Anda di halaman 1dari 15

3

I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan kondisi kependudukan semakin
memprihatinkan. Pertambahan dan pertumbuhan penduduk di muka
bumi,terutama di Indonesia, sudahlah menjadi masalah serius dan perlu
dilakukan penanganan sesegera mungkin.Hingga saat ini, jumlah
penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu menunjukkan
peningkatan. Berdasarkan data sensus penduduk pada 2010, jumlah
penduduk Indonesia saat ini mencapai 237,6 juta jiwa atau nomor 4
terbesar di dunia setelah Cina,India dan Amerika Serikat. Jika tidak
dilakukan penanganan sesegera mungkin,maka jumlah ini akan terus
bertambah dan terjadilah sebuah kejadian yang disebut ledakan
penduduk.
Masalah ledakan penduduk tentunya berdampak terhadap berbagai
komponen lainnya, misalnya terhadap lingkungan alam sekitar, kondisi
ekonomi serta sosial masyarakat itu sendiri. Dalam makalah ini penyusun
akan memaparkan masalah kependudukan serta penanganan dalam
menghadapi masalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ledakan penduduk ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan /
ledakan penduduk ?
3. Bagaimana dampak ledakan penduduk terhadap bidang
ekonomi, sosial dan lingkungan biotik / alam ?
4

4. Bagaimana upaya penanganan yang dilakukan pemerintah
dalam mengatasi ledakan penduduk ini ?

C. Tujuan

1. Mampu mendeskripsikan pengertian ledakan penduduk.
2. Mampu menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
ledakan penduduk.
3. Mampu menjelaskan dampak ledakan penduduk terhadap
bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan biotik / alam.
4. Mampu menjelaskan upaya penanganan yang dilakukan
pemerintah dalam mengatasi ledakan penduduk.













5

II.PEMBAHASAN

A. Pengertian Ledakan Penduduk
Ledakan penduduk adalah pertumbuhan penduduk di suatu negara
secara cepat dan tiba-tiba serta tidak terkendali. Pertumbuhan penduduk
di setiap negara akan berdampak pula terhadap pertumbuhan penduduk
dunia secara keseluruhan. Hingga saat ini, menurut catatan Geohive
(sebuah situs statisik kependudukan dunia) jumlah penduduk yang
menghuni permukaan bumi hingga tanggal 30 Januari 2007 berjumlah
6.647.186.407 jiwa. Dan kita, negara Indonesia berada pada urutan
keempat dengan jumlah penduduk terbanyak dunia setelah Cina, India
dan Amerika. Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia
berdasarkan jumlah penduduk (2005):
1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)
2. India (1.103.600.000 jiwa)
3. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)
4. Indonesia (241.973.879 jiwa)
5. Brasil (186.112.794 jiwa)
6. Pakistan (162.419.946 jiwa)
7. Bangladesh (144.319.628 jiwa)
8. Rusia (143.420.309 jiwa)
9. Nigeria (128.771.988 jiwa)
10. Jepang (127.417.244 jiwa)
Di Indonesia sendiri, ledakan penduduk sudah menjadi ancaman
besar bagi bangsa Indonesia. Berdasarkan hasil sensus 2010, Sugiri
Syarif, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional /
BKKBN pada acara Rapat Kerja Nasional Pembangunan Kependudukan
6

dan Keluarga Berencana di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional, Jakarta, 26 Januari 20011, mengemukakan,
penduduk Indonesia bertambah 32,5 juta jiwa dan rata-rata pertumbuhan
1,49 % per tahun. Pertumbuhan penduduk idealnya adalah 0,5 %, jika
laju pertambahan penduduk masih 1,49%, maka jumlah penduduk
Indonesia pada tahun 2045 diperkirakan mencapai sekitar 450 juta jiwa.
Ini artinya satu dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ledakan Penduduk
Dalam prosesnya, ledakan penduduk timbul karena pertumbuhan
dan pertambahan jumlah penduduk yang tidak terkendali. Natalitas,
mortalitas serta migrasi, sangatlah berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan pertambahan jumlah penduduk suatu wilayah.Berikut akan dijelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pertambahan
penduduk :
1. Kelahiran (natalitas)
Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di
Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :
1) Menikah usia muda
2) Pandangan banyak anak banyak rezeki
3) Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah

b. Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :
1) Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
2) Penundaan usia perkawinan dengan actor menyelesaikan pendidikan
3) Semakin banyak wanita karier
7


Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate /CBR) adalah jumlah
kelahiran hidup dari tiap seribu orang penduduk dalam waktu satu tahun.
Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :
1. angka kelahiran rendah, apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 40 per 1000 penduduk
3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk.
2. Kematian (moralitas)
Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di
Indonesia, adalah sebagai berikut :

a.Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
1) Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
2) Fasilitas kesehatan yang belum memadai
3) Keadaan gizi penduduk yang rendah
4) Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
5) Peperangan, wabah penyakit, pembunuhan

b.Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :
1) Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
2) Fasilitas kesehatan yang memadai
3) Meningkatnya keadaan gizi penduduk
4) Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
5) Kemajuan di bidang kedokteran

Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah jumlah kematian
setiap seribu penduduk dalam waktu satu tahun. Penggolongan angka
kelahiran kasar :
1. angka kematian rendah, apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
8

2. angka kematian sedang, apabila antara 10 dan 20 per 1000 penduduk
3. angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk
3. Migrasi
Migrasi juga mempunyai peranan dalam menentukan tingkat
pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari
tempat satu ke tempat lain untuk menetap. Faktor-faktor yang
mempengaruhi migrasi:

1. Faktor pendorong
Adalah faktor-faktor yang merangsang proses migrasi yang berasal
dari tempat asal. Faktor pendorong migrasi antara lain :
a. Berkurang SDA di tempat asal
b. Ketidakcocokan dengan budaya tempat asal
c. Ingin mencari kehidupan yang lebih layak.

2. Faktor penarik
Adalah faktor-faktor yang merangsang proses migrasi yang berasal
dari tempat tujuan. Faktor penarik migrasi antara lain :
a. Rasa superior di tempat yang baru
b. Penghidupan yang lebih layak di tempat yang baru
c. Mencari pekerjaan di tempat yang baru
Rumus yang digunakan untuk mencari persentase migrasi suatu daerah:



M = jumlah perpindahan : jumlah penduduk x 1000
9

C. Dampak Ledakan Penduduk
Hubungan manusia dan lingkungannya baik lingkungan sosial maupun
biotik merupakan sebuah hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara
satu dengan lainnya. Kita ketahui bahwa manusia sebagai individu tidak
dapat hidup seorang diri. Untuk itulah ia membentuk suatu kelompok
sosial guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, manusia juga tidak
dapat terlepas dari lingkungan biotiknya. Jika salah satu komponen yang
ada ini terjadi perubahan, maka perubahan ini juga akan terjadi pada
komponen lainnya. Sama halnya dengan ledakan penduduk. Karena
hubungan antar komponen sangatlah berkaitan, maka pengaruh ledakan
penduduk juga membawa perubahan terhadap komponen lainnya. Berikut
pengaruh ledakan penduduk terhadap :
a. Bidang Ekonomi
Secara kuantitas jumlah dan pertumbuhan penduduk di Indonesia
tergolong besar, bahkan terbesar keempat sedunia, jumlah ini dapat
dijadikan potensi penggerak perekonomian jika penduduknya berkualitas.
Namun pada kenyataannya, secara kualitas penduduk Indonesia masih
tergolong rendah yakni berada pada posisi ke 108 dari 188 negara.
Jumlah penduduk yang besar ini justru akan menjadi beban pembangunan
bagi pemerintah. Hal yang terjadi adalah :
Meningkatnya kemiskinan

10

Menurut Thomas Robert Malthus dalam Essay on the Principle of
Population (1798), dikatakan bahwa penduduk bertambah menurut deret
ukur dan bahan makanan bertambah menurut deret hitung . Artinya,
semakin banyak jumlah penduduk, maka akan berimbas pada masalah
pemenuhan kebutuhan terutama pangan yang semakin sulit didapat.
Bertambahnya jumlah penduduk memiliki arti bertambah kebutuhan
penduduk akan pangan. Saat ini saja Badan Ketahanan Pangan Nasional
menyebut 27,5% penduduk Indonesia terkena rawan pangan. Dengan
rata-rata konsumsi beras per kapita di Indonesia sekitar 130 kilogram dan
jumlah penduduk 237,6 juta jiwa, saat ini dibutuhkan sedikitnya 34 juta ton
beras per tahun. Padahal, produksi beras dalam negeri sekitar 38 juta ton
sehingga hanya surplus 4 juta ton beras atau kurang untuk kebutuhan dua
bulan. Jika tingkat kegagalan panen meluas dan produksi terpangkas,
kebutuhan pangan pun pasti tidak tercukupi. Dapat dipastikan, Indonesia
akan menjadi pengimpor beras nomor satu di dunia. Sekarang saja, ketika
produksi beras di negeri ini masih disebut surplus, negeri ini sudah
mengimpor 1,9 juta ton beras hingga akhir Maret. Angka itu telah
meletakkan Indonesia sebagai importir beras kedua terbesar di dunia
setelah Nigeria. Selain itu,Yayat menambahkan pulau Jawa sebagai
lumbung pangan nasional harusnya dapat mengatasi ketersediaan
pangan. Apalagi kesuburan tanahnya empat kali jauh lebih baik dari
Kalimantan. Namun ia juga menyanyangkan sekarang ini justru pulau
yang paling padat penduduknya ini tidak bisa memenuhi kebutuhan
pangan karena 70 persen tanahnya telah berubah menjadi perkotaan.
Tuntutan atas kebutuhan dasar seperti pangan yang akhir-akhir ini
semakin mahal dan sulit, kondisi inilah yang disebut dengan kemiskinan. .
Apakah yang terjadi dengan Indonesia pada 2045, ketika 1 dari 20
penduduk dunia adalah orang Indonesia? Dalam hal ini sangatlah
dibutuhkan upaya preventif dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri.
11

Jumlah pengangguran semakin meningkat

Di negara yang memiliki pertumbuhan penduduk tinggi akan semakin
banyak orang yang memperebutan lapangan pekerjaan. Hal ini
disebabkan jumlah lapangan kerja tidak seimbang dengan angkatan kerja
baru.Diperkirakan harus diciptakan 30 juta lapangan pekerjaan baru setiap
tahunnya jika setiap orang yang menginjak usia kerja harus memiliki
pekerjaan.Ketika lapangan pekerjaan ini tidak tersedia, maka ini akan
meningkatkan angka pengangguran di negara tersebut.

b. Bidang Sosial
Peningkatan kriminalitas
Sulitnya memenuhi kebutuhan pokok terutama pangan, membuat
manusia menghalalkan semua cara guna memenuhi kebutuhannya.
Biasanya, orang yang posisinya terhimpit, nekat untuk melakukan suatu
hal yang walaupun dipandang buruk oleh masyarakat. Perampokan,
penjambretan, pencurian dan lain-lain merupakan contoh nyata tindakan
kriminal sebagai akibat dari sulitnya memenuhi kebutuhan hidup.
Kesempatan memperoleh pendidikan layak semakin menurun
Dengan makin banyaknya bayi yang lahir setip tahunnya, tentu makin
banyaknya diperlukan fasilitas sekolah dan guru yang memadai. Negara
miskin, mungkin tidak bisa memenuhi fasilitas pendidikan. Sebagai
12

hasilnya, tidak setiap anak memiliki kesempatan untuk bersekolah dan
mendapatkan pendidikan yang memadai. Akibatnya,banyak anak yang
harus putus sekolah dan memilih untuk hidup di jalanan.




c. Lingkungan Biotik / Alam


Dampak lingkungan yang terjadi akibat masalah ledakan penduduk adalah
polusi. Tingkat polusi bergerak naik seiring dengan semakin
bertambahnya jumlah penduduk disuatu area permukiman. Polusi
ditimbulkan dari asap hasil pembuangan kendaraan bermotor yang
jumlahnya saat ini semakin meningkat tajam.
Selain itu, daya tampung dan daya dukung lingkungan juga semakin tidak
ideal serta bisa menimbulkan banyak masalah lingkungan, sampah, banjir,
kemacetan, kesulitan akses udara atau air bersih serta isu perubahan
iklim hingga bencana akibat perusakan alam.
13

Ujung dari semua ledakan penduduk itu adalah kerusakan lingkungan
dengan segala dampak ikutannya seperti menurun kualitas pemukiman
dan lahan yang ditelantarkan serta hilangnya fungsi ruang terbuka.

D. Penanganan Ledakan Penduduk
Ledakan penduduk bisa menimbulkan dampak, maka tiap negara
memikirkan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Setiap negara
memiliki kebijakan sendiri mengenai hal itu. Contoh dari penanganan
ledakan penduduk antara lain :
1. Insentif dan sanksi
Insentif akan diberikan pada pasangan dengan sedikit anak. Sementara,
pasangan yang memiliki banyak anak akan diberi sanksi. Misalnya harus
membayar pajak lebih besar. Cina merupakan salah satu contoh negara
yang menerapkan metode insentif dan sanksi. Seperti kita ketahui bahwa
cina memiliki penduduk yang beser. Tercatat dari hasil sensus tahun
2000, jumlah penduduknya 1,3 M. Penduduk cina kurang lebih 22 %dari
total penduduk dunia. sejak tahun 1979, pemerintah cina
mengkampanyekan kebijakan "satu anak tiap pasangan". Setiap
pasangan di Cina hanya diperbolehkan memiliki satu anak. Jika pasangan
memiliki lebih dari satu anak, tanpa, ijin dari pemerintah, dianggap ilegal.
2. Revitalisasi / pendidikan tentang keluarga berencana ( KB )

Di beberapa negara pasangan suami-istri diajari beberapa cara untuk
mengendalikan jumlah anak. Sebagian contoh, di Bangladesh lebih dari
24.000 wanita setiap tahunnya dikirim ke daerah perkotaan untuk diajak
dan diberikan penyuluhan tentang keluarga berencana. dengan
penyuluhan ini diharapkan mereka bisa mengatur jumlah anak.
Selain itu, upaya penanganan ledakan penduduk juga dapat dilakukan
14

dengan menunda masa perkawinan remaja agar dapat mengurangi jumlah
angka kelahiran yang tinggi.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan
jumlah penduduk :
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya
kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan
akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir
dalam bidang kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang
tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut
mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki
kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju
pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak
diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan
mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan
daerah lainnya.
5. Mengoptimalkan lahan dengan menggunakan teknologi.
Hal ini disebabkan padatnya penduduk mengakibatkan banyaknya lahan
yang dipergunakan untuk pemukiman, sehingga lahan yang tadinya
merupakan tempat penduduk menanam tanaman pangan beralih fungsi
sebagai lahan pemukiman. Peralihan fungsi ini membuat penurunan
terhadap produksi pangan penduduk sehingga penduduk mengalami
15

kekurangan pangan. Oleh karena itu diperlukan penggunaan teknologi
agar dapat meningkatkan produksi pangan walaupun denganlahan sempit.
6. Pemerataan pembangunan.Hal ini dapat di lihat dikota-kota yang
merupakan titik sentral pembangunan dan kegiatan ekonomi. Seharusnya
pembangunan tidak hanya terpusat dikota-kota tetapi juga dilakukan
dikabupaten. Jika pembangunan dilakukan secara merata dikabupaten
maka sangat kecil kemungkinan penduduk yang tinggal dikabupaten
pindah ke kota.
















16

III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Ledakan penduduk adalah pertumbuhan penduduk di suatu negara
secara cepat dan tiba-tiba serta tidak terkendali. Ledakan penduduk
merupakan masalah yang harus segera ditangani dengan serius oleh
pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus
berlanjut akan mengakibatkan dampak buruk pada sector ekonomi,
sosial dan lingkungan biotik. Kerja sama yang baik antara pemerintah
dan masyarakat sangatlah dibutuhkan dalam upaya penanganan
ledakan penduduk.
B. Saran
Untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk, maka sebaiknya
pemerintah melakukan tindakan preventif dan penanggulangan
masalah kependudukan ini secara cermat dan tepat, dan sebagai
warga Negara yang baik, kita wajib untuk mendukung program
pemerintah guna kebaikan bersama.








17

DAFTAR PUSTAKA

Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi Untuk SMA kelas XII. Jakarta: Elangga.
Djahir, Yulia, dkk.2010.Ilmu Sosial Budaya Dasar. Indralaya : Universitas
Sriwijaya
Http://mangkutak.wordpress.com/2009/01/21/praktek-kerja-lingkungan-hidup-
pklh-geografi-unp/
Http://wikipedia.org//ledakanpenduduk
Http://kompas.com//pertumbuhan-dan-petambahan_penduduk

Anda mungkin juga menyukai