Anda di halaman 1dari 42

Lupus Eritematosus Sistemik

( Systemic Lupus
Erythematosus)

Divisi Pulmonologi, Alergi & Imunologi
Departemen Penyakit Dalam FK USU/SMF
Penyakit Dalam RS HAM Medan
PENDAHULUAN
Lupus eritematosus sistemik (LES-SLE)
Penyakit Autoimmun yang ditandai produksi
antibodi terhadap komponen-komponen inti sel
yang berhubungan dengan manifestasi klinis
yang luas.
Terutama menyerang wanita muda masa
reproduktif ( 15- 40 tahun)
Ratio wanita : laki-laki= 5 : 1
Etiologi tidak jelas diduga berhubungan dengan
respon immun spesifik pada MHC II, yaitu HLA-
DR2 dan HLA- DR3.

EPIDEMIOLOGI
Prevalensi LES diketahui bervariasi luas di
antara berbagai etnis.
Northern Europeans 40/100.000, pada
kulit hitam 200/100.000.
USA jumlah pasien 290.000. Inggris
12,5/100.000. Asian 17/100.000. Aborigin
11/100.000.
Di Indonesia: di Medan 1,4/10.000, di
Yogyakarta 10,1/10.000, di jakarta
15/10.000 perawatan.
ETIOLOGI & PATOGENESIS
Etiologi dan patogenesis LES masih belum
diketahui dengan jelas.
Meskipun penyebab LES belum jelas, diduga
penyebabnya gangguan regulasi sistem immun
dan kerusakan jaringan akibat kompleks immun,
dan juga sitotoksisitas antibodi secara langsung.
Faktor yang berhubungan : genetik, lingkungan,
hormonal.
Faktor genetik: HLA-DR2 dan HLA-DR3
Faktor lingkungan: Infeksi, sinar ultraviolet, obat-
obatan, stres mental/fisik.
Faktor hormonal : hormon prolaktin.
ETIOLOGI & PATOGENESIS
Faktor pemicu lingkungan Sel T autoreaktif
( Ggguan toleransi immun)
Gangguan Apoptosis
Induksi dan ekspansi sel B
sel mati

Ag nukleus dan plasma Autoantibodi
Kompleks Immun
tidak dieliminasi
di dinding pembuluh darah & jaringan
Di Mikrovaskular
AKTIVASI KOMPLEMEN
INFLAMASI

Autoantibodi ditujukan kepada antigen
nukleoplasma meliputi DNA , protein dan
non histon. Autoantibodi terhadap > 30
autoantigen.
Antibodi ini secara bersama-sama disebut
ANA ( antinuclear antigen)
Manifestasi Klinik
Manifestasi klinik beragam dan sering kali
pada keadaan awal tidak dikenali sebagai
LES. Mulai ringan sampai berat
(mengancam jiwa). Melibatkan multiorgan,
seringkali tidak terjadi bersamaan pada
awal gejala non spesifik: lemah, lesu,
panas, mual, nafsu makan menurun dan
berat badan menurun. Memerlukan waktu
berbulan sampai bertahun untuk
manifestasi klinis lengkap
Manifestasi Muskuloskeletal
Paling sering (>90%)
Berupa nyeri otot (mialgia), nyeri sendi
(artralgia) atau artritis (tidak deformitas
non erosif)
Mengenai sendi kecil/ perifer: sendi jari
tangan, pergelangan, lutut.

