Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. (UU 39/2009, ttg HAM. Ps. 1) SIFAT HAM Bersifat dasar Pemberian Tuhan pada manusia berdasar kodratnya Tidak dapat dibeli, diberi maupun diwarisi Berlaku untuk semua orang tanpa melihat Suku, Agama dan Ras Tidak boleh dilanggar bahkan oleh pemerintah sekalipun HAM DALAM UUD 1945 Hak Hidup Hak untuk berkeluarga dan mempunyai keturunan Hak untuk berkembang Hak untuk memperoleh keadilan Hak untuk beragama Hak untuk berserikat Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh Informasi Hak untuk mendapat perlindungan Hak untuk hidup sejahtera PENEGAKAN HAM DI INDONESIA Periode awal kemerdekaan (1945 1950) Pada masa ini HAM menekankan pada Hak untuk berserikat yang mendapat apresiasi positif dari pemerintah melalui maklumat presiden tanggal 1 November 1945. Kemudian maklumat 3 November 1945 yang memberikan keleluasaan rakyat untuk mendirikan ParPol
Tahun 1950 1959 Merupakan masa Penegakan HAM yang membanggakan Indikatornya: Banyaknya Parpol; Kebebasan Pers; Pemilu yang adil; Kinerja DPR sebagai pengawas eksekutif berjalan Prima; dan Wacana HAM mendapat respon positif dari banyak kalangan.
1959 1966 Muncul penolakan sistem parlementer dari Soekarno yang menggunakan Demokrasi Terpimpin yang terindikasi mengancam Hak Sipil dan Hak Politik warga Negara. 1966 1998 Awal 1966 merupakan transisi politik dari rezim Soekarno ke Rezim Soeharto. Awalnya wacana HAM banyak dibahas. Namun pada era 70 hingga 80an, penegakan HAM mengalami kemunduran dengan banyaknya kasus pelanggaran HAM seperti; Fenomena Petrus, Kasus Tanjung Priok, DOM Aceh sbg. Kemudian paa 1993 dibentuk KOMNAS HAM melalui Kepres 50 th. 1993 yang melakukan pengawasan terhadap Penegakan HAM.
1998 sekarang Evaluasi terhadap instrumen HAM, yakni amandemen UUD 45 yang memasukkan pasal HAM secara spesifik dan Ratifikasi Perjanjian Internasional ttg HAM ( Konvensi ILO).
DASAR HUKUM HAM UUD 1945 (ps. 27-34) Tap MPR No. XVII/MPR/1998 Undang-Undang UU 39/1999 ttg HAM UU 9/1998 ttg Kebebasan berpendapat UU 8/1999 ttg Perlinddungan Konsumen UU 26/2000 ttg Pengadilan HAM UU 40/1999 ttg Pers Dll Per-UU-an yang lain PerPu 1/1999 ttg Pengadilan HAM Kepres 31/2001 ttg pembentukan Pengailan HAM di Jakarta, Surabaya dan Makassar Kepres 181/1998 ttg KomNas Anti Kekerasan pada Perempuan Kepres 50/1993 ttg Komnas HAM
UPAYA PEMERINTAH DALAM PENEGAKAN HAM UUD 45, Pasal 28 I Ayat (4) : perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab Negara, terutama pemerintah Membentuk Lembaga HAM
Komnas HAM yang dibentuk berdasar KepRes 50/1993 jo UU 39/1999 ttg HAM pada 7 Juni 1993
Tujuan komnasHAM adalah: Membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM Meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuan partisipasi dalam berbagai bisang kehidupan.
Tugas: Pengkajian dan Penelitian, penyuluhan, Pemantauan dan Mediasi
Membuat per-UU-an HAM Amandemen UUD 45 Piagam HAM (Tap MPR XVII /MPR/1998) Ratifikasi Konvensi Internasional tentang HAM
Membentuk Pengadilan HAM Pengadilan HAM dalam lingkup Pengadilan Negeri yang diatur dalam pasal 26/2000
HAMBATAN DALAM PENEGAKAN HAM Kesenjangan sosial dan budaya memicu konflik horizontal Sosialisasi HAM yang belum maksimal Kesadaran masyarakat yang minim Kebijakan pemerintah yang terkadang harus mengorbankan kepentingan dan hak seseorang Arelevansi konvensi HAM internasional dgn kultur lokal Penyimpangan dalam penegakan, ex KKN Lemahnya Instrumen penegakan HAM
PARTISIPASI MASYARAKAT Mendukung setiap upaya penegakan HAM Menolak setiap bentuk pelanggaran HAM ELEMEN SISTEM HUKUM Substansi (per-UU-an) Struktur (Aparat) Kultur (Kebiasaan)