. Dari teori
kuantum Einstein bahwa E = bv dan = 2nv, diperoleh =
L
maka persamaan
(1) menjadi
(x, t) = N_ (p) c
(px-Lt)
Jp
+
-
(2)
dengan N adalah konstanta normalisasi. Persamaan ini memberikan deskripsi
matematis yang ekivalen dari partikel bebas yang berenergi total E dan
momentum p.
Mendiferensialkan persamaan (2) terhadap t diperoleh
o(x, t)
ot
= -
i
N_ (p) E(p) c
(px-Lt)
Jp
+
-
(S)
Oleh karena partikel bebas berenergi E =
p
2
2m
maka
o(x, t)
ot
= -
i
2m
N_ (p) p
2
c
(px-Lt)
Jp
+
-
(4)
Oleh: Wayan Suana, M.Si. Pendidikan Fisika Universitas Lampung
Mendiferensialkan persamaan (2) dua kali terhadap x , diperoleh
o(x, t)
ox
=
i
N_ (p) p c
(px-Lt)
Jp
+
-
(S)
o
2
(x, t)
ox
2
= -
1
2
N_ (p) p
2
c
(px-Lt)
Jp
+
-
(6)
Dari persamaan (4) dan (6), kemudian diperoleh
i
o(x, t)
ot
= -
2
2m
o
2
(x, t)
ox
2
(7)
Ini adalah persamaan Schrdinger satu dimensi untuk partikel bebas, bentuk tiga
dimensinya adalah
i
o(x, y, x, t)
ot
= -
2
2m
_
o
2
(x, y, z, t)
ox
2
+
o
2
(x, y, z, t)
oy
2
+
o
2
(x, y, z, t)
oz
2
_
i
o(x, y, x, t)
ot
= -
2
2m
_
o
2
ox
2
+
o
2
oy
2
+
o
2
oz
2
_(x, y, z, t)
i
o(x, y, x, t)
ot
= -
2
2m
v
2
(x, y, z, t) (8)
dengan v
2
adalah operator laplasian, v
2
=
2
x
2
+
2
+
2
z
2
Perhatikan kembali persamaan (3) !
o(x, t)
ot
= -
i
N_ (p) E(p) c
(px-Lt)
Jp
+
-
(S)
i
o(x, t)
ot
= N_ (p) E(p) c
(px-Lt)
Jp
+
-
Tampak bahwa untuk memperoleh energi partikel yaitu dengan mengoperasikan
i
t
terhadap (x, t).
Lalu perhatikan persamaan (5) !
o(x, t)
ox
=
i
N_ (p) p c
(px-Lt)
Jp
+
-
(S)
Oleh: Wayan Suana, M.Si. Pendidikan Fisika Universitas Lampung
-i
o(x, t)
ox
= N_ (p) p c
(px-Lt)
Jp
+
-
Tampak pula bahwa untuk memperoleh momentum partikel adalah dengan
mengoperasikan -i
x
terhadap (x, t). Dengan demikian, terdapat
korespondensi antara energi E, momentum p, dan operator diferensial, yaitu
E - i
o
ot
p - -i
o
ox
Jika partikel bergerak dalam potensial I(x) maka energinya
E =
p
2
2m
+I(x)
dan persamaan Schrdinger dalam satu dimensinya menjadi
i
o(x, t)
ot
= -
2
2m
o
2
(x, t)
ox
2
+I(x)(x, t) (9)
dan dalam tiga dimensinya menjadi
i
o(x, y, z, t)
ot
= -
2
2m
v
2
(x, y, z, t) +I(x, y, z, t)(x, y, z, t) (1u)
Persamaan (9) dapat dituliskan sebagai
i
o(x, t)
ot
= E(x, t) (11)
dengan H adalah Hamiltonian
E = -
2
2m
v
2
+v(x) (12)
Energi Potensial I atau disebut Potensial saja, dapat berupa fungsi dalam ruang
dan waktu, I(x, y, z, t). Begitu fungsi dari I diketahui maka persamaan
Oleh: Wayan Suana, M.Si. Pendidikan Fisika Universitas Lampung
Schrdinger dapat dipecahkan untuk memperoleh fungsi gelombang partikel .
Persamaan Shcrdinger yang diperoleh ini, didasarkan pada dua asumsi, yaitu:
1. Gejala-gejala kreasi atau pembentukan serta destruksi bagi partikel-partikel
materi diabaikan, artinya jumlah partikelnya tetap.
2. Kecepatan gerak partikelnya dianggap cukup kecil sehingga tidak
memerlukan teori relativitas (non relativistik).
Arti Fisis dari Fungsi Gelombang
Pada gelombang mekanik, misalnya gelombang pada tali, persamaan gelombang
dinyatakan dengan y (x,t) dengan y menyatakan pergeseran suatu titik pada tali
terhadap sumbu x sedangkan x menyatakan posisinya terhadap sumbu y. t
menyatakan waktu. Dalam mekanika kuantum, fungsi gelombang suatu partikel
dinyakan dengan:
= (x, t)
Fungsi gelombang bersesuaian dengan y untuk persamaan gelombang pada tali.
Namun, bukanlah kuantitas yang dapat diukur seperti y. Fungsi gelombang
(x, t) dapat berupa fungsi kompleks. Pertanyaannya, apa arti fisis fungsi
gelombang tersebut? Jawaban dari pertanyaan ini diberikan oleh Max Born yang
menginterpretasikan bahwa (x, t) sendiri tidak memiliki arti fisis. Namun,
kuadrat dari harga mutlaknya, |(x, t)|
2
berharga real, dan memiliki interpretasi
probabilitas. Secara lengkap, interpretasi Max Born dinyatakan sebagai Postulat
kedua mekanika kuantum, yang berbunyi:
Jika suatu sistem kuantum direpresentasikan oleh fungsi gelombang V maka
P J: = ||
2
J: merupakan probabilitas bahwa pengukuran kedudukan suatu
partikel pada saat t, akan ditemukan pada elemen volume J:
|(x, t)|
2
=
-
(x, t) (x, t) P(x, t)
|(x, t)|
2
- rapat probabilitas menemukan partikel pada titik x, pada waktu t
Dengan demikian, jika di dalam ruang terdapat partikel maka rapat probabilitas
menemukannya dalam seluruh ruang adalah satu.
_ P(x, t)Jx
-
= 1 (1S)
Oleh: Wayan Suana, M.Si. Pendidikan Fisika Universitas Lampung
Fungsi gelombang yang memenuhi persamaan (13) dikatakan ternormalisasi.
_ |(x, t)|
2
Jx
-
= 1
_
-
(x, t) (x, t)Jx
-
= 1 (14)
Contoh 1
Partikel bergerak sepanjang sumbu x pada suatu waktu tertentu dinyatakan dengan
fungsi gelombang
(x) = Cc
-|x|
sinox
Tentukan fungsi gelombang ternormalisasinya !
Solusi
Fungsi gelombang partikel diberikan oleh
(x) = _
Cc
x
sin ox , untuk x < u
Cc
-x
sinox , untuk x > u
Maka kuadrat dari fungsi gelombangnya
-
(x) (x) = |(x)|
2
= _
C
2
c
2x
sin
2
ox , untuk x < u
C
2
c
-2x
sin
2
ox , untuk x > u
Tampak bahwa |(x)|
2
adalah fungsi genap, karena |(-x)|
2
= |(x)|
2
Syarat normalisasi
_ |(x)|
2
Jx
-
= 1
_ C
2
c
2x
sin
2
ox Jx
0
-
+_ C
2
c
-2x
sin
2
ox Jx
0
= 1
2C
2
_ c
-2x
sin
2
ox Jx
0
= 1
2C
2
_ c
-2x
_
c
ux
-c
-ux
2i
_
2
Jx
0
= 1
Oleh: Wayan Suana, M.Si. Pendidikan Fisika Universitas Lampung
-
C
2
2
_ c
-2x
(c
2ux
+c
-2ux
-2) Jx
0
= 1
-
C
2
2
_ (c
(2u-2)x
+c
-(2u+2)x
-2c
-2x
) Jx
0
= 1
-
C
2
2
_
c
(2u-2)x
2io -2
+
c
-(2u+2)x
-(2io +2)
-
2c
-2x
-2
_
0
= 1
-
C
2
2
_
c
(2u-2)x
2io -2
-
c
-(2u+2)x
2io +2
+c
-2x
_
0
= 1
C
2
2
_
1
2io -2
-
1
2io +2
+1] = 1
C
2
2
_-
4
4o
2
+4
+1] = 1
C
2
_
o
2
o
2
+1
_ = 2
C =
_
2o
2
+2
o
2
Fungsi gelombang ternormalisasinya adalah
(x) =
_
2o
2
+2
o
2
c
-|x|
sinox
Nilai Ekspektasi
Sekali lagi, jika fungsi gelombang sudah diperoleh maka semua informasi
tentang partikel itu yang diijinkan oleh prinsip ketidakpastian, dapat diperoleh.
Lalu informasi yang seperti apa? dan bagaimana cara memperolehnya? Informasi
yang diperoleh adalah berupa nilai ekspektasi dari suatu kuantitas yang hendak
diukur, misalnya dimana partikel itu sering berada atau berapa momentum
rata-ratanya.
Nilai rata-rata dari suatu variabel dinamis A(x, t) didefinisikan sebagai nilai
ekspektasi, yaitu:
(A) = ]
-
(x, t) A
op
(x, t) Jx
-
(1S)
Oleh: Wayan Suana, M.Si. Pendidikan Fisika Universitas Lampung
dengan A
op
adalah operator yang merepresentasikan variabel dinamis A(x, t)
dalam mekanika kuantum. Tampak bahwa untuk memperoleh informasi tentang
partikel mengenai suatu variabel dinamis, kita harus mengetahui operator yang
merepresentasikan variabel tersebut. Jika fungsi gelombang (x, t) tidak
ternormalisasi maka persamaan (15) menjadi:
(A) =
]
-
(x, t) A
op
(x, t)Jx
-
]
-
(x, t) (x, t)Jx
-
(16)
Ketidakpastian hasil pengukuran A dinyatakan dengan standar deviasi AA, yang
didefinisikan sebagai berikut.
(AA)
2
= (A
2
) -(A)
2
dengan
(A
2
) = _
-
(x, t) (A
op
2
) (x, t) Jx
-
Sebagai contoh, misalnya kita ingin mengetahui posisi partikel pada suatu waktu
tertentu maka nilai ekspektasi posisinya adalah:
(x) = ]
-
(x, t) x
op
(x, t) Jx
-
(x) = ]
-
(x, t) (x) (x, t) Jx
-
x
op
adalah operator yang merepresentasikan posisi dimana x
op
= x.
Ketidakpastian posisi Ax, adalah:
(Ax)
2
= (x
2
) -(x)
2
dengan
(x
2
) = _
-
(x, t) (x
2
) (x, t) Jx
-
Berikut ini adalah operator dari beberapa variabel dinamis dalam mekanika
kuantum:
Operator posisi: x
op
= x
Oleh: Wayan Suana, M.Si. Pendidikan Fisika Universitas Lampung
Operator momentum: p
op
= -i
x
Operator Energi Kinetik: I
op
=
p
2
2m
= -
2
2m
2
x
2
Operator Hamiltonian: E
op
= -
2
2m
2
x
2
+I(x)
Contoh 2
Fungsi gelombang ternormalisasi suatu partikel dengan potensial harmonik
sederhana diberikan oleh
(x, t) = [
o
n
14
c
-ux
2
2
c
-Lt
Tentukan nilai ekspektasi (x), uan (x
2
), serta ketidakpastian posisi Ax !
Solusi
Nilai ekspektasi (x) partikelnya adalah
(x) = _
-
(x, t) (x) (x, t) Jx
-
(x) = _ [
o
n
14
c
-ux
2
2
c
-Lt
(x) [
o
n
14
c
-ux
2
2
c
Lt
Jx
-
(x) = [
o
n
12
_ x c
-ux
2
Jx
-
(x) = [
o
n
12
_ x c
-ux
2
Jx
-
(x) = u
Nilai ekspektasi (x
2
) partikelnya adalah
(x
2
) = _
-
(x, t) (x
2
) (x, t) Jx
-
Oleh: Wayan Suana, M.Si. Pendidikan Fisika Universitas Lampung
(x
2
) = _ [
o
n
14
c
-ux
2
2
c
-Lt
(x
2
) [
o
n
14
c
-ux
2
2
c
Lt
Jx
-
(x
2
) = [
o
n
12
_ x
2
c
-ux
2
Jx
-
(x
2
) = [
o
n
12
_ x
2
c
-ux
2
Jx
-
- fungsi genap
(x
2
) = 2 [
o
n
12
_ x
2
c
-ux
2
Jx
0
(x
2
) = 2 [
o
n
12
_
1
4o
[
n
o
12
_
(x
2
) =
1
2o
Ketidakpastian posisi Ax, yaitu
(Ax)
2
= (x
2
) -(x)
2
Ax = (x
2
) -(x)
2
Ax =
_
1
2o
Syarat Fungsi Gelombang +
Fungsi Gelombang yang memenuhi persamaan Schrdinger adalah fungsi
gelombang yang memenuhi kriteria-kriteria berikut ini.
1. Kuadrat dari fungsi gelombang ||
2
harus dapat diintegralkan dan bernilai
berhingga.
_ ||
2
Jx
-
<
Oleh karena integral dilakukan untuk seluruh ruang, konsekuensinya:
(x, t) - u untuk x -
2. Fungsi gelombang (x, t) dan turunannya
0+(x,t)
0x
, harus bernilai berhingga
Oleh: Wayan Suana, M.Si. Pendidikan Fisika Universitas Lampung
3. Fungsi gelombang (x, t) dan turunannya
0+(x,t)
0x
, harus bernilai tunggal
4. (x, t) dan turunan pertamanya
+(x,t)
x
kontinue di semua x