Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

TINEA CORPORIS
PENDAHULUAN
Tinea corporis adalah suatu penyakit
kulit menular yang menyerang daerah
kulit tidak berambut yang disebabkan
jamur dermatofita. Tinea corporis
merupakan infeksi yang umum terjadi
pada daerah dengan iklim tropis
seperti negara Indonesia dan dapat
menyerang semua usia terutama
dewasa
Penegakan diagnosis tinea corporis
berdasarkan gambaran klinis, status
lokalis dan pemeriksaan penunjang.
Keluhan yang dirasakan penderita
biasanya gatal terutama saat
berkeringat. Keluhan gatal tersebut
memicu pasien untuk menggaruk lesi
yang pada akhirnya menyebabkan
perluasan lesi terutama di daerah
yang lembab.
Kelainan kulit berupa lesi bentuk bulat
atau lonjong, berbatas tegas, terdiri
atas eritema, skuama, kadang-kadang
dengan vesikel dan papul di tepi.
Daerah tengahnya terdapat central
healing. Pada pemeriksaan
mikroskopis kerokan lesi dengan
larutan kalium hidroksida (KOH) 10%
didapatkan hifa.

PENYAJIAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. G
Umur : 67 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Pontianak Selatan
Agama : Islam
Waktu Pemeriksaan : 7 Juli 2014
Anamnesis
Keluhan Utama :
Gatal di bagian paha kanan

Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Poli Kulit RSUD dr. Sudarso pada
tanggal 07 Juli 2014 dengan keluhan gatal di bagian
paha sejak 2 bulan yang dirasakan semakin
memberat. Gatal pada bagian tubuh lain disangkal oleh
pasien. Keluhan ini awalnya berupa bintik-bintik
kemerahan yang semakin lama semakin meluas dan
terasa gatal. Gatal dirasakan memberat terutama saat
berkeringat. Pasien sering menggaruk daerah paha
kemudian lama kelamaan kulit terasa bersisik dan
muncul bercak keputihan. Pasien merupakan seorang
pensiunan dan saat ini tidak bekerja lagi
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat penyakit yang sama dahulu disangkal
Riwayat asma, alergi makanan, dan alergi obat disangkal
Riwayat hipertensi,penyakit jantung dan kencing manis disangkal

Riwayat penyakit keluarga :
Riwayat istri dengan keluhan gatal serupa (+), sejak 1 tahun yang
lalu.

Riwayat kebiasaan/lingkungan :
Pasien mandi dengan air PDAM
menggunakan handuk bersamaan

Riwayat sosial ekonomi :
Pasien seorang purnawirawan TNI, istrinya ibu rumah tangga.

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : compos mentis
GCS : E
4
V
5
M
6


Status Dermatologis
Regio : femur dextra et sinistra
bagian medial dan lateral.
UKK : tampak plak eritema
berbatas tegas, ukuran 2 x 3 cm
sampai 2 x 6 cm, diskret, tepi
polisiklik, bilateral dengan dikelilingi
papul eritema multiple (tepi aktif) dan
tertutup skuama tipis, central healing
(+), pada beberapa tempat terdapat
pustul, erosi (+).
RESUME
Pasien datang ke dengan keluhan gatal
di bagian paha sejak 2 bulan yang
dirasakan semakin memberat. Gatal
pada bagian tubuh lain disangkal oleh
pasien. Keluhan ini awalnya berupa
bintik-bintik kemerahan yang semakin
lama semakin meluas dan terasa gatal.
Gatal dirasakan memberat terutama saat
berkeringat. Pasien sering menggaruk
daerah paha kemudian lama kelamaan
kulit terasa bersisik dan muncul bercak
keputihan. Pasien merupakan seorang
pensiunan dan saat ini tidak bekerja lagi
Pasien tidak pernah mengalami keluhan
serupa sebelumnya. Pasien menyangkal
adanya riwayat alergi baik pada makanan
ataupun obat-obatan. Riwayat asma ataupun
sering bersin di pagi hari tidak ada. Riwayat
kencing manis, sakit jantung dan darah tinggi
disangkal.
Paien memiliki istri dengan keluhan gatal
serupa (+), sejak 1 tahun yang lalu. Pasien
mandi 2x sehari dengan air PDAM dan
menggunakan sabun. Pasien mengganti
pakaian tiap hari, menggunakan handuk
bersamaan dengan anggota keluarga lain,
yaitu dengan istrinya.

Dari hasil pemeriksaan didapatkan
tampak plak eritema berbatas tegas,
ukuran 2 x 3 cm sampai 2 x 6 cm,
diskret, tepi polisklik, bilateral dengan
dikelilingi papul eritema multiple (tepi
aktif) dan tertutup skuama tipis,
central healing (+), pada beberapa
tempat terdapat pustul, erosi (+).
Diagnosis Kerja
Tinea corporis
Diagnosis Banding
Candidiasis kutis

Usulan Pemeriksaan Penunjang
Kerokan kulit dengan KOH 10%
Biakan pada Sabouroud Dextrose Agar
TATALAKSANA
Medikamentosa
R/
cetirizine 10 mg No.XIV
S1dd1 tab
R/
Ketokonazole 200 mg No.XIV
S1dd1 tab
R/
Ketokonazole 2% krim No. 1
S2dd1 ue

Non Medikamentosa
Menjelaskan kepada pasien
bahwa penyakit yang dialami
ini adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh jamur.
Menyarankan kepada pasien
untuk menggunakan obat
secara teratur dan tidak
menghentikan pengobatan
tanpa seizin dokter.
Memelihara dan menjaga
kebersihan.
Menggunakan pakaian yang
menyerap keringat, tidak
ketat, dan menghindari kulit
lembab
Tidak menggunakan pakaian
atau handuk secara
bergantian atau bersama-
sama dengan anggota
keluarga lain.

Prognosis
Qua ad Vitam : bonam
Qua ad Functionam : bonam
Qua ad Sanationam : dubia
ad
bonam

PEMBAHASAN
Tinea corporis adalah dermatofitosis
pada kulit tubuh tidak berambut
(glabrous skin) kecuali telapak tangan,
telapak kaki dan daerah
selangkangan. Predileksi biasanya
pada daerah wajah, anggota gerak
atas, dada, punggung dan anggota
gerak bawah.
Keluhan yang dirasakan penderita
biasanya gatal dengan kelainan kulit
berupa lesi bentuk bulat atau lonjong,
berbatas tegas, terdiri atas eritema,
skuama, kadang-kadang dengan vesikel
dan papul di tepi. Dengan central
healing. Kadang-kadang dapat terlihat
erosi dan krusta akibat garukan.
Kelainan kulit dapat pula terlihat sebagai
lesi dengan pinggir yang polisiklik,
karena beberapa lesi kulit yang
bergabung menjadi satu

Berdasarkan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik pada pasien ini,
didapatkan gejala dan tanda yang
mengarahkan diagnosis kepada tinea
corporis. Pada pasien ini dikeluhan
rasa gatal yang memberat ketika
berkeringat.

Tampakan lesi kulit juga khas seperti
lesi tinea corporis dimana pada pasien
didapatkan gambaran plak eritema
berbatas tegas dengan tepi bentuk
polisiklik yang dikelilingi papul eritema
multipel, tepi terlihat lebih aktif dan
terdapat pula skuama tipis di atasnya.
Faktor lain yang mendukung yaitu
higienitas pasien yang kurang baik
yaitu bertukar handuk dengan anggota
keluarga lain yang terlebih dahulu
memiliki keluhan serupa.
Diagnosis banding candidiasis kutis.
Keluhan utama biasanya rasa gatal,
disertai lesi berupa kulit berupa
bercak, batas tegas, bersisik, basah
dan eritema. Lesi dikelilingi oleh lesi
satelit berupa vesikel-vesikel dan
pustule-pustul kecil atau bula yang
bila pecah dapat meninggalkan
daerah yang erosi.
Pada pasien memang ditemukan
keluhan berupa gatal. Namun lesi
pada pasien tidak ditemukan adanya
lesi satelit dan daerah predileksi untuk
candidiasis adalah daerah
intertriginosa seperti lipatan ketiak,
lipatan paha, intergluteal, lipatan
payudara. Sedangkan pada pasien
tidak ditemukan didaerah lipatan
Untuk keluhan gatal dapat diberikan
agen antihistamin. Histamine ini
sebagai stimulant yang kuat bagi
ujung saraf sensorik untuk
menimbulkan rasa gatal.
Dipilih antihistamin generasi kedua
agar tidak menyebabkan sedasi pada
pasien.
Pengobatan untuk tinea corporis
secara topikal dan sistemik dapat
diberikan ketoconazole.
ketoconazole ini bekerja dengan cara
menghambat 14--dimetilase pada
pembentukan ergosterol membrane
jamur sehingga menyebabkan
instabilitas dan hiperpermeabilitas sel
jamur.
KIE kepada pasien agar pasien tahu
dan mengerti mengenai penyakitnya,
pengobatan dan pencegahan
penyakitnya.
Pasien perlu diberitahukan agar
menjaga kebersihan, menggunakan
pakaian berbahan katun agar mudah
menyerap keringat dan tidak lembab
serta tidak menggunakan handuk atau
pakaian secara bersamaan dengan
anggota keluarga lain secara
bergantian.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai