Sejarah HAM lahir setelah adanya deklarasi oleh PBB tgl 10 Desember 1948 melalui piagam Human Right.
HAM sendiri di Indonesia di atur
pada Peraturan Pemerintahn no 39 tahun 1999 setelah kasus reformasi tahun 1998. Penetapan peraturan itu sendiri mengacu pasal-pasal yang dalam UUD 45 khususnya Pasal 27, 28, 29. Adapun bidang HAM itu sendiri sangat luas namun pada intinya menjaga terjadi pelanggaran terhadap kebebasan manusia yang secara kodrat telah diberikan tuhan kebebasan. Contoh 1. bidang politik adalah Tidak diikutsertakan seseorang dalam Pemilukada padahal telah memenuhi syarat untuk ikut. hal ini pelanggaran HAM terhadap kebebasan diplih dan memilih (Hak kemerdekaan) 2. Ekonomi Penggusuran terhadap pedagang di pasar tanpa alasan yang jelas, hal ini pelanggaran terhadap kebebasan atas penghidupan yang layak (Hak hidup, hak perlindungan) 3. Sosial Pemasungan seseorang dengan mengucilkan pada tempat tertentu. Hal ini adalah bentuk pelanggaran HAM terhadap kebebasan berinteraksi antar sesama manusia walaupun untuk itu juga mungkin yang bersangkutan mengidap gangguan kejiwaan (Hak berkomunikasi)) 4. Budaya Pelarangan untuk melakukan suatu ritual pada sekelompok masyarakat atau perseorangan, pada hal ritual tersebut sudah merupakan adat kebiasaan yang berlaku secara turun temurun. Hal ini adalah pelarangan terhadap HAM (Hak mengembangkan diri) 5. Agama Mengeluarkan fatwa suatu agama haram hukumnya, hal ini adalah bentuk pelanggaran HAM di mana manusia di berikan kebebasan untuk beragama 6. Hukum Menghukum atau memvonis seseorang bersalah tanpa di serta proses persidangan, hal ini pelanggaran HAM di mana semua manusia di perlakukan sama di depan hukum tanpa pandang bulu (Hak keadilan) Source: Contoh Penerapan HAM di bidang Politik : (1) Hak pribadi untuk hidup, bebas dan aman. (2) Hak kebebasan untuk berpikir, berbicara dan mengkomunikasikan informasi dan ide-ide. (3) Kebebasan untuk berkumpul dan beragama ; juga hak untuk memerintah melalui pemilihan umum secara bebas. Kaitannya dengan hubungan luar negeri : hak untuk bebas bergerak dalam negara dan ke luar negeri : seperti hak untuk menerima dan meminta suaka politik Tambahan hak-hak lain yaitu "Hak untuk memiliki Kebangsaan " , "Bebas dari Penangkapan secara Arbiter (kesewenang-wenangan) " , "Hak Bebas dari Gangguan terhadap hak Istimewa di rumah dan di keluarganya " yaitu larangan terhadap perbudakan dan penganiayaan (KTDR=Kekerasan Dalam Rumah Tangga).