Pada alat penukar panas dengan suhu fluida dingin (t) dan suhu fluida panas (T). Di definisikan
t-in < T dan t-out < T-out. Namun dalam beberapa kasus, t-out > T-out. Dan ini dinamakan
temperature cross.
Contoh : air masuk penukar pada suhu 85F dan keluar pada suhu 95F. Media pemanas adalah
air pada suhu 100F dan keluar pada suhu 90F. Peristiwa tersebut merupakan temperature cross.
Namun, temperature cross ditemukan pada multi-pass exchangers. Hal ini dapat terjadi karena
fluida shell yang keluar atau masuk pada alat penukar panas terdapat di tengah tube
FOULING
Fouling dapat didefinisikan sebagai akumulasi endapan yang tidak diiinginkan pada permukaan
perpindahan panas.Dikarenakan terdapat endapan atau deposit pada permukaan perpindahan
panas, maka dibutuhkan luas perpindahan panas yang lebih agar perpindahan panas yang
diinginkan dapat tercapai ( dengan beban atau duty yang diberikan ). Pada shell &tube heat
exchanger, fouling dapat terjadi baik pada bagian dalam ( inner tube ) maupun luar tube ( outside
tube ) dan dapatterjadi pula pada bagian dalam shell . Fouling juga dapat menyebabkan
pengurangan cross sectional area ( luas penampangmelintang ), dan meningkatkan pressure drop,
sehingga dibutuhkan energi ekstra untuk pemompaan.
SCALING
Scaling adalah lapisan crystalline padat yang terbentuk pada permukaan padat di mana
temperatur di sekitarnya cukup tinggi. Apabila temperatur batas pelarutan dari sebuah larutan
yang mengandung garam (misalnya calsium sulfate, gypsum) dilalui maka lapisan kristal padat
akan terbentuk.
Referensi :
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jem/article/viewFile/4649/4839
http://www.academia.edu/4663800/Fouling_pada_Heat_Exchanger
http://www.cheresources.com/invision/topic/15745-temperature-cross-in-multi-pass-tube-heat-
exchangers/