Anda di halaman 1dari 3

Suatu Saat Nanti

By: Ananda Amalia Ahmad



Aku kira hidup ini telah menjadi sepi, tapi tiba-tiba entah mengapa dan tak tau apa sebabnya
semua berubah.
Kringgg.... Suara bising dari benda di samping membangunkanku, layar handphoneku
menampilkan pukul lima pagi. Dengan terkantuk aku bangun dari tidurku dan bergegas untuk
sholat subuh. Sehabis itu aku melakukan semua aktivitas yang biasa aku lakukan sebelum
berangkat ke sekolah.
Sekolah adalah rumah kedua bagiku. Setiap hari hampir semua waktu kuhabiskan di sekolah.
Bersama teman-teman dan guru-guru kami lalui. Di sekolah juga adalah tempat terbesar pembuat
kenangan-kenangan dalam hidupku. Ada duka, suka dan banyak persaan-perasaan lagi.
Pagi Ria sapa Nani dengan nada riang. Pagi juga Nan balasku. udah pr fisika? Tanya Nani
membuatku kaget. haa? Yang mana tuh?. Itunah yang kemarin ibu kasih, yang lingkaran ituh
loh balas Nani agak nyolot. Astaga. lupa. Liat bah punyamu heehehe teriakku. Aku aja
belum. Yo kita liat punyanya Yuli ajak Nani. ayoooo
Yah begitulah kegiatan kami sehari-hari. PR dijadikan menjadi PS alias pekerjaan sekolah. Yah
kalau ada PR 98% pasti kami jadikan PS, namanya juga anak sekolah. Hehehe
Kalau udah di sekolah, bawaannya pasti mau main aja. Tujuan sekolah adalah untuk bermain
sama teman-teman. Kadang tujuan utamanya malah dilupakan.
Aku adalah Ria Erawati. Saat ini udah duduk dikelas 12 alias udah kelas 3 SMA. Sekolah
tercintaku adalah SMAN 1 Kebon Kacang. Sebentar lagi aku UAN itu artinya harus lebih giat
lagi belajarnya. Tapi apa mau dikata, aku orangnya malas banget belajar. Kalau udah belajar
rasanya mau cepat-cepat pergi tidur. Yah itu lah membuat pusing keluarga dan teman-temanku.
hehehe . Satu aja yang bisa membuat aku focus yaitu K-POP.
aaaaaaaaaaaa temanku yang di ujung berteriak kencang sontak membuat kaget seluruh isi
kelas. ooyy, napa mat? balas Udin. ininahh, Pak Sohir bilang besok kita ulangan Bio..
jawab Mamat. Astagefirullah, kita baru aja selesai UTS masa mau ulangan lagi.. balasku
menahan tangis. ihhhh, banyak betul tugas yah, belum lagi PR B.indo nih buat cerpen, belum
lagi kimia, belum lagi nilai UTS yang jelek-jelek. Jawaban kami terdengar hampir sama.
Hening, tiba-tiba kelasku mendadak hening.
Aku hanya bisa menangis dalam hati melihat kenyataan ini. Pahit rasanya, melihat nilai UTS bio
ku yang tak tuntas ditambah lagi dengan besok ulangan bio. Hati rasanya seperti dihantam beban
yang sangat berat. Tapi aku tak mau mengambil pusing. Lebih baik aku cepat-cepat
menyelesaikan donlotanku lalu nonton sepuasnya. Haahahaha
******
Malam ini, hati ini tidak ada di dunia nyata tapi ada dalam dunia maya. Aku lagi sibuk dengan
urusan yang ada di dunia maya. Twitter dan facebook sedang ku jelajahi tak lupa juga youtube
situs tercintaku. Sudah lama facebook tak aku kunjungi membuat aku harus menyapanya terlebih
dahulu. Banyak sekali notif yang masuk terlebih lagi dari grup kelasku. DUPAT ya itu adalah
grup facebook kelasku Dua belas iPa sATu.
Tiba-tiba mataku menangkap sesuatu yang membuatku tertarik. Karena penasaran, aku lalu
membuka fb itu. Entah apa yang terjadi, aku tiba-tiba menjadi seorang stalker. Yah, dia adalah
teman sekelasku. Satu-satunya teman yang membuat aku menjadi kepo. Satu-satunya teman
yang buat aku salting. Entah sejak kapan perasaan ini muncul...
Aku jadi ingat saat pertama kali, hal ini kuceritakan pada sahabatku. Mereka sangat kaget
mendengarnya. haa, masa? Tanya tari tak percaya. cieee, selamat yah balas Nia. Mereka tak
henti-hentinya mengejekku. Mendengar ejekan mereka aku merasa sangat malu. Malu sangat.
Mereka mendesakku menceritakan hal apa yang membuat aku menyukainya. Karena mereka tak
percaya, aku yang selama ini tidak pernah terlihat menyukai seseorang, terlihat sangat tertutup.
Mereka hanya tau aku hanya menyukai cowo-cowo Kpop.
Aku tak tau persis, sejak kapan aku tertarik padanya. Mungkin saat aku melihat sebuah gambar
yang ada dalam kronologi facebooknya. Gambar yang terlihat biasa saja tapi mampu merebut
perhatiaanku. Yah, karena gambar itulah yang membuat aku tertarik padanya.
Setiap hari aku selalu memperhatikannya diam-diam tak mau ketahuan oleh teman sekelasku
terlebih lagi dia sendiri.
udah, tembak sudah riiii goda Ani. husss, kamu nih sembarang aja. Malu tau elak ku.
daripada nanti direbut orang goda Ani lagi. biar aja aku hanya bisa menjawab lemas.
Yah, perkataan Ani memang benar. Aku juga tau tak hanya aku yang menyukainya, tapi masih
ada temanku yang lain yang juga menaruh hati padanya. Yah apa mau diperbuat, dia memang
orang yang baik.
*******

Tak terasa UAS semakin dekat. Kami semua disibukkan mengejar nilai-nilai yang kosong
sebagai bahan nilai rapor kami nanti. Semua teman ku terlihat sibuk, aku merasa hanya aku yang
terlihat santai. Tidak terlalu mengambil pusing walau nilai yang menjadi taruhannya.
Tapi ada satu hal yang membuatku resah. Siapa lagi kalau bukan DIA. Yah dia.
Dimataku dia adalah sosok yang mendekati sempurna. Dia pintar, baik dan soleh. Bahkan sangat
pintar menurutku. Itulah yang sering membuatku minder. Merasa sangat minder dengan
kelebihannya. Sedangkan aku hanya gadis yang bisa saja, gadis yang sangat malas belajar.
Terkadang nilai ulangan kami berbeda jauh. Hanya sekali-kali saja aku bisa mengalahkan
nilainya.
*****
dor, nanti lulusan aku mau nyatain persaanku aku tiba-tiba mengeluarkan perkataan itu yang
aku sendiri tak sadari.. ah? Ciyuss ri? Tanya Nia bingung. beneran nihhh? sambung Ani.
iya jawabku mantap.
Yah, aku bertekad. Kelak saat lulusan aku akan mengungkapkan perasaan yang aku
sembunyikan selama ini. Kurang lebih setengah tahun lamanya aku menyimpannya. Aku
bukanlah cewe yang genit, aku bukan lah cewe yang ingin mencari perhatiaan. Tapi aku
melakukan ini hanya untuk memperbaiki perasaanku. Aku tak mau selamanya menyimpan
perasaan aneh ini. Aku tak mau hanya bisa menyembunyikannya dalam-dalam.
Dia jugalah yang telah merubah hidupku. Hidup selama ini sepi akhirnya terisi akan hadirnya.
Walau hanya hadir di dalam anganku aku sudah merasa bahagia. Dia juga yang telah merubah
kebiasaan jelekku. Karena dialah aku ingin menjadi lebih baik lagi. Karena dia aku ingin belajar
lebih giat lagi agar kelak dia bisa melihatku..

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai