Anda di halaman 1dari 6

Spesifkasi Penerangan Jalan (Standar Nasional Indonesia)

Jalan
Prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas
yang berada pada permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air,
kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel. [Undang-Undang RI o. !"
#ahun $%%&'
Jalan Lokal
(alan umum yang ber)ungsi melayani angkutan setempat dengan ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk
tidak dibatasi. [Undang-Undang RI o. !" #ahun $%%&'
Jalan Kolektor
(alan umum yang ber)ungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi
dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah
jalan masuk dibatasi. [Undang-Undang RI o. !" #ahun $%%&'
Jalan Arteri
(alan umum yang ber)ungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara
berdaya guna. [Undang-Undang RI o. !" #ahun $%%&'
Lampu Penerangan Jalan
bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan atau dipasang di
kiri/kanan jalan dan atau di tengah *di bagian median jalan+ yang digunakan
untuk menerangi jalan maupun lingkungan di sekitar jalan yang diperlukan
termasuk persimpangan jalan, jalan layang, jembatan dan jalan di bawah
tanah, suatu unit lengkap yang terdiri dari sumber cahaya, elemen optik,
elemen elektrik dan struktur penopang serta pondasi tiang lampu.
Luminansi (L)
Pantulan cahaya lampu oleh permukaan jalan, yang diukur dalam satuan
candela per meter persegi *cd/m-+.
Pandangan Silau (glare)
Pandangan yang terjadi ketika suatu cahaya/sinar terang masuk di dalam area
pandangan/penglihatan pengendara yang dapat mengakibatkan
ketidaknyamanan pandangan bahkan ketidakmampuan pandangan jika cahaya
tersebut datang secara tiba-tiba.
Pandangan Silhoute
Pandangan yang terjadi pada suatu kondisi di mana obyek yang gelap berada
di latar belakang yang sangat terang *negati.e image+.
Rasio Kemerataan (uniformity ratio)
Perbandingan harga antara dua kondisi dari suatu besaran kuat pencahayaan
*iluminansi atau luminansi+ pada suatu permukaan jalan.
Kuat Pencahayaan (iluminansi !)
(umlah cahaya yang jatuh pada permukaan jalan, dalam satuan lu/.
Sistem Penempatan "enerus
0istem penempatan lampu penerangan jalan yang menerus/kontinyu di
sepanjang jalan dan atau jembatan.
Sistem Penempatan Parsial (setempat)
0istem penempatan lampu penerangan jalan pada suatu daerah-daerah
tertentu atau pada suatu panjang jarak tertentu sesuai dengan keperluannya.
Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai )ungsi antara lain1
2enghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan,
0ebagai alat bantu na.igasi pengguna jalan,
2eningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya
pada malam hari,
2endukung keamanan lingkungan,
2emberikan keindahan lingkungan jalan.
Spesifkasi Lampu Pengu#ian (L!$ %utdoor Lighting)
3igunakan lampu jenis 453 dengan luminuous 6u/ sebesar 78%$ lm.
0edangkan kur.a distribusi cahaya berupa simetris 9!: / 8% deg. 3ari
in)ormasi sederhana ini kita bisa memperkirakan karakteristik lampu
penerangan untuk pencahayaan di satu titik.
Persamaan untuk mendapatkan 5
%
adalah ; *I
<
/ h
m
$
+ = cos
!
%>
Persamaan untuk mendapatkan 5
p
adalah ; *I
<
/ h
m
$
+ = cos
!
<
3engan < ; 8%>
#inggi pemasangan &'(( m ? 5
%
$98.87 lu/
Radius tercahayai 9%.!@m ? 5
p
$7.%"lu/
#inggi pemasangan )'(( m ? 5
%
9:@.9" lu/
Radius tercahayai 9$.9$m ? 5
p
9@.@%lu/
#inggi pemasangan *'(( m ? 5
%
9$9."" lu/
Radius tercahayai 9!."8m ? 5
p
9:.$!lu/
Auat pencahayaan untuk daerah parkir kita gunakan standar $$ lu/ pada tabel
di atas. 0edangkan untuk jalan diiBinkan kuat penerangan yang lebih rendah
dari itu atau dengan kata lain di atas : lu/.
Pemasangan dengan tiang
9. #iang lampu dengan lengan tunggal
$. #
iang lampu dengan lengan ganda

Anda mungkin juga menyukai