Anda di halaman 1dari 15

Panel Surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Membangkitkan listrik sendiri di rumah? Itu dimungkinkan dengan pemasangan panel surya /
solar cell, panel surya - solar cell mengubah sinar matahari menjadi listrik. Listrik tersebut
disimpan di dalam aki, aki menghidupkan lampu.
Dalam penggunaan panel surya / solar cell untuk membangkitkan listrik di rumah, ada beberapa
hal yang perlu kita pertimbangkan karena karakteristik dari panel surya / solar cell:
Panel surya / solar cell memerlukan sinar matahari. Tempatkan panel surya / solar cell
pada posisi dimana tidak terhalangi oleh objek sepanjang pagi sampai sore.
Panel surya - solar cell menghasilkan listrik arus searah DC.
Untuk efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti lampu LED.
Instalasi kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat berikut ini misalnya:
lampu penerangan berbasis LED (Light Emiting Diode), kamera CCTV, wifi (wireless
fideliity), dll.
Kalau kita membuat rumah baru, disarankan
untuk menggunakan PLN dan panel surya /
solar cell. Panel surya / solar cell digunakan
untuk sebagian penerangan (dalam hal ini
menggunakan arus searah DC) dan PLN untuk
perangkat arus bolak balik AC seperti: Air
Conditioning, Lemari Es, sebagian penerangan
dll.
Bila listrik DC yang tersimpan dalam aki ingin
digunakan menyalakan perangkat AC: pompa
air, kulkas, dsbnya maka diperlukan inverter
yang dapat mengubah listrik DC menjadi AC.
Sesuaikan kebutuhan daya yang dibutuhkan
dengan panel sel surya, inverter, aki.
Lampu LED sebagai
Penerangan Rumah
Saat ini sudah ada lampu hemat energi yang menggunakan DC seperti lampu LED. Bandingkan
lampu LED 3 Watt setara dengan Lampu AC 15 Watt.
Kekurangannya adalah:
* Instalasi kabel baru untuk lampu LED.
* Biaya pengadaan lampu yang lebih mahal.
Keuntungannya adalah:
* Penggunaan energi yang kecil
* Keandalan lampu LED 10 x lampu standard biasa
* Penggunaan kabel listrik 2 inti.
Lampu AC Lampu LED
Voltage 220 VAC 12 VDC
Watt 15 Watt 3 Watt
Lifetime 6,000 jam 50,000 jam
Harga + Rp. 25,000 + Rp. 250,000
Panel Surya / Solar Cell untuk Listrik AC
Bila kita berkeinginan untuk menggunakan energi sel surya untuk peralatan rumah lainnya, ikuti
contoh perhitungan berikut ini.
Bila kita membutuhkan daya listrik Alternating Current sebesar 2000W selama 10 jam per hari (
20KWh/hari ) maka dibutuhkan 24 panel sel surya dgn kapasitas masing-masing 210WP dan 30
aki @12V 100Ah. Ini berdasarkan perhitungan energi surya dari jam 7 pagi s/d jam 5 sore ( 10
jam ) dan asumsi konversi energi minimal 4 jam sehari.
Energi surya Jumlah panel sel surya Kapasitas panel sel surya Perhitungan Hasil
4 jam 24 panel 210 Watt 4 x 24 x 210 20.160 Watt hour
Dasar perhitungan jumlah aki adalah 2 x 3 x kebutuhan listriknya.
Adanya faktor pengali 3 untuk mengantisipasi bila hujan/mendung terus-menerus selama 3 hari
berturut-turut. Sedangkan faktor pengali 2 disebabkan battery tidak boleh lebih dari 50%
kehilangan kapasitasnya bila ingin battery-nya tahan lama, terutama untuk battery kering seperti
type gel dan AGM. Dengan kata lain diusahakan agar DOD ( Depth of Discharge ) tidak
melampaui 50% karena sangat mempengaruhi life time dari battery itu sendiri.





Sel surya merupakan suatu pn junction dari silikon kristal tunggal. Dengan menggunakan photo-
electric effect dari bahan semikonduktor, sel surya dapat langsung mengkonversi sinar matahari
menjadi listrik searah (dc).
Bila sel surya itu dikenakan pada sinar matahari, maka timbul yang dinamakan elektron dan hole.
Elektron-elektron dan hole-hole yang timbul di sekitar pn junction bergerak berturut-turut ke
arah lapisan n dan ke arah lapisan p. Sehingga pada saat elektron-elektron dan hole-hole itu
melintasi pn junction, timbul beda potensial pada kedua ujung sel surya. Jika pada kedua ujung
sel surya diberi beban maka timbul arus listrik yang mengalir melalui beban.
Sebuah sel surya tunggal dapat menghasilkan listrik searah 3 volt dan 3 ampere. Sel-sel ini dapat
dibuat dalam berbagai ukuran yang diinginkan dengan jalan menghubungkan seri sel-sel yang
sama untuk membentuk modul sel surya dengan keluaran yang diperlukan. Sel-sel itu dikemas
sedemikian rupa dengan bahan khusus sehingga modul dapat bertahan dalam kondisi yang
terjelek tanpa kehilangan efisiensinya.
Sistem sel surya pada mulanya dikembangkan untuk penggunaan pada satelit di ruang angkasa.
Perawatan atau perbaikaan di ruang angkasa itu pekerjaan sangat mahal, untuk tidak mengatakan
tidak mungkin. Oleh karena itu, semua satelit yang mengelilingi bumi mendapatkan energi
listriknya dari sistem sel surya. Sistem sel surya dapat bekerja dengan andal untuk jangka waktu
yang lama dan hampir tanpa memerlukan perawatan. Sehingga sel surya dapat dikatakan
mempunyai keandalan yang tinggi.
Sistem sel surya menggunakan energi sinar matahari untuk menghasilkan listrik, tanpa
memerlukan bahan bakar. Tanpa ada bagian yang berputar, maka sistem sel surya hanya
memerlukan sedikit perawatan. Sehingga sistem sel surya itu boleh dibilang cost effective dan
cocok untuk stasiun telekomunikasi daerah terpencil, pelampung navigasi di tengah laut, alat
pemantau permukaan air bendungan, atau untuk penerangan rumah yang jauh dari jangkauan
jaringan PLN. Biaya operasional sistem sel surya jelas rendah.
Karena tidak memerlukan bahan bakar dan tidak ada bagian yang berputar, sistem sel surya itu
bersih dan tidak bersuara. Ramah lingkungan ini sangat penting, mengingat pilihan untuk
mendapatkan energi dan penerangan itu biasanya dari generator diesel atau lampu minyak tanah.
Kalau kita semakin prihatin dengan gas rumah kaca (greenhouse gas) dan pengaruhnya yang
merusak terhadap ekosistem planet kita ini, maka energi bersih yang diproleh dari sistem sel
surya merupakan pilihan yang tepat sekali.
Sistem sel surya dapat dibangun dalam berbagai ukuran atas dasar kebutuhan energinya.
Selanjutnya sistem sel surya itu dapat dikembangkan dan ditingkatkan dengan mudah. Misalnya,
bila kebutuhan energi semakin meningkat, cukup dengan jalan menambahkan modul sel surya,
tentunya jika sumber dananya memungkinkan. Selain itu, sistem sel surya gampang untuk
dipindahkan bila dipandang perlu. Misalnya untuk menggerakkan pompa untuk pengairan sawah.
Sistem sel surya dapat dirancang untuk penggunaan di ruang angkasa, atau penggunaan di
permukaan bumi. Sistem sel surya untuk di permukaan bumi terdiri dari modul sel surya,
kontroler pengisian (charge controller), dan aki (batere) yang maintenance free. Modul sel surya
yang digunakan dapat diperoleh dalam berbagai ukuran dan kapasitas. Yang sering digunakan
adalah modul sel surya 20 watt atau 30 watt. Modul sel surya menghasilkan daya yang
proporsional dengan luas permukaan modul yang terkena sinar matahari. Dalam penggunaan
skala agak besar, aki (batere) dalam sistem sel surya kadang-kadang dihubungkan dengan sebuah
inverter, untuk mengkonversi listrik searah (dc) menjadi listrik bolak-balik (ac).
Sistem sel surya biasanya ditempatkan di dekat yang memerlukan listrik. Sehingga untuk tempat-
tempat yang terpencil hanya memerlukan kabel yang lebih pendek dibandingkan jika menarik
kabel dari jaringan PLN misalnya. Selain itu, jelas sistem sel surya menjadi murah karena tidak
memerlukan transformator.
Maka kesimpulannya, keunggulan sistem sel surya itu keandalannya tinggi, biaya operasinya
rendah, ramah lingkungan, berbentuk modul, dan biaya konstruksinya rendah.


















Sel Surya Menggunakan Bahan Organik
Krisis moneter yang dialami Indonesia dewasa ini secara langsung akan membawa dampak yang semakin
nyata terhadap berbagai program pemerintah seperti distribusi penggunaan tenaga listrik ke seluruh
wilayah Indonesia dan berbagai pengembangan teknologi lainnya termasuk di dalamnya program riset
yang merupakan embrio bagi lahirnya revolusi teknologi. Dengan realita tersebut maka pengembangan
listrik tenaga surya yang berbasis kepada efek photovoltaic dari piranti Sel Surya sebagai salah satu
sumber tenaga listrik yang murah, bebas polusi, dan alami menjadi suatu pilihan yang tepat. Namun
realita yang ada sekarang ini penggunaan Sel Surya sebagai sumber listrik masih sangat minim dan
belum bisa diandalkan sebagai suatu sumber tenaga alternatif yang dapat mengganti tenaga listrik. Hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti : kemampuan Sel Surya yang belum optimal dalam
menghasilkan tenaga listrik, proses pembuatan Sel yang memerlukan operasi pembiayaan yang mahal,
apalagi jika Sel tersebut masih harus diimpor bagi pembuatan modul Sel Surya [1], dan lain sebagainya.
Teknologi Sel Surya merupakan salah satu jenis teknologi masa depan yang hingga kini para peneliti dari
berbagai negara berlomba-lomba untuk memperoleh piranti Sel Surya yang murah dengan kualitas yang
rasional serta dapat dijadikan produk industri yang dapat dipasarkan. Dengan beberapa faktor tersebut
di atas diharapkan juga akan semakin mendorong para peneliti Indonesia di bidang ini untuk lebih
memfokuskan kemampuan membuat Sel secara riil yang kompetitif dengan berbagai cara termasuk
mencari terobosan baru yang sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Berbagai bahan inorganik telah dibuat untuk piranti Sel seperti In
0.5
Ga
0.5
P/GaAs, kristal silikon,
dll dengan struktur yang komplek [2-3]. Desain Sel tersebut biasa dilakukan dengan
menggunakan teknik pemendapan bahan thin film (lapisan tipis) seperti Metal Organic Chemical
Vapour Deposition (MOCVD), Molecular Beam Epitaxy (MBE), Screen-printing, dll. Tentu saja
beberapa keuntungan dan kerugian akan diperoleh untuk masing-masing teknik. Perlu diketahui
bahwa untuk mendapatkan bahan Sel tersebut diperlukan beaya yang tidak murah juga proses
pembuatannya tidak sederhana, sehingga hanya beberapa kelompok peneliti saja yang
memungkinkan dapat meneliti dan membuat desain Sel tersebut. Jika ada alternatif lain untuk
mendapatkan bahan dan teknik pembuatan Sel yang bisa dijangkau oleh masyarakat peneliti
Indonesia maka akan semakin banyak kelompok peneliti dapat melakukannya sehingga akan
terjadi kompetisi yang konstruktif bagi pengembangan teknologi tersebut. Dalam artikel ini akan
diberikan contoh fenomena photovoltaic yang diperoleh dari desain Sel Surya yang dibuat
menggunakan bahan organik. Bahan organik relatif mudah diperoleh di Indonesia dengan harga
yang relatif murah mengingat sumber alam yang melimpah yang ada perlu untuk dioptimalkan
penggunaannya. Selain itu teknik yang dipergunakan untuk memendapkan lapisan thin film
bahan tersebut adalah menggunakan teknik yang relatif sederhana, tidak memerlukan teknologi
yang rumit sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran bagi variasi pengembangan
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia.
Sel Surya Bahan Organik
Berbagai jenis bahan organik telah dapat dipergunakan untuk men-desain berbagai piranti seperti Sel
Surya, sensor, transistor, diode, reflektor sinar-X, dan lain-lain serta yang menarik adalah prospek
teknologi elektronika molekul yaitu teknologi men-desain berbagai piranti elektronika dalam skala
molekul didasarkan kepada rekayasa molekul dari bahan organik dan kombinasi bahan organik-logam
(organometallic) [4-6].
Bahan Sel Surya
Banyak bahan organik yang memungkinkan untuk dibuat Sel Surya dengan beberapa kelebihan dan
kekurangannya yang perlu untuk dikembangkan dari waktu ke waktu sebagai contoh adalah desain Sel
menggunakan bahan Metal-free Phtalocyanine (Pc), yaitu bahan organik phtalocyanine yang memiliki
struktur molekul tanpa ada ikatan logam yang dicampur dengan bahan Polyvinylacetate (PVA) menjadi
senyawa baru yang untuk mudahnya diberi istilah x-H
2
Pc,PVA [7]. Bahan tersebut dibuat film dan
dimendapkan di atas substrat dengan cara meratakannya menggunakan mata pisau tipis atau dengan
teknik spin-coating. Bahan x-H
2
Pc sendiri merupakan bahan semikonduktor jenis p, sedangkan bahan
PVA dalam desain Sel ini berfungsi sebagai pengikat antara substrat dengan bahan x-H
2
Pc. Spektrum
serapan untuk perubahan panjang gelombang dari bahan x-H
2
Pc,PVA dengan ketebalan 2 m m seperti
ditunjukkan pada Gambar 1. Dari spektrum tersebut dapat dilihat intensitas serapan maximum cahaya
tampak oleh bahan pada panjang gelombang sekitar 670 nm.


Gambar 1. Spektrum serapan bahan x-H
2
Pc,PVA terhadap
perubahan panjang gelombang

Desain Sel Surya dan Karakterisasi
Dalam membuat desain Sel, bahan x-H
2
Pc,PVA dimendapkan di atas substrat yang terbuat dari bahan
SnO
2
/Sb (disebut dengan NESA), sementara itu lapisan elektrode transparan (dengan persentase
transmisi optik sebesar 10% - 50%) dibuat dengan memendapkan bahan aluminium (Al) di atas bahan
Sel menggunakan teknik evaporation. Skema desain Sel Surya adalah seperti ditunjukkan pada Gambar
2.

Gambar 2. Skema desain Sel Surya dengan struktur NESA / (x-H
2
Pc,PVA) / Al.
Karakterisasi Sel dalam keadaan gelap (tidak ada sinaran) dan sewaktu ada sinaran ditunjukkan seperti
pada Gambar 3(a dan b). Selama penyinaran berlangsung, elektrode aluminium menjadi bermuatan
negatif terhadap elektrode NESA. Cahaya dengan panjang gelombang 670 nm dan kerapatan tenaga
sebesar 6 u W/cm
2
yang disinarkan ke Sel akan diperoleh tegangan open circuit (V
OC
) sebesar 0.86 V
dengan kerapatan arus short circuit (J
SC
) sebesar 1.4 u A/cm
2
. Nilai fill-factor (ff) Sel diperoleh sekitar
0.33. Sehingga dari karaketrisasi tersebut diperoleh nilai koefisien konversi tenaga sebesar 6.6 %.
Karakteristik Sel dengan struktur NESA / (x-H
2
Pc,PVA) / Al bergantung kepada konsentrasi bahan x-H
2
Pc
di dalam bahan polimer PVA, juga ketebalan film yang dibuatnya.

Gambar 3. Hubungan kerapatan arus-tegangan (J-V) Sel Surya pada keadaan
(a) gelap, dan (b) sewaktu ada sinaran.
Penutup
Dari hasil karakterisasi Sel Surya menggunakan bahan x-H
2
Pc,PVA di atas telah diperoleh efisiensi
konversi tenaga lebih besar dari 6 %. Meskipun nilai tersebut masih jauh dibandingkan dengan Sel Surya
yang dibuat dengan bahan inorganik dengan struktur yang komplek, namun desain Sel tersebut dapat
dikatakan relatif murah dan sederhana. Dari fenomena yang sederhana ini dapat dikembangkan kualitas
piranti Sel Surya dengan mengkaji secara intensif bahan baru yang sesuai untuk Sel melalui penelitian
inter-disipliner seperti bidang fisika dan kimia sehingga bisa diperoleh nilai efisiensi yang lebih tinggi lagi
yang kompetitif dengan bahan inorganik.
Referensi
1. Deni Almanda, Prospek PLTS di Indonesia, majalah ELEKTRO INDONESIA, edisi ke-10, November
1997.
2. T. Takamoto, E. Ikeda, H. Kurita, M. Ohmori, M. Yamaguchi, dan M.J. Yang, Jpn. J. Appl. Phys.,
36(part 1) No. 10, 1997, hal. 6215 - 6220.
3. J. Szlufcik, , S. Sivothaman, J.F. Nijs, R.P. Mertens, dan R.V. Overstraeten, Proc. of The IEEE, 85(5),
1997, hal. 711 - 730.
4. Hariyadi, Elektronika Molekul, majalah ELEKTRO INDONESIA, edisi ke-11, Januari - Pebruari
1998.
5. F.L. Carter (editor), Molecular Electronic Devices, Marcel Dekker, New York, 1982.
6. F.L. Carter, R.E. Siatkowski, dan H. Wohltjen (editor), Molecular Electronic Devices, North-
Holland, Amsterdam, 1988.
7. R.O. Loutfy, dan J.H. Sharp, J. Chem. Phys., 71(3), 1979, hal. 1211 - 1217.























Panel surya adalah perangkat rakitan sel-sel fotovoltaik yang mengkonversi sinar matahari
menjadi listrik. Ketika memproduksi panel surya, produsen harus memastikan bahwa sel-sel
surya saling terhubung secara elektrik antara satu dengan yang lain pada sistem tersebut. Sel
surya juga perlu dilindungi dari kelembaban dan kerusakan mekanis karena hal ini dapat
merusak efisiensi panel surya secara signifikan, dan menurunkan masa pakai dari yang
diharapkan.

Panel surya biasanya memiliki umur 20+ tahun yang biasanya dalam jangka waktu tersebut
pemilik panel surya tidak akan mengalami penurunan efisiensi yang signifikan. Namun,
meskipun dengan kemajuan teknologi mutahir, sebagian besar panel surya komersial saat ini
hanya mencapai efisiensi 15% dan hal ini tentunya merupakan salah satu alasan utama mengapa
industri energi surya masih tidak dapat bersaing dengan bahan bakar fosil. Panel surya komersial
sangat jarang yang melampaui efisiensi 20%.

Karena peralatan rumah saat ini berjalan di alternating current (AC), panel surya harus memiliki
power inverter yang mengubah arus direct current (DC) dari sel surya menjadi alternating
current (AC).

