Pemeriksaan intra oral mempunyai tujuan untuk mengetahui keadaan jaringan
keras rongga mulut pasien. Pemeriksaan ini meliputi gigi dengan adanya karies, begitu pula dengan jaringan periodontalnya. Pemeriksaan mukosa mulut yang meliputi mukosa pipi, palatum, lidah, dan juga dasar mulut pasien. Selain itu, kebersihan rongga mulut pasien juga dilihat karena ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perawatan ortodontik. Kebersihan mulut yang buruk malah akan memperparah atau membuat masalah yang baru. Fase geligi juga diperhatikan pada pasien yang akan melakukan perawatan ortodontik. Berikut pemeriksaan intra oral yang meliputi: Jaringan mukosa mulut Jaringan mukosa mulut diperiksa sebelum menentukan diagnose dan rencana perawatan. idapatkan jaringan mukosa mulut yang normal pada pasien. !idak ada kelainan atau sesuatu yang mencurigakan pada rongga mulut pasien. "idah Pemeriksaan lidah meliputi ukuran, bentuk, dan juga #ungsi. $kuran dan bentuk dapat diperiksa secara %isual. "idah yang mengalami pembesaran &makroglossi' dapat mempersulit pada saat dilakukan pencetakan. !etapi berdasarkan skill lab yang kelompok kami lakukan, tidak ada pembesaran pada lidah pasien. Kondisi lidah dalam keadaan normal. Palatum Bentuk palatum berhubungan sekali dengan kebiasaan buruk atau bad habit yang dimiliki oleh pasien. (isalnya saja, kebiasaan berna#as melalui mulut dapat membuat bentuk palatum tinggi dan sempit. )amun pada pasien *n. )ur +sni didapatkan bentuk palatum yang normal. Kebersihan mulut Kebersihan mulut yang terjaga dengan baik merupakan indikator perhatian pasien terhadap kesehatan giginya serta diharapkan adanya kerja sama yang baik. perawatan ortodontik tidak boleh dimulai jika kebersihan mulut pasien buruk. !etapi didapatkan pada pasien kelompok kami kebersihan mulut pasien yang sedang. Frekwensi karies Pemeriksaan gigi dengan karies perlu dilakukan karena gigi yang karies merupakan penyebab utama maloklusi lokal. Karies merupakan penyebab terjadinya tanggal premature gigi sulung sehingga terjadi pergeseran gigi permanen. Pada pasien didapatkan #rekwensi karies yang sedang. Fase geligi Pasien yang datang untuk melakukan perawatan ortodontik perlu diperiksa apakah dalam #ase geligi pergantian ataukah dalam #ase gigi permanen. Pada )n. )ur +sni masih dalam #ase geligi pergantian, ini ditandai dengan adanya gigi sulung dan gigi permanen yang ada di rongga mulut pasien. Keadaan Gigi ,- ./ .0 Keterangan : : karies ari data tersebut, untuk menilai keadaan gigi pasien, dapa diketahui bahwa : 1ahang *tas : tidak terdapat karies. 1ahang Bawah : 2igi .0, gigi ./, dan gigi ,- terdapat karies. Keadaan gigi yang karies, kami lihat dari model studi dan dari hasil pemeriksaan radiogra#i &rontgen'. Pemeriksaan Radiografi Benih Gigi Benih gigi adalah cikal bakal gigi permanen yang akan erupsi. Benih gigi ini masih berada dalam tulang al%eolar. Benih gigi ini sangat berkaitan dengan proses erupsi gigi permanen. Proses erupsi gigi permanen selain gigi molar permanen, melibatkan gigi desidui, yaitu gigi desidui tanggal yang digantikan oleh gigi permanen. 1esorpsi tulang dan akar gigi desidui mengawali pergantian gigi desidui oleh gigi permanennya. 1esoprsi akar gigi desidui dimulai di bagian akar gigi desidui yang paling dekat dengan benih gigi permanen. !ahap awal erupsi gigi permanen akan menghasilkan tekanan erupsi yang akan menyebabkan resorpsi akar gigi desidui. Pemeriksaan radiogra#i mengenai benih gigi ini ber#ungsi untuk mengetahui posisi atau letak benih gigi permanen yang sudah mulai erupsi. Karena pasien masih di masa pergantian gigi geligi, maka diperlukan pemeriksaan radiogra#i pada gigi3gigi geligi pasien, agar dokter gigi bisa mengetahui apakah ada kelainan yang terjadi pada gigi pasien. Benih gigi permanen yang sudah mulai erupsi, antara lain : 1ahang *tas : gigi4-, gigi4/, gigi40, gigi5-, dan gigi5/ 1ahang Bawah : gigi --, gigi -/, gigi -, gigi /-, gigi //, dan gigi /0