Manifestasi Kulit
Sangat beragam, kadang menyerupai
penyakit kulit lainnya. Umumnya
berbentuk ruam fotosensitif. Bentuk klasik
malar rash =butterfly rash (50%), berupa
ruam pada kedua pipi yang tidak melebihi
lipatan nasolabial dan di hidung
membentuk jembatan. Yang lain berupa
diskoid LE, subacute cutaneus lupus
erythematosus, lupus profundus/
paniculitis, alopecia.
Manifestasi paru
Berupa pneumonitis, pleuritis, emboli paru,
hipertensi-pulmonum, emboli paru,
perdarahan atau shrinking lung syndrome
Pleuritis (45-60%), nyeri, ada efusi.
Pneumonitis (1-4%): batuk, sesak nafas,
nyeri dada, hipoksia, demam.
Perdarahan paru (jarang), sangat fatal
(mortalitas 50-90%), hipoksia, sesak
nafas, penurunan
Manifestasi Kardiologis
Berupa perikarditis (tersering, 66%),
miokarditis, endokarditis, kelainan katup,
penyakit koroner, hipertensi, gagal
jantung, dan kelainan konduksi.
Perikarditis dicurigai bila ada nyeri
substernal, friction rub.
Miokarditis ditandai dgn kardiomegali,
aritmia, gangguan konduksi, endokarditis,
sering kali asimtomatis tanpa bising katup,
yang sering kena katub mitral dan aorta.
Manifestasi Renal
Dikenal dengan lupus nephritis (40-75%),
terjadi setelah lima tahun menderita,
puncak insiden usia 20-30 thn.
Gambaran klinis bervariasi tergantung
derajat kerusakan glomerulus, berupa
hematuria, proteinuria, selular cast.
Menyebabkan gagal ginjal atau sindroma
nefrotik
secara histopatologis dibedakan
menjadi menjadi 5 kelas
Manifestasi Gastrointestinal
Sangat sering, mirip dengan penyakit lain, oral
ulcer, tersering ( hampir 100 %), tidak nyeri
dijumpai pada palatum durum, mukosa pipi.
Mesenterik vaskulitis, jarang tetapi fatal ,
menimbulkan iskemi enteritis, nekrosis usus dan
perforasi.gejala dapat berupa nyeri perut bawah,
mual-muntah, diare, perdarahan, ileus.
Ulseratif colitis, bisa dijumpai lebih awal.
Disfagia, dispepsia bisa dijumpai. Pankreatitis
ditandai dengan nyeri perut atas, mual dan
muntah.
Hepatomegali, berkaitan dengan aktivitas
penyakit.
Manifestasi Neuropsikiatrik
Sulit ditegakkan karena begitu luas dan harus
menyingkirkan kemungkinan lain seperti sepsis,
uremia dan hipertensi berat.
Dapat berupa epilepsi, hemiparese, lesi saraf
kranial, lesi batang otak, meningitis aseptik,
myelitis transversal.
Dapat juga berupa neuropati perifer, miastenia
gravis atau mononeuritis multiflex.
Gangguan fungsi mental dapat beruap organik
atau non-organik.
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan jika ditemukan 4 atau lebih dari 11
kriteria yg ditetapkan oelh American Rheumatism Association (ARA)
atau American College of Rheumatology (ACR), yaitu :
1. ruam malar
2. ruam diskoid
3. fotosensitivitas
4. ulkus mulut
5. artritis non erosif
6. pleuritis/perikarditis
7. gganguan renal
8. gangguan neurologis
9. gangguan hematologik
10.gangguan imunologik
11. antibody anti nuclear (ANA) positif
Penatalaksanaan
Non farmaka
- edukasi kpd pasien dan keluarga
- menghindari paparan sinar matahari spt :
menggunakan kain pelindung sinar matahari,
baju lengan panjang, topi atau payung
- hindari faktor resiko tertular infeksi, kalau perlu
pemberian antibiotik profilaksis
- pada kehamilan, poengawasan aktivitas
penyakit lebih ketat
Penatalaksanaan
Farmaka :
1.Obat anti inflamasi nonsteroid.
Utk mengatasi artritis, arthralgia dan
mialgia. Perhatikan efek samping thd
gastrointestinal, hepar dan ginjal.
2. Obat antimalaria. Hidroklorokuin 400
mg/hari. Mempunyai efek sunblocking,
antiinflamasi, imunosupresan. Evaluasi
ophtalmik, krn efek toksik thd retina
3. Glukokortikoid
Prednison lebih banyak disukai, hindari
pemberian deksametason. Sebaiknya dosis
tunggal pagi hari.
Pada LES ringan dosis prednison 0,5 mg/kg
BB/hr, pd yang berat pemberian
metilprednisolon intravena 1 gr atau15 mg/kg
BB selama 3-5 hari, kmdn dilanjutkan prednison
stelah pemberian dosis tinggi selama 6 minggu,
dosis diturunkan bertahap.
Bila timbul eksaserbasi akut, dosis prednison
dinaikkan sampai ke dose efektif. Bila dalam
wkt 4 minggu tdk menunjukkan perbaikan,
pertimbangkan pemberian imunosupresan
4. Imunosupresan
Siklofosfamid IV 0,5-1 gr/m2 dlm 250 ml NaCl
0,9% selama 60 menit. Pd gangguan fungsi
ginjal, dose disesuaikan.
Azatioprin 1-3 mg/kg BB/hari per oral, dapat
diberikan selama 6-12 bulan, dapat diturunkan
perlahan.
Siklosporin A dosis rendah (3-6 mg/kgBB/hr)
Metotreksat dose rendah (7,5-15 mg/minggu)
untuk mengatasi artritis
5. Terapi hormonal
Imunoglobulin dan afaresis
Danazon (androgen)
MYASTHENIA GRAVIS

Divisi Pulmonologi, Alergi & Imunologi
Departemen Penyakit Dalam FK USU/SMF
Penyakit Dalam RS HAM Medan
PENDAHULUAN
Myasthenia gravis (MG) : peny kronis yang
disebabkan ggn dalam transmisi neuromuskular
Respons imun humoral thd reseptor asetilkolin
di membran post sinaptik
Prevalensi di USA 3/100.000
Ditandai oleh kelemahan otot tungkai, o. ekstra
okuler, dan o.faringeal
Berhubungan dengan haplotype HLA B-8, DR 3
Patogenesis
MG berhub dgn Ab thd reseptor asetilkolin
(80-90%) dan timus (60-80%)
Autoantibodi secara langsung mengikat
reseptor asetilkolin
Reaksi reseptor dan Ig, mencegah
penerimaan impuls saraf kelemahan
otot yg berat
Kebanyakan .atau hipertrofi timus
Gambaran klinis
Kelemahan sekelompok otot, berubah-
ubah
Kelemahan otot ekstra okuler mata
(>80%), spt ptosis, diplopia
Serak, nasal speech, slurred speech, sulit
mengunyah
Kelemahan fleksor tungkai dan tangan
serta leher khusus tjd pd peny lebih lanjut
Diagnosis
Dijumpai IgG anti-AChR (90%) dengan
gambaran klinis yang sesuai, diagnosa
sudah bisa ditegakkan
IgG anti AChR bisa juga asimptomatik atu
pd peny autoimun lain
Pengobatan
Asetilkholinesterase inhibitor sebagi pengobatan
lini pertama
Imunosupresan jangka panjang dengan
kortikosteroid, azathioprine, atau siklosporin
sering dipergunakan
Plasmafaresis dan intravenous IgG bermanfaat
Poerasi timektomi direkomendasikan untuk
pasien MG menyeluruh mulai dari pubertas
sampai 60 thn
PENYAKIT GRAVE
(TIROTOKSIKOSIS, HIPERTIROIDISME)

Divisi Pulmonologi, Alergi & Imunologi
Departemen Penyakit Dalam FK USU/SMF
Penyakit Dalam RS HAM Medan
Pendahuluan
Tirotoksikosis ditimbulkan oleh produksi
hormon tiroid (tiroksin) yg berlebihan, dgn
diffuse goiter
Terbentuk antibodi terhadap reseptor TSH
Penyakit Grave mrpk ggn autoimun yang
belum diketahui penyebabnya
Seign pada dekade ke 3 dan 4, lebih
banyak pada wanita
Berhubungan dgn HLA : DR 3, DR , DQX
Patogenesis/patologi
Antibodi thd antigen tiroid yang menstimulasi
fungsi sel tiroid dan menggantikan ikatan TSH
Autoantibodi menstimulasi aktifitas selular tiroid
Ditemukan peningkatan jumlah sel B perifer,
berhub dgn derajat penyakit
Kelenjar tiroid membesar seragam
Peningkatan pertumbuhan dan proliferasi sel
tiroid
Gambaran klinis
Khas dgn adanya diffuse goiter dan
tirotoksikosis
Tanda hipertiroidisme : tdk tahan panas, tremor
tangan, gugup, lekas marah, kulit panas dan
basah, penurunan berat badan, perubahan
refleks otot, kardiovaskular hiperdinamik
(takikardia), perubahan status mental
Ophtalmopati : proptosis, kelambatan menutup
Dermopati : edema pretibial, wajah dan tangan
Peningkatan kadar T3 dan T4
TSH rendah atau tdk terdeteksi
Pengobatan
Obat penghambat adrenergik : propanolol
Obat penghambat fungsi sel tiroid :
propiltiourasil (PTU), methimazole
Terapi dgn operasi atau radioaktive iodine
Supresi ekspresi autoantigen tirosit
Hashimotos Thyroiditis
(Tiroiditis Hashimoto)

Divisi Pulmonologi, Alergi & Imunologi
Departemen Penyakit Dalam FK USU/SMF
Penyakit Dalam RS HAM Medan
Pendahuluan
Tiroiditis hashimoto (tiroiditis kronik) adal
suatu peny inflamasi (tdk dik
penyebabnya), yg menyebabkan destruksi
progersif kel tiroid.
Kebanyakan wanita (85%), usia 30-50 thn
Berhubungan dengan HLA DR4 dan DR5
Gambaran klinis
Gejala berhub dgn perubahan fungsi tiroid
Pada awal biasany eutiroid, bisa hipertiroidisme
krn inflamasi merusak folikel tiroid dan
melepaskan hormon tiroid.
Kel tiroid membesar (goiter) dgn konsistensi
kenyal atau keras
Gejala hipertiroidisme : berat badan meningkat,
kelelahan, intoleransi thd dingin dan konstipasi
Diagnosis imunologik
Adanya autoantibodi thd tiroglobulin dan
antigen mikrosomal tiroid (enzim tiroid
peroksidase) di sirkulasi
Dideteksi dengan immunofluorescence,
ELISA
Dijumpai pd lelih 90% pasien
Juga sering dijumpai antibodi tiroid lainnya
Pengobatan
Biasanya diberikan terapi pengganti
hormon tiroid bagi yg hipotiroidisme
Tiroidektomi kadang2 dilakukan
DIABETES MELITUS TIPE I
(INSULINE DEPENDENT DM,
JUVANILE DM)
PENDAHULUAN
IDDM tjd akibat destruksi sel beta
langerhans secara imunologik
Sel beta langerhans berfungsi
memproduksi insulin
Prevalensi 1/500 populasi USA
Puncaknya tjd pd usia antara 10-15 thn
Patogenesis
Diawali dng infeksi virus, tjd suatu respon
inflamasi thd sel beta pulau langerhans
Inflmasi ini khas oleh ekspresi HLA DR
pada sel beta dan infiltrasi limfositik
Stimulasi sistem imun berlanjut atau ada
defek regulasi imun, akan berkembang
menjadi respon autoimun
Gambaran klinik
Tubuh tidak mampu memproduksi insulin
shg rentan thd fluktuasi KGD
Manifestasi akut insufisiensi insulin :
ketoasidosis, poliuria, polifagi
Hiperglikemia kronis menimbulkan
komplikasi kardiovaskuler, ggn ginjal,
neuropati, katarak
Diagnosa imunologis
Antibodi thd antigen sel beta langerhans
seperti glutamic acid decarboxylase (GAD)
atau insulin dapat menentukan kerentanan
individual
Pada pemeriksaan imunologis ditemukan
antibodi thd insulin, membran sitoplasma
sel beta (pada 90% IDDM)
Diagnosis lab berdasarkan pem KGD
(KGD puasa >140 mg/dl)
Pengobatan
Obat anti diabetik
Injeksi insulin. Kebanyakan pasien IDDM
membutuhkan suntikan insulin
Transnplantasi segmental pankreas atau sel
pulau Langerhans
Terapi imunosupresif akan dicoba membalikkan
proses inflamasi yg menyebabkan destruksi sel
beta pulau langerhans
Imunosupresi dgn siklosporin dapat memberikan
hasil yg menguntungkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai