Kemajuan ilmu teknologi yang semula bertujuan untuk mempermudah
pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya teknologi telah menimbulkan keresahan dan ketakutan baru bagi kehidupan manusia. Ketakutan yang dirasakan oleh manusia akibat perkembangan teknologi ini disebabkan adanya kekhawatiran akan adanya penyalahgunaan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Berbicara tentang dampak dari perkembangan IPTEK, maka kita akan dihadapkan pada berbagai bidang, bahkan hampir semua aspek dalam kehidupan di dunia ini dapat dipengaruhi oleh adanya perkembagan IPTEK, seperti yang kita lihat sekarang ini, seorang dosen pergi ke kampus tidak lupa membawa laptop dan LCD, setiap orang selalu berdampingan dengan HP, saat jam istirahat dirumah selalu di temani Televisi, dan lain sebagainya, kesemuanya iu hanya sebagian kecil dari pengaruh perkembangan IPTEK. Sebagai contoh PSS saat ini mengidentifikasi bahwa penyalahgunaan senjata nuklir, kimia, biologi, dan radiologi serta WMO lain merupakan salah satu klaster ancaman bersama bagi umat manusia. Padahal hal tersebut merupakan hasil pemikiran manusia genius. Apalagi kalau perkembangan tersebut bersinergi negative dengan bahaya terhadap keamanan lain, baik yang bersifat simetrik seperti antar negara maupun bahaya asimetrik seperti terorisme dan kejahatan trans nasional terorganisasi yang disponsori oleh nonstate actors. Hal tersebut tidak hanya membahayakan negara sebagai kesatuan, tetapi juga membahayakan keamanan manusia. Dengan demikian dapat dipahami bahwa adanya perkembangan IPTEK, manusia sangat banyak terbantu untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi disisi lain manusia juga harus sadar akan adanya berbagai macam ancaman yang dapat ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK tersebut, yang akan dapat membahayakan bagi manusia itu sendiri.
PEMBAHASAN
Pengertian Ilmu Pengetahuan
IImu pengetahuan merupakan gabungan dari dua kata; ilmu dan pengetahuan. Kata ilmu merupakan terjemahan dari kata bahasa inggris : science, yang aslinya berasal dari bentuk kata bahasa latin scinentia yang berarti pengetahuan. Kata ini berasal dari bentuk kata kerja scire yang artinya mempelajari atau mengetahui. Pada mulanya ilmu mempunyai cakupan yang secara etimologis menunjuk pada pengetahuan semata-mata. Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian ilmu ini mengalami perluasan arti, sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan sistematik (systematic knowledge), (Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM, Liberty, Yogyakarta, 2007, hal. 126). Selanjutnya, kata pengetahuan berasal dari kata dasar tahu atau dalam bahasa Inggris to know yang berarti tahu atau mengetahui. Kata ini menunjuk pada pemahaman tentang dunia dan hakikat sesuatu. Dari penjelasan di atas, Penulis dapat menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu penjelajahan ilmiah berdasarkan observasi setiap person terhadap realitas untuk memperoleh pemahaman yang penuh.
Pengertian Teknologi
Definisi teknologi yang diberikan oleh Rias Van Wyk : Technology is a set of means created by people to facilitate human endeavor. Dari definisi tersebut, ada beberapa esensi yang terkandung yaitu :
1.Teknologi terkait dengan ide atau pikiran yang tidak akan pernah berakhir, keberadaan teknologi bersama dengan keberadaan budaya umat manusia.
2.Teknologi merupakan kreasi dari manusia, sehingga tidak alami dan bersifat artificial.
3.Teknologi merupakan himpunan dari pikiran (set of means), sehingga teknologi dapat dibatasi atau bersifat universal, tergantung dari sudut pandang analisis.
4.Teknologi bertujuan untuk memfasilitasi human endeavor (ikhtiar manusia). Sehingga teknologi harus mampu merungkatkan performansi (kinerja) kemampuan manusia.
Dari definisi di atas, ada 3 (tiga) entitas yang terkandung dalam teknologi yaitu; Skill (Keterampilan), Algorithnia (Logika berfikir) dan hardware (Perangkat keras).
Teknologi sebenarnya mencakup ilmu pengetahuan dan engineering atau teknik. Jadi teknologi itu sendiri sebenarnya telah mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya. Namun dalam arti tertentu dan banyak dipakai bahwa teknologi merupakan applied science, yaitu penerangan ilmu pengetahuan bagi kesejahteraan manusia. Jadi sebenarnya, ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena saling terkait. Ilmu pengetahuan tanpa teknologi bagaikan pohon tidak berbuah, sedangkan teknologi tanpa ilmu pengetahuan bagaikan pohon tanpa akar.
Teknologi tidaklah hanya menjangkau benda-benda yang bersifat materi saja. Teknologi dapat juga menjangkau ruang lingkup benda-benda nonmateri, seperti konsep, ide, gagasan, cita-cita, norma, dan sebagainya. Dalam ruang lingkup benda-benda nonmateri, peranan benda-benda instrumen seperti isyarat dan simbol sangatlah penting. Bahasa merupakan suatu sistem dari simbol.
IPTEK SEBAGAI LANDASAN PENDIDIKAN
IPTEK dipandang sebagai salah satu landasan pendidikan. Mengapa? Karena peran IPTEK ini sangat besar dalam mengembangkan pendidikan. Sebelum menjelaskan peranan IPTEK sebagai salah satu landasan pendidikan, terlebih dahulu kita akan mencari pemahaman yang jelas tentang apa itu Ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk memahami hakikat pendidikan seharusnya kita mengambil karakter evolusi. Mengapa demikian? Karena manusia secara kodrati adalah makhluk evolusi. Secara kodrati manusia berada dalam proses menjadi; yaitu proses perkembangan dari keadaan yang tidak sempurna menjadi semakin sempurna. Proses evolusi manusia melibatkan fisik, mental dan intelektual. Proses perkembangan manusia lebih menyangkut kepribadian. Dalam pengertian ini pendidikan harus ditempatkan dalam perkembangan dan perubahan kepribadian manusia. Pada umumnya dalam proses evolusi pendidikan, anak didik mengalami perjumpaan dengan beberapa pelaku pendidikan, misalnya: pertama, pendidikan informal, disini anak didik mengalami pembinaan dan pendidikan dari orang tua. Orang tua menjadi pelaku utama pendidikan dasar anak dalam keluarga sebelum anak masuk pada usia sekolah. Tekanan yang harus ditunjukan pada subyek didik adalah dimensi kemanusiaan dalam pendidikan. Anak didik tidak harus dipandang sebagai obyek pendidikan namun sebaliknya harus dipandang sebagai subyek pendidikan. Dalam pengertian ini bahwa pendidikan tidak dipahami sebagai tindakan transformasi ilmu pengetahuan oleh pendidik yang menganggap tahu banyak kepada anak didik yang dianggap tidak tahu. Upaya yang harus dilakukan oleh pendidik yaitu memotivasi dan menuntun anak untuk berperan aktif, kreatif dan dinamis dalam proses pendidikan. Memahami keberadan manusia dalam proses evolusi kita akan mengenal tiga status manusia yang serentak menjadi identitasnya yakni; manusia berada, manusia harus berada.
Manusia berada dimaksudkan manusia mempunyai status quo yaitu status keadaan semula keberadaan manusia. Manusia harus berada, dimengerti sebagai status deontologis yaitu status ideal keberadaan manusia. Dan manusia dapat berada sering disebut sebagai status situasional. Status manusia yang mempunyai potensi mencapai tujuan akhir atau idealitas perkembangan manusia. Pendidikan dalam kerangka evolusi berhubungan erat dengan konsep antropologis manusia. Bahwa manusia yang berubah dan terarah pada perkembangan ke depan mempunyai dasar antropologis yaitu possum (Possum artinya saya dapat). Prinsip perkembangan manusia adalah manusia mempunyai potensialitas yang terarah pada aktualitas. Dalam kaitannya dengan subyek pendidik harus ditegaskan bahwa anak didik secara kodrati tidak berada dalam keberadaan yang tetap namun terus-menerus berevolusi, berubah dan berkembang menuju kesempurnaan dan kematangan hidup. Demikian juga proses pendidikan yang berlangsung harus dijiwai oleh proses evolusi bahwa perkembangan pendidikan seiring dan selaras dengan perkembangan kepribadian manusia. Seperti telah dikatakan di atas, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia sekarang telah berlangsung dalam lintasan sejarah yang cukup panjang. Sejak kurang lebih abad ke tiga sebelum Masehi, ilmu pengetahuan telah berusaha dikembangkan oleh para filsuf Yunani kuno. Sedangkan teknologi baru mulai sejak Zaman renaisance. Pertanyaannya adalah mengapa ilmu pengetahuan dan teknologi dikatakan sebagai salah satu landasan dalam pendidikan? Keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan akibat langsung dari eksistensi manusia yang kemudian membentuk historisitas pendidikan sejak lahir sampai mati. Jadi, jika manusia tidak eksis dalam rentetan panjang kependidikan, sesungguhnya ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mungkin ada. Dengan perindustrian, dinamika kehidupan manusia mengalami perubahan yang begitu cepat. Dengan teknologi dan perindustrian, kini manusia seolah-olah bisa melakukan semua hal sesuai dengan yang dikehendaki. Ada yang berpendapat bahwa dengan teknologi dan industri, manusia semakin mampu untuk membuktikan bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling istimewa. Dalam hubungannya dengan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi mendukung tanggungjawab untuk membudayakan eksistensi kehidupan manusia. Artinya: dengan peralatan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia semakin lebih berpeluang untuk menciptakan perubahan- perubahan yang bermanfaat bagi kehidupan yang lebih berkembang dan maju. Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan misalnya, telah mampu memberikan manusia paradigma-paradigma yang baru. Sebagai contoh: dulunya manusia menganggap bahwa adalah mustahil kita bisa sampai ke bulan, namun ternyata pada abad 20 karena pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, orang bisa merakit sebuah pesawat dan bisa sampai di bulan (pesawat Apollo yang dikendarai Neil Amstrong dapat sampai ke bulan). Selain itu, dengan teknologi, pendidikan mampu membuat perubahan; dan dengan pendidikan, teknologi diharapakan mampu membuat kehidupan semakin berkembang dan maju. Berkembang dan maju dalam arti bernilai kultural manusiawi, sehingga segala kebutuhan hidup dapat lebih mudah dicukupi dan dapat dimanfaatkan secara adil dan merata. Dengan pendidikan teknologi, jalan menuju kesejahteraan umum semakin terbuka. (Ibid). Dengan adanya teknologi, manusia mampu menciptakan berbagai mesin dan alat-alat elektronik yang bisa menunjang pendidikan. Misalnya: mesin foto copy, komputer, LCD, internet dan lainnya. Tentunya semua sarana ini sangat memberikan sumbangan yang berarti bagi pendidikan manusia sehingga pola pikir manusia bisa berkembang dan maju dalam segala segi kehidupan manusia
DAMPAK IPTEK BAGI PENDIDIKAN
Tirtaraharja(2005) menyatakan bahwa pendidikan serta ilmupengetahuan dan teknologi memiliki kaitan yang sangat erat.Iptek menjadi bagian utama dalam isi pembelajaran.Dengan kata lain bahwa pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan pengembangan iptek.iptek merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.pada sisi lain,pada setiap perkembangan iptek harus sering diakomodasi oleh pendidikan yakni dengan segera memasukan hasil pengembangan iptek itu kedalam bahan ajar. Dengan perkembangan iptek dan kebutuhan masyarakat yang makin kompleks maka pendidikan dengan segala aspeknyamau tak mau mengakomodasi perkembangan itu,baik perkembangan iptek maupun perkembanganmasyarakat.Konsekuensi perkembangan pendidikan itumenyebabkan penataan kelembagaan,pemantapan sruktur organisasi dan mekanisme kerja serta pemantapan pengelolaan dan lain sebagainya haruslah dilakukan dengan memanfaatkan iptek itu.karena kebutuhan pendidikan yang sangat mendesak maka banyak teknologi dari berbagai bidang ilmu segera diadopsi kedalam penyelenggaraan pendidikan,dan atau kemajuan itu segera dimanfaatkan oleh penyelenggara pendidikan.
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan, antara lain: Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Dll Menghadapi abad ke-21, UNESCO melalui the internsaional commission on education for the twenty first century merekomendasikan pendidikan yang berkelanjutan yang dilaksankan berdasarkan empat pilar, yaitu : learning to know(belajar untuk meguasai), learning to do(belajar untuk menguasai keterampilan), learning to be(belajar untuk mengembanggkan diri), dan learning to live together(belajar untuk hidup dimasyarakat). Untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era globalisasi informasi skarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu menguasai dan menerapakan teknologi informasi dalam pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001) dengan berkembanggnya penggunaan TIK ada lima pereseran pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan (2) dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja (3) dair kertas online atau saluran, (4) dari fasilitas fisik ke fsilitas jaringan kerja dan (5) dari wktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, computer, internet, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilalukan dengan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya, apa yang disebut cyber teaching atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan mengunakan intenet. Istilah lain yang makin popular saat ini ialah e- learning yaitu suatu model pembelajaran denan menggunakan media teknologi komunikasi khususnya internet. Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring denan perkembangan zaman. Namun demikian dalam kehidupan sehari hari, kita tidak boleh lupa bahwa teknologi itu tidak hanya mendatangkan manfaat positif, melainkan juga akan dpat mendatangkan dampak negative, inilah yang harus tetap kita waspadai, mengingat saat sekarang ini kita lihat dimana-mana banyak pelajar atau mahasiswa yang sering menggunakan fasilitas teknologi tidak sesuai denan yang diharapkan, sehingga hal ini dapat mendatanggkan dampak negative. Dampak Positif
Pembelajaran Jarak Jauh Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan menjadikan guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui Internet. Internet dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk memperoleh pengetahuan. Semua pengguna web dapat mencari pengetahuan yang diinginkan di internet. Ada beberapa situs informatif dan direktori web yang menawarkan informasi pada berbagai mata pelajaran. Siswa dapat menggunakan internet untuk mendapatkan semua informasi tambahan yang mereka butuhkan untuk meningkatkan basis pengetahuan mereka.
Teknologi menawarkan media audio-visual yang interaktif pada proses pembelajaran. Presentasi PowerPoint dan perangkat lunak animasi dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada siswa secara interaktif. Efek visual yang diberikan membuat siswa lebih tertarik untuk belajar. Selain itu, software ini berfungsi sebagai alat bantu visual untuk para guru dan memfasilitasi siswa untuk melihat informasi secara lebih jelas. Media Interaktif telah terbukti bermanfaat dalam meningkatkan tingkat konsentrasi siswa.
Dampak Negatif
Penyalahgunaan teknologi yang lainnya adalah pengetahuan untuk melakukan tindak kriminal dan tidak dibenarkan. Seperti yang diketahui bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
Menurunnya motivasi dan prestasi belajar serta berkurangnya jumlah jam belajar para remaja rela membolos saat jam sekolah demi bermain game di warnet-warnet kesayangannya.
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Pornografi yang bisa di akses dan mudah di buka di internet menjadi candu bagi para remaja maupun masyarakat.
PERANAN DAN PERKEMBANGAN IPTEK BAGI MAHASISWA
Peranan dan perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and agent of control dalam peningkatan Sumbar Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang sangat kontroversi bagi Indonesia sehingga dalam pengembangannya perlu beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: Membangun suatu perkembangan IPTEK bagi mahasiswa sebagai agent of change and agent of control dalam peningkatan Sumbar Daya Manusia (SDM) merupakan suatu masalah yang kompleks, membutuhkan integrasi dari berbagai bidang disiplin ilmu. Keberhasilan mahasiswa sebagai agent of change and agent of control terhadap peranan dan perkembangan IPTEK bergantung pada suatu usaha untuk mengolaborasikan berbagai sumber ilmu baik peranan guru, lembaga pemerintah ataupun instansi-instansi lain yang terlibat didalamnya. Biasanya untuk membuat kesinergisan seperti ini merupakan masalah yang cukup besar untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
PENUTUP
Kesimpulan
Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah dan harus selalu dijaga serta dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatan SDM tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik bagi mereka yang berkompeten dalam segala bidang dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Mahasiswa sebagai agent of change and agent of control dan generasi penerus harus semangat selalu untuk menjadi SDM yang berkualitas agar dapat menjaga Indonesia.
Saran
Pendampingan pendidikan teknologi dengan bimbingan moral yang seimbang, sehingga siswa mampu memilih penggunaan teknologi yang bermanfaat.
Memberikan pengawasan dari orang tua, sekolah dan pemerintah secara umum, dengan pembatasan akses situs-situs yang tidak baik atau pemberian sangsi yang tegas.
Mendorong motivasi anak didik ke arah pengembangan IPTEK dengan selalu menempatkan pendekatan nilai-nilai Islami menjadi sumber acuannya.
Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan IPTEK, serta hubungan yang akrab dengan para ilmuwan yang memegang otoritas IPTEK dalam bidang masing-masing.
Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama dari kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Mercatali, A. Pedagogia, Educare Oggi (Ensiklopedia Nasional Indonesia, Entri Teknologi, hal. 163. Lodo Dai, Blasius. Globalisasi, IPTEK, dan Harga Manusia, dalam seri buku Vox: Citra Manusia abad ke-21 (Flores: Arnoldus Ende, 1998). Bracia: La scola, Roma Antonianus,1991), dalam J. Montolalu, Filsafat Pendidikan. Salam. Burhanudin, Drs., M.M. Sejarah Filsafat Ilmu dan Teknologi: Rineka Cipta, Jakarta, 2000). Sudiarja, A. Driyarkara: Pendidikan Kepribadian Nasional dalam Basis No. 07-08, Tahun ke-56, Juli-Agustus 2007. Suparlan Suhartono, M.Ed., Ph.D., Filsafat Pendidikan, (AR-RUZZ MEDIA: Yogyakarta, 2009). Sutarno, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Perkembangan Moral Manusia dalam Ilmu, Pengetahuan dan Etika, Penyunting Drs. Supardan M.A. (Jakarta: P.T. BPK Gunung Mulia, 1991). Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM, Liberty, Yogyakarta, 2007. Zen, M.T. Sains, Teknologi dan Hari Depan (Jakarta: P.T. Gramedia, 1982).