Anda di halaman 1dari 53

apendisitis

October 5th, 2007 by ijul-fkua


BAB 1
Pendahuluan
Apendisitis akut adalah suatu radan!
yan! ti"bul secara "endadak pada apendik dan "erupakan salah satu
kasus akut
abdo"en yan! palin! serin! dite"ui Apendisitis akut "erupakan radan!
bakteri
yan! dicetuskan berba!ai faktor #iantaranya hyperplasia jarin!an li"fe,
fekalith, tu"or apendiks dan cacin! ascaris dapat ju!a "eni"bulkan
penyu"batan
1
$nsiden apendisitis akut lebih
tin!!i pada ne!ara "aju daripada %e!ara berke"ban!, na"un dala" ti!a
sa"pai
e"pat dasa&arsa terakhir "enurun secara ber"akna, yaitu 100 kasus tiap
100000
populasi "ejadi 52 tiap 100000 populasi 'ejadian ini "un!kin disebabkan
perubahan pola "akan, yaitu %e!ara berke"ban! berubah "enjadi
"akanan kuran!
serat (enurut data epide"iolo!i apendisitis akut jaran! terjadi pada balita,
"enin!kat pada pubertas, dan "encapai puncaknya pada saat re"aja dan
a&al
20-an, sedan!kan an!ka ini "enurun pada "enjelan! de&asa $nsiden
apendisitis
sa"a banyaknya antara &anita dan laki-laki pada "asa prapuber,
sedan!kan pada
"asa re"aja dan de&asa "uda rationya "enjadi )*2, ke"udian an!ka yan
tin!!i ini
"enurun pada pria
1
#ari berba!ai penelitian yan! telah
dilakukan, obstruksi "erupakan penyebab yan! do"inan dan "erupakan
pencetus
untuk terjadinya apendisitis 'u"an-ku"an yan! "erupakan +ora nor"al
pada usus
dapat berubah "enjadi pato!en, "enurut ,ch&art- ku"an terbanyak
penyebab
apendisitis akut adalah Bacteriodes .ra!ilis bersa"a /coli
1


BAB 2
0injaauan
Pustaka
21
Apendiks 1ernifor"is
211
Pen!ertian Apendiks
Apendiks aalah suatu or!an yan!
terdapat pada seku" yan! terletak pada pro2i"al colon, yan! sa"pai
sekaran!
fun!sinya belu" diketahui
1

212
Anato"i
Apendiks "erupakan or!an yan! berbentuk tabun!
den!an panjan! kira-kira 10c" dan berpan!kal pada seku" Apendiks
"e"iliki
lu"en se"pit diba!ian pro2i"al dan "elebar pada ba!ian distal ,aat lahir,
apendiks pendek dan "elebar dipersa"bun!an den!an seku" ,ela"a
anak-anak,
pertu"buhannya biasanya berotasi ke dala" retrocaecal tapi "asih dala"
intraperitoneal Pada apendiks terdapat ) tanea coli yan! "enyatu
dipersa"bun!an caecu" dan bisa ber!una dala" "enandakan te"pat
untuk "endeteksi
apendiks Posisi apendiks terbanyak adalah 3etrocaecal 47567 lalu "enyusul
Pel8ic 42167, Patileal4567, Paracaecal 4267, subcaecal41,567 dan preleal
4167
1,5
Apendiks didarahi oleh arteri
apendicular yan! "erupakan caban! dari ba!ian ba&a arteri ileocolica
Arteri
apendiks ter"asuk end arteri Apendiks "e"iliki lebih dari 9 saluran li"fe
"elintan!i "esoapendiks "enuju ke nodus li"fe ileocaecal
)
Anato"i lokasi appendiks
,u"ber
* http*::&&&e"edicineco"
21)
.isiolo!is
;alaupun apendiks kuran! "e"iliki
fun!si, na"un apendiks dapat berfun!si seperti or!an lainnya Apendiks
"en!hasilkan lender 1-2"l perhari <ender dicurahkan ke caecu" =ika
terjadi
ha"batan "aka akan terjadi pato!enesa apendisitis akut >A<0 4 >ut
Assoiated
<y"phoid 0isuue7 yan! terdapat pada apendiks "en!hasilkan $!-A na"un,
jika
apendiks dian!kat, tidak ada "e"pen!aruhi siste" i"un tubuh karena
ju"lahnya
ya! sedikit sekali
)
22
Apendisitis Akut
221
apendisitis akut adalah proses radan! bakteria yan! ti"bul secara
"endadak,
apendisitis disebabkan oleh berba!ai faktor
5
222 sejarah
Ada beberapa fakta ? fakta dala"
buku il"iah bah&a pada tahun 1500an para ahli "en!akui adanya hubun!an
yan!
sebenarnya den!an in+a"asi yan! "e"bahayakan dari daerah seku" yan!
disebut @
pertyphilitistA (eskipun dilaporkan keberhasilan apendikto"i perta"a pada
tahun 1779, pada 1BB9 baru 3e!inal .lit- yan! "e"bantu "e"buat aturan
bedah
dala" pen!an!katan apendiks yan! "eradan! seba!ai pen!obatan, yan!
sebelu"nya
dian!!ap fatal Pada tahun 1BBC, Dharles (cBurney "en!enalkan laporan
la"a
sebelu" %e& Eork ,ur!ical ,ociety "en!e"ukakan akan pentin!nya operasi
apendisitis akut dini serta kele"bapan titik "aksi"u" dari perut yan!
ditentukan den!an "enekan satu-ti!a jari di !aris yan! "en!hubun!kan
antara
spina iliaca anterior superior den!an u"bilicus <i"a tahun ke"udian ia
"ene"ukan pe"isahan otot den!an pe"oton!an yan! kini dikenal den!an
na"anya
1
2) /tiolo!i *
Apendisitis akut dapat disebabkan oleh
beberapa sebab terjadinya proses radan! bakteria yan! dicetuskan oleh
beberapa
faktor pencetus diantaranya Fiperplasia jarin!an li"fe, fekalith, tu"or
apendiks, dan cacin! askaris yan! "enyu"bat Glserasi "ukosa "erupakan
tahap
a&al dari kebanyakan penyakit ini
2
na"un ada beberapa faktor yan!
""per"udah terjadinya radan! apendiks, diantaranya *
1 .aktor
su"batan
.aktor
obstruksi "erupakan faktor terpentin! terjadinya apendisitis 4C067 yan!
diikuti
oleh infeksi ,ekitar 906 obstruksi disebabkan oleh hyperplasia jarin!an
ly"phoid sub "ukosa, )56 karena stasis fekal, 56 karena benda asin! dan
sebab
lainnya 16 diantaranya su"batan oleh parasit dan cacin! Obsrtruksi yan!
disebabkan oleh fekalith dapat dite"ui pada ber"aca"-"aca" apendisitis
akut
diantaranya H fekalith dite"ukan 506 pada kasus apendisitis kasus
sederhana,
956 pada kasus apendisitis akut !an!!renosa tanpa ruptur dan C06 pada
kasus
apendisitis akut den!an rupture
1
2 .aktor
Bakteri
$nfeksi
entero!en "erupakan faktor patho!enesis pri"er pada apendisitis akut
Adanya
fekolith dala" lu"en apendiks yan! telah terinfeksi "e"perburuk dan
"e"perberat
infeksi, karena terjadi penin!katan sta!nasi feses dala" lu"en apendiks,
pada
kultur didapatkan terbanyak dite"ukan adalah ko"binasi antara Bacteriodes
fra!ililis dan /coli, lalu ,planchicus, lacto-bacilus, Pseudo"onas, Bacteriodes
splanicus ,edan!kan ku"an yan! "enyebabkan perforasi adalah ku"an
anaerob
sebesar C96 dan aerobI106
1
) 'ecenderun!an
fa"iliar
Fal ini dihubun!kan den!an tedapatnya "alfor"asi yan! herediter
dari or!an, apendiks yan! terlalu panjan!, 8askularisasi yan! tidak baik dan
letaknya yan! "udah terjadi apendisitis Fal ini ju!a dihubun!kan den!an
kebiasaan "akanan dala" keluar!a teruta"a den!an diet rendah serat
dapat
"e"udahkan terjadinya fekolith dan "en!akibatkan obstruksi lu"en
1
5 .aktor
ras dan diet
.aktor ras berhubun!an den!an kebiasaan dan pola "akanan
sehari-hari Ban!sa kulit putih yan! dulunya pola "akan rendah serat
"e"punyai
resikolebih tin!!i dari %e!ara yan! pola "akannya banyak serat %a"un
saat
sekaran!, kejadiannya terbalik Ban!sa kulit putih telah "erubah pola "akan
"ereka ke pola "akan tin!!i serat =ustru %e!ara berke"ban! yan! dulunya
"e"iliki tin!!i serat kini beralih ke pola "akan rendah serat, "e"iliki resiko
apendisitis yan! lebih tin!!i
1
5 .aktor
infeksi saluran pernapasan
,etelah "endapat
penyakit saluran pernapasan akut teruta"a epide"i in+uen-a dan
pneu"onitis,
ju"lah kasus apendisitis ini "enin!kat 0api harus hati-hati karena penyakit
infeksi saluran pernapasan dapat "eni"bulkan seperti !ejala per"ulaan
apendisitis
1

25 PatoJsiolo!i
Obstruksi lu"en Appendiks adalah titik
a&al "unculnya !an!ren atau perforasi appendisitis ;alau ba!ai"anapun
pada
beberapa kasus appendisitis yan! dini lu"en appendiks "asih utuh
&alaupun sudah
ada in+a"asi "ukosa dan hiperplasia li"foid
5

A!en infeksi seperti 8irus 4terbanyak7
akan "en!a&ali respon in+a"asi pada lu"en appendiks yan! se"pit
sehin!!a
ti"bul obstruksi lu"inal Obstruksi den!an sekresi "ukosa yan! terus
"enerus
dan eksudat in+a"asi akan "enin!katkan tekanan intralu"inal, ini akan
"en!ha"bat aliran li"fa Luminal Capacity Appendic adalah 01 "l, bila
sekresinya 05"l sahaja distal
terhadap obstruksi akan "enin!katkan tekanan intralu"inal 50c" F
2
0
5,9
(ukosa dari appendiks "e"punyai sifat
khusus di"ana ia "asih dapat "en!hasilkan sekresi pada tekanan yan!
tin!!i
sehin!!a distensi dari lu"en akan terus
"enin!kat #istensi ini akan "eran!san! ujun! saraf 8iseral yan! "ensaraJ
appendiks sehin!!a "uncul nyeri %yeri a&alnya dirasakan pada u"bilikal
dan
k&adran ba&ah epi!astriu" den!an nyerinya yan! tu"pul dan difus %yeri
ini
dirasakan pada u"bilikal karena persarafan appendiks berasal dari 0horakal
10
yan! lokasinya pada u"bilikal (aka nyeri pada u"bilikal "erupakan suatu
Refered Pain
5,9

#istensi dari appendiks ju!a akan
"enin!katkan peristalsis usus sehin!!a "eni"bulkan nyeri kolik #istensi
appendiks den!an "ukus ini dikenali den!an (ucocele Appendiks ,elain
faktor-faktor ini ku"an ko"ensal dala" appendiks yan! ber"ultiplikasi ju!a
akan
"enin!katkan distensi dari appendiks Pada kondisi ini resolusi dapat terjadi
den!an spontan atau den!an antibiotik Apabila penyakitnya berlanjut,
distensi
appendiks yan! se"akin berta"bah ini akan "enyebabkan obstruksi 8ena
dan
iske"ia pada dindin! appendiks
5,9

0ekanan dala" lu"en yan! se"akin
"enin!kat akan "enin!katkan tekanan 8ena dan "enyebabkan oklusi
8enula dan
kapiler, tetapi aliran arteriol tidak ter!an!!u sehin!!a akan "eni"bulkan
kon!esti 8askular appendiks 'on!esti ini akan "eni"bulkan re+eks nausea
dan
"untah diikuti den!an nyeri 8iseral yna! se"akin "enin!kat
9
,elanjutnya apabila serosa dari
appendiks "ulai ter!an!!u ,diikuti den!an kehadiran (uscularis Fiatus dan
peritonitis lokal, akan "eni"bulkan !ejala nyeri alih ke kuadran kanan
ba&ah
Bila in8asi dari bakteri berta"bah dala", akan "uncul !ejala-!ejala de"a",
takikardia dan leukositosis akibat absorbsi to2in bakteri dan produk dari
jarin!an yan! "ati
5,9

Peritonitis "erupakan ko"plikasi yan!
san!at dik&atirkan pada appendisitis akut Peritonitis terjadi akibat "i!rasi
bebas bakteri "elalui dindin! appendiks yan! iske"ik, perforasi !an!ren
appendiks atau "elalui abses appendiks yan! lanjut .aktor-faktor yan!
"e"per"udah terjadinya peritonitis adalah usia lanjut, i""unosupresi,
diabetes
"ellitus, obstruksi fecalit pada lu"en appendiks, pelvic appendic dan
ri&ayat
operasi abdo"en, karena ini "en!uran!i ke"a"puan o"entu" untuk
"enutupi
penyebaran konta"inan peritonitis
5
Pasien den!an faktor-faktor di atas
lebih "udah "en!ala"i perburukan klinis yan! berakhir den!an peritonitis
diKuse dan ,indro"a ,eptik ,iste"ik
5
251 Apendisitis Akut
'atarhalis
Bila terjadi
obstruksi, sekresi "ukosa "enu"puk dala" lu"en apendiks, terjadi
penin!!ian
tekanan dala" lu"en, tekanan ini "en!!an!!u aliran li"fe, "ukosa
apendiks jadi
"enebal, ede" dan ke"erahan Pada apendiks ede"a "ukosa ini "ulai
terlihat
den!an adanya luka-luka kecil pada "ukosa
1
252 Apedisitis Akut Purulenta
0ekanan dala"
lu"en yan! terus berta"bah yan! disertai ede"a, "enyebabkan
terbendun!nya
aliran 8ena pada dindin! apendiks dan "eni"bulkan thro"bus Fal ini akan
"e"perberat iske"ik dan ede"a pada apendiks Bakteri yan! dala" nor"al
terdapat
di daerah ini berin8asi ke dala" dindin!, "eni"bulkan infeksi serosa,
sehin!!a
serosa jadi sura", karena dilapisi eksudat dan Jbrin 'arena infeksi akan
terbentuk nanah terjadi peritonitis lokal
1



25) Apendisitis Akut >an!renosa
Bila tekanan
dala" lu"en terus berta"bah, aliran darah arteri "ulai ter!an!!u teruta"a
ba!ian ante "esentrial yan! peredarannya palin! "ini"al, hin!!a terjadi
infrak
dan !an!!ren
1

255 Apendisitis Perforata
Bila apendiks
yan! sudah !an!!ren itu pecah, terjadilah perofasi
1

255 Apedisitis $nJltrat yan! .i2ed
Perforasi yan!
terjadi pada daerah !an!!ren sehin!!a nanah dan produksi infeksi "en!alir
ke
dala" ron!!a perut dan "enyebabkan peritonitis !eneralisata serta abses
sekunder Bila "ekanis"e pertahanan tubuh cukup baik, tubuh berusaha
"elokalisir te"pat infeksi tersebut den!an cara "e"bentuk @walling ofA
oleh o"entu", usus halus, seku", kolon dan peritoneu", yaitu "e"bentuk
!u"palan
"asa phle!"on yan! "elekat erat satu den!an yan! lainnya #ala"
keadaan ini
tubuh berhasil "elokalisir daerah infeksi secara se"purna
1

255 Apendisitis Abses
Bila "asa lokal
yan! terbentuk berisi nanah
1
259 Apendsitis 'ronis
=ika apendisitis
inJltrat "enye"buh den!an adanya !ejala hilan! ti"bul
1
25
>a"baran 'linis
Perjalanan penyakit apendisitis akut
"e"iliki !ejala yan! san!at luas !ejalanya berupa !ejala nyeri perut yan!
difus yan! serin! berlokasi di epi!astriu" atau periu"bilical area yan!
diikuti
"untah ,etelah 5-9ja" nyeri berlokasi di kuadran kanan ba&ah %a"un
lokasi nyeri berbeda untuk tiap ? tiap
oran! karena perbedaan letak anato"is tiap oran!
5
,ebelu" pe"eriksaan Jsik di"ulai,
pasien harus ditanya titik area nyeri dan "en!a"ati tekanan jari yan!
diperlukan untuk "eni"bulkan atau "e"perkuat sakitnya Fasilnya
tindakan ini
serin! "e"berikan bukti te!as ba!i iritasi peritoneu" lokalisata Anoreksia
ha"pir selalu dite"ui pada apendisitis yaitu sekitar C56 dari pasien dan
ke"udian baru diikuti nyeri perut =ika tidak ada anoreksia, dia!nose pasien
akan tetap dipertanyakan (ual dite"ukan sekitar 756 dari pasien, "ulanya
tidak
bersifat terus-"enerus tapi "ulanya hanya satu sa"pai dua kali Ada
seba!ian
pasien sebelu" nyeri perut dadahului oleh obstipasi dan "erasakan nyeri
berkuran! den!an cara buan! air besar
1
0anda yan! dapat kita te"ukan pada
pe"eriksaan Jsik adalah sikap penderita yan! datin! den!an posisi
"e"bun!kuk
dan bila berbarin! kaki kanan sedikit ditekuk 'ita akan "ene"ukan
penin!katan
suhu rin!an yaitu sekitar )7,5
0
-)B,5
0
=ika lebih "aka
dite"ukan perforasi Pasien apendisitis cenderun! untik tidur "enelun!kup,
"e"e!an! erat sebelah kanan, setiap !erakan akan "enin!katkan nyeri dan
jika
di"inta ber!erak, akan dilakukan secara perlahan-lahan
1,5
Pada inspeksi tidak dite"ukan adanya
!a"baran spesiJk, pada peeriksaan abdo"en selelu harus dilakukan den!an
le"but
untuk "endapat kepercayaan pasien dan "e"un!kinkan deteksi
peritoneu"
Pe"eriksaan dari kiri ke kanan untuk "enilai rid!iditas atau defans "uskuler
rin!an Palpasi le"but de"ikian tidak akan "en!eksarsbasi nyeri 0ujuan
palpasi
abdo"en untuk "e"entukan apakah pasien "enderita iritasi peritoneu"
atau tidak
0anda iritasi peritoniu"adalah nyeri tekan lokalisata H rid!iditas atau atau
defans
"uskuler serta nyeri lepas %yeri lepas "erupakan tanda yan! ber"akna
ba!i
dokter 'alau disuruh batuk akan terasa nyeri diperut sebelah kanan dan
penderita dapat "enunjukan nyeri dari u"bilicus dan pindah serta "enetap
pada
perut sebelah kanan ba&ah Ada dite"ukan beberapa "aca" tanda
diantaranya (cBurneyLs ,i!n, 3o8sin!Ls
,i!n, Psoas ,i!n, Obturator ,i!n dan (efaddenLs ,i!n <etak nyeri pada
apendisitis akut diproyeksikan den!an den!an titik (cBurney, titik ini
terletak
pada 5-2 inch dari procesus spinosus anterior pada ileu" diatas !aris lurus
yan! "en!hubun!kan antara procesus den!an u"bilicus Pada 3o8sin!Ls
,i!n nyeri
pada saat palpasi pada kuadran kanan dan kiri ba&ah, karena terjadi
penekanan
oleh udara yan! "enunjukan adanya iritasi peritoneal 'etahanan otot pada
saat
palpasi serin! dihubun!kan den!an tin!kat keparahan proses radan! 0anda
psoas
dilakukan den!an cara penderita berbarin!, paha di+eksikan akan terasa
nyeri
karena otot psoas berkontak den!an peritoneu" dekat apendiks 'eaadaan
ini khas
pada di+eksikan dan die"dorotasikan den!an otot obturator interna
(c.aden
,i!n dilakukan den!an cara apendiks posisis pel8is bisa "eran!san!
kandun!
kenin!, serin! pada anak ?anak terjadi "iksi setelah nyeri
1,5,7

0anda ?
tanda yan! dapat kita te"ukan pada pe"eriksaan Jsik adalah sikap
penderita
yan! datan! den!an posisi "e"bun!kuk dan bila berbarin! kaki kanan
sedikti
ditekuk 'ita akan "ene"ukan penin!katan suhu rin!an yaitu sekitar )7,5-
)B,5
0
D
=ika lebih "aka akan terjadi perforasi Pasien apendisitis cenderun! untuk
tidur "enelun!kup, "e"e!an! erat sebelah kanan, setiap !erakan akan
"enin!katkan nyeri dan jika di"inta ber!erak, akan dilakukan secara
perlahan-lahan
1,5
Pada inspeksi
tidak dite"ukan adanya !a"baran spesiJk Pe"eriksaan Jsik abdo"en
selalu harus
dilakukan den!an le"but untuk "endapatkan kepercayaan pasien dan
"e"un!kinkan
untuk deteksi tanda peritoneu" Pe"eriksaan dari kiri ke kanan dapat
"enilai
ri!iditas atau defans "eskuler rin!an Palpasi le"but de"ikian tidak
"en!eksaserbasi
nyeri-nyeri dala" area nyeri tekan "aksi"u" 0ujuan palpasi abdo"en
untuk
"enentukan apakah pasien "enderita iritasi peritoneu" atau tidak 0anda
iritasi
peritoneu"adalah nyeri tekan lokalisata,H ri!iditas atau defans muskuler
serta nyeri lepas %yeri lepas "erupakan tanda yan! ber"akna ba!i dokter
5
'alau di suruh batuk akan terasa nyeri di perut sebelah kanan dan penderita
dapat "enunjukkan nyeri dari u"bilicus dan pindah serta "enetap pada
perut
kanan ba&ah Ada dite"ukan beberapa "aca" tanda diantaranya (c
BurneyLs ,i!n,
3o8sin!Ls ,i!n, Psoas ,i!n, Obturator ,i!n dan (c .adden ,i!n
1
<etak
nyeri pada apendisitis akut diproyeksikan den!an titik (c Burney, di"ana
titik
ini terletak pada 5-2 inchi daro procesus den!an u"bilicus Pada 3o8sin!Ls
nyeri pada saat palpasi pada Muadrant kanan dan kiri ba&ah, karena terjadi
penekanan oleh udara "enunjukkan adanya iritasi peritoneal 'etahanan
otot pada
saat palpasi serin! dihubun!kan den!an tin!kat keparahan proses radan!
0anda
psoas berkontak den!an peritoneu" dekat apendik 'eadaan ini khas pada
di+eksikan dan diendorotasikan, akan terasa nyeri karena terjadi kontak
apendiks dena!n otot obrurator interna (c .addenLs ,i!n dilakukan dena!n
cara
pada apendiks posisi pel8is bisa "eran!san! kandun! kencin!, serin! pada
anak-anak terjadi "iksi setelah nyeri
1,7
#ia!nosis klinis
apendisitis akut "asih bisa salah 156-206 &alaupun telah dilakukan
pe"eriksaan
dilakukan den!an teliti da" cer"at An!ka ini tin!!i untuk pasien
pere"puan
dibandin! laki-laki Fal ini disebabkan pere"puan yan! "asih "uda serin!
"e"iliki !ejala yan! "irip apendisitis akut 'eluhan itu biasanya berasal dari
!enetalia internal oleh karena o8ulasi, radan! perl8is dan lain-lain
5
Tabel 2..!





'elainan Patolo!i


'eluhan dan 0anda


Peradan!an
a&al





Apendisitis

'uran! enak ulu hati:daerah
pusat, "un!kin kolik



%yeri tekan kanan ba&ah
4ran!san!an autono"ik7

"ukosa















3adan! diseluruh
ketebalan dindin!









%yeri sentral pindah ke kanan
ba&ah "ual dan "untah





3an!san!an peritoneu" lokal
4so"atik7 nyeri pada !erak aktif
dan pasif, defans "uskuler lokal





>enitalia interna, ureter, "
psoas, kantun! ke"ih, rektu"

#e"a" sedan!, takikardi, "ulai
toksik, leukositosis



%yeri dan defans "uskuler
Apendisitis
ko"plit

3adan! peritoneu"

Parietale apendiks















3adan! alat :
jarin!an

Ean! "ene"pel pada apendiks

seluruh perut

Apendisitis
!an!renosa















Perforasi

"umber # R. "$amsu%ida$at& 'im de (ong& 2)). *uku a$ar ilmu
beda%
Gntuk lebih
"e"udahkan dia!nosis klinis apendisitis, para klinisi telah berhasil
"en!e"ban!kan berba!ai "etode dia!nosis ,alah satunya adalah den!an
"en!!unakan indeks al8arado, berikut adalah indeks al8arado*
5
0abel 252

























>ejala


,kor


Perpindahan
nyeri


1


Anoreksia



1


(ual
: "untah


1


Fasil
pe"eriksaan Jsik





%yeri
tekan 4k&adran kanan ba&ah7


2


%yeri
lepas


1


Penin!katan

suhu tubuh 4)B,5
0
D7

1


<aboratoriu"






<eukositosis



2


Per!eseran
ke kiri 4poli"orfonuklear leukosit7


1


0otal



10

"umber # R. "$amsu%ida$at& 'im de (ong& 2)). *uku a$ar ilmu
beda%
#ari tabel di atas ke"udian
dapat ditarik kesi"pulan den!an "enju"lah setiap skor, ke"udian
ke"un!kinan
dia!nosis apendisitis adalah berdasarkan pe"ba!ian inter8al nilai yan!
diperoleh
tersebut
5
0abel
25)







1


,kor
NB * Berke"un!kinan besar "enderita apendisitis Pasien ini
dapat lan!sun!
dia"bil tindakan pe"bedahan tanpa pe"eriksaan lebih
lanjut 'e"udian perlu
dilakukan konJr"asi den!an pe"eriksaan patol!i anato"i


2


,kor
2-B * 0in!kat ke"un!kinan sedan! untuk terjadinya
apendisitis Pasien ini
sbaiknya dikerjakan pe"eriksaan penunjan! seperti foto
polos abdo"en ataupun
D0 scan


)


,kor
I2 * 'ecil ke"un!kinan pasien ini "enderita apendisitis
Pasien ini tidak
perlu untuk di e8aluasi lebih lanjut dan pasien dapat
dipulan!kan den!an
catatan tetap dilakukan follow up pada pasien ini


#ia!nosa
klinis intra apendisitis akut, "enurut Dloud dan Boyd dapat diba!i "enjadi
beberapa tin!kat sesuai d!n!an perubahan dan tin!kat peradan!an
apendiks, yaitu
*
5

1 Apendisitis
Akut ,ederhana
>ejalanya
dia&ali den!an rasa kuran! enak di ulu hati : daerah pusat, "un!kin diserta
den!an kolik, "untah, ke"udian anoreksia, "alaise, dan de"a" rin!an
Pada fase
ini seharusnya didapatkan adanya leukositosis Pada fase ini apendiks dapat
terlihat nor"al, hipere"i atau ude", tak ada eksudet serosa
2 Apendisitis
Akut ,upurati8a
#itandai den!an adanya ran!san!an peritoneu" lokal seperti nyeri tekan,
nyeri lepas di titik (cBurney, adanya defans "uskuler dan nyeri pada !erak
aktif dan pasif %yeri dan defans "uskuler dapat te$jadi pada seluruh perut
disertai den!an tanda-tanda periotnitis u"u", seperti de"a" tin!!i Bila
perforasi barn terjadi, <eukosit akan per!i ke jarin!an-jarin!an yan!
"eradan!
tersebut, "aka "un!kin kadar leukosit di dala" darah dapat turun, sebab
belu"
se"patnya tubuh "erespon kebutuhan leukosit yan! tiba-tiba "enin!!i
%a"un
setelah tubuh se"pat "erespon kebutuhan ini "aka ju"lah leukosit akan
"enin!!i
di dala" darah tepi
Apendisitis akut supurati8a ini kebanyakan terjadi karena adanya
obstruksi Apendiks dan "eso apendiks ude", hipere"i, dan di dala" lu"en
terdapat
eksudat Jbrinopurulen
) Apendisitis
Akut >an!renosa
0a"pak
apendiks ude", hipere"is, den!an !an!ren pada ba!ian tertentu, dindin!
apendiks
ber&a"a un!u, hijau keabuan atau "erah kehita"ann Pada apendiksitis
akut
!an!renosa ini bisa terdapat "ikroperforasi
5 Apendisitis
Akut Perforasi
Pada dindin! apendiks telah te$jadi ruptur, ta"pak daerah perforasi yan!
dikelilin!i oleh jarin!an nekrotik
5 Apendisitis
Akut Abses
Abses
akan ti"bul di fossa iliaka kanan lateral dekat caecu", retrocaecal dan
pel8is
(en!andun! pus yan! san!at banyak dan berbau
'o"plikasi
yan! palin! serin! dite"ukan adalah perforasi, baik berupa perforasi bebas
"aupun perforasi pada apendiks yan! telah "en!ala"i pendindin!an
sehin!!a
berupa "assa yan! terdiri dari ku"pulan apendiks, seku" dan keluk usus,
ini
sesuai den!an perjalanan ala"i dari apendisitis akut, yaitu *
Ba!an 251
Apendisitis (ukosa

,e"buh
Apendisitis +e!"onosa


Apendisitis den!an nekrosis
sete"pat


Apendisitis supurati8a

Perforasi
Apendisitis !an!renosa
"umber # R. "$amsu%idayat& 'im
de $ong& 2))& *uku a$ar ilmu beda%

1 Perforasi
Perforasi disebabkan keterla"batan penan!anan terhadap
paslen apendisitis akut Perforasi disertai den!an nyeri yan! lebih hebat dan
de"a" tin!!i 4sekitar )B,)
0
D7 Biasanya perforasi tidak terjadi
pada 12 ja" perta"a Pada apendiktekto"i yan! dilakukan pada pasien usia
kuran!
dari 10 tahun dan lebih dari 50 tahun, dite"ukan 50 6 nya telah "en!ala"i
perforasi Akibat perforasi ini san!at ber8ariasi "ulai dari peritonitis u"u",
sa"pai hanya berupa abses kecil yan! tidak akan "e"pen!aruhi
"anifestasi
kliniknya
7
2 Peritonitis
Peritonitis lokal dapat disebabkan oleh "ikroperforasi
se"entara peritonitis u"u" dikarenakan telah terjadinya perforasi yan!
nyata
Berta"bahnya nyeri dan kekakuan otot, kete!an!an abdo"en dan adina"ic
ileus
dapat dite"ui pada pasien apendisitis den!an perforasi
7
) Apendikal abses 4"assa apendikal7
Perforasi yan! bersifat lokal dapat terjadi saat infeksi
periapendikal diliputi oleh o"entu" dan 8iseral yan! berdekatan
(anifestasi
kliniknya sarna den!an apendisitis biasa disertai den!an dite"ukannya
"assa di
k&adran kanan ba&ah Pe"eriksaan G,> dan D0 scan ber"anfaat untuk
"ene!akan
dia!nosis
7
5 Pielo+eblitis
Peilo+eblitis adalah tro"bo+eblitis yan! bersifat supuratif pada siste"
8ena portal #erna" tin!!i, "en!!i!il, ikterus yan! sa"ar-sa"ar, dan
nantinya
dapat dite"ukan abses hepar, "erupakan pertanda telah tetjadinya
ko"plikasi
ini Pe"eriksaan untuk "ene"ukan tro"bosis dan udara di 8ena portal yan!
palin!
baik adalah D0 scan
7
Pada
beberapa keadaan apendisitis akut a!ak sulit di dia!nosis sehin!!a tidak
ditan!ani pada &aktunya dan terjadi kornplikasi "isalnya
5
*
Pada anak, biasanya dia&ali den!an re&el, tidak
"au "akan, tidak bisa "elukiskan nyerinya, sehin!!a dala" beberapa ja"
ke"udian
terjadi "untah-"untah, le"ah dan letar!i >ejala ini tidak khas pada anak
sehin!!a apendisitis diketahui setelah terjadi ko"plikasi
Pada &anita ha"il, biasanya keluhan uta"anya
adalah nyeri perut "ual dan "untah Pada &anita ha"il tri"ester perta"a
ju!a
terjadi "ual "untah Pada keha"ilan lanjut seku" den!an apendiks
terdoron! ke
kraniolateral sehin!!a keluhan tidak dirasakan di perut kanan ba&ah tetapi
ke
re!io lu"bal kanan
Pada usia lanjut, !ejalanya serin! sa"ar-sa"ar
sehin!!a serin! terjadi terla"bat dia!nosis Akibatnya lebih dari separuh
penderita yan! datan! "en!ala"i perforasi

Fal
yan! dilakukan untuk "endia!nosa apendisitis adalah colok dubur
Pe"eriksaan colok bubur Pe"eriksaan
ini "erupakan pe"eriksaan Jsik yan! palin! akhir dilakukan, karena kuran!
pentin! dibandin!kan den!an pe"eriksaan abdo"en #apat untuk "endu!a
posisi
apendiks yan! "eradan! tersebut
5
Pe"eriksaan "asih
diperlukan untuk apendisitis akut 0es laboratoriu" untuk apendisitis akut
bersifat nonspesiJk %ilai hitun! leukosit pada C06 pasien apendisitis akut
yan! lebih dari 100000 per"ikroliter dan kebanyakan ju!a per!eseran ke
kiri
dala" hitun! jenis 4,abiston, 1CC57 %ilai a"ban! untuk leukosit yaitu
sekitar
10000 sa"pai 1B000 "") jika nilai lebih dari nilai a"ban! yan! di atas
"aka
berke"un!kinan terjadinya apendisitis yan! perforasi den!an abses ataupun
tanpa
abses ,erin!kali penelitian sebelu"nya, pen!hitun!an sel darah putih yan!
nor"al bisa didapat pada a&al penyakit dan penin!katan "un!kin
diantisipasi
sesuai den!an keparahan penyakit karena alasan ini, ukuran berkala dari
pen!hitun!an sel darah putih bisa "era!ukan pe"buktian dari keakutan dari
tes
Berdasarkan keadaan klinis, harusnya diperlihatkan secara rutin yaitu
1,5,7
a Analisa urin 0est ini bertujuan untuk
"eniadakan batu ureter dan untuk e8aluasi ke"un!kinan dari infeksi saluran
ke"ih seba!ai akibat dari nyeri perut ba&ah
b Pen!ukuran en-i" hati dan tin!katan a"ilase ini
"e"bantu "endia!nosa peradan!an hati, kandun! e"pedu dan pancreas
jika nyeri
dilukiskan pada perut ba!ian ten!ah bahkan kuadrant kanan atas
c ,eru" B-FD> untuk "e"eriksa adanya ke"un!kinan
keha"ilan
d 'ebanyakan
kasus apendisitis akut didia!nosa tanpa "e"perlihatkan kelainan radiolo!y
'elainan ron!tenollo!i yan! "en!!a"barkan apendisitis akut dini adalah
deus rin!an
apendikolitiasis. .oto polos bisa "e"perlihatkan densitas jarin!an lunak
dala" kuadran kanan ba&ah, bayan!an psoas kanan abnor"al, !as dala"
lu"en
apendiks dan ileus lebih "enonjol .oto pada keadaan berbarin! ber"anfaat
dala"
"en!e8aluasi keadaan-keadaan patolo!i yan! "eniru apendisitis akut
Dontohnya
udara bebas intra peritoneu" yan! "endoku"entasi perforasi beron!!a
seperti
duodenu" atau kolon 'elainan berupa radioopaM, benda asin! serta batas
udara
cairan di dala" usus yan! "enunjukkan obstruksi usus ,eju"lah laporan
tentan!
"anfaat ene"a bariu" telah jelas "encakup beberapa ko"plikasi
Pe"eriksaan
ene"a bariu" jelas tidak diperlukan dala" kebanyakan kasus apendisitis
akut dan
"un!kin harus dicadan!kan ba!i kasus yan! lebih ru"it, teruta"a yan!
den!an
resiko operasinya berlebihan
1,5,7
.oto
polos abdo"en "enunjukan appendicolit% pada
kuadran kanan ba&ah 4arah panah7
,u"ber
* http*::&&&e"edicineco"
.oto polos abdo"an pada apendisitis
,u"ber * &&& e"edicine co"

29 #iKerensial #ia!nosa
291 >astroenteritis
Pada
terjadi "ual, "untah, diare "endahului rasa sakit ,akit perut lebih rin!an
dan
terbatas te!as Fiperperistaltis serin! dite"ukan Panas dan leukosit kuran!
"enonjol dibandin!kan apendisitis akut laboratoriu" biasanya nor"al
karena
hitun! nor"al
1,5
292 <i"fedenitis (esenterika
Biasanya
didahului oleh enteritis atau !astroenteritis ditandai den!an sakit perut,
teruta"a kanan disertai den!an perasaan "ual, nyeri tekan, perut sa"ar
teruta"a
kanan
5
29) #e"a" #en!ue
#apat
di"ulai den!an sakit perut "irip peritonitis #i sini didapatkan hasil positif
untuk 3u"ple <eed, tro"bositopeni, he"atokrit yan! "enin!kat
5
295 $nfeksi Pan!!ul
,alpin!itis
akut kanan serin! dikacaukan den!an apendisitis akut ,uhu biasanya lebih
tin!!i daripada apendisitis dan nyeri perut ba!ian ba&ah lebih difus $nfeksi
pan!!ul pada &anita biasanya disertai keputihan dan infeksi urin Pada !adis
dapat dilakukan colok dubur jika perlu untuk dia!nosis bandin! 3asa nyeri
pada
colok 8a!ina jika uterus diayunkan
5
295 >an!!uan alat kela"in pere"puan
.olikel
o8ariu" yan! pecah dapat "e"berikan nyeri perut kanan ba&ah pada
perten!ahan
siklus "enstruasi 0idak ada tanda radan! dan nyeri biasa hilan! dala"
&aktu
dala" 25 ja", tetapi "un!kin dapat "en!!an!!u sela"a dua hari, pada
ana"nesis
nyeri yan! sa"a pernah ti"bul lebih dahulu
5
299 'eha"ilan di luar kandun!an
Fa"pir
selalu ada ri&ayat terla"bat haid den!an keluhan tidak yan! tidak "enentu
3uptur tuba, abortus keha"ilan di luar rahi" disertai pendarahan "aka akan
ti"bul nyeri "endadak difus di pel8is dan bisa terjadi syok hipo8ole"ik
%yeri
dan penonjolan ron!!a #ou!las didapatkan pada pe"eriksaan 8a!inal dan
didapatkan pada kuldosintesis
5
297 #i8ertikulosis (eckel
>a"baran
klinisnya ha"pir serupa den!an apendisitis akut Pe"bedaan sebelu"
operasi
hanya teoritis dan tidak perlu, sejak di8erticulosis (eckel dihubun!kan
den!an
ko"plikasi yan! rnirip pada apendisitis akut dan diperlukan pen!obatan
serta
tindakan bedah yan! sa"a
1
29B $ntussusception
$ni
harus dibedakan den!an apendisiit akut karena pen!obatan berbeda u"ur
pasien
san!at pentin!, apendisitis jaran! pada u"ur di ba&ah 2 tahun sedan!kan
ha"pir
seluruh $ntususception idiopatik terjadi di ba&ah u"ur 2 tahun
1

29C Glkus Peptiku" yan! Perforasi
$ni
san!at "irip den!an apendisitis jika isi !astroduodenu" terbalik "en!endap
turun ke daerah usus ba!ian kanan 4,aeku"7
1
2910 Batu
Greter
=ika
diperkirakan "en!endap dekat apendiks, ini "enyerupai apendisitis
retrocecal
%yeri "enjalar ke labia, scrotu", atau penis, he"aturia dan : atau de"a"
atau
leukosotosis "e"batu Pielo!raphy biasanya untuk "en!koJr"asi
dia!nosa
1
27 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pasien den!an apendisitis akut "eliputi
terapi "edis dan terapi bedah 0erapi "edis teruta"a diberikan pada pasien
yan!
tidak "e"punyai akses ke pelayanan bedah, di"ana pada pasien diberikan
antibiotik %a"un sebuah penelitian prospektif "ene"ukan bah&a dapat
terjadi
apendisitis rekuren dala" beberapa bulan ke"udian pada pasien yan! diberi
terapi "edis saja ,elain itu terapi "edis ju!a ber!una pada pasien
apendisitis
yan! "e"punyai risiko operasi yan! tin!!i %a"un pada kasus apendisitis
perforasi, terapi "edis diberikan seba!ai terapi a&al berupa antibiotik dan
drainase "elalui D0-scan pada absesnya T%e "urgical +nfection "ociety
"en!anjurkan pe"berian antibiotik proJlaks sebelu" pe"bedahan den!an
"en!!unakan antibiotik spektru" luas kuran! dari 25 ja" untuk apendisitis
non
perforasi dan kuran! dari 5 ja" untuk apendisitis perforasi
B,C
Pen!!antian
cairan dan elektrolit, "en!ontrol sepsis, antibiotik siste"ik adalah
pen!obatan
perta"a yan! uta"a pada peritonitis difus ter"asuk akibat apendisitis
den!an
perforasi
2

1 cairan
intra8ena H cairan yan! secara "assi8e ke ron!!a peritoniu" harus di !anti
se!era den!an cairan intra8ena, jika terbukti terjadi to2i2 siste"ik, atau
pasien
tua atau kesehatan yan! buruk harus dipasan! pen!ukur tekanan 8ena
central
Balance cairan harus diperhatikan Dairan atau berupa rin!er laktat harus di
infus secara cepat untuk "en!koreksi hipo8ole"ia dan "en!e"balikan
tekanan
darah serta pen!eluaran urin pada le8el yan! baik #arah di berikan bila
"en!ala"i ane"ia dan atau den!an perdarahan secara bersa"aan
2 antibiotik
* pe"berian antibiotik intra8en diberikan untuk antisipasi bakteri pato!en ,
antibiotik initial diberikan ter"asuk !e!erasi ke ) cephalosporins, a"picillin
? sulbakta", dll, dan "etronida-ol atau klindanisin untuk ku"an anaerob
Pe"berian antibiotik postops harus di ubeah berdasarkan kulture dan
sensiti8itas Antibiotik tetap diberikan sa"pai pasien tidak de"a" den!an
nor"al leukosit

,etelah
"e"perbaiki keadaan u"u" den!an infus, antibiotik serta pe"asan!an
pipa
naso!astrik perlu di lakukan pe"bedahan seba!ai terapi deJnitif dari
appendisitist perforasi
2,
Perlu
dilakukan insisi yan! panjan! supaya "udah dilakukan pencucian ron!!a
peritoniu" untuk "en!an!kat "aterial seperti darah, Jbrin serta dilusi dari
bakteria Pencucian cukup den!an larutan kristaloid isotonis yan! han!at,
pena"bahan antiseptik dan antibiotik untuk iri!asi cenderun! tidak ber!una
bahkan "alah berbahaya karena "eni"bulkan adhesi8e 4"isal tetrasiklin
atau
pro8ine iodine7, anti biotik yan! diberikan secara parenteral dapat "encapai
ron!!a peritoniu" dala" kadar bakterisid 0api ada ju!a ahli yan!
berpendapat bah&a den!an pena"bahan tetrasiklin
1 "! dala" 1 "l larutan !ara" dapat
"en!endalikan sepsis dan bisul residual, pada kadar ini antibiotik bersifat
bakterisid terhadap kebanyakan or!anis"e ;alaupun sedikit "e"buat
kerusakan
pada per"un!kaan peritonial tapi tidak ada bukti bah&a "eni"bulkan resiko
perlen!ketan 0api -at lain seperti iodine tidak populer ,etelah pencucian
seluruh cairan di ron!!a peritoniu" seluruh cairan harus diaspirasi
2,7
0erapi bedah "eliputi apendikto"i dan laparoskopik
apendikto"i Apendikto"i terbuka "erupakan operasi klasik pen!an!katan
apendiks (encakup (c Burney, 3ocke-#a8is atau .o&ler-;eir insisi
#ilakukan
diseksi "elalui obliMue eksterna, obliMue interna dan trans8ersal untuk
"e"buat
suatu muscle spreading atau muscle splitting, setelah "asuk ke peritoneu"
apendiks dikeluarkan ke lapan!an operasi, dikle", dili!asi dan dipoton!
(ukosa
yan! terkena dicauter untuk "en!uran!i perdarahan, beberapa oran!
"elakukan
in8ersi pada ujun!nya, ke"udian seku" dike"balikan ke dala" perut dan
insisi
ditutup
C,10
<aparoskopik
apendikto"i "ulai diperkenalkan pada tahun 1CB7, dan telah sukses
dilalukan
pada C0-C56 kasus apendisitis dan C06 kasus apendisitis perforasi ,aat ini
laparoskopik apendikto"i lebih disukai Prosedurnya, port place"ent terdiri
dari perta"a "ene"patkan port ka"era di daerah u"bilikus,
ke"udian "elihat lan!sun! ke dala" "elalui 2 buah port yan! berukuran 5
"" Ada beberapa pilihan operasi, perta"a
apakah 1 port diletakkan di kuadran kanan ba&ah dan yan! lainnya di
kuadran
kiri ba&ah atau keduanya diletakkan di kuadran kiri ba&ah ,eku" dan
apendiks
ke"udian dipindahkan dari lateral ke "edial Berba!ai "aca" "etode
tersedia
untuk pen!an!katan apendiks, seperti dectrocauter,
endoloops, stapling devices
(en!enai pe"ilihan "etode ter!antun! pada ahli bedahnya Apendiks
ke"udian
dian!kat dari abdo"en "en!!unakan sebuah endoba! <aparoskopik
apendikto"i
"e"punyai beberapa keuntun!an antara lain bekas operasinya lebih ba!us
dari
se!i kos"etik dan "en!uran!i infeksi pascabedah Beberapa penelitian ju!a
"ene"ukan
bah&a laparoskopik apendikto"i ju!a "e"persin!kat "asa ra&atan di
ru"ah sakit
'eru!ian laparoskopik apendikto"i antara lain "ahal dari se!i biaya dan
ju!a
pen!erjaannya yan! lebih la"a, sekitar 20 "enit lebih la"a dari
apendikto"i
terbuka %a"un la"a pen!erjaanya dapat dipersin!kat den!an penin!katan
pen!ala"an 'ontraindikasi laparoskopik apendikto"i adalah pada pasien
den!an
perlen!ketan intra-abdo"en yan! si!niJkan
C,10
2B 'o"plikasi
'o"plikasi
yan! serin! dite"ukan adalah infeksi, perforasi, abses intra
abdo"inal:pel8is,
sepsis, syok, dehisensi Perforasi yan! dite"ukan baik perforasi bebas
"aupaun
perforasi pada apendiks yan! telah "en!ala"i pendindin!an, sehin!!a
"e"bentuk
"assa yan! terdiri dari ku"pulan apendiks, seku" dan keluk usus
5,C

2C Pro!nosis
Bila
ditan!ani den!an baik, pro!nosis apendiks adalah baik ,ecara u"u" an!ka
ke"atian pasien apendiks akut adalah 0,2-0,B6, yan! lebih berhubun!an
den!an
ko"plikasi penyakitnya daripada akibat inter8ensi tindakan
C


#A.0A3 PG,0A'A

,ch&art-
$ ,a"uor * Appendicitis $n Principles of ,ur!ery 7
th
%e& Eork
(c>ra&-Fill Do"panies1CCC, pp11C1-1225
#udley
FA. Apendisitis akut dala" Fa"ilton Bailey $l"u Bedah >a&at #arurat
edisi 11 >ajah (ada Gn8 Press1CC2 hal 551-552
>uyton
O Fall, Buku Ajar .isiolo!i 'edokteran />D =akarta1CC7 Fal 55)-557
5 ,ja"suhidajat
3, de =on! ; Apendiks 1er"ifor"is #ala"* Buku Ajar $l"u Bedah /disi
re8isi
=akarta* />D 2005 Fal )95-75
5 0ho"pson
=ere"y Bailey and <o8eLs ,hort Practice of ,ur!ery
Arnold2)
rd
ed2000p!107B,107C
9 ,#as A Doncise 0e2t Book Of ,ur!ery ,#as publication )
rd
ed,2001p!1002-1010
<a&rence
; ;ay, >erard ( #oherty Durrent #ia!nosis O 0reat"ent $nternational
/dition eds 11, Asia(c>ra&-Fill pp99B-72
(a--iotti 1 (ark, (inkes ' 3obert Appendicitis*
,ur!ical Perspecti8e #iakses dari* &&&e"edicineco",
tan!!al 2) A!ustus 2007
Drai! ,andy, <ober ;illia"s Appendicitis, Acute
#iakses dari &&&e"edicineco", tan!!al 2) A!usuts
2007
'at- , (ichael, 0ucker =eKry Appendicitis #iakses
dari* &&&e"edicineco", tan!!al 2) A!ustus 2007





Posted in Gncate!ori-ed P 1 Do""ent Q
polip nasi
October 5th, 2007 by ijul-fkua
BAB
$
P/%#AFG<GA%
<atar Belakan!
,u"batan hidun! adalah salah satu yan!
palin! serin! dikeluhkan ke dokter pada pelayanan pri"er $ni adalah !ejala
bukan dia!nosis, banyak faktor dan kondisi anato"i yan! dapat
"enyebabkan
su"batan hidun! Pasien ju!a serin! "en!eluhkan sakit kepala dan napas
yan!
lebih sulit dan sensasi penuh pada &ajah Penyebab dari su"batan hidun!
dapat
struktur "aupun siste"ik Ean! disebabkan struktur ter"asuk perubahan
jarin!an,
trau"a, !an!!uan con!enital Ean! disebabkan siste"ik yerkait den!an
perubahan
Jsiolo!is dan patholo!is
1
polip "erupakan salah satu dari
penyebab rasa hidun! tersu"bat
Polip nasal adalah "asa polipoidal yan!
biasanya berasal dari "e"bran "ukosa dari hidun! dan sinus paranasal
Polip
tu"buh "elebihi dari "ukosa yan! serin! berhubun!an rhinitis aler!i
Pato!enesis polip nasal adalah tidak diketahui, Polip hidun! palin! serin!
bersa"aan den!an rhinitis aler!i dan kadan! den!an Jbrosis kistik,
&alaupun
pada de&asa terdapat an!ka yan! siMniJkan di kaitkan den!an non aler!i
Polip ini tidak ada hubun!an
den!an @colonicA atau polip uteri Polip yan! irre!ular unilateral yan!
dikaitkan den!an sakit dan berdarah akan "e"erlukan in8esti!asi pentin!
"un!kin
"ereka presentasi dari sebuah tu"or intra nasal
2
BAB $$
0injauan Pustaka
Anato"i
Fidun! diba!i "enjadi dua oleh septu" nasi, septu" nasi terdiri dari
tulan! dan tulan! ra&an #i dindin! lateral terdapat ostiu" sinus "aksila
dan
duktus nasolakri"al #idala" terdapat konka, superior, "edia dan inferior
#iatap ca8u" nasi terdapat la"ina kribrosa yan! berbatasan den!an fosa
kranii
anterior
)
polip nasi serin! dihubun!kan den!an sinusitis
,inus paranasal ada
e"pat buah yaitu sinus "aksila, sinus et"oid, sinus frontal, dan sinus
sphenoid ,inus "aksila terdapat dilateral hidun!, dasar sinus "aksila
adalah
processus al8eolaris !i!i, atap sinus "aksila berhubun!an den!an dasar
orbita
Pstiu" sinus "aksila berhubun!an den!an "eatus "edia
)
,inus et"oid
seperti saran! ta&on 4honeyco"b7 #iba!i "enjadi dua ba!ian anterior dan
posterior 0erletak antara dindin! lateral hidun! dan dindin! "edial orbita
4la"ina papirasea7 Atap sinus et"oid berhubun!an den!an sinus frontal dan
fossa kranii anterior #i inferolateral sinus et"oid berhubun!an den!an sinus
"aksila ,inus et"oid posterior berhubun!an den!an sinus sphenoid
)
,inus frontal
terletak pada tulan! frontal #indin! posterior sinus frontal "e"bentuk
dindin!
anrerir fosa kranii #i inferior sinus ini berbatasan den!an orbita dan sinus
et"oid #rainase sinus ini "elalui duktus nasofrontal lan!sun! ke hidun!
atau
"elalui infundibulu" et"oid
)
,inus sphenoid
terletak di !aris ten!ah #iba!i dua oleh septu" #i superior berbatasan
den!an
hipoJsa, lobus frontal dan sinus ka8ernosus #i posterior terletak pons
cerebri dan arteri basilaris, di inferior terletak nasofarin! Arteri karotis
terletak di lateral sinus ini
)
Persarafan dari
ca8u" nasi adalah
% Olfaktorius
yan! bera&al
dari sel pen!hidu khusus pada "ukosa olfaktorius Berjalan "elalui la"ina
kribrifor"is hin!!a "encapai bulbus olfaktorius
9
,araf sensasi u"u" berasal
dari di8isi ophtal"icus dan "a2ilaris n tri!eni"us Persarafan ba!ian
anterior
ca8u" nasi datin! dari n et"oideal anterior Ba!ian posterior, dari ra"us
nasalis, nasopalatinus dan !an!lion ptery!opalatina
9
Pasokan arteri ke
ca8u" nasi teruta"a datin! dari caban! ? caban! a "a2ilaris Daban!
palin!
pentin! ialah a spenopalatina, yan! "asuk ke ca8u" nasi fora"en
ptery!opalatina A spenopalatina beranasto"ose den!an caban! septal dari
ra"us
labialis superior a facialis di daerah infundibulu" Pada te"pat inilah serin!
terjadi epistaksis
9
1ena ? 8ena
"e"bentuk pleksus luas dala" sub"ukosa hidun! Pleksus ini ber"uara
dala" 8ena-
8ena yan! "enyertai arterinya
9
Pe"buluh li"fe
"en!alirkan li"fe dari ujun! infundibulu" ke nl ,ub"andibalaris Ba!ian
lain
dari ca8u" nasi "en!alirkan li"fenya ke nl Der8icales profundi
9
0e"pat asal
tu"buhnya polip teruta"a di ba!ian ? ba!ian se"pit di ba!ian atas hidun!,
di
ba!ian lateral konka "edia, dan sekitar "uara sinus "aksila dan sinus
et"oid
#i te"pat inilah "ikosa hidun! salin! berdekatan Bila ada fasilitas
pe"eriksaan den!an endoskop, "un!kin te"pat asal tan!kai polip dapat
dilihat
#ari penelitian ,ta""ber!er didapati B06 polip nasi berasal dari celah
antara
prosesus unsinatus, konka "edia dan infundibulu"
B #eJnisi Polip %asi
Polip nasi "erupakan kelainan
"ukosa hidun! berupa "assa lunak yan! bertan!kai, berbentuk bulat atau
lonjon!,
ber&arna putih keabuan, den!an per"ukaan licin dan a!ak benin! karena
"en!andun! banyak cairan Polip nasi bukan "erupakan penyakit tersendiri
tapi
"erupakan "anifestasi klinik dari berba!ai "aca" penyakit dan serin!
dihubun!kan den!an sinusitis, rhinitis aler!i, Jbrosis kistik dan as"a
5,5
Polip yan! "ultipel dapat ti"bul
pada anak-anak den!an sinusitis kronik, rhinitis aler!i, Jbrosis kistik atau
sinuisitis ja"ur aler!i Polip san!at ber8ariasi pada setiap indi8idu, polip
dapat berupa polip antro-koanal, polip jinak yan! besar ataupun polip
"ultipel
yan! dapat "erupakan lesi jinak atau "erupakan suatu ke!anasan seperti *
!lio"a, he"an!io"a, papilo"a, li"fo"a, neuroblasto"a,
sarco"a, karsino"a nasofarin! dan papilo"a in8erted
'ita harus "e&aspadai setiap anak den!an polip jinak yan! "ultipel yan!
dihubun!kan den!an Jbrosis kistik dan as"a
5,5








>a"bar 1* !a"baran polip nasi
4,u"ber* %asal polyps* Article by
Bechara E
>horayeb, &&&otolaryn!olo!y Foustonht"7

D /pide"iolo!i
#i A"erika insiden polip nasi pada anak adalah 0,16,
na"un insiden ini "enin!kat pada anak-anak den!an Jbrosis kistik yaitu 9-
5B6
$nsiden pada oran! de&asa adalah 1-56 den!an rentan! 0,2-2B6 $nsiden di
seluruh dunia tidak jauh berbeda den!an insiden di A"erika
5
Polip nasi terjadi pada se"ua ras dan kelas ekono"i
;alaupun ratio pried an &anita pada d&asa 2-5* 1, ratio pada anak ? anak
tidak
dilaporkan #ilaporkan pre8alensinya seba"din! den!an pasien den!an
as"a
5
An!ka "ortalitas polip nasi tidaklah
si!niJkan, na"un polip nasi dihubun!kan den!an turunnya kualitas hidup
seseoran! 0idak ada perbedaan insiden polip nasi yan! nyata diantara
ban!sa-ban!sa di dunia dan diantara jenis kela"in Polip "ultipel yan! jenak
biasanya ti"bul setelah usia 20 tahun dan lebih serin! pada usia diatas 50
tahun Polip nasi jaran! dite"ukan pada anak usia diba&ah 10 tahun
5


