Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN



I. Tujuan
Sebagai pengantar pertama pratikum geologi struktur ini maka pada pertemuan
pertama akan di bahas secara umum mengenai geologi struktur dengan tujuan :
1. Mengetahui materi-materi yang akan di bahas selama pratikum agar peserta
pratikum dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti pratikum ke depan
hingga selesai.
2. Mengetahui jenis-jenis struktur geologi.

II. Landasan Teori
Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari bentuk arsitektorat kulit bumi
serta gejala-gejala yang menyebabkan pembentuknya. Beberapa ahli memberi
sinonim geologi struktur dengan geologi tektonik, atau geotektonik. Perbedaan
antara sinonim-sinonim tersebut terletak pada penekanan masalah yang
dipelajari dan skalanya.
Geologi struktur lebih cenderung pada geometri batuan dengan skala kecil
(lokal atau regional), sementara yang lain lebih cenderung pada gaya-gaya dan
pergerakan yang menghasilkan struktur geologi. Pengertian tersebut dapat
diuraikan dari akar kata geotektonik yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari
kata geo yang berarti earth (bumi) dan tekton yang berarti builder
(pembangun/pembentuk).
Berdasarkan pengertian geometri, struktur geologi membedakan struktur garis
dan struktur bidang. Termasuk struktur bidang antara lain: perlapisan batuan,
urat (vein), kekar, sesar, lipatan, ketidakselarasan, dll. Sedangkan yang
termasuk struktur garis antara lain: lineasi, gores-garis, hinge line, dll.
Secara lebih formal dinyatakan sebagai cabang geologi yang berhubungan
dengan proses geologi dimana suatu gaya telah menyebabkan transformasi
bentuk, susunan, atau struktur internal batuan kedalam bentuk, susunan, atau
susunan intenal yang lain. Untuk memahami struktur geologi yang ada dan
bagaimana proses terjadinya maka sangatlah perlu diadakan pengamatan secara
langsung. Hal ini akan memudahkan dalam pemahaman serta dapat mengetahui
secara langsung struktur geologi yang ada.
Analisis data struktur geologi secara deskriptif geometri dilakukan dengan
cara mengubah bentuk yang sesunggguhnya kedalam bentuk dua dimensi
dengan proyeksi. Berdasarkan metodanya proyeksi dibedakan menjadi:

1. Proyeksi ortogonal: yaitu penggambaran obyek dengan garis proyeksi dibuat
saling sejajar dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi.
2. Proyeksi perspektif: proyeksi suatu obyek terhadap suatu titik, misalnya
proyeksi kutub.
3. Proyeksi stereografis: penggambaran didasarkan kepada perpotongan garis
atau bidang dengan permukaan bola. Proyeksi stereografis banyak dipakai
dalam geologi struktur. Proyeksi ini dan penggunaannya akan dibahas dalam
acara Proyeksi Stereografis.

Dalam praktikum Geologi Struktur beberapa materi akan dibahas antara lain:
1. Pengenalan arah mata angin dan penggunaan kompas.

2. Menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari data dua buah
kemiringan semu.
3. Problem tiga titik dan pola penyebaran singkapan. Dengan tiga titik yang
diketahui letak dan ketinggian suatu perlapisan dapat ditentukan
kedudukannya. Antara kedudukan perlapisan dengan pola topografi yang
tertentu akan menghasilkan pola penyebaran singkapan yang tertentu pula.
4. Proyeksi stereografis. Proyeksi ini dapat digunakan untuk membantu banyak
hal, antara lain:
a. perpotongan garis dan bidang

b. perpotongan bidang

c. sudut antara dua garis, antara dua bidang dan antara garis dan bidang

d. rotasi bidang

e. analisis kekar

f. rekonstruksi lipatan

g. analisis kekar dan gaya pembentuk

h. analisis sesar, dll.



Dalam mempelajari geologi struktur dapat dibuat skema sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai