Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE DAN SUBJEK PENELITIAN



3.1 Metode Penelitian
Banyak orang yang menyamakan istilah antara metode dan metodologi yang
padahal memiliki pengertian berbeda diantara keduanya. Tentang perbedaan
keduanya, Noeng Muhadjir menyebutkan bahwa metodologi penelitian membahas
konsep teoritik berbagai metode, baik kelebihan dan kekurangannya dalam kajian
ilmiah, yang kemudian dilanjutkan dengan pemilihan metode yang terbaik untuk
digunakan. Sedangkan metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang
metode-metode yang digunakan dalam penelitiannya.
Selain itu dengan redaksi yang lebih ringkas, kita bisa mendefenisikan
metodologi sebagai pengetahuan tentang metode-metode yang dipergunakan dalam
penelitian. Sedangkan metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk
mencapai tujuan tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan
dua istilah ini, yakni tehnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah
tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur.
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur
yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.Metodologi adalah ilmu-ilmu/cara
yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata
cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang
dikaji.
Ilmu terdiri atas lima prinsip:
1. keteraturan (orde)
2. sebab-musabab (determinisme)
3. kesederhanaan (parsimoni)
4. pengalaman yang dapat diamati (empirisme)
Dengan prinsip-prinsip yang demikian maka ada banyak jalan untuk
menemukan kebenaran. Metodologi adalah tata cara yang menentukan proses
penelusuran apa yang akan digunakan.
1

Penelitian tentang Konsep Diri Mahasiswa Bertato ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis.

3.2.1 Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

1
http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri
maupun orang lain (Sugiyono, 2010:89).
Analisis data dalam penelitiaan kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada
saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang
diwawancara. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu,
diperoleh data yang dianggap kredibel (Sugiyono, 2010:89).
Dalam penelitian ini menggunakan tehnik analisis data dengan model analsis
interaktif (interactive model, Miles dan Huberman, 1984). Dalam model analisis ini,
tiga komponen analisisnya yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi. Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan
proses pengumpulan data sebagai suatu proses yang berlanjut, berulang, dan terus-
menerus hingga membentuk sebuah siklus. Secara skematis proses analisis interaktif
ini dapat digambarkan sebagai berikut:




Pengumpulan
Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Penarikan
Kesimpulan/Verifikasi




Menurut Miles and Huberman (1984), mengemukakan aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga data nya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data,
yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
Reduksi Data: Data yang telah didapatkan pada proses ini dipilih dan
dikategorikan. Karena data yang didapatkan dari lapangan berjumlah cukup
banyak dan sifatnya ada yang penting dan mendukung untuk penelitian, dan
ada juga yang tidak penting, maka pemilihan jenis data diperlukan. Setelah
data tersebut dipilih tahap selanjutnya ada pengkatagorian jenis data. Tujuan
dari reduksi data agar peneliti dapat mencari informasi yang terasa kurang
untuk mendukung penelitian.
Penyajian Data: penyajian data adalah penyajian data yang telah dikategorikan
berdasarkan konsep-konsep. Data yang disajikan pada penelitian kualitatif
berbeda dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif lebih
bersifat naratif dan deskriptif. Miles dan Huberman (1984), mengatakan
bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2011: 249).
Kesimpulan: Berdasarkan data yang telah disajikan, maka penarikan
kesimpulan sudah bisa dilakukan. Namun karena sifat analisis data kualitatif
yang memungkinkan dilakukan dari tahap awal hingga pengambilan
keputusan, maka terkadang peneliti menemukan informasi baru pada saat
proses pengumpulan data ataupun pada proses analisis data. Hal yang baiknya
dilakukan adalah jangan terburu-buru untuk memutuskan kesimpulan sebelum
data benar-benar jenuh.

3.2.2 Validitas dan Uji Keabsahan Data
Susan Stainback (1988) dalam (Sugiyono, 2010, 119) menyatakan bahwa
penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan penelitian
kualitatif lebih pada aspek validitas. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data
dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti
dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. tetapi perlu diketahui
bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal,
tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seseorang
sebagai hasil proses mental tiap individu dengan latar belakangnya.
Menurut Lincoln dan Guba (Bungin, 2007: 59-67) terdapat empat kriteria
utama guna menjamin kebasahan hasil penelitian kualitatif, salah satunya adalah
standart kredibilitas. Standart kredibilitas ini identik dengan validitas internal dalam
penelitian kualitatif. Agar hasil penelitian kualitatif memiliki tingkat kepercayaan
yang tinggi sesuai dengan fakta di lapangan (informasi yang digali dari subjek atau
partisipan yang diteliti), maka pengujian bisa dilakukan dengan peningkatan standart
kredibilitas, antara lain:
1. Meningkatkan keikutsertaan peneliti dalam proses pengumpulan data di
lapangan, hal ini dimaksudkan kepada peneliti untuk menambahkan intensitas
pertemuan dengan subjek penelitian atau nara sumber agar peneliti bisa
mendapatkan informasi tambahan yang sekiranya masih diperlukan karena
dengan semakin lamanya peneliti terlibat dalam pengumpulan data, akan
semakin memungkinkan meningkatnya derajat kepercayaan data yang
dikumpulkan. Selain itu penambahan intensitas pertemuan dengan nara
sumber bisa membuat hubungan dengannya semakin akrab (tidak ada jarak
lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi
yangdisembunyikan lagi oleh si nara sumber.
2. Melakukan observasi/pengamatan secara terus menerus, agar peneliti bisa
semakin mendalami fenomena sosial yang sedang ditelitinya dan peneliti juga
disarankan agar tidak terlalu terburu-buru dalam menyimpulkan data temuan
dengan asumsi agar penilaian bisa dilakukan secara objektif dan seperti apa
adanya.
3. Triangulasi data, baik triangulasi data, triangulasi sumber data ataupun
triangulasi metode. Dengan tehnik triangulasi ini memungkinkan diperoleh
variasi informasi seluas-luasnya atau selengkap-lengkapnya. Sebagai contoh
adalah, triangulasi data yang merupakan uji keabsahan data dengan
membandingkan data yang didapat dari subjek penelitian dengan orang-orang
yang berkaitan dengan dengan dirinya. Seperti ketika akan menguji
kredibilitas seorang dosen maka uji keabsahan dilakukan pada mahasiswa dan
juga sesama dosen atau staf pengajar lainnya.
4. Melibatkan teman sejawat (yang tidak ikut melakukan penelitian) dalam
konteks untuk memberikan kritik terhadap penelitian yang sedang dilakukan,
berdsikusi ataupun masukan mulai dari awal proses kegiatan penelitian
sampai tersusunnya (peer debriefing). Kritik dan mungkin saran yang
ditemukan masih bisa diproses bersama dengan data lainnya yang sudah ada.
Hal ini memang perlu dilakukan, mengingat keterbatasan kemampuan peneliti
yang dihadapkan pada kompleksitas fenomena sosial yang diteliti.
5. Menggunakan bahan referensi, yang dimaksud dengan bahan referensi di sini
adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh
peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya
rekaman wawancara atau gambaran suatu keadaan perlu didukung ole foto-
foto.
6. Mengadakan member check, member check adalah proses pengecekan data
yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah
untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang
diberikan oleh pemberi data

Anda mungkin juga menyukai