# /tiolo!i
/tiolo!i yan! pasti belu" diketahui tetapi ada ) faktor
pentin! pada terjadinya polip, yaitu *
1
1 Adanya peradan!an kronik yan! berulan!
pada "ukosa hidun! dan sinus
2 Adanya !an!!uan kesei"ban!an 8aso"otor
) Adanya penin!katan tekanan cairan
interstitial dan ede"a "ukosa hidun!
.eno"ena Bernoulli "enyatakan
bah&a udara yan! "en!alir "elalui te"pat yan! se"pit akan
"en!akibatkan tekanan
ne!atif pada daerah sekitarnya =arin!an yan! le"ah akan terhisap oleh
tekanan
ne!atif ini sehin!!a "en!akibatkan ede"a "ukosa dan pe"bentukan polip
.eno"ena
ini "enjelaskan "en!apa polip kebanyakan berasal dari daerah yan! se"pit
di
ko"pleks ostio"eatal 4'O(7 di "eatus "edius ;alaupun de"ikian polip
ju!a dapat
ti"bul dari tiap ba!ian "ukosa hidun! atau sinus paranasal dan serin!kali
bilaterak dan "ultipel
1
,elai" dari feno"ena bernouli
terdapat beberapa hipotesa lainnya
7
1 Perubahan Polisakarida
di postulatkan pada 1C71 oleh
=ackson dan Arihood
2 $nfeksi
$nfeksi berulan! pada sinus
predisposisi pada "ukosa "enjadi
perubahan polipoid
) aler!i
aler!i telah di i"plikasikan
seba!ai penyebab, sejak sekresi hidun! "en!andun! eosinoJl dan pasien
"e"punyai !ejala aler!i, serin! dikaitkan den!an as"a dan atopi
5 teori 8aso"aotor
>an!!uan kesei"ban!an otono"ik
di du!a "un!kin seba!ai penyebab pada indi8idu non atopi
=u!a di kaitkan den!an
"ediator in+a"asi, faktor anato"i lokal, dan tu"or Predisposisi !enetik
diketahui seba!ai penyebab polipoid pada Jbrosis kistik
7
/ PatoJsiolo!i
Pada a&alnya dite"ukan ede"a
"ukosa yan! ti"bul karena suatu peradan!an kronik yan! berulan!,
kebanyakan
terjadi di daerah "eatus "edius 'e"udian stro"a akan terisi oleh cairan
interseluler sehin!!a "ukosa yan! se"bab "enjadi polipoid Bila proses ini
berlanjut, "ukosa yan! se"bab "akin "e"besar dan ke"udian tururn
kedala" ron!!a
hidun! sa"bil "e"bentuk tan!kai, sehin!!a terjadilah polip
1
Banyak faktor yan!
"e"pen!aruhi pe"entukan polip nasi 'erusakan epitel "erupakan
pato!enesa dari
polip ,el-sel epitel terakti8asi oleh aler!en, polutan dan a!en infeksius ,el
"elepaskan berba!ai faktor yan! berperan dala" reson in+a"asi dan
perbaikan
/pitel polip "enunjukan hiperplasia sel !oblet dan hipersekresi "ukus yan!
berperan
dala" obstruksi hidun! dan rinorea
2
Polip dapat ti"bul pada hidun!
yan! tidak terinfeksi ke"udian "enyebabkan su"batan yan!
"en!akibatkan
sinusitis, tetapi polip dapat ju!a ti"bul akibat iritasi kronis yan! disebabkan
oleh infeksi hidun! dan sinus
1
. >ejala 'linis
Pasien den!an polip yan! "asif
biasanya "en!ala"i su"batan hidun! yan! "enin!kat, hipos"ia sa"pai
anos"ia,
perubahan pen!ecapan, dan drainase post nasal persisten ,akit kepala dan
nyeri pada "uka jaran! dite"ukan
dan biasanya pada daerah periorbita dan sinus "aksila Pasien polip den!an
su"batan total ron!!a hidun! atau polip tun!!al yan! besar
"e"perlihatkan
!ejala sleep apnea obstruktif dan
pernafasan le&at "ulut yan! kronik
2,5
Pasien den!an polip soliter
serin!kali hanya "e"perlihatkan !ejala obstruktif hidun! yan! dapat
berubah
den!ann perubahan posisi ;alaupun satu atau lebih polip yan! "uncul,
pasien
"un!kin "e"perlihatkan !ejala akut, rekuren, atau rinosinusitis bila polip
"enyu"bat ostiu" sinus Beberapa polip dapat ti"bul berdekatan den!an
"uara
sinus, sehin!!a aliran udara tidak ter!an!!u, tetapi "ukus bisa
terperan!kap
dala" sinus #ala" hal ini dapat ti"bul perasaan penuh di kepala,
penurunan
penciu"an, dan "un!kin sakit kepala (ukus yan! terperan!kap tadi
cenderun!
terinfeksi, sehin!!a "eni"bulkan nyeri, de"a", dan "un!kin perdarahan
pada
hidun!
2,9
(anifestasi polip nasi
ter!antun! pada ukuran polip Polip yan! kecil "un!kin tidak "eni"bulkan
!ejala
dan "un!kin teridentiJkasi se&aktu pe"eriksaan rutin Polip yan! terletak
posterior
biasanya tidak teridenJkasi pada &aktu pe"eriksaan rutin rinoskopi
posterior
Polip yan! kecil pada daerah di"ana polip biasanya tu"buh dapat
"eni"bulkan
!ejala dan "en!ha"bat aliran saluran sinus, "enyebabkan !ejala-!ejala
sinusitis
akut atau rekuren
2
>a"bar 2 * pada beberapa kasus, karena
tersu"bat, terinfeksi bakteri terjadi dan secret hidun! yan! hijau dapat
terlihat disekitar polip 4,u"ber* %asal polyps* Article by Bechara
E >horayeb, &&&otolaryn!olo!y Foustonht"7

> #ia!nosis
Ana"nesa
Pada ana"nesa kasus polip, keluahan uta"a
biasanya ialah hidun! tersu"bat ,u"batan ini "enetap, tidak hilan! dan
se"akin
la"a se"akin berat Pasien serin! "en!eluhkan terasa ada "assa di dala"
hidun!
dan sukar "e"buan! in!us >ejala lain adalah !an!!uan penciu"an >ejala
sekunder dapat terjadi bila sudah disertai kelainan or!an didekatnya
berupa *
adanya post nasal drip, sakit kepala,
nyeri "uka, suara nasal 4binden!7, telin!a terasa penuh, "enden!kur,
!an!!uan
tidur dan penurunan kualitas hidup
5

,elain itu ju!a harus di tanyakan ri&ayat


rhinitis aler!i, as"a, intoleransi terhadap aspirin dan aler!i obat serta
"akanan
Pe"eriksaan .isik
$nspeksi
Polip yan! "asif serin! sudah "enyebabkan
defor"itas hidun! luar #apat diju"pai pelebaran ka8u" nasi teruta"a polip
yan!
berasal dari sel-sel et"oid
7
>a"bar )* #efor"itas hidun!
4,u"ber* %asal polyps* Article by Bechara E
>horayeb, &&&otolaryn!olo!y Foustonht"7

2 3inoskopi Anterior
(e"perlihatkan "assa translusen
pada ron!!a hidun! #efor"itas septu"
"e"buat pe"eriksaan "enjadi lebih sulit
2
0a"pak sekret "ukus dan
polip "ultipel atau soliter Polip kadan! perlu dibedakan den!an konka nasi
inferior, yakni den!an cara "e"asukan kapas yan! dibasahi den!an larutan
efedrin 16 48asokonstriktor7, konka nasi yan! berisi banyak pe"buluh darah
akan
"en!ecil, sedan!kan polip tidak "en!ecil Polip dapat diobser8asi berasal
dari
daerah sinus et"oidalis, ostiu" sinus "aksilaris atau dari septu"
7,B








>a"bar 5 * !a"baran rinoskopi anterior
polip nasi
4,u"ber* %asal polyps* Article by Bechara
E >horayeb, &&&otolaryn!olo!y Foustonht"7
) 3inoskopi Posterior
'adan!-kadan! dapat diju"pai polip koanal
,ekret "ukopurulen ada kalanya berasal dari daerah et"oid atau ron!!a
hidun!
ba!ian superior, yan! "enandakan adanya rinosinusitis
7

%aso
endoskopi
Adanya fasilitas nasoendoskopi
akan san!at "e"bantu dia!nosis kasus baru Polip stadiu" a&al tidak
terlihat
pada pe"eriksaan rinoskopi anterior tetapi ta"pak den!an pe"eriksaan
nasoendoskopi Pada kasus polip koanal ju!a serin! dapat terlihat tan!kai
polip
yan! berasal dari ostiu" assesorius sinus "aksila

>a"bar 5 * !a"baran endoskopik pada nasal polipoid
su"ber &&&post!raduate"edicineonlineco"
pe"eriksaan 3adiolo!i
.oto
polos sinus paranasal 4 posisi &aters, lateral, Dald&ell dan AP7 dapat
"e"perlihatkan penebalan "ukosa dan adanya batas udara cairan di dala"
sinus,
tetapi sebenarnya kuran! ber"anfaat pada kasus polip nasi karena dapat
"e"berikan kesan positif palsu atau ne!ati8e palsu dan tidak dapat
"e"berikan
infor"asi "en!enai keadaan dindin! lateral hidun! dan 8ariasi anato"is di
daerah ko"pleks osteo"eatal Pe"eriksaan to"o!raJ co"puter san!at
ber"anfaat
untuk "elihat den!an jelas keadaan di hidun! dan sinus paranasal apakah
ada
proses radan!, kelainan anato"i, polip atau su"batan pada ko"pleks
osteo"eatal
0eruta"a pada kasus polip yan! !a!al diobati den!an terapi
"edika"entosa, jika
ada ko"plikasi dari sinusitis dan pada perencanaan tindakan bedah
teruta"a
bedah endoskopi Biasanya untuk tujuan penapisan dipakai poton!an
koronal,
sedan!kan polip yan! rekuren ju!a dipeerlikan poton!an aksial
B
>a"bar 9 * poton!an koronal D0 ,can "ena"pakan
opaksiJkasi yan! len!kap pada sinus dan ron!!a hidu"! den!an ekspansi
pada
eth"oid yan! berasal dari polip hidun! su"ber * &&&e"edicineco"
9 0es aler!i
/8aluasi aler!i sebaiknya diperti"ban!kan
pada pasien den!an ri&ayat aler!i lin!kun!an atau ri&ayat aler!i pada
keluar!anya
<aboratoriu"
Gntuk "e"bedakan sinusitis aler!i atau non
aler!i Pada sunisitis aler!i dite"ukan eosinoJl pada s&ab hidun!, sedan!
pada
non aler!i dite"ukannya neutroJl yan! "enandakan adanya sinusitis kronis
F Penatalaksanaan
'arena etiolo!i yan! "endasari
pada polip nasi adalah reaksi in+a"asi, "aka penatalaksanaan "edis
ditujukan
untuk "pen!obatan yan! tidak spesiJk Pada terapi "edika"entosa dapat
diberikan kortikosteroid 'ortikosteroid dapat diberikan secara siste"ik
ataupun intranasal
5,5

Pe"berian kortikosteroid
siste"ik diberikan den!an dosis tin!!i dala" &aktu yan! sin!kat, dan
pe"beriannya perlu "e"perhatikan efek sa"pin! dan kontraindikasi
'ortikosteroid oral adalah pen!batan palin! efektif untuk pen!obatan jan!ka
pendek dari polip nasi, dan kortikosteroid oral "e"iliki efekti8itas palin!
baik dala" "en!uran!i in+a"asi polip
5,5,C
'ortikosteroid ju!a dapat
diberikan secara intranasal dala" bentuk spray steroid, yan! dapat
"en!uran!i
atau "enurunkan pertu"buhan polip nasi yan! kecil, tetapi secara relatif
tidak
efektis untuk polip yan! "asif ,teroid intranasal palin! efektif pada periode
post operatif untuk "ence!ah atau "e!uran!i relaps
5,C
Pen!obatan ju!a dapat
ditujukan untuk "en!uran!i reaksi aler!i pada polip yan! dihubun!kan
den!an
rhinitis aler!i Pada penderita dapat diberikan antihista"in oral untuk
"en!uran!i reaksi in+a"asi yan! terjadi Bila telah terjadi infeksi yan!
ditandai den!an adanya sekret yan! "ukopurulen "aka dapat diberikan
antibiotik
2
Pen!obatan (edis seba!ai berikut *
,teroid
oral dan topikal di berikan pada pen!obatan perta"a pada nasal polip
Antihista"in, dekon!estan dan sodiu"
cromolyn "e"berikan sedikit keuntun!an $"unoterapi "un!kin dapat
ber!una untuk pen!obatan rhinitis aler!i, tapi bila di !unakan sendirian,
tak dapat ber!una pada polip yan! telah ada, pe"berian antibiotik bila
terjadi superi"posed infeksi bakteri
'ortikosteroid
adalah pen!obatan pilihan, baik secara topikal "aupun siste"ik $njeksi
lan!sun! pada polip tidak dibenarkan oleh ,ood and -rug Administration
karena dilaporkan terpadat )
pasien den!an kehilan!an pen!lihatan unilateral setelah injeksi intranasal
lan!sun! den!an kenalo! 'ea"anan "un!kin ter!antun! pada ukuran
spesiJk
partikel Berat "olekuler yan! besar seperti Aristocort lebih a"an dan
spertinya sedikit yan! di pindahkan ke area intrakranial Findari injeksi
lan!sun! ke dala" pe"buluh darah
,teroid
oral palin! efektif pada pen!obatan "edis untuk nasal polipoid Pada
de&asa penulis banyak "en!!unakan prednison 4)0-90"!7 sela"a 5-7
hari dan
diturunkan sela"a 1-) "in!!u 1ariasi dosis pada anak-anak, tetapi
"aksi"u"biasanya 1"!:kb:hari sela"a 5-7 hari dan diturunkan sela"a
1-)
"in!!u 3espon den!an kortikosteroid ter!a"bar dari ada atau tidaknya
eosinoJlia, jadi pasien den!an polip dan rhinitis aler!i atau as"a
seharusnya
respon den!an pen!obata" ini
Pasien
den!an polip yan! sedikir eosinoJl "un!kin tidak respon terhadap
steroids Pen!!unaan steroid oral jan!ka panjan! tidak direko"endasikan
karena efek sa"pin!nya yan! "eru!ikan 4 seperti !an!!uan
pertu"buhan, #iabetes
(elitus, hipertensi, !an!!uan psikis, !an!!uan pencernaan, katarak,
!luko"a, osteoporosis7
Banyak
penulis "en!anjurkan pe"berian steroid topikal untuk polip nasal,
seba!ai
pen!obatan pri"er atau pen!obatan lanjutan "en!ikuti pe"berian per
oral,
atau bedah Banyak steroid nasal 4 seperti H +ucitason, beclo"ethasone,
budesonide7 efektik untuk "enurunkan !ejala subjektif, dan
"enin!katkan
aliran udara di hidun! ketika dipastikan secara objektif Beberapa
penelitian "en!indikasikan "e"punyai onset yan! lebih pucat dan
"un!kin
sedikit lebih baik dari beclo"ethasone
Pe"berian
topikal kortikosteroid di beriakan secara u"u" karena lebih sedikit efek
yan! "eru!ikan dibandin!kan pe"berian siste"ik karena
bioa8aibilitasnya
yan! terbatas Pe"berian jan!ka panjan! khususnya dosis tin!!i dan
ko"binasi den!an kortikosteroid inhalasi, terdapat resiko penekanan
hipotala"us-pituari-adrenal aksis, pe"bentuakan katarak, !an!!uan
pertu"buhan, perdarahan hidun!, dan pada jaran! kasus terjadi perforasi
septu"
Pe"bedahan dilakukan jika *
5
1 Polip "en!halan!i saluran nafas
2 Polip "en!halan!i drainase dari sinus
sehin!!a serin! terjadi infeksi sinus
) Polip berhubun!an den!an tu"or
5 Pada anak ? anak den!an "ultipel polip
atau kronik rhinosinusitist yan! !a!al pen!obatan "aksi"u" den!an obat-
obatan
0indakan pen!an!katan polip
atau polipekto"i dapat dilakukan den!an "en!!unakan senar polip den!an
anestesi
lokal, untuk polip yan! besar tetapi belu" "e"adati ron!!a hidun!
Polipekto"i
sederhana cukup efektif untuk "e"perbaiki !ejala pada hidun!, khususnya
pada
kasus polip yan! terse"bunyi atau polip yan! sedikit Bedah sinus
endoskopik
4/ndoscopic ,inus ,ur!ery7 "erupakan teknik yan! lebih baik yan! tidak
hanya
"e"buan! polip tapi ju!a "e"buka celah di "eatus "edia, yan!
"erupakan te"pat
asal polip yan! terserin! sehin!!a akan "e"bantu "en!uran!i an!ka
keka"buhan "urgical micro debridement "erupakan
prosedur yan! lebih a"an dan cepat, pe"oton!an jarin!an lebih akurat dan
"en!uran!i perdarahan den!an 8isualisasi yan! lebih baik
5,5,C
$ Pro!nosis
Polip nasi dapat "uncul ke"bali sela"a iritasi
aler!i "asih tetap berlanjut 3ekurensi dari polip u"u"nya terjadi bila
adanya
polip yan! "ultipel Polip tun!!al yan! besar seperti polip antral-koanal
jaran! terjadi relaps
5,5
#A.0A3 PG,0A'A

1 Al8i, Aija-, (#H <ina ( Dhin!, (#, %asal
obstruction Do""on causes and "anifestations 2005 #i akses dari
&&&post!raduate"edicineonlineco"
'irtane ( 1, Pratha"esh , Pai %A,A< PO<EPO,$, *.( 1CC5H)11*1511-1515
425 %o8e"ber7
.adil,( #ia!nosis #ini 0u"or hidun!
dan ,inus Paranasal 'u"pilan (akalah ,e"inar ,ehari Penatalaksanaan
Penyakit Fidun! (asa 'ini =akarta2005
%i-ar, %uty ;, /ndan! (an!unkusu"o
Polip Fidun! #ala" Buku Ajar $l"u 'esehatan Fidun! dan 0elin!a editor *
/liaty
A,
,
%urbaiti, edisi ke 5tahun 2009
(cDlay,
=hon / (# %asal Polyps, di akses dari * &&&e"edicineco"
,nell, 3ichard ,, 'epala dan <eher dala"
Anato"i 'linik alih bahasa dr jan ta"boyan! />D 1CC7
Bechara E
>horayeb %asal polyps #i akses dari &&&otolaryn!olo!y Foustonht"7
1alerie = <und #ia!nosis and treat"ent of
nasal polyps di akses dari &&&otolayn!olo!y
Fouston Ft"
Blu"enthal
(% 'elainan aler!i pada pasien 0F0 #ala"* Ada", Boies, Fi!ler BO$/,
Buku Ajar Penyakit 0F0 =akarta, />D, 1CC7 Fal 1C9-B




Posted in Gncate!ori-ed P 5 Do""ents Q
,earch for*
Search
Pa!es*
About
Archi8es*
October 2007
Date!ories*
Gncate!ori-ed 427
Blo!roll
.riendster Blo!s
(eta*
<o! in
.riendster
3,,
Do""ents 3,,
/ntries 43,,7 and Do""ents 43,,7

Anda mungkin juga menyukai