METADON DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN JOHOR BARU PERIODE 07 JULI 2014 25 JULI 2014
DISUSUN OLEH : Adityo wibhisono 1102009011 PEMBIMBING : Dr. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes LAPORAN KASUS BERKAS PASIEN IDENTITAS Nama Penderita : Tn. A Umur : 35 tahun Pekerjaan : Tukang ojek Pendidikan : SMA Agama : Islam Suku : Betawi Alamat : Johar Baru
Autoanamnesis Anamnesis Bercak putih di mulut sejak 1 bulan Keluhan Utama Badan terasa lemas, nafsu makan menurun Keluhan Tambahan ANAMNESIS RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Bercak putih didaerah mulut yang semakin memberat sejak 1 bulan yang lalu Nafsu makan berkurang berat badan turun sejak 3 bulan sebelum berobat Badan terasa lemas Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Johar Baru dengan keluhan muncul sariawan dimulut yang tidak kunjung sembuh sejak 1/2 bulan sebelum berobat, sariawan dirasakan semakin banyak hampir diseluruh mulut,didaerah mulut juga terasa nyeri keluhan disertai dengan nafsu makan yang berkurang sejak dimulut muncul bercak bercak dimulut, OS juga merasa berat badannya turun drastis sejak 3 bulan sebelum berobat,OS menyangkal mempunyai penyakit paru sebelumnya, OS juga menyangkal berkeringat dimalam hari dan batuk batuk lama, OS juga menyangkal mempunyai penyakit darah tinggi dan penyakit gula
OS mengaku dia pengguna narkoba sejak tahun 2006, pada tahun 2006 OS mengkonsumsi putau, OS menggunakan narkoba karena pengaruh dari lingkungan pergaulan teman, dan OS jika menggunakan putau menggunakan jarum suntik secara bersama-sama dan bergantian, OS mengkonsumsi narkoba sejak tahun 2006.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit asma, diabetes mellitus, TB paru disangkal oleh pasien Riwayat Penyakit Keluarga Di keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti pasien. Riwayat hipertensi, asma,diabetes melitusdan TB paru dalam keluarga disangkal. Pasien Tn. A adalah seorang tukang ojek dan istrinya yaitu Ny. I adalah seorang Ibu rumah tangga dengan rata-rata pendapatan Rp. 120000,- /hari. Sosial ekonomi keluarga ini termasuk keluarga dengan sosial ekonomi menengah kebawah. Menurut pasien penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan sehari- hari. Riwayat Sosial Ekonomi Pasien mempunyai kebiasaan merokok yang kuat, sehari pasien bisa merokok sebanyak 3 bungkus lebih. Untuk pola makan keluarga pasien dalam sehari- hari, pasien sangat sederhana, mereka makan 3x sehari, pasien selalu makan siang di warteg, dengan lauk telur, tahu serta tempe. Sedangkan untuk anak- anak dan istrinya, mereka makan dengan nasi, telur, mie, sayur bayam atau kangkung, tahu tempe terkadang dengan daging, jika mendapat penghasilan tambahan. Keluarga pasien serta pasien jarang sekali berolahraga. Pasien saat ini telah berhenti menggunakan narkoba. Riwayat Kebiasaan PEMERIKSAAN FISIK KeadaanUmum : Pasien tampak sakit sedang. Kesadaran : Compos mentis Vital Sign : Tekanan darah: 110/80 mmHg Nadi : 80 x / menit,reguler. Pernapasan : 20 x /menit. Suhu: 36.7 o C Berat Badan:46 kg Tinggi badan: 160 cm Status gizi: Berat badan kurang STATUS GENERALISATA Kepala : Normal, rambut lurus, tidak mudah dicabut Mata : Konjungitva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks cahaya kedua pupil + Mulut : Terlihat banyak plaque berwarna putih Leher : Tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid. JVP 5+0 cmH2O STATUS GENERALISATA Thoraks : Cor : BJ I BJ II reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo : Suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-) Abdomen : Tampak datar, simetris, bising usus (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), kekuatan otot normal STATUS GENERALISATA Kesan : Candidiasis oral + HIV Pemeriksaan Penunjang : CD4 (dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto) Struktur Komposisi Keluarga: Keluarga Inti Identitas Pasangan Ny. Imas Identitas Kepala Keluarga Tn. Abdul Profil Keluarga Anggota keluarga yang tinggal serumah No. Nama Status Keluarga Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan 1 Tn. A Kepala keluarga Laki-laki 35 tahun SMP Ojek 2 Ny. I Istri Perempuan 22 tahun SMP Ibu Rumah Tangga 3 An. B Anak pertama Perempuan 9 tahun SD 4 An. F Anak kedua Perempuan 7 tahun SD 5 An. A Anak ketiga Laki laki 4 bulan Belum sekolah Status kepemilikan rumah : Pasien tinggal di rumah milik sendiri Daerah perumahan : Padat penduduk Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan Luas rumah : 15 x 5 m 2
Keluarga Tn. A tinggal di rumah milik sendiri dengan lingkungan sekitar yang kumuh. Namun ketersediaan air bersih, jamban keluarga serta tempat pembuangan sampah cukup baik. Jumlah penghuni dalam satu rumah : 5 orang Luas halaman rumah : tidak ada Tidak bertingkat Lantai rumah dari : Keramik Dinding rumah dari : Tembok Jamban keluarga : ada Tempat bermain : ada Penerangan listrik : 220 watt Ketersediaan air bersih :ada Tempat pembuangan sampah :ada Lingkungan tempat tinggal Kepemilikan Barang-Barang Berharga Satu buah sepeda motor Satu buah kulkas Satu buah televisi Satu buah kompor gas Dua buah kipas angin DENAH RUMAH Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga Tempat Berobat Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, awalnya keluarga Tn. T mengobati sendiri dengan obat-obat warung. Namun, apabila sakit tidak sembuh- sembuh barulah keluarga Tn. T berobat ke Puskesmas kecuali An. R apabila sakit langsung dibawa ke Bidan atau Puskesmas. Balita POSYANDU Asuransi/Jaminan Kesehatan Kartu Jakarta Sehat (KJS) Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) Faktor Keterangan Kesimpulan Cara mencapai pusat pelayanan kesehatan Motor Pasien jika mengalami sakit dirinya langsung berobat ke Puskesmas. Karena biayanya yang murah dan jarak yang tidak terlalu jauh dari rumah pasien, sehingga dapat ditempuh dengan naik angkot atau naik motor. Dan pasien juga merasa cukup puas dengan pelayanan yang ada di Puskesmas Kecamatan Johar Baru Tarif pelayanan kesehatan Gratis Kualitas pelayanan kesehatan Cukup memuaskan Pola Konsumsi Makanan Keluarga Menu makanan sehari-hari keluarga Tn. A dan Ny. I tidak menentu. Menu makanan yang paling disukai adalah makanan sederhana, seperti tempe, tahu, telor, sayur berkuah dan jarang mengkonsumsi buah-buahan. OS berusaha memenuhi makanan untuk keluarga terutama anaknya untuk makan daging. Kesan : makan sudah tepat 3 x sehari Kebiasaan makan : Keluarga Tn. A dan Ny.I tidak terlalu memperhatikan pola makan gizi seimbang dari menu makanan sehari-hari, karena pengetahuan mengenai pola makan gizi seimbang kurang Menerapkan pola gizi seimbang : Recall Jadwal Makan 3 hari Sebelumnya Hari Menu Makanan Jumat / 30-05-2014 Pagi Nasi putih 1 piring + 1 ekor ikan + sayur kangkung Siang Nasi putih 1 piring + 1 tempe + sayur bayam , Malam Nasi putih 1 piting + 1 ekor ikan Sabtu / 31-05-2014 Pagi Nasi putih 1 piring + 1 ikan + 1 tahu Siang Mie instan + Nasi putih 1 pring Malam Nasi putih 1 piring + Lauk (tahu tempe) Minggu / 01-06-2014 Pagi Mie instan Siang Nasi putih 1 piring + 1 ekor ikan + 1 tahu Malam Nasi putih 1 piring + 1 tempe + sayur kangkung Pola Dukungan Keluarga OS memiliki keluarga yang sederhana dan OS dan istri bersama-sama untuk menciptakan keluarga yang harmonis, walaupun OS dan istri menderita HIV, tetapi mereka sabar dalam menghadapi masalah yang dihadapinya baik kesehatan maupun ekonomi. Dan keluarga Tn. A berusaha ingin sembuh walaupun HIV tidak ada obatnya. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga Dalam penatalaksanaan penyakit pada Tn. A dan Ny. I memang sangat susah, bahkan sampai sekarang, penyakit itu belum ada obatnya, walaupun sudah meminum obat ARV, tetapi kondisi fisik Tn. A dan Ny. I harus benar-benar sehat, dan masalah sampai sekarang Tn. A. Mereka harus menjaga daya tahan tubuh mereka. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga Bentuk Keluarga: Nuklear family Tahapan siklus keluarga: tahap ke empat, menurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), Genogram Family Map Keterangan : = laki - laki = perempuan = individu yang diidentifikasi = laki - laki
= perempuan
= individu yang diidentifikasi Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga Pasien dan istrinya adala pengidap HIV, mereka memiliki 3 orang anak yang masih kecil, sedangkan Tn. A adalah tukang ojek yang penghasilannya tidak menentu, walaupun Tn. A dan Ny.I penderita HIV, tetapi mereka membangun keluarga yang harmonis, bahkan mereka menjaga anaknya agar tidak seperti orang tuanya Aspek Biologis : Pasien saat ini di diagnosis Diare kronis dengan HIV yang belum dalam pengobatan. Pasien sering mengalami mencret seperti ini sebelumnya. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga Masalah dalam fungsi psikologi : Saat ini Tn. A dan Ny. I adalah pengidap HIV sejak tahun 2010 dan Ny. I tertular HIV dari suaminya, mereka harus menjaga kestabilan ketahanan tubuh mereka, agar tubuh mereka dapat melawan virus HIV tersebut. Masalah dalam fungsi ekonomi : Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah Tn. A yang tiap hari mengojek, mereka harus memenuhi kebutuhan hidup dari 3 anaknya serta memenuhi gizi ketiga anaknya yang masih kecil, Untuk menjalani ARV dan terapi metadon gratis karena memiliki KJS. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga Masalah lingkungan : Lingkungan rumah pasien kurang baik. Kebersihan lingkungan kurang terjaga karena merupakan lingkungan yang kumuh, serta padat sehingga jarak antar rumah saling berdekatan. Tetangga dan lingkungan keluarga tersebut banyak yang menggunakan narkoba. Masalah perilaku kesehatan Pasien dan istri mengerti bagaimana cara mencegah dan menghadapi agar mereka dapat bertahan hidup walaupun sudah mengidap HIV, yang dampak kedepannya dapat membahayakan dirinya.. Diagnosis Holistik Alasan kedatangan : Muncul bercak putih di mulut Harapan : dapat segera sembuh Kekhawatiran : semakin memburuk dan dapat mengancam jiwanya Persepsi : mengerti penyakit apa yang dialaminya ASPEK PERSONAL Diagnosis Holistik Diagnosis Klinis : candidiasis oral dengan HIV Diagnosis Banding : - Dasar Diagnosis : RPS, PF, PP ASPEK KLINIK Diagnosis Holistik Pasien datang ke puskesmas tujuan utamanya untuk meminum metadon sebagai pengganti narkoba, Pasien setelah di diagnosa oleh dokter menderita HIV, pasien mengaku drop, dan cemas akan penyakitnya tersebut, tetapi pasien memiliki keinginan dan harapan ingin sembuh walaupun pasien sudah mengetahui HIV itu tidak bisa disembuhkan, pasien tidak patah semangat untuk hidup, pasien dan istrinya yang menderita HIV juga, tidak mau anak-anak mereka mengidap HIV, karena mereka tahu HIV dapat menular ke anaknya saat mengandung sejak hamil anak ketiga. Pasien dan istri ikhlas menerima penyakit ini. Aspek Risiko Internal Diagnosis Holistik Tn. A dan istrinya tahu, apa yang harus dia lakukan sebagai pengidap HIV agar tubuh mereka selalu kuat untuk melawan virus tersebut. Mereka harus mengontrol CD 4 untuk mengetahui ketahanan tubuh mereka terhadap virus HIV, dan istri harus meminum ARV seumur hidupnya, tetapi sebagai pasien yang memiliki kartu jaminan kesehatan Tn. A sering mengambil ARV dirumah sakit Sedangkan untuk terapi metadon Serta kepatuhan dan efek samping dari ARV belum banyak diketahui oleh Tn. A dan istrinya. Menurut keterangan pasien, semenjak dia dan istrinya mengidap HIV pasien jadi lebih sering mendekatkan diri kepada ALLAH SWT. Lingkungan rumah pasien banyak yang mengkonsumsi narkoba. Pasien tidak terlalu memperhatikan gizi makanan pada keluarganya, yang penting kenyang menurut pasien dan jarang berolahraga. Aspek Psikososial Keluarga
Dalam aktivitas menjalankan fungsi sosial, pasien memiliki nilai skala 4, yaitu dalam aktivitas kehidupan sehari hari mampu melakukan pekerjaan ringan Aspek Fungsional Rencana Pelaksanaan Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Biaya Hasil yang diharapkan Aspek personal Memberikan semangat serta dukungan moral terhadap keluarga pasien Pasien
Pasien dan istri Pada saat kunjungan ke Puskesmas -Pasien berhenti menggunaka n narkoba
-Pasien dan keluarga jadi percaya diri dan tidak takut dikucilkan oleh tetangganya. Gratis Tidak menolak Rencana Pelaksanaan Aspek klinik - Memberikan pengetahuan bahwa HIV adalah penyakit yang dapat menular dan disebabkan oleh virus, HIV dapat dicegah walaupun belum ada obatnya tetapi dapat ditekan virusnya dengan meminum obat ARV
-Memberikan informasi tentang cara kerja, efek samping dan berapa lama pasien dan istri untuk minum ARV - Nistatin 4x1 ml kumur Pasien dan istri Pada saat kunjungan ke Puskesmas -Pasien dan istri dapat pengetahuan HIV lebih dalam lagi.
- Pasien mengerti akan pentingnya obat, khasiat obat dan cara penggunaan obat secara tepat untuk proses penyembuhan serta mencegah komplikasi
Gratis Tidak menolak Rencana Pelaksanaan Aspek resiko internal -Memberikan informasi tentang pentingnya rutin untuk mengecek CD 4 agar mengetahui ketahanan tubuh pasien.
-Memberikan informasi terhadap pasien tentang kegunaan kondom terhadap penyakit menular seksual
Pasien dan istri Pada saat kunjungan ke puskesmas -Pasien dan istri jadi lebih rajin untuk mengecek CD 4 sesuai jadwal.
-Pasien dan istri dapat mengetahui cara mencegah penularan HIV Aspek psikososial keluarga -Edukasi keluarga untuk pentingnya memberikan support dan dukungan terhadap pasien dan istri agar selalu sehat.
-Menjelaskan bahwa dengan tubuh yang sehat, virus HIV dalam tubuh dapat ditekan
-Menjelaskan bahwa semua penyakit itu datang dari ALLAH SWT, dan setiap penyakit ada obatnya Pasien dan keluarga Pada saat kunjungan ke rumah -Keluarga memahami keadaan fisik dan mental pasien untuk pemulihan kesehatan pasien.
-Pasien dapat mengetahui pentingnya kandungan gizi dalam makanan serta rajin berolahraga
-Agar pasien dan keluarganya meningkatkan ibadah serta mendekatkan diri kepada ALLAH SWT. Rencana Pelaksanaan Aspek fungsional -Menyarankan pasien untuk tidak melakukan aktivitas berlebihan dan menasehati keluarga untuk ikut berperan dalam menjalankan pekerjaan rumah tangga sehari-hari untuk membantu pasien dan tidak membebankannya pada pasien Pasien dan keluarga Pada saat kunjungan kerumah Kondisi tubuh pasien lebih sehat dan kuat, meringankan gejala penyakit
PROGNOSIS Quo Ad vitam: dubia Quo Ad sanationam: dubia ad malam Quo Ad fungsionam: dubia ad malam ALL PRAISE BELONGS TO ALLAH TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA