AZITROMISIN

Azitromisin merupakan antibiotik golongan makrolida yang mengandung 15 cincin lakton

yang terikat dengan satu atau lebih gula deoksi, namun berbeda dengan eritromisin dan
klaritromisin karena azitromisin memiliki nitrogen tersubtitusi-metil tambahan pada cincin
lakton yang dapat meningkatkan stabilitas azitromisin terhadap asam dan penetrasi kedalam
jaringan serta memperluas spektrum aktivitasnya.
MEKANISME KERJA
Karena azitromisin adalah antibiotik golongan makrolida, maka azitromisin bekerja dengan
mengahambat sintesis protein yang berikatan secara reversibel pada subunit ribosom 50S
pada mikroba. Hal ini dapat bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) tetapi
dapat bersifat bakterisidal (membunuh bakteri) untuk bakteri yang sangat peka.
Azitromisin umumnya kurang aktif jika dibandingkan dengan eritromisin dalam melawan
bakteri gram positif dan sedikit lebih aktif daripada eritromisin atau klaritromisin dalam
melawan Helicobacter influenzae dan Campylobacter spp. Azitromisin efektif terhadap
Micobacterium avium-intraseluler dan Toxoplasma gondii, juga sangat aktif terhadap
klamidia.
DOSIS
Pemberian antibiotik azitromisin (tablet ZITHROMAX, suspensi oral, dan serbuk untuk
injeksi intravena) sebaiknya dilakukan 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan ketika
diberikan secara oral. Untuk terapi pada pasien rawat jalan dengan pneumonia diberikan
dosis muatan sebesar 500 mg pada hari pertama, kemudian diikuti dengan 250 mg/hari
selama empat hari. Pengobatan atau pencegahan infeksi M. avium-intraseluler pada pasien
AIDS memerlukan 500 mg/hari azitromisin dalam kombinasi dengan senyawa lain untuk
pengobatan atau 1200 mg sekali seminggu untuk pencegahan primer.
Pada anak-anak, dosis suspensi oral azitromisin direkomendasikan untuk otitis media akut
dan pneumonia adalah 10 mg/kg pada hari pertama (maksimal 500 mg) dan 5 mg/kg
(maksimal 250 mg/hari) pada hari ke-2 sampai ke-5. Dosis untuk tonsilitas atau faringitis
adalah 12 mg/kg/hari, total hingga 500 mg dan diberikan selama 5 hari.