbeda polanUs r 3. Antara bagian bertcgangan dan : - pcnnukaan \ ang dapat di scntuh pada surana opcnrsi - sckrup at:lu sarana lain ttnutk pcngencang tutup.r'ang Innrs dilcpas kctikl plct'p:lsiulg penlutus-tcnaga - permukaan tempat landasan pcrnutus-tcluga dipasang b) - sekrup atau sarzura larn untuk pengencang penrutus-tcnaga b) - kotak tutup atau loganr b) - bagian logam larnnya yang dapat disentuh c) 4. Antara bagian logam dari rnekanisme dan : - bagian loganr yiulg dapat disentuh c) - sekrup atau sarzura lzun untuk pengencang pcmutus-tcnaga - rangka logam penyangga pemutus-tenaga jcrus pasatgan teflanalu Jarak rambat l. Antara bagian bcrtegangan yang terpisah ketika pcmutus-tcnaga pada posisi buka a) 2. Antara bagian bcrtcgangan vang bcrbcda polarihs 3. Antam bagian bertegangan dan : - perntukaan saralla operasi yang dapat discntuh - sekntp atau sarana laitt utttuk pengcncang tutup I' lurg ltrrus drlepas ketrka pcnlasangan pcntutus-tenaga - sekrup alau sarana lain untuk pengenczulgan pcnlutus-tcnaga b) - bagian loganr yang dapat discntuh c) Jarak (nrnr) 1 I - -:t -) a .) 6 ( 3 ) 6 ("i ) 6 ( 3) .J .J -) 1 -) a + . t a .) 6 (: l ) a -) Tidak berlaku untuk kontak kontrol dan kontak bantu I I a) b) ; i' Jika jarak bebas dzur jarak rambat antara bagian bcrtegangan dari alat dan pelindung logarn atau permukaan tcmpat pemutus-tenaga dipasang hanya tergantung pada desain. maka jarak tencbul uoat dapat dkuremgi bila pemuttts-tenaga dipasang pada kondisi paling tidak menguntungkan (sekalipun dalam syatu iclungkup ld!anr). nilai-nilai dalanr tanda kurung sudah cukup. c) Tcmrasuk suatu ke(as loganr yiutg kontak dengan pe mrukaan bahan isolasi ),a1g d:rpat disclutl sctcl,h pcnlasangan secan nomutl. Kcrtirs loganl ditckankiur kc dalant sudut-sudut. ccluh-cclah dlrn scblgulr' u . dclglrr s:rana jari uyi ntenurul Al' at 3(r llihat Gambar 9) l) Harus dipcrhatkiur adanva.iartrk )' :lllg cukup antiua bagian bertegangan dari polaritas _\,:urg bcrbcdu duri pemutus-tenaga jerus tusuk yang dipasang berdekatan ke yang lain. Niltri-nilai diatas dalant pcrtinrbangan 2) Suatu revisi untuk nilai-nilai )' ang tcrcantunt d:rlam T:rbcl III dllalr pcrtilrbarrgal. 3) Untuk sirkit bantu tegattgatt ckstra-re ndah vang anlan lihat liunpiran E. I8.J Sekrup, hagian !,an!l menS;huntar urus ilan santhun{:an l ' \ ' 1. l , \ ol t t bungon, bai k' \ cCQr ( l l t ' s| r i k| naLt pur I SeCQr 0nt ekani . s, hor t t ' st t t | t or t s| t . a. l ' t t t akr t ni . s' . | ' ct t t . q pemakaictn nonnal . Sekrup.vang dipakai ketika ntemasang pennttu:;-lctrogo pacla 5oot in.statasi litlak bsleh .feni.t ulir-pulu.s. t 7 - SPLN 108: 1993 Scknrp r a'g diparkai kcrka nenlasang pcmutus-tcnaga pada saat instalasi tidak boleh jenis ulir-putus' Sckrup (atau mur)rang di pakai kcl i ka n.rcm&sanr p,cmutus-tenaga. pada seut i nstal asi ti dak tnl eh j e' i s ul i r-ptrtus tenna' sukl ugu sckrup ' ntuk pcngenca.r tutup atau pcl ,t penutt,p. i "tupi ti i ak' tcrma-ru[ *i on,, pcnvumburi g untuk pi pa ul i r dan untuk psngcnsangan l at t dasan pnl ul us- t enaga' Kcscsuaian dicek dcngan pcnreriksaan dan pengr4ian scperti tcrsebut dalam At' at' 34' I l ubunqanbcr sckupdi cckdengandi ui i sesuai Al . at . ] 8. 39. . 12. 43d. r n44. tg.J.2 (,tttt*.:ekrup.r:ot.ts bcrpo.sangan tl engan trtur l ohans.sekrttp dengan ul i r tl ari bahan i sol asi dan ' vang di pakoi keti ka ,rern:i ar1g penttftus-tetl ogo patl a soi t i n.:tal ' a' si , hotrus di pasl i kan nmsuknya sekrup kedal ant tti hong sckrttp atau mur secarQ benor' Kcscsuruan di cck dcngar"r perncri ksaan dan pcngul i l ul tl tattual ' I ) er sr . ar l t t anagar sckr upmasukdcnganbcnar t er sehut i 1i pcnuhi . | i kunl l r sLr kl t l , asckr pt l i i l l l l dcngan nrengararrkan sekrup p^i "i ,i gi ",, rang harus,rl r,' "i i .r,i gi rn rnel ul ui ;;;"i i ,l i t tl al ant tl uri ntur atau dl ngarl nrcnggunakan sekrup vang t anpa ul i r di uj ungnra' 1t i l . 3 [ l t r but t ganl i st r i kl t ar usdi t l e. t ui n. sat l er ni ki an r upa. t chi nggat ekanankmt okt i t t akt t i pi ndahkankebahan i ,s.l a,si sel oi n kerat,i k, nri ka rnurni , atuLt hol tott' l ai n .van,q' karakteri r' ti kn.v' a sel ara' kaunl i acl a tl o' vo l enl i ng l atl g cukup pada hagi an l otgont untuk nrenzki l mpen;;a.si kentungki nan adan.vo peng' eruton atau rusakn' vo hahan i r cl asi . Kesesuai an drcek dcngan pemcri ksaan' cocok ti d.rk' r,a bahan dapat di l i hat dal am kartannva dengan kcstabi l an di tucnsi tl va' l g.J.J l )agi an datt.sa,rbutl gatl yang tl i (rl i ri aru.s. t.ernrasuk hagi on.t' ot\g tl i rancang schagai penghantar pengo| | mn( j i kaac] o) har u, sdar i ' sal ahsat uhahanber i kut i t t i : - tcmbaga. atau - logam campurim yalg mengalldung scdikitnya 5tl'% tcmbaga. atau - Loga' r larn atau logu' berlapis \ang scsuai. rang nlenpunvai keLrhanan tcrhadap korosi dln ntctttpttn' lti sifit rnckanik vang sama dcrtgut tentbaga' l,ars},,artttot buru dtnt uji .v-tol$ se'sutli:tn|ttk nrcnett|ukrnt ketuJumcu terlndap ktlruxi Irtrn,. rnentbrilel*ot ,iidr"riiiii trahart lain.iiku diheri lapisun '-cnry nrcnn4ni' s e dtn rydi 7t e r t inft un g,k en t - l ) e r s.v u ru l o r i r r i pcrsYaratan dari Butrr ini tidak berlaku untuk kontak. sirkit magnetik' elemen pembatas arus. shunt. bagian pcralatilll clektromk dan juga sekrup' mur' ring' pemanas. bimetal. balnn plat pcnjcPit. scrta bagiatt temrinal.vang sejerus. /8.5 T'crminal untuk penghantar luur tg.5.t .l' crtrti,al ,rtruk penehantar rttar ltartt.s tlihttttt.setlemikian rltpo sehinggo penghantar clopat dihuhungkon tlurgotr ntetrta.stikan takartort konlak .\' onq tliparlukan tliiaga tetop' Dalant star-rdar ini hanva lcnnirurljcnis sekrup untuk pcnghanur tcnlbaga luar vang diperumbangkatr I ) er ' v- ar a| t vt | emt i nal l t t t hut r . cept t | , t et t t t i r t t t l t nt pt l ' sekt . upc] t t t t | er nt i t t t l l ur i t t kl r ht ut gt t t t penghunt or dipertinfiuryknr' Susunan lrubungan untuk hubungan busbar dirlinkiur asalkan tidak untuk ltubttngall k:rbcl' Susunan demikian bisa dan ierus tusuk ataulenis baut. Tcmrilal hams dapat disentuh pada kondisi pcnggunaan )' ang dikchendaki' Ke,se.suaian clicek clengan pemeriksaan tlan penguiian Scst/oi ' 4vat 36' /A -i.l l)arttr.rlu.s-l(nQg,Q haru.s ttilertgkapi tertrrinal .v' ang tlapctt ttrcrry"atrthtmg panghontor tetnbo,qo dengon ltta' s pu.tonrpQtts tt,trrinol .saparti ter.sehut tlalam' l-ahc I Il' . Ll . nt . h dr sai ' di r n bent uk t cr r ni nal vang mungki n ada di bcr i kan dt t l am l - ant pi r ar t I r ' Kcsesuaian dicek dengan pcmcriksaan. pcngpkunn dan dengiur menasang sccaftl bergantian sattr pcnghanulr \ ang mempunyai lwrs pcrrampang tcrkccil kcnrudian satu pengluntar Yang llrcmpunvai ltuts penatnpallg terbesar sesuai Tabel IV Itt - TABEL IV LUAS PENAMPANG PENGHANTAR TEMBAGA YANG DAPAT DISAMBUNG KE TERMINAL JENIS SEKRUP Arus pcngenal *) ( A ) Sarrrpai dcngql ur l 3 Lcbi h bcsar l 3 sarnpar dcngan l (r Lcbih bcs:rr l(r santpai dengan 25 Lcbih besar 25 sampai dcngan 32 Lebih besar 32 sampar dengan 50 Lebih besar 50 sa rtrp:u dcngm ttO i Lebih besar 80 sampai dcngan l(X) i Ttt t.*lluu y,ooi dengan tzs I Julat luas penampang nominal yang akan dij^epit _i mm' ) l .-5 surtrpai 2.-5 l .-5 sanrpai .l l .-5 sarnpai (r 2. 5 s: unpai l 0 -[ siunpai 16 l 0 sanr pai 25 16 sampru 35 : 2-5 sampai 50 *) Untuk arus pengenal sampai dengan -50 A. dipcrlukan tcrminalyang didcsain untuk meryepit penghantar padat dan juga penghantandipilin kaku : pcnggurutan pengluntar fleksibel diiiinkan.Meskipun demikian. temrinal untuk pcnghantlr dcngiui[uri : penampang nrula-r dari 1.5 mm' sampai dengan (r r' tnlr boleh didesain untuk mcnjcpit pcnghantar padat. Catatan : [ , uas pc nant pangr ni ni mumpenghant ar t ent bugur ' ant di s l r nt bt r ngk c t c r nt i nal t J andi l l t t at t k unr l | c l t 1l l l l t l l us . 1c l guna, annva. dapat di l i hat pada Lampr r an I . I8'5.3 Sarana untuk menlepit penghantar ditlalam tenninal tidak holeh tligttnakan untuk tnenlepit kottrpslcn lain, meskipun sarana tersehut dapal menahan tenninal ditempafu.va atau clapat ttrcncegah tinlinal's;upo16 tidak berputar. Kesesuaian dicck dengan penreriksaan dan pcngujian scsuai Avat 3(r. 18.5.4 T'erminal untuk orus pengenal ,sampai dengan 32.'l harus rlapat rnenyonrhungpanghontar tanprt persiapan khustt.s. Kescsuaian dicek mclalui pcnrcriksaan. I' sti l ah "persi apan kl rusus ntcncakup pxrvol dcran karvat pcnghantar- pcnguunaan scpatu kal rcl . uj unu pcpu6l nl i rr 6i buut bcpttrk l i ngl taran unl uk Insnl i uj ukan baut, dan^sebagai _nya- tettrpi ti dak terma^ruk' rt:mbentukan kcnrbul i penghantar"so6cl url di rl usukkarr ke dal am t cr mi nal al au pemi l i nan pcnghant ar t l eksi bel unt uk menguat kan u. j ununyu. 18.5'5 Terminal harus nrcmpun.voi kekuatan mekani,s.vang nrcntacloi. Sckrup dart tttt.tr ttrttt.tk penlepit pcnghantar harus mcmpun.vai ulir sesuai ukuran metrik tlalam LSO atau rtlir tlangon lan.qkalt alltiytai k"itnron nrekanis .vanfl .:esuoi ISO. Kescsuaian dicck dengan dengan pcrncriksaan dan pengujiiut sesuti Avat i.l da1 Sub-a_\,:lt i-5 I l J n t u k s e mc n t a r a t r l i r S I . [ ] A d a n t ) Nd a p a t d i p e r r : u n a k i t t t . k a r c n a t r l i r - l i r kckuat an t nekani s sami t dcnsan ul i r scsuai ukur an r net r i k dal ant I So 1 9 - SPLN 108: 1993 tE.5.6 Tenni nal harus desoi rt ,tccl ertri ki an rupo sehi ngga dapot rnen.i epi t panghotttor l anpo trtuti nrhul kort kerusakanyangberart i padapenghant art er' sehut ' Kesesuai an di cek dengan pcmeri ksaan dan pcngul i an scsuai Sub-a1' at 35' 2' tg.5.7 Termi nal haru"- cl i di sai n setl enri ki an rupa,:ehi ngga dapat meni epi l penghantar secaro nrc.vaki nkan cl an nrc ni e pit cli antara pennukaan logant' Ka,se';uaran clicek dengan perterikaan dan pengulian 'sesuai ''l.vat 31 dan Suh-o.v'at 35' l' l g.5.g .l ,ernti nal harus di di sai n atau di tenrpatkon secl emi ki an rupo,sehi nggo ti ctak l ar.i adi ' sl i p kel uar hoi k pado l tt,rtghartl .r patl ot koktt ntaLtpttt.t pada kov' ol pen,qhontor ptl i tr. kt' l i ko ' st' knrp utatt tttttr l ten.i api l dikencangkan. Persyaratatr ini tidak bcrlaku untuk tcmunal sepatu kabel' Kesesuai :ur di cek dengan penguj i an sesul i Sub-avat 35.3. tg.5.g .l ,ermi nal harus di pasang atau di tenrpatkan,secl enti ki an rupa sehi ngga kel i ka sekrup atau tnur penl epi l rlikencangkan atau clikendorkan, terrninat tidak holeh terlepas dari penruttrs- tenaga' pcrsvaratan i ni ti dak berarti bahwa termi nal harus di di sai n sedemi ki an rupa sehi ngga pcrputaran atau pergeserannya di cegah' tetapi gerakannva harus dibatas *."r"."trp untuk;;ilhil;;i letidak sesuaian t"iluaup prersvaratan didalam standtrr itri' pcnggunaan k.mpon atau resi n grcrapat di anggap cukup untuk mcnghi nd,ri tcrmi nal supa' a ti dak terl cpas tumpatnveL a' sal kan : - kornpon atau resui perapat ticlali dikenai tekdran selama penggunaan normal' - keel-ektiliur komgnn atau resin perapat ticlak dipengaruhi oleh pcmanels vmg dipcrolch tcnttinal pada korrdisi paling btrruk viurg clitentukan dalam stiurdtir ini' Kesesuai an di cek dengan pemcri ksaan pengukuran dan pcng- uj i an scsuai Ayat 3' l ' t g.5. I 0 sekrup atau rnur penjepit dari ternrinal untuk pen.vanrhungan penghantar pengaman harus cukttp cli-vakinkan terhadaP keiadian lePas sendiri' Kcsest rai andi cekdenganpenguj i arrsecaramanual ' i rada ada umumny4 di sai n t crmi nal (sebagai cont oh l i hat Larnpi ran l i ) memi l i ki kcl cnt i ngan vang cukup unt uk nt cment t hi pcrsvaratan i ni ; untuk di *i n i oi nnva di pei l uk*n p,"oyo*tan khusus rrp".tl png,Bunaan bagi an tcnti ng vang cukup sehi ngga ti dak l ePa-s sendi n' l g.5.tt (i ntuk terrrri nal pi l ar, j arak antara .sel ,rup peni epi t el e.ngan uj ung peng,hantar keti ka cl i masukar' ' secQrl penuh, paling ticlak hiru,, sesuai clengan yang rlitentukan dalam Lampiran [;' .l arak ' rrni mum antara sekrup penj cpi t dengan ul ung pcnghantar hanva di pakai pacl a termi nal pi l ar di mana pcnghantar ti dak dapat mel al ui nva. Kesesuaian dicek dengeur pengrrkuran setelah pengluntar padat dengan luas pcnampang terbes{r dengall arus pcngenal ).ang sesuai sepe(i d"idalam Tabcl IV dimasukan sccara pcnuh dan drlepit dengan kuat' /,\.-i .1 2 ,\ekrup dan r,ur tl ari tcrnti nol untuk Ttenyatnhungcul penghantar l ttor hanr.s tcri kol dengon ul i r l ogatn cl ott s'akerup tidak holeh tlari.ienis sekrup tap' 18.6 Stfat tidak dapd dipertukarkan pemutus-tenaga yang dimaksudkan untuk dipasang pada landasan vang mcmbclltuk suatu unit (icnis tttsttk atau jeiris ;ffip) "r;k" ddak rnungkin mengganti pemutus-tcnaga dengan pcmutus-tcrlaga dari pabrik Yang sama .y-iulg mempunyu, o*i p.ng.irut lebih tliggi tanpa bantuan perkakas bila pemutus-tcuaga dipasarlg dan dirangkai seperu pada penggunaan nornul' Kcscsuaian dicck dcngan pemeriksaatt' l ) er ' r , at aan, , scpcr t i pada pcnggunaan n( ) r nl ul " bcr ar t i buhr vu pcl nut us- t et t u! a dt pl r sl ut g scsr t r t i dcngl n pct unl uk pl r br r k' -20 - SPLN 108:1993 19. Pengamanan terhadap kejut listrik Pemutus-tenaga hams didisain sedenrikian rupa sehingga ketika di pasang dan dirangkai seperti pada penggunirur nornial 0ihat catatan Sub-ayat 18.6) tidak bcieh ada bagian bertegangan yang dapat disentuh. Suatu bagian dianggap dapat disentuhbila bagian tersebut dapat disentuh denganjari uji (ihat Ayat 36). Khusus untuk Pemutus Ternga jenis CL, pada sela-sela antara tuas dan penutup (casing) tidak boleh memungkinkan masuknya kawat kaku berdiameter 0,41m yang dapat menyetuh bagian yang bertegangan. Untuk pemutus-tenaga selain dari jenis tusuk, maka bagian luar, selain dari sekrup atau sarana lain untuk meflrasang tutup dan label, yang dapat disentuh bila pemutus-tenaga dipasang dan dirangkai seperti penggunaan normal, hants dari bahan isolasi atau selunri,urya dilapisi dengan bahzur isolasi, kecuali jika bagian bertegangan berada didalam selungkup dari bahan isolasi. Pelapisan harus dilakukan sedemrkian rupa selurgga tidak mungkin terlepas selama pemasangan pemutus-tenaga. Pelapisan harus mempunyai ketebalan dan kekuatan mekanis yang memadai dan harus memberikan pengamananyang cukup pada tempat dimana terdapat tepi-tepi yang tajam. Lubang masuk untuk kabel atau pipa harus dari bahan isolasi atau dilengkapi busing atau alat yang serupa dari bahan isolasi. Alat seperti ini hams terpasang secara meyakinkan dan hams mempunyai kekuatan mekanis yang cukup Untuk pemutus-tenaga jenis tusuk, maka bagian luar selain sekrup atau sarana lain untuk memasang tutup yang dapat tersentuh dalam penggunaan normal harus dari bahan isolasi. Sarana pengoperasian dari logam harus diisolasi terhadap bagian berteganga4 dan bagian konduktif yang teftuka hams ditunrp dengan bahan isolasi, kecuali saranra penghubungan beberapa kutub dari sarana operasi berisolasi. Sebagai tambaha4 sarana operasi logam harus diisolasi dari bagian logam yang dapat disentuh, dari rangka logam yang menyangga plat dasar pemutus-tenaga jenis tertanam dari sekrup atau sarana larn untuk pemasangan plat dasar ke penyangganya, dan dari plat logam yang digunakan sebagai penyangga. Hams dimungkinkan untuk mengganti pemutus-tenaga jenis tusuk dengan mudah tanpa menyentuh bagian bertegangan. Pernis atau enamel dianggap dAak memberikan isolasi yang memadai untuk tujuan dalam Ayat ini. Kesesuaian dicek dengan perneriksaan dan dengan pengujian sesuai Ayat 36. Sifat dielektrik Pemutus-tenaga harus mempunyai sifat dielektrik yang memadai. Kesesuaian dicek dengan pengujian sesuai Ayat 37 . Setelah pengujian ketahanan sesuai Ayat 41 dan pengujian hubung singkat sesuai Ayat 42 pemutus-tenaga harus tahan terhadap pengujian sesuai Sub-ayat 37 .3, tetapi dengan tegangan uji dikurangi (diperikia Sub-ayat 41 3) dan tanpa lebih dahulu mengalami perlzrkuan kelembaban sesuai Sub- ayat i7 .2. Kenai kan suhu Batas kenaikan swhu Kenaikan suhu dari bagian pemutus-tenaga ditentukan dalam Tabel V, diukur pada kondisi yang ditentukan pada Sub- ayat 38.2, tidak boleh melebihi nilai batas yang ditetapkan pafu.Tabel V. Pemutus-tenaga tidak boleh mengalani kerusakan yang mempengaruhi fungsi dan keamanan dalam penggunaarlnYa. zo. 2t . 21.1 -2r - $ f,li,l ,erii i l , iip.,,. ffi$ Fi &i t r ' " ! i,.l'i ,r::, i !:lr : I tli i J ' l SPLN 108: 1993 TABEL V NILAI KENAIKAN SUHU 21.2 Suhu udara sekitar Batas kenaikan suhu yang diberikan dalam Tabel v hanya berlaku jika suhu udara sekitar tetap berada diantara batas-batas yang diberikan dalam Ayat 14' Kerja tak terPutus Pemutus-tenaga hams memiliki keandalan operasi meskipuntelah dipakai lama' Kesesuaian dicek dengan pengujian sesuai Avat 39' Operasi otomati s Daerah arus-wuMu standar Karakteristik tnp pemutts-tenaga haruslah sedemikian rupa sehingga menjamin pengamanan sirkit yang memldai,ta npa oPerasi Prematur. Daerah karaktenstik arus-waktu (karakteristik trip) dari suatu pemutus-tenaga ditetapkan dari kondisi dan nilai yang disebutkan pada Tabet VI Tabet iru mengacu pada suatu pemutus-tenaga yang dipasang menurut kondisi acuan Gihat Ayat 3l) ber- operasi pada suhrr kalibrasi acuan 30oc, dengan toreransi *3 " c oihat catatan Tabel VI). Kesesuaian dicek dengan pengujian yang ditentukan pada Avat 40' pengecekan dilakukan pada suhu yang sesuai, hasilnya menjadi acuan ke suhu 30oc, berdasarkan informasi )' ang dib erikan Pabrikan. Dalam hal apapun variasi ams uji pada Tabel vl tidak boleh lebih dari I ,Zvoper Kelvin dari variasi suhu kalibrasi. Jika pemutus-tcnaga diberi tanda suhu kalibrasi bukan 30oc, maka penglrjian dilfirkan pada suhu kalibrasi tersebut. pabnkan harus bersedi a memberi kan i ntbrmasi tentans vari asi karakl eri sti k tri p untuk suhu kal i brasi yang bukan ni l ai acuan' 22. 23. 23.1 Bagian pemutus-tenaga ") b) 60 40 25 60 Terminal untuk sambungan luar t) pemutus- tenaga secara manual, Bagian luar yang dapat disentuh selama pengoperaslan I termasuk sarana p"n[opo^ian dari ba]ranisolasi dun sarana logam untuk penghubung sarana pengoperasian berisolasi dari beberapa kutub Bagian luar komponen operasi -dan logam guEi|n f*. lainnya, te^rmasuk permukaan pemutus-tenaga yang bersentuhan langsung dengan permukaan Pemasangan ,) ;r1i,#' "#ffi;;fi;;"il;r ";*k,'i;uJ pada piut iasar dimana pemutus-tenaga tersebut dipasang' a) Tidak acla nilar yang ditentutrian untuk kontak, karena desain dari kebanyakan pemutus--tenaga adalah sedemikian rupa sehingga pengukuran langzung *rt" urgl* tersebut tidak dapat diiakukan tanpa adanya resiko terjadinya perubahan atau pergeseran bagian yang mungkin mempenganrhi plhkt**n pengujian yang dapat diulangi' pengujian selama 2g hari (lrhat Ayaiioj Jfiggap cutup"untuk pengecekan secari tidak langzung sifat kontak akibat pemanasan lebih dalam pelayanan' b)Tidak ada nilai yang ditentukan.,ntot bagian selain dat'tartersebut,tetapitidakbolehtoladi kausakan pada bagian bahan i'oi^lft"titu*ya daStldak tk1n ry*ryqi*i,",1TT"'|}trTl$;11n3?i..,,, rrina.sans - 2 2 - SPLN 108: 1993 TABEL VI KARAKTERISTIK ARUS WAKTU 23.2 Besaran konvensionul 23.2.I l4/aktu konvensional Waktu konvensional adalah I jam untuk pemutus-tenaga denganarus pengenal sampai dengan63 A, dan 2 iamuntuk pemutus tenaga dengan arus pengenal diatas 63 A. 23.2.2 Arus non-trip konvensional (lnl Arus non-tnp konvensional dari pemutus-tenaga adalah 1,13 kali arus pengenalnya untuk penrutus tenaga jenis B, C & D dan 1,05 kali arus pengenalnya unnrk pemutus tenaga jenis CL. -23 - Peng- ujian Jenis Ams u.j i Kondisi mula Batirs waktu trip atau non trip (t) Hzsil yang diperoleh Keterangan a B,C,D I , l 3 l " Dingrn *) t > 1 .yam (untuk In < 63 A) t > 2 j am (untuk In > 63 A) tidak trip CL 1, 05 I n t > 1 j am b B,C,I) CL 1, 45 I n l , 2 r n segera setelah pengujian t < I jam (mtuk In < 63 A) ::11(*1!11 63 A) t < l j a m trip Arus dinaikan secara mantap selama 5 detik B,C,D CL 2. 55 I n 1, 5 I n Dui gur *) Panas +) I detik < t < 60 detik (ln S 32 A) I deti k < t < 120 deti k (In > 32 A) t < 120 detrli tnp Arus dinaikan secara mantap selama 5 detik d B C D 3 l n 5 I n 10 I n Dingur *) t > 0.1 deti k tnp Arus dialirlian dengan menutup saklzr bantu CL A I 4 l n > 0,2 detik trip e B C D 5 I n 1o I n 50 i n Dingin *) < 0,1 detik tnp Arus dialirkan dengan menufup saklar bantu CL 6 i o I l t < 0.2 detrl i ) Istilah "clingin" maksudnya tapa pembebanan awal, pada suhu kalibrasi acuan Istilah "panas" maksudnya adalah pembebanan mula seperti pada pengujian a SPLN 108: 1993 23.2.3 Arus trip konven' sional (h) Arus trip kon'ersional dari pemutus-teraga adalah 1,45 kali arus pengenalnya untuk pemutus tenaga jenis B, c &.D danl,2 kali arus pengenalnya untuk pemutus tenaga jerus cL. 23.3 KaraHeristik triP Karakteristik trip dan pemutus-ternga hams berada dalam daerah yang ditentukan pada Sub-ayat23'l' Kondisi suhu dan pemasangan yang berbeda dari yang ditentukan pada Ayat 3l (misalnya pemasangan pada selungkup khusus' pengerompokan beberapa p"i";iir:;;;;;; Ail'"r;i; t;ilne'tup oru I dapat m"mp"ng",uhi karakteristik trip dari Pemutus-tenaga. pabrikan harus siap mernbcrikan informasi mengenai variasi karaklenstik trip untuk suhu sekitar yang bukan nilai acuan dalam batas AYat 14. 23.3.1 pengaruh penhebanan sotu kutub dari pernutu.s-tenaga kutub banvak terhadap karakteristik trip Bila pemutus tenaga yang mempunyar tebih dari satu kuhrb berpengaman dibebani hanya pada satu kutub yang berp.ttgu*un, mular dari dingin dengan arus sarn dengan : l,l kali arus tnp konvensional untuk pemutus-tenaga dua kutub dengan dua kutub berpengaman' 1,2 kali arus tnp konvensional untuk pemutus-tenaga tiga kuftlb dan empat kutub, pemutus-tenaga lurus triP dalam konvensional' Kesesuaian dicek dengan pengujian sesuai Sub-avat 40-3. 23.3.2 Pengaruh suhu udara sekitar terhadap karakteristik trip suhu sekitar selain dari pada suhu acuan, dalam batas - 5 oc dan + 40 oc pengaruhnya harus masih dalam batas yang ditentukan terhadap karakteristik trip pemutus-tenaga' Kesesuaian dicek dengan pengujian sestni sub-avat 40.4. 24,, Ketahanan l i stri k dan mekani s pemutus-tenaga harus mampu melakukan sejumlah sikrus )'ang memadai pada arus penge'al. Kesesuaian dicek dengan pengujian sesuli Ayat 4l ' Ki nerj a pada arus hubung-si ngkat pemutus-tenaga harus mempu melakukan sejumlah operasi hubung-singkat yang ditentukan' Kesesuaian dicek dengan pengujian sesrni Avat 42' pemutus-tenaga disyaratkan untuk dapt menutup dan memutus setiap nilai arus sampai dengan nilai Yang sesuai den".,,ur tapasitas hubung-singkat p.ng.nul pada frekuensi pengenal, pada tegangan pulih kembali frekuensi ci.rva yang sama dengan r55o/,, it ,x; dan tegangan ke4a pengenal dan pada setrap faktor keqa tidak kurang dari batas terendah julat yang drtetapkanptdu sub-ayat 4.2.5"juga disvaratkan agar nilar vang berkartan dengan 12t terletak di bawah karakteristik l't (lihat Sub-ayat 7'13)' Ketahanan terhadap benturan dan kej ut mekani s pemutus-tenaga hams menrpunvar kelal"uan mekanis yang n-rernadai untuk m enahan tekanan yang dialami selatna pemasangan darr penggunaan. Kesesuaian dicek dengan penguiiur sesuai Avat i 1 ) < 26. -21 - SPLN 108: 1993 ) 1 Ket ahanan t erhadap panas Pemutus-tenaga harus cukup tahan f"erhadap panas Kesesuaial dicck dengan pengu.yieur sesuai Ayat 44. Ket ahanan t erhadap api dan panas abnormal Bagian lttar pcmr:tus-tenaga ]'ang dibuat dan bahan isolasi boleh menyala dan menyebarkan api jika di sekitar bagian vagn dialiri ams dalam kondrsi ga ngguan atau bebar lebih mencapai suhu trnggi. Ket ahanan t erhadap karat Bagian _\ang lnengandung besi lurrus *,'no!'1,ui secara menndai terhadap kzuat. Kcsesuai;ur diicek dengan pengqlizrn scsuzu Avat 46. 28. 29. Fasal Del apan PENGUJTAN 30. Kl asi fi kasi U.i i 30.1 Lii jenis dan urutan pengujian 30. I. I KaruWeristik pemutus-tenaga diverifikasi dengan cura u.ii.ienis i Si tat Lunpak I Kctidak iiiipil:iillr penandaut iKeruidalan skrup, bagizui vang dialri arus ddn hubungan IKeandalan terminal untuk penghantzr luar i Perlindungan terhadap ke.f ut listrik i Si fi d tl i cl cktnk l Kenai ki ur suhu {i j i 2tJ hari l Karakl teri sti k tri n Kctahanan l i stri k di ur rnckani s l i l ubung si ngkat *) , Ketidtamln kejut dan bcnt-uran rnekarus I Ketairanan terhadap panas iKetahanan terhadap api clan panas abnormal Keklhanan tcriradap karat *) Pengrrjian ini terdin dan bebempa pengujian Kcterangan : "l = i l i i j cnrs. C = [ J. j i cont oh. I t = U1r nrt . i rr Macam pengujian yang termasuk daiam uji jenis scpertl tercantum dalam Tabel WI TABEL VII MACAM, KLASIFIKASI DAN CARA UJI Macam l'cngujiarr No. I 2 -). 4 5 6 l tt ( ; l 0 l l l 1 I L . | 1 . t 4 ! -i. J C R J C .I J J . l c l ) Rr ) J J J C2) R3) J Cr ) R3) .I .I J -l .t ) z a a J - ) 34 35 -t o a - J / 38 39 40 4 1 A ' A L A A +-' ) 44 45 46 Kl asi l r k. xi t l j i ] ( ' ar a t l i i sesuar Ayat - 2 5 SPLN 108: 1993 l ) 30.1.2 (Jntuk tujuan sertifkasi, uji jenis dilakukan sesuai urutan uii' urutan uji dan jumlah contoh uji dinyatakan dalam Lampiran c Jika tidak ditentukan lain, setiap uji jenis (atau urutan uji jenis) dilakukan terhadap pemutus-tenaga dalant kondisi baru dan bersih. 30.2 Uii Rutin Macam pengujian yang termasuk dalam uji rutin seperti dalam Tabel VII' 30.3 Uii Contoh - Jumlah minimum contohyang diuji dan penilaiannya seperti yang tercantum pada Tabel Vtil - pengambilan contoh dilakukan secara acak dari setiap kelompok/partai yang ekan diserahterimakan' r ) . pengujia' dilakukan pada kondisi suhu uclara sekitar (tidak pacla kondisi lembab). Pengujian impuls tidak dilakukan. uji pengaruh pembebanan kutub tunggal pacla karlkleristik trip pemutus lgnfef kutub banyak (Sub-ayat 40'3) dan uji penganrh suhu sekitar pada karakteristrt< tnp (sy!-ay 7t +i li, tidak chlak;kan. Pada uii rutin, pengujian hanrs clilakukan pada kedua besaran anrs uji, ir"rr p^a^ uii karakteristik arus-waktu maupun pada uji trip sesaat' pengujian hanya dilakukan pada operasi mekanis, sebanyak 10 kali. 31. Catatan : Jumlah setiap kelompok/partai yang diajukan clalam serah tenma barang berclasarkan kepada kesepzrliatan antara pembei i dan peni ual . Kondi si uj i Jika tidak ditentukan larq pemutus-teraga dipasang secara sendiri-sendrri, tegak dan di udam bebas pada suhu sekitar pemutus-tenaga yang didesiin.rntot pemasangan didalam selungkup tenerldin diuji didalant selungkup terkecil yang ditentukan oleh pabrikan' Jika tidak drtentukan rain, pemutus-tenaga dirangkai dengan kabel llang sesuai seperti ditentukan dalam Tabel IX dan dipasang pada papan k"* i^g dicalhitam tiiar< mengkilat d.ttgatt ketebalan kira-kira 20 mm' cara pemasangan diseiuaikan dengan persyaratan pemasangan -yang disarankan oleh pabrikan' Jika toleransi trdak ditentukan, uji jenis dilakukan pada nilai tid.1k kurang dari nilai yang ditentukan dalam standar ini. TABEL VIil JUMLAH PENGAMBILAN CONTOH UJI DAN PEMUTUS.TENAGA MINI YANG AKAN Juml ah yang di aj ukan PENILAIANNYA TERHADAP DISERAIITERIMAKAI\ Jumlah contoh Duryaterkan lulus uii bila jurnlah yang gagal maksimum 16 s/d 25 26 sid 90 9l s/d 1 50 151 s/ d 500 501 s/d 1200 1201 vd 10000 l 0( X) l s/ d 35000 35001 vd 500000 Di atas 500000 J 5 8 l 3 20 32 50 80 125 U 0 t) 1 1 L 3 J 1 - 2 6 SPLN 108: 1993 Jika tidak ditentukan lain, pengujian dilaksanakan pada frekuensi pengernl 50 Hz dengan toleransi + 5 Hz. Selama pengujian, tidak diperbolehkan adanya pemeliharaan atau bongkar-pasang contoh uji. Untuk pengujian yang diuraikan pada Ayat 38, 39, 40, dan 41, pemutus-tenaga dihubungkan sebagai berikut: 1) Hubungan dibuat dengan kabel tembaga berisolasi PVC, inti trurggal, sesuai dengan SPLN 42-l:1991. 2) Pengujian dilakukan dengan arus fase tunggal, dengan semua kutub dihubungkan seri, kecuali pengujian pada Sub-avat39.2 dan Ayat 41. 3) Hubungan-hubungan di udara bebas dan pada jarak tidak kurang dari jarak antar terminal. 4) Panjang minimum dari setiap hubungan sementara antar termirnl adalah : - I m unhrk penampang sampai dengan l0 nrm2 - 2 muntuk pemmpang lebih besar dan l0 mm2 Torsi pengencangan yang dikenakan pada sekrup terminal adalah dua pertiga nilai yang ditentukan dalam Tabel X. TABEL IX LUAS PENAMPANG (S) DARI PENGIIANTAR TEMBAGA.UJI SESUAI DENGAN ARUS PENGENALI 32. Pemeri ksaan si fat tampak Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui penyimpangan dari ketentuan spesifikasi dengan cara penglihatan biasa. Persyaratanyang tercakup dalam pemeriksaan sifat tampak, antara lain : - Keadaan barang harus dalam keadaan baik dan baru serta termasuk dalam klasifikasi menurut Pasal Tiga. - Penandaan harus lengkap serta sesuai dengan Pasal Lima. Sz (mm) Nilai arus pengenal I,., (A) 1, 5 ) \ 4 6 1 0 1 6 25 35 50 2 < I n < 1 3 13 <I n < 20 20 <I " < 25 25 <l n <32 32 <I n <50 50 <I " <63 63 <I n <90 80 <I " s 100 100 <I n < 125 - 2 7 - SPLN 108: 1993 33. Uji ketidak haPusan Penandaan pengujian ini dilakukan dengan menggosok penandaan dengan tangln-selana 15 detik denga. sepotong kain katun yarLgtelah oi*"or* irurn ;:?; kemudian r.ru*i 15 detik a."gu" sepotong kain katun yang telah direndam daram ,,aliphatic solvent hexane,, dengan kJa;G- 'larorylticr; tnutii*"* o,lohpewolume' nilar kauributanol 29 titik didih u*ur rorui,iiu;;6t titrr. r.ering kira-kira ?9oc, dan kerapatan kira-kira 0'68 gi l cr r f . L, t ^t - r : r - ^- , penandaan yang dibuat dengan cetakan timbul, cetakan lekuk atau pengukiran tidak dikenakan pengujla'lru' Setelah pengujian ini, penandaan hanrs masih mudah dibaca' penandaan juga harus masih mudah dibaca setelah dilaksanakan semua pengujian dalam standar ini' Label harus tidak mudah dilepas dan tidak boleh mengkerut. suatu revisi mengenai pengujian ini sedang dipertimbangkan' Penguj i ankeandal ansekr up, bagi anyangmenghant ar ar usdansambungan. Kesesuaian dengan persyamtan s*b-ayat lg.4 dicek dengan pemenksaan dan. Untuk seknrp dan mur yang dipergunakan ketika memasang pemutus-teraga pengujiarmva sebagai berikut' Sekrup auu mur dikencangkan dan dikendorkan : .sepuluhkaliuntuksekrupyangberpasangandenganulirdaribahanisolasi. - lima kali untuk seknrp yang berpasangan dengan ulir dari bahan bukan isolasi' Sekrup atau mur yang berpasangan dengan ulir dari bahan isolasi dilepas sama sekali dan dimasukkan kembali setiap kali' t -- : -^^ --;: !'onc cpc,rq' rcrti ditunjukan pada Pengujian dilakukan dengan obeng uji atau kunci pas uji yang sesuai' dengan torsr se1 Tabel X. ' Sekrup dan mur harus tidak dikencangkan dengan serentak' Penghantar dilepas setiap kali sekrup atau mur dikendorkan' TABEL X DIAMETER ULIR SEKRUP DAN TORSI YANG DITERAPKAN Diameter ulir ( mm) It Ir 34. s/d 2,8 di atas 2.8 s/d 3,0 di atas 3.0 s/d 3,2 di atas 3.2 sl d3,6 di atas 3,6 s/d 4,1 di at as 4. 1 sl d4, 7 di at as 4. 7 sl d5, 3 di atas 5,3 s/d 6,0 di atas 6.0 s/d 8,0 di atas 8,0 s/d 10,0 Kolom I berlaku untuk seknrp tanpa kepala, jika seknrp ketika dikencangkan tidak melonjol dan lobang' dan seknrp rain yang tidak dapat dikencangkan dengan *!"gg*rr.an obeni dengan bilah yang lebih lebar dari 0,2 0,25 0,3 0,4 0,J 0, 8 0, 8 1, 2 ) 5 0,4 o 5 0,6 0,8 1 ' ) 1, 8 2,0 ) 5 1 5 " t - 4,0 0,4 0, 5 0,6 0,8 7, 2 1, 8 2,0 1 0 " ) " 6,0 10, 0 Torsi ( Nm ) diameter sekruP. - 2 8 - SPLN 108: 1993 Kolom II berlaku untuk sekrup lainyang dikencangkan dengan obeng. Kolom III berlaku untuk sekrup dan mur yang drkencangkan dengan menggrrnakan alat selain dari obeng. Jika sekrup mempunyai kepala segi-enam dan,alur unhrk pengencangan dengan menggunakan obeng, dan nilai dalam kolom II dan III berbeda, maka diuji dua kaii, pertama peneftrpan torsi seperti tersebut pada kolom III pada kepala segi enam, dan kemudian iontoh uji larn penerapan torsi seperti tersebut dalam kolom II dengan menggunakan obeng. Bila nilai dalam kolom II dan III sama hanya diuji dengan obeng. Selama diuji, sambungan sekrup harus tidak kendor dan harus tidak msak, seperti sekrup patah, atau alur kepala nrsak, ring rusak dan ring bergigi rusak, yang akan mengg*gg" kegurnan pemutus-tenaga selanjutnya. Disamping itu, selungkup dan tutup harus tidak rusak. 35. uj i keandal an termi nar untuk penghantar ruar. Kesesuaian dengan persyaratan Sub-avat 18.5 dicek dengan pemeriksaan, dengan diuji sesu u ayat 34, dimana penghantar tembaga yangkaku dengan hns penamp-ang terbesar sesuai Tabel IV diletakkan didalam terminal (untuk luas penampang nomrnal teuih-dan o *\2: dipukr penghantar pitin kaku, sedangkan untuk luas penampang nomirnl lairurva dipakai penghantar paaat; dan drqi sesuai sub-ayat 35.1,35.2dan 35.3. Pengujian terakhir ini dilakukan dengan obeng atau kunci pas yang sesuai, dengan torsi seperti ditunjukan dalam Tabel X. 35'1 Terminal dipasang dengan penghantar tembaga berluas penampang terbesar dan terkecil seperti tersebut dalam Tabel IV, padat atau dipilin, pitih yang paring kritb. Penghantar dimasukkan kedalam terminal unhrk jarak minimum yang ditetapkan, atau bila tidak ditetapkan hingga terlihat dari sisi lain, dan dalam posisi yangpating memudatrkio tu*ut polos. sekrup penjepit kemudian dikencangkan dengan torsi sebesar dua pertiga nilai yang ditunjukan dalam kolomyang sesuai dari Tabel X. Setiap penghantar kemudian dikenakan tarikan sebesar nilai yang tercantum dalam Tabel XI dalam Newton. Tarikan dilakukan serentak, selama I menit dalam arah sumbu lobang terminal penghantar. TABEL XI GAYA TARIKAN selama diuji, penghantar harus tidak terlihat bergerak pada terminal. Terminal dipasang penghantar tembaga dengan luas penampong terbesar dan terkecil seperti tersebut dalam Tabel IV, padat atau dipilin, pilih yang paling krifis, dan sekrup terminal dikencangkan dengan torsi sebesar dua pertiga nilai dalam kolom yang sesuai dari Tabel X. Sekrup terminal kemudian dikendorkan dan bagian penghantar yang mungkin terpengaruh diperiksa. Penghantar harus tidak menunjukkan adanya kerusakan. r. f . l Luas penampang penghantar yang sesuai dengzn terminal ( mm' ) Tarikan ( N ) -29 - SPLN 108: 1993 Penghantar dianggap rusak, jika menunjukan adanya lekukan yang dalam atau ta1am. Selama diuji, termirnl harus tidak kendor dan hams tidak rusak, seperli patah sekrup atau pada alur kepala rusak, ulir rusak, ring bergigi rusak, yang akan mengganggu kegunaan ternrinal selanjutnya. 35.3 Terminal dipasang dengan penghantar tembaga pilin kaku dengan ukuran 'seperti tersebut dalam T'obel XII' TABEL XII UKURAN PENGHANTAR Julat penampang nomina+.yang untuk dtleptt (mm-) Penghantar Pilin Jumlah kawat I)iameter kan'at ( tnm ) 1. 5 sampai 2, 5 *) t,5 sam^pai 4 *) 1.5 sampai 6 *) 2.5 sarirpai l0 ' 4' sampai 16 l0 sampai 25 16 sampai 35 25 sampai 50 7 / 7 1 I 7 1 9 dalam pertimbangan 0,67 0, 85 1, 04 1, 35 7, 70 2, 14 1, 53 dalam pertrmbangan r.; Jika terminal hanya dimaksudkan untuk menjepit penghantar padat (lihat catatan Tabel IV;, pengujian tidak dilakukan. Sebelurn dimasukan ke terminal, kawat penghantar dibentuk sesuai dengan keperluan. penghantar dimasukkan ke terminal hingga penghantar mencapai dasar terminal atau hingga terlihat dari sisi lain terminal dan dalam posisi yang patrtrg--.mudahkan kawat lolos. Sekrup atau mur penjepit kemudian dikencangkan dengantorsi sebesar dua pertiga nilai pada kolomyang sesu:li dan Tabel X. Setelah diuji, hanrs tidak ada kawat penghantar mencuat dari alat penahan. 36. Uj i perl i ndungan terhadap kej ut l i stri k. pengujian dilakukan dengan jari uji standar yang ditunjukkan pada Gambar 9 pada contoh uji yang dipasang r.p.rti pada pemakaian normal (ihat catatan Sub-ayat 18.6) dan drpasang dengan penhantar dari pernmpang terkecil dan terbesar sesuai Tabel IV. Jari uji standar harus didesain, sedemikian rupa bahwa setiap bagian yang disambung dapat diputar 90o terhadap sumbu jari uji, hanva dalam arahyang sama. Jari uji digglakan dalam setiap posisi bengkok yang mungkin dan jari manusia, suatu alat penunjuk kontak listrik dipakar untuk memperlihatkan adanya kontak dengan bagian yang bertegangan. Disarankan menggunakan lampu untuk menunjukan adanya kontak dengan bagian yang bertegangan dan tegangan lampu tidak kurang dari 40 V' pemutus-tenaga dengan selungkup atau tutup dari bahan thermoplastik dikenakan uji tambahan, dengan menempatkanpemutus-tenaga pudu suhu sekitar 35oC + 2oC. pemutus-tenagadikenakan gaya15 N selama I menit, melalui ujung jari uji yang lurus tak terhubung dengan , ukuranyang sama dari uji standar. Jari uji ini dikelakan pada semua tempat dimana penggunaan jari uji pada bahan isolasi dapat mengurangi keamanan pemutus-teraga tetapi tidak sanrpai msak. fI n - 3 0 - SPLN 108: 1993 Selama diuji, selungkup atau tutup harus tidak berubah sedemikian disentuh dengan jari uji tanpa sambungan. mpa sehingga bagi:ur bertegangan dapat yang tidak dirancang untuk ditutup dengan selungkup panel logam bagian depan dan dipasang scpcrli pada Pemutus-tenaga terbuka, J-ang mempunyai bagian diserahkan untuk pengujian dengan menggrrnakan penggunaan normal (litnt Sub-ayat ltt.(r). 37. Uj i si fat di el ektri k 37.1 Ketahunun terhadop tegangan impul.t. Pengujian impuls dimaksudkan untuk menentukan kenmnpuan Pemutus-tcmga nrenahan tega.gan tcbih waktu-singkat yang cukup besar. tanpa mengalami te{adi kerusakan. Bentuk gelombang impuls ditentukan 1,2150 us detik dengan nilai puncrk g kV. Pada setiap pengujian tegangan impuls diberikan l0 kali dengan polaritas yang sama. 37.2 Ketahananterhadapkelembabun 37.2.1 Persiapan pemutus-tenaga untuk diu1i. Jika ada lobang masuk' dibiarkan tetap terbuk4 bila dilengkapi dengan penutup pecah. salah satu dibuka. Bagian yang dapat dilepas tanpa bantuan alat. dilepas dan dikenakan kondisi kelembaban bersama bagia' utama; tutup berpegas dibiarkan terbuka selama kondisi ini. i7 2.2 Kondi.si uji Kondisi kelembaban dibuat didalam kotak kelembaban yang berisi udam dengan kelernbaban relatif drjaga antara 9l yo dan95 o/r. Suhu udara dimana contoh uji dilctakkan, dipertahankan dalam batas + l"c dan nilai yang sesuai T a'tara 2ooc dan 30oC. Sebelum ditempatkan dalam kotak kelembaban, contoh uji dikenakan suhu antara T dan T + 4oC. -i 7. f.J Proseclur uji Contoh uji diletakan dalam kotak selama 4g jam. Kelembaban relatif antara 9l o/o dan 95 9/o dspsl dlcpai dengan menempatkan di dalam kotak kelembaban larutan vang jenuh :il!;:'i:*sulrbt (NazSoq) atau potasium nitrat (KNl,;t J;i;ilil;;;gL.*punyai srcrmukaan 'ans cukup rua.s Lrhubunsan []ntuk mencapai kondi si yang di tt;ntukan di dal am kotak tcrsebut. di perl ukan tcri ami nnva si rkul asr udura di dal anr ' ans kr.stan. dan pada umumnya di gunakan kotak vang di i sol asi sebagai p"";h.;;;;;;.-" ' "' ""' r""' ' v q )rr ^i ' l ' -.l. J Kondisi penrutus-lenaga se,rudoh cliuli Sesudah diuji, contoh uji tidak boleh ntsak. dalam pengertian standar ini hanrs tahan terhadap pengujian sesuai Sub-ayat 3i.3 dan3i.4 -r -.J Tahanan isolasi sirkit utama Pemutus-tenaga disiapkan seperti ketentuan pada Sub-avat37.2 dan setelah selang rvaktu antara 30 menit dan 60 menit tahanan isolasi diukur 5 detik r.t.tuh diberi tegangan arus searah mendekati 5(x) V. mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : a) Dengan pemuttts-tenaga dalan posisi terbuka, antara setiap pasangan terminal vtuig terhtrhtrnq bersa'ra-s.'1a secar.l listrik kalau pemutus-tenaga dalaun posisi terhitup, po.]o reiiop r."tlr, *.-, bergilir. b) Dengan pemuttts-tenaga clalatn posisi terftttup, antara sctiap kutrrb secara bergilir cltn lauurya cligabung. c) Dengan pemutus-tenaga dalam posisi tefluhlp, attara gabungzui kufirb dengzur rangka terma.suk kertar.s logam vang menempel pada permrtkaat lturr selungkup dalanr dari tiahan Lcrisolasi jikl ada 3 l SPLN 108:1993 d) Antara bagian-bagian logam mekarus dan rangka. e) Untuk pemutus-tenaga yang berselungkup logam yang mempunyar lapisan dalam dari bahan bensoitlsi. antara rangka dan ke(as logam yang menempel permukaan dalam dari lapisan bahan isolasi termasuk busing dan peralatan sejerus. Pengukuran a). b) dan c) dilakukan setelah semua sirkrt bantu terhubung dengan rangka. Istilah rangka mencakup - Semua bagian logam yang dapat drsentuh dan kertas logam yang menempel pada permukaan balun isolasi yang mudah disentuh setelah pemasangan seperti pemakaran normal . - Permukaan tempat landasan dimana pemutus-tenaga dipasang, ditutup kertas logam jika perlu. - Sekrup dan alat-alat lain untuk mengencangkan landasan pada penyangganya. - Sekrup untuk pengencang tutup yang harus dilepas pada saat pemasangan pemutus-tenaga dan bagian-bagian logam sarana operasi sesuai Ayat 19. Jika pemutus-tenaga dilengkapi dengan terminal yang dirancang untuk interkoneksi penghantar pengalnarl, maka dihubungkan ke rangka. Untuk pengukuran sesuai Ayat b) sampar dengan e). kertas logam digunakan secaftI demikian sehingga kompon perapat, jika ada. teruji secara efekttf. Tahanan isolasi harus tidak kurang dari : 2 M.Ohm pada pengukuran seperti butir a) dan b) 5 M.Ohm pada pengukuran lairurya. 37.1 Kuat dieleHrik sirkit utama Setelah pemutus-tenaga lulus uji dari Sub-ayat Q7.3. tegangan uji yang ditentukan pada Sub-ayat 37.6 diterapkan selama I menit antara bagian-bagian vang ditunjukkan pada Sub-ayat37 .3. pada mulany.a, ditenpkan tegangan tidak lebih dan setengahnya kemudian tegangan dinaikan sampai nilai penuh dalam waktu 5 detik. Tidak ada loncatan listrik atau kegagalan isolasi selama pengujian. Lepasan pijar tanpa turun tegangan dapat diabaikan. 37.5 Kuot dielehrik sirkit bantu Untgk pengujian ini, sirkit utama harus dihubungkan ke rangka. Tegangan uji yang ditentukan pada Sub- ayat 37 .6 hams diterapkan selama I menit, sebagai benkut : I ) antara semul sirkit bantu. )'ang tidak terhubung normal ke gabungan sirkit utanm dan rangka pemutus-tenaga. 2) jika sesuai, antara setiap bagian sirkit bantu yang di isolasi dari bagian lain sirkit bantu dan bagian latn digabungkan. 37.6 Niloitegangu uii Tegangan uji yang digunakan berbentuk gelornbang sinus, dan frekuensi antara 45 dan 65 Hz. Sumber tegangan uji harus mampu mencatu arus hubung- singkat paling sedikit 0.2 A. Peralatan trip arus lebih dari transformator tidak akan beroperasi jika arus di sirkit keluaran lebih kecil dari l (X) nrA. Nilai tegangan uji harus sebagai berikut : a) Untuk sirkit utama - 2000 V untuk butrr a) sampai dengan d) pada Sub-ayat 37.3 - 2500 V untuk buttr e) pada Sub-ayat 37.3 -32 - SPLN 108:1993 b) Untuk sirkit bantu )'ang oleh pabrikan dinyatakan tidak sesrrai untuk dihubungkan ke sirkit utama : - 1000 v, jika tegangan isolasi pengenar ui tidak rebih 60 v. - 2 Ui + 1000 V, dengan minimum 1500 V, jika tegangan isolasi pengenal IJi lebih dari 60 V. 38. Uj i kenai kan suhu 38.1 Suhu udara sekitar Suhu udara sekitar harus diukur selama seperempat terakhir periode pengujian delgan memakai paling sedikit dua buah termometef utuu termokopei vang'dipasang secara sirnetris di"sekitar pcmutus-tcnaga. pada ketinggian kira-kira setengah tinggi p.*uringan dan paoa jarat kira-kira I m dari pemutus-tenaga. Termometer atau termokope I harus diamzurkan terlr.'rdap aliran dan radiasi panas. 38. 2 hosedur uji Arus sebesar In dialirkan seca-ra bersamaan ke semua kutub dari pemutus-tenaga selaura periode wakfu yang cukup untuk kenarkan suhu mencapai nilai ajeg atau untuk waktu konvensional, pilih yang lebih lama. Dalam praktek. kondisi ini dicapar bila vanasi kenarkan suhu tidak melebihi I K per .jam. untuk nemutus-tenaga empat kutub dengan tiga kutub berpengaman, pengujizrn dilakukan pertama kali dengan hanya mengalirkan arus yang ditentukan pada tiga kudb vr"g berpengaman. Pengujian ini kemudian diulang dengan mengalirkan ams yang sama pada kutub ],ang dirancang untuk hubungan netral ke kutub berpengaman yang terdekat. Selana pengujian, kernikan suhu hams tidak melebihi nilai-niku pada Tabcl V. 38. 3 Pengukuran suhu pada bagian-bagian pemutus-tenaga suhu dari bagian-bagian sesuai rabel v lurus diukur dengan menggunakan kawat ternokopel atau sa-rana selenis pada posisi terdekat yang dapat disentuh ke titik t..p"urr^ Konduktifitas panas yang baik antara termokopel dan bagian permukaan yang diuji harus drjamur. 38.4 Kenaikansuhupadabagiaipemutus-tenago Kenaikan suhu pada bagian pemutus-tenaga adalah perbedaan suhu bagian yang diukur sesuai dengan sub-ayat 38"3 dan suhu udara sekitaryang di-ukur sesuai Sub-ayat 3g.l Penguj i an 28 hari Pemutus-tenaga diuji selama sampai 28 siklus, masing-masing siklus terdiri dan 2l jam dengan arus va'g satna dengan arus pengenal pada tegangan sirkit tertuka paling sedikit 30 v, dan 3 jam tanpa ams cl:rlarn kondisi uji sesuai Ayat 3 l. Pemutus-tenaga pada posisi terhrtup, arus dialirkan dan diputuskan dengal saklar bantu. Selama pengujinn ini pemutus-tenaga lnrus tidak trip. Selama arus mengalir pada periode terakhir kenaikan suhu terminal harus diukur. Kenarkan suhu iru hanrs tidak melebihi nilai yang diukur selama uji kenaikal suhu (lihat Ayat 3g) dengan l ebi h besar dari 15 K. -J- -- Segera sesudah pengukuran kenarkan suhu. arus clinaikan secara mantap dalam waktu 5 detik sampai arus trip konvensional. Pemutus-tenaga harus trip dalam rvakhr konvensional. 39. a a -) -) SPLN 108: 1993 40. Uji karakteristik trip Pengujian dilakukan untuk mernbuktikan apakah pemutus-tenaga memennhi ketentuan Sub-ayat 23.1. 40.1 Uji karaleteristik arus-waWu 40.1.1 Untuk pemutus-tenaga ienis B, C dan D 40.1.1.1 Arus sebesar I,l3Int (arus non-trip konvensionol) dialirkan selama waktu konven' sional (lihat Sub- ayat 23.1 dan Sub-sub ayat 23.2.1) ke semua kutub, nrulai dari dingin (lihat Tabel VI). Pemutus-ternga hams tidak triP. Kemudian arus dinaikan secara mantap dalam 5 detik' sampai l '45 It (arus trip konvensional)' Pemutus-tenaga harus trip dalam waktu konvensional. 10. 1. 1.2 Arus sebesar 2,5 5 In dialirkan ke semua kutub, dimulai dari dingin. Waktu buka (trip) harus tidak kurang dari 1 detik dan tidak lebih dari : - 60 detik unhrk arus pengenal sampai dengan 32 A. - 120 detik untuk arus pengeral lebih besar dari 32 A. 40.1.2 Untuk pemutus-tenaga ienis CL 40.1.2.I Arus sebesar 1,05 Int (arus non-trip konvensional) dialirkan selama waktu konven.cional (lihat Sub-ayat 23. I dan Sub-sub ayat 23.2.1) ke semua kutub, mulai dari dingin (lihai Tabel W). Pemutus-tenaga harus tidak tnP Arus dinaikan secara mantap dalam 5 detik sampai l,2It (arus trip konvensional). Pemutus-tenaga hanrs trip dalam waktu konvensiornl. 40.1.2.2 Arus sebesar 1,5 In di al i rkanke semuakutub: Dimulai dari panas Setelah dialiri arus sesuai Sub-sub ayat 40.1.2.1 sampai 1,5 i" (arus trip konversional). Waktubuka harus tidak lebih dari 120 detik. 40.2 Uji trip seketika 40.2.1 Untuk pemutus-tenaga ienis B Arus sebesar 3 I" diatirkan ke semua kutub, yafig dimulai dari dingin. Waktu buka (tnp) harus tidak kurang dari 0,1 detik. Arus sebesa: 5 In, kemudian dialirkan ke semua kutub. yang dimulai lagi dari dingin. Pemutus-tenaga harus trip dalam rvaktu kurang dari 0,1 detik. 40.2.2 Untuk pemutus-tenaga ienis CL Arus sebesar 4 I,, dialirkan ke semua kutub, yang dinrulai dari dingin. Waktu buka (trip) harus tidak kurang dari0,2 detik. Arus sebesar 6 In, kemudian dialirkan ke semrur kutub, yang dimulai lagi dari dingin. Pemutus-tenaga harus trip dalam waktu kurang dari 0,2 detik. 40.2.3 Untuk pemutu,s-tenaga ienis C'. Arus sebesar 5 In dialirkan ke semua kutub,l"ang dimulai dari dingin. - 3 4 - 6 I SPLN 108: 1993 Waktu buka (tnp) harus tidak kurang dari 0,1 detik. Arus sebesar [0 In, kemudian dialirkan ke semua kutub. -yang dimular lagi dari dingin. Pemutus-tenagrl lums tnp dalam waktu kurang dari 0,I detik. 10.2.1 Untuk pemutu,s-tenaga jenis I) Arus sebesar l0 In dialirkan ke semua kutub, yang dimular dari dingin. Waktu buka (trip) harus tidak kurang dari 0,1 detik. Arus sebesar 50 I,r, kemudian dialirkan ke semua kutub, yang dimulai lagi dari dingin. Pemutus-tenaga harus trip dalam waktu kurang dari 0,1 detik. 40.3 Uii pengaruh pembebanon kutub-tunggal pada karakterlstik trip pemutus-tenaga kutub-banyak Kesesuaian dicek dengan pengujian pentutus-tenaga yang terhubung sesuai dengan Ayat 3l pada kondisi yang ditentukan dalam Sub-sub ayat 23.3. l. Pemutus-ternga harus trip dalarn waktu konvension;al. ,10.1 Uji pengaruh suhu sekitor padu karakterlstik trip Kesesuaian dicek dengan pengujian sebagai berikut : a) f;#,:;;r.:Ifr;:;mpotkan pada suhu ,sekitar 35 ; 2 K di bav,ah ,suhu urtara ,\-ekitar acLtot,l Arus sebesar l,l3 Int (arus nortrip konvensional) dialirkan melalui semua kutub selarna rvaktu konvensional Kemudian arus dirnikan secara mantap dalam 5 detik, sampai 1,9 In. b) Pemutus-tenoga ditempatkan pada ,ruhu sekitar I0 + 2 K di atas suhu uclara sekitar acuan sontpot mencapai suhu aleg Arus sebesar In dizrlirkan melalui semrril kutub. Pernutus-tenaga harus tidak trip selama waktu konvensionar. .f untp0t 41. ,ll. I Uj i ketahanan mekani k dan l i stri k Kondisi uji umum Pemutus-tenaga dipasang pada peny angga logam, jika tidak didesarn untuk instelasi dalam selungkup tersendin yang harus di pasang sesuai Avat 3 l. Pengujian dilaksanakan pada tegangan pengernl. dan arus yang diatur hingga mencapai anrs pengelal dcngan menggunakan resistor dan reaktor dau terhubung seri, dan dihubungk-G termilnl beban. Bila rcaktor inti-udara dipakai. stntu taharnn yang mengambil kira-kira 0.6 yodari arus reaktor dihubulekan pararel dengan tiap-tiap reaktor. Arus hams berbentuk gelornbang-sinns yang baik dan faktor ke4a harus bernilai antara 0.g5 dan g.9. Unhrk pemutus-tenaga kutub-tunggal dan penrutus-teraga kutub-dua dengan dua kutub berpengamal. penYangga loganl dihubungkan pada satLr sisi suplai untuk setengah pertama dan sejumlah operzsi d2n sisi lainnva untuk setengah yang kedua. I'Jntuk pemutus-tenaga kutub-dua dcngan satu kutub berpengaman, penyangga logarn dihubungkeur ke netrrl suplai. Pemutus-tenag:l dihtrbungkan pada sirkit dengan penghantar yang ukuraruwa seperti dalam Tabel IX. 3 5 SPLN 108: 1993 ,11.2 hosedur uii pemutus-t enagadruji 4000 kali ke4a dengam arus pengenal. kecuali untuk jcrus cL sebanvak l0 000 kali kerja. Pemutus-tenaga harus dioperasikan seperti pada pemakaian normal' Setiap kali keda terdiri dari sahr kali operasi penutupan dan diikutr oleh satu kali operasi pembukaan' unt'k pemutus-tenaga dengan arus pengenal s/d 32 A,frekuensi pengoperasian hams 240 kali keda per jam' Seti apkal i ke4a,pemutus.tenagaharustetapterbukapal i ngscdi ki tsel ama13deti k. Unhrk pemutus-t enagaarus pengenal di atas 32 A, frekuensipengoperasian harus 120 kali ke{a perjam' Setiapkalikerjapemufus.telagaharustetapterbukapalingsedikitselanra23detik. 41.3 Kondisi pemutus-tenaga sesudah diuii sesudah diuji sesuai Sub-avat 41.2 contoh uji harus tidak memperlihatkan : - kenrsakan - pertedaan antara posisi kontak gerak dan posisi alat perujuk (I atau O) - kerusakan selungkup sehingga memungkinkan dapat menyentuh bagian bertegangan dengan jari uji (lihat Ayat 36) - pengendoran hubungan listrik atau mekanik - melelehnYakomPonPeraPat. Sela'1utnya, pemutus-tenaga harus memenuhi pengujian Sub- sub avat 40.r.2 dan harus tahanterhadap uji kuat dielekrrik sesuai Sub-ayat 37 .4, tapi pada suatu tegangan yang 500 v lebih kecil dari nilai yang dinyatakan dalam Sub-ayat ri.e oan tanpa kondisi lembab sebelumnvzl Uji hubung singkat Umum uji standar untuk verifikasi unjuk-ke{a hubung-sinelcat terdrri dari urutan operasi penutupan dan pembukaan ses..aiunjuk-kerjayangdicekyangdiringkusdalamTabelXlll. semua pemutus-tenaga diuji pada 500 A atau l0 In dipilih yang lebih tinggi sesuai Sub-sub avat 42'l 1'2 dan pada 1500 A sesuai Sub-sub avat' 12' ll' 3' pemutus-tenaga yang mempunyai kapasitas hubung-singkat pengenal di atas 1500 A akan diuii lebih largut' - pada kapasitas hubung-singkat pelayanan (pemutusan pelayarnn) lihat Sub-sub ayt 1 '5 '2 sesuai sub-sub ayar 42.11.4.2 aan +z.tz.t ;^kapasitas hubung-slngLai pgluy-u* didapatkan dengan mengalikan kapasitas hubung- singkat p.ng.ni dengan faktor"k, v-g niiar-rularnva diberikan pada Tabel XV' - pada kapasrtas hubung-singkat pengenal qihul Sub-avat 11.1) sesuai dengan Sub-sub ayat 42' l l' 4' 3 dan Sub-sub ayat 42.12.2 jkafaktor k lebih kecil dari f, dulum kasus tersebut lurus digrrnakan contoh uji )'ang bant. l I 42. 42.1 - ) t ) - SPLN 108: 1993 TABEL XI I I DAF' TAR UJI HUBUNG-SINGKAT ' t l i i Vcitikasr sesuai li :sl'n_l'lb:yt _ il ll il 4 2 1 2 ' l l l r j Scnrua pcnrutus-tcnaga i l Oi ul i pada l 5( x) A ( . +2. I 1. 3) i . ; - l ; ' r - r)CIl l Ui l pcnl utus-l .Cnaga I r l s(x) A (. +2 I t 3) i i I ' l , 1 i k a p a s i t a s i I - r i ri | 42. 12. 1 ' , l - - *' J- r ' - - - - - I i - I Diuji pada kapasitas i hrrburrg-si rrgkat pel avanan I t." t l 5(x)A | ' L' tL t I ( 12r r 42) I i i l hrrburrg-si rrgkat pel avanan I I.n t l s(x)A | ' ' ' t' ' l i Di uj i padakapasi urs i I ^)t j ) I i 1 . . . L . . ^ , ' - i - , ' l - ^ r - ^ 1 , ' . . , , . . , ' , . | 1 L ' t L ' L l i i Lt /.. | /. ./. li hubung-si ngkatpcl avarurr I I i i l l . . . . " - . . 4 r r r r br \ ( r a 1, vr . r _r qr qr r i I i l i l l _ _ - _ r l J2.2 Nilai besarun uji Scmua pengujian nrettgetni vcrifikasi kapasitas hubung- singkat pcngenal harus clilakukan dcngan nilai vang ditetapkan oleh pabrikan sesuai dengan Tabel terkait d:ui standar ini. Nilai teglrng:ur terapan adalah vang diperlukan unhlk nrenghasilkiur tcgangan pulih kcnrbali frekucnsi keria yzulg ditentukan. Nilai tegangan pulih kemb:rli frekuensi keria drlam tiap fasc harus sanla dengan 105 o/,t tegangar pengenal dan pemutus-tenaga yang diuii. Untuk pcrttutus-tenaga kutub-tunggal deur untuk pcngujian kutub-tunggal dari pernutus-terulga kutub-banvak tegaugart pulih kembali hams 105 % dmi nilai tcgangan pengenal 23(l V. Ni l ai 10590 (, j ' ro) dari tegangan grongenal di mal sudkan untuk mengatasi pcngaruh vari asi dari tr:gangan si stcm dal anr korrdi si pelavanan ttorm:tl. Ratas at,u-s dapat dinaikan dcngan persetu.juan dari pabrikan. J2.3 Tolerunsi puda hesoran uji Pengujizu: dianggap syah.iika nilai efektif .vang dicatat di dalam laporan uji vang bcrbcda dan nilar yaltg ditcntukan. namun dalam tolcmnsi scbagai berikut : + . 5 t i l Anrs T'cgangzur r5(2, (ternusuk tegallgan pulih kembali) i l ol t Irrekucnsi + \"lt J2.-l ,Sirkit uji untuk kinerja hubung-singkat (r:tnttl ar 3 sarnpai 6 tttastng-masi nl l ntctnbcri kan ci i aqrun si rki t vi l ng di gtrni K.rn tr:rl rrk pcngu.i ri ur l l tct' l gcni l t ' ." sul:tri pernrrtus-tenaga kunrb-lunggat (Cianrbzrr 3) - sualu petttttfus-telng{i kulr.rb{ua (Carnbar I Jc-ngaii sanr atiru du:r kutuh-bcrpcng.inrarr). - stratrr pemutus-tenaga kutrrb-trga (Garnbar -i). -su:rtu pemutus-tenaga kutub-empat (Gambar 6). r l ( 12r r 42) I i i l i | - --rl hi r r i i nar l . , Lnnnoi l . , - I | i l - , n1 - SPLN 108: 1993 Tahanan dan reaktarsi dad impedansi Z danZl harus dratur untuk memenuhi kondisi uji yang ditentukan' Reaktor lebih baik berintr-udaia, karena selalu dihubung sen dengan resistor dan nilarnya dapat diperolelt dengan penggandelgan seri reaktor sendiri-sendiri : hubungan pararel reaktor diizinkan jika reaktor iru secara praktis nempunyar korstanta rvaktu Yang sama. Karena karakteristik tegangan pulih kenrbali transien dan sirkit uji menggarnbarkan kondisi pelaVanan yang biasa. reaktor berinti-udara tahanan yang nrenganrbil kira-kira 0.60/' dari arus ntelervati reaktor. Jika digunakan reaktor bennti-besi kerugian inti-besi dan rcaktor iru dircsap olch tahanan yang di pararel dettgan reaktor bcnnti-ud.' lm. Dalam setiap sirkit uji untuk pengrdian kapasitas hubung- singkat pengcnal. irnpcdarsi Z di sisipkan arttara sumber supply S dan pemutus-teru?ga vang dru1i. Bila pengujian dilakukan dengan ams lebih kecil dari kapasitas pemutusan hubung-singkat pengenal. impedansi tambahan Zt harus drsisipkan pada sisi bcbiut pemutus- tenaga' Unt*k pengujian pada kapasitas hubt.,rg-singkat pengenal dan kapasitas hubung-singkat pelayanan' pemutus-t.tiugu harus dihubungkan den kabel yang panjangnya 0.75 m per kutub dan penampang maksimum yang Sesuar dengan ams peng,., .ii rleilU1lt Tabel IV. Di anj urkan agar kabel sepanj ang 0.5 m di hubungkan pada si si suppl ai dan sepanj ang 0.25 m pada si si bcban dari pemutus-tenaga yang di uj i . Suatu tahanan Rz kira-kira 0,5 Ohm dihubungkan seri dengankarvat tembaga F sebagai benkut : - Untuk sirkit dalanr Gambar 3 dur 4. an[ra pcn]'angga logrun dan sakcliu pemilih P : sakelar ini adalah pada sat, posisi untul kira-kira setengah dari jumlah opcrasi pemutus-lcllaga. dm pada posisi vang lain untuk operasi Yang sisimYa ' - -,ntuk sirkit pada.Gambar 5 dau (r. antara penYangga logarn dan netral strplai. Karvat tembaga F harus paling sedikrt 50 ntnt panjangrrytt dan : - berdiameter 0,1 mm untuk pemutus-telnga vang diuji di udara bebas. dipasang pada logant penyangga. dan - berdiameter g.3 mm untuk pemutus-tenaga vang diuji dalam selungkup tenendin vang tcrkecil vang ditentu- kan oleh Pabrikan. Tahanan Rr menank anrs l0 A per fase vang dihubungkan pada sisi suplai dari pentutus-tenaga. antara impedansi yang diatur untuk arus bakal sanrpai kapasitas hubung- singkat pengenal dan pemutus-tenaga. 12.5 Fahor kerja sirkit uii Farktor kerla setiap fase dan sirkit {i drtentukan sesuzu metode rang dikettal vang hants dinl'atakatt dalant laporan uji. Dua contoh diberikan dalam Lampiran A. Faktor daya dan sirkit fase banvak dianggap scbagai rulai rata-rlrta fahor dava setiap fasc. Julat faktor daya diberikzur dalam Tabel IX' TABEL XIV JULAT FAKTOR-DAYA SIRKIT UJI li ants uii I.. A Julat taktor-daya rr l L , __' : __=' - - - - - - - tcm-nsuk reaktor berinti-udara tidak pada setiap fase hams dishunt dengan harus trdak lebih dari rugi-rugi Yang I . . ( l 5( x) < 1. . 3( XX) < I . . 4500 < I ". 6000 < Ic" 10000 < I . . 1 500 < 30( x) < 4500 < 6000 < 10000 < 25000 0,93 seunpai ().9tt 0.115 sarnPar 0.90 0.75 sarnirai 0.ti0 0.ti 5 sami rai 0.7tt t ). 45 samPar 0. 50 (). 20 sarnf ai 0. 25 3tl & a #l * :t: SPLN 108: 1993 42.6 Pengukuran dan verifikasi ft don arus puncak (Ip) Nilai I2t dan Ip harus diukur selamapengujian sesuai Sub- sub -ayat42.ll.l2,42.ll.3 dan 42.11.4. Dalam hal pengujian pemutus-tenaga dalam sirkit tiga-fase, nilai I2t harus diukur pada setiap kutub. Nilai I2t maksimum yang $iukur harus dicatat dalam laponn pengujian dan nilai tersebut harus tidak melebihi nilai karakteristrk I't. ,12.7 Kalibrasi sirkit uji 12.7.1 Untuk mengkalibrasi sirkit uji, penghubung G yang impedansinya dapat diabaikan dihubungkan dalant posisi seperti ditunjukan pada Gan$ar 3 sarnpai 6. 42.7.2 Llntuk mendapatkan arus bakal sanla dengan kapasitas hubung-singkat pengenal pemutus-tenoga pada .faktor-daya seperti ditetapkan dalarn TabelXILI, intpedansi Z disisipkan pada sisi suplai penghubung G. 12.7.3 LIntuk mendapatkan arus uji yang lebih rendah dori pada kapasitas hubung-singkat pengenal pernutus-tenaga, impedansi tawbahan Z1 disisipkan pada sisi beban dari penghubung G, seperti ditunjukon pada Gambar 3 sampai 6. . 12.8 Interpretasiterhadaprekaman a) Penentuan tegangan terapan dan tegangan pulih kembali frekuensi ke{a. Tegangan terapan dan tegangan pulih kembali frekuersi ke{a ditentukan dari record uji pemutusan yang dilakukan pada peralatan yang dtuJi dan ditaksir seperti yang ditunjukan pada Gambar 7. Tegangan pada sisi suplai hams diukur selama siklus pertama sesudah pemadaman busur api pada semua kutub dan sesudah gejala frekuensi tinggr mereda. b) Penentuan ams hubung-singkat bakal. Komponen arus bolak-balik dari arus bakal diambil sebagai sarra dengan nilai efektif komponen arus bolak- balik dari arus kalibrasi (nilai Az dalj Gambar 7). Jika dapat dipakai, arus hubung-singkat bakal adalah arus bakal rata-rata pab semua fase. 42.9 Kondisi pemutus-tenaga untuk diuji Pemutus-tenaga yang dqi harus dipasang pada penyangga logam E di udara bebas, jika tidak dirancang untuk instalasi dalam selungkup logam tersendiri yang ditennrkan oleh pabrikarg dalam hal ruura pemutus-tenagaharus diuji dalam selungkup tersendiri demikianyang paling kecil. Suatu revisi kondisi inidalam pertimbangan. Pemutus-tenaga jenis tusuk yang dipasang secara normal pada penyffigga berisolasi diuji dalam kondisi demikian, penyangga isolasi drpasang pada penyangga logam E. Pemutus-tenaga hams dioperasikan seolah-olah seperti operasi manual. 12.10 Kinerju pemutus-tenaga selama uji hubung-singkat Selama urutan pengopensian sesuai Sub-sub ayat 42.11.2 atat 42.11.3 ata:u 42.1 1.4, pemutus-ternga harus tidak membahayakan operator. Lagipula, harus tidak ada busur api tetap, tidak ada loncatan antar kutub atau antara kutub dan rangka, penganum lebar F tidak putus. ,l2.II hosedur uji 12.1 L I Umum Prosedur uji terdiri dan urutan operasi. Simbol berikut digunakan untuk pemberian tanda urutan operasi. O menunjukan operasi pembukaan CO menunjukan operasi pemutusanyang diikuti oleh pembukaan otomatis. l ( ) - SPLN 108: 1993 Nilai t sebenarnya hanrs dicantumkan dalam laporan u1t. 42.I 1.2 Uji hubung-singkat yang dikurangi Impedansi tambhan Zt flihatSub-sub ayat40.7.3) diatur demikian untuk rnendapatkan arus 500Aatau l0 x 11, pilih yang lebih tinggr pada suatu faktor daya antara 0,93 sampai 0,98. Setiap kutub berpengaman pemutus-t enaga dikenakan secara terpisah suatu pengujian dalam sirkit yang hubungannya diperlihatkan dalam Gambar 3. Pemutus tenaga dibuat membuka secara otomatis 9 kali, oleh pemutus-tenaga sendiri. Urutan operasi hanrs : o - t - o - t - o - t - o - t - o - t - o - t - c o - t - c o - t - c o Setelah pemadaman busur api, tegangan pulih kembali harus dipertahankan selama tidak kurang dan 0,1 detik untuk pengujian sakelir bantu A diserempakkan dengan gelombang tegangan sedemikian sehingga 6 titik mulai op.turi pembukaan didistribusikan secara merata pada setengah gelombang dengan tolerarsi + 5o. 42.I 1.3 Pengujian pada 1.500 A Unnrk pernutus-tenaga yang mempunyai kapasitas hubung-singkat pengernl 1500 A, sirkit uji dikalibrasi menurut Sub-sub ayit +Z.l .l dan 42.7.2 untuk memperoleh anx 1500 A pada faktor daya sesuai ams ini menurut Tabel XIII. Untuk pemutus,tenagayang mempunyai kapasitas hubung-singkat pengenal lebih dan 1500 A , sirkit uji dikalibrasi sesuai Sub-sub ayat 42.7.1 dan 42.7.3 pada faktor daya sesuai arus 1500 A (sesuai Tabel XI$. Pemutus-terragakutub tunggal diuji pada sirkit yang diagramnya diturlukan pada Gambar 3. pemutus-tenaga kutub dua diuji pada sirkit, yang diagramnya ditunjukan pada Gambar 4, kedua kutub berada pada sirkit dengan mengabaikan jumlah kutub yang berpengaman. pemutus-tenaga kutub tiga dan kutub empat dengan tiga kutub berpengaman diuji pada sirkit, yang diagramnya ditunjukan pada Gambar 5 dan 6. t;ntuk pemutus-ternga kutub tiga, tidak ada hubungan yang dibuat antara netral suplai dan titik bersama, jika ada, pada sisi b eb an pemutus-t enaga. Untgk pemutus,tenaga kutub empat tidak ditandai oleh pabrikan, maka pengujian diulang dengan tiga contoh uji baru, yang memakai masing-masing kutub berturut-turut sebagai netral secara bergantian. Untuk pengujian pemutus-tenaga kutub tunggal dan kutub dua, saklar bantu A disinkronkan menurut gelonrbing-tegangan sehingga erurm titik mula didisribusikan secara merata pada separuh gelombang dengantoleransi + 5 o. Urutan ke{a harus sesuai ketentuan pada Sub-sub-ayat 42.11.2, kecuali untuk pemutus'terragakutub tunggal pada Sub-ayat 12,I. Dalam hal demikian hanya dua ke{a "CO" yang dilaksanakan menyusul enam ke{a i'O", sebagai tambahan pemutus-tenaga ini, kemudian diuji dengan melakukan satu kerja "O" secara serentak. Satg pemutus-tenaga disisipkan pada masing-masing fase dari sirkit uji yang ditentukan untuk pemutus-t.nuga kutub tigi (Gambar 5), tanpa mensinkronkan saklar bantu yang menyebabkan hubung-singkat. Untuk pemutus-tenaga kutub tiga dan empat, pengujian pada sembarang titik pada gelonbang diperbolehkan. 42.I 1.4 Pengujian di atas I 500 A 42. I 1.4. I perbandingdn antara kapasita,s hubung-,singkat pelayanan dan kapasitas hubung-singkat pengenal perbandingan antara kapasitas hubung-singkat pelayanan dan kapasitas hubung-singkat pengenal-faktor harus sesuai Tabel XV. - 4 0 - SPLN 108: 1993 TABEL XV PERBAND IN GAN AN TARA KAPAS ITAS HUBUN G.S IN GKAT PELAYANAN (I".) DAN KAPASITAS HUBUNG-SINGKAT PENGENAL (I.N) - GAKTOR TO I cn K I 6.000 A 10. 000 A 0, 75 +) > 1 0 0 0 0 A 0 5 * * ) *) Nilai minimum I., : 6.000 A **) Nilai minimum I., : 7.500 A 4 2. 1 I . 4. 2 P enguj ian pada kapasitas hubung-singkat pe layanan (l cs). a) Sirkit uji dikalibrasi sesuai Sub-sub ayat 42.7.1 dan 42.7 .3 dengan faktor daya sesuai Tabel XIII. Tiga contoh uji pada sirkit yang ditentukan pada Sub-sub ayat 42.11.3. Bila terminal beban dan suplat pemutus-tenagayang diuji tidak ditandai, maka dua contoh uji dihubungkan dalam satu arah dan contoh uji ketiga dalam arah berlawarum. b)Urutanke{auntukpemutus-tenagakutubtunggal dankutubdrnadal ahO-t-O-t-CO. Untuk kerja "O", saklar bantu A disinkronkan dengan gelombang tegangan sehingga sirkit tertutup pada titik 0o pada gelombang untuk ke4a "0" pada contoh uji pertama. Kemudian titik ini digeser 45o untuk ke{a "0" kedua pada contoh uji pertama ; untuk contoh uji kedua, dua ke{a "O"harus disinkronkan pada titik 15o dan 60o dan untuk contoh uji ketiga pada titik 30o dan 75o. Toleransi kesinkronisasi harus +5o. Untuk pemutus-teraga kutub dua kutub yang sama harus dipakai sebagai acuan untuk tujuan sikromsasi. Prosedur uji ini diperlihatkan pada Tabel XVI. TABEL XVI PROSEDUR UJI UNTUK Ics UNTUKPEMUTUS-TENAGA SATU DAN DUA KUTUB Kerya Contoh uii l / t - , I 2 a -) 0 ( 0'^) 0 ( 4 5 " ) CO o ( 15: ) 0 ( 60") CO o ( 30' l ) 0 ( 7 5 " ) CO c)Urutanke{auntukpemutus-tenaga kutub tigadankutub empatadalah: O - t - CO - t - CO Untuk keqa "O", saklar banfu z\ disinkronkan dengan gelonrbang tegangan sehingga sirkit tefiutup pada setiap titik (X") pada gelombang untuk ke4a "O" pada contoh tdi pertama. Titik tenebut digeser 60u untuk ke{a "O" pada contoh uji kedua kemudian ditambah 600 untuk kerja "O" pada contoh uji ketiga. - 4 1 SPLN 108: t993 Tolerarxi sinkronisasi harus + 50 Kutub yang sama hanrs digunakan sebagai acuan untuk tujuan sinkronisasr pada corfoh uji yang befteda. Prosedur uji terlihat dalam Tabel XVII. TABEL XVII PROSEDUR UJI UNTUK I.N PADA PEMUTUS-TENAGA KUTUB-TIGA DAN KUTUB EMPAT Kerla Contoh uii I 2 1 J I o ( x" ) o ( x"+460" ) o ( x' +120o ) 2 CO CO CO CO CO CO d) Untuk pemutus-tenaga kutub tunggal suatu set tambahan yang terdiri dari tiga contoh uji diuji dalam sirkit sesuai Gambar 5. Pada setiap fase dari sirkit uji disisipkan sebuah contoh uji dari contoh-contoh uji tenebut, yang di hubung-singkat tanpa sinkronisasi dari sakelarbanlu A. Teganganyang diterapkan (lihat Sub-ayat 42.2) harus l05oh dari nilai tegangan 400 Volt. Antara netral suplai dan titik bersama disisi beban pemutus-tenaga harus dihubungkan. Prosedur uji diperlihatkan dalam Tabel XVIII. TABEL XVII PROSEDUR UJI UNTUK I", PADA UJI FASE TIGA PEMUTUS-TENAGA KUTUB TUNGGAL Kerla Contoh uji I 2 a J o o O L CO o -) o CO 4 CO o Sel ama penguj i an ni l ai I1 ti dak perl u di ukur 42.1 L4.3Pengujian pada kapasitas hubung-singkat pengenal (lgn) a)Sirkit uji dikalibrasi sesuai Butir Sub-sub ayat 42.1.1 dan 42.7.2 Tiga corrtoh uji diuji dalam sirkit yang sesuai, yang ditentukan dalm Sub-sub ayat 42.1 1.3. Jika termirnl suplai dan terminal beban pemutus- tenaga yang dru1i tidak bertanda, maka dua contoh uji dihubungkan dalam satu arah dan contoh uji ketiga pada arah berlau'anan - 1 2 - SPLN 108: 1993 Urutan keda adalah : O - t - CO Untuk ke{a "O" sakelat banfti A disinkronkan dengan gelombang tegangan sehrngga sirkit tertutup pada titik 15" pada gelombang untuk ke{a "O" pada contoh uji pertama. Kemudian titik ini digeser 30o untuk ke{a "O" pada contoh uji kedua selanjutnya 30o untuk ke{a "O" pada contoh uji ketiga. Toleransi sinkrorusasi harus + 5n. Untuk pemutus-teraga kutub banyak. kutub yang sanu harus dipakai sebagar acrnn untuk tujuan sinkronisasi. Prosedur uji diperlihatkan dalam Tabel XIX. TABEL XIX PROSEDUR UJI UNTUK ICN b) Unhrk pemutus-tenaga kutub tunggal, suatu set tarnbahan yang terdiri dan empat contoh diuji dalam sirkit sesuai Gambar 5. Pada setiap fase dari sirkit uji disisipkan sebuah contoh uji dari contoh-contoh uji tersebut vang di hubung-singkat tanpa sinkronisasi dari sakelar bantu A. Tegangan yang diterapkan hams l05ol, dari tegangan 400 Volt. Antara netral suplai dan titik bersama di sisi beban pernutus-tenaga hams tidak dihubungkan. Prosedur rgi diperlihatkan pada Tabel XX. Sesudah ke{a "O" kedua contoh uji yang diperlihatkan sebagai No.l dalam Tabel XX, contoh uji iru lnrus diganti dengan contoh uji ke cmpat. TABEL XX PROSEDUR UJI UNTUK I"" PADA UJI FASE-TIGA PBMUTUS-TENAGA KUTUB TUNGGAL Contoh ui i I Kerja I - ----, ,- I I i - - - - t - - I r l z l : l i - i r I - -- l i t l o , o l o l ' l l 1 I r r / r / \ l CO o ( 7 5 " ) Sel anr a penguj i an i ni ni l ai I i t i dak por l u di ukur - 4 3 - SPLN 108: 1993 .t2.12 Verifikasi pemutus-tenaga setelah uii hubung-singkat 42. I2. I Setetah diuji hubung-singkat sesuai dengan Sub-sub avat 42. I L2, 12. I I .3 otau 12. I I ' 1' 2, pemutus-tenoga tidak boleh"mempnr-iihotio, kerusakan yang mengganggu penggunaan selaniutn-ya dan tanpa perbaikan' harus mompu uituk menahan uji kekuato, ,tinttktiik seiuai tlengan Sub-avat 37.1 pada tegangan.yang 500 V, lebih kecil dari nilai yang tercantum pada Sub-ayat 37.6 tottoa kondisi lentbah terlebih dahttlu' Uji dielektrik ini harus dilakukan antara 2 jan, dan24jam setelah uji hubung-singkat' Selanjutnya, setelah diuji sesuar dengan sub-sub avat 42.1 1.33. Atau Sub-sub ayat.42.ll.4.z.penutus-tenaga harus tidak trip pada saat arus yang sama dengan 0.tt5 kali arus non- trip konvensiornl, dimulai dari keadaan dingin' pada akhir venfikasi ini, arus dinarkan secaftl mantap dalam 5 detik sampai l,l kali arus trip konvensional' Pemutus-tenagaharus trip dalan I jam' 12.12.2 Setelah diuji sesuai dengan Suh-.sub ayat 12.11.4.3 pemutus-tenogo tanpa perbaikan, harus menohan tr-ii dielektrik sesuai dengan Butir 37.6 pacla tegangan i1i ooo V dan tanpa kondi'si lenthob terlebih clahulu' selanlutnya pemutus-rer|aga hams tnp jika dibebani sebesar 2,8 [n dalzrm rvaktu yang salna dengan beban 2,55 lntetapi lebih lama dan 0,1 detik. Contoh uji yang diperlihatkan pada nomor 1 Tabel xx, tldak dimaksudkan untuk venfikasi sesuai dengan Sub-ayat rnl, tetipi bagaimarnpunjuga harus sesuai dengan perwaratan Sub-avat 42' 10' 43. Uj i ketahahan kej ut dan benturan mekani s 43.1 Keiut mekanis 43.1.1 Peral atan ui i pemutus-tenaga dkenakan kejut mekanis dengan menggunakan peralatan sepertr -Yang terlihat pada Gambar 8. Suatu landasan kayu A drpasang pada blok beton dan bantalan kayu B terpasang di A dengan engsel' Bantalan iru menyangga papan kayu C yang dapat dipasang pada 2 posisi tegak dan pada jarak ytutg bervanasi dari engsel. Ulung papan B d.ilengkapi dengan pelat-penahan-logam D yzrng diletakkan pada pegas kuntparan l ang mempunYai konstanta c sebesar 25 N/mm' pemutus-tenaga dipasang pada papan tegak dengan cara sedenrikian rupa sehingga jarak dan sumbu datar contoh uji kJ bantalan-tg0 mm. papan tegak dapat diputar sehingga jataL dari permukaan pasangan pemutus-tenaga 200 mm dari engsel seperti rnmpak pada gambar. pada permukaan C, berlawanan arah dari permukaan pasangall pemutus-tenaga. dipasang nassa tambahan sedemikias: rupa sehingga daya statis pada pelat-penahan-logam adalah 25 N. untuk memastikan agar montcn-i'remia d.lri selunth sistem konstan. 13.1.2 l )roscdur ui i Dengan pemutus-tenaga pada posisi tutup, tetapi tidak terhubung ke sumber, bantalatt pada u.ltlng r-allg bebas dan dqatuhkan sebany:rk 50 kali dari ketinggiun 40 mm. selang rvaktu antara jatuhnva dibtnt sedemikian rupa sehingga contoh uji bisa istirahat. Setelah pengujian ini papen tegak diputar 90oC pada sumbu tegaknya dan jika pcrlu. posisi diatur lagi sedemikian rupa sehingga sumUu tegzrk gans tengah pemutus tenaga berada sejauh 200 mm dan cngsei. Bantalan kenudian diiatuhkan 50 kali seperli sebelumnva dengan pemttttts-tenaga pada alah attr sisi paplln tegak dan 50 kali lagi dengan pemutus-tenaga pada sisi yang berlarvanan. Sebellm merubah setiap posisi. pemutus-tenaga sccara manual dibuka dzur ditutup. Selama diu1i. posisi konlnk pcnuftts-terulga hants tidak terbuka. -++- SPLN 108: 1993 13.2 Benturan mekank Kesesuian drcek pada bagian )'-ang tertuka dari pemutus-tenaga ]'axg dipasang seperti pemakaian normal (ihat catatan Sub-a1'at 18.6 1'ang mungkin terkena bcnturan mekanis pada pemakaian normal dengan uji seperti Sub-sub ayat 43.2"1 untuk semua icrus pettnltus-tcnaga dan sebagai tanrbahan dengan uji dari Sub-sub ayat : 43 .2.2 untuk pemutus-tenaga jerus sekrup 43.2.3 untrk pemutus-tenaga yang dirancang untuk dipa-sang pada rel 43.2.4 untuk pemutus-tcnaga jerus tusuk. Untuk pemutus-temga jenis tertutup tidak dikernkan pe rs: i:in ini. 13.2.1 Contoh uji .yang dikenakan pukulan dengan \treilu perolatan uji-benturan seperti terlihat pada Gambar 10. Kepala pemukul berbentuk setengah bola dengan janlari l0 kekerasan Rocku'ell sebesar 100 HR nrm dan dan bahan polyamida dengan Penukul mempuni'ai nirusa 150 t I g dan dipl:;ang sLrcara kokoh pada ujung bawah pipa baja dengan diameter luar 9 nrm dan ketcbalan dinding 0.-5 mnr vatlg dihcri poros pada ujung atasnya sedemikian rupa sehingga hanya dapat beral'un ke bidang tcgrak. Sumbu dari poros iiu 1000 + I mm di atils sumbti pe iri'rlkul. Untuk menentukan kekerasan Rockwell dari balrarr polyanrida dari kepala pemukul, persyaratan benkut harus digrunkan: - diameterbola : 12,' 7 + 0,0025 mm - beban mula 100 + 2 N - beban mula 500 + 2,5 N Informasi tambahan mengenai kekeri uan Rocku' el l dari pl asti k di peroi eh pada spesi fi kasi ASTM D 785-65-1970 Desain dari peralatan uji ad:rlah sedemikian rupa selungga gaya sebesar antara 1,9 N ampai 2,0 N harus diterapkan pada mukp pernukul untuk menjaga pipa pada posisi datar. Pemutus-tenaga jenis pasangan pennukaan dipruang pada papan kayu, teberl 8 mm dan luas li5 mm2, dikencangkan pada pinggir atas dan barvah ke penopang yiulg kokoh yang merupakan bagian dari perLyangga, seperti terlihat pada Ganrbu 12. Penyangga harus tnelllpunviui massa l0 + I kg dan hams dipasang pada rangka yang kokoh dengan menggunakan pasak. Rangka dipasang pada dinding masif. Pemutus-tenaga jerris pasangan tertarnm dipasang pad..l peralatan seperti terlihat pada Garnbar 13, yang dipasang secara tetap pada perryangga. Pemutus-tenaga jenis pasangan panel dipasang pada peralatan seperti terlihat pada Gambar 14 yang dipasang secara tetap pada pcnyangga. Pemutus-tenaga jenis tusuk eiipasang pada kotak kontak yang sesuai yaxg dipasang pada papan kayu atau peralatan seperti pada Garnbar l3 dan Ganbar l-1. Pemutus-tenaga jenis sekrup drgasang pada larrda-sann'a t-ang sesrni yang drpasang pada papan kayu, setebal 8 mrr. dan seluas 175 mnt' . Pemufu s'tenaga j erus pasangax sekmp dipasang dengan mempergunakan sekrup. Pemutus-tenaga jenis pasangan rel dipasangkan pada rel yang sesuai. Pemutus-tetlaga jenis pasangan sckrup dan jenis pemasangan rel hams drkencangkan dengan sekrup untuk pengujian. --t5- SPLN 108: 1993 Desain peralatan uji sedemrkian sehingga : - Contoh uji dapat digerakan secara rnendatar dan diputar pada sumbu tegak lurus pemrukaan papan kal'u. - Papan kayu dapat diputar kearah sumbu tegak. pemutus-tenaga dipasang pada kavu atau, pada peralatzur yang sestni seperli pada pemakaian nonnal dengan tutup jika ada. sedemilcan mpa sehingga titik benturan terle.-'' pada bidang tegak rnelalui sumbu poros bandul. Lobang masuk knbel )'ang trdak dilengkapi tutup mudah pecah. dibiarkan terbuka. Jika dilengkapi tutup mudah pecatq kedrn-duanY a. Sebelum pelepasan pukulan pengencangan sekrup pada larrdasan. penutup dan semacamnya dikencangkan dengan torsi dua pert"rga dan vang ditentukan pada Tabel X. pemukul dilepaskzrn jatuh bcbas dari ketinggian 10 cm ke permukaan 1'ang tertuka ketika pemutus-tenaga dipasang scpertr pemakaial normal. Tinggi jatuh adalah jarak tegak antara posisi titrk pengecekan ketika bandul dilepas dan posisi titik benturan pada contoh uji. Titik pengecekan ditandakan pada pennukaan pemukul dimana gans harus lewat trtrk potong. Surnbu tabung baja bandul dan sumbu pemirkul. dan tegzrk lurus terhadap bidang pennukaan yang terbentuk dari kedua sunrbu tersebut. Secara teori ti s, ti ti k berat pemukul hanrs pada ti ti k pengocekan. Karena ti ti k berat pemukul sul i t di tentukan. ti ti k pengecekan di pi l i n seperti ketentuan di ata-s. Setiap penrutus-tenaga dikenakan sepuluh pukulan, dua pada sarana operasi dan sisanya tersebar tnerata pada bagian larnnya dari contoh uji pemukulan tidak dikelakan pada tutup lobang I'ang mudah pecah atau pada bagian tutup dari bahan tembus pandang yang dapat dibuka. pada umurnnya, satu pukulan dikenakan pada setiap sisi contoh uji setelah diputar sejauh mungkin dan tidak lebih 60oC terhadap sumbu tegak dan drn pukulan, masing- masing mendekatr pertengahan antara pukulan pada sisi dan pukutan pada tuas keqa/sararn operasi. Kemldian pukulan sisanva dikenakan dengan cara yang sama. setelah contoh uji diputar 90oC pada sumbu tegak lurus terhadap papan kavu. Jika dilengkapi lobang rnasuk kabel atau tutup )'ang mudah dipecah, contoh uji dipasang sedenrikian nrpa sehingga kedua jalur pukui sedapat ri-rungkin beryarak sama deri lobang-lobang iru. Dua pukulan harus dikenakan pada tuas kerya : satu ketika ttns ke{a pada posisi "ON" dan satu lagi kctika pada posisi "OFF". Setelah pengujiiut, contoh tryi hams tid?k rusak dalam arti standar ini. Khususnya penutup )'ang jka pecah menyebabkan bagian yang bertegangan dapat disentuh atau menyau-.rgga pemuhrs-tenaga selanjuttwa, tuas ke{a, tanggul pe mbatas (liming and bamcr) bahan isolasi dan sejenis- nya harus tid."lk rusak. Jika ada ke*as"uan, pcrlu dit'erifikasi bagian luar seperti selungkup dan tutup. dapat dilepas tanpa bagian ini dan tanggr, rrtcnjaadi ntsak. Kerusakan l ang narnpak- cacat keci l 1' ang ti dak rnengurangi j arak rambat atau bebas rne nj adi di bawah dan ni l ai vanu di tsntttkan dal am Sub-a1' at l B.3 dan serpi hi u keoi l 1' ung ti dak rncmpengaruhi perl i ndungan l i stnk di abai kan Jika menguji pemutus-temlla .ien;s pasangan sekrup dan juga pasangan rel, pengujian dilakukan dua set pemutns- tcnaga. ),ang satu dike ncattgkrin dcngan scknrp dan lairul' a dcngan rel. 43.2.2 Pernutus-tenaga posangan,\:A,' i l I l i : t tul S pado l andoson.vongsesuai dengantorsi scbe' sar 2,5 I' u' m selama I menit. Setelah pengujian. contoh rrji hams tidrik mcnunjukan rusakail vang mcnggallggu petlggututan sclanitrtrNa. - - 1 6 - SPLN 108: 1993 J3.2.3 Pemutus-tenaga jenis pasongan rel dipasang seperti pada pemakaian normal, tetapi tanpa kabel yang dihubungkon.dan tanpa tutup atau pelat-penutup, pada rel y,sng terposang secare kokoi pada dinding tegak yang kokoh. Gaya tegak kebau'ah sebesar 50 N diterapkan tanpa sentakan selama I merut pada perrnukaan bagian depan pemutus-tenaga segera diikuti dengan gaya tegak keatas sebesar 50 N selama I menit (Gambar l5). Selama pengujian ini hams tidak merladi kendor dan setelah pengujian ini pemutus-tenaga tidak menunjukan ke- msakan yang mengganggu selanjutnya. 13.2.1 Pemutus-tenaga jenis tu,:uk ; u1i tamhahan r'edang dipertimbangkan. 44. Uj i ketahanan terhadap panas. '11.1 Contolt 4ii, tonpa tutup yang dapat dilepas, .iika ada disimpan selama I jam tlalam kotak panas patla suhu 100 + 2o(', tutup .vang dapat dilepas.iika ada, disimpan selama I .iam dalam kotak pemanas pada suhu 70 + 20C. Selama diuji harus tidak mengalamr perubahan yang mengganggu pemakaran sela4lutnya dan kompon perapat, jika ada hams tidak melebihi sedemrkian rupa sehrngga bagian bertegangan terbuka. Setelah diuji dan setelah contoh uji, didinginkan sampai mendekati suhu ruang, bagran bertegangan yang secara normal tidak dapat disentuh pada pemasangan seperti pada pemakaian normal haruJ tidak Oupui disentuh, walaupun digunakan jari uji standar dengan gava tidak melebihi 5 N. Setelah diuji, penandaan harus tetap mudah dibaca. Perubahan warna, menggelembung atau sedikit perubahan dari kompon perapat diabaikan, asalkan keamarnn tidak terganggu. Kompon perapat diabaikan, asalkan keamanan tidak terganggu dalam arti standar ini. 1'4.2 Bagian luar pemutus-tenaga yang terbuat dari bahan isolasi yung perlu untuk menahan bagian yung dialirkan arus dan bagian sirkit pengaman dikenakan u.ii bota tekan dengan peralatan seperfi tertera dulam Gambar 16, kecuali.iika dipakai bagian isolasi perlu untuk memepertahankan posisi terminal untuk penghantar pengqman delum kotak harus diuji seperti ditentukan dalam Sub-ayat 44.3 Bagian vang diuji diletakan pada penyanggabajadengan pernrukaan yang sesuai dalan posisi datar dan bola baja berdiameter 5 mm ditekankan pada permukaan ini dengan gaya 20 N. Pengujian ini dilakukan dalam kotak penumas dengan suhu 125 + 2oC. Setelah 1 jam bola dipindahkan dari contoh uji yang kemudian didingrnkan dalam l0 detik sampai mendekati suhu nrang dengan mencelupkan dalam air dingin. Diameteriejak bola diukur dan harus tidak melebihi 2 mm 1'1.3 Bogian luar pemutus-tenaga yang terbuat dari bahan isolusi yang tidak perlu untuk mempertahankan posisi bagian yong diakri arus dan bagian sirkit pengoman walaupun saling bersentuhan, dikenakan uii bola tekan sesuai dengon Butir 11.2, tetapi pengu.jian dilokukan puda suhu 70 + 2oC utuu 40 + 2oC' ditumhah kenaikan suhu tertinggi ditentukun untuk bagian yung terkait selama diuji sesuai Avat 38, pilih yang lebih tinggl Il ntuk maksud pcngu-i i an sesuai Sub-ayat 44.2 dan 44.3. l andasan pemutus-tenaga j eni s permuka.rn di anggap sebagai bagi an I I uar . Penguj i an sesuai Sub-avat 44.2 dan44.3 ti dak di l akukan pada bagi an vang terbuat bahan kerarni k. .l i ka dua atau l ehi h baei an beri sol asi mengacu ke Sub.ayat 44.2 dan 44.3 di buat dari bahan vang sama pengul i an di l akukan hqnya pada satu bagi an sesuai Sub.avat 44.2 dan 44.3. - 4'/ 45. SPLN 108: 1993 Ket ahanan t er hadap panas abnor mal dan api Uji kawat puar dildkukzur menurut Avat 4 s/d l0 Publikasi trFjC (195-2-l plcin kondisi bcnkut : - Untuk bagian luar pen-rutus-tenaga vang terbuat dan haharr isolast pcrltr untuk mempertahankan posisi bagian yangdialiri anrs dan bagian sirkit pengaman. detlg;rri pcni:ujian padlt stthu 9fi0 + l -5"C. - Untuk semua bagian lulr lain ]:ing tcrbuat dari bahan isoll-sr. ; ,,;uiiln dil*ukan pada suhu (r50 + lOoC. l Jntuk maksud penguj i an. l andasan j eni s permukaan di anggap scbauar i -rasi an i uti . I' cntuj i an i i dak di l akukan pada bagran berbahan kerami k. .l i ka bagi an bcri sol asi di buat dari bahan vans :i ;i tl i i - i ,crtgui i att tl i l akukan hanva pada satu dari bagi an i ni . l nenur ut suhu u. i i kawat pi j ar vanr : sssual . Uji kawat puar. diterapkan untuk memastikan bahu'a karvut uji lritrg dipmasi secara listnk sesuai ketentuan kondisi uji trdak menyebabkan penvalaan bagian isolasi. atau unuik ntcnrastikan bahu' a bagian berbahan isolasi yang mungkin menvala karena karvat uji 1,ang dipirrra-skan rgsrirti p:lda kondisi vang telah ditentukan, mempunyai batas rvaktu untuk ntcnvala tanpa nrenvebarklur upi clengrin lidalt api atau bagian )' ang lllcl-lYala atau percikan-percikan vanglatuh dan bagian )' ang dit4i. Pengujian drlakukan pada satu contoh. iika ada kcrit{rrutn. 1-:,' irg,tr.jial dirrlangi pada dua coutoh uji selanjutnya. Pengujian dilakukan dengan karvat prlar sekali saja" Contoh irji iranrs ditci' npatkan pada posisi )' ang paling tidak mengguntungkan selama peng{ian (dcngm pcrmukaan \,ars diuii p::ill posisi tcgak). Ujung kawat pijar hams dikenakan pada pcmrukaan contoh uii vang ditentirkan lnenlperlutungkiut kondisi penggunaan, dimana elemen )' ang panas atau puar mungkin tttent' crttuh contolt t4i. Contoh uji dinyatakan lulus uji karvat p4ar jika : - Tidak nampak lidah api dan tidak ada pijar )'ang bertahan auru-iika. - Lidah api dan piajr pada contoit uji padam sendin dalarn 3() detik sctclah katr lt piiar dilcpas. Harus tidak ada penvalaan pada ke (as tissue atau pcnglulll4ltsall papalt kltr tt pttttts. Uj i ketahanan terhadap karat Semrn gemuk dibersihkan dan bagian yang druli dengan mencelupkan dalarn ltntftrn penghilzng gemuk dingin seperti methvl-cl-rlorofonn atau bensin sclanra l0 nterut. Bagian tenebut kemudian drcelup lagi seliuna lt) nrcrut dalani larutrn anrmonium cloride 10oh padl sulru 20 + 50C. Tanpa pengenngan, tetapi setelah dikibaskan tid?k mcnclcs. bagian tcrsebut ditempatkan selama l0 mcnit dalam kotak berisi udara lernbab )'ang jenuh pada suhu 2o + -5"C. Setelah bagia-n tersebut dikcringkan sclanu l0 tuettit dalan-r kotak peltnnas pada suhu l(X) + 5"C, perrnukaannva harus tidak mcnunjukan tanda-tand;r karat. Jcj ak karat prL,i a tepi yang ta.j am dan i api san kekuni ng-kuni ngan I' ang dapat hi l ang kargna di gosok dapat di abai kan. Untuk pegas kecil dal scmaczlmnva dal untuk bagian vang tidak mr-rdalt discntuh. tetapi mudah terkikis. lapisan gcrnuk dapat rnclindungi bagran-bagian tersebut sccukupnr,a terhadap klrat. Bagian tcrsebut hanl' a dikenakan pcngujian.;ika ada kcmguzur tcrltrd:rp kccfektlfan llprs.ui geutuk dan pcnguliau dilakukan tltnpa rnenghilangkan lapisan gemuk. J i k adi gunak anoai r ant c r t c nt uunt uk 1r , : i l gt t . l t l r i t . 1l once[ a1r l i ns ec t t k t t n\ . l l hanl s 46. - + 8 SPLN 108: 1993 Ganrbar I : Sekrup tap pembentuk ul i r Sekrup t ap ul i r t erput us *) perrghantar 0,5 rrr R 2 \ F G Gambar 3 *) pcnghant ar 0, 5 l r r R 2 \ F I -l - f t c . G ' ) purgl rantar 0,25 nt *) pcngharrtar 0,25 rrt \ \ t l " I o l c I trl A ^d] Gambar 4 I J Gambar 2 : - 4 9 - t q- f SPLN 108: 1993 R 2 3 l c I 6-rt Gambar 5 *) pcnghantar 0,5 nr s-ri I c l c ^d] Gambar 6 santpai kapasi tas huhung si ngkat pcngenal ' u.i i sanrpai ni l ai )' al rg l cbi h kcci l tl ari *) penghantar 0,25 nr *) penghantar 0,25 ltr 'l'i ga penr utus-ten a ga ku tub-tunggal (titl ak terhubun g) atau satu pentutus tenaga kufuh tiga. = sunrber suplai = netral = i nrpedansi untuk ttte' ngatur arus bakal = ilrtpetlansi untuk ntengatur arus *) penSrantar (f,25 nr kapasi tas hubung-si ngkat s N 7 Zt Rr D a\ ( ; R: t ' t, * ) pengenal. : resistor = selungkup atau pcnyangga : sakel ar-bantu yang si nkron dcngan gekxttbang tegangan : penghubung dengan i nrpedansi yang tl i abai kan untuk kal i brasi si rki t u.i i : rcsi stor 0,5 Ohnr = kawat tctttl l aga : sakel ar penti l i h = sesuai Tabel VIII (hi l a rl i perl ukan) Gambar 3 sid 6 - Sirkit trii untuk hubung-singkal 50 SPLN 108: 1993 (a) - kal i brasi si rki t AI - arus penufuP puncak l takal A2 = arus pentutus si nretri s bakal (cfckti l ) 2 V 2 B I = tcgatrg:ur tcrapan KcH(til/lihat l]utir 7.7)l z V z ( b) = kcr j a " O" at au " CO" A2 = kapa-si ta-s pcrnutusan (et' ckti f) 2 V 2 Ar = kapasi tas penutupan (puncak)l B2 = tcgangan pul i h kcmbal i [(efekti f/l i hat Sub-ayat 7.8)l t n Catatan : Anrplitudo jejak tegangan, sesurlah arus uji nrula, bervari asi sesuai posi si rel ati f dari pi ral atan pcnufup i nrpedansi yang dapat di atur tl an al at penunj uk tegangan dan sesuai di agranr uj i . tegangan Gambar 7 : Contoh rekaman uj i penutup atau pemutusan hubung-si ngkat untuk peral atan kutub tunggal pada fase tunggal arus bol ak-bal i k. tegangan - 51 SPLN 108: 1993 Massa tatnbahan --{ I -T- \ .i o l ( . t I r- sl l_ B D Contoh uj i Pel at kr gar n pcnal r an l]krk bcton l l ngsel A - I o l P I ? "D.a Posi si uj i .{ WWFF Di ntensi dal anr mnr Gambar 8 : Al at uj i kej ut mekani s - 5 2 - SPLN 108: 1993 s50 I I 0r' \i 8 0 - OU ? n Potongan A. A B- B 90' ; - ( 2ol t r r A a^ -+- Q ? u P \ l ' cl at penahi r n + ^ ao" Bcrbentuk si l i ntl cr l ' ot ongal r ( ' - ( ' ,..7f\ *ffi 4. \+g A Detail x (contrth) Pandahgan bcl akang Dimensi dalam mnr Toleransi pada dimensi tanpa toleransi khusus : pada sudut : 0 - I 0 pada dimensi lurus : s/d 25 mm ' + 0 - 0. 05 di atas 2-5 rnm : + 0.2 Matenaljan tdi : misalnya baja proses panas Kcdurt sanrbungim d' lri dari uji dapat dibengkok dcnglur sudut 90 + 10" Tetapi hanva dalanr satu arah vang sanra. Pemakaran pasak dan celah hanva satu dari mungkin untuk ntembatasi sudut bengkok sampai 90(' . Untuk alasan ini dimensi dan tolcransi. detail-detailnl' a tidak dipcrlihatkan dal:rnr scbenarnva hants mcnjamin sudut bengkok 90" dengan tolcransi 0 sampai + 10". pcndekatan vang gamb:rr. Dcsai n Gambar 9 Jari uj i sandar (seperti dal am Publ i kasi IEC 529, Perubahan No.2) 5 3 - l l asi an J Il agi an 2 l l agi an l SPLN 108: 1993 Itangka penyangg:r - l ) i l t r ensi dal al n nr nr Gambar 10 Al at uj i benturan mekani s ( bnt oh uj i I' cnvangga - _s_t _ SPLN 108: 1993 G) c) c\l e R= 1 9 q g e 6 rf) i B tr t . ? t - - i 2 3 - . , ? = 5 Bahan bagian : l ) pol yanri rl a 2) 3) 4) 5) : Baj a Fe J60 Gambar 11 : Bandul untuk alat uji benturan mekanis Lapisan ka1'u Dirnensi dalanr mnr Gambar 12 : Pemasangan penyangga untuk contoh uj i , untuk uj i benturan mekani s M4 C ) -1;r -[[J ( ' ' t 120" o o + r\ o o { rr) Itr r 7 5 t 1 200 mi n I l * A - 5 5 - ? -.-'J SPLN 108: 1993 \r Di rnensi dal anr rrru: 1. Plat baja dengan ketebalan lmm 1'ang dapat dipertukarkat 2.Plat altminium dengan ketebalan 8 mnl 3. Plat pemasangan 4. Rel untuk pemutus-tenaga jenis, pasangan rel 5. Lubang pada plat baja untuk pemutus-tenaga a) jarak antara tepi lubang dan muka pemutus ternga harus antara 1 dan 2 nrm b) tirr;gi plat alumunium harus sedemikian mpa seliingga plat baja terletak pada penyangga demikian. jarak dari bagian bertegangan. yang harus diamankan dengan suatu plat penutup tambahan hams di jaga 8 nrm dibawah Ptat baja. Gambar 13 Contoh pemasangan pemutus-tenaga tanpa tutup untuk uj i benturan mekani s _-56_ SPLN 108: l ggs Di rnensi dal anr nrnr l. Plat baja dengan ketebalan 1,5 mrn yang dapat dipe rtukarkan 2.Plat aluminium denganketebalan g mnr 3. Plat berpasangan 4. Lubang pada plat baja untuk pemutus-tcnaga Catatan : Dalam hal khusus dimensi dapat dinaikan Gambar l 4 Contoh pemasangan pemutus-tenaga j eni s papan panel untuk uj i benturan mekani s - 5 7 - .-r -=g I 08: I 993 5 0 N t llrl / Tal i 5 0 N Gambar 15 Uj i mekani s, sesuai Sub-sub ayat 43.2.3 untuk pemutus-tenaga j eni s pasangan rel Gambar l 6 Al at uj i bol a tekan (' ontoh u.i i - - i 8 - SPLN 108: 1993 LAMPIRAN PENENTUAN FAKTOR KERJA A HUBUNG.SINGKAT Tidak ada metode untuk menetukan faktor keqa hubung-singkat dengan teliti. tetapi untuk tujuan standar ini. laktor ke4a dari sirkit uji dapat ditentukan dengan salah satu metode sebagai berikut : Mctodc I - Penentuan dari komponen ams-searah Sudut dapat ditentukan dari kurva komponen arus-searah dari gelornbang arus simetris alltara saal hubung-singkat dan saat penrisahan kontak sebagai benkut : l. Rumus untuk komponen arus-searah adalah : ic1 = 1.,o..-Rv1' dimarn : ia adalah nilai komponen arus-searah pada saat t Iao adalah nitai dari komponen arus-searah pada saathrula L/l{ adalah konstanta-waktu sirkit. dalam detik t adalah waktu dari saat mul4 dalam detik e adalah dasar logaritma e Korstanta waktu LA. dapat ditentukan dan rumus dr atas sebagai berikut : a) ukur nilar lao pada saat hubung-singkat dan nilai ia pada saat t yang lain sebehun kontak terpisah. b) tentukan rulai e-R/L dengan membagi io dengan Ioo c) dari Tabel nilai e-*' tentukan nilai -x sesuai perbandingan ia/lan d) nilai x menggambarkan Rt/L, dan siru L/R diperolch. 2 . Tentukan sudut I Mn : f : arc tan tr/ LIR dimana hJ adalah 2 i[ kali frekuensi sebenamya. Metode ini lums tidak dgunakan bila arus diukur dengan transformator ams. Metorle II - Penentuan dengan generator pilot Bila generator pilot digunakan pada poros yang sarna seperti generator uji. tcgangan gellcrator pilot pada osilogram dapat dibandingkan dalam sefase, pertama dcngan tegangan generator uji kernudian dengan arus gencatqr uji. Beda antara sudut fase antara tegangan generator pilot dan tegangan generator utann pada satu sisi dan tegangan generator pilot dan arus generator uji pada sisi vang lain memberikan sudut fasc antara tegangan dan ams dari generator uji. sehingga faktor kerya dapat ditentukan - 5 9 SPLN 108: 1993 LAMPIRAN B PENENTUAN JARAK BEBAS DAN JARAK RAMBAT Dalalr pclcntgan.jamk bcbas dan jarak ranbat, disarankan butir-butir bcnkut dipcrtirllblulgkan. J ika jruak bcbas dur larak nmbat dipenganrhr oleh satu atau lebilt bagian loganr. .f unrltrlt .iar:* paling scdikit h:rrus santa dengan rular ruiruntum. Jamk i ndi vi du yi l ng kurang dan I rmu panj angl l \,i l hanrs ti dak di pcrhi ttrngki ut dl tl l tl tt pcrhi l ungl tn pl tl tj l tng total .j anrk bcbas dan j arak ratttbttt. Dalam pcnentual jarak rambat : - Cclal dcngan kcdalaman plling scdikit I nur dan lcbar paling scdikrt I nutt diukur scpan-ilrng bctrtttknvit. - Celah dengan sembarang dinrensi lebih kccil dan din' rcnsi terscbut hants diabaikan. - Tcpian dcngan kctinggian paling scdkit I mm. * diukur scpanjang bcntuknl' a. lika nrcrupakan bagian intcgml dari konrponctt bliltan isolasi (rtrisalrlvll . dcngan pencctakarr- pcngelasatr atau penl' cmcnan) * di ukur scparl ang l al ur tcrpcndck dan dua i al ur bcri kut : scpanj attg suutbutl gi l l l atatt scpl l tl .l ang bcnttrk tcpiau. jika tcpian bukiur bagian intcgml dan konrponctt bahrut isolasi Pcrtri*.aian sarAl' t tcrscbut di atas diilustrasikart olch gmtbar bcnkut : - Gambar B l. B2 deur B3 mcnunjukkan ternrasuk/tidak te rmasuk cclah pada larlrk antbat : - Ganbar 84 dan 85 nrcnunjukkan tcmrasuli/tidr*. lcmtasuk pada.iarali rantbat : - Gambar 86 rnenunjukkan sambungan vang dipcrlutungkan jika tcpizur dibcntuk olch pcnvckat isolasi )'ang drsisipkan..setungga bentuk luarnya lcbih panjang dari panjang sambungrul . - Ganbar 87. Btt. 89 dan Bl 0 nrcnl cl askan bagai nrarur nrcncntukan.yarak ratttbat dal anr l tal saratta pengencang ditarurmkan dalam bagian bcnsolasi d:rn bahan bcnsolasi. - ( r 0 - SPLN 108: 1993 GAMBAR BI GAMBAR 82 GAMBAR 83 GAMBAR 84 GAMBAR 85 GAMBAR 86 GANIBAR 87 _ 6 1 _ GAMBAR 88 SPLN 108:1993 Gambar 89 Gambar 810 Dirnensi dalanr mnr A - Bahan isolasi C - Bagian penghantar F - Jarak rambat Gambar Bl s/d Bl 0 l l ustrasi j arak rambat - 6 2 - SPLN 108: 1993 LAMPIRAN C URUTAN PENGUJI AN DAN JUMLAH CONTOH UJI YANG DIPERLUKAN UNTUK TUJUAN SERTIFIKASI Cat at an : I st i l ah "Scr t i l r kasi " r naksudnva : - Scrti t-rkasi scndi ri ol ch pabri kan - Ser t i t i k. r - si pi hak ket i ga r ni sal nvu ol cl r l l adan Scr i t l kasi I ndcponden Cl . Unr t an u. i i Pcnguj i an di l :tkukan scsual Tabcl C l . r' ang unl t:ur ui l n\ a scsuui Tabcl bcri kut TABEL CI : URUTAN UJI Unrtar uti Avat. Sub-sub ayat. Sub-sub al ' at l ' crtguj i an ( atau urspcksi ) l 3 I n . I I tt.2 I 8. 3 I tr.-t r Pcnandaarr Dcsain mckanis Umunr ' Mcknni smc :Jarak bebas dan rarnbat (bagim dalarn) ,Jarak bebas dan ranrbat (lunya untuk bagiiur luar) i Ketidak lupusan pcnandaan l Keandal an scknrp . bagi an vang nl ctl ghantar ants dan sal nbung:ur ;Keandalan temrinal untuk pcnghantar luar r Pcrlindungan terhadap kej ut listrik j Ketahamn terlradap panas lKetalunan terhadap panas abnomal dan api ,Ketahanan terlalan t ,Si fat di el ektri k i Kenai kan suhu U.ii 2tt hari Kctahanan mekruris dan listrik Urtj uk kcri a pada ams hubung-si ngkat vang di kurangi i r . I -)-) i l l + i l t 5 i 3 6 i++ i-l-s I 16 l i ) 3 7 :t tt t 9 , -10 12. rr. 2 @ 12 t 2) I r ) I T- - - I I_fl_ 1"**lT:1,"1____ I Dr 143 iKetahanan terhadap kejut mekruris dan benturan mckanis I 12. 11. 13 ( & 42. 12. 1) Ur l uk ke{a hubung- si ngkar pada 1500 A I : r -12 1 I 1.2 ( A 12.12.1 ) Unj uk-kcna pada kapasi tas hubung-si ngkat pcl avanurr I:: 12.11-1 i t & 12.12.2 ) Unj uk-kcr1a pada kapasi tas hubung-si ngkat pcngcnal - 6 3 108: 1993 c2. Juml ah cont oh uj i yang di ser ahkan unt uk pr osedur uj i l engkap Bila hanva satu pengcnal (umpama satu sct besaran pcngenal. lihat Butrr ll) d.rri satu jcnis (iurlrlah kutub' trip sesaat) dari-peilutus-tenaga diperlukan untuk pcnguliiur..yurnlarh cotttoh uli Yturg ditunlukkml dalant Tabel C II. viurg lnarul kritena pencrimaan diberikan' Bila semtur contoh uji yang diserahkan sesuai kolom ke dtur dari Tabcl C II lulus uji. nraka pemutus-tcuaga jcnis tcrsebut memenuhi standar iru. Bila lurnva jumlah minimum t-ang diberikan dalam kolom ke trga lulus tui. contolt uii tambahiut sepcrtt tcrlihat pnOikolom ke empat hams diuji dan kcmudizur hams memenuhi urutan u1i lcngkap. lJ ' tuk peurutus-tctuga yiulg lucnrpunyai lcbih dari satu itnrs pcllgcttitl. dttlt sct pcllltlttts-tcttaglt \ illlg tcrpisah diperluican untuk ,.liop u1it- u;i. saiu sct diatur pada uus pcngcnal maksittrtttu datt satu scl lailttt\,lt dilttur pada arus pcngcpll niinirnurn. Scbagai tanrbalun discr:rhkm satu cotttolt uii dari ltrus pcllSctt:il laittnYa' (Untuk umtan u1i Dn) TABEL C I I JUMLAH CONTOH UJI UNTUK PROSEDUR UJI LENGKAP l , - i l i I I l ; - - , 2e) * 2d) . e) - - ; . ; ; , k \ - t f - 1 3 + 4 0 ) a) b) c) d) kerusakan pada saat perakrtan yang tidali rnewaliili desaitl' Dal am hal i rti ul ang, i cttttta hasi l tri i hants dapat di terrma.' Contol t trti trmbahun pada pemtthts-tctti tga kttl rtb l rtnggarl . i ; i i ; . i urt . rt 1i i l ahrsni crnenuhi 1; ers-\ ' rat i ur Lrt i dan Sub-avl t J2. 10. St rb-st rb l rat -l l . I | 2 -+2. l l . l di ui -l 2 l l ' l Secara keseluruhan, maksunum dua unrtiur uji dapat diulr^urg B:l1lh\illlHt1l; HiiillliT'*,i .li;:i\Jilsfilh"i,t't'fii'an trdak rnc're'uhi persr ratzur k'ren' i - 6 4 - SPLN 108:1993 C3. Jumlah contoh uji yang discrahkan untuk prosedur uji ...;rnr; disederhanakan ketika penyerahan sejumlah pemutus-teraga dengan desain d:rsar ]'ilng sama. C3. l Untuk sejurplah pemutus{enaga dengan dcsain dasar \ lr1g siulra. atau sebagai tanrbahan pada sejumlah pemutus-teraga demikian. jumlah coittoh I ang irarus dir4i boleh drkurangi scstni Tabel C III dan C IV. Pemutus-tenaga dapat dianggap nrenlpurn'ai dcsarn dasar I'ang sama. jika kondisi-kondisi berikut drpenulu : - Mempunyai desain dasar yang sama . - Mempunyar drmcnsi fisik luar berkutub yang sanla : - Bahan dan ukuran bagian dalam l'ang dialiri arus siiniz]. selain dari variasi detail di a) drbawah , - Terminal mempunyar desarn )'ang sanu (lihat r/j di barvah) : - Ukuran kontak. bahan. konfigurasi dan metodc penempclan vang sanla : - Mekarusme ke4a manual karaktenstik bahan dan karaktenstik fisik vang sama : - Bahan cetakan dan bahan isolasi yang sama : - Metode, bahan dan konstruksi alat pemadam busur api yang sarna ; - Desain dasar dan alat trip anrs lebih yiulg :arlrir. sclain dari detarl variasi pada b) di bar,vah : - Desain dasar dan alat tnp seketrka )' ang sanra. selain dctail variasi pada e) di bawah ; - Tegangan pengenalnva direncanakan untuk sirkit distribusi yang sama ; - Pemutus-tenaga kutub banyak adalah terdin dari pemutus-tenaga kutub tunggal atau dibuat dari komponen yang sana sepertr pemutus-tenaga kutub tunggal, yang mempunyai dimensi keseluruhan yang sarna, tidak termasuk penvekat tambahan antara kutub . Variasi-vanasi benkut diijinkan : o) Luas penampang bagian dalam lang dialin ams : b) Dimensi dan bahan erlat trip ams lebih : c) Jumtah lilitan dan luas penanlpang kumparan kerya alat trip seketrka : d) Dimensi tennirnl. C3.2 Untuk pemutus-tenaga ).allg mempunyai klasifikasi trip seketrka -yang sama sesui Sub-ayat g.5 Jumlah contoh uji vang diuli boleh dikurangi, sesuai Tabel C Iil. - 6 - 5 - f IABEL C III JUMLAH CONTOH UJI UNTUK PROSEDUR U.II YANG DISEDERHANAKAN Jurnlah cotttoh u.ii tergantung pa(: irunlalt kutub a) Kutub tunggal t') Kut rrbt l ua ' ) 1 ru-tts pengenal maksrmum I arus pengen4l maksimum t' I arus pengenal maksitnutn 3 arus pengenal lnerKslmurn 3 arus pengenal maksimum i I 3 ,,rut pengenal maksimrtm 3 ants pengenal maksrmum I 1 dari arus pengenal lairurYa 3 + 3 t) arus pengenal maksimum 3 + 3 1) arus pengenal mmlmum 3 + 4t;arus pengenal maksrmum 3 + 4tt arus pengenal m1Iltmum -l arus pengenql maksimum t' .3 ants perrgen4l rnakslmum o' 3 arus pengenal makstmum 3 arus pengenal mmlmum 3 arrus pengenal maksimum 3 arus pengenal lnlnlmum 3 arus pengenal maksimum 3 arus pengenal mlrlunum a) b) c) d) e) t \ q l - ) h) 3 ants pengenal makstmrun - 6 6 - SPLN 108: 1993 C3.3 Untuk tarnbahan sejumlah pentutus-tenaga dcngan dcsarn dasar yang sama sepc(i dijelaskan dalanr Sub-ayat C 3. I. tctapi dengan kalsifikasi trip seketika vang berbeda sesuai dengan Sub-avat 9.5. Jumlah urutannya boleh dikurangi sesuai Tabel C IV, jumlah contoh uji diambil d.1ri Tabel C III. TABEL C IV URUTAN UJI UNTUK KLASIFIKASI TRIP SEKETII(A YANG BERBEDA I)cmutu^s-tenapa di ui i i eni s dri l u [-lnrtiur uji untuh pernutus-tenaga vang lain a) Untuk urutan uji ini. hanya pengujian yang sesuailAyat 3g dan Sub-ayat 40.2 yangdiperlukan. b) Jika pada saat yang sarna diminta sertifikasi untuk pemutus-tenagajenis B - jenis C dan jelis D yang mem- punval kapasitas hubung-singkat yang sanu. maka hanya umtan uji D., yang diperlukan-jrka contoh uji jenis B dan jenis D sudah diuji. Jeni s B Jeni s C Jenis D Do ^] + B "] l ) o n) + B o) - 6 7 - 108: 1993 LAMPIRAN D KOORDINASI ANTARA PEMUTUS.TENAGA DAN PENGAMAN LEBUR TERPISAH YANG DIGABUNGKAN DALAM SIRKIT YANG SAMA PENDAHULUAN Untuk rncnjanun koordirnsi antara pemutus-tenaga dan pengamall lebur. perlu ltlempcrtitnbangkan karakteristik pemutgs-tenaga dan pengaman lebur (lihat Gambar Dl)' Bila pemutus-tenaga dilengkapi dengan pelepas _arus lebih )'arg dapat diatur. rvaktu-putus harus dipertimb angkan dalam hubunganny a de ngan peny ete lan tertentu. untuk penganum lebur. harus mengacu pada bagian IEC Publikasi 269 )'ang sesrni' penjumlahan karakteristik kerja dari satu peralatan yang mempunyzu ants bakalnva sebagai absis dengan karaktenstik ke4a peralatan lainnya yang juga mempunyui arus bakal sebagar absis tidak teliti apabila actnn Sams dilakukan t.rLoup perilaku kedua peralatan yang bekeda seri. selama impedansi peralatan tidak selalu dapat diabaikan : drsarankan agar nilar ini diperhitungkan. untuk ams rebih yang tinggi. disarankan bahrva acuan dibut pada 12 t menggantika'rvaltu. pemutus-tenaga seringkali dihubungkan seri dengan pengaman lebur.yeng terpisah' dengan alasan seperti metode distribusi daya yang diserai untuk instalasi, utuu ut iuut kapasitas pemutusan hubung- singkat dan pemutus-t enagaitg slndiri iungkin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pemakaian' pengaman lebur dapat dipasang ditempat yang jqrh dan pemutus- tenaga. Pengaman lebur atau pengaman lebur-pengaman lebur dapat mengamankan penyulang utama yang mensuplai sejumlah pemutus- ternga atau sebuah pemutus-tenaga. [Jmumnva pcngaman l ebur di tempatkan pada si si l upl ai pemutus-tenaga dal am suatu hubungan tertentu' I]agai manapun il;il;1"!t"iiti f,fturus dapat mcngizinkan penempatannya di sisi beban pe mutus-tenaga' Seper t i l ayaknyakoor di nasi , kesul i t annyasamadal amkeduahal ' pemakar atau ketentuan yang berwenang dapat menentukan, atas dasar studi vang dilakukan sendtri' bagaimana tingkat koordinasi yang optimum dapat dicapai paling baik' Dengan demikran lampiran ini dimaksudkan untuk memberi pedoman bagi keputusan ini dan juga jenis informasi yang dibuat oleh pembuat pemutus-tenaga untuk dapat digunakan calon pemakai. Isti l ah koordi na-si termasuk prerti mbangan di skri mi nasi (r' ai tu kerj a sel ekti i ) seperti perti mbanuan cadangan' pedoma. juga dibenkan pada penyamtan pengulian. apakah pengujian demikian dianggap penting utttuk penggunaan yang diusulkan. Tetapi ka..* p.*utuian hns. pengujian vang rnahal dan rumit dapat dianggap tidak perlu. Hal ini merupakan keadaan pemakaran vang ben'anasi. seperti apabila ams hubung-singkat bakal lebih kecil dan. atau hanva melebitu kapasitas hubung-singkat pengenal dan pemutus-tenaga' La'rpiran ini dapat digunakan sebagar pedoman untr-rk koordinasi pemutus-tenaga dengan pengaman selain pengaman lebur. D l. Ruang lingkuP La'rpirzur rni memben pcdoman mengenar koordinasi pernutus- tenaga dengan pellgaman lebur yang terpisah )'ang terhubung dalam sirkit vang sanu' $, .. T t T s (rtl SPLN 108: 1993 D2. Tujuan Tujuan l:rmpiran ini adalah untuk menyatakan : - Persyaratan umum untuk koordinasi pemutus-tenaga dengan penganum lebur atau pe ngaman lcbur-pengaman lebur yang terhubung : - Metode dan pengujian (ika dianggap perlu) dinurksudkatr untuk membuktikan bahu'a kondisi kordrnasi telah dipenuhi. D3. Persyaratan umunl untuk koordinasi pemutus-tcnaga dengan pcngamrm lcbur atau penganun Icbur-pengantan lebur y ang terhubung. D3. Unrunr Secara ideal, koordinasi harus sedemikian sehingga pemutus ternga beke{a sendiri pada semua nilai arus lebih sampai batas kapasitas hubung-singkat pengenalnya. Dalam pelaksarnan. perumbangan benkut dipakai . a) Bila nilai arus gangguan bakal pada titik dari suatu insta- lasi lebih kecil dari kapasitas hubung-singkat pengenal pemutus-tenaga, dapat dianggap bahwa pengaman lebur atau pengaman lebur-p.ngaman lebur tersebut berada di sirkit hanya sebagai pertimbangan, tidak sebagai penganran cadangal. Jiia nilai arus ambil alih In (lihat Sub-sub ayat 7.14.2) terlalu rendah ada resiko rugi selektifit; ),ang tidak perlu (yaitu ke{a selektif). b) Bila nilai arus gangguan bakal pada titik suatu instalasi melampaui kapasitas hubung-singkat pengenal pemutus-tenaga, pengaman lebur atau pengaman lebur-pengaman lebur harus dipilih sedemikian sehingga menjamin kesesuaian dengan persyaratan Sub-ayat D3.2 dan D3.3 D3.2 Arus ambil-alih Arus ambil-alih /r harus tidak lebih besar dari kapasitas hubung-singkat pengenal pemutus-tenaga itu sendiri. D3.3 Perilaku pemutus-tenaga dalam hubungannya dengan pengaman lebur. Ultuk semua nilai arus lebih sampai dengan kapasitas pemutusan yangditentukan untuk hubungan : - Ke{a penutupan pemutus-ternga maupun kefa pemutusan dari hubungan tersebut hams tid.1k menvebabkan kcnaikan keadaan luar (seperti emisi dari nyala api) yzrng berada diluar batas y:ulg dinyatakan pabrikan. - Harus tidak ada loncatan api antar kutub atau antara kutub dengan rangka, juga tidak pengelasan kontak- kontak. Lihat juga Sub-ayat D5.2 dan D5.3. D4. Jenis dan karakteristik pengaman lebur yang terhubung. Atas permintaan, pabrikan pembuat pemutus-tenaga hams menyatakan, kesesuaian dengal bagian yang ada hubungannva IEC Publikasi 2(>9,jenis dan karakteristrk pengaman lebur yang hu*r d-igunakan dengan pemutus-tenaga. dan anrs hubung-singkat bakal maksimum yang memenuhi hubulgkan tersebut pada tegangan ke4a pengenal yang dinyatakan. - 6 9 - SPLN 108: 1993 Apabila mungkin penganun lebur hanrs ditempatkan pada sisi suplar pemutus-tenaga. Jika pcmutus-tenaga diiempatkan pada sisi beban merupakan hal yang pentrng agar hubungan antara pemutus-tenaga darl penganum lebur drdesain sedemikian setungga setiap resiko hubung-singkat dapat dipeftecil- D5 Metode untuk venfikasi koordinasi D5.l Penentuan arus ambil alih Kesesuaian dengan persya-ratan Sub-ayat D3.3 dicek dengan memburdtngk:ur kanrkteristik kcrla pemutus-tenaga dan pengaman lebur. Bila pemutus-teraga drlengkapi pelepas arus lebih vang dapat diatur (lihat Ayat l), karakteristik kerja dipakar harus yang berhubungan dengan penyetelan arus minimum. D5.2 Verifikasi perilaku penghubungan pemutus-tenaga/pengaman lebur dalam keadaan hubung-singkat. a) Kesesuaian dengan persyaratan Sub-ayat D3.3 dapat dicek dengan pengujian sesuai Sub-avat D5.3. Dalam hal iru, sem112 kondisi pengujian harus seperti yang ditentukan dalam Ayat 43 Standar ini, dengan re- sistor dan induktoivang dapat dratur untuk uji hubung- singkat di sisi suplai hubungan tersebut. b) Dalam keadaan praktis tertentu. akan cukup membandingkan karakteristik kerja pemutus-tenaga dengan pengailuln lebur dalam skala yang sama. perhatikan khusus diberikan pada hal-hal benkut : - Nilai 12 t daipemutus-tenaga dan pengaman lebur selama waktu putus . - pengaruh pada pemutus-tenaga (misalnva oleh energi busur api oleh, arus puncak rnaksimum. dan lain sebagainva) pada nilar punc* *t terpotong dan pengaman lebur. Suatu penghubung yang sesuai dapat drevaluasi dengan memperhitgnqkan karakterisik I2t ke{a maksimum dari penga*att lebur, ke seltrruh julat dari kapasitas hubung-singkat pengenal pe- mutus-tenagu r*ipui arus hubung-singkat bakal dari pemakaian yang diusulka4 tetapi tidak me- lampaui kapasitas hubung-s ingkat dari hubungan tersebut. Nilai ini harus tidak melampaui nilar maksimum 12t daipemutus-tenaga pada kapasitas hubung-singkat pengenal atau nilai batas lainnya yang dinyatakan oleh pabnkan. D-5.3 Arus untuk venfikasi koordinasi arus pada keadaan hubung- singkat ' Uji hubung-singkat dilaksanakan dengan arus bakal maksimum untuk pemakaian vang diusulkan' Nilai ini harus tidak melampaui ams hubung-singkat bakal maksimum vang dinvatakan oleh pabrikan bagi hubungan tenebut . Sebagai tambahan, jika 18 mendekatr kapasitas hubung-singkat pengerul (/'r) dan pemuttts-tenaga. misal lebih besar dan 80%.[cr, SUztu seri pengujian tambahan hams dilakukan pada nilai arus bakal yang sama dengan l20o/o lcn. Setidaknva satu pengaman lebur harus ke{a. Pengujian tambahan denukran dapat dilakukan pada pemutus- tenaga yang bam dan pemrintaan pabrikan. Apabila pengujian dilaksankan sesuai dengan Sub-avat D5.2. maka suatu uji CO hams sesuai dengan Sub-sub av at 12.1 1.1.3 dan 12.12.2 bersih atas drlaksankan - 7 0 - , , \ . I r \ \ I -r- _ l - _ t - t - ' c0 - 18 : I g : A = B : c : Arus hubung-ei nghat bahal . l apaoi t ae hubung-oi ogkat pengenal (Sub-ayat t l . {). l r ug sel el f i f bat aa ( Sub- gub aya! ?. 1{ . 1) . l r us ar bi l al i b ( Sub- sub ar at 1. 11. 21. t raral t eri st i k bugur api l ul a l i ni l ul dari penganan l ebur. l aral t eri st i t l erj a l al si l ul dari pengal an l ebur. l arafteri sti k rattu aaksl uur arus dan arus I?t darl penutuo-tenaga. Gambar Dl : Karakteristik waktu/arus dan arus I2t - 7 1 SPLN 108: 1 993 LAMPIRAN E PERSYARATAN KHUSUS SIRKIT BANTU UNTUK KEAMANAN TEGANGAN EKSTRA RENDAH Sub-ayat 17.3 - Jarak bebas den jarak rambat Tambahan catatan berikut pada Tabel III 5) Bagian yang bertegangan dalam sirkit bantu yang dimaksudkan unhrk dihubungkan tegangan ekstra rendah hams dipisatrkan dari sirkit dengan tegangan yang lebih tinggi sesuai dengan persyaratan Sub-sub ayat 4. 1 1. 1. 3. 3 Publ i kasi I EC 364 - 4- 41. - 7 2 - SPLN 108: 1993 Dalam lampiran rm diameter yang cocok kaku (lihat Sub-ayat LAMPIRAN F Contoh termi nal diberikan beberapa contoh dari desain terminal Lokasi penghantar harus mempunvai untuk penghantar padat kaku dan penampang yang cocok untuk penghantar pilin v:rng t 8. s) 'f ernrinal dengan sanggurdi Tcnni nal dengan pl at tekan Bagian terminal yang terdin dari lobang berulir dan bagian terminal sekmp dapat mempakan du:r bagian )'ang terpisah sepertr halnt,a sanggurdi. dimana penghantar teriepit dengan tennittal yang dilengkapi dengarr Gambar Fl : Contoh terminal pillar - / - l SPLN 108: 1993 Dapat di tambahkan Depet di tembahken Dapat di tambahkan Terminal sekrup Sekrup tanpa ring atau plat penjepit Sekmp rlengan ring plat jepii atau plat sungkup Dapat di tambahkan Dapat di tanrbahkan Ternrinal Berkepala bulat A. Bagian yang tetap B. Ring atau plat penjepit C. Plat sungkup D. Ruang untuk penghantar E. Kepala bulat Bagian )'ang menahan penghantar dapat dari bahan isolasi. asal tekatrart vang pcrltt unttlk mcnjepit penghantar dan tidak meneruskan ke bahan isolasi. GAMBAR F2 : Contoh termi nal sekrup dan termi nal berkepal a bul at I l r \ ^ 74 l . z. SPLN 108: I 993 LAMPIRAN G PERSYARATAN KOTAK PENUTUP UNTUK PEMUTUS.TENAGA JENIS CL Ruang Li ngkup Persyaratan ini hanva berlaku untuk kotak selungkup yang hams dilengkapi pada pemutus-teraga jenis CL yang dipergunakan sebagai pembatas arus. Konstruksi Kotak harus dibuat sedemikian rupa sehingga di dalam penggurmannya akan melindungi bagian temrinarl dan menutup bagian pemasangan pemutus-tenaga pada dasar kotak dan pemutus-tenaga tersebut tidak dapat dilepas dari dasar kotak tanpa membuak kotak selungkup. Pemasangan kotak selungkup terhadap dasar kotak hams mempergunakan 2 buah baut segel dan pada kotak selungkup dilengkapi lubang untuk kawat segel. Kotak selungkup tenebut juga harus dilengkapi 2 buah mur baut untuk pemasangan dasar-kotaVpelat-dasar ke penyangganya dan pada dasar-kotak/pelatdasar tertebut tidak perlu dilengkapi termirurl netral. Di mensi Ukuran maksimum kotak selungkup yang dipasang lengkap dengan pemutus-tenaga. adalah sebagai berikut Penandaan Pada setiap kotak penutup hanrs diberi tanda yang tahan lama atau tanda dengan huruf tinrbul sekurang-kurangnya rurme fabnkan atau merek dagang. Ketahanan terhadap benturan mekani s Keseuaian di cek dengan pengujian sesuai Sub-sub ayat 43,2.I dalam standar ini. Ketahanan terhadap panas Kesesuaian di cek dengan pengujian sesuai Sub-ayat 44.1;44.3 dalam standar ini. Ketahanan terhadap panas abnormal dan api Kesesuaian di cek dengan pengujian sesuai Ayat 45 dalam standar ini. Ketahanan terhadap karat Mur-baut. baut segel dan dasar kotak yang terbuat dari logam harus tahan terhadap karat. Kesesuaian di cek dengan pengujian sesuai Avat 46 dalam standar ini. 3. 4. Lebar Panlang Trnggi (sampai dengan ujung tuas kotak) Satu kutub ( mm) 55 157 98 - 7 5 - SPLN 108: 1993 Det i k . 0 000 2 Jam 5 000 I Jam 2 000 1 000 500 200 100 LAMPIRAN H 1. Bat . as ( - - 1 . - _-t- -- | .- - I . . - _t . : tr.i-p maksimum r r , ( 6 3 A ) r n > 6 3 A r . n < 3 2 A 50 waktu 3 2 . A 20 I O I 0 r 5 o , 2 0 r I 0 , O5 O , 0 2 O , 0 1 0 , 0 0 5 - 0 , 0 0 2 - n . l r \ ' l - V I \ JW- L : l : r t 4 5 I 1 0 I z v I 3 0 I 50 I t v Kurva karakterisrik arus-waktu untuk Pemutus-tenaga Jenis B Batas waktu tri p mi ni murn 0 r 5 - 7 6 - I / r n SPLN 108:1993 LAMPIRAN H 2 ',{ tlntoo 60 (0 r000 20 l 0 6 t 2 I 2000 1000 . 600 t00 200 100 60 t 0 T t- A -z rn cl x = 4 I a ct E lr, F = ; tr, 6 ll vr 4, { e e lr, x + l 0 6.0 ( . 0 2, 0 1, 0 0, 5 0, ( 0. 2 0, 1 0ro 5 , 0, 0 { or o2 0. 01 0,006 1.5 l 0 l 5 ( 0 l x SAHS KERJA.YA}IG OIIZINKA}I PLH. U*' ilf Jl,'Iiililili'il:' @ : 1.05 l; > | JAr l0tN6t!t I @' t.Z tH < 1 JAlt I pArus lr @r 1. 5 l x <2} Nt I t PAt ASl t @, a l x >0, 2oI t K @, e t x < o , z o EI u ( OAERAH TRIP RAH. RATA _- KEADAA}I O|NGIN OAERA}I TRIP RATA. RATA -- KEAoAAN PAI|AS /+ I SUHU LUAR 1. 33o( I Kurva karakteristik arus-waktu untuk pemutus-tenaga Jenis cL - 7 7 - SPLN 108: 1993 Det i k l 0 000 2 Jam 5 000 I Jam 2 000 r 000 500 200 I 00 5 0 2 I 0 r 5 o r 2 0 r I o r o 5 o t 0 2 0 , 0 1 o, o05 - o , o 0 2 - o , 001- t LAMPIRAN H 3. I 3 4 5 I 0 t l 2 0 3 0 7 O t / r n I 50 0 r 5 Kurva karakteri sti k arus-waktu untuk Pemutus-tenaga Jeni s C - 7 8 - Batas vraktu tri P maksi - mum untuk : ( 3 2 A < r n < 6 3 A ) - I n T - - n l l - Bat as wakt u tri p mi ni rnum SPLN 108: 1993 Det i k L0 000 2 Jam 5 000 I Jam 2 000 I 000 500 204 100 5 0 2 0 10 5 LAMPIRAN H 4. r l 4 5 2 1 0 r 5 o , 2 O ' 1 o , 0 5 o t 0 2 0 , 0 1 0, 005- 0 , 0 0 2 - 0, 001- i I 1 0 I 2 0 I 3 0 I 50 7 0 t / r n Kurva karakteri sti k arus-waktu untuk Pemutus-tenaga Jeni s D Bat as wakt u t r i p maksi mum untuk : - ' ( 32 A < I n < 63 A ) I n I n < 32 A Bat as wakt - u t r i p. mi ni mum o ' 5 - 7 9 - SPLN 108: 1993 LAMPIRAN I Luas penampang mirumunl kabel yang disambung ke termrnal dan diamankan oleh pemuhrs-tenaga dalam penggunaannya. llllrran rmnimum kabel (mm Catatan . + Tabel tersebut berlaku rurtuk keadaan dan syarat tertentu sebagai berikut : - Kabel yang digunakan adalahienis NYA. - Kabel tlipasang pipa dengan suhu keliling maksrmum 30oC' * Acuan : -SPLN 42-l . 1992. Kabel beri sol asi PVCt rert eganganpengenal 450n50 vol t (NYA)' - IEC Publ 364-4 -3.1977 . Electrical Installation of buildings Part4: Protection tbr saf'ety. Chapter 43 : Protection against over current' 6 l 0 I 0 l 6 25 25 35 50 -tz 35 40 50 63 80 100 125 2 4 6 tt l 0 I J l ( ) 20 25 1, 5 1, 5 1, 5 1, 5 1, 5 1, 5 , { 4 4 - 8 0