Posisi ideal panel surya adalah menghadap langsung ke sinar matahari (untuk memastikan
efisiensi maksimum). Panel surya modern memiliki perlindungan overheating yang baik dalam
bentuk semen konduktif termal. Perlindungan overheating penting dikarenakan panel surya
mengkonversi kurang dari 20% dari energi surya yang ada menjadi listrik, sementara sisanya
akan terbuang sebagai panas, dan tanpa perlindungan yang memadai kejadian overheating dapat
menurunkan efisiensi panel surya secara signifikan.

Panel surya sangat mudah dalam hal pemeliharaan karena tidak ada bagian yang bergerak. Satu-
satunya hal yang harus dikhawatirkan adalah memastikan untuk menyingkirkan segala hal yang
dapat menghalangi sinar matahari ke panel surya tersebut.

Mengapa kita perlu menginstal panel surya dan bukannya terus bersahabat dengan bahan bakar
fosil? Jawabannya sederhana - panel surya tidak memancarkan emisi gas rumah kaca yang
berbahaya seperti dalam pembakaran bahan bakar fosil dan oleh karena itu tidak memberikan
kontribusi terhadap dampak perubahan iklim. Dengan panel surya kita mendapatkan energi
bersih dari sumber energi yang paling berlimpah di planet kita.

Mengapa masih sedikit orang yang memanfaatkan energi surya? panel surya masih merupakan
pilihan energi yang lebih mahal dibandingkan bertahan dengan bahan bakar fosil dan masih
banyak orang yang tidak bersedia membayar lebih untuk biaya energi, terlepas apakah ini
membantu lingkungan atau tidak.

Jumlah negara yang memberikan insentif untuk energi surya terus meningkat yang berarti bahwa
panel surya menjadi lebih efektif dalam hal biaya dan jumlah pemilik rumah dan bisnis yang
tertarik untuk menggunakan panel surya terus tumbuh sepanjang waktu.



Energi matahari menjadi pilihan energi terbarukan yang menarik bagi banyak pemilik rumah di
seluruh dunia. Berikut adalah beberapa keunggulan dan kelemahan menggunakan panel surya
yang perlu Anda ketahui.

Keunggulan Panel Surya:
Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan
iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena panel surya tidak
memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida.
Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk energi paling
berlimpah yang tersedia di planet kita.
Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat rendah karena
tidak ada bagian yang bergerak.
Panel surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara dan bekerja dengan
sangat diam.
Banyak negara di seluruh dunia menawarkan insentif yang menguntungkan bagi pemilik
rumah yang menggunakan panel surya.
Harga panel surya terus turun meskipun mereka masih harus bersaing dengan bahan
bakar fosil.
Tidak diharuskan membeli semua panel surya yang diperlukan dalam waktu yang sama,
tetapi dapat dibeli secara bertahap yang berarti Anda tidak perlu melakukan investasi
besar secara instan.
Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakai mereka yang mencapai
20+ tahun.
Masa pakainya yang panjang, mecapai 25-30 tahun, menggaransi penggunanya akan
menghemat biaya energi dalam jangka panjang pula.

Kelemahan Panel Surya:
Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami penurunan
harga. Harga panel rumah sedang saat ini sekitar $ 12000-18000.
Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena banyak sinar
matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata panel surya saat ini
mencapai efisiensi kurang dari 20%.
Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel surya.
Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan
jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena silikon, selenium, kadmium, dan sulfur
heksafluorida (merupakan gas rumah kaca), kesemuanya dapat ditemukan di panel surya
dan bisa menjadi sumber pencemaran selama proses daur ulang.







Energi surya merujuk pada radiasi energi dalam bentuk panas dan cahaya yang dipancarkan oleh
matahari. Tanpa energi yang datang dari matahari, planet kita tidak akan mampu mendukung kehidupan
dan energi surya adalah bentuk energi paling berlimpah yang tersedia di planet kita.

Energi surya memiliki potensi besar dan banyak teknologi surya yang berkembang dengan sangat cepat.
Namun, meskipun pertumbuhan industri energi surya global berlangsung dengan cepat, masih
dibutuhkan banyak waktu sebelum energi surya menjadi pesaing yang nyata untuk bahan bakar fosil
sebagai sumber energi utama. Hal ini karena sektor energi surya masih kalah dalam hal paritas biaya
dibandingkan bahan bakar fosil.

Energi surya adalah sumber energi terbarukan yang paling penting (energi angin pada dasarnya juga
berasal dari energi surya), dan hanya energi panas bumi dan pasang surut yang tidak memperoleh
energi mereka dari matahari.

Banyak orang menggunakan istilah energi surya dan tenaga surya sebagai sinonim meskipun hal ini
mengandung kesalahan karena tenaga surya mengacu pada konversi sinar matahari menjadi listrik
(dalam banyak kasus menggunakan photovoltaic).

Pemanfaatan energi surya memiliki potensi masa depan yang sangat besar, tidak hanya dalam
menyediakan listrik dan panas tetapi juga untuk digunakan pada proses industri serta pengembangan
kendaraan surya.

Meskipun energi surya adalah bentuk energi paling berlimpah yang tersedia di planet bumi, energi surya
tetap bukanlah sumber energi yang sempurna. Hal ini tidak hanya merujuk pada kalahnya paritas biaya
dibandingkan bahan bakar fosil tetapi juga karena masalah intermitten (tidak kontinyu). Seperti yang
kita ketahaui, energi surya tidak tersedia pada malam hari dan karenanya membutuhkan solusi
penyimpanan energi yang memadai untuk menutup kekurangan ini.

Banyak pakar energi serta ilmuwan percaya bahwa tinggal masalah waktu sebelum energi surya menjadi
sumber energi yang paling penting di planet bumi, melempar bahan bakar fosil ke dalam buku sejarah.

International Energy Agency (IEA) tahun 2011 telah mengumumkan bahwa teknologi energi surya
memiliki potensi untuk memasok sepertiga energi dunia pada tahun 2060, mengingat bahwa para
pemimpin dunia telah berkomitmen untuk membatasi dampak perubahan iklim.

Memanfaatkan energi matahari dan tidak terus menerus menggunakan bahan bakar fosil akan
memperlambat dampak perubahan iklim dan memberikan cukup waktu bagi banyak spesies untuk
beradaptasi dengan perubahan iklim dan karenanya akan membantu melestarikan keanekaragaman
hayati di planet bumi.

Tidak hanya itu, energi surya akan meningkatkan keamanan energi dan kemandirian energi di banyak
negara di dunia, serta memastikan kemajuan dalam keberlanjutan masa depan energi bersih.


Panel surya merupakan sel-sel fotovoltaik yang saling berhubungan dalam suatu panel. Panel
surya merupakan bagian dari sistem fotovoltaik yang digunakan untuk menghasilkan listrik
dengan memanfaatkan cahaya matahari. Listrik yang dihasilkan dengan menggunakan panel
surya sangat ramah lingkungan karena tidak ada bahan bakar fosil yang dibakar dalam proses ini,
yang memancarkan karbon dioksida dan polutan lainnya. Penggunaan energi surya di rumah juga
dapat mengurangi tagihan listrik secara substansial.

Panel surya dapat diinstal di atas atap, di atas bangunan, di tanah, dan berdiri sendiri
menggunakan tiang. Tapi, di daerah pemukiman yang keterbatasan ruang menjadi kendala besar,
atap rumah umumnya lebih disukai. Banyak hal yang harus dilakukan ketika menginstal panel
surya agar menjadikannya efektif untuk menghasilkan listrik sepanjang tahun. Artikel ini akan
merinci langkah-langkah yang benar untuk menginstal panel surya.

Panel surya dapat diinstal pada berbagai jenis atap. Lebih baik lagi bila diinstal ketika rumah
sedang dibangun atau ketika atap sedang diperbaiki. Menginstal panel surya saat pemasangan
atap bisa menghindari kebocoran atap yang mungkin bisa terjadi.

Langkah pertama dalam menginstal sebuah panel surya adalah memasang rangka besi di atap
rumah. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah memasang dudukan panel surya. Dudukan di atas
atap harus dipasang rapat menggunakan baut stainless steel sehingga mereka tidak bergeser
bahkan ketika angin kencang bertiup. Instalasi panel surya di atap genteng agak sulit dan kontak
langsung panel surya ke genteng harus dihindari guna mencegah kerusakan pada genteng yang
rapuh.

Setelah diinstal, panel surya kemudian harus dihubungkan ke inverter. Inverter mengubah arus
searah (DC) yang dihasilkan oleh panel surya menjadi arus bolak-balik (AC) karena sebagian
besar perangkat rumah tangga umumnya berjalan di arus AC. Selanjutnya inverter harus
dihubungkan ke sistem listrik di rumah. Kabel yang tepat dan switch AC / DC harus dipasang
dengan benar oleh ahli listrik sehingga inverter terhubung dengan baik ke sistem listrik di rumah.
Jika terjadi kelebihan listrik, baterai harus dihubungkan ke inverter untuk menyimpan kelebihan
listrik agar dapat digunakan ketika tidak ada sinar matahari, energi yang berlebih juga bisa dijual
ke perusahaan listrik (di beberapa negara).

Posisi Panel Surya Harus Menghadap Sinar Matahari Langsung
Panel surya biasanya dipasang di atap sehingga mendapatkan sinar matahari yang cukup. Panel
surya paling efektif ketika kontak langsung dengan sinar matahari sehingga mereka dapat
menangkap sebagian besar sinar matahari yang mengarah ke mereka. Panel surya harus
diposisikan sehingga mereka mendapatkan paparan sinar matahari yang baik di sekitar tengah
hari ketika energi matahari bisa ditangkap secara maksimum. Paparan sinar matahari dapat
bervariasi tergantung musim dan posisi matahari terhadap bumi, panel surya harus dipasang
sedemikian rupa sehingga mereka dapat menghadap ke posisi matahari secara maksimal di setiap
musim.

Perhatikan Setiap Penghalang Sinar
Harus diperhatikan bahwa mungkin terdapat penghalang di antara panel surya dan sinar
matahari. Penghalang kecil seperti cabang-cabang pohon sangat bisa menghambat kinerja panel
surya, sehingga harus dipangkas pada saat pemasangan panel surya itu. Jalur matahari harus
ditelusuri sepanjang hari sebelum memasang panel surya sehingga tidak ada objek yang
menghalangi paparan sinar matahari ke panel surya sepanjang siang hari ketika matahari
bersinar. Jika tidak mungkin untuk menghilangkan beberapa hambatan seperti dinding tetangga,
maka panel surya dapat dimiringkan ke sudut-sudut yang tidak terhalang.

Menggunakan Dudukan untuk Memasang Panel Surya

Jika memiringkan panel surya pada sudut yang tepat tidak cukup untuk mengatasi penghalang,
dudukan panel surya dapat digunakan untuk menginstal mereka dengan cara yang tepat.
Dudukan dapat membantu untuk memasang panel surya di atap atau bahkan sebagai unit yang
dibangun tersendiri. Dudukan panel surya membantu dalam mengubah arah paparan sinar
matahari ke panel surya secara signifikan. Dudukan panel surya tersedia dalam berbagai jenis
seperti dudukan di tiang, dudukan di atap, dudukan di tanah dll.

Bila diinstal dengan benar, posisi panel surya tidak perlu diubah untuk jangka waktu yang
panjang. Sangat penting untuk menginstal panel surya dan peralatan pendukung dengan baik
karena pada umumnya panel surya harganya mahal dan setiap kesalahan yang dilakukan selama
instalasi bisa menimbulkan banyak kerugian